Anda di halaman 1dari 8

TUGAS CARACTER BUILDING

Konsep Unggul Dan Profesional

Oleh Kelompok 4

Delfia Netti

Yenita Gusti

Lola Gus Endang

Universitas Perintis Indonesia

Bukit tinggi

2022
Bab 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia adalah makhluk penuh potensi dan terbaik. Potensi kemampuan berpikir menjadi makhluk
terbaik dan mulia. Dengan adanya akal bisa menundukakanb alam semesta.

Dalam kamus besar bahasa Indonesia kata "unggul" memiliki dua arti yaitu 1. Sebagai kata sifat yang
berarti lebih tinggi ( pandai, cakap, baik,kuat,awet,dsb).2. sebagai kata kerja yang menunjukkan
menang.Salah satu hasil riset yang pernah dirilis oleh Harvard universityMassachusetts, Amerika serikat
menyebutkan bahwa keberhasilan seseorang dalam mendapatkan pekerjaan ditentukan 80,% oleh sikap
atau karakternys dan 20% oleh kecerdasan akademiknya.Namun di Indonesia biaya pendidikan justru
dialokasikan 100% untuk mengejar persentase 20% tersebut. Akibatnya menyedihkan dan tragis. Banyak
institusi pendidikan yang hanya mampu menghasilkan alumni pintar tapi miskin karakter. Para alumni ini
mempunyai memiliki nilai rapor dan ijazah yang mengagumkan,tetapi karakter yang tercermin dari sikap
dan perilakunya sering berdampak negatif bagi mereka dan orang sekitarnya.

Ada mereka yang bersikap mudah menyerah saat menghadapi masalah atau kesulitan hidup. Ada yang
tidak memiliki rasa hormat yang pantas kepada orang yang lebih tua. Ada juga yang cenderung
melecehkan aturan dan tata tertib sehingga prilaku tidak disiplin dan menyusahkan lingkungan.

Pembangunan karakter penting bagi bangsa Indonesia, karena untuk melahirkan generasi bangsa
yang tangguh. Bung Karno menegaskan bahwa “bangsa ini harus dibangun dengan mendahulukan
pembangunan karakter (character building) karena character building inilah yang akan membuat
Indonesia menjadi bangsa yang besar, maju dan jaya, serta bermatabat” (Samani dan Hariyanto 2011: 1-
2). Sekolah sebagai sarana strategis untuk membangun generasi bangsa harus melaksanakan pendidikan
karakter, karena karakter bangsa Indonesia lemah. Karakter bangsa yang lemah harus ditanggulangi dan
diperbaiki. Seperti yang diungkapkan Listyarti (2014: 5) “karakter lemah bangsa Indonesia yang harus
diperbaiki yaitu penakut, feodal, penindas, koruptif, tidak logis, meremehkan mutu, suka menerabas,
tidak percaya diri sendiri, tidak berdisiplin, mengabaikan tanggung jawab, hipokrit, lemah kreatifitas dan
tak punya malu.”Selain itu bangsa kita telah lama memiliki kebiasaan-kebiasaan kurang kondusif untuk
membangun bangsa yang unggul. Kebiasaan tersebut meliputi membuang sampah tidak pada
tempatnya, gaya hidup konsumtif, kurang menghargai perbedaan, tidak suka membaca, mudah
mengeluh, dan kabiasaan buruk lainnya.Karakter merupakan aspek utama dalam membentuk kualitas
seseorang untuk dapat menjadi insan yang mulia. Apabila kualitas diri seseorang baik dan senantiasa
ditumbuhkembangkan, maka seseorang tersebut dapat menjadi manusia yang bermanfaat bagi
lingkungan sekitar dan kemajuan bangsa. Hidayatullah (2010: 16) mengemukakan bahwa “karakter
adalah kualitas atau kekuatan mental atau moral, akhlak atau budi pekerti individu yang merupakan
kepribadian khusus yang menjadi pendorong atau penggerak serta yang membedakan dengan individu
lain.” Sementara itu, Samani dan Hariyanto (2012: 46).
B. Tujuan Penulisa

1. Tujuan Umum

Setelah membahas tentang " Konsep Unggul dan Profesional" mahasiswa mampu memahami
tentang Konsep tersebut.

2. Tujuan khusus

Setelah membahas tentang konsep unggul dan Profesional mahasiswa mampu:

a. Memahami. dan menjelaskan konsep unggul dan Profesional.

b. Memahami bdan memberikan pelayanan tentang konsep unggul dan Profesional.

3. Metode penulisan

Dalam penulisan makalah ini menggunakan metode deskriptif, yang diperoleh dari literatur dari
berbagai media baik buku maupun media elektronik.

