Anda di halaman 1dari 4

Pentingnya Aspek Emosional dalam Kompetensi Guru: Kesejahteraan Mental dan

Keterlibatan Guru

Kesejahteraan secara umum ialah tercukupinya semua kebutuhan hidup. Kesejahteraan


dibagi menjadi dua, yakni kesejahteraan material dan non material. Material adalah uang atau
benda berharga dengan kata lain kekayaan secara fisik. Sedangkan non material ialah
tercukupinya kebutuhan rohani, seperti kasih sayang, rasa aman, ketenangan, dan sebagainya.

Guru adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini
jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.

Kesejahteraan guru merupakan kesejahteraan materiil (uang) dan non material yang
diperoleh dari hasil berprofesi menjadi guru. Kesejahteraan adalah hal penting bagi guru, sebab
dengan kesejahteraan yang memadai dapat diharapan banyak pada guru dalam meningkatkan
mutu proses belajar mengajarnya, di samping itu ketersediaan fasilitas sekolah maka guru akan
termotivasi mengembangkan profesionalismenya.

Kesejahteran merupakan hal yang penting bagi semua pegawai maupun guru, pentingnya
kesejahteraan guru adalah untuk meningkatkan motivasi dan semangat kerja, meningkatkan
sikap loyalitas guru terhadap sekolah. Untuk mempertahankan guru yang memiliki kemampuan
dan bakat yang baik dalam proses belajar hendaknya diberikan kesejahteraan, kompensasi.
Kesejahteraan yang diberikan sangat berarti dan bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan fisik
dan mental seoang guru beserta keluarganya. Usaha yang dilakukan untuk mempertahankan dan
memperbaiki kondisi fisik daan mental seorang guru agar semangat kerja meningkat dan mapun
meingkatkan kualitas pendidikan adalah melalui program kesejahteraan guru yang disusun
berdasasrkan peraturan legal, berdasarkan keadilan daan kelayakan serta berpedoman pada
peraturan pemerintah.

Kesejahteraan guru menjadi hal yang berpengaruh terhadap kualitas pendidikan di indonesia
karena suatu hal yang penting daan berpengaruh jika kesejahteraan seorang guru belum
terpenuhi, kemungkinan besar akan sulit bagi guru untuk menyampaikan pelajaran terhadap
peserta didik dengan optimal karena bisa saja motivasi seorang guru untuk mentransfer ilmu
menjadi berkurang. Dan konsentrasi guru pun lebih mengarah terhadap bagaimana cara ia
memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.

A. Menggali dampak kesejahteraan mental guru terhadap kualitas pengajaran.


Kesehatan mental guru sangat penting, karena berperan dalam memengaruhi efektivitas
dan kualitas pendidikan yang mereka berikan kepada para siswa. Guru adalah bagian integral
dari lingkungan pendidikan, dan kesejahteraan mental mereka memiliki dampak langsung
pada proses pembelajaran dan perkembangan siswa. Berikut beberapa alasan mengapa
kesehatan mental guru sangat penting:
1. Pengaruh Terhadap Pembelajaran: Guru yang memiliki kesehatan mental yang baik
cenderung lebih efektif dalam mengajar dan berinteraksi dengan siswa. Mereka dapat
mengelola stres dengan lebih baik, berkomunikasi dengan jelas, dan menciptakan
lingkungan belajar yang positif.
2. Peran Model Perilaku: Guru bukan hanya pengajar, tetapi juga model perilaku bagi siswa.
Jika guru menunjukkan kesehatan mental yang positif dan kemampuan mengatasi
tantangan, siswa dapat belajar tentang pentingnya menjaga kesehatan mental mereka
sendiri.
3. Empati dan Pemahaman: Guru yang sensitif terhadap kesehatan mental dapat lebih
memahami kebutuhan siswa mereka. Mereka mungkin lebih peka terhadap tanda-tanda
kesulitan mental yang mungkin dialami oleh siswa, dan dapat memberikan dukungan
yang sesuai.
4. Pencegahan Burnout: Profesi mengajar dapat sangat menuntut, dan risiko burnout
(kelelahan fisik dan emosional yang parah) tinggi. Jika guru tidak menjaga kesehatan
mental mereka, mereka mungkin rentan terhadap burnout, yang dapat berdampak negatif
pada pekerjaan mereka dan hubungan dengan siswa.
5. Kreativitas dan Inovasi: Kesehatan mental yang baik dapat mendorong kreativitas dan
inovasi dalam pendidikan. Guru yang merasa baik secara mental lebih mungkin mencoba
pendekatan pembelajaran yang berbeda dan mencari solusi kreatif untuk tantangan yang
muncul.
6. Interaksi dengan Kolaborator dan Orang Tua: Kesehatan mental guru juga mempengaruhi
interaksi mereka dengan rekan kerja, staf sekolah, dan orang tua siswa. Hubungan yang
baik dengan berbagai pihak ini dapat memperkuat lingkungan pendidikan secara
keseluruhan.
7. Dampak Pada Masyarakat: Guru yang merasa baik secara mental dapat menjadi anggota
masyarakat yang lebih produktif dan positif. Mereka dapat memberikan kontribusi lebih
besar dalam mengembangkan generasi mendatang.
B. Menyajikan strategi dan sumber daya untuk meningkatkan kesejahteraan mental guru
dan, sebagai hasilnya, meningkatkan kompetensi mereka.

