A. Tujuan Pembelajaran
Pada pertemuan ini akan dijelaskan hal-hal yang terkait dengan Mekanisme Penyelesaian
Sengketa Lingkungan Internasional.
B. Uraian Materi.
Sejarah kehidupan di bumi merupakan sejarah interaksi antara makhluk hidup dan
lingkungan. Sedemikian jauh, bentuk fisik dan kebiasaan tumbuh-tumbuhan dan
kehidupan hewannya telah dibentuk oleh lingkungannya. Dengan
mempertimbangkan seluruh rentang waktu bumi, efek kebalikannya, di mana
kehidupan mengubah alam sekitarnya, secara relatif kecil sekali. Hanya di dalam
waktu sekejap yang diwakili oleh abad ini satu spesies - manusia- telah
memperoleh kekuasaan penting untuk mengubah sifat ini.
Selama seperempat abad yang lalu kekuasaan ini tidak saja meningkat hingga
mencapai kebesaran yang mengkhawatirkan, tetapi telah mengubah sifat. Yang
paling mengkhawatirkan dari kesemenamenaan manusia terhadap Iingkungan
adalah pencemaran udara, tanah, sungai-sungai dan laut dengan bahan-bahan yang
berbahaya dan bahkan mematikan. Polusi ini untuk sebagian besar tidak dapat
diperbaiki lagi; rantai kejahatan tidak saja dimulai di dunia yang harus menopang
kehidupan, tetapi juga di dalam jaringan-jaringan dunia kehidupan yang sebagian
besar tidak dapat dikembalikan seperti keadaan semula. Di dalam pencemaran
lingkungan yang terjadi di mana-mana sekarang ini.Karena manusia berpegang
teguh pada tujuan yang telah dinyatakannya untuk menaklukkan alam, maka
ditulisnyalah suatu catatan perusakan yang mematahkan semangat, tidak saja
tertuju pada bumi yang dihuninya tetapi juga pada kehidupan yang ia sendiri ikut
menikmatinya. Sejarah dari abad-abad yang baru lalu, memiliki bagian-bagiannya
yang gelap, pembantaian banteng-banteng, pembunuhan secara besar-besaran
terhadap burung-burung pantai oleh penembak-penembak dengan motif komersial,
burung-burung kuntul (egret) yang hampir punah untuk diambil bulunya. Sekarang
untuk itu semua dan yang lain seperti mereka, kita masih harus menambah lagi
satu bab yang baru, dan satu jenis malapetaka baru - pembunuhan langsung
terhadap burungburung, hewan-hewan menyusui, ikan-ikan dan tentu saja setiap
kehidupan satwa liar dengan berbagai insektisida yang disemprotkan ke tanah
tanpa mengenal perbedaan 'Pengendalian alam' adalah suatu ucapan yang disusun
dalam kesombongan merupakan kemalangan yang menimbulkan kekhawatiran
juga menghadapkannya merusak bumi ini.
D. Pustaka
Rahmadi Takdir. Hukum Lingkungan di Indonesia. (Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada, 2011).
Silalahi Daud M, Hukum Lingkungan Dalam Sistem Penegakan Hukum
Lingkungan di Indonesia, (Bandung: Penerbit alumni, 2001).
Suparni Niniek, Pelestarian pengelolaan dan Penegakan Hukum Lingkungan.
Edisi Revisi. (Jakarta : Sinar Grafika, 1982).
Asshiddiqie Jimly. Green constitution, Nuansa Hijau Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945. (Jakarta : Rajawali Pers, 2010).
Supriadi. Hukum Lingkungan di Indonesia, (Jakarta: Sinar Grafika, 2010)
Mukhlis. Buku Ajar Hukum Lingkungan, (Jakarta: Scopindo Media Pustaka,
2019)
Simanullang Jatino. Lingkungan Sahabat Kita,
Wibisana Andri G. Hukum Lingkungan Teori, Legislasi dan Studi Kasus,
(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, Tahun 2010)
Fadli Mohammad. Muchlish, Lutfi Mustafa. Hukum dan Kebijakan
Lingkungan. (Jakarta: Tahun 2016)