Anda di halaman 1dari 23

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) DAN LAPORAN PENYULUHAN (LP)

PENYULUHAN PANGAN JAJANAN ANAK SEKOLAH (PJAS)

Dosen pengampu : Nathasa Khalida Dalimunthe, M.Gz


Disusun Oleh:
1. Afifah Suci N (205190044)
2. Disa Nabilah (205190040)
3. Dwi Riski (205190031)
4. Iskandar (205190051)
5. Marni (205190029)
6. Nova Tri. P (205190002)
7. Novi Arabia (205190052)
8. Nurina Sari (205190032)
9. Sondang Mariana (205190043)
10. Sephia (205190054)
11. Sri Utami (205190004)
12. Tamara Viorenza (205190015)
13. Titi Murwani (205190059)
14. Vinna Agustin (205190046)
15. Yiska Rustamia P (205190048)

MATA KULIAH PROMOSI GIZI


PROGRAM STUDI GIZI FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS MITRA INDONESIA
2023
LAPORAN PENDAHULUAN
PENYULUHAN PANGAN JAJANAN ANAK SEKOLAH (PJAS)
“JAHAZI”
(Jajanan Sehat dan Bergizi)

A. LATAR BELAKANG
Anak sekolah menurut definisi WHO (World Health Organization) yaitu
golongan anak yang berusia antara 7-15 tahun, sedangkan di Indonesia lazimnya anak
yang berusia 7-12 tahun. Menurut Gunarsa (Syam dan Indriasari, 2018), masa anak
usia sekolah adalah masa tenang atau masa latent dimana apa yang telah terjadi dan
dipupuk pada masa-masa sebelumnya akan berlangsung terus untuk masa-masa
selanjutnya. Tahap usia ini disebut juga sebagai usia kelompok dimana anak mulai
mengalihkan perhatian dan hubungan intim dalam keluarga kerjasama antar teman
dan sikap-sikap terhadap kerja atau belajar. Anak – anak pada usia sekolah memilih
beragam aktifitas sehingga kerap kali melupakan makan pagi dan siang. Sebagai
gantinya mereka mengonsumsi makanan yang berasal dari jajanan disekolah. Hampir
semua anak usia sekolah suka jajan. Mereka menyukai jajan karena makanan yang
dijual disekolah lebih murah, mudah dijangkau, dan memiliki warna yang lebih
menarik.
Makanan jajanan menurut Food and agricultural organization (FAO) dalam
Fitri Dyna et.al (2018) adalah makanan dan minuman yang dipersiapkan dan dijual
oleh pedagang kaki lima di jalanan dan di tempat-tempat keramaian umum lain yang
langsung dimakan atu dikonsumsi tanpa pengolahan atau persiapan lebih lanjut.
Istilah makanan jajanan tidak jauh dari istilah junk food, fast food, dan street food
karena istilah tersebut merupakan bagian dari istilah makanan jajanan (Aprilia, 2015).
Menurut Winarno dalam Iklima (2017) makanan jajanan terdiri dari minuman,
makanan kecil (kudapan), dan makanan lengkap, didefinisikan sebagai makanan yang
siap untuk dimakan atau terlebih dahulu dimasak di tempat penjualan, dan di jual di
pinggir jalan, atau tempat umum.
Anak – anak pada usia sekolah memilih beragam aktifitas sehingga kerap kali
melupakan makan pagi dan siang. Sebagai gantinya mereka mengonsumsi makanan
yang berasal dari jajanan disekolah. Hampir semua anak usia sekolah suka jajan.
Mereka menyukai jajan karena makanan yang dijual disekolah lebih murah, mudah
dijangkau, dan memiliki warna yang lebih menarik (Almafaluti & Budi, 2015).
Makanan jajanan selain nilai gizinya rendah, keamanan pangan jajanan juga menjadi
masalah. Memilih jajanan sehat hendaknya di berikan kepada anak sejak dini agar
mereka tidak mengonsumsi jajanan sembarangan dan dapat memilih jajanan yang
sehat/baik untuk dikonsumsi disekolah (Hardono, 2019). Permasalahan kebiasaan
jajanan yang tidak sehat pada siswa harus ditangani agar terhindar dari berbagai macam
penyakit. Badan pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) melakukan survey dengan
melibatkan sekolah di Indonesia dan membuktikan bahwa 35% jajanan anak sekolah
kondisinya tidak sehat dan tidak memenuhi syarat. Penelitian menunjukkan bahwa
98,5% anak sekolah mempunyai kebiasaan membeli PJAS setiap harinya dengan
frekuensi dua kali dalam sehari dilakukan oleh 58,8% siswa (Aini, 2019). Studi lain
menunjukkan bahwa pangan jajanan menyumbang 34,4% (589,8±488,3 kkal) energi
dan 4,1% (17,6±19,5 g) protein dari konsumsi pangan harian anak usia 6-12 tahun (Sari
dan Rachmawati, 2020). Untuk mengurangi akibat yang ditimbulkan dari makanan
jajanan yang tidak sehat maka perlu dilakukan sosialisasi atau penyuluahan di sekolah
terutama anak sekolah dasar.

