Anda di halaman 1dari 54

STRATEGI PENGOLAHAN PEMBELAJARAN DI LEMBAGA

BIMBINGAN BELAJAR EBISIE

MK EDUPRENEURSHIP

Oleh :
Ni Kadek Ayu Putri (2101882030007)
Ayu Diah Adnya Nirmala (2101882030008)
Rahma Syahlani (2101882030021)
Dewa Ayu Alit Riska Dewi (2101882030026)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA


INGGRIS FAKULTAS KEGURUAN DAN
ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
MAHASARASWATI DENPASAR
2024
Berikut adalah Tabel Deskripsi Pekerjaan. Tuliskan dengan jelas tentang “Siapa
Mengerjakan Apa”
No Mahasiswa Deskripsi Pekerjaan

1 - Temuan Hasil Penelitian

- Perencanaan Pembelajaran Di Lembaga


Bimbingan Ebisie.

- Pengorganisasian Pembelajaran Di
Lembaga Bimbingan Belajar Ebisie.

- Pelaksanaan Pembelajaran Di Lembaga


Bimbingan Belajar Ebisie.

- Evaluasi Pembelajaran Di Lembaga


Ni Kadek Ayu Putri Bimbingan Belajar Ebisie.
(2101882030007)
- Pembahasan

- Bab VI Kesimpulan dan Saran

2 - Bab V Hasil dan Pembahasan

- Deskripsi Hasil Penelitian

- Perencanaan Pembelajaran Di Lembaga


Bimbingan Belajar Ebisie.

- Pengorganisasian Pembelajaran Di
Lembaga Bimbingan Belajar Ebisie

- Pelaksanaan Pembelajaran Di Lembaga


Bimbingan Belajar Ebisie.
Ayu Diah Adnya Nirmala - Evaluasi Pembelajaran Di Lembaga
(2101882030008) Bimbingan Belajar Ebisie.

3 - Bab I Pendahuluan

- Latar Belakang Masalah

- Urgensi Penelitian

- Bab II Tinjauan Pustaka

- Konsep Dasar Strategi Pengelolaan


- Strategi Pengelolaan.

- Pembelajaran.

Rahma Syahlani
(2101882030021)
4. - Bab III Tujuan dan Manfaat Penelitian

- Tujuan Penelitian

- Manfaat Penelitian

- Bagan Alir penelitian, Luaran, dan


Indikator Capaian

- Bab IV Metode Penelitian

- Pendekatan Penelitian

- Ruang Lingkup Penelitian.

- Teknik Pengumpulan Data

- Teknik Analisis Data


Dewa Ayu Alit Riska Dewi
(2101882030026) - Gambaran Hasil Penelitian
ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan 1) perencanaan


pembelajaran di lembaga bimbingan belajar Ebisie di Denpasar, 2)
pengorganisasian pembelajaran di lembaga bimbingan belajar Ebisie Denpasar, 3)
pelaksanaan pembelajaran di lembaga bimbingan belajar Ebisie Denpasar, dan 4)
evaluasi pembelajaran di lembaga bimbingan belajar Ebisie Denpasar. Tujuan
jangka panjang penelitian ini untuk mendapatkan gambaran tentang arah dan
tujuan pengelolaan pembelajaran. Secara khusus tujuan yang ingin dicapai dalam
penelitian kolaboratif ini yaitu untuk memperoleh gambaran: 1) perencanaan
pembelajaran 2) pengorganisasian pembelajaran 3) pelaksanaan pembelajaran 4)
evaluasi pembelajaran
Penelitian ini dilaksanak sejak dari tahap persiapan sampai dengan
penyusunan laporan. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan
kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Ruang lingkup penelitian
mencakup: Perencanaan Pembelajaran, Pengorganisasian Pembelajaran,
Pelaksanaan Pembelajaran, dan Evaluasi Pembelajaran. Langkah-langkah
pengumpulan data dalam penelitian ini adalah: observasi, wawancara,
dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu: pengumpulan data,
redukasi data, penyajian data. Uji keabsahan data menggunakan triangulasi,
perpanjangan waktu pengamatan, kecukupan bahan referensi.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa strategi pengelolaan pembelajaran
di lembaga bimbingan belajar primagama yaitu : 1) Perencanaan pembelajaran di
lembaga bimbingan belajar Ebisie Denpasar antara lain persiapan pembelajaran
dan strategi khusus dalam mengajar. 2) Pengorganisasian pembelajaran di
lembaga bimbingan belajar Ebisie Denpasar antara lain strategi pembelajaran,
mendesain kelas, pengaturan ruangan kelas, dan pengelompokan siswa. 3)
Pelaksanaan pembelajaran di lembaga bimbingan belajar Ebisie Denpasar antara
lain strategi efektif, disiplin kelas, dan mengatsi siswa supaya fokus dalam
belajar. 4) Evaluasi pembelajaran di lembaga bimbingan belajar Ebisie Denpasar
antara lain evalusi pembelajaran, pelaporan evaluasi, pihak-pihak yang menerima
hasil laporan, dan bentuk evaluasi.

Kata Kunci: Pengelolaan, Pembelajaran.


PRAKATA

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan

rakhmat dan hidayah-Nya sehingga laporan penelitian yang berjudul “Strategi

Pengelolaan Pembelajaran Di Lembaga Bimbingan Belajar Ebisie Kota

Denpasar” ini dapat diselesaikan. Penelitian kolaboratif ini dilakukan dengan

kolaborasi yang harmonis antara para penyandang dana, peneliti, mahasiswa serta

Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Mahasaraswati Denpasar. Banyak pihak

yang berjasa dalam penelitian ini dan penelitian-penelitian sejenis lainnya.

Penulis mengucapkan terima kasih atas semua support yang diberikan oleh semua

pihak yang tidak dapat disampaikan satu persatu. Mudah-mudahan kolaborasi ini

terus berjalan dan berkembang semakin besar di masa-masa mendatang.

Denpasar, Desember 2023

Penulis
DAFTAR ISI
BAB III
TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Untuk mengetahui Perencanaan Pembelajaran.

2) Untuk mengetahui Pengorganisasian Pembelajaran.

3) Untuk mengetahui Pelaksanaan Pembelajaran.

4) Untuk mengetahui Evaluasi Pembelajaran.

B. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain sebagai berikut :

1. Bagi Lembaga Bimbingan Belajar EBISIE : Penelitian ini bermanfaat sebagai

acuan dengan model pembelajaran di lembaga, khususnya di Bimbingan

Belajar Primagama dalam meningkatkan strategi pengelolaan pembelajaran.

2. Bagi Tentor Bimbingan Belajar EBISIE : Penelitian ini bermanfaat dalam

menerapkan ilmu dan teori yang telah diketahui dan dipelajari serta

mendapatkan gambaran serta pengalaman praktis dalam pengembangan dalam

menerapkan strategi pengelolaan pembelajaran di lembaga bimbingan belajar

kota gorontalo.

3. Bagi Peneliti: Penelitian ini bermanfaat sebagai cakrawala ilmu pengetahuan

penulis dalam berkarya khasanah ilmu pengetahuan, disamping sebagai

pengalaman yang dapat berguna sebagai bekal apabila ingin berkecimpung

didalam lingkungan penelitian.


BAB IV
METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif
dengan jenis penelitian studi kasus. Pendekatan ini, diarahkan pada
individu-individu tersebut secara kholistik (utuh), dalam hal ini tidak boleh
mengisolasikan individu atau organisasi kedalam variabel atau hipotesis
tetapi perlu memandangnya sebagai bagian dari suatu keutuhan. Studi
kasus adalah studi yang mengeksplorasi suatu masalah dengan batasan
terperinci, memiliki data yang mendalam dan menyertakan berbagai
sumber informasi. Penelitian ini dibatasi oleh waktu, tempat, dan kasus
yang dipelajari penelitian dalam studi kasus ini melakukan studi kasus
berupa masalah tentang strategi pengelolaan pembelajaran. Penggunaan
metode ini didasarkan pada keinginan peneliti untuk mendapatkan
gambaran secara mendalam tentang strategi pengelolaan pembelajaran.
B. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian mencakup: Perencanaan Pembelajaran,
Pengorganisasian Pembelajaran, Pelaksanaan Pembelajaran, dan Evaluasi
Pembelajaran. Instrument penelitian yang diperlukan untuk menjaring data
dalam penelitian ini dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 4.1 Instrument Penelitian

No Fokus Sub Fokus Pertanyaan


1 Perencanaan a. Persiapan 1. Apa saja yang
Pembelajaran di pembelajaran dipersiapkan
Lembaga tentor dalam
Bimbingan b. Strategi khusus pembelajaran?
Belajar EBISIE 2. Apakah ada
Kota Denpasar strategi khusus
tersendiri dari
tentor dalam
mengajar sesuai
dengan
pelajaran yang
diajarkan ?

