Anda di halaman 1dari 13

PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR DALAM

BIDANG BIMBINGAN DAN KONSELING


Purbatua Manurung

Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan


Jl. Williem Iskandar Pasar V Medan Estate, Kota Medan, Sumatera Utara
e-mail: purbatuamanurung2017@gmail.com

Abstract: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pemanfaatan sumber


belajar dalam bidang bimbingan konseling. Penelitian ini menggunakan
metode penelitian kualitatif berbasis studi kepustakaan (library Research).
Pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi yang berasal dari
sumber-sumber kepustakaan. Analisis data menggunakan teknik analisis isi
dimana setiap sumber atau literatur yang dipakai disesuaikan dan dilihat
kesesuaian konteksnya dengan literatur lainnya baik dari buku, jurnal atau
penelitian lainnya. saat ini kualitas pembelajaran dan pendidikan masyarakat
sangat dipengaruhi dengan kondisi sumber belajar yang ada, dan hal ini tidak
bisa dipungkiri sebab jika kondisi dan ketersediaan sumber belajar memadai,
maka proses belajar bisa berjalan dengan baik. Secara tidak langsung hal ini
menunjukkan betapa pentingnya pemanfaatan sumber belajar dalam sebuah
proses pembelajaran. Dalam ranah bimbingan dan konseling sumber belajar
erat kaitanya dan kerap digunakan dalam beragam pelaksanaan layanan
bimbingan dan konseling, baik di dunia pendidikan secara formal maupun
nonformal, dalam hal ini sumber belajar yang dikaitkan dapat berupa
beragama hal atau instrumen yang digunakan dalam kesuksesan pelaksanaan
layanan bimbingan dan konseling.

Keywords: Sumber Belajar, Bimbingan dan Konseling, Pembelajaran

Abstrak: This study aims to analyze the use of learning resources in the field
of counseling guidance. This study uses a qualitative research method based
on library research (library research). Collecting data using documentation
techniques derived from library sources. Data analysis uses content analysis
techniques where each source or literature used is adjusted and the context's
suitability is seen with other literature from books, journals or other research.
At present the quality of learning and community education is strongly
influenced by the conditions of existing learning resources, and this cannot be
denied because if the conditions and availability of learning resources are
adequate, the learning process can run well. This indirectly shows how
important it is to use learning resources in a learning process. In the realm of
guidance and counseling, learning resources are closely related and are often
used in various implementation of guidance and counseling services, both in
the formal and non-formal world of education, in this case the associated
learning resources can be in the form of religion or instruments used in the
successful implementation of guidance and counseling services.

Keywords: Learning Resources, Counseling and Guidance, Learning

115
Hikmah, Vol. 17 No. 2, Juli-Desember 2020 • p-ISSN 1829-8419 • e-ISSN 2720-9040

PENDAHULUAN sumber belajar ketika melakukan aktivitas


Sumber belajar adalah segala sesuatu bimbingan dan konseling baik secara formal
yang berwujud benda dan orang yang dapat maupun nonformal. Secara umum bimbingan
menunjang belajar sehingga mencakup dan konseling merupakan hubungan bantuan
semua sumber yang mungkin dapat antara dua pihak yaitu antara siswa atau klien
dimanfaatkan oleh tenaga pengajar agar dengan konseli atau guru BK. Dalam hal ini
terjadi perilaku belajar. Kemudian menurut klien merupakan individu yang sedang
Januszewski dan Molenda, (2008) sumber berkembang mempunyai masalah dan
belajar adalah semua sumber termasuk (1) mempunyai dorongan untuk menyelesaikan
pesan, (2) orang, (3) bahan, (4) alat, (5) masalah. Dalam hal ini individu
teknik, dan (6) latar yang dapat dipergunakan membutuhkan upaya pemahaman diri dan
peserta didik baik secara sendiri sendiri selanjutnya mendukung dalam pengambilan
maupun dalam bentuk gabungan untuk keputusan. (Basri, 2010).
menfasilitasi kegiatan belajar dan Maka dalam hal ini, kemampuan
meningkatkan kinerja belajar. (Abdullah, konselor dalam menerapkan berbagai
2012). pendekatan konseling harus sesuai dengan
Sejalan dengan pendapat itu, Seels masalah dan kebutuhan klien sehingga
dan Richey (1994) menjelaskan bahwa pendekatan yang diterapkan dapat efektif
sumber belajar adalah segala sumber mengatasi berbagai gangguan ataupun
pendukung untuk kegiatan belajar, termasuk masalah yang dialami oleh konseli, dalam
sistem pendukung dan materi serta hal ini khususnya penggunaan sumber
lingkungan pembelajaran. Sumber belajar belajar dapat dimanfaatkan oleh konselor
bukan hanya alat dan materi yang dalam upaya penyelesaian kesulitan yang
dipergunakan dalam pembelajaran, tetapi dialami oleh klien. (Setiawan, 2018).
juga meliputi orang, anggaran, dan fasilitas.
Sumber belajar bisa termasuk apa saja yang METODE PENELITIAN
tersedia untuk membantu seseorang belajar. Penelitian ini menggunakan metode
(Seels & Richey, 2012). Bahwa sumber penelitian studi pustaka. teknik pengumpulan
belajar yang beraneka ragam di sekitar data dengan mengadakan studi telaah
kehidupan, baik yang didesain maupun yang terhadap buku-buku, literatur-literatur,
dimanfaatkan pada umumnya belum catatan-catatan, dan laporan-laporan yang
dimanfaatkan secara maksimal, ada hubungannya dengan masalah yang
penggunaannya masih terbatas pada buku dipecahkan. Sumber data utama yang
teks. Ternyata dari sekian banyak sumber digunakan dalam penelitian ini difokuskan
belajar yang ada, buku teks saja yang pada beragam sumber baik dari buku, jurnal
merupakan sumber belajar yang maupun penelitian terbaru yang relevan
dimanfaatkan. (Warsita, 2018). dengan konteks penelitian ini yaitu
Sebagaimana bidang pendidikan, pemanfaatan sumber belajar dalam bidang
bimbingan dan konseling juga memerlukan bimbingan dan konseling. Pada analisis data