B. TUJUAN

1. Tujuan Umum
Setelah diberikan pendidikan kesehatan tentang jajanan sehat dan bergizi,
diharapkan siswa/i di ruang kelas VI dapat mengetahui dan memahami mengenai
jajanan sehat.

2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan siswa/i mampu:
a. Menjelaskan jajanan sehat dan tidak sehat menggunakan alat peraga boneka
makanan
b. Menyebutkan tips memilih jajanan sehat
c. Menjelaskan manfaat mengonsumsi jajanan sehat serta dampak
mengkonsumsi jajanan tidak sehat diuji melalaui post-test
d. Peserta didik mampu membedakan dan menjelaskan jajanan sehat dan tidak
sehat menggunakan alat peraga

C. IMPLEMENTASI TINDAKAN GIZI

1) Metode : Ceramah, tanya jawab, dan demonstrasi


2) Media : Poster, alat peraga boneka, stik gambar makanan, PPT
3) Alat : Laptop dan proyektor
4) Waktu : 10.00 - Selesai
5) Tempat : SD Negeri 1 Teluk Betung
6) Sasaran : Siswa/i Sekolah Dasar Kelas VI
D. PENGORGANISASIAN

Penanggung Jawab : Nathasa Khalida Dalimunthe, M.Gz


Ketua Pelaksanaan : Sondang Mariana O.S
Pembawa acara : 1. Disa Nabilah
2. Afifah Suci N
Penyaji : 1. Sephia
2. Novi Arabia
Observer : 1. Dwi Riski
2. Nova Tri Puspasari
Demonstrator : 1. Yiska Rustamia Patrisia
2. Nurina Sari
3. Sri Utami
4. Titi Murwani
Fasilitator : 1. Vinna Agustin
2. Tamara Viorenza
3. Marni
4. Iskandar

E. KRITERIA EVALUASI

1. Evaluasi Struktur
a) Waktu pelaksanaan telah disepakati dengan kepala sekolah dan
pembimbing lahan.
b) Laporan pendahuluan telah dipersiapkan, alat dan sarana penunjang telah
dikonfirmasi dengan pembimbing lahan dan dinyatakan alat siap pakai.
c) Topik telah disepakati oleh mahasiswa dan pembimbing lahan
d) Siswa/i memperhatikan penyuluhan.

2. Evaluasi Proses
a) Siswa/i mampu menjelaskan materi secara sederhana.
b) Mahasiswa mampu melibatkan peserta untuk berdiskusi.
c) Siswa/i dapat hadir dan mengikuti kegiatan dariawal sampai akhir.
d) Alat dan media yang digunakan dapat dipersiapkan dan digunakan
dengan baik.
3. Evaluasi Hasil
a) Minimal 70% siswa/i memiliki pengetahuan dalam kategori baik setelah
penyuluhan
b) Siswa yang hadir aktif dan senang dalam mengikuti penyuluhan

F. SETTING TEMPAT

Keterangan :
: Moderator

: Penyaji

: Guru dan Dosen

: Audience
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
PENYULUHAN “JAHAZI”
(Jajanan Sehat & Bergizi)

Tema : PJAS (Pangan Jajanan Anak Sekolah)


Waktu : 10.00 – Selesai
Tempat : SDN 1 Teluk Betung
Sasaran : Siswa/i Sekolah Dasar Kelas VI

TUJUAN PENYULUHAN

a. Tujuan Umum
Setelah diberikan pendidikan kesehatan tentang jajanan sehat dan bergizi, diharapkan
siswa/i di ruang kelas VI dapat mengetahui dan memahami mengenai jajanan sehat.

b. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan siswa/i mampu:
1. Menjelaskan jajanan sehat dan tidak sehat menggunakan alat peraga
boneka makanan
2. Menyebutkan tips memilih jajanan sehat
3. Menjelaskan manfaat mengonsumsi jajanan sehat serta dampak
mengkonsumsi jajanan tidak sehat diuji melalaui post-test
4. Peserta didik mampu membedakan dan menjelaskan jajanan sehat dan
tidak sehat menggunakan alat peraga stik tempel gambar makanan

