Anda di halaman 1dari 11

Komunikasi Efektif&

Tidak Efektif
SITI HANA - 21156005
Komunikasi EFEKTIF
Saat anak
bercerita,
dengarkanlah
ceritanya, berikan
apresiasi positif,
Bukan
menghakimi, atau
mencemooh
(meskipun hanya
gurauan- karena
ini bisa membuat
anak down)
Komunikasi EFEKTIF
Saat
mengkomunikasikan
sesuatu pada anak,
pastikan kita sedang
berhadapan,
Atau pastikan dia
ON konsentrasi
mendengar apa
yang kita
sampaikan,

Pastikan mereka
sedang pada posisi
yang nyaman dan
relax dengan kita,
misalnya saat read
aloud sebelum tidur,
Komunikasi EFEKTIF
Selalu komunikasikan
segala hal, dengan cara
yang baik.
Bahkan pada saat
marah-pun, biasakan
mengendalikan emosi
denga tidak memarahi.

Sampaikan saja
perasaan kita dengan
baik, dan ajak anak
berkomitmen.
Karena setiap cara kita
berkomunikasi, akan
ditiru oleh mereka
Komunikasi EFEKTIF
Karena bukan hanya
orangtua saja yang
punya pendapat.

Anak-anak juga punya


pemikiran, alasan.
Maka dengarkan dan
diskusikan dengan baik.
Komunikasi EFEKTIF
Emosi negative yang kita
lontarkan kepada anak,
hanya akan membuat hati
mereka semakin keras.

Bisa jadi mereka hanya


takut saat kita marah saja,
lalu mereka akan
mengulang kesalahan.
Atau justru mereka akan
semakin berontak.

Namun, dengan emosi


positif, justru akan
membuat mereka respect,
dan memahami apa yang
kita sampaikan.
Komunikasi NEGATIF
Saat dikelas, ada anak yang
selalu membuat masalah,
misalnya, hendaknya guru
tidak memberi label anak
nakal, atau mengatakan :
kamu lagi-kamu lagi, selalu
membuat masalah!

Apalagi kalimat ini


berulang-ulang, justru hal
ini akan membuat si anak
semakin menjadi-jadi

Begitu juga pada anak yang


masih rewel-an.
Komunikasi NEGATIF
Akan lebih baik, jika, kalimat-kalimat perintah, diganti
dengan kalimat ajakan:

Kak, beeskan mainan yuk, biar rumah kita rapi Kembali


dan nyaman. Kalau perlu, ibu bantuin ya

Adek sayang, ibuk udah siapin sarapan kesukaanmu, ayuk


kita bangun dulu, cuci muka lalu sarapan bareng ya
Komunikasi NEGATIF
Akan lebih baik jika menyampaikan suatu hal yang logis dan
bisa diterima dengan akal sederhana anak-anak. Bukan lewat
ancaman.

Misalnya :
kalau tidak makan, nanti dimarahin
bu guru lho
– diganti dengan –
makan ya nak, supaya kenyang, sehat,
bisa lanjut main lagi sama teman2,
kalua lapar, lemes gabisa main lagi
nanti
Komunikasi NEGATIF

Label positif atau negative,


adalah apa yang kita tanamkan
kedalam jiwa anak.

Jika label itu positif, maka anak


akan tumbuh positif. Begitu pula
sebaliknya.
Komunikasi NEGATIF

Akan lebih baik, jika kita


memberi saran yang mendukung,
mengingatkan dengan baik,
daripada menyalahkan.

Anda mungkin juga menyukai