116 | Pemanfaatan Sumber Belajar dalam Bidang Bimbingan dan Konseling


Hikmah, Vol. 17 No. 2, Juli-Desember 2020 • p-ISSN 1829-8419 • e-ISSN 2720-9040

penelitian ini menggunakan analisis isi, Hal ini pula yang menyebabkan
dimana setiap sumber atau literatur yang masih kurang berkembangnya aktivitas
dipakai disesuaikan dan dilihat kesesuaian pembelajaran yang dilakukan, secara spesifik
konteksnya dengan literatur lainnya baik dari ketika pembelajaran tidak berjalan dengan
buku, jurnal atau penelitian lainnya. Pada baik maka pembelajaran tidak akan
penelitian ini menggunakan teknik mencapai tujuan secara ideal, maka untuk
pengumpulan data yang digunakan ialah memperbaiki ini semua diperlukan dukungan
dengan dengan metode dokumentasi, yaitu serta pemanfaatan dari seluruh sumber
mencari data mengenai hal-hal atau variabel belajar yang tersedia. Dalam kaitan
yang berupa catatan, buku, makalah atau bimbingan dan konseling merupakan
artikel, jurnal, dan sebagainya. kesatuan utuh sistem pembelajaran maka
ketika ingin mencapai tujuan akhir
HASIL DAN PEMBAHASAN bimbingan dan konseling yaitu
Sumber Belajar Dalam Pembelajaran memandirikan siswa/klien, harusnya dapat
Optimalisasi hasil belajar ini dapat memanfaatkan seluruh sumber belajar yang
dilihat tidak hanya dari hasil belajar saja, tersedia sehingga tujuan ideal bimbingan dan
namun juga dilihat dariproses pembelajaran konseling dapat dicapai secara utuh. (Sodik,
yang berupa interaksi siswa dengan berbagai 2016).
sumber belajaryang dapat memberikan Secara umum sumber belajar terdiri
rangsangan untuk belajar dan mempercepat atas enam poin penting, dalam kaitan sumber
pemahamandan penguasaan bidang ilmu belajar dengan bidang bimbingan dan
yang dipelajari. Pada sistem pembelajaran konseling diuraikan sebagai berikut.
konvensional, kebanyakan akan ditemui Sebagaimana AECT (Association of
pemanfaatan sumber belajar yang kaku dan Education and Communication Technology),
masih terbatas pada satu sumber saja, yaitu pesan, orang, bahan, alat, teknik dan
padahal setidaknya ada 6 jenis sumber latar atau lingkungan, yaitu:
belajar yang kini telah disepakati dan 1. Pesan, adalah kurikulum atau mata
digunakan dalam literatur ilmiah. Saat ini, pelajaran yang terdapat pada masing-
Pemanfaatan sumber belajar dalam masing sekolah atau jenjang pendidikan
pembelajaran termasuk bidang bimbingan dan yang perlu dipelajari oleh murid.
dan konseling hanya berfokus dan terpusat Dalam ruang lingkung bimbingan dan
pada informasi yang disampaikan oleh guru konseling, hal ini dapat berupa program
sedangkan sumber belajar lainnya tidak layanan bimbingan dan konseling mulai
mendapat perhatian yang diharapkan, program tahunan, semeseteran, bulanan,
harusnya sumber belajar lainnya dapat mingguan hingga harian dan satuan
digunakan dan dimanfaatkan dalam layanan (L1-L9) yang merupakan acuan
mendukung proses pembelajaran. (Yuhana & ketika hendak melakukan pelayanan
Aminy, 2019). bimbingan dan konseling kepada siswa.
Hal-hal ini nantinya yang dapat