KEGIATAN PENYULUHAN

a. Materi : Jajanan sehat dan bergizi anak sekolah


1. Pengertian Jajanan Sehat
2. Dampak Negatif Jajanan Tidak Sehat
3. Tips Memilih Jajanan Sehat
4. Contoh Jajanan Tidak SehaT
b. Langkah-langkah kegiatan

Langkah Kegiatan
1. Pembukaan Mahasiswa mengucapkan salam kepada siswa/i
( 3 menit ) dan siswa/i menjawab salam
2. Apersif - Mahasiswa menanyakan pengetahuan
siswa/i tentang pengertian, dampak, contoh
( 3 menit )
jajanan tidak sehat, sebagai gambaran
pengetahuan awal siswa
- Siswa/i memperhatikan dan menjawab
pertanyaan

3. Informasi - Mahasiswa memberikan informasi tentang


( 5 menit ) topik yang akan di sampaikan dan tujuan
penyuluhan
- Siswa/i memperhatikan penjelasan yang
diberikan

4. Penyuluhan - Mahasiswa menjelaskan tentang jajanan sehat


( 45 menit ) dan bergizi meliputi : Pengertian, Dampak
dan Contoh jajanan tidak sehat.
- Siswa/i memperhatikan penjelasan yang
diberikan
- Mahasiswa memberikan kesempatan kepada
siswa/i untuk bertanya bila ada penjelasan
yang kurang dipahami
- Siswa/i menanyakan tentang materi yang
belum dipahami
- Mahasiswa mendemonstrasikan alat peraga
boneka makanan kepada siswa/i
- Siswa/i menanyakan tentang materi yang
belum dipahami
- Mahasiswa melakukan evaluasi dengan
mengadakan game memilih mana makanan
sehat dan tidak sehat
- Siswa/i menjawab pertanyaan yang
diajukan
- Mahasiswa menjelaskan kembali materi yang
belum dipahami
- Siswa/i memperhatikan Penjelasan

5. Penutup - Mahasiswa mengadakan postest dengan


penyebaran lembaran postest untuk mengukur
( 10 menit )
sejauh mana siswa memahami bahaya jajanan
tidak sehat, dan sebagai evaluasi hasil apakah
dari pengetahuan awal terjadi peningkatan
pemahaman.
- Siswa/i menjawab pertanyaan yang diajukan
- Mahasiswa melakukan evaluasi dengan
memberikan kesempatan kepada siswa/i untuk
menjelaskan kembali alat peraga boneka
makanan yang sudah dijelaskan dan
mengadakan kuis dengan mengajukan
pertanyaan seputar jajanan sehat.
- Mahasiswa menyimpulkan materi
- Siswa/i memperhatikan
- Mahasiswa mengucapkan salam penutup
- Siswa/i menjawab salam
SUSUN ACARA PENYULUHAN

Metode : Ceramah, Tanya jawab, dan demonstrasi


Media : Alat peraga boneka, stik tempel gambar makanan, poster, PPT
Waktu : 10.00 - Selesai
Tempat : SDN 1 Teluk Betung
Sasaran : Siswa/i Sekolah Dasar Kelas VI

SUSUNAN ACARA :

09.30-09.50 Persiapan (seluruh panitia)


09.50-10.00 Rekondisi
10.00-10.05 Pembukaan oleh moderator
10.05-10.10 Pelaksanaan pre test
10.10-10.30 Penyajian materi
10.30-11.00 Demostrasi jajanan sehat & tidak sehat
11.00-11.10 Pelaksanaan post test
11.10-11.25 Games dan kuis
11.25-11.30 Penutup

SARANA PENUNJANG
a. Metode : Ceramah, Tanya jawab, demonstrasi. dan postest
b. Media : Media yang digunakan adalah :
- Alat peraga boneka makanan
- Poster
- PPT
- Stik gambar makanan

c. Evaluasi : Tes tertulis (post test)


Mahasiswa mengajukan beberapa pertanyaan
dalam bentuk soal uraian kepada siswa/i tentang
materi penyuluhan yang telah diberikan.
Bila 70% siswa/i dapat menjawab dari pertanyaan post
test yang diajukan, maka penyuluhan dikatakan
berhasil.

