Anda di halaman 1dari 3

Nama : Zulfa Wahida

Asal Kampus : Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka


NIM : 1801025085
DPL : Widia Astuti

STUDI KASUS PEDAGOGI – BOBY RAHMAN

Tugas 1:
Pendidikan di daerah terpencil sering kali terkendala masalah penggunaan Teknologi Informasi
dan Komunikasi karena minimnya sarana dan prasarana tersebut. Hal inilah yang menyebabkan
pembelajaran di daerah terpencil cukup terbatas. Padahal di era kemajuan TIK ini seharusnya
peserta didik bisa belajar banyak hal karena akses informasi yang tak terbatas.

Pertanyaan:
1. Bagaimana anda menyikapi hal tersebut?
Jawaban:
Dalam menyikapi hal tersebut, menurut saya ada beberapa solusi dan langkah-langkah
untuk mengatasi kendala-kendala tersebut. Seperti yang telah saya baca di beberapa jurnal
bahwa di Indonesia telah diadakan beberapa inisiatif pengembangan TIK oleh pemerintah
untuk wilayah 3T (terdepan, tertinggal, dan terpencil) yang sudah tersebar di beberapa
propinsi di Indonesia. Inisiatif tersebut diantaranya adalah warung informasi dan teknologi
(Warintek), Community Acces Point (CAP), dan mobil pusat layanan internet kecamatan
(MPLIK). Ketiga inisiatif yang dibangun oleh pemerintah tersebut memiliki alat-alat dan
sumber-sumber digital serta memiliki akses internet. Dengan sudah tersedianya pusat
layanan internet tersebut maka seharusnya dapat digunakan dan dimanfaatkan dengan sebaik
mungkin untuk sarana teknologi informasi (TIK) dalam bidang pendidikan. Agar inisiatif
tersebut dapat digunakan sebaik mungkin, maka sangat dperlukan guru yang memiliki
keterampilan dan pengetahuan dalam menggunakan alat-alat dan sumber-sumber digital
tersebut. Maka menurut saya sangat perlu diadakan pembinaan atau pelatihan bagi guru-guru
yang terdappat di wilayah 3T agar dapat memanfaatkan dengan baik ketiga inisiatif yang
sudah disediakan oleh pemerintah. Menurut saya, pendidikan juga merupakan tanggung
jawab semua unsur masyarakat terutama mereka yang berada di daerah 3T. Maka dari itu
solusi selanjutnya adalah perlu adanya jalinan kemitraan dan Kerjasama yang harmonis
antara berbagai komponen masyarakat, baik dinas pendidikan, perguruan tinggi, Lembaga
swadaya masyarakat setempat, dan sektor swasta sehingga dapat ikut serta mendukung
program atau inisiatif yang telah disediakan oleh pemerintah tadi.

2. Strategi apa yang akan anda gunakan untuk mengatasi hal tersebut?
Jawaban:
Ada beberapa strategi yang akan saya gunakan untuk mengatasi hal tersebut, antara lain:
a. Mengembangkan akses teknologi digital dan internet yang sudah diberikan atau
disediakan oleh pemerintah seperti warung informasi dan teknologi (Warintek),
Community Acces Point (CAP), dan mobil pusat layanan internet kecamatan (MPLIK).
b. Memberikan pembinaan dan pelatihan untuk guru di wilayah tersebut agar dapat dengan
maksimal memanfaatkan akses teknologi digital dan internet yang sudah disediakan
oleh pemerintah seperti warung informasi dan teknologi (Warintek), Community Acces
Point (CAP), dan mobil pusat layanan internet kecamatan (MPLIK).
c. Perlu adanya jalinan kemitraan dan kerjasama yang harmonis antara berbagai komponen
masyarakat, baik dinas pendidikan, perguruan tinggi, Lembaga swadaya masyarakat
setempat, dan sektor swasta sehingga dapat ikut serta mendukung program atau inisiatif
yang telah disediakan oleh pemerintah.
Tugas 2:
Kegiatan pembelajaran di sekolah kebanyakan masih berbasis pada buku paket dari pemerintah.
Dimana buku paket tersebut memuat materi pelajaran yang sama, baik sekolah di kota mau pun
sekolah di daerah terpencil. Padahal setiap daerah memiliki kondisi, situasi, potensi, dan
kebutuhan yang berbeda. Misalnya sekolah yang berada di daerah pegunungan tentu memiliki
kondisi, situasi, potensi, dan kebutuhan yang berbeda dengan sekolah yang berada di daerah tepi
laut. Maka kurang tepat rasanya jika materi pelajaran untuk kedua sekolah tersebut disamakan.

Pertanyaan:
1. Bagaimana menurut pendapat anda mengenai hal tersebut?
Jawaban:
Menurut pendapat saya, seharusnya materi pembelajaran di sekolah dibedakan menjadi dua
materi pelajaran yaitu materi pelajaran umum dan materi pelajaran tambahan. Materi
pelajaran umum adalah materi yang wajib diikuti oleh seluruh siswa di seluruh sekolah di
Indonesia seperti matematika, IPA, IPS, PPKn dan materi wajib lainnya. Sedangkan materi
tambahan adalah materi yang disesuaikan dengan daerah atau kondisi dari sekolah tersebut
berada. Contohnya jika sekolah tersebut berada di daerah tepi laut maka perlu
ditambahkannya materi tentang bagaimana cara mengelola sumber daya alam yang berada di
laut dengan baik. Sehingga siswa tersebut dapat mengembangkan potensi sesuai dengan
daerah tempat tinggalnya. Hal tersebut juga akan berguna dikemudian hari karena akan
melahirkan sumber daya manusia yang unggul dan berkompeten pada bdang yang sesuai
dengan daerah tempat asalnya.

Anda mungkin juga menyukai