4. Sistematika Penulisan

Bab 1. : Pendahuluan

Bab II : Tinjauan Pustaka yang terdiri dari konsep unggul dan Profesional.

Bab 111 : penutup

Bab II
KONSEP TEORI

2.1 Definisi Unggul.

Manusia unggul adalah manusia yang mempunyai berbagai kelebihan. Keunggulan tidak hanya satu
melainkan memiliki berbagai Skill yang di butuhkan. Manusia unggul ini selalu berorientasi menjadi yang
terdepan. Dan manusia unggul pastinya berbeda dengan manusia pada umumnya.

KEPRIBADIAN UNGGUL

Kepribadian Menurut George Kelly, diartikan sebagai Berprilaku yang mencerminkan dirinya dan
berbeda dari orang lain, kuat pendiriannya, tidak mudah goyah dan tidak mudah dipengaruh oleh
lingkungan yang ada. Dapat menampilkan diri sesuai adat, budaya dan kebiasaan leluhur atau bangsanya

Unggul dalam hal ini mengandung arti : Berbeda dengan yang lain, dan menjadi yang nomer satu Jadi
dapat disimpulkan bahwa kepribadian unggul adalah kepribadian yang mencerminkan keadaan diri
individu yang tidak mudah dipengaruhi orang lain namun tetap berpegang teguh pada adat budaya serta
tata aturan yang ada.

2.2 Indikator menjadi manusia unggul

Indikator untuk menjadi manusia unggul adalah:

• Memiliki ilmu pengetahuan, teknologi,seni, budaya, untuk peningkatan derajat dan martabatnya.

• Berorientasi ke masa depan,kerja keras, teliti,hati hati,menghargai waktu,penuh rasa tanggung jawab
dan berorientasi pada prestasi ( achievement Oriented).

• Memiliki keunggulan kompetitif, komporatif,dan keunggulan inovatif

• Taat hukum,menghargai hak asasi manusia, dan menghargai perbedaan.

• Memiliki rasa tanggung jawab

• Bersikap Rasional, menghargai waktu, memperhatikan masa depan dan perubahan, kreatif dan
berkarya sehingga tercipta manusia Madani dalam arti manusia yang elite,dan berbudaya tinggi.

2.3 Kiat menjadi manusia unggul

Tidak sedikit cara yang dapat digunakan untuk menjadi manusia unggul. Artinya, berbagai cara dapat
dijadikan sebagai pedoman dalam mengembangkan keunggulan kualitas pribadi.
• Memahami dan mengamalkan Al-qur'an.

• Menciptakan pemikiran yang selalu berorientasi pada inovasi dan menjadi inovator bagi manusia
lain.

• Memiliki Skill yang Excellent.

• Berdaya saing positif.

•™ Mampu bersinergi ( berkelompok

Dalam bersinergi atau berkumpul akan tercermin perbedaan nilai setiap individu.

• Manajemen Kalbu.

Bagi pribadi yang unggul dan berprestasi maka dia harus mampu mengendalikan suasana hatinya.

2.4. Cara membangun karakter Unggul yaitu:

1. Spiritualitas ( Spizituality).

Menurut Sanerya Hendrawan,pH.D spiritualitas bisa dimaknai sebagai sesuatu yang membuat seseorang
selalu tersambung dengan Tuhan sebagai cauca prima ( penyebab utama).

Spiritualitas juga dianggap memiliki status yang lebih tinggi dari pada materi

2. Kejujuran (Trustworthiness)

Untuk melatih dan membiasakan kejujuran bisa dimulai dari hal hal yang sederhana.

3. Sikap Hormat. (Respect).

Sikap hormat bisa memperlakukan orang lain dengan rasa hormat, menjunjung tinggi toleransi dan
memahami perbedaan.

4. Bertanggung jawab (responsibility).

Tanggung jawab adalah komitmen kita dalam bertindak, yang dilanjutkan dengan melaksanakan
tindakan tersebut.

5. Keadilan (Raieness)

6. Kepedulian a(Caring)

7. Menjadi warga yang baik..


2.5 Kriteria Berkepribadian Unggul

• Kepribadian seseorang akan sangat dipengaruhi oleh bagaimana ia berbuat dan berperilaku yang
didasarkan atas dasar perilaku sadar dan bawah sadar.

• Manusia berkepribadian unggul selalu memberikan teladan bagi dirinya dan orang lain untuk mencari
dan memberikan yang terbaik bagi kemaslahatan umat, termasuk sebagai salah satu pelaku sejarah
dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

•Manusia berkepribadian unggul selalu memiliki kepedulian yang tinggi terhadap lingkungan, ekosistem
dunia.

• Manusia berkepribadian unggul mampu menempatkan spiritual dan moralitas sebagai kontrol diri agar
ia tidak menjadi angkuh dan bertindak hanya untuk kepentingan dirinya.