Pertanyaan :
1. Apa yang dimaksud jajanan sehat?
2. Apa manfaat dari mengonsumsi jajanan sehat?
3. Sebutkan macam-macam jajanan sehat dan tidak
sehat
4. Apa akibat jika memakanan jajanan yang tidak
sehat?
5. Bagaimana cara memilihih jajanan yang sehat?
DAFTAR PUSTAKA

Aini, S.Q., 2019. Perilaku Jajan pada Anak Sekolah Dasar. Jurnal Litbang: Media Informasi
Penelitian, Pengembangan Dan IPTEK, 15(2), pp.133-146.
Aprilia, A., 2015. Obesitas pada anak sekolah dasar. Jurnal Majority, 4(7), pp.45-48.
Dyna, F., Putri, V.D. and Indrawati, D., 2018. Hubungan perilaku komsumsi jajanan pada
pedagang kaki lima dengan kejadian diare. Jurnal Endurance: Kajian Ilmiah Problema
Kesehatan, 3(3), pp.524-530.
Harlita, Immanuela. 2018, Meski Enak, 7 Jajanan Sekolah Tak Sehat Picu Berbagai Peyakit.
https://www.liputan6.com/citizen6/read/3670563/meski-enak-7-jajanan-sekolah-tak-
sehat-picu-berbagai-penyakit (Diakses tanggal 19 Januari 2023)
Iklima, N., 2017. Gambaran pemilihan makanan jajanan pada anak usia sekolah dasar. Jurnal
Keperawatan BSI, 5(1).
Khoiruddin, K., Kirnantoro, K. and Sutanta, S., 2015. Tingkat pengetahuan berhubungan
dengan sikap cuci tangan bersih pakai sabun sebelum dan setelah makan pada siswa SDN
Ngebel Tamantirta, Kasihan, Bantul, Yogyakarta. JNKI (Jurnal Ners dan Kebidanan
Indonesia)(Indonesian Journal of Nursing and Midwifery), 3(3), pp.176-180.
Malappiang, F., Jayadi, Y.I. and Radia, U., 2021. PROMOSI JAJANAN SEHAT PADA
SDN SAMATA. Jurnal Imagine, 1(2), pp.56-63.
Pedoman Pangan Jajanan Anak Sekolah Untuk Mencapai Gizi Seimbang, 2021, Badan
Pengawas Obat Dan Makanan Republik Indonesia, Jakarta.
Pedoman Pangan Jajanan Anak Sekolah Untuk Pencapaian Gizi Seimbang, 2013, Direktorat
Standardisasi Produk Pangan Deputi Bidang Pengawasan Keamanan Pangan Dan Bahan
Berbahaya Badan Pengawas Obat Dan Makanan Republik Indonesia, Jakarta.
Ratih, Dwi. 2022 Hati-hati, Ini 6 Masalah Kesehatan akibat Jajan Sembarang.
https://hellosehat.com/nutrisi/tips-makan-sehat/jajan-sembarangan-bikin-sakit/ (Diakses
tanggal 17 Januari 2023)
Syam, A., & Indriasari, R. (2018). Gambaran pengetahuan dan sikap siswa terhadap
makanan jajanan sebelum dan setelah pemberian edukasi kartu kwartet pada anak usia
sekolah dasar di kota Makassar. JURNAL TEPAT: Teknologi Terapan untuk
Pengabdian Masyarakat, 1(2), 127-136.
LAMPIRAN
A. Materi Penyuluhan
1. Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS)
1.1 Pengertian Makanan Jajanan
Pada anak sekolah, sarapan tetap menjadi prioritas dalam asupan gizi
anak sekolah. Jika kebutuhan gizi anak sekolah belum tercukupi dari sarapan
maka PJAS menjadi salah satu alternatif untuk memenuhi kebutuhan gizi
tersebut. Sarapan merupakan bagian dari perilaku untuk mewujudkan gizi
seimbang yang penting bagi hidup sehat, aktif, dan cerdas. Berbagai kajian
membuktikan bahwa gizi yang cukup dari sarapan membekali tubuh untuk
berpikir, beraktivitas fisik secara optimal setelah bangun pagi. Bagi anak
sekolah, sarapan terbukti dapat meningkatkan kemampuan belajar dan
stamina anak. Sarapan atau makan pagi yaitu makanan yang dimakan pada
pagi hari sebelum beraktifitas, yang terdiri dari makanan pokok dan lauk pauk
atau makanan kudapan. Energi dari sarapan untuk anak-anak dianjurkan
berkisar 20-25% yaitu 200-300 kalori. Dalam menyusun menu sarapan perlu
diperhatikan kelengkapan gizi yang dikandungnya.
Makanan merupakan bahan makanan selain obat yang mengandung
zat gizi dan atau unsur atau ikatan senyawa kimia yang dapatdiubah
menjadi zat gizi oleh tubuh, dimana zat gizi tersebut apabila
dimasukkan ke dalam tubuh akan berguna bagi tubuh (Adriani dan
Wirjatmadi 2012). Pengertian jajanan menurut Puspitasari (2013) merupakan
makanan dan minuman yang dipersiapkan dan atau dijual oleh pedagang
kaki lima di jalan dan di tempat-tempat keramaian umum yang langsung
dimakan atau dikonsumsi tanpa pengolahan lebih lanjut atau persiapan
lebih lanjut. Irianto (2007) mengungkapkan bahwa makanan jajanan
adalah makanan yang banyak ditemukan dipinggir jalan yang dijajakan
dalam berbagai bentuk, warna, rasa serta ukuran sehingga menarik minat
dan perhatian orang untuk membelinya. Menurut BPOM, Pangan Jajan Anak
Sekolah (PJAS) adalah Pangan yang ditemui di lingkungan sekolah dan
secara rutin dikonsumsi oleh sebagian besar anak sekolah.