c. Pengembangan
2 Pengorganisasia 3. Strategi apa saja
proses pembelajaran
n Pembelajaran yang di gunakan
Di Lembaga dalam
Bimbingan mengembangkan
d. Mendesain kelas
Belajar EBISIE proses
Kota Denpasar pembelajaran?
4. Bagaimana
cara tentor
membuat kelas
e. Menciptkan
tetap kondusif
tata tertib kelas
saat kegiatan
pembelajaran
berlangsung?
5. Apakah yang
f. Pengelompokan
siswa tentor lakukan
ketika ada siswa
yang tidak tertib
saat kegiatan
pembelajaran
berlangsung?
6. Didalam
pembelajaran
apakah ada
pengelompoka
n siswa yang
tingkat
pemahaman
rendah dengan
kelompok siswa
yang tingkat
pemahamannya
sedang dan
tinggi ?
3 7. Strategi apa yang
g. Strategi efektif
Pelaksanaan efektif diterapkan
Pembelajaran oleh tentor dalam
Di Lembaga pelaksanaan
Bimbingan program
h. Mengatasi masalah
Belajar EBISIE pembelajaran?
pembelajaran
Kota Denpasar 8. Bagaimana
mengatasi
masalah anak
yang kurang
i. Pendekatan
paham dalam
dalam
pembelajaran
pembelajaran
berlangsung?
9. Bagaimana
mengatasi
j. Bentuk evaluasi
siswa belajar
supaya fokus
dalam
pembelajaran?
10. Apakah bentuk
tes evaluasi
mengacu dari
pusat atau di
buat masing-
masing oleh
tentor?

4 k. Pelaporan evaluasi 11. Apakah


dilakukan
Evaluasi pelaporan hasil
Pembelajaran Di evaluasi
Lembaga pelaksanaan
i. Pihak-pihak yang
Bimbingan menerima hasil laporan pembelajaran?
Belajar EBISIE 12. Pihak-pihak siapa
saja
Kota Denpasar.
yang menerima
laporan hasil?

C. Teknik Pengumpulan Data


Langkah-langkah pengumpulan data dalam penelitian ini adalah:
Observasi yaitu peneliti melakukan pengamatan langsung sehingga untuk
menjaring informasi yang diperlukan dalam penelitian dilakukan secara
berstruktur yang berarti apa yang dilakukan dan di amati telah disusun
sebelumnya oleh peneliti dan mencatat langsung hasil pengamatan sesuai
kondisi situasi yang ditemui di lokasi penelitian. Wawancara yaitu
instrument untuk pengumpulan data, dengan cara melakukan Tanya jawab
terhadap siswa-siswa yang mengikuti bimbingan belajar, serta informan
yang dipilih berdasarkan kebutuhan dalam penelitian di lembaga bimbel
pendidikan sebagai sumber data yang utama dalam penelitian. dalam
penelitian ini peneliti harus memiliki panduan wawancara agar dapat
berjalan dengan teratur dan akan dilaksanakan secara berulang-ulang
sesuai dengan kebutuhan penelitian dan akan dilaksanakan secara
berulang-ulang sampai diperoleh data yang akurat. Dokumentasi yaitu
digunakan untuk memperoleh data tentang jumlah keadaan responden
penelitian. studi dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data dari
sumber-sumber non insane yakni berupa dokumen-dokumen atau arsip-
arsip dan rekaman yang ada relevansinya dengan kebutuhan data
pengembangan karakter. Pada penelitian ini peneliti mengabadikan
kondisi lapangan dengan menggunakan foto dan video.
D. Teknik Analisis Data
Analisis data saat pengumpulan data peneliti bekerja
mengumpulakan data dilapangan sekaligus menganalisis data saat
dilapangan, peneliti berusaha mengkondisikasikan untuk
mengorganisasikan data dengan membuat dan membentuk data menjadi
satu kesatuan dengan mencari kesamaan kemudian menemukan yang lebih
penting. Peneliti melakukan reduksi data yang telah dikumpulkan dalam
catatan lapangan dan TRANSKRIP wawancara. Peneliti melakukan
identifikasi data yang akan diperlukan dengan membuat file-file dokumen
yang berada didalam computer, kemudian membuat ringkasan dan diambil
data yang kokoh dan penting dengan memfokuskan pada strategi
pengelolaan pembelajaran. Selanjutnya member kode yang terkait dengan
focus penelitian, mengelompokan data dan pemilihan data. Setelah
melakukan reduksi data peneliti melakukan pemaparan atau penyajian data
dengan mengikuti urutan focus penelitian. penelitian ini terdiri dari
kesimpulan informasi yang sistematis yang memberikan adanya penarikan
kesimpulan sehingga penyajian data akan berbentuk narasi setelah itu
menarik dan menegaskan kesimpulan temuan penelitian. kesimpulan dan
ikhtisar data diletakan pada akhir pemaparan data yang digunakan sebagai
dasar untuk merumuskan temuan. Rumusan temuan penelitian
menggunakan tekhnik analisis tema dan analisis komponen.
E. Gambaran Hasil Penelitian

1. Gambaran pengelolaan pembelajaran bimbel Primagama:


 Perencanaan Pembelajaran.
 Pengorganisasian Pembelajaran.
 Pelaksanaan Pembelajaran.
 Evaluasi Pembelajaran.
2. Terumuskan grand strategy pengelolaan pembelajaran.
3. Untuk penelitian mahasiswa diharapkan mendapatkan
deskripsi tentang strategi pengelolaan pembelajaran yang
diterapkan di sekolah.
A. Deskripsi Hasil Penelitian

1. Perencanaan Pembelajaran Di Lembaga Bimbingan Belajar Ebisie


Dalam perencanaan pembelajaran di lembaga bimbingan belajar Ebisie
dapat dilihat dari persiapan tentor dalam pembelajaran adalah games untuk
menarik focus siswa sebelum masuk ke materi inti. Materi pembelejaran di
bimbingan belajar Ebisie sudah dipersiapkan oleh pusat, sehingga tentor dalam
perencanaan tidak perlu menyiapkan materi pembelajaran. Metode yang sering di
pakai di dalam bimbingan belajar Ebisie adalah metode smart games. Metode
belajar ini sangat penting bagi siswa agar siswa mempunyai konsep pemahaman
materi dengan suasana kelas yang aktif dan menyenangkan.

a. Persiapan Pembelajaran
Berkaitan dengan data tentang perencanaan pembelajaran, dilakukan
wawancara dengan pemilik dari bimbingan belajar Ebisie dan diperoleh informasi
bahwa:
“Materi sudah ada, jadi tentor hanya perlu mempersiapkan games untuk
menarik perhatian siswa atau bias sebagai ice breaking di awal
pembelajaran. Materi dari games itu sendiri bisa berkaitan dengan materi
pembelajaran atau tidak”.

Informasi tersebut dikonfirmasikan kembali dengan informan yaitu guru


bahasa inggris, dijelaskan bahwa:
“Kalau materi kami tidak perlu menyiapkan karena sudah disediakan oleh
owner. Jadi, kami hanya perlu menyiapkan bagaimana cara
menyampaikan materi tersebut agara mereka bias memahami materi
tersebut dan mencapai target”.

Informasi ini kemudian didukung oleh guru bahasa inggris yang lain,
dijelaskan bahwa:

Perencanaan strategi pembelajaran adalah suatu proses yang sistematis


dilakukan oleh guru dalam membimbing, membantu dan mengarahkan peserta
didik untuk memiliki pengalaman belajar serta mencapai tujuan pengajaran yang
telah ditetapkan. Sebagaimana pernyataan pemilik dari bimbingan belajar Ebisie
yang menjelaskan bahwa dalam persiapan pembelajaran yang di siapkan pertama
seperti buku materi yang sudah disiapkan dan games untuk menarik perhatian
anak-anak sebelum masuk ke materi pembelajaran. Hasil wawancara dengan dua
orang guru Bahasa inggris di bimbingan belajar Ebisie juga mengatakan hal yang
sama, bahwa perlu menyiapkan games sebagai ice beraking di sebelum memulai
pembelajaran.

Berdasarkan jawaban dari para informan dapat disimpulkan bahwa dalam


perencanaan tentunya yang harus dipersipkan dalam pembelajaran yaitu seperti
materi-materi dan games ice breaking. Proses kegiatan akan terjadi jika siswa
sudah siap untuk memulai pembelajaran dan mampu berinteraksi satu sama lain di
kelas.

b. Strategi Khusus

Berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan pemilik bimbingan


belajar tentang strategi khusus, diperoleh informasi bahwa:
“Untuk strategi sendiri bergantung pada kemampuan siswa. Siswa disini
dikelompokkan berdasarkan kemampuan/levelnya, bukan berdasarkan
umurnya. Tentu setiap level itu ada tantangannya sendiri. Untuk level
rendah yang didominasi oleh anak SD biasanya lebih aktif sehingga tentor
perlu memberikan games untuk menertibkan mereka, sedangkan level
tinggi yang sebagian besar terdiri dari anak SMP, SMA cenderung lebih
kalem sehingga guru perlu menstimulasi mereka untuk menciptakan
suasana kelas yang interaktif”.

