Anda di halaman 1dari 84

UAS MAKALAH PPL

LAPORAN HASIL KEGIATAN OBSERVASI DAN ASISTENSI BERUPA


LAPORAN HASIL REFLEKSI KEGIATAN PEMBELAJARAN DI RUANG KELAS,
DAN RUANG PRAKTIK SERTA HASIL KEGIATAN ASISTENSI PADA MATA

KULIAH PPL I_PPG DI SMKN 2 BANDUNG

Ditulis oleh:

Regal Junia Mandora

Nim. 2313119

PROGRAM PROFESI GURU


PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2024
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada allah swt, karena atas hidayah dan taufik-Nya penulis di
berikan kesempatan untuk melaksanakan segala niat dan rencana. Salawat serta salam semoga terlimpah
curahkan kepada Nabi Muhammad S.A.W, kepada keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita selaku
umatnya yang ta’at hingga akhir zaman.

Alhamdulillah atas karunia-Nya semata penulis dapat menyelesaikan Makalah Prinsip Pengajaran
dan Asesmen I dengan judul “Laporan Kegiatan PPL-PPG di SMKN 2 Bandung Berdasarkan Pedoman
PPL” diajukan untuk memenuhi kegiatan Ujian Akhir Semseter. Makalah ini berisikan mengenai Laporan
kegiatan PPL yang mencakup tentang bagaimana cara mereka-ulang pengelolaan kelas (berdasarkan idenya
sendiri) dalam bentuk tertulis sesudah mengobservasi praktik pembelajaran yang dilakukan oleh GP baik
di ruang kelas, ruang teori pengantar praktik maupun tempat praktik (asistensi). Merumuskan
permasalahan pembelajaran dan alternatif pemecahan masalah saat mendampingi GP melaksanakan
pembelajaran di ruang kelas, ruang teori pengantar praktik, dan tempat praktik dan Menyusun perangkat
pembelajaran, berkolaboratif dengan GP dan DPL berkaitan dengan materi yang akan diajarkan oleh GP
berikutnya.

Penulis berharap semoga makalah ini bisa menjadi masukan dan pegangan serta bermanfaat bagi
semua pihak. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga
menjadikan penulisan makalah ini menjadi ilmu yang bermanfaat khususnya bagi diri pribadi penulis dan
pembaca pada umumnya.

Bandung, Januari 2024

Penulis

Regal Junia Mandora

NIM. 2313119

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...................................................................................................................................................... 2
DAFTAR ISI ..................................................................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................................................................. 4
A. Latar Belakang ...................................................................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah ................................................................................................................................................. 5
C. Tujuan ................................................................................................................................................................... 5
BAB II METODOLOGI ................................................................................................................................................... 6
A. Lokasi Pengumpulan Data .................................................................................................................................... 6
B. Lembar Kerja dan Data ......................................................................................................................................... 7
C. Metode Pengumpulan Data ................................................................................................................................... 7
BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN .................................................................................................................... 8
A. Analisis ................................................................................................................................................................. 8
1. Laporan Hasil Merekap Ulang Pengolahan Kelas Yang Dikembangkan Oleh Guru Pamong . ...................... 8
2. Laporan Hasil Perumusan Masalah Pembelajaran Dan Alternatif Pemecahan Masalah Di Ruang Kelas ...... 13
3. Menyusun Perangkat Pembelajaran, Berkolaboratif Dengan Gp Dan Dpl Berkaitan Dengan Materi Yang
Akan Diajarkan Oleh Gp Berikutnya ...................................................................................................................... 14
B. Pembahasan......................................................................................................................................................... 69
1. Laporan Hasil Merekap Ulang Pengolahan Kelas Yang Dikembangkan Oleh Guru Pamong . .................... 69
2. Laporan Hasil Perumusan Masalah Pembelajaran Dan Alternatif Pemecahan Masalah Di Ruang Kelas ...... 69
3. Menyusun Perangkat Pembelajaran, Berkolaboratif Dengan Gp Dan Dpl Berkaitan Dengan Materi Yang
Akan Diajarkan Oleh Gp Berikutnya ...................................................................................................................... 70
BAB IV SIMPULAN DAN SARAN.............................................................................................................................. 71
A. Simpulan ............................................................................................................................................................. 71
B. SARAN ............................................................................................................................................................... 72