Purbatua Manurung | 117


Hikmah, Vol. 17 No. 2, Juli-Desember 2020 • p-ISSN 1829-8419 • e-ISSN 2720-9040

digunakan oleh pelaksana program digunakan ketika hendak memulai


bimbingan dan konseling ketika konseling baik secara individu maupun
melakukan pemberian layanan sehingga kelompok. Mulai dari teknik attending
proses dan tujuan pemberian layanan hingga empati, hal ini digunakan agar
dapat berjalan serta tercapai dengan baik. terjadi proses konseling yang nyaman,
2. Orang, antara lain guru, tutor, terarah, terstruktur.
pembimbing dan sebagainya adalah 6. Latar (settings), yaitu lingkungan di
yang menyampaikan pesan pembelajaran mana belajar dan pembelajaran
kepada peserta didik. Dalam ruang berlangsung misalnya di kelas, di taman,
lingkup bimbingan dan konseling dapat penerangan dan ventilasi ruangan, dan
diartikan dan biasa disebut sebagai sebagainya. Agar dapat berfungsi secara
konselor, guru bk ataupun konselor optimal dalam kegiatan belajar dan
sekolah. pembelajaran, sumber belajar tersebut
3. Bahan, adalah program yang memuat perlu dikembangkan dan dikelola dengan
atau berisi pesan pembelajaran seperti sebaik-baiknya. Proses pemberian
buku, program video atau audio, VCD layanan dan konseling dalam bimbingan
dan lain-lain. Dalam ruang lingkung konseling memiliki standar tertentu dan
bimbingan dan konseling, bahan dapat aturan, misalnya ketika melakukan
berupa alat peraga, kartu game, media proses konseling maka hendaknya
layanan berupa digital yang akan diruangan yang nyaman dan aman agar
digunakan atau ditampilkan ketika percakapan selama konseling yang
melaksanakan pemberian layanan kepada bersifat rahasia dapat dijaga
klien atau siswa. kerahasiaanya, selain itu ukuran ruangan,
4. Alat, adalah sarana untuk menayangkan penerangan, serta tat letak ruangan juga
bahan atau program seperti proyektor akan mempengaruhi dalam pelaksanaan
film, video recorder, OHP, dan proses pemberian layanan dalam
sebagainya. Alat disini berfungsi dan bimbingan dan konseling. (Tafonao,
dimanfaatkan untuk menampilkan media 2018).
rekaman digital berbentuk audio maupun Media pembelajaran dalam layanan
video yang dapat mendukung tercapainya bmbingan konseeling juga sebagai sumber
tujuan pelaksaan bimbingan dan belajar. Sekarang kita menelaah media
konseling. sebagai sumber belajar dalam layanan
5. Teknik, adalah prosedur yang digunakan bimbingan konseling. Sumber belajar adalah
untuk menyampaikan pesan segala sesuatu yang dapat dipergunakan
pembelajaran seperti diskusi, sebagai tempat bahan pembelajaran untuk
karyawisata, mereka yang menjalankan belajar peserta didik tersebut berasal.
fungsi pengembangan dan pengelolaan Sumber belajar dapat dikelompokkan
sumber belajar. Dalam bimbingan dan menjadi lima kategori, yaitu manusia, buku
konseling dikenal beragam teknik yang perpustakaan, media massa, alam

118 | Pemanfaatan Sumber Belajar dalam Bidang Bimbingan dan Konseling


Hikmah, Vol. 17 No. 2, Juli-Desember 2020 • p-ISSN 1829-8419 • e-ISSN 2720-9040

lingkungan, dan media pendidikan. Media mamanfaatkan Internet dan lain


pendidikan, sebagai salah satu sumber sebagainya.
belajar, ikut membantu guru/konselor dalam 2. Kemajuan teknologi informasi,
memudahkan tercapainya pelaksanaan memungkinkan materi pelajaran tidak
laanna bimbingan dan konseling. Itulah hanya disimpan dalam buku teks saja,
mengapa guru/konselor harus bisa akan tetapi bisa disimpan dalam berbagai
menguasai dan memanfaatkan sumber bentuk teknologi yang lebih efektif dan
belajar dalam bimbingan konseling. (Basri, efisien, misalnya dalam bentuk CD,
2010). kaset, dan lain sebagainya. Dalam
Sering guru menentukan buku teks bentuk-bentuk semacam ini diyakini
sebagai satu-satunya sumber materi materi pelajaran akan lebih menarik
pelajaran. Bahkan, pembelajaran yang untuk dipelajari sebab dengan berbagai
berorientasi kepada kurikulum subjek teknik animasi, maka materi pelajaran
akademis, buku teks yang telah disusun oleh akan lebih jelas dalam konkret. Sesuatu
para pengembang kurikulum merupakan yang tidak mungkin disajikan dalam
sumber utama. Dengan demikian, perubahan buku cetak karena keterbatasannya, maka
dan atau penyempurnaan kurikulum, pada dalam bentuk media elektronik akan
dasarnya adalah penyempurnaan dan dapat disajikan.
perubahan buku ajar. Akibat, ketika terjadi 3. Tuntutan kurikulum seperti pada
perubahan kurikulum, maka selalu diikuti Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
oleh perubahan buku pelajaran. (KTSP), menuntut siswa agar tidak
(Prasetiawan, 2017). hanya sekedar menguasai informasi
Dalam hal layanan bimbingan dan teoretis, akan tetapi bagaimana informasi
konseling buku pelajaran bukan merupakan tersebut dapat dikembangkan sesuai
satu-satunya sumber bahan pelajaran, dengan kebutuhan daerah dan lingkungan
alasannya, karena: di mana siswa tinggal. Dengan demikian,
1. Ilmu pengetahuan berkembang sangat kehidupan masyarakat nyata mestinya
cepat, sehingga kalau guru fan siswa dijadikan sebagai salah satu bahan
hanya mengandalkan buku teks sebagai pelajaran. (El Fiah & Purbaya, 2016).
sumber pembeljaran, bisa terjadi materi Ketiga alasan tersebut, mestinya
yang dipelajarinya itu akan cepat usang. membuka wawasan baru bagi guru dalam
Dengan demikian, guru dituntut untuk bidang bimbingan dan konsseling bahwa
menggunakan sumber lain yang dapat ternyata banyak sumber yang dapat
menyajikan informasi terbaru, misalnya dimanfaatkan untuk membelajarkan siswa,
menggunakan jurnal yang menyajikan selain dari buku teks yang dicetak secara
berbagai pengetahuan mutakhir, majalah, masal. Guru yang hanya mengandalkan buku
koran dan sumber informasi elektronik, sebagai sumber materi pelajaran cenderung
misalnya dengan menggunakan dan pengelolaan pembelajaran hanya menyajikan
materi pelajaran yang belum tentu berguna