1.2. PJAS yang Sesuai


PJAS yang sesuai adalah PJAS yang aman, bermutu, dan bergizi serta
disukai oleh anak. Berikut beberapa tips memilih PJAS yang sesuai :
1. Kenali dan pilih pangan yang aman
Pangan yang aman adalah pangan yang bebas dari bahaya
biologis, kimia dan benda lain. Pilih pangan yang bersih, yang telah
dimasak, tidak bau tengik, tidak berbau asam. Sebaiknya membeli
pangan di tempat yang bersih dan dari penjual yang sehat dan bersih.
Pilih pangan yang dipajang, disimpan dan disajikan dengan baik.
2. Jaga kebersihan
Kita harus mencuci tangan sebelum makan karena mungkin
tangan kita tercemar kuman atau bahan berbahaya. Mencuci tangan
dan peralatan yang paling baik menggunakan sabun dan air yang
mengalir.
3. Cek KLIK (Kemasan, Label, Izin edar dan Kedaluwarsa)
Sebelum membeli pangan olahan dalam kemasan, pastikan
kemasan dalam kondisi baik. Baca informasi pada label dengan
seksama. Pastikan ada izin edar (P-IRT/MD/ML) dan pastikan
produk pangan tidak melewati masa kedaluwarsa. Jika, pangan tidak
berlabel (seperti lemper, lontong, donat, dll) maka pilih yang
penampakannya normal dan kemasannya dalam kondisi baik.
4. Ketahui kandungan gizinya
a. Pangan olahan dalam kemasan
Baca label informasi nilai gizi untuk mengetahui nilai
energi, lemak, protein, karbohidrat, gula dan garam
(natrium).
b. Pangan siap saji
Ketahui kandungan zat gizi untuk setiap jenis pangan
siap saji. Hal utama yang perlu diperhatikan adalah
pemenuhan energi dari setiap pangan yang dikonsumsi.
5. Konsumsi air yang cukup
Dapat bersumber terutama dari air minum, dan sisanya dapat
dipenuhi dari minuman olahan (sirup, jus, susu), makanan (kuah
sayur, sop) dan buah.
6. Perhatikan warna, rasa dan aroma
Hindari makanan dan minuman yang berwarna mencolok, rasa
yang terlalu asin, manis, asam, dan atau aroma yang tengik.
7. Batasi minuman yang berwarna dan beraroma
Minuman berwarna dan beraroma contohnya minuman ringan,
minuman berperisa.
8. Batasi konsumsi pangan cepat saji (fast food)
Konsumsi fast food yang berlebihan dan terlalu sering
merupakan pencetus terjadinya kegemukan dan obesitas. Pangan
cepat saji antara lain kentang goreng, burger, ayam goreng tepung,
pizza. Biasanya makanan ini tinggi garam dan lemak serta rendah
serat.
9. Batasi makanan ringan
Makanan ini umumnya rendah serat dan mengandung
garam/natrium yang tinggi dan mempunyai nilai gizi yang rendah.
Contoh makanan ringan seperti keripik kentang.
10. Perbanyak konsumsi makanan berserat
Makanan berserat bersumber dari sayur dan buah. Menu
makanan tradisional yang tinggi serat seperti rujak, gadogado,
karedok, urap dan pecel.
11. Bagi anak gemuk/obesitas batasi konsumsi pangan yang
mengandung gula, garam dan lemak
Sebaiknya asupan gula, garam dan lemak sehari tidak lebih dari
4 sendok makan gula, 1 sendok teh garam, dan 5 sendok makan
lemak/minyak.