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan Nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional
Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman.
Pendidikan adalah proses pembelajaran yang didapat oleh setiap manusia (peserta didik) untuk dapat
membuat manusia (peserta didik) itu mengerti, paham, dan lebih dewasa serta mampu membuat manusia
(peserta didik) lebih kritis dalam berpikir.
Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses
pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan (pasal 39).
Selanjutnya, dinyatakan bahwa pendidik berkewajiban menciptakan suasana pendidikan yang bermakna,
menyenangkan, kreatif, dinamis, dan dialogis, mempunyai komitmen secara profesional untuk
meningkatkan mutu pendidikan, memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan
sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya (pasal 40).
Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan merupakan program pendidikan yang menyiapkan guru
sebagai sumber daya manusia berkualitas untuk memenuhi kondisi ideal guru di Indonesia yang meliputi
aspek kuantitas, distribusi, kualifikasi, dan kompetensi.
Mata kuliah PPL I merupakan suatu kegiatan yang wajib ditempuh oleh peserta PPG prajabatan
bidang kejuruan. Mata kuliah ini membekalkan muatan materi kepada mahasiswa untuk mendalami dan
memantapkan kompetensinya sebagai calon guru SMK. Pengalaman belajar selama mengikuti mata kuliah
ini mendukung kemampuan mahasiswa mengenal lingkungan sekolah, memahami budaya kerja serta
memahami perangkat utama dan perangkat pendukung/peralatan yang ada di sekolah.
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Bandung merupakan sekolah menengah kejuruan negeri yang
berada di Kota Bandung, Jawa Barat, Indonesia. Berlokasi di Jalan Ciliwung No.4, Kelurahan Cihapit,
Kecamatan Bandung Wetan, Kota Bandung. Memiliki program keahlian ,Teknik Permesinan, Teknik
Gambar Mesin, Teknik Pengelasan, Teknik Komputer dan Jaringan, Rekayasa, Perangkat Lunak,
Multimedia, Animasi. Di latar belakang terfokusnya kepada program keahlian Teknik mesin, di mana di
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Bandung menggunakan kurikulum merdekan sudah semua kelas,
dalam membuat modul ajar guru perlu mengetahui dan mengenal lingkungan dan ruang belajar baik itu
akademik maupun non akademik serta mengenal perangkat utama dan pendukung yang digunakan di ruang
praktik sekolah teknik mesin. Setelah mengenal hal-hal tersebut, maka guru akan membuat modul ajar
sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan menggunakan dalam pembelajaran untuk mencapai tujuan
pembelajaran secara efektif dan reflektif.
Metode yang digunakan yaitu observasi, wawancara, dan analisis dokumen, makalah ini akan berfokus
hal-hal yang berkatian dengan lingkungan sekolah, perangkat utama dan perangkat pendukung di ruang

4
praktik, Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Bandung, Program Keahlian Tekni Mesin, serta hasil sintesa
modul ajar pada pembelajaran yang dilakukan pada Kelas X mata pelajaran Penggunaan Pekakas Bengkel.
B. Rumusan Masalah
a. Bagaimana cara mereka-ulang pengelolaan kelas (berdasarkan idenya sendiri) dalam bentuk
tertulis sesudah mengobservasi praktik pembelajaran yang dilakukan oleh GP baik di ruang kelas,
ruang teori pengantar praktik maupun tempat praktik (asistensi).
b. Bagaimana cara merumuskan permasalahan pembelajaran dan alternatif pemecahan masalah saat
mendampingi GP melaksanakan pembelajaran di ruang kelas, ruang teori pengantar praktik.
c. Bagaimana menyusun perangkat pembelajaran, berkolaboratif dengan GP dan DPL berkaitan
dengan materi yang akan diajarkan oleh GP berikutnya.
C. Tujuan
a. Dapat mereka-ulang pengelolaan kelas (berdasarkan idenya sendiri) dalam bentuk tertulis sesudah
mengobservasi praktik pembelajaran yang dilakukan oleh GP baik di ruang kelas, ruang teori
pengantar praktik maupun tempat praktik (asistensi).
b. Dapat merumuskan permasalahan pembelajaran dan alternatif pemecahan masalah saat
mendampingi GP melaksanakan pembelajaran di ruang kelas, ruang teori pengantar praktik.
c. Dapat menyusun perangkat pembelajaran, berkolaboratif dengan GP dan DPL berkaitan dengan
materi yang akan diajarkan oleh GP berikutnya.