Informasi tersebut dikonfirmasikan kembali dengan informan yaitu guru


Bahasa inggris dijelaskan bahwa:
“Untuk strategi khusus dari saya sih tidak ada, jadi biasanya
menyesuaikan ke kondisi kelasnya. Namun, yang pasti sebagian besar
kelas yang saya ajar di gawal harus diberikan pemanasan atau ice
breaking dulu untuk menarik perhatiannya sebelum masuk ke materi
inti”.

Informasi ini didukung oleh guru Bahasa inggris yang lain , dijelaskan
bahwa:

“Strategi khusus tidak ada karena berdasarkan pengalaman saya di kelas,


walaupun sudah menyiapkan strategi khusus namun ketika sudah masuk
ke kelas strategi khusus tersebut seringkali tidak terpakai karena
mempertimbangkan kondisi di kelas. Sehingga, keseringan saya
menggunakan strategi mengajar yang spontan saja sesuai dengan kondisi
di kelas pada saat mengajar”.

Berdasarkan jawaban dari para informan dapat disimpulkan bahwa di


dalam proses belajar-mengajar tidak ada strategi paling khusus yang dilakukan

oleh guru. Namun, dalam mengajar guru di bimbingan belajar Ebisie biasanya

melakukan pendekatan dengan siswa menggunakan games dan menyesuaikan

dengan kondisi kelas pada saat mengajar demi menciptakan suasana belajar yang

interaktif dan menyenangkan.

2. Pengorganisasian Pembelajaran Di Lembaga Bimbingan Belajar Ebisie

Pengorganisasian pada suatu lembaga terdapat keragaman tanggung


jawab, wewenang dan tugas. Pengorganisasian lembaga bimbingan belajar Ebisie
terdiri dari pemilik dan guru. Pemilik bimbingan belajar Ebisie berperan sebagai
manager yang mengatur segala sesuatu yang diperlukan dalam bimbingan belajar
Ebisie, seperti pengadaan guru, materi, dan test evaluasi siswa. Guru sendiri
bertugas memberikan pembelajaran kepada siswa berdasarkan materi dan level
siswa agar tercapainya targer pembelajaran.

a. Pengembangan Proses Pembelajaran


Data pengembangan proses pembelajaran diperoleh dengan mewawancarai
salah satu guru bahasa inggris yang menjelaskan bahwa:

“Untuk strategi sendiri mungkin setengah-setengah ya. Maksudnya, antara


main games dan belajar itu harus seimbang. Lebih bagus lagi kalau di
dalam games itu disisipkan materi pembelajaran”.

Informasi tersebut didukung oleh informan guru bahasa inggris, dijelaskan

bahwa:

“Strategi dalam mengembangkan proses pembelajaran tentunya dari apa


saja yang diajarkan disekolah disini kita kembangkan kembali, misalnya
jika yang kami ajarkan tidak bisa memancing siswa jadi kami disini harus
kembangkan tingkat pemahaman dari setiap siswa”.

Informasi ini dikonfirmasi kembali oleh pemilik bimbingan belajar Ebisie


yang menjelaskan bahwa:

“Strategi dalam mengembangkan proses pembelajaran mungkin disini


tentor itu diwajibkan untuk menyiapkan games yang akan diberikan
kepada siswa di awal pembelajaran untuk mempersiapkan siswa sebelum
memasuki materi pembelajaran”.
Berdasarkan informasi yang dijelaskan oleh informan bahwa strategi
dalam mengembangkan proses pembelajaran yaitu guru dalam mengembangkan
proses pembelajaran diwajibkan untuk menyiapkan satu games yang akan
diberikan kepada siswa di awal pembelajaran dengan tujuan untuk menyiapkan
siswa sebelum memasuki materi inti.

b. Mendesain Kelas

Data mengenai cara guru menciptakan suasana kelas yang kondusif


sehingga peserta didik memiliki motivasi dalam menerima pelajaran didapatkan
dengan mewawancarai seorang guru bahasa inggris dan dijelaskan bahwa:

“Cara untuk membuat suasana kelas agar kondusif biasanya dengan


memberikan perintah yang tegas kalau ada siswa yang bermain di kelas.
Selama ini, mereka cukup bisa diatur hanya dengan memberikan perintah
atau instruksi tegas untuk kembali tenang di kelas”.

Informasi tersebut dikonfirmasikan kembali dengan informan guru bahasa

inggris yang lain, dijelaskan bahwa:

“Yang pertama dilakukan adalah bagaimana caranya membuat siswa itu


senang dengan kita tapi sekaligus segan. Jadi, saya biasanya berusaha
dekat dengan siswa sebagai teman namun juga tetap tegas ketika kondisi
di kelas sudah mulai tidak kondusif”.

Informasi ini didukung oleh pemilik bimbingan belajar Ebisie yang


menjelaskan bahwa:

“Kalau untuk kondusif memang kadang-kadang kelas itu sering juga


tidak kondusif, dalam artian anak-anak yang aktif itu menganggu
temannya yang lain pada saat pembelajaran berlangsung. Pada situasi
tersebut, tentu seorang guru harus bias tegas menyikapi siswa yang
bersangkutan. Biasanya dengan memberikan perintah secara tegas dan to
the point, anak-anak masih bias dikendalikan dan tidak menganggu
temannya lagi”.
Berdasarkan jawaban dari para informan dapat disimpulkan bahwa, cara

untuk membuat kelas kondusif saat pembelajaran berlangsung yaitu memberikn

instruksi atau perintah tegas kepada siswa ketika kondisi kelas mulai tidak
kondusif pada saat proses pembelajaran berlangsung, agar siswa dapat memahami

apa yang diajarkan oleh guru.

c. Menciptakan Tata Tertib Kelas

Berhubungan dengan data tentang tata tertib dalam kelas dilakukan

wawancara dengan salah satu guru yang menjelaskan bahwa:

Informasi tersebut dikonfirmasikan kembali dengan informan guru bahasa

inggris yang lain, dijelaskan bahwa:

“Yang pertama dilakukan adalah bagaimana caranya membuat siswa itu


senang dengan kita tapi sekaligus segan. Jadi, saya biasanya berusaha
dekat dengan siswa sebagai teman namun juga tetap tegas ketika kondisi
di kelas sudah mulai tidak kondusif”.

Informasi ini didukung oleh pemilik bimbingan belajar Ebisie yang


menjelaskan bahwa:

“Kalau untuk kondusif memang kadang-kadang kelas itu sering juga


tidak kondusif, dalam artian anak-anak yang aktif itu menganggu
temannya yang lain pada saat pembelajaran berlangsung. Pada situasi
tersebut, tentu seorang guru harus bias tegas menyikapi siswa yang
bersangkutan. Biasanya dengan memberikan perintah secara tegas dan to
the point, anak-anak masih bias dikendalikan dan tidak menganggu
temannya lagi”.
Berdasarkan jawaban dari para informan dapat disimpulkan bahwa, cara

untuk membuat kelas kondusif saat pembelajaran berlangsung yaitu memberikn

instruksi atau perintah tegas kepada siswa ketika kondisi kelas mulai tidak

kondusif pada saat proses pembelajaran berlangsung, agar siswa dapat memahami

apa yang diajarkan oleh guru.

d. Menciptakan Tata Tertib Kelas

Berhubungan dengan data tentang tata tertib dalam kelas dilakukan

wawancara dengan salah satu guru yang menjelaskan bahwa:


“Hal yang dilakukan ketika ada salah satu atau lebih siswa yang tidak
tertib di kelas ketika proses pembelajaran berlangsung adalah dengan
langsung menegaskan siswa yang bersangkutan dengan memberikan
perintah untuk tertib dan tidak menganggu temannya ketika pembelajaran
berlangsung”.
Informasi tersebut dikonfirmasikan kembali dengan informan guru bahasa

inggris dan dijelaskan bahwa:

“Mungkin dengan langsung menasehati siswa yang bersangkutan untuk


tertib dan memperhatikan penjelasan dari guru”.

Berdasarkan hasil wawancara dengan para informan, dapat disimpulkan

bahwa di bimbingan belajar Ebisie memberikan penegasan atau peringatan kepada

siswa yang tidak tertib di kelas ketika proses pembelajaran sedang berlangsung.

e. Pengelompokan Siswa

Data tentang pengelompokan siswa dalam kelas dilakukan wawancara

tentor bahasa inggris bimbingan belajar Ebisie yang menjelaskan bahwa:

“Tentu ada pengelompokkan siswa dan itu dilakukan di awal pada saat
siswa melakukan pendaftaran sehingga di kelas rata-rata siswa sudah
memiliki kemampuan yang hamper sama. Namun, tentu pasti ada kelihatan
siswa yang aktif dan yang kurang aktif”.
Informasi tersebut didukung oleh informan guru bahasa inggris dan

dijelaskan bahwa:

“Untuk pengelompokan ada, itu dilakukan di awal. Namun tentu pasti di


setiap kelompok itu ada siswa yang agak kurang dan ada juga yang sudah
bias/sudah paham. Disitu biasanya mereka saling melengkapi, dimana
siswa yang sudah paham berbagi ilmu kepada siswa yang agak kurang
tersebut”.