1.3. Jenis Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS)


Makanan selingan dapat berfungsi sebagai asupan gizi anak sekolah,
menjaga kadar gula agar anak sekolah tetap berkonsentrasi, untuk
mempertahankan aktivitas fisik anak sekolah. Makanan selingan dapat
berupa bekal dari rumah atau berupa Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS).
Jenis pangan jajanan anak sekolah dibedakan menjadi 4 jenis, yaitu :
a. Makanan utama/sepinggan
Kelompok makanan utama atau dikenal dengan istilah “jajanan
berat”. Jajanan ini bersifat mengenyangkan. Contohnya : mie ayam,
bakso, bubur ayam, nasi goreng, gado-gado, soto, lontong isi
sayuran atau daging, dan lain-lain.
b. Camilan/snack
Camilan merupakan makanan yang biasa dikonsumsi diluar
makanan utama. Camilan dibedakan menjadi 2 jenis yaitu camilan
basah dan camilan kering. Camilan basah contohnya : gorengan,
lemper, kue lapis, donat, dan jelly. Sedangkan camilan kering
contohnya : brondong jagung, keripik, biskuit, kue kering, dan
permen.
c. Minuman
Minuman dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu minuman
yang disajikan dalam gelas dan minuman yang disajikan dalam
kemasan. Contoh minuman yang disajikan dalam gelas antara lain :
air putih, es teh manis, es jeruk dan berbagai macam minuman
campur (es cendol, es campur, es buah, es doger, jus buah, es krim).
Sedangkan minuman yang disajikan dalam kemasan contohnya :
minuman ringan dalam kemasan (minuman soda, teh, sari buah,
susu, yoghurt).
d. Jajanan Buah
Buah yang biasa menjadi jajanan anak sekolah yaitu buah yang
masih utuh atau buah yang sudah dikupas dan dipotong. Buah utuh
contonya : buah manggis, buah jeruk. Sedangkan buah potong
contohnya : pepaya, nanas, melon, semangka, dan lain-lain.

1.4. Faktor Penyebab Anak Jajan Sembarangan atau Jajan Tidak Sehat
Afni (2017) menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi kebiasaan
konsumsi makanan jajanan pada anak sekolah adalah pengetahuan, sikap,
teman sebaya, peran orang tua, dan kebiasaan anak membawa bekal ke
sekolah. Dalam penelitian lain Wowor (2018) menyebutkan bahwa adanya
hubungan antara sikap terhadap makanan jajanan,pengetahuan gizi,
pengaruh teman sebaya, kebiasaan membawa bekal, dan kebiasaan sarapan
pagi dengan perilaku konsumsi jajanan pada pelajar.