Purbatua Manurung | 119


Hikmah, Vol. 17 No. 2, Juli-Desember 2020 • p-ISSN 1829-8419 • e-ISSN 2720-9040

untuk kehidupan siswa. Ataupun, seandainya pembelajaran, juga dapat secara langsung
materi pelajaran itu dianggap penting, maka dijadikan tempat belajar setiap siswa.
siswa akan sulit menangkap pentingnya 2) Orang atau nara sumber
materi tersebut, selain hanya untuk dihafal. Pengetahuan itu tidak statis, akan tetapi
Itulah sebabnya selain buku teks, guru bersifat dinamis, yang terus berkembang
seharusnya memanfaatkan berbagai sumber sangat cepat. Oleh karena perkembangan
belajar yang lain dalam hal laanan yang secpat itu kadang-kadang apa yang
bimbingan dan konseling. disajikan dalam buku teks tidak sesuai
lagi dengan perkembangan ilmu
Pemanfaatan Sumber Belajar dalam pengetahuan mutakhir. Misalnya,
Bidang Bimbingan dan Konseling peraturan dan undang-undang baru
Sumber dapat dimanfaatkan untuk mengenai sesuatu, penemuan-penemuan
proses pembelajaran dalam hal bimbingan baru dalam berbagai ilmu pengetahuan
konseling dapat dikategorikan sebagai mutakhir, seperti munculnya berbagai
berikut: jenis penyakit misalnya flu burung, sapi
1) Tempat atau lingkungan gila, dan lain sebagainya serta berbagai
Lingkungan merupakan sumber pelajaran jenis rekayasa genetik; munculnya
yang sangat kaya sesuai dengan tuntutan berbagai fenomena alam serta
kurikulum. Ada dua bentuk lingkungan pengaruhnya terhadap gejala-gejala
belajar, yakni pertama lingkungan atau sosial dan lain sebagainya, yang
tempat yang sengaja didesain untuk kesemuaannya itu tidak mungkin
belajar siswa seperti laboratorium, dipahami sepenuhnya oleh guru, maka
perpustakaan, ruang internet dan lain untuk mempelajari konsepkonsep baru
sebagainya. Lingkungan semacam ini semacam itu, guru dapat menggunakan
dikenal dengan lingkungan by disign. orang-orang yang lebih menguasai
Mengapa dikatakan by disign? Karena persoalan misalnya dengan mengundang
tempat semacam ini dirancang untuk dokter, Polisi dan lain sebagainya
proses pembelajaran. Kedua, lingkungan sebagai sumber bahan pelajaran dan
yang tidak didesain untuk proses bmbingan konseling.
pembelajaran akan tetapi keberadaannya 3) Objek
dapat dimanfaatkan, misalnya halaman Objek atau benda yang sebenarnya
sekolah, taman sekolah, kantin, kamar merupakan sumber informasi yang akan
mandi, dan lain sebagainya. Lingkungan membawa siswa pada pemahaman yang
yang demikian dikenal dengan lebih sempurna tentang sesuatu.
lingkungan yang bersifat by utilism. Mempelajari bahan pelajaran dari benda
Kedua bentuk lingkungan ini dapat yang sebenarnya bukan hanya dapat
dimanfaatkan oleh setiap guru karena menghindari kesalahan persepsi tentang
memang selain memiliki informasi yang isi pelajaran, akan tetapi juga dapat
sangat kaya untuk membepalajari materi membuat pelajaran lebih akurat di