2.2. PROFESIONAL

2.2.1 Definisi

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia profesional adalah sesuatu yang bersangkutan dengan
profesi atau memerlukan kepandaian khusus dalam menjalankan pekerjaan yang mengharuskan adanya
pembayaran untuk melakukannya. Menurut Paula Hall, Profesionalisme berarti kepercayaan. Ia
menganalogikan profesional ibarat seorang pasien yang mempercayai dokter akan menempatkan pasien
di atas segalanya.

Mengutip PPKn.co.id, beberapa ahli juga mengemukakan pendapat mereka tentang definisi
profesional,salah satunya Sudjana (2018: 13). Menurut dia , profesi yang bersifat profesional merupakan
profesi yang hanya bisa dilakukan oleh orang yang secara khusus untuk hal itu,bukan profesi yang tidak
dapat atau merupakan profesi lainnya.

2.2.2. Etika profesional

Etika profesional mencakup prinsip prilaku untuk para profesional yang dirancang baik' untuk tujuan
praktis maupun idealistis. Suatu etika profesional ditetapkan oleh organisasi profesi bagi para
anggotanya yang secara sukarela menerima prinsip prilaku profesional.
2.2.3 Kode etik

Mengutip dari laman guru beberapa Kode etik profesional adalah tanggung jawab, profesi, kepentingan
publik, integritas, objektivitas, kompetisi, kerahasiaan, prilaku profesional, dan standar teknis.

3 hal pokok yang dimiliki oleh seorang profesional adalah:

• Skill : seseorang harus ahli dalam bidang tertentu.

• Knowledge : menguasai dan memiliki wawasan tentang ilmu lain yang berkaitan dengan bidangnya.

• Attitude : memiliki etika yang diterapkan dalam bidangnya.

2.2.4. Konsep Profesional

Berdasarkan penelitian yang di kembangkan oleh Hall, konsep profesional adalah melihat bagaimana
seseorang profesional memandang profesinya yang mana dibagi menjadi lima, yaitu:

1. Community Affiliation

Affiliasi komunitas menggunakan ikatan profesi sebagai acuan.

2. Autonomy Demand

Autonomy Demand atau kebutuhan untuk mandiri adalah suatu pandangan dimana seseorang
profesional harus mampu membuat keputusan sendiri tanpa tekanan pihak lain.

3. Beliefe Self Regulation.

Belief self Regulation berarti seseorang yang berwenang memberi penilaian terhadap hasil kerja
profesional.

4. Dedication

Sikap ini merupakan ekspresi dari pencurahan diri yang total terhadap pekerjaan.

5. Social Obligation

Social Obligation atau kewajiban


2. Aspek-aspek Profesionalime
Menurut Hamalik (2000) tenaga kerja pada hakekatnya mengandung aspek :
1. Aspek potensial, bahwa setiap tenaga kerja memiliki potensi-potensi herediter yang bersifat dinamis
yang terus berkembang dan dapat dikembangkan. Potensi-potensi itu antara lain : daya mengingat, daya
berfikir, bakat dan minat, motivasi, dan potensi-potensi lainnya.

2.Aspek profesionalisme atau vokasional, bahwa setiap tenaga kerja memiliki kemampuan dan
keterampilan kerja atau kejujuran dalam bidang tertentu dengan kemampuan dan keterampilan itu dia
dapat mengabdikan dirinya dalam lapangan kerja tertentu dan menciptakan hasil yang baik secara
optimal.
3. Aspek fungsional, bahwa setiap tenaga kerja melaksanakan pekerjaannya secara tepat guna, artinya
dia bekerja sesuai dengan tugas dan fungsinya dalam bidang yang sesuai pula. Misalnya tenaga kerja
yang memiliki keterampilan dalam bidang elektronik seharusnya bekerja dalam bidang pekerjaan
elektronik bukan bekerja sebagai tukang kayu untuk bangunan.

4. Aspek operasional, bahwa setiap tenaga kerja dapat mendayagunakan kemampuan dan
keterampilannya dalam proses dan prosedur pelaksanaan kegiatan kerja yang sedang ditekuninya.

5. Aspek personal, bahwa setiap tenaga kerja harus memiliki sifat-sifat kepribadian yang menunjang
pekerjaannya, misalnya sikap mandiri dan tangguh, bertanggung jawab, tekun dan rajin, mencintai
pekerjaannya, berdisiplin dan berdedikasi yang tinggi.
6. Aspek produktifitas, bahwa setiap tenaga kerja harus memiliki motif berprestasi, berupaya agar
berhasil, dan memberikan hasil dari pekerjaanya baik kuantitas maupun kualitas.

Anda mungkin juga menyukai