1.5 Akibat Jajan Sembarangan atau Jajan Tidak Sehat


Anak-anak biasanya sering dinasihati untuk tidak terlalu sering jajan
sembarangan, misalnya jajanan pedagang kaki lima (PKL), warung-warung,
atau pedagang asongan. Hal ini berkaitan dengan keamanan dan kebersihan
makanan mulai dari pemilihan bahan, pengolahan, hingga
pengemasan.Jajanan yang tidak bersih dan aman akan berisiko
menimbulkan sejumlah masalah kesehatan seperti di bawah ini.
a. Diare
Jajan sembarangan bisa menyebabkan diare karena makanan
bisa tercemar berbagai jenis bakteri makanan, virus, dan kotoran.Hal
ini timbul akibat pengolahan, pengemasan, hingga penyimpanan
makanan yang tidak higienis. Seperti yang Anda ketahui, makanan
yang dijual di pinggir jalan biasanya cenderung mudah terkena
polusi lingkungan. Tak jarang, pedagang sendiri tidak
memperhatikan kebersihan wadah pembuatan dan lupa mencuci
tangan saat menjual makanan.Karena banyaknya kontaminasi ini,
bakteri baik di usus kalah dalam melawan patogen yang masuk
sehingga mengakibatkan gangguan pencernaan.
b. Masalah gigi
Jajan sembarangan juga dapat mengakibatkan Anda mengalami
gigi seperti karies (tooth decay).Karies adalah kondisi gigi
berlubang yang terjadi akibat adanya plak yang menempel dan
perlahan-lahan merusak lapisan gigi. Salah satu penyebab karies
adalah asupan makanan mengandung tinggi gula secara terus-
menerus tanpa disertai perawatan gigi yang tepat. Bila diperhatikan,
makanan dan minuman manis yang dijual di pinggir jalan
ditambahkan banyak gula agar rasanya jadi lezat. Gula tersebut
digunakan sebagai campuran bahan maupun tambahan topping.
c. Demam tifoid
Selain diare, akibat jajan sembarangan bisa memicu demam
tifoid atau yang lebih sering dikenal sebagai tipes. Demam ini
diakibatkan oleh bakteri Salmonella typhi yang mencemari makanan
atau minuman.Selain itu, bakteri ini dapat ditularkan oleh seseorang
yang terinfeksi melalui urine atau feses. Proses pengolahan makanan
yang tidak higienis hingga makanan sampai ke tangan Anda dapat
menjadi perantara masuknya bakteri ini ke dalam tubuh. Gejala yang
ditimbulkan dari infeksi ini adalah demam yang meningkat setiap
hari, pusing, lemas, sakit perut, hingga nafsu makan menurun.Untuk
memastikan seseorang terinfeksi tipes, perlu dilakukan pemeriksaan
darah di laboratorium. Bila ditemukan positif tipes, biasanya pasien
akan disarankan untuk istirahat total, mengonsumsi makanan dari
rumah, dan minum obat-obatan bila diperlukan.
d. Radang tenggorokan
Radang tenggorokan adalah infeksi pada tenggorokan dan
amandel yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus grup A.
Radang tenggorokan yang diakibatkan oleh bakteri ini cukup cepat
menular, yaitu melalui droplet atau kontak langsung dengan orang
yang terinfeksi. Kondisi ini juga dapat ditularkan melalui makanan
yang tidak ditangani dengan baik. Tak hanya disebabkan oleh
bakteri strep A, radang tenggorokan juga dapat dipicu oleh
kandungan bumbu sintetis atau proses menggoreng makanan dengan
minyak yang jarang diganti.Gejala yang muncul dapat berupa rasa
gatal di tenggorokan hingga batuk. Pada anak-anak, tak jarang
kondisi ini disertai demam dan kesulitan menelan.
e. Keracunan makanan
Makanan yang dijajakan oleh PKL umumnya tidak dipersiapkan
secara baik dan bersih. Bahkan, besar kemungkinan jajanan tersebut
mengandung bahan berbahaya seperti boraks, formalin, pengawet,
hingga pewarna yang dilarang (rhodamin B). Sangat diketahui
bahwa bahan kimia berbahaya tersebut tidak semestinya
dikonsumsi, apalagi dalam jumlah banyak. Sebagai contoh,
rhodamin B yang digunakan untuk memberikan warna cerah
mencolok pada makanan. Bahan pewarna tekstil ini mengandung
senyawa klorin yang bersifat toksik yang dapat menyebabkan Anda
keracunan. Gejala keracunan sendiri bisa beragam, yaitu mual dan
muntah, diare, dan kram perut.
f. Masalah berat badan
Selain gangguan pencernaan, jajan sembarangan juga bisa
mengakibatkan masalah berat badan seperti kegemukan atau kurang
berat badan. Seperti yang Anda ketahui, jajanan pedagang kaki lima
biasanya bersifat manis atau gurih yang membuat pembelinya
cenderung ketagihan. Ditambah lagi pilihan bahan dan cara
memasak juga dapat menyumbang jumlah kalori dan lemak pada
jajanan tersebut. Bila terus-terusan memakannya, jangan heran saat
berat badan akan semakin bertambah. Di sisi lain, jajan sembarangan
juga dapat berisiko menyebabkan anak kurang berat badan. Ukuran
lambung anak-anak yang tidak sebesar orang dewasa, bisa
mengakibatkan anak mudah kenyang hanya dengan makan jajan.
Anak-anak jadi menolak makan utama maupun makanan sehat
lainnya. Padahal, mereka membutuhkannya sebagai sumber energi
maupun untuk memastikan tumbuh-kembang optimal.

1.6 Contoh Jajanan Tidak Sehat


Berikut beberapa contoh jajanan tidak sehat yang sering dijumpai di
lingkungan sekolah :
a. Mie instan
Mi instan ini memang paling cocok disantap oleh kalangan anak-anak
karena ukurannya yang mini tetapi pas di perut. Apabila jajanan ini
dikonsumsi setiap hari dapat mengakibatkan kesehatan yang buruk bagi
pertumbuhan anak.
b. Agar-agar
Jajanan yang paling disenangi oleh anak-anak ini ternyata perlu
diwaspadai. Rasanya yang manis dan warnanya yang selalu menarik
ternyata ada kandungan zat berbahaya di dalamnya. Ada temuan bahwa
sebuah industri rumahan yang memproduksi jelly dan agar-agar ternyata
dicampur dengan bahan kimia berbahaya. Harga jual yang terbilang
murah, yakni hanya Rp, 1000, terbukti agar-agar jelly tersebut positif
mengandung boraks dan pewarna tekstil. Agar-agar murni biasanya
memiliki tampilan warna yang bercahaya, rasa manisnya asli, tidak pahit,
kenyal tapi mudah hancur, dan cepat basi. Sedangkan agar-agar yang
bercampur bahan kimia, tampilan warnanya kelihatan pekat, rasanya
manis tapi lama-lama pahit, kenyal dan padat, serta tidak cepat basi.
c. Es lilin
Es lilin mengandung gula buatan fruktosa seperti telah dipaparkan
di atas. Banyak juga yang mengandung pewarna buatan yang berbahaya.
Warna yang menarik pada es lilin ternyata kebanyakan berasal dari
pewarna Rhodamin B yang sama sekali tidak boleh ada dalam makanan
karena berpotensi mengembangkan sel-sel kanker. Selain itu, Rhodamin
B juga disinyalir dapat merusak hati.
d. Lidi-lidian
Dengan berbagai varian rasa, lidi-lidian tampil sebagai camilan gurih
dan nikmat sambil menemani aktivitas. Namun, taukah kamu bahwa lidi-
lidian mengandung banyak micin yang dapat menjadi pemicu kanker pada
tubuh. Penyakit radang tenggorokan juga menjadi penyakit paling sering
yang ditimbulkan akibat mengonsumsi jajanan ini.

