• Anak rhabdomiosarkoma
• Dewasa leiomiosarkoma dan liposarkoma.
• Seminoma di luar testis germinoma mediastinum, retroperitoneum,
dan. kelenjar pineal.
• Tumor sel germinal primer pada regio paratestikular/spermatic cord atau
pada epididimis sangat jarang dijumpai bbrp kasus histologi tidak khas
Sangat ganas masih dapat ditata laksana dengan angka kesembuhan yang
sangat tinggi bersifat sangat radiosensitif dan kemosensitif
LAPORAN KASUS
• Seorang laki-laki berumur 27 tahun datang ke salah satu rumah
sakit swasta di Medan pada tanggal 29 Januari 2021
• Keluhan utama ada benjolan seperti urat di dalam kantung
kemaluan sejak 3 bulan dengan ukuran diameter setengah jari
kelingking dewasa
• Pasien juga mengeluh nyeri di pinggang bagian bawah yang
menjalar ke paha hingga betis
• PF generalisata dbN
• PF lokalisata :
palpasi pada regio testis sinistra dijumpai adanya massa
dengan ukuran 5 cm x 1 cm, berbatas tegas dengan
konsistensi kenyal
Testis dekstra (-)
Hipospadi (+)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Darah rutin dbN
• LDH serum : 427 U/L (N < 480 U/L)
AFP serum 1,5 ng/mL (N < 10 ng/mL)
β-hCG 2,0 mIU/mL (N < 7 mIU/mL)
• Roentgen thoraks dbN
• Seminoma primer yang terjadi di ekstra gonad dan di gonad yang disgenetik
disebut dengan germinoma, sedangkan di ovarium disebut dengan
disgerminoma.
• Seminoma paratestikular sangat jarang terjadi. Pada tahun 2018, Palicelli et
al. melaporkan kasus seminoma paratestikular keempat di dunia.
• Seminoma merupakan jenis GCT testis yang paling umum dijumpai sekitar 50%
dari seluruh GCT
• Rentang usia penderita seminoma 30-49 tahun dengan usia rerata 37-41 tahun
• Tumor ini jarang dijumpai pada usia di atas 70 tahun dan hampir tidak pernah terjadi
pada anak-anak prepubertas, kecuali anak tersebut mengalami gangguan
perkembangan seksual.
Pada kasus ini, kadar AFP, LDH, dan β-hCG serum dalam batas
normal, suatu keadaan yang masih relevan untuk kasus
seminoma
• Seminoma umumnya berbentuk solid, relatif homogen, sering berlobus,
berwarna krem hingga coklat, dan pada pemotongan terlihat nodul-nodul
berwarna kuning pucat yang menonjol di antara jaringan parenkim.
• Daerah nekrosis dan perdarahan (+) tidak luas. Konsistensi
• Biasanya lunak dan pada tumor yang berukuran kecil kadang dapat dijumpai
jaringan parut.
• Sekitar 10% seminoma dijumpai pada testis yang berukuran normal atau lebih
kecil
• 10% meluas sampai keluar testis dan melibatkan struktur paratestikular
Gambaran umum seminoma :
• Sel-sel pucat yang tersebar difus yang dibatasi oleh septa fibrovaskular yang
mengandung limfosit
• Pertumbuhan intertubuler (+) khususnya di bagian tepi tumor tidak
predominan
• Inti poligonal dengan kromatin bergranul halus dan tepi rata
• Inti berukuran besar dan terletak di tengah serta bisa lebih dari satu.
• Sitoplasma pucat hingga jernih dengan membran sitoplasma yang tegas.
• Sitoplasma yang jernih disebakan oleh partikel glikogen yang banyak yang
dapat tertampil dengan pewarnaan periodic acid-Schiff (PAS).
• Sitoplasma dapat melimpah meskipun inti bertumpuk ataupun berjarak.
• Meskipun jarang, namun dapat dijumpai sitoplasma yang pekat dengan inti
yang ramai, yang dikenal sebagai gambaran plasmasitoid
Tampak sel-sel pucat yang tersebar difus yang dibatasi oleh septa fibrovaskular yang
mengandung limfosit. Inti poligonal dengan kromatin bergranul halus. Sitoplasma
eosinofilik pucat dan sebagian jernih.
Gambaran histopatologi pada kasus ini tidak sesuai
dengan gambaran khas seminoma, di mana tidak
dijumpai septa fibrovaskular yang jelas, inti tidak
poligonal dan tidak terletak di tengah, serta infiltrasi
limfosit tidak terlalu mencolok.
Untuk membantu menegakkan diagnosis,
dilakukan pemeriksaan tambahan berupa
imunohistokimia
Imunohistokimia pada seminoma akan mewarnai antigen-antigen dengan
ciri fetal-type germ cell (gonosit) yang imatur, antara lain:
• Placental alkaline phosphatase (86-95%, membran sitoplasma)
• KIT (90-100%, membran sitoplasma)
• OCT3/4 (100%, inti)
• SAlL4 (100%, inti)
• SOX17 (95%, inti)
IHK lainnya:
• Podoplanin (100%, membran sitoplasma)
• Cytokeratin AE1/AE3 (20-36%) dengan imunoreaktivitas yang bervariasi.
Biasanya negatif atau mewarnai sitoplasma sebagian kecil sel tumor yang
menunjukkan dot-like pattern di sekitar inti.
• CD30 biasanya negatif
• AFP selalu negatif
Pada kasus ini, CD117 atau c-kit dan Ki-67 positif serta
CD30 dan cytokeratin negatif sehingga menguatkan
dugaan ke arah seminoma.
• Seminoma sering dikelirukan dengan karsinoma embrional dengan pola solid.
• Gambaran histopatologi yang dapat digunakan untuk membedakannya adalah :
membran sitoplasma yang tegas, inti yang teratur dan tidak terlalu ramai, septa
fibrous, dan infiltrasi limfosit yang masif.
sel tumor pada karsinoma embrional lebih anaplastik dengan mitosis atipikal
dan apoptotic body yang banyak.
• Pemeriksaan imunohistokimia yang positif dengan KIT, podoplanin, dan SOX17,
serta negatif dengan CD30, SOX2, dan cytokeratin AE1/AE3 mendukung suatu
seminoma.