-Bermartabat-
ANGGOTA KELOMPOK 5
1.Yundariska Puspa Nuraini (D100220293)
2. Arizal Irsyad Zacharia (D100230312)
3. Adhimas Bangun Rusyda (D100230296)
4. Damar Aji Pamungkas (D100230305)
Materi
01 02
Pengimplement Pokok Pikiran Sila
asian Kedua
Nilai Pancasila
03 04
Upaya Melatih contoh nyata
Manusia yang mempraktikkan
Bermartabat nilai pancasila
Nilai Pancasila dalampengimplementasian
"MELATIH MANUSIA YANG BERMARTABAT"
Pancasila adalah dasar negara dan ideologi Indonesia yang mencakup nilai-nilai fundamental untuk
membentuk landasan moral dan etika dalam berbagai aspek kehidupan. Konsep "Melatih Manusia
yang Bermartabat" sangat penting dalam pembentukan karakter dan kepribadian individu yang baik,
beretika, dan mulia. Ini mencerminkan komitmen Indonesia untuk menciptakan masyarakat yang
menghargai nilai-nilai moral dan etika, serta untuk mempromosikan martabat manusia dalam semua
tindakan dan keputusan.
Pancasila bukan hanya sebuah doktrin konstitusional, tetapi juga sebuah filosofi yang mengarahkan
cara hidup dan berinteraksi dalam masyarakat. Melatih manusia yang bermartabat dengan prinsip-
prinsip Pancasila membantu menciptakan individu yang etis, bertanggung jawab, dan peduli terhadap
kesejahteraan sosial. Dalam konteks ini, Pancasila berfungsi sebagai panduan moral dan etika yang
kuat dalam upaya untuk menciptakan masyarakat yang lebih baik dan lebih bermartabat.
Pancasila berkontribusi dalam pengimplementasian
konsep ini dengan nilai-nilai berikut
1. Ketuhanan Yang Maha Esa (Sila Pertama): Menekankan pentingnya ketaatankepada Tuhan dalam
membentuk martabatmanusia.
2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab(Sila Kedua): Menyuarakan pentingnyamenghargaimartabat
manusia. Konsep ini mendorongperlakuan yang adil, beradab, dan menghormati hak asasimanusia.
Melatih manusia yang bermartabat berarti membentukindividuyang peduliterhadap hak-hak
manusia dan mendorongkesetaraan.
3. Persatuan Indonesia (Sila Ketiga): Mendorongkesatuan dan persatuandalamberbagailapisan
masyarakat. Melatih manusia yang bermartabatjuga berarti membangunindividuyang mampu
bekerja sama dengan yang lain, menghormati keragaman, dan menciptakan keharmonisan dalam
masyarakat.
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalamPermusyawaratan/Perwakilan (Sila
Keempat): Menggarisbawahi pentingnya demokrasidan partisipasi aktif dalampengambilan
keputusan. Melatih manusia yang bermartabat berarti membentukindividuyang berpartisipasi
secara positif dalam proses demokratis dan mampuberkontribusipada pembangunanmasyarakat.
Nilai-nilai budaya yang terkandung dalamsila ini membentukwatak bangsakita menjadibangsa yang
lemah lembut, sopan santun, tengangrasa, salingmencintai, bergotongroyong dalam kebaikan, dan
lain sebagainya. Untuk itu, rumusan sila kemanusiaan yang adil dan beradab masuk dalamfalsafah
Pancasila.
Sila kedua Pancasila mengandung maknawarga Negara Indonesia mengakui adanya manusia yang
bermartabat(bermartabat adalahmanusia yang memiliki kedudukan, dan derajat yang lebih tiinggidan
harus dipertahankandengan kehidupanyang layak), memperlakukanmanusia secara adil dan beradab
dimana manusia memilikidaya cipta, rasa, karsa, niat dan keinginan sehingga jelas adanyaperbedaan
antara manusia dan hewan.
1. *Pemimpin yang Adil dan Beradab*: Hamengkubuwono IX dikenalsebagaipemimpin yang adil dan
beradab. Ia memimpin KesultananYogyakarta denganpenuhkebijaksanaan, menjunjung tinggi prinsip
keadilan dalampengambilankeputusan, serta selalu berperilakudengan etika yang tinggi.
4. *Toleransi Agama*: Kesultanan Yogyakarta yang dipimpin oleh HamengkubuwonoIX juga dikenal
karena menerapkan toleransiantaragama. Hal ini mencerminkan pengamalan nilai-nilai "Kemanusiaan
yang Adil dan Beradab" dalamSila kedua Pancasila.