e. Gulali
Gulali mengandung gula tambahan buatan, biasanya jenis fruktosa,
dan sedikit sekali zat gizinya. Penelitian menyebutkan, fruktosa dapat
meningkatkan risiko diabetes tipe-2 dan obesitas. Selain itu, terlalu
banyak mengonsumsi gulali dapat menyebabkan beberapa kondisi, seperti
merusak gigi.

1.7 Tips Untuk Anak Agar Tidak Mengonsumsi Jajanan Tidak Sehat
a. Membawa bekal makanan sehat dari rumah
Maraknya penggunaan zat kimia berbahaya dalam makanan jajanan,
seperti pewarna, penyedap rasa, hingga pengawet perlu diwaspadai. Salah
satu cara agar anak terhindar dari makanan jajanan tersebut adalah dengan
membawa makanan bekal dari rumah
b. Cuci tangan sebelum makan
Tangan adalah media utama bagi penularan kuman-kuman penyebab
penyakit. Akibat kurangnya kebiasaan cuci tangan, anak-anak merupakan
penderita tertinggi dari penyakit diare dan penyakit pernafasan, hingga
tidak jarang berujung pada kematian.
B. Soal Pre Test dan Post Test
1. Soal Pre Test

1. Apakah yang dimaksut dengan jajanan sehat?


a) Jajanan yang tidak sehat dan mengandung bahan berbahaya.
b) Jajanan yang mengandung bahan berbahaya.
c) Jajanan yang bergizi dan tidak mengandung zat-zat berbahaya.
d) Jajanan yang bergizi dan mengandung zat-zat berbahaya.

2. Bagaimanakan cara memilih jajanan yang sehat?


a) Bau tidak apek dan tengik
b) Jajanan tidak tertutup
c) Mengandung zat pewarna
d) Di bungkus dengan koran

3. Ciri-ciri jajanan yang tidak sehat adalah?


a) Warna mencolok dan bau apek
b) Sangat mahal
c) Tidak kadaluarsa
d) Rasanya tidak tajam

4. Apakah contoh jajanan sehat?


a) Gulali
b) Biskuit
c) Telur gulung
d) Permen bewarna cerah

5.Apa saja tips memilih jajanan yang sehat?


a) Memilih kemasan yang bagus dan tidak rusak
b) Dibungkus mengunakan kertas koran
c) Warnanya mencolok
d) Baunya tengik/apek
2. Soal Post Test

1. Apa yang dimaksud jajanan sehat?


2. Apa manfaat dari mengonsumsi jajanan sehat?
3. Sebutkan macam-macam jajanan sehat dan tidak sehat?
4. Apa akibat jika memakanan jajanan yang tidak sehat?
5. Bagaimana cara memilihih jajanan yang sehat?

Kunci jawaban
Pretest :
1. C
2. A
3. A
4. B
5. A
Postest :

1. Jajanan sehat adalah jajanan yang bergizi dan tidak berbahaya bagi anak-anak
2. Dapat memenuhi kebutuhan gizi, menghindarkan dari berbagai penyakit dan dapat
membuat tubuh menjadi sehat
3. Contoh jajanan sehat yaitu salad buah, salad sayur,cokies,susu,onigiri, sandwich
Contoh jajanan tidak sehat yaitu telur gulung, mie instan,gulali , lidi-lidian, sarang
laba-laba, cimol,es lilin
4. Diare, radang, masalah gigi, keracunan
5. Cara memilih jajanan sehat yaitu
a. Jaga kebersihan
b. Cek KLIK (Kemasan, Label, Izin edar dan Kadaluarsa)
c. Perhatikan warna, rasa dan aroma
C. Media Penyuluhan
1. Boneka Makanan

2. Stik Gambar Makanan

3. Poster
4. PPT

Anda mungkin juga menyukai