Usaha yang dapat dilakukan dalam mewujudkan kesejahteraan guru, pemerintah atau
sekolah (Yayasan) harus memperbaiki dan mengusaahakan hal-hal seperti :

1. Kepala sekolah hendaknya berusaha agar setiap anggota pegawai merasa dirinya diterima
dan diakui.
2. Kepala sekolah mempunyai tanggung jawab untuk menolong anggota stafnya agar
memperoleh kesempatan untuk menunjukkan kemampuannya.
3. Kepala sekolah hendaknya berusaha menghargai setiap usaha atau ide-ide yang muncul
diantara stafnya.
4. Kepala sekolah berusaha mengikutsertakan stafnya dalam penentuan kebijaksanaan.

Usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan profesionalisme guru dalam


pekerjaanya adalah dengan meningkatkan kualifikasi pendidikan dan pelatihan mereka. Hal
tersebut penting dilakukan melalui pendidikan pra jabatan maupun dalam jabatan, tetapi
menurut bebagai hasil studi itu saja tidak cukup, bahkan tidak begitu besa artinya jika tidak
dilakukan usaaha untuk terjadinya kolaborasi (perpaduan) antara para guru sehinggan terjadi
berbagai pengalaman.

Apabila ditinjau dari segi kesehatan mental sekolah seharusnya diusahakan agar (1)
dalam pemilihan untuk menentukan guru, kesehatan mental dipakai sebagai faktor
persyaratan, (2) menghilangkan hal- hal yang dapat mengganggu kesehatan jiwa guru,
misalnya gaji yang tidak cukup, tugas pekerjaan yang terlalu banyak, persoalan administrasi
yang terlalu rumit, (3) mengadakan pertemuan diantara guru -guru yang dapat mempunyai
efek penyembuhan ( group therapeutic session) agar guru- guru dapat meninjau kondisinya
dengan lebih objektif, dan (4) menganjurkan kepada guru yang sekiranya mentalnya tidaklah
begitu sehat untuk usaha penyembuhan kepada pihak- pihak kompeten (Wardhani, 2017:
196).
DAFTAR PUSTAKA

Oktafiana, Riska, dkk. 2020. ANALISIS KEBIJAKAN KESEJAHTERAAN GURU


TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN. Jurnal Mappesona. Institut
Agama Islam Negeri Bone.
Wardhani, Dina Kusuma. 2017. PERAN KESEHATAN MENTAL BAGI GURU DALAM
PROSES BELAJAR MENGAJAR DI SEKOLAH. Prosiding Seminar Nasional
Pendidikan FKIP UNTIRTA 2017.
https://stekom.ac.id/berita/inspiring-professional-kesehatan-mental-guru-seberapa-
penting#:~:text=Pengaruh%20Terhadap%20Pembelajaran%3A%20Guru
%20yang,menciptakan%20lingkungan%20belajar%20yang%20positif.

Anda mungkin juga menyukai