Informasi ini dikonfirmasikan kembali dengan pemilik bimbingan belajar

Ebisie yang menjelaskan bahwa:

“Tentu ada, kita mengelompokkan siswa berdasarkan kemampuan/levelnya


itu di awal pendaftaran. Jadi pada saat siswa mendaftar kita melakukan
placement test untuk mengetahui level kemampuan siswa tersebut untuk
nanti di kelompokkan berdasarkan tingkat kemampuannya, apakah level
basic, intermediate, atau advanced”.

Berdasarkan jawaban dari para informan dapat dilihat bahwa, di lembaga

bimbingan belajar Ebisie ada yang dinamakan pengelompokan siswa yang tingkat

pemahamannya tinggi (advanced) , sedang (intermediate) dan rendah (basic)

melalui tes wawancara pada saat melakukan pendaftaran. Masing-masing tingkat

pemahaman siswa tersebut akan dibedakan kelasnya. Meskipun dalam satu kelas

tersebut ada siswa yang aktif dan kurang aktif, pada dasarnya kemampuan atau

tingkat pemahaman mereka hampir sama.

3. Pelaksanaan Pembelajaran Di Lembaga Bimbingan Belajar Ebisie

Pada lembaga bimbingan belajar Ebisie ini tidak ada kepala sekolah

sebagaimana di sekolah tetapi hanya ada pemilik bimbingan balajar yang

berperan sebagai penanggung jawab bimbingan belajar Ebisie ini.. Dalam hal

pelaksanaan pembelajaran di bimbingan belajar Ebisie, guru memberikan strategi

efektif dalam pembelajaran sehingga dapat membantu siswa didalam

pembelajaran.

a. Strategi Efektif

Data tentang strategi yang efektif dalam pelaksanaan pembelajaran

didapatkan dengan melakukan wawancara salah satu guru bahasa inggris, bahwa:
“Strategi efektif yang digunakan dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas
mungkin memisahkan siswa yang suka bermain dengan siswa lainnya.
Misalnya siswa A dan siswa B sering bermain jika duduk bersebelahan,
itu diarahkan untuk duduk memisah agar mereka dan juga teman-
temannya yang lain dapat mengikuti pembelajaran dengan efektif dan
nyaman”.
Dilakukan juga wawancara dengan guru bahasa inggris yang lain dan

dijelaskan bahwa:

“Srategi efektifnya mungkin dengan melakukan pendekatan terlebih


dahulu kepada siswanya. Jadi, saya sebagai guru memposisikan diri
sebagai teman sehingga siswa itu bisa nyaman dalam mengikuti proses
pembelajaran di kelas”.

Berdasarkan jawaban dari kedua informan, dapat di simpulkan strategi

dalam pembelajaran yang dilakukan oleh tentor menunjukan bahwa strategi yang

paling efektif diterapkan oleh tentor dalam pelaksanaan pembelajaran yaitu

dengan mengkondisikan kelas agar tertib dan nyaman melakukan proses belajar

mengajar, yaitu dengan memisahkan siswa yang sering bercanda sehingga mereka

tidak mengganggu teman-teman lainnya yang sedang belajar. Selain itu,

dilakukan juga pendekatan dengan siswa agar siswa merasa nyaman dan dekat

dengan guru sehingga mereka bisa mengikuti proses pembelajaran dengan efektif.
b. Mengatasi Masalah Pembelajaran

Berhubungan dengan data tentang cara mengatasi masalah pembelajaran

dilakukan wawancara dengan guru bahasa inggris menjelaskan bahwa:

“Untuk mengatasi siswa yang kurang paham dalam pembelajaran b iasanya


dengan memberikan arahan kepada siswa yang bersangkutan mengenai
apa yang harus ia tingkatkan dan mengingatkannya untuk merivew lagi
materinya di rumah”.
Informasi tersebut diidukung oleh informan guru bahasa inggris dan

dijelaskan bahwa:

“Pertama tentu harus menyanakan kepada siswa yang ebrsangkutan


mengenai bagian yang belum mereka pahami, selanjutnya mencari cara
lain untuk menyampaikan kembali materi yang tidak dipahami tersebut
karena mungkin cara nangkep materi antara mereka dan teman-temannya
berbeda, jadi kita sebagai guru harus mencari cara lain untuk
menyampaikan materinya agar bisa lebih mudah ditangkap dan
dipahami”.
Informasi ini dikonfirmasikan kembali dengan pemilik bimbingan belajar

Ebisie yang menjelaskan bahwa:

“Meskipun di awal sudah dikelompokkan berdasarkan kemampuannya, di


satu kelas itu pasti ada aja anak yang paling bias dan agak ketinggalan.
Kita disini sebisa mungkin menjebatani itu, dengan memberikan ekstra
kelas khusus yang agak ketinggalan tersebut”.
Berdasarkan hasil wawancara dengan para informan dapat simpulkan

bahwa, dalam mengatasi masalah anak yang kurang paham dalam pembelajaran

berlangsung adalah dengan menjelaskan kembali materi yang kurang dipahami

oleh siswa dengan cara yang lain agar siswa tersebut dapat dengan mudah

menangkap dan memahami materi tersebut. Jika cara tersebut tidak mempan,

maka siswa akan diberikan kelas khusus untuk membahas materi yang kurang

dipahami tersebut sampai siswa benar-benar paham.


c. Pendekatan dalam Pembelajaran

Berhubungan dengan data tentang pendekatan yang digunakan dalam

menghadapi siswa yang kurang fokus dalam menerima pelajaran dilakukan

wawancara dengan tentor bahasa inggris yang menjelaskan bahwa:

“Kalau fokus belajar itu mungkin sedikit susah ya handlenya karena


kebetulan siswa yang saya ajar itu anak-anak kecil, speerti sd kelas 1,2, dan
3 yang mana fokus belajar mereka tidak teralu lama. Disitu biasanya saya
selingi dengan games/tanya jawab tentang materi yang sudah dipelajari,
misalnya setelah 15 menit memaparkan materi saya selingi 5 menit dengan
games”.
Informasi tersebut dikonfirmasikan kembali dengan informan pemilik

bimbingan belajar Ebisie dan dijelaskan bahwa:

“Kalau untuk fokus biasanya masih bias diupayakan dengan games yang
dilakukan di awal, diakhir, atau diawal dan diakhir tergantung kondisi
kelas. Untuk anak-anak yg kurang fokus itu kita berusaha memberikan
atensi lebih “.
Berdasarkan hasil wawancara dengan para informan dapat di simpulkan

bahwa, dalam mengatasi siswa yang kurang fokus dalam pembelajaran yaitu

dengan memberikan selingan games agar siswa tidak bosan dengan proses

pembelajaran dan bisa membangun kembali fokusnya untuk menerima materi

selanjutnya setelah diselingi dengan bermain games.

4. Evaluasi Pembelajaran Di Lembaga Bimbingan Belajar Ebisie

Evaluasi pembelajaran berfungsi sebagai pengarah kegiatan penilaian dan

sebagai acuan untuk mengetahui efisiensi dan efektivitas kegiatan penilaian

program. Di bimbingan belajar Ebisie hingga saat ini berjalan efektif dan efisien,

karena dalam setiap pembelajaran Tentor selalu melakukan evaluasi pembelajaran

dan pelaporan hasil evaluasi.


a. Bentuk Tes Evaluasi

Berhubungan dengan data tentang bentuk tes evaluasi dilakukan

wawancara dengan pemilik bimbingan belajar Ebisie yang menjelaskan bahwa:

“Untuk tes evaluasi berkala (yang biasa kami sebut dengan review test)
sudah disediakan oleh kami. Tes tersebut diberikan kepada siswa setiap
selesai 4 lesson. Jadi, ketika sudah melewati 4 lesson satu persatu siswa
akan diberikan review test untuk mengukur pemahaman siswa setelah
mempelajari keempat lesson tersebut”.
Informasi tersebut dikonfirmasikan kembali dengan informan Tentor

bahasa indonesia dijelaskan bahwa:

“Iya, tesnya mengacu dari pusat langsung, dan disini juga tentor
mempunyai inovatif sendiri untuk membuat suatu evaluasi untuk para
siswa dan orang tua ssiwa yang isinya materi yang sudah dipelajari hari
itu”.

