Anda di halaman 1dari 17

NCP PADA PASIEN LUKA BAKAR

Untuk memenuhi tugas mata kuliah Dietetik


Penyakit Tidak Menular
yang dibina oleh Ibu Endang Widajati,SST.,M.kes.,RD.

Oleh :
Kelompok 2

Novi Dwi Fitriani P17111213051


Naufal Putra Pratama P17111214059
Nurul Isnaini P17111214061
Divani Nabilah Zahra P17111214067
Roshita Cahyaningtyas P17111214069
Adinda Salsabila P17111214076
Nuriel Ahlaqul Karima P17111214078
Randika Alfianti Rachma Cahyani P17111214082
Vinolia Wahyuning Agustine P17111214094
Siske Nevada Lokita Sari P17111214096

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG


JURUSAN GIZI
SARJANA TERAPAN GIZI DAN DIETETIKA
November 2023
Kasus Luka Bakar

Ny M, Usia 28 thn, Jenis kelamin: Perempuan. Diagnosis Medis: Combustio Grade II A-B 50% di
bagian dada, tangan dan kaki disebabkan kompor meledak. Keluhan Utama Panas di seluruh bagian
yang terkena luka bakar
Riwayat penyakit Sekarang: Pasien sudah dirawat sejak 1 bulan yg lalu, menjalani operasi 1 x
dan harus 1 x lagi operasi
Riwayat penyakit Dahulu: Pasien luka bakar karena kompor yang meledak saat memasak. Pasien
dibawa ke Puskesmas dan dirujuk ke RSSA

Antropometri
BBA : 53 kg
TB : 152 cm
BBI : 48,5 kg

Biokimia
Leukosit : 11.600 µl (↑)
Hb. : 9,8 gr/dl (↓)
Hematokrit : 28,2% (↓)
Trombosit : 98.000 (↓)
Albumin : 1,9 (↓)
Kimia Darah
Ureum :10 mg/dl
Kreatinin :0,23 mg/dl (↓)
SGOT :30 mg/dl
SGPT : 21 mg/dl
Analisa Elektrolit
Na : 124 mmol/l (↓)
Kalium : 2,9 mmol/l (↓)
Cl : 105 mmol/l

Fisik/Klinis
B1: nafas spontan, RR:24x/menit
B2: nadi: 84x/menit, T: 38 ºC,TD:110/80 mmHg B3:
KU: lemah, Kes:CM
B4: DC (+) 900 cc/7 jam, warna agak pekat B5:
ma/mi (+), ¾ porsi
B6: mob(+) di TT

Riwayat Gizi Sekarang


Nafsu makan pasien menurun, mual, perut terasa penuh Hasil
Recall :
E: 841,9 kkal (26,2%)
P: 43,565 kkal (21,94%)
L: 37,5 gr (41%)
KH :79,4 gr (19,7 %)

Riwayat Gizi Dahulu


Makan pokok: nasi 2x/hr, Lauk: sering mengkonsumsi ikan dan tempe., Jarang sarapan pagi, tidak
Suka mengkonsumsi sayur, pengolahan makanan sering digoreng. Sosek: Suami dan pasien adalah
buruh tani, pasien jarang terpapar informasi terkait gizi
NUTRITION CARE PROSES
Nama : Ny. M
Usia : 28 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Diagnosis : Combustio Grade II A-B

Assessment Diagnosis (PES) Intervensi Rencana Monev

Data Dasar Identifikasi Masalah

Antropometri - - - -
BBA : 53 kg
TB : 152 cm
BBI : 48,5 kg

IMT = BB/TB (m)2


= 53/1,52 x 1,52
= 22,9 (normal)

B. Biokimia BD-1.2.2 Keratinin rendah NI-5.1 Peningkatan ND-1.2.3 Pemberian BD-1.2.2 Pemantauan
Leukosit : 11.600 µl (↑) BD-1.2.3 Ureum normal kebutuhan protein protein tinggi untuk kreatin setiap hari sampai
Hb. : 9,8 gr/dl (↓) BD-1.6 Profil inflamasi disebabkan oleh mencukupi kebutuhan mencapai nilai normal
Hematokrit : 28,2% (↓) (Leukosit tinggi, Trombosit gangguan metabolisme pasien yang mengalami BD-1.2.3 Pematauan
Trombosit : 98.000 (↓) rendah) protein akibat luka bakar gangguan metabolisme ureum setiap hari sampai
Albumin : 1,9 (↓) BD-1.9 Profil mineral (Na yang dialami pasien ditandai protein akibat luka bakar. mencapai nilai normal
Kimia Darah rendah, Kalium rendah, Cl dengan kadar albumin RC-1.4 Berkolaborasi BD-1.6 Pemantauan profil
normal) rendah 1,9 g/dl. dengan tenaga kesehatan inflamasi setiap hari hingga
Ureum :10 mg/dl (normal)
BD-1.10.1 Hemoglobin NC-2.2 Perubahan nilai lab untuk memantau dan kadar leukosit dan trombosit
Kreatinin :0,23 mg/dl (↓) membantu menormalkan
rendah berkaitan dengan kondisi normal.
SGOT :30 mg/dl (normal) BD-1.10.2 Hematokrit pasca operasi yang ditandai kadar Hb, Leukosit, dan BD-1.9 Pemantauan profil
SGPT : 21 mg/dl (normal) rendah dengan Hb rendah (9,8 Hematokrit pasien melalui mineral setiap hari hingga
Analisa Elektrolit BD-1.11.1 Albumin rendah g/dL). terapi obat dan asuhan kadar kalium dan Cl normal.
Na : 124 mmol/l (↓) NC-2.2 Perubahan nilai gizi.
Kalium : 2,9 mmol/l (↓) lab berkaitan dengan luka BD-1.10.1 Pemantauan
Cl : 105 mmol/l bakar dan proses Hemoglobin setiap hari
(normal) penyembuhan pasca operasi sampai mencapai nilai normal
ditandai dengan hematokrit BD-1.10.2 Pemantauan
rendah (28,2%) dan kadar hematokrit setiap hari hingga
leukosit tinggi (11.600 µl) nilai hematokrit mencapai
normal.
BD-1.11.1 Pemantauan
terhadap kadar albumin
setiap hari hingga kadar
albumin pasien normal.

C. Fisik Klinis PD-1.1.21 Tanda-tanda NI-5.1 Peningkatan ND-1 Memberikan makanan PD-1.1.21 Melakukan
B1: nafas spontan, RR:24x/menit vital: KU lemah, suhu tinggi. kebutuhan energi dan zat utama dan snack yang pemantauan pada
(Normal) gizi berkaitan dengan suhu diberikan sesuai keadaan lemah dan suhu
B2: nadi: 84x/menit (Normal), T: 38 tinggi pada pasien dengan prinsip dan syarat tinggi pasien sesuai prosedur
ºC (Tinggi),TD:110/80 mmHg diet TETP RS
(Normal)
B3: KU: lemah, Kes: Compos Mentis
B4: DC (+) 900 cc/7 jam, warna agak
pekat
B5: ma/mi (+), ¾ porsi
B6: mob(+) di TT

D. Riwayat Gizi FH-1.2.2 Asupan NI-2.1 Intake oral yang tidak FH-1.2.2 Pemantauan
Dahulu makanan tidak adekuat memadai/inadekuat asupan makan pasien yang
Makan pokok: nasi 2x/hari berkaitan dengan kondisi dilakukan setiap hari
Lauk: sering mengkonsumsi ikan FH-1.2.2.5 Makanan yang fisik pasien ditandai
dan tempe dikonsumsi tidak dengan tingkat konsumsi FH-1.2.2.5 Pemantauan
Jarang sarapan pagi bervariasi dari hasil recall tergolong makanan yang dikonsumsi
Tidak suka mengkonsumsi sayur defisit pasien yang dilakukan setiap
Pengolahan makanan sering digoreng FH-5.4 Perilaku makan hari
pasien salah yaitu makan NI-5.1 Kebutuhan gizi yang
Sekarang 2x/hari, jarang sarapan pagi, meningkat berkaitan dengan FH-5.4 Pemantauan
tidak suka mengkonsumsi penyembuhan luka bakar perilaku makan pasien yang
Hasil Recall sayur, pengolahan makanan pasien ditandai dengan dilakukan setiap hari
sering digoreng perkiraan asupan makanan
yang FH-4.1 Pemantauan
FH-4.1 Tingkat mengandung nutrisi yang tingkat pengetahuan dan
E P L KH
pengetahuan dan dibutuhkan kurang dari pemahaman pasien terkait
(kkal) (g) (g) (g)
pemahaman pasien terkait perkiraan kebutuhan makanan, nutrisi, dan
Reca 841,9 43, 37, 79,4 makanan, nutrisi, dan kesehatan yang dilakukan
ll 565 5 kesehatan rendah NB-1.1 Kurangnya setiap hari
pengetahuan terkait
Tingk 26,2% 21, 41 19,7 makanan dan zat gizi
at 94 % % berkaitan dengan
kons % sebelumnya kurangnya
umsi terpapar informasi yang
akurat terkait nutrisi ditandai
Kesi Defisit Defi Defi Defi dengan perilaku makan
mpul sit sit sit pasien salah
an
NB-1.7 Pemilihan
makanan yang salah
berkaitan dengan perilaku
makan pasien ditandai
dengan tidak suka
mengkonsumsi sayur,
pengolahan makanan sering
digoreng

E. Riwayat Personal - - -
Riwayat Penyakit Dahulu: Pasien CH-1.2.1 Riwayat
luka bakar karena kompor yang kesehatan
meledak saat memasak. Pasien dibawa
ke Puskesmas dan dirujuk ke RSSA CH-2.2.2 Perawatan
Riwayat Penyakit Keluarga: - Bedah
Riwayat Penyakit Sekarang:
Pasien sudah dirawat sejak 1 bulan CH-3.1.4 Dukungan sosial
yg lalu, menjalani operasi 1 x dan dan medis
harus 1 x lagi operasi Edukasi
Gizi: pasien jarang terpapar CH-3.1.6 Pekerjaan
informasi terkait gizi Olahraga: - sebagai Buruh Tani
Sosial Ekonomi : Suami dan
pasien adalah buruh tani
Rencana Intervensi

Tujuan Pemberian Diet Meminimalkan respons stress metabolic dengan mengontrol suhu lingkungan dan rasa
nyeri,mempertahankan balans cairan dan elektrolit serta perawatan luka dini mengatasi
katabolisme protein
membantu dan mempercepat proses penyembuhan luka memelihara
keseimbangan cairan tubuh.

Preskripsi Diet

Jenis Diet Diet luka bakar + TETP

Prinsip
TETP
Cukup Lemak
Cukup Vitamin dan Mineral Cukup
Karbohidrat
Cukup Cairan
Syarat Diet Penentuan kebutuhan nutrisi :

tentukan luas luka bakar kebutuhan


energi dan zat zat gizi
energi dewasa (≤40%) = 25 kal × BB(kg) + (40 kal × Luas LB)
energi dewasa (>40%) = BEE × 2
Energi anak = 38-100 kal × BB(Kg) +(40 kal × Luas LB) Protein
= 2- 3 gram/KgBB/Hari
Lemak diberikan cukup karbohidrat
diberikan cukup
cairan dan elektrolit diberikan cukup
nutrisi parenteral = bila GIT kurang berfungsi dan luas luka bakar 40 - 50%
nutrisi enteral = NGT,pemberian dilakukan 48-72 jam setela terbakar (selama minggu pertama) sebanyak 25-30
cc/jam atau sesuai kebutuhan
pemberian makanan diberikan dengan porsi kecil dan dinaikkan secara bertahap

Bentuk
Makanan Lunak

Route
Oral

Kebutuhan energi dan zat gizi BEE = 665 + (9,6 x BB) + (1,7 x TB) -(4,7 x U) BEE =

665 + (9,6 x 53) + (1,7 x 152) -(4,7 x 28)

BEE = 665 +508,8 + 258,4 - 131,6


BEE =1.300,6

E= BEE x 2 = 2.601,1 kkal

P = 2 x 53

P = 106 gram

P = 106 x 4

P = 424 kkal

L = 25% x 2.601,1

L= 650,27 Kkal

L= 650,27 : 9

L=72,2 gram

KH = TE - (P+L)

KH= 2.601,1 - (650,27 + 424)

KH =2601,1 - 1074,27

KH =1.526,3 : 4

KH =381,7 gram

Frekuensi makan 3x makanan utama dan 2x makanan selingan


BAHAN MAKANAN YANG Bahan makanan yang dianjurkan merupakan semua bahan makanan sumber energi dan protein seperi susu,
DIANJURKAN DAN YANG telur, daging, ayam, dan keju, serta gula pasir, dan sirup.

Bahan makanan yang tidak dianjurkan yaitu bahan makanan hiperalergik seperti udang.
SATUAN ACARA
PENYULUHAN
(SAP)

A. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM


Pada akhir proses penyuluhan, peserta penyuluhan dapat mengetahui nutrisi yang perlu diberikan
kepada penderita luka bakar.
B. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah diberikan penyuluhan keluarga dan penderita luka bakar dapat :
a. Menyebutkan pengertian dari nutrisi
b. Mengerti tujuan pemberian diet pada luka bakar
c. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi penyembahan luka
C. SASARAN
Keluarga dan pasien yang mengalami luka bakar yang berada di ruang (combustio) RS.
D. PEMBAHASAN MATERI
a. Pengertian Nutrisi
b. Tujuan diet TKTP pada luka bakar
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi penyembuhan luka
d. Komplikasi
E. METODE
a. Ceramah
b. Tanya Jawab
F. MEDIA
- Flip chart
- Leaflet
G. KRITERIA EVALUASI
a. Evaluasi Struktur
- Peserta hadir ditempat penyuluhan
- Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan ruang combustio RS
- Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya
- Kesiapan SAP.
- Kesiapan media: Leaflet, Flip Chart.
b. Evaluasi Proses
- Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
- Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
- Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar
c. Evaluasi Hasil
- Keluarga dan pasien mengetahui tentang jenis nutrisi yang diperlukan.
H. KEGIATAN PENYULUHAN
No Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta Media dan Metode

1. 3 Pembukaan :
Menit Membuka kegiatan dengan mengucapkan salam. • Menjawab salam Ceramah
Memperkenalkan diri • Mendengarkan
Menjelaskan tujuan dari penyuluhan • Memperhatikan
Menyebutkan materi yang akan diberikan
2. 15 Pelaksanaan :
Menit Menjelaskan tentang pengertian nutrisi • Memperhatikan Ceramah dan Flip Chart
Menjelaskan tentang tujuan diet luka bakar • Mendengarkan
Menjelaskan tentang faktor-faktor yang • Bertanya dan menjawab pertanyaan
mempengaruhi penyembuhan luka, dan yang diajukan
komplikasi.
emberi kesempatan kepada peserta untuk
bertanya.
3. 10 Evaluasi :
Menit • Menanyakan kepada peserta tentang Menjawab pertanyaan Leaflet dan Tanya jawab
materi yang telah diberikan, dan reinforcement
kepada keluarga yang dapat menjawab
pertanyaan.

4. 2 Terminasi :
Menit • Mengucapkan terimakasih atas Mendengarkan Ceramah
peran serta peserta. Menjawab salam
• Mengucapkan salam penutup

Anda mungkin juga menyukai