120 | Pemanfaatan Sumber Belajar dalam Bidang Bimbingan dan Konseling


Hikmah, Vol. 17 No. 2, Juli-Desember 2020 • p-ISSN 1829-8419 • e-ISSN 2720-9040

samping motivasi belajar siswa akan dan ide-ide pengarang secara bbas, atau
lebih baik. berisi tentang hasil-hasil penelitian
4) Bahan cetak dan noncetak mutakhir dalam suatu bidang kajian
Bahan cetak (printed material) adalah tertentu. Yang termasuk ke dalam jenis
berbagai informasi sebagai materi ini adalah berbagai buku populer atau
pelajaran yang disimpan dalam berbagai jurnal ilmiah. (Arifin, 2013).
bentuk tercetak, seperti buku, majalah, Pendekatan yang berorientasi pada
koran dan lain sebagainya. Sedangkan siswa adalah pendekatan dalam belajar yang
bahan belajar non cetak aadalah ditekankan pada ciri-ciri dan kebutuhan
informasi sebagai materi pelajaran, yang siswa secara individual. Sedang lembaga
disimpan dalam brbagai bntuk alat pendidikan dan para pengajar berfungsi dan
komunikasi elektronik yang biasanya berperan sebagai penunjang saja. Sistem
berfungsi sebagai media pembelajaran pendekatan yang berorientasi pada siswa ini
misalnya dalam bentuk kaset, video, di desainse demikian rupa. Sehingga siswa
komputer, CD, dan lain sebagainya. dapat belajar dengan sistem yang luwes yang
Terdapat tiga jenis bahan cetak dan non diarahkan agar siswa dapat membenntuk
cetak yang dapat dijadikan sumber gaya belajarnya masingmasing. Dalam hal
pelajaran. Pertama, bahanbahan yang ini guru dan lembaga berperan sebagai
dapat dijadikan sumber belajar utama penunjang, fasilitator dan semangat pada
untuk setiap individu. Pada bentuk ini siswa yang sedang belajar.
bahan-bahan pelajaran disusun 1. Media hasil teknologi audio-visual
sedemikian rupa sehingga siswa dapat Teknologi audi-visual cara
belajar secara individual, misalnya bahan menyampaikan materi dengan menggunakan
cetakan seperti model atau pelajaran mesin-mesin mekanis dan elektronis untuk
berprograma. Kedua, cetak yang disusun menyajikan pesan-pesan audio-visual,
sebagai bahan penunjang, dan dirancang penyajian pengajaran secara audio-visual
bukan sebagai bahan pelajaran jelas bercirikan pemakaian perangkat keras
individual. Artinya, belajar melalui selama proses pembelajaran, seperti , mesin
bahan cetakan ini masih memerlukan proyektor film, tape rekorder, proyektor
guru atau instruktur secara langsung. visual yang lebar. (Basri, 2018).
Yang termasuk bahan jenis ini adalah 2. Media hasil teknologi yang
buku-buku paket, diktat, hand-out dan berdasarkan komputer
lain sebagainya. Ketiga, bahan yang tidak Teknologi berbasis komputer
dirancang khusus untuk pembelajaran, merupakan cara menghasilkan atau
tetapi dapat dimanfaatkan untuk menyampaikanmateri dengan menggunakan
menambah pengetahuan dan wawasan sumber-sumber yang berbasis microprosesor.
dalam laanna bimbingan konseling dalam Berbagai aplikasi teknologi berbasis
mempelajari sesuatu. Bahan yang komputer dalam pembelajaran umumnya
demikian biasanya berisi tentang gagasan dikenalsebagai computer assisted instruction.

Purbatua Manurung | 121


Hikmah, Vol. 17 No. 2, Juli-Desember 2020 • p-ISSN 1829-8419 • e-ISSN 2720-9040

Aplikasi tersebut apabila dilihat dari cara dan menggunakan teknik teknik dasar
penyajiandan tujuan yang ingin dicapai evaluasi objek, konsep, informasi, atau
melipiti tutorial,penyajian materi secara situasi.
bertahap, drills end practice latihan untuk Jika mengamati bahan-bahan grafis,
membantu siswa menguasai materi yang gambar, dan lain-lain yang ada di sekitar
telah dipelajari sebelumnya, permainan dan kita, kita akan menemukan gagasan untuk
simulasi (latihan untuk mengaplikasikan merancang bahan visual yang menyangkut
pengetahuan dan keterampilan yang baru penataan elemen elemen visual yang akan
dipelajari dari, dan basis data (sumber yang ditampilkan. Dalam proses penataan itu
dapat membantu siswa menambahh harus diperhatikan prinsip-prinsip, antara
informasi dan penegtahuan sesuai dengan lain prinsip kesederhanaan, keterpaduan,
keinginan masing-masing) Karakteristik penekanan, dan keseimbangan.
media hasil teknologi yang berdasarkan a. Kesederhanaan. Kesederhanaan
komputer: (Priyanto, 2009). itu mengacu pada jumlah elemen
3. Media hasil gabungan tenologi cetak yang terkandung dalam suatu
dan teknologi computer visual. Jumlah elemen yang lebih
Teknologi gabungan adalah cara sedikit memudahkan siswa
untuk menghasilkan dan menyampaikan menangkap dan memahami pesan
materi yang menggabungkan pemakaian yang disajikan visual itu.
beberapa bentuk media yang dikendalikan b. Keterpaduan. Keterpaduan
komputer. Komputer yang memiliki mengacu pada hubungan yang
kemampuan yang hebat seperti jumlah terdapat diantara elemen-elemen
random memori yang besar, hard disk yang visual yang ketika diamati akan
besar, dan monitor yang beresolusi tinggi berfungsi secara bersam-sama.
ditambah dengan pararel (alat-alat c. Penekanan. Meskipun penyajian
tambahan), seperti video disk player, visual dirancang sesederhana
perangkat keras untuk bergabung dalam mungkin, seringkali konsep yang
suatu jaringan dan sistem audio. ingin disajikan memerlukan
penekanan terhadap salah satu
Pemanfaatan Media Pembelajaran unsur yang akan menjadi pusat
Sebagai Sumber Belajar Dalam Bidang perhatian siswa.
Bimbingan Konseling d. Keseimbangan. Bentuk atau pola
1. Media Berbasis Visual yang dipilih sebaiknya menempati
Keberhasilan penggunaan media ruang penayangan yang
berbasis visual ditentukan oleh kualitas dan memberikan persepsi
efektifitas bahan-bahan visual dan grafik itu. keseimbangan meskipun tidak
Hal ini dapat dicapai dengan mengatur dan seluruhnya simetris.
mengorganiasikan gagasan-gagasan yang Keseimbangan yang
timbul, merencanakannya dengan seksama, keseluruhannya simetris disebut