Informasi ini didukung oleh guru bahasa inggris yang menjelaskan bahwa :

“Iya, bentuk evaluasinya selalu mengacu dari pusat, yaitu pemilik


bimbingan belajar Ebisie”.
Berdasarkan hasil wawancara dengan para informan dapat dilihat bahwa,

bentuk tes evaluasi selalu mengacu dari pusat langsung, yaitu pemilik bimbingan

belajar Ebisie itu sendiri.

b. Pelaporan hasil evaluasi

Berhubungan dengan data tentang pelaporan hasil test evaluasi

pembelajaran dilakukan wawancara dengan salah satu guru bahasa inggris yang

menjelaskan bahwa:

“Setelah melakukan review test akan ada laporan tertulis di setiap


lessonnya yang berisi nilai dan komen berdasarkan hasil review testnya
apakah siswa sudah menguasai atau mencapai target pembelajaran dan apa
saja yang perlu ditingkatkan lagi dari siswa tersebut”.
Informasi tersebut dikonfirmasikan kembali dengan informan guru bahasa

inggris dan dijelaskan bahwa:

“Iya, jadi kita menulis semacam report mengenai materi yang sudah
dibahas hari itu dan laporan ketika selesai melakukan review test”.
Informasi ini didukung oleh guru bahasa inggris yang menjelaskan bahwa:

“Iya, saya selalu melakukan evaluasi saat pembelajaran selesai dan setiap
4 lesson kami melakukan review test. Biasanya dilakukan pengambilan
video pada saat siswa mengikuti review test yang kemudian video tersebut
akan dilaporkan/diberikan kepada orang tua siswa”.

Berdasarkan hasil wawancara dan jawaban dari para informan dapat

disimpulkan bahwa, setiap siswa selesai mempelajari 4 lesson, maka tentor selalu

melakukan evaluasi untuk melihat sejauh mana tingkat pemahaman siswa dengan

materi yang sudah diajarkan dan apa yang perlu ditingkatkan lagi oleh siswa. Dan

hasil laporan evaluasi tersebut di berikan kepada pemilik bimbingan belajar

Ebisie, orang tua siswa dan juga siswa mendapatkan laporan hasil belajar. Jadi,

semua orang tua siswa dan juga siswa akan mendapatkan laporan hasil belajar

secara periodic selama mengikuti bimbingan belajar di Ebisie agar perkembangan

belajarnya dapat selalu terpantau.


LAPORAN AKHIR

STRATEGI PENGELOLAAN PEMBELAJARAN


DI LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR EBISIE

KOTA DENPASAR

Anggota Tim:

1. Ni Kadek Ayu Putri (2101882030007)


2. Ayu Diah Adnya Nirmala (2101882030008)
3. Rahma Syahlani (2101882030021)
4. Dewa Ayu Alit Riska Dewi (2101882030026)

ENGLISH LANGUAGE EDUCATION STUDY PROGRAM


FACULTY OF TEACHERS TRAINING AND EDUCATION
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
2023
ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan 1) perencanaan


pembelajaran di lembaga bimbingan belajar Ebisie di Denpasar, 2)
pengorganisasian pembelajaran di lembaga bimbingan belajar Ebisie Denpasar, 3)
pelaksanaan pembelajaran di lembaga bimbingan belajar Ebisie Denpasar, dan 4)
evaluasi pembelajaran di lembaga bimbingan belajar Ebisie Denpasar. Tujuan
jangka panjang penelitian ini untuk mendapatkan gambaran tentang arah dan
tujuan pengelolaan pembelajaran. Secara khusus tujuan yang ingin dicapai dalam
penelitian kolaboratif ini yaitu untuk memperoleh gambaran: 1) perencanaan
pembelajaran 2) pengorganisasian pembelajaran 3) pelaksanaan pembelajaran 4)
evaluasi pembelajaran
Penelitian ini dilaksanak sejak dari tahap persiapan sampai dengan
penyusunan laporan. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan
kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Ruang lingkup penelitian
mencakup: Perencanaan Pembelajaran, Pengorganisasian Pembelajaran,
Pelaksanaan Pembelajaran, dan Evaluasi Pembelajaran. Langkah-langkah
pengumpulan data dalam penelitian ini adalah: observasi, wawancara,
dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu: pengumpulan data,
redukasi data, penyajian data. Uji keabsahan data menggunakan triangulasi,
perpanjangan waktu pengamatan, kecukupan bahan referensi.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa strategi pengelolaan pembelajaran
di lembaga bimbingan belajar primagama yaitu : 1) Perencanaan pembelajaran di
lembaga bimbingan belajar Ebisie Denpasar antara lain persiapan pembelajaran
dan strategi khusus dalam mengajar. 2) Pengorganisasian pembelajaran di
lembaga bimbingan belajar Ebisie Denpasar antara lain strategi pembelajaran,
mendesain kelas, pengaturan ruangan kelas, dan pengelompokan siswa. 3)
Pelaksanaan pembelajaran di lembaga bimbingan belajar Ebisie Denpasar antara
lain strategi efektif, disiplin kelas, dan mengatsi siswa supaya fokus dalam
belajar. 4) Evaluasi pembelajaran di lembaga bimbingan belajar Ebisie Denpasar
antara lain evalusi pembelajaran, pelaporan evaluasi, pihak-pihak yang menerima
hasil laporan, dan bentuk evaluasi.

Kata Kunci: Pengelolaan, Pembelajaran.


PRAKATA

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan

rakhmat dan hidayah-Nya sehingga laporan penelitian yang berjudul “Strategi

Pengelolaan Pembelajaran Di Lembaga Bimbingan Belajar Ebisie Kota

Denpasar” ini dapat diselesaikan. Penelitian kolaboratif ini dilakukan dengan

kolaborasi yang harmonis antara para penyandang dana, peneliti, mahasiswa serta

Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Mahasaraswati Denpasar. Banyak pihak

yang berjasa dalam penelitian ini dan penelitian-penelitian sejenis lainnya.

Penulis mengucapkan terima kasih atas semua support yang diberikan oleh semua

pihak yang tidak dapat disampaikan satu persatu. Mudah-mudahan kolaborasi ini

terus berjalan dan berkembang semakin besar di masa-masa mendatang.

Denpasar, Desember 2023

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pendidikan memainkan peran penting dalam kehidupan suatu negara untuk
menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa karena pendidikan adalah cara
untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia.
peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan faktor penting dalam
menunjang keberhasilan pembangunan suatu negara sesuai dengan tujuan
pendidikan nasional yang tercantum dalam pembukaan Undang- Undang Dasar
tahun 1945 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa.
Kemampuan belajar kognitif, afektif, dan psikomotorik harus terasah untuk
memiliki SDM yang unggul. Saat kita hidup di era globalisasi saat ini, setiap
orang harus dapat berkompetisi secara sehat dengan orang lain. Sangat penting
untuk memiliki pesaing yang unggul dan berkualitas tinggi untuk mencapai hasil
terbaik. Keahlian yang diperlukan termasuk ketekunan, disiplin, kerja keras,
pengetahuan umum yang baik, dan kemandirian. Ini karena orang bersaing
dengan orang-orang di luar negeri dan komunitas lokal. Oleh karena itu, setiap
orang diminta untuk meningkatkan potensinya. Potensi setiap anak harus
ditanamkan sebagai bekal untuk menghadapi kesulitan yang akan datang. Untuk
memaksimalkan potensinya, proses harus dimulai sejak usia dini.
Dalam meningkatkan kualitas dan potensi peserta didik tidak akan terlepas
dari peranan orang tua karena orangtualah pendidik utama dan pertama bagi
peserta didik. Namun pada kenyataannya orang tua di era sekarang banyak orang
tua yang tidak memiliki waktu untuk membantu peserta didik dalam
membimbing atau memberikan tambahan belajar karena bekerja. Sehingga
peserta didik harus menerapkan sikap mandiri dalam melaksanakan belajar
mereka.akan tetapi banyak siswa yang menghadapi kesulitan untuk menerapkan
kemandirian dalam belajar. Banyak siswa yang tidak mampu menyelesaikan
tugas kelas dengan mandiri dan tidak mampu bertanggung jawab atas apa yang
diberikan gurunya. Hal ini disebabkan oleh kurangnya kemandirian siswa dan
kepercayaan diri siswa terhadap konsep atau kemampuan mereka.
Dalam menghadapi permasalahan peserta didik yang terjadi belakangan ini
maka orang tua memberikan solusi yang terbaik bagi anak mereka yaitu dengan
memasukkan anak mereka ke tempat bimbingan belajar (bimbel) selain belajar
dengan pendidikan formal,peserta didik juga akan diberikan pendidikan non
formal atau tambahan belajar untuk mengoptimalkan belajar anak. Peserta didik
akan diajarkan cara belajar yang lebih mudah dan mendapatkan kelas yang
menyenangkan sehingga belajar akan berjalan dengan baik.
Bimbingan belajar, juga dikenal sebagai bimbingan belajar, adalah kegiatan
pembelajaran tambahan yang dilakukan oleh siswa di luar kelas untuk
meningkatkan intensitas belajar mereka dan mencapai hasil belajar yang optimal.
Bimbingan belajar dapat membantu siswa menyelesaikan tugas sekolah yang
dianggap sulit, mempersiapkan diri untuk ulangan dan ujian, menemukan bidang
studi yang sesuai dengan kemampuan mereka, menemukan solusi untuk masalah
saat menyelesaikan bidang studi tertentu, dan memilih pelajaran tambahan yang
berhubungan dengan pelajaran di sekolah.
B. Urgensi Penelitian
Pembelajaran yang digunakan di sekolah masih belum mencapai hasil belajar
siswa dengan baik. Salah satu penyebab rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia
adalah ketidak mampuan guru untuk memaksimalkan potensi anak. Seringkali, guru
memaksakan keinginan mereka tanpa mempertimbangkan minat, kebutuhan, dan
bakat siswa mereka. Keikutsertaan dalam lembaga bimbingan belajar adalah cara lain
bagi siswa untuk mendapatkan hasil belajar yang baik. Ini adalah salah satu cara bagi
siswa untuk mempersiapkan diri untuk menghadapi ujian dan ulangan sekolah.
Bimbingan belajar ebisie.education adalah salah satu Lembaga yang menyediakan
fasilitas pendidikan untuk siswa. Bimbingan belajar sangat penting karena membantu
siswa memahami lebih baik berbagai mata pelajaran yang diberikan oleh sekolah
kepada mereka. Peserta didik bimbel ebisie.education terdiri dari kalangan SD-SMP-
SMA dan Umum seperti Mahasiswa.

