Anda di halaman 1dari 3

Nama : suryana Maulana Hakiki

Nim: D100230288

SUB TEMA 1
Sila kedua dalam Pancasila adalah "Kemanusiaan yang Adil dan Beradab."Pokok pikiran dari
sila ini adalah mengutamakan martabat manusia, keadilan, dan keberadaban dalam kehidupan
bermasyarakat. Sila kedua Pancasila memiliki pengertian sebagai pandangan dunia,
pandangan hidup, pegangan hidup, pedoman hidup, dan petunjuk hidup.
Apa itu bermartabat?
= bermartabat adalah manusia yang memiliki kedudukan, dan derajat yang lebih tiinggi dan
harus dipertahankan dengan kehidupan yang layak
Beberapa poin pokok pikiran dari sila kedua Pancasila adalah:
1. Martabat Manusia: Sila kedua menegaskan bahwa setiap individu memiliki martabat yang
harus dihormati. Setiap manusia memiliki hak dan nilai yang sama di mata hukum dan
masyarakat.
2. Keadilan: Sila kedua mendorong terciptanya keadilan dalam masyarakat. Ini mencakup
keadilan sosial, ekonomi, dan politik, sehingga semua warga negara memiliki akses yang
sama ke kesempatan dan hak.
3. Beradab: Sila kedua menekankan pentingnya perilaku yang beradab dalam interaksi
antarindividu dan dalam kehidupan bermasyarakat. Ini mencakup etika, norma-norma sosial,
dan kesopanan.
4. Kesejahteraan Bersama: Pokok pikiran sila ini adalah menciptakan kondisi yang
memungkinkan semua warga negara mencapai kesejahteraan bersama. Ini mencakup
pembangunan ekonomi yang berkelanjutan, distribusi yang adil dari sumber daya, dan
penghapusan ketidaksetaraan.
5. Hak Asasi Manusia: Sila kedua mengakui pentingnya menghormati hak asasi manusia. Ini
mencakup hak untuk hidup, kebebasan berpendapat, hak atas pekerjaan, pendidikan, dan
sebagainya.
6. Perlindungan terhadap Diskriminasi dan Penindasan: Sila kedua menekankan bahwa
diskriminasi, penganiayaan, dan penindasan harus dihindari, dan masyarakat harus mencegah
perlakuan tidak adil terhadap individu atau kelompok.

SUB TEMA 2
Melatih manusia yang bermartabat adalah sebuah tugas yang sangat penting dalam
pembangunan individu dan masyarakat. Penting untuk diingat bahwa melatih manusia yang
bermartabat adalah proses berkelanjutan. Hal ini memerlukan kesabaran, dukungan, dan
komitmen untuk memastikan bahwa individu memiliki kesempatan dan pengetahuan yang
mereka butuhkan untuk hidup dengan martabat dalam masyarakat. Untuk melatih manusia
agar memiliki martabat, Anda dapat mempertimbangkan beberapa langkah dan prinsip
berikut:
1. Pendidikan: Pendidikan adalah kunci untuk membentuk manusia yang bermartabat.
Pastikan individu memiliki akses ke pendidikan yang baik dan berkualitas. Ini tidak hanya
mencakup pendidikan formal di sekolah, tetapi juga pendidikan karakter, etika, dan nilai-nilai
yang kuat.
2. Pembentukan karakter: Martabat terkait erat dengan karakter seseorang. Ajarkan individu
tentang nilai-nilai seperti integritas, etika, kejujuran, dan tanggung jawab. Beri contoh
sebagai teladan yang baik dalam hidup sehari-hari.
3. Pemberdayaan: Berikan individu peluang untuk mengembangkan potensi mereka. Ini dapat
dilakukan melalui pelatihan keterampilan, dukungan dalam mencapai tujuan pribadi dan
profesional, serta memberikan otonomi dalam mengambil keputusan.
4. Kesadaran diri: Mendorong individu untuk lebih memahami diri mereka sendiri, kekuatan,
dan kelemahan mereka. Ini akan membantu mereka memahami martabat mereka dan menjadi
pribadi yang lebih kuat.
5. Pemberdayaan sosial: Dorong individu untuk terlibat dalam masyarakat, berkontribusi pada
kebaikan bersama, dan membantu mereka memahami pentingnya kesetaraan dan hak asasi
manusia.
6. Penguatan mental: Latih individu untuk mengatasi rasa ketidakpastian, kecemasan, dan
stres. Keterampilan ini akan membantu mereka menjaga martabat mereka dalam situasi sulit.
7. Pemahaman hak asasi manusia: Ajarkan individu tentang hak asasi manusia, termasuk hak
untuk hidup dengan martabat. Dorong mereka untuk melawan diskriminasi, perlakuan tidak
adil, dan pelanggaran hak asasi manusia.
8. Komunikasi yang efektif: Ajarkan individu keterampilan komunikasi yang baik sehingga
mereka dapat menyampaikan pendapat dan pandangan mereka dengan sopan dan efektif.
9. Menghormati keberagaman: Dorong individu untuk menghormati dan merayakan
keberagaman dalam masyarakat. Ini akan membantu menciptakan lingkungan yang inklusif
dan bermartabat.
10. Etika dan moral: Diskusikan isu-isu etika dan moral dengan individu, dan dorong mereka
untuk membuat keputusan yang benar dan etis dalam kehidupan sehari-hari.

SUB TEMA 3
Sri Sultan Hamengkubuwono IX, selain sebagai pemimpin yang dihormati, juga dikenal
karena sifat-sifat keteladanan yang telah menjadi inspirasi bagi banyak orang. Keteladanan
Sri Sultan Hamengkubuwono IX mencerminkan prinsip-prinsip Pancasila, yang merupakan
dasar ideologi negara Indonesia. Pemimpin seperti dia telah memainkan peran penting dalam
memandu bangsa Indonesia menuju keselarasan, martabat, dan keberadaban. Beberapa aspek
keteladanan dari Sri Sultan Hamengkubuwono IX termasuk:
1. Kepemimpinan yang Bijaksana: Ia adalah pemimpin yang bijaksana dan mendahulukan
kepentingan rakyat di atas kepentingan pribadi atau keluarganya. Sikap ini adalah contoh
yang baik bagi para pemimpin untuk berfokus pada kepentingan masyarakat yang dipimpin.
2. Kesetiaan pada Nilai-Nilai Tradisional: Sri Sultan Hamengkubuwono IX menjaga nilai-
nilai tradisional Jawa dan budaya Indonesia dalam kepemimpinannya. Ini mengilhami orang
lain untuk menghormati dan melestarikan budaya dan warisan budaya mereka.
3. Komitmen pada Pendidikan: Salah satu keteladanannya adalah komitmennya pada
pendidikan. Ia mendirikan Universitas Gadjah Mada (UGM) yang menjadi salah satu
universitas terkemuka di Indonesia. Hal ini menunjukkan pentingnya pendidikan dalam
memajukan masyarakat.
4. Pemberdayaan Rakyat: Sri Sultan Hamengkubuwono IX mendorong pemberdayaan rakyat
dan partisipasi mereka dalam pengambilan keputusan. Ini adalah prinsip demokrasi yang
sangat penting.
5. Penghormatan terhadap Martabat Manusia: Melalui kebijakan dan tindakan selama
pemerintahannya, ia menegaskan penghormatan terhadap martabat manusia dan keadilan
sosial. Ini merupakan nilai-nilai dasar Pancasila yang dijunjung tinggi.
6. Kepedulian Sosial: Ia dikenal sebagai pemimpin yang peduli terhadap kesejahteraan
rakyatnya dan telah menginisiasi program-program sosial untuk membantu masyarakat yang
membutuhkan.

Anda mungkin juga menyukai