122 | Pemanfaatan Sumber Belajar dalam Bidang Bimbingan dan Konseling


Hikmah, Vol. 17 No. 2, Juli-Desember 2020 • p-ISSN 1829-8419 • e-ISSN 2720-9040

keseimbangan formal. (Kawuryan e. Menindaklanjuti program. Guru


& Raharjo, 2012). harus memotivasi siwa untuk
2. Media Berbasis Audio Visual mempelajari lebih banyak tentang
Media audio dan audio visual pelajaran itu.
merupakan bentuk media pembelajaran yang 3. Kombinasi Slide dan Suara
murah dan terjangkau. Audio dapat Gabungan Slide (film bingkai)
menampilkan pesan yang memotivasi siswa. dengan tape audio adalah jenis sistem
Berikut jenis-jenis media berbasis audio multimedia yang paling mudah diproduksi.
visual. Penggunaan media audio sangat Media pembelajaran gabungan slide dan tape
mendukung sistem pembelajaran tuntas. dapat digunakan pada berbagai lokasi dan
Meskipun tidak ada prosedur baku tentang untuk berbagai tujuan pembelajaran yang
penggunaan bahan-bahan audio, sebaiknya melibatkan gambar-gambar guna
materi audio itu disajikan dengan mengikuti menginformasikan atau mendorong lahirnya
langkah-langkah sebagai berikut: respons emosional.
a. Mempersiapkan diri. Yaitu guru Keefektifan penyajian pelajaran
harus menyiapkan diri sebelum melalui multimedia seperti ini memerlukan
penyajian materi. Salah satu cara perhatian khusus kepada faktor-faktor
mempersiapan diri adalah dengan sebagai berikut:
memeriksa dan mencobakan a. Sajikan konsep-konsep satu per
materi itu. Satu
b. Membangkitkan kesiapan siswa. b. Gunakan bidang penayangan
Siswa dituntun agar memiliki dilayar untuk tujuan-tujuan
kesiapan untuk mendengar, tertentu untuk menyampaikan
misalnya dengan memberikan pesan materi pelajaran.
komentar awal dan pertanyaan- c. Susunlah unsur-unsur gambar itu
pertanyaan. dan aturlah hubungan atara unsur-
c. Mendengarkan materi audio. Guru unsur itu, dengan pertimbangan
harus menuntun siswa untuk bahwa pesan utama diletakan
menjalani pengalaman mendengar ditengah tengah layar dan
dengan waktu yang tepat atau informasi lainnya pada sisi-
dengan sedikit penundaan antara sisinya.
pengantar dan mulainya proses d. Pilihlah slide yang berkualitas.
mendengar. e. Pilihlah musik yang dapat
d. Diskusi (pembahasan) materi menyentuh perasaan untuk
program audio. Sebaiknya setelah penyajian, tetapi perhatikan jangan
selesai mendengar program itu, sampai musik mengatasi narasi.
diskusi dimulai dengan f. Gunakan efek suara asli untuk
mengajukan pertanyaan- memberikan bayangan realism
pertanyaan. dalam penyajian.

Purbatua Manurung | 123


Hikmah, Vol. 17 No. 2, Juli-Desember 2020 • p-ISSN 1829-8419 • e-ISSN 2720-9040

g. Jangan terlalu banyak narasi. e. Permainan Instruksional. Program


h. Dalam beberapa hal, penggunaan permainan yang dirancang dengan
lebih dari satu suara dalam narasi baik dapat memotivasi siswa dan
akan membuat penyajian lebih meningkatkan pengetahuan dan
dinamis. (Atmaja, 2019). keterampilannya. Permainan
4. Media Berbasis Komputer instruksional yang berhasil
Disamping digunakan untuk menggabungkan aksi-aksi
keperluan administrasi dan pengembangan permainan video dan keterampilan
usaha pada perusahaan besar dan kecil, penggunaan papan ketik pada
komputer pun mendapat tempat di sekolah- komputer.
sekolah. Misalnya untuk mencari berapa 5. Multimedia Berbasis Komputer dan
jumlah kata dalam Al-Quran dan pada surat Interaktif video
dan ayat berapa serta apa bunyi ayatnya tidak Multimedia secara sederhana ia di
perlu lagi membuka fathurrohman atau artikan sebagai lebih dari satu media. Ia bisa
almu’jam al-mufahras Berikut pemanfaatan berupa grafik, animasi, suara, dan video.
media berbasis komputer : Pada bagian ini perpaduan dan kombinasi
a. Tutorial. Program pembelajaran dua atau lebih jenis media ditekankan kepada
tutorial dengan bantuan komputer kendali komputer sebagai penggerak
meniru sistem tutor yang keseluruhan gabungan media itu. Dengan
dilakukan oleh guru atau demikian, arti multimedia yang umumnya
instruktur. Informasi atau pesan dikenal dewasa ini adalah berbagai macam
berupa suatu konsep disajikan kombinasi grafik, teks, suara, video, dan
dilayar computer dengan teks, animasi. Penggabungan ini merupakan satu
gambar, atau grafik. kesatuan yang secara bersama-sama
b. Drills and Practice (Latihan). menampilkan informasi, pesan atau isi
Latihan untuk mempermahir pelajaran.
keterampilan atau memperkuat 6. Media Berbasis Internet
penguasaan konsep dapat Internet juga dapat digunakan sebagai
dilakukan dengan modus drills sumber alternatif selain buku untuk
and practice. Komputer memudahkan mencari informasi sebanyak
c. menyiapkan serangkaian soal atau mungkin, internet adalah sebagai sumber
pertanyaan yang serupa dengan belajar yang dimanfaatkan oleh guru dalam
yang biasa ditemukan dalam mengembangkan profesinya, karena dengan
buku/lembarn kerja work book. internet guru dapat meningkatakan
d. Simulasi. Program simulasi pengetahuan, berbagi informasi diantar rekan
dengan bantuan komputer sejawat, bekerjasama dengan pengajar di luar
mencoba untuk menyamai proses negri, kesempatan mampublikasikan
dinamis yang terjadi di dunia informasi secara langsung, dan mengatur
nyata. kominikasi secara teratur. Pemanfaatan