Adapun manfaat bimbingan belajar di ebisie.education, yaitu: 1)


Menumbuhkan kebiasaan belajar siswa secara disiplin dan fokus. 2)
Membiasakan siswa untuk berlatih soal-soal pelajaran yang menantang
dilakukan bersama tutor 3) Membantu peserta didik dalam meningkatkan nilai
raport di sekolah. 4) Membantu peserta didik dalam belajar bahasa asing
terutama Bahasa inggris 5) Memberikan fasilitas terbaik kepada peserta didik
saat belajar mengajar seperti buku khusu,dll.6) Membantu memudahkan para
wali murid dalam memberikan belajar tambahan kepada peserta didik.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Dasar Strategi Pengelolaan


1. Pengertian strategi
Kata "strategi" berasal dari kata Yunani "strategos", yang berarti "jenderal",
dan artinya secara harfiah berarti "seni dan jenderal", yang mengacu pada hal-hal
yang paling penting bagi manajemen puncak organisasi. Secara khusus, "strategi"
mengacu pada penetapan misi perusahaan; tujuan ini ditetapkan dengan
menggabungkan kekuatan internal dan eksternal untuk mencapainya; perumusan
kebijaksanaan dan strategi tertentu untuk mencapai tujuan ini dan memastikan
implementasinya dengan benar, sehingga tujuan dan sasaran utama organisasi
tercapai. Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang mencakup ide,
perencanaan, dan pelaksanaan sebuah tindakan dalam jangka waktu tertentu.
Strategi yang baik melibatkan kolaborasi tim kerja, identifikasi elemen
pendukungnya sesuai dengan prinsip pelaksanaan ide secara rasional, efektivitas
pendanaan, dan strategi untuk mencapai tujuan secara efektif.
Mengenai defenisi strategi, beberapa defenisi berikut: Menurut Alfred
Chandler, strategi adalah penetapan sasaran, alokasi sumber daya yang diperlukan
untuk mencapai tujuan, dan arahan tindakan. Menurut Kenneth Andrew, strategi
adalah pola rencana dan sasaran kebijakan. Untuk mencapai tujuan, perlu
dilakukan penelitian. Ini dapat ditunjukkan dengan menetapkan bisnis yang dianut
serta jenis organisasi yang akan dibentuk. Menurut Buzzel dan Gale, strategi
adalah aturan dan keputusan manajemen penting yang berdampak besar pada
kinerja keuangan. Keputusan dan kebijakan ini biasanya melibatkan sumber daya
yang signifikan yang tidak dapat diganti dengan mudah.
2. Langkah-Langkah Penyusunan Strategi
Adapun langkah-langkah penyusunan perencanaan strategi sebagai berikut:
1. Penentuan tujuan Manajer atas memilih tujuan strategi. Pemilihan ini
dipengaruhi oleh nilai-nilai yang dianut manajer, disamping kekuatan dan
kelemahan organisasi.
2. Analisis lingkungan Tujuan yang dipilih harus sesuai faktor-faktor yang
membatasi yaitu faktor eksternal. Oleh karena itu dibutuhkan analisa faktor
eksternal dan faktor internal (kekuatan dan kelemahan perusahaan).
3. Menetapkan ukuran Tujuan spesifik dengan ukuran tertentu dapat: a.
Memudahkan cara mencapai. b. Menjadi pendorong efektif. c. Membantu
manajemen bawah menyusun rencana. d. Memudahkan ukuran keberhasilan dan
kegagalan. 1. Membuat rencana unit. Setelah manajer atas secara alternatif
merumuskan tujuan umum jangka panjang, maka manajer bawah menentukan
tujuan unit untuk menyumbangkan tercapainya tujuan umum. 2. Pembandingan
rencana unit dengan rencana strategi. Apabila ada perbedaan atau ketidakcocokan
antara rencana/tujuan unit dengan tujuan dan rencana strategi. 3. Menutup
perbedaan. Apabila ada perbedaan antara tujuan unit dengan tujuan strategi harus
diadakan penyesuaian.
4. Memilih alternatif. Manajer mengadakan inventarisasi berbagai alternatif yang
bisa ditempuh untuk mencapai tujuan, dan kemudian memilih salah satu alternatif
yang baik.
5. Implementasi rencana. Alternatif yang terbaik akan menjadi rencana-rencana
dan harus dirumuskan dengan jelas dan diperinci menjadi rencana kegiatan
operasional untuk dilaksanakan. 6. Mengukur dan mengawasi kemajuan. a)
Standar sebagai tolak ukur untuk mengetahui kemajuan. b) Umpan balik dari
pelaksana untuk mengetahui hasil-hasilnya. c) Berdasar standar melakukan
penilaian terhadap hasil-hasilnya yang dicapai. d) Melakukan koreksi jika terjadi
penyimpangan.
B. Strategi Pengelolaan
1. Pengertian Pengelolaan
Pengelolaan berasal dari kata kelola yang mendapat awalan “peng” dan
akhiran “an” sehingga menjadi pengelolaan yang berarti pengurus, perawatan,
pengawasan, pengaturan. Pengelolaan itu sendiri awal katanya “kelola”, di tambah
awalan “pe” dan akhiran “an” istilah lain dari pengelolaan adalah
“manajemen”.Manajemen adalah kata yang aslinya dari bahasa Inggris yaitu
“management”, yang berarti keterlaksanaan, tata pimpinan, pengelolaan
manajemen atau pengelolaan.
Ada beberapa definisi pengelolaan yang diberikan oleh para ahli, seperti yang
dinyatakan oleh George R. Terry: "Pengelolaan adalah proses perencanaan,
pengorganisasian, pergerakan, dan pengendalian yang dilakukan untuk
menentukan dan mencapai sasaran yang telah ditentukan dengan menggunakan
sumber daya manusia dan sumber daya lainnya" sedangkan James A.F. Toner
mendefinisikan pengelolaan sebagai proses perencanaan, pengorganisasian,
pergerakan, dan pengendalian. Dalam proses pengelolaan tenaga pendidik erat
kaitannya dengan prinsip prinsip manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai
berikut:9 a. Prinsip kemanusian b. Prinsip demokrasi c. Prinsip the right man is the right
place d. Prinsip equal pay for equal work e. Prinsip kesatuan arah f. Prinsip kesatuan
komando g. Prinsip efisiensi h. Prinsip efektivitas i. Prinsip produktivitas kerja j. Prinsip
disiplin k. Prinsip wewenang dan tanggung jawab.

C. Pembelajaran
1. Pengertian Pembelajaran

Kehidupan manusia tidak dapat lepas dari belajar dan pembelajaran. Manusia
dapat mengembangkan potensi yang dibawa sejak lahir mereka dengan belajar.
Manusia tidak dapat memenuhi kebutuhannya tersebut tanpa belajar.
Pembelajaran dapat terjadi di mana saja, seperti di rumah, sekolah, dan komunitas.
Selama manusia hidup di Bumi, kebutuhan mereka untuk belajar tidak akan
pernah berhenti. Ini karena dunia, termasuk manusia, selalu berubah.
Menurut Sadiman et al. (1986:2), "Belajar (learning) adalah suatu proses yang
kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup, sejak ia
masih bayi sampai ke liang lahat nanti." Belajar dapat terjadi di rumah, di sekolah,
di tempat kerja, di tempat ibadah, di masyarakat, dan dengan cara apa pun.
Adanya perubahan dalam tingkah laku adalah salah satu tanda bahwa seseorang
telah belajar. Perubahan ini termasuk perubahan dalam pengetahuan (kognitif),
keterampilan (psikomotor), dan sikap atau tingkah laku (afektif).
Dapatt disimpulkan bahwa pembelajaran dapat didefinisikan sebagai suatu
interaksi aktif antara guru dan siswa yang berinteraksi sebagai subjek
pembelajaran. Proses pembelajaran adalah aktivitas yang melibatkan sistem
rancangan pembelajaran yang memungkinkan interaksi antara penyedia materi
(guru) dan penerima materi (siswa atau murid). Pendekatan pembelajaran, strategi
pembelajaran, dan metode pembelajaran harus diterapkan untuk merancang
kegiatan pembelajaran.
.
B. Temuan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian dari berbagai data dan hasil wawancara yang telah dilakukan

dari semua sumber informan tentang strategi pengelolaan pembelajaran di lembaga

bimbingan belajar primagama kota gorontalo, temuan yang di lakukan pada bagian ini

berdasarkan pada paparan data yang diperoleh di lapangan dan dirumuskan berdasarkan

interpretasi data. Penyajian temuan tersebut bertujuan untuk menjawab permasalahan

penelitian sebagaimana yang telah dikemukakan pada bab pendahuluan. Atas dasar focus

penelitian dan paparan data yang telah disajikan sebelumnya akhirnya dihasilkan temuan-

temuan sebagai berikut :

1. Perencanaan pembelajaran lembaga bimbingan belajar Ebisie

Perencanaan pembelajaran di lembaga bimbingan belajar Ebisie Berdasarkan data hasil

penelitian dilapangan meliputi: 1) persiapan pembelajaran. perencanaan strategi

pembelajaran adalah suatu proses yang sistematis dilakukan oleh guru dalam

membimbing, membantu dan mengarahkan peserta didik untuk memiliki pengalaman

belajar serta mencapai tujuan pengajaran yang telah ditetapkan dalam perencanaan

tentunya yang harus dipersipkan dalam pembelajaran yaitu seperti ruangan kelas, buku

panduan Primagama kemudian materi-materi dan media dalam pembelajaran. Jika

tentor bisa memanfaatkan berbagai media belajar secara baik, maka tentor dapat

berbagi peran dengan media. Dengan begitu peran tentor akan lebih mengarah sebagai

manager pembelajaran. Tanggung jawab manager pembelajaran adalah menciptakan

kondisi sedemikian rupa agar siswa dapat belajar. Proses kegiatan akan terjadi jika

siswa dapat berinteraksi dengan berbagai sumber belajar. dan, 2) strategi khusus dalam

mengajar. Bahwa di dalam strategi khusus dalam mengajar tentor menggunakan

metode pendekatan khusus kepada siswa sehingga tentor dapat memberikan pembinaan

maupun arahan pada setiap siswa yang masih belum mengerti atau paham dengan

materi yang diajarkan.

5.1 Gambar diagram perencanaan pembelajaran di lembaga bimbingan belajar


Ebisie

Perencanaan pembelajaran di Lembaga


bimbingan belajar

Persiapan pembelajaran di Strategi khusus dalam belajar


bimbingan belajar di bimbingan belajar

Ruangan Kelas Mode pendekatan

Materi
Pembinaan

Buku Panduan

Media Arahan

Berimplikasi pada peningkatan


pembelajaran yang efektif

2. Pengorganisasian pembelajaran di lembaga bimbingan belajar Ebisie

Pengorganisasian pembelajaran di lembaga bimbingan belajar Ebisie . Berdasarkan

data hasil penelitian dilapangan meliputi: 1) pengembangan proses pembelajaran.

dalam mengembangkan proses pembelajaran yaitu dengan cara apa yang tidak dapat

diketahui oleh siswa dikembangkan kembali materi-materi tersebut di lembaga

bimbingan dengan instruktur-instruktur yang sesuai dengan mata pelajarannya. 2)

mendesain kelas. Dalam mendesain kelas cara untuk membuat kelas kondusif saat

pembelajaran berlangsung yaitu selalu menerapkan disiplin tepat waktu dan juga di

dalam kelas harus aman dan tertib pada saat proses pembelajaran berlangsung, agar
anak-anak dapat memahami apa yang diajarkan oleh tentor. 3) menciptakan tata

tertib kelas. untuk menciptakan ketertiban dalam kelas saat proses pembelajaran di

kelas perlu adanya peringatan kepada siswa agar bisa menjaga tata tertib dalam

ruangan ketika ada yang tidak tertib sebaiknya di berikan sanksi agar tidak

mengulangi perbuatannya kembali. 4) pengelompokan siswa. di lembaga bimbingan

belajar primagama ada yang di namakan pengelompokan siswa yang tingkat

pemahamannya tinggi, sedang dan rendah. Jadi jika tingkat pemahamannya lebih

tinggi berarti dipisahkan di ruangan tersendiri begitu pula dengan yang sedang dan

rendah.

5.2 Gambar Diagram Pengorganisasian pembelajaran di Lembaga biimbingan belajar

Ebisie.

Pengembangan
proses
pembelajaran

Mendesain
ruangan
kelas Berimpilkasi pada
Pengorganisasi proses belajar
mengajar di kelas
an Menciptakan
pembelajaran tata tertib
kelas

Pengelompokan
Siswa

3. Pelaksanaan pembelajaran di lembaga bimbingan belajar Ebisie.

Pelaksanaan pembelajaran di lembaga bimbingan belajar Ebisie. Berdasarkan data hasil

penelitian dilapangan meliputi: 1) Strategi efektif. strategi dalam pembelajaran yang

dilakukan oleh tentor menunjukan bahwa strategi yang paling efektif diterapkan oleh tentor

dalam pelaksanaan pembelajaran yaitu dengan meggunakan metode pendekatan personal.

Metode pendekatan disini dimana antara siswa dan tentor ibaratnya seperti ibu dan anak,

dengan menggunakan metode pendekatan ini tentor dapat mengetahui mana yang belum di
mengerti atau belum pahami dengan materi yang di ajarkan di dalam kelas. 2) mengatasi

masalah pembelajaran. dalam mengatasi masalah anak yang kurang paham dalam

pembelajaran berlangsung harus diberikan konsis atau disebut konsultasi siswa, setiap siswa

wajib mendapatkan layanan konsultasi baik konsultasi belajar maupun konsultasi lainnya

yang bertujuan meningkatkan pemahaman siswa dalam belajar serta konsultasi pencapaian

tujuan belajarnya. Konsis juga diberikan kepada siswa setiap saat siswa membutuhkan baik

saat siswa membutuhkan baik saat di dalam kelas maupun saat di luar kelas. 3) pendekatan

dalam pembelajaran. dalam mengatasi siswa agar fokus dalam pembelajaran yaitu dengan

cara tentor melakukan pendekatan kepada siswa agar bisa mengarahkan siswa dan memberi

stimulus agar siswa paham dengan apa yang di ajarkan oleh tentor, sehingga mereka tetap

focus dalam pembelajaran berlangsung.

5.3 Gambar Diagram Pelaksanaan pembelajaran di Lembaga bimbingan belajar

Ebisie.

Strategi efektif dalam


pembelajaran

Pelaksanaan Meningkatkan
Pembelajaran di pemahaman siswa
Lembaga bimbingan dalam pembelajaran
belajar Ebisie

Mengatasi masalah
dalam pembelajaran

4. Evaluasi pembelajaran di lembaga bimbingan belajar Ebisie.

Evaluasi pembelajaran di lembaga bimbingan belajar Ebisie. Berdasarkan data hasil

penelitian dilapangan meliputi: 1) bentuk tes evaluasi. bentuk tes evaluasi selalu

mengacu dari pusat langsung, dan disesuaikan dengan modul yang disusun sesuai

kurikulum diknas pusat. 2) Pelaporan hasil evaluasi. Bahwa saat proses pembelajaran

selesai, maka tentor selalu melakukan evaluasi pada anak-anak , agar tentor bisa melihat

sejauh mana tingkat pemahaman anak-anak dengan materi yang di ajarkan oleh tentor

apa sudah di pahami atau tidak. Dan hasil laporan evaluasi tersebut di berikan kepada
pimpinan cabang kemudian pimpinan menghubungi orang tua siswa dan juga siswa

mendapatkan laporan hasil belajar, jadi semua siswa akan mendapatkan laporan hasil

belajar secara periodic selama mengikuti bimbingan belajar di primagama agar

perkembangan belajarnya dapat selalu terpantau.

5.4 Gambar Diagram evaluasi pembelajaran di Lembaga bimbingan Ebisie.

Evaluasi pembelajaran di lembaga


bimbingan belajar Primagama

Bentuk Tes Pelaporan


Evaluasi Hasil Evaluasi

Dari Pusat Modul yang di Kepala Orang Siswa


Langsung susun sesuai Cabang Tua
Kurikulum

Indikator Keberhasil
Pembelajaran
Lembaga Bimbingan Ebisie

Berdasarkan temuan penelitian maka dibuatkan diagram konsep strategi pengelolaan

pembelajaran di Lembaga Bimbingan Belajar Ebisie yang disajikan pada gambar

berikut:

5.5 Gambar Diagram Konsep pengelolaan pembelajaran di Lembaga Bimbingan


Perencanaan
Belajar Ebisie.pembelajara
n di
Bimbingan
Belajar Ebisie Persiapan
pembelajaran di
Bimbingan Belajar.

Strategi khusus dlm Belajar


Pengoragnias
di Bimbingan Belajar
asian
Strategi
pembelajaran
Strategi Pengelolaan
di Bimbingan
pengelolaan Pengembangan proses Pembelajaran
Belajar Ebisie
pembelajaran pembelajaran tersebut
di Lembaga dapat
Mendesain ruangan kelas meningkatka
Bimbingan
Belajar n prestasi
Menciptakan tata tertib
Pelaksanaan siswa untuk
kelas
pembelajaran mendapatkan
di Bimbingan Pengelompokkan siswa hasil belajar
Belajar Ebisie yang optimal
diLembaga
Strategi efektif dalam Bimbingan
Pembelajaran Belajar
Evaluasi
pembelajaran Mengatasi masalah
di Bimbingan dalam pembelajaran
Belajar Ebisie

Bentuk evaluasi

Pelaporan hasil
evaluasi
B. Pembahasan

Hasil penelitian terkait dengan strategi pengelolaan pembelajaran di lembaga

bimbingan belajar Ebisie, pada bagian ini dapat di uraikan strategi pengelolaan

pembelajaran yang terdiri dari (1) perencanaan pembelajaran (planning), (2)

pengorganisasian pembelajaran, (3) pelaksanaan proses pembelajaran, (4) evaluasi

pembelajaran. Agar mendapatkan capaian yang maksimal dan sesuai dengan yang

diharapkan oleh semua kalangan maka diperlukan pengelolaannya secara langsung.

Secara sederhana pengelolaan yang dimaksud menurut Hasibuan, (2006:2) “pengelolaan

adalah Ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-

sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.

Kegiatan sebelum tentor mengajar adalah perencanaan pembelajaran (planning),

salah satu bentuk perencanaan yaitu persiapan tentor dalam pembelajaran yaitu tentor

menyiapkan seperti ruangan kelas, buku panduan Primagama, materi-materi dan media

dalam pembelajaran. Dalam pengorganisasian proses pembelajaran (actuating), selama

proses berlangsung di kelas dalam mengembangkan proses pembelajaran yaitu dengan

cara apa yang tidak dapat diketahui oleh siswa dikembangkan kembali materi-materi

tersebut di lembaga bimbingan dengan instruktur-instruktur yang sesuai dengan mata

pelajarannya, dan untuk membuat kelas kondusif saat pembelajaran berlangsung yaitu

selalu menerapkan disiplin tepat waktu dan juga di dalam kelas harus aman, tertib pada

saat proses pembelajaran berlangsung agar anak-anak dapat memahami apa yang

diajarkan oleh tentor. Strategi dalam mengembangkan proses pembelajaran yaitu dengan

cara apa yang tidak dapat diketahui oleh siswa dikembangkan kembali materi-materi

tersebut di lembaga bimbingan dengan instruktur-instruktur yang sesuai dengan mata

pelajarannya. (a) Cara untuk membuat kelas kondusif saat pembelajaran berlangsung

yaitu selalu menerapkan disiplin tepat waktu dan juga di dalam kelas harus aman, tertib

pada saat proses pembelajaran berlangsung agar anak-anak dapat memahami apa yang

diajarkan oleh tentor. (b) Menciptakan tata tertib kelas saat pembelajaran berlangsung

yaitu jika ada siswa yang tidak tertib dalam pembelajaran siswa tersebut di tegur dan di
berikan peringatan agar tidak mengulangi perbuatannya lagi dan juga anak tersebut

harus di berikan sanksi untuk menjawab soal sendiri. Hal ini didukung oleh pendapat

Sahertian (2008:149) yang mengemukakan bahwa, untuk mengatasi peserta didik yang

bermasalah guru harus memberikan bimbingan kepada peserta didik melalui cara

penguatan yaitu memberikan dorongan positif kepada peserta didik. (c) dilembaga

bimbingan belajar primagama ada yang di namakan pengelompokan siswa yang tingkat

pemahamannya tinggi, sedang dan rendah. Jadi jika tingkat pemahamannya lebih tinggi

berarti dipisahkan diruangan tersendiri begitu pula dengan yang sedang dan rendah.

Pelaksanaan pembelajaran yakni: (1) Strategi yang paling efektif diterapkan oleh tentor

dalam pelaksanaan pembelajaran yaitu strategi pendekatan. Dengan menggunakan

metode pendekatan tentor dapat mengetahui mana yang anak tidak ketahui atau belum

paham dia langsung bertanya dan tidak malu-malu lagi bertanya. (2) mengatasi masalah

pembelajaran berlangsung yaitu jika ada anak yang kurang paham dalam pembelajaran

harus dilakukan konsis atau disebut konsultasi siswa jadi kalau ada anak kurang

mengerti dia bisa tanyakan langsung dengan instruktur tersebut. Hal ini juga dipertegas

oleh pendapat Rusdie (2011:77) mengemukakan bahwa, untuk mengatasi peserta didik

yang sering menimbulkan masalah, guru sebaiknya melakukan pendekatan yang sifatnya

personal, melibatkan orang tua, melibatkan guru BK (Bimbingan Konseling), memberi

teguran, menghadapi peserta didik dengan tenang, jangan memarahi peserta didik,

memberikan semangat kepada peserta didik, mengikutsertakan peserta didik dalam

kegiatan sekolah. (3) pendekatan dalam pembelajaran yaitu dalam mengatasi siswa agar

fokus dalam pembelajaran yaitu dengan cara tentor melakukan pendekatan kepada siswa

agar bisa mengarahkan siswa dan memberi stimulus agar siswa paham dengan apa yang

di ajarkan oleh tentor, sehingga mereka tetap focus dalam pembelajaran berlangsung.

Hal ini didukung oleh Terry (dalam Sagala 2007:60) mengemukakan bahwa

“pelaksanaan berarti meransang anggota-anggota kelompok melaksanakan tugas-tugas

dengan antusias dan kemauan yang baik”.

Evaluasi pembelajaran dalam bentuk tes evaluasi selalu mengacu dari pusat primagama

langsung. Saat proses pembelajaran selesai, maka tentor selalu melakukan evaluasi pada

anak-anak , agar tentor bisa melihat sejauh mana tingkat pemahaman anak-anak dengan

materi yang di ajarkan oleh tentor apa sudah di paham atau tidak. Dan hasil laporan

evaluasi tersebut diberikan kepada pimpinan cabang kemudian pimpinan menghubungi


orang tua siswa dan juga siswa mendapatkan laporan hasil belajar, jadi semua siswa

akan mendapatkan laporan hasil belajar secara periodic selama mengikuti bimbingan

belajar di primagama agar perkembangan belajarnya dapat selalu terpantau. Hal ini di

dukung oleh Daryanto, (2008:2) bahwa Evaluasi merupakan proses menggambarkan,

memperoleh, dan menyajikan informasi yang berguna untuk menilai alternatif

keputusan.
BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai

berikut :

1. Perencanaan pembelajaran di lembaga bimbingan belajar Ebisie yang di

temui yaitu di mulai dari persiapan pembelajaran dan strategi khusus dalam

mengajar seperti materi yang akan di ajarkan oleh tentor, media , dan buku

panduan.

2. Pengorganisasian pembelajaran di lembaga bimbingan belajar Ebisie yang di

temui yaitu di mulai dari Pengembangan proses pembelajaran, mendesain

kelas, Menciptakan tata tertib kelas, dan Pengelompokan siswa.

3. Pelaksanaan pembelajaran di lembaga bimbingan belajar Ebisie yang di

temui yaitu di mulai dari strategi efektif, mengatasi masalah dalam

pembelajaran, dan pendekatan dalam pembelajaran.

4. Evaluasi pembelajaran di lembaga bimbingan belajar Ebisie yang di temui

yaitu bentuk tes evaluasi dan pelaporan evaluasi.

B. Saran

1. Bagi Kepala Cabang Bimbingan Belajar Ebisie : Kepala cabang harus bisa

membangun hubungan yang baik dengan siswa, orang tua, dan tutor tentunya

memastikan pelaksanaan program pembelajaran sesuai standar. Terlibat aktif

dalam pengembangan strategi pemasaran local serta memantau kinerja tutor dan

memberikan umpan balik konstruktif dan menyediakan lingkungan belajar yang

nyaman dan mendukung terus memperbarui kurikulum sesuai perkembangan


pendidikan terkini dalam menggunakan teknologi untuk meningkatkan efisiensi

dan efektivitas merespons umpan balik siswa dan orang tua secara proaktif.

- Bagi Tentor Bimbingan Belajar Ebisie : Terus meningkatkan keterampilan

interpersonal dan komunikasi untuk membangun hubungan dengan siswa dan

pemahaman tentang pengelolaan pembelajaran lebih ditingkatkan di dalam

kelas demi terciptanya pembelajaran yang efektif.

- Bagi Peneliti : Penelitian ini diharapkan bermanfaat dan mampu memberikan

pemahaman serta menjadi dasar dalam pengembangan lanjutan dengan objek,

kajian dan metode yang berbeda. Diharapkan dapat meningkatkan wawasan,

pengetahuan, kreativitas dalam implementasi strategi pengelolaan

pembelajaran. Dapat menjalin hubungan kerjasama yang baik dengan pihak

sekolah dengan lembaga bimbingan belajar.

Anda mungkin juga menyukai