Anda di halaman 1dari 3

Nama : Dwi Retnosari

NIM : 233113712639

Kelas : PGSD
Koneksi Antar Materi Topik 5 Pembelajaran Berdiferensiasi
1. Pengetahuan baru apa yang Anda dapatkan setelah mempelajari topik ini?
Melalui eksplorasi topik ini, saya telah mengembangkan keterampilan dalam
menyusun pembelajaran yang berfokus pada diferensiasi Awalnya, penyusunan
dimulai dengan penetapan tujuan pembelajaran yang dirancang untuk dicapai oleh
peserta didik. Saya juga mempertimbangkan dengan cermat pemilihan model dan
metode pembelajaran, sumber belajar yang relevan, serta integrasi media
pembelajaran yang efektif. Dalam menyusun langkah-langkah kegiatan, saya aktif
melibatkan aspek diferensiasi yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Selain
itu, tahap akhir dari proses ini melibatkan formulasi asesmen yang tidak hanya efektif
tetapi juga dapat memberikan gambaran mendalam mengenai pencapaian peserta
didik dalam pembelajaran yang telah dirancang secara khusus.
Setelah menyusun rencana pembelajaran, saya melanjutkan dengan
menerapkannya di dalam kelas. Pelaksanaan pembelajaran berdiferensiasi di ruang
kelas membuka peluang bagi saya untuk mendalami keterampilan pengelolaan
kelas, memberikan bimbingan, dan mengarahkan peserta didik dalam proses
pembelajaran. Saya aktif terlibat dalam membimbing peserta didik agar dapat
menggali materi pembelajaran melalui pengalaman belajar yang telah dirancang
secara khusus sesuai dengan profil masing-masing peserta didik. Proses ini
memungkinkan saya untuk terus mengembangkan pendekatan yang lebih efektif dan
responsif terhadap kebutuhan belajar individu di dalam lingkungan kelas.
Saya juga memperoleh pengetahuan tentang kegiatan evaluasi pelaksanaan
pembelajaran berdiferensiasi. Evaluasi menjadi langkah penting guna memastikan
bahwa setiap sesi pembelajaran telah berhasil menerapkan konsep diferensiasi.
Dalam panduan evaluasi yang saya susun, terdapat beberapa aspek yang menjadi
fokus penilaian, seperti profil peserta didik, diferensiasi konten, proses diferensiasi,
produk diferensiasi, dan lingkungan belajar yang mendukung. Untuk memastikan
evaluasi yang lebih terinci, saya merumuskan indikator yang terukur dan mudah
dipahami untuk setiap aspek yang dievaluasi. Hal ini memberikan landasan yang
kokoh untuk mengukur keefektifan pembelajaran berdiferensiasi dan mengidentifikasi
area yang perlu perbaikan.
2. Bagaimana pengetahuan baru tersebut berkontribusi terhadap pemahaman tentang
implementasi pembelajaran berdiferensiasi?
Dengan tambahan pengetahuan yang saya peroleh, terjadi pergeseran
pandangan saya terhadap proses pembelajaran yang telah saya jalani. Memahami
lebih dalam konsep pembelajaran berdiferensiasi membuat saya menyadari bahwa
setiap peserta didik memiliki kemampuan dan kesiapan belajar yang unik, sehingga
penting untuk mengakomodasi perbedaan tersebut. Sebagai pendidik, saya
berkomitmen untuk merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran
berdiferensiasi secara menyeluruh. Saya memahami bahwa ketiga kegiatan tersebut
saling terkait, dan ketidakhadiran satu di antaranya tidak dapat diterima.
Pengetahuan yang saya peroleh, terutama dalam hal kegiatan evaluasi, akan
saya terapkan dalam proses pembelajaran. Ini dimulai dengan penyusunan pedoman
evaluasi yang selanjutnya diimplementasikan dengan penuh dedikasi, sehingga hasil
yang akurat dapat diperoleh. Hal ini menjadi langkah konkrit menuju perbaikan
berkelanjutan dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran berdiferensiasi yang
saya tawarkan kepada peserta didik.
i. Keterkaitan dengan mata kuliah lain yaitu Filosofi pendidikan
Indonesia, Terkait dengan pendekatan pembelajaran yang
memberi prioritas kepada peserta didik serta
mempertimbangkan beragam kebutuhan mereka dalam konteks
pembelajaran yang mandiri dan bertanggung jawab. Model
pembelajaran ini mengambil inspirasi dari konsep Ki Hadjar
Dewantara, di mana pembelajaran disesuaikan dengan prinsip
kodrat alam dan kodrat zaman, serta menerapkan sistem
among. Danberkaitan dengan mata kuliah pemahaman peserta
didik yaitu Berkaitan dengan pembelajaran berdiferensiasi yang
mengambil profil peserta didik sebagai dasar acuan. Profiling
peserta didik mencakup aktivitas pengumpulan informasi
mengenai bakat, minat, gaya belajar, motivasi belajar, kesiapan
belajar, latar belakang budaya, kondisi sosial, dan
perkembangan moral peserta didik.

Anda mungkin juga menyukai