124 | Pemanfaatan Sumber Belajar dalam Bidang Bimbingan dan Konseling


Hikmah, Vol. 17 No. 2, Juli-Desember 2020 • p-ISSN 1829-8419 • e-ISSN 2720-9040

internet sebagai sumber pembelajaran kelompokkan menjadi dua bagian


mengkondisikan peserta didik untuk belajar yaitu:
secara mandiri. Siswa dapat mengakses a. Sumber pembelajaran yang
secara online sumber belajar seperti mencari sengaja direncanakan (learning
informasi pembelajaran melalui google dan resources by design), yakni semua
yahoo, mencari data yang berkaitan dengan sumber yang secara khusus telah
pelajaran dan perpustakaan online (Hamka, dikembangkan sebagai komponen
2015). sistem intruksional untuk
Pemanfaatan jaringan internet memberikan fasilitas belajar yang
sebagai sumber dan sarana pembelajaran, terarah dan bersifat formal; dan
dapat di implementasikan sebagai berikut: b. Sumber belajar yang karena
a. Browsing, merupakan istilah dimanfaatkan (learning resources
umum yang digunakan bila by utilization), yakni sumber
hendak menjelajahi dunia belajar yang tidak secara khusus di
maya/web. desain untuk keperluan
b. Ressourcing adalah menjaikan pembelajaran namun dapat
internet sebagai sumber ditemukan, diaplikasikan dan
pengajaran. dimanfaatkan untuk keperluan
c. Searching merupakan proses belajar salah satunya adalah media
pencarian sumber pembelajaran masa. (Mahnun, 2012)
guna melengkapi materi yang akan Internet adalah sebuah media belajar
disampaikan kepada peserta didik. yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber
d. Consulting dan Communicating belajar dalam aktivitas belajar, sehingga
Dengan adanya internet guru dan siswa dapat memperoleh informasi atau
siswa menjadi sanggat terbantu bahan belajar dengan cepat. Internet dengan
ketika mencari informasi yang berbagai fasilitas-fasilitas yang dimiliki
berhubungan dengan pembelajaran dapat menjadi komponen penting dalam
karena menurut Association for kegiatan belajar, khususnya sebagai sumber
Educational Communications and belajar. Berbagai informasi yang dapat digali
Technology sumber belajar adalah melalui internet, sehingga dapat
segala sesuatu atau daya yang mempermudah proses belajar. Hal tersebut
dapat dimanfaatkan oleh guru, sejalan dengan pendapat Setiyani yang
baik secara terpisah maupun mengatakan bahwa internet memiliki banyak
dalam bentuk gabungan, untuk manfaat bagi akademisi, khususnya
kepentingan belajar mengajar, mahasiswa karena internet dan memudahan
dengan tujuan meningkatkan dalam pencarian jurnal, referensi, materi
efektifitas dan efisiensi tujuan kuliah, hingga hasil penelitian yang
pembelajaran. Sumber dipublikasikan dalam jumlah yang banyak
pembelajaran dapat di dan cepat, sehingga dapat menghemat tenaga

Purbatua Manurung | 125


Hikmah, Vol. 17 No. 2, Juli-Desember 2020 • p-ISSN 1829-8419 • e-ISSN 2720-9040

dan biaya dalam mencari sumber belajarnya. DAFTAR PUSTAKA


manfaat internet bagi pendidikan, antara lain Abdullah, R. (2012). Pembelajaran Berbasis
untuk akses ke sumber informasi, akses ke Pemanfaatan Sumber Belajar. Jurnal
pakar, maupun media kerjasama. Ilmiah Didaktika: Media Ilmiah
Pendidikan dan Pengajaran, 12(2), 30–
Selain itu, media yang bisa 45.
dimanfaatkan sebagai sumber belajar pada
Arifin, L. (2013). Upaya Konselor dalam
layanan bimbingan konseling adalah: Membimbing Belajar Siswa di Sekolah
(Prasetiawan & Alhadi, 2018). Dasar/Madrasah Ibtidaiyah. Jurnal
1. Pemanfaatan Media pada Layanan Bimbingan Konseling Islam, 4(2), 201–
218.
Orientasi
2. Pemanfaatan Media pada Layanan Atmaja, H. T. (2019). Pelatihan dan
Pendampingan Pembuatan dan
Informasi Pemanfaatan Media Audio-Visual
3. Pemanfaatan Media pada Layanan Interaktif dalam Pembelajaran Sejarah
Konseling Perorangan Yang Berbasis pada Konservasi
Kearifan Lokal Bagi MGMP sejarah
4. Pemanfaatan Media pada Layanan
Kabupaten Banjarnegara. Jurnal
Konseling Kelompok Panjar: Pengabdian Bidang
5. Pemanfaatan Media pada Layanan Pembelajaran, 1(2), 131–140.
Bimbingan Kelompok Basri, A. S. H. (2010). Peran media dalam
6. Pemanfaatan Media pada Layanan Layanan Bimbingan Konseling Islam di
Penguasaan Konten Sekolah. Jurnal Dakwah, 11(1), 23–41.
Basri, A. S. H. (2018). Urgensi Penggunaan
Teknologi Media dalam Implementasi
SIMPULAN
Bimbingan dan Konseling di Sekolah.
Berdasarkan kajian diatas maka Al-Isyraq: Jurnal Bimbingan,
sumber belajar dapat diartikan sebagai bahan Penyuluhan, dan Konseling Islam, 1(1),
baku utama ketika hendak melakukan proses 83–107.
pembelajaran, dalam hal ini termasuk El Fiah, R., & Purbaya, A. P. (2016).
pemberian pelayanan bimbingan dan Penerapan Bimbingan Belajar dalam
Meningkatkan Hasil Belajar Peserta
konseling. Saat ini, Bimbingan dan Didik di SMP Negeri 12 Kota Bandar
konseling yang merupakan bagian utuh Lampung Tahun Pelajaran 2015/2016.
dalam sistem pembelajaran maka dapat Konseli: Jurnal Bimbingan Dan
Konseling (E-Journal), 3(2), 171–184.
memanfaatkan beragam sumber belajar yang
tersedia. Terdapat media digital berupa video Hamka, H. (2015). Penggunaan Internet
Sebagai Media Pembelajaran Pada
dan audio, teknik pendekatan agar tercipta Mahasiswa IAIN Palu. Hunafa: Jurnal
suasana nyaman dengan siswa atau klien dan Studia Islamika, 12(1), 95–119.
tempat pemberian layanan yang di Kawuryan, F., & Raharjo, T. (2012).
khususkan agar proses pemberian layanan Pengaruh Stimulasi Visual untuk
bimbingan dan konseling berjalan dengan Meningkatkan Kemampuan Membaca
pada Anak Disleksia. Jurnal Psikologi:
baik, sistematis, dan terukur.
Pitutur, 1(1), 9–18.
Mahnun, N. (2012). Media Pembelajaran

126 | Pemanfaatan Sumber Belajar dalam Bidang Bimbingan dan Konseling


Hikmah, Vol. 17 No. 2, Juli-Desember 2020 • p-ISSN 1829-8419 • e-ISSN 2720-9040

(Kajian Terhadap Langkah-Langkah


Pemilihan Media dan Implementasinya
dalam Pembelajaran). An-Nida’, 37(1),
27–34.
Prasetiawan, H. (2017). Optimalisasi
Multimedia Dalam Layanan Bimbingan
dan Konseling. Prosiding Seminar
Bimbingan dan Konseling, 1(1), 199–
204.
Prasetiawan, H., & Alhadi, S. (2018).
Pemanfaatan Media Bimbingan dan
Konseling di Sekolah Menengah
Kejuruan Muhammadiyah se-Kota
Yogyakarta. Jurnal Kajian Bimbingan
dan Konseling, 3(2), 87–98.
Priyanto, D. (2009). Pengembangan
multimedia pembelajaran berbasis
komputer. Insania: Jurnal Pemikiran
Alternatif Kependidikan, 14(1), 92–110.
Seels, B. B., & Richey, R. C. (2012).
Instructional technology: The definition
and domains of the field. IAP.
Setiawan, M. A. (2018). Pendekatan-
Pendekatan Konseling (Teori Dan
Aplikasi). Deepublish.
Sodik, A. (2016). Konseling Sebagai Suatu
Sistem Pendidikan Sekolah. Hisbah:
Jurnal Bimbingan Konseling Dan
Dakwah Islam, 13(1), 1–17.
Tafonao, T. (2018). Peranan Media
Pembelajaran dalam Meningkatkan
Minat Belajar Mahasiswa. Jurnal
Komunikasi Pendidikan, 2(2), 103–114.
Warsita, B. (2018). Teori Belajar Robert M.
Gagne dan Implikasinya pada
Pentingnya Pusat Sumber Belajar.
Jurnal Teknodik, 12(1), 64–78.
Yuhana, A. N., & Aminy, F. A. (2019).
Optimalisasi Peran Guru Pendidikan
Agama Islam Sebagai Konselor Dalam
Mengatasi Masalah Belajar Siswa.
Jurnal Penelitian Pendidikan Islam,
7(1), 79–96.

Purbatua Manurung | 127

Anda mungkin juga menyukai