5
BAB II
METODOLOGI

A. Lokasi Pengumpulan Data


Lokasi pengumpulan data Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Bandung yang berada di Kota
Bandung, Jawa Barat, Indonesia. Lokasi di Jalan Ciliwung No.4, Kelurahan Cihapit, Kecamatan
Bandung Wetan, Kota Bandung. Pengumpulan data dilakukan denga wawancara guru Sekolah
Menengah Kejuruan Negeri 2 Bandung pada tabel 1.
Tabel 1. Lokasi wawancara

No. Nama Narasumber Jenis Data Wawancara Lokasi

1. Kurikulum
2. Karakterisitik Peserta
Didik, Ruang Kurikulum
1 Saepudin Zuhri S.Pd
3. Pelaksanaan Unit
Produksi, dan
4. Inovasi Kejuruan

1. Kesiswaan,
2. Kultur atau Branding
(Kekhasan) Sekolah,
3. Kegiatan Intrakurikuler,
4. Karakterisitik Peserta Ruang Kesiswaan
2 Agus Salim S.Pd
Didik
5. Kegiatan Ekstrakurikuler
dan
6. Projek Penguatan Profil
Pelajar Pancasila

3 Asep Suryana. M.Pd 1. Sumber Daya Manusia Ruang Tata Usaha

1. Sarana dan Prasarana;


2. Iklim Lingkungan Sekolah; Ruang Sarana dan
4 Edward Setiawan S.Pd 3. Ruang Belajar, dan Prasarana
4. Ketersediaan Sarana Prasarana
Sekolah

1. Sumber Anggaran dan Ruang Tata Usaha


5 Cuncun S.Pd.
2. Ketatalaksanaan Sekolah

6
1. Dokumen Pelaksanaan PKL
Peserta Didik;
2. Jejaring Kerja Sama Sekolah Ruang Hubin
6 Agus Hendrik Rivai S.Pd
dengan Dunia Kerja; dan
3. Pengelolaan Bursa Kerja
Khusus (BKK)

B. Lembar Kerja dan Data


Lembar kera yang di gunakan dalam metodelogi
1. LK-7 Format Laporan Hasil Mereka Ulang Pengelolaan Kelas, Pendekatan/Metoda/Model
Pembelajaran Yang Dikembangkan Oleh Guru Pamong
2. Lampiran 8: Format Observasi Pelaksanaan Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based
Learning) Yang Digunakan Guru.
3. Lampiran 9: Contoh Format Alur Tujuan Pembelajaran Kurikulum Merdeka
4. Lampiran 10: Contoh Format Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) PadaKurikulum Merdeka
5. LK-8: Format Laporan Hasil Perumusan Masalah Pembelajaran Dan lternatif Pemecahan Masalah
(Refleksi kegiatan pembelajaran di ruang kelas, ruang teori pengantar praktik, dan ruang praktik)
6. LK-9: Penyusunan Perangkat Pembelajaran (Kolaboratif mahasiswa dengan GP dan Dosen
Pembimbing Lapangan (DPL))

C. Metode Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data menggunakan 3 metode sebagai berikut:
1. Wawancara
Wawancara dilaksanakan dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang diperlukan untuk
memenuhi kajian lingkungan, ruang belajar, perangkat utama dan pendukung praktik, serta sintesa
modul ajar sesuai dengan lembar kerja yang telah menjadi alat bantu pembuatan makalah ini.
2. Observasi
Observasi yang dilakukan untuk mengumpulkan data secara nyata langsung melihat data yang
akan dikumpulkan. Metode ini untuk mengumpulkan data kajian perangkat utama dan pendukung
yang digunakan dalam praktik belajar.
3. Analisis Dokumen
Analisis dokumen menjadi metode yang digunakan untuk mensintesis modul ajar yang
digunakan guru pamong dalam pembelajaran untuk mengetahui kesesuaian implementasi modul
ajar dengan pembelajaran yang dilakukan. Apabila tidak sesuai dapat memberikan perbaikan,
modifikasi, dan inovasi perancangan pembelajaran.

7
BAB III
ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Analisis
1. Laporan Hasil Merekap Ulang Pengolahan Kelas Yang Dikembangkan Oleh Guru Pamong .

Tanggal Sasaran Hasil Observasi Interpretasi Hasil


Observasi Observasi /Kesimpulan
(Praktik Pembelajaran
Oleh Guru Pamong)

09 Pengelolaan Pengelolaan kelas a. Persiapan mengajar,


Novemb Kelas Dalam proses ini guru
a. Persiapan
er 2023 mempersiapkan segala
1. Persiapan mengajar
sarana dan prasarana
mengajar 1) Alat
seperti jangka sorong,
2. Adanya ukur:
welding gauge, penyiku
lingkungan a) Jangka
untuk memperagakan dan
belajar yang sorong
mendemontrasikan cara
kondusif, tertib, (vernier
penggunaan alat ukur
disiplin dan caliper)
terebut.
bersemangat, b) Welding
b. Lingkungan belajar yang
3. Hubungan gauge
kondusif,
interpersonal c) Penyiku
Guru merancang siswa
yang baik 2) Materi
daalm kedisiplinan seperti
antara guru dan alat ukur
masuk jam Pelajaran
siswa 3) Proyekto
pukul 07.00 sehingga
4. Pengaturan r
siswa wajib mengikuti.
tempat 4) Whitebo
Guru memberikan
duduk/Kelomp ard
motivasi kebermanfaatan
ok 5) Benda
mempelajari dari materi
5. Pernyaaan hasil
yang akan diajarkan.
pemantik pengelas
c. Guru selalu memberikan
an:
apresiasi atas pencapaian
a) Lasan
siswa dalam menanya,
groove
menjawab dan antusias
b) Lasan fillet
dalam proses
b. Lingkungan
pembelajaran, sehingga
belajar
terjalin kedekatan secara

8
kondusif, emosional terhadap siswa
tertib, dengan guru.
disiplin dan d. Pengaturan tempat
bersemangat duduk/kelompok,
: Guru memberikan
Menetapkan peserta kebebasan dalam tempat
didik masuk jam duduk kepada siswa agar
07.00 WIB, dengan duduk sesuai
mempersiapkan kenyamanannya. Namun
lingkungan yang dalam pembagian
tenang tanpa adanya kelompok guru mengatur
keributan ketika kelompok sesuai dengan
memulai gaya belajar, kemampuan
pembelajaran dan dan karakter siswa
sebelum memulai sehingga, kelompok
pembelajaran terbagi secara merata.
memberikan e. Mempersiapkan
motivasi semangat pertanyaan pemantik
hasil pencapaian dari seperti; sejauh mana
topik yang akan Ananda mengetahui alat
dibahas ukur pengelasan.
c. Hubungan Pertanyaan pemantik ini
interpersonal guna untuk mengetahui
: guru persiapan siswa dalam
memberikan proses pembelajaran yang
apresiasi akan di jelaskan
kepada
siswa yang
mampu
menjawab
pertanyaan
pemantik
dari guru,
memberikan
motivasi
penyemanga
t agar siswa
lebih
antusias.

9
Guru
menanyakan
permasalaha
n yang
dihadapi
siswa
dengan
membrikan
pengertian
dengan baik
d. Guru
mempersilak
an siswa
duduk sesuai
kenyamanan
masing-
masing
siswa.
Namun,
dalam
penentuan
pembentuka
n kelompok
guru
mengatur
berdasarkan
kemampuan
siswa
e. Pertanyaan
pemantik:
1) Apakah
Ananda sudah
mengetahui
apa itu alat
ukur?
2) Diamanakah
penerapan alat
ukur jangka
sorong?

10
3) Apa saja alat
ukut pada
pengelasan
Alur Tujuan 7.1 Memahami Pada Alur Tujuan
Pembelajaran penggunaan alat Pembelajatran (ATP) ini
(ATP) ukur disusun berdasarkan
kemampuan awal yang
7.2 Memahami
diberikan kepada peserta
penggunaan
didik sebelum proses
perkakas bengkel.
pembelajaran dengan
rancangan sebagai
berikut:

a. Memahami penggunaan
alat ukur,
Jadi peserta didik
diberikan pengetahuan
terlebih dahulu mengenai
penggunaan dan fungsi
komponen dari alat ukur
hasil pengelasan
b. Memahami penggunaan
perkakas bengkel,
Peserta didik juga harus
dapat memahami cara dan
penggunaan dari perkakas
bengkel pada pengelasan

Metode/ Model Model Pada proses pembelajaran


Pembelajaran Pembelajaran yan yang dilakukan dengan
yang diterapkan adalah menerapkan model
Digunakan Developmentally pembelajaran DAP,

 PJBL (Project Appropriate Guru melakukan


Based Learning) Practice (DAP). pemeriksaan terhadap
 Pembelajaran kesiapan belajar siswa
Dengan
Teaching (absensi, fisik dan mental
menggunakan
 Factory metode Ceramah,
siswa, memfokuskan
.................. perhatian siswa dan
Diskusi, Tanya

11
Jawab, Tutor menciptakan suasana
sebaya belajar yang nyaman.

Guru mengajukan
pertanyaan untuk
mengetahui pengetahuan
awal siswa tentang
membaca ekstensif.

Guru menjelaskan
contoh-contoh yang
relevan untuk
memperjelas materi yang
diajarkan dan
memberikan kesempatan
kepada siswa untuk
bertanya.

Guru memberikan tindak


lanjut terhadap
pembelajaran berupa
evaluasi.

Guru bersama siswa


mengadakan refleksi.

Pengelolaan Siswa diminta Pada pengelolaan alat


alat praktik untuk membawa praktik terdapat alat ukur
ala ukur jangka jangka sorong (vernier
a. Jangka
sorong (vernier caliper), peyiku, dan
sorong
caliper) masig- welding gauge.
b. Welding
masing.
gauge Pada jangka sorong guru
Pemakaian
meminta siswa untuk
welding gauge
dapat membawa jangka
secara
sorong secara pribadi
berkelompok
(masing-masing), dan
pada welding gauge
karna keterbatasan siswa
dirancang untuk
menggunakan secara
berkelompok

12
Asesmen Guru merancang Sebelum memulai proses
Diagnostik asesmen pretest pembelajan berlansung,
untuk melihat guru memberikan
gaya belajar, asesmen awal untuk
kemampuan dan melihat kemampuan,
karakteristik gaya belajar dan
peserta didik karakteristik siswa agar
guru dapat lebih mudah
dalam mepersiapkan
bagaimana pembelajaran
dapat tersampaikan
dengan baik kepada
peserta didik

2. Laporan Hasil Perumusan Masalah Pembelajaran Dan Alternatif Pemecahan Masalah Di Ruang
Kelas
a. Permasalahan Pembelajaran di Kelas (Teori)
Dalam sesi pengajaran Teori mengenai Alat Pengukuran pada Teknik Pengelasan dengan
jumlah siswa sebanyak 12 orang, teridentifikasi beberapa permasalahan yang dihadapi. Salah
satunya adalah kurangnya antusiasme dari siswa, yang dapat dilihat dari kurang responsifnya
mereka ketika guru PPL mengajukan pertanyaan mengenai motivasi belajar terkait alat ukur.
Saat dilakukan pre-tes untuk menilai pengetahuan awal, beberapa peserta didik juga terlihat
kurang serius dalam menjawab, dengan sebagian dari mereka memberikan solusi terlalu cepat dan
tidak secara tepat. Di akhir pembelajaran, ketika peserta didik diminta untuk mengajukan
pertanyaan dan membahas kembali materi, tingkat antusiasme mereka juga terlihat kurang optimal.
b. Alternatif Pemecahan Masalah
Ada beberapa hal yang dapat memungkinkan untuk mendapatkan solusi dari semua
permasalahan tersebut antara lain:
Penyampaian materi oleh Guru PPL perlu lebih jelas dan suara harus dapat didengar oleh semua
siswa agar pemahaman terhadap materi dapat maksimal.
Guru PPL harus meningkatkan pendekatan emosional dan pribadi terhadap peserta didik untuk
menciptakan ikatan yang lebih kuat antara guru dan siswa. Pembuatan pre-tes sebaiknya lebih
menarik, baik dari segi tema maupun model soal, agar dapat memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi dengan lebih aktif.
Guru PPL perlu meningkatkan apresiasi terhadap peserta didik, baik yang memberikan
jawaban benar maupun yang memberikan pendapat, untuk meningkatkan motivasi belajar siswa.
Motivasi mengenai manfaat mempelajari topik tersebut perlu disampaikan secara mendalam oleh
Guru PPL untuk membangkitkan semangat peserta didik dalam pembelajaran. Guru PPL harus

13
lebih memahami gaya belajar dan karakteristik peserta didik guna menghadirkan pembelajaran
yang lebih sesuai dengan kebutuhan individual setiap siswa.

3. Menyusun Perangkat Pembelajaran, Berkolaboratif Dengan Gp Dan Dpl Berkaitan Dengan Materi
Yang Akan Diajarkan Oleh Gp Berikutnya

14
INFORMASI UMUM

IDENTITAS MODUL AJAR


Nama Penyusun : Regal Junia Mandora, S.Tr.T.
Institusi : SMK NEGERI 2 Bandung
Mata Pelajaran : Dasar Dasar Teknik Pengelasan dan
Fabrikasi Logam
Elemen : Penggunaan perkakas bengkel
Moda Pembelajran : Tatap Muka (Luring)
Tahun : 2023/2024
Jenjang Sekolah : SMK
Kelas / Fase : X/ E
Alokasi waktu : 6 JP x 3 Pertemuan (@JP 45 Menit)

Kompetensi Awal
Kompeten dalam Pemahaman Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan
Hidup (K3LH) dan budaya kerja industri
Profil Pelajar Pancasila
Melalui pengembangan sejumlah pengetahuan dan keterampilan, pelajar
menjadi pribadi yang memiliki profil pelajar Pancasila sebagai berikut :
A. Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia
Modul ini menerapkan pembelajaran dimulai dan diakhiri dengan do’a.
B. Berkebinekaan Global
Modul ini menerapkan peserta didik untuk mempertahankan budaya luhur,
lokalitas dan identitasnya, dan tetap berpikiran terbuka dalam berinteraksi
dengan budaya lain, sehingga menumbuhkan rasa saling menghargai.
C. Bergotong – Royong

15
Modul ini mengarahkan peseta didik untuk dapat berdiskusi dalam belajar
kelompok.
D. Mandiri
Modul ajar ini menekan pada kemandirian dalam belajar, sehingga
pesertadidik memiliki prakarsa atas pengembangan dirinya yang tercermin
dalam kemampuan untuk bertanggung jawab, memiliki rencana strategis,
melakukan tindakan dan merefleksikan proses dan hasil pengalamannya.
E. Bernalar Kritis
Modul ajar ini mengarahkan peserta didik untuk berpikir secara objektif,
sistematik dan saintifik dengan mempertimbangkan berbagai aspek
berdasarkan data dan fakta yang mendukung,sehingga dapat membuat
keputusan yang tepat dan berkontribusi memecahkan masalah dalam
kehidupan, serta terbuka dengan penemuan baru.
F. Kreatif
Modul ini mengarahkan peserta didik untuk mampu memodifikasi dan
menghasilkan sesuatu yang orisinal, bermakna, bermanfaat dan berdampak
bagi lingkungan sekitar. Memiliki keleluasan berpikir dalam mencari alternatif
solusi permasalahan
Sarana dan Prasarana
Alat dan bahan
 Handphone,Laptop, Jaringan internet, Spidol, Papan tulis, Alat ukur
(Jangka sorong, bevel protractor, penyiku, jangka,welding gauge),
Media Pembelajaran ( PPT, You tube), Ruang kelas,
Buku Ajar
 Buku Dasar Dasar Teknik Pengelasan dan Fabrikasi Logam
 Buku Teknologi pengelasan
Target Peserta Didik

16
 Peserta didik dapat memahami fungsi alat ukur pada pekerjaan dasar
teknik pengelasan dan fabrikasi logam
 Peserta didik dapat menggunakan alat ukur pada pekerjaan dasar
teknik pengelasan dan fabrikasi logam
Model pembelajaran
Model pembelajaran yang di gunakan Discovery Learning
Metode Pembelajaran
Ceramah, Diskusi, Tanya Jawab, Tutor sebaya
Karakteristik Peserta Didik
Peserta didik cenderung memiliki gaya belajar kinestetik namu ada siswa
memiliki gaya belajar visual dan audiovisual. Peserta didik juga memiliki
motivasi belajar yang tinggi.
Model Pendekatan
 Developmentally Appropriate Practice (DAP)
 Teaching at the Right Level (TaRL)
Teori Belajar
Sosial Kognitif, Humanistik

Komponen Inti

Capaian Pada akhir fase E peserta didik mampu


Pembelajaran menggunakan alat ukur, perkakas tangan, perkakas
bertenaga, peralatan memotong mekanik, dan
peralatan memotong dengan busur api.
Tujuan Menerapkan penggunaan alat ukur
Pembelajaran

17
Kriteria Pengetahuan
Ketercapain 1. Menjelaskan pengertian alat ukur.
Tujuan Jenis-jenis alat ukur:
Pembelajaran 2. Menyebutkan jenis-jenis jangka sorong (vernier
caliper).
Fungsi alat ukur:
3. Menyebutkan fungsi alat ukur jangka sorong
(vernier caliper).
4. Menyebutkan fungsi alat ukur bevel protractor.
5. Menyebutkan fungsi alat ukur penyiku (steel
square).
6. Menyebutkan fungsi alat ukur jangka (devider).
7. Menyebutkan fungsi alat ukur welding gauge.
8. Menyebutkan bagian-bagian jangka sorong (vernier
caliper).
Cara penggunaan alat ukur:
9. Menjelaskan cara penggunaan alat ukur jangka
sorong (vanier caliper).
10. Menjelaskan cara penggunaan alat ukur bevel
protractor.
11. Menjelaskan cara penggunaan alat ukur ukur
penyiku (steel square).
12. Menjelaskan cara penggunaan alat ukur jangka
(devider).
13. Menjelaskan cara penggunaan alat ukur welding
gauge.
Ketentuan penggunaan alat ukur:

18
14. Menjelaskan ketentuan penggunaan alat ukur
sorong (vernier caliper).
15. Menelaskan ketentuan penggunaan alat ukur bevel
protractor.
16. Menjelaskan ketentuan penggunaan alat ukur
penyiku ( steel square).
17. Menjelaskan ketentuan penggunaan alat ukur
jangka (devider).
18. Menjelaskan ketentuan penggunaan alat ukur
welding gauge.
Keterampilan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Untuk manusia :
19. Menggunakan masker jika ada potensi debu dari
benda yang di ukur.
Untuk alat ukur :
20. Menggunakan alat ukur sesuai fungsinya.
21. Membersihkan alat ukur setelah digunakan.
22. Menyimpan alat ukur pada tempat yang di sediakan.
Untuk benda kerja :
23. Menghindari benturan atau tumpukan pada benda
kerja
24. Menyimpan bahan dengan benar setelah digunakan
25. Tidak menumpuk bahan saat menyimpan alat ukur
26. Untuk lingkungan
27. Membersihkan ruangan setelah digunakan
Persiapan :

19
Menyiapkan alat ukur :
28. Menyiapkan jangka alat ukur sorong (vernier
caliper).
29. Menyiapkan jangka alat ukur bevel protractor.
30. Menyiapkan jangka alat ukur penyiku (steel square).
31. Menyiapkan jangka alat ukur jangka (devider).
32. Menyiapkan jangka alat ukur welding gauge.
33. Menyiapkan benda yang akan di ukur
Langkah kerja:
34. Menggunakan alat ukur jangka sorong (vernier
caliper) .
35. Menggunakan alat ukur bevel protractor.
36. Menggunakan alat ukur penyiku (steel square).
37. Menggunakan alat ukur jangka (devider).
38. Menggunakan alat ukur welding gauge.
Hasil:
39. Siswa dapat mengukur diameter dalam benda kerja
menggunakan jangka sorong (vernier caliper)
dengan benar.
40. Siswa dapat mengukur lubang kedalama benda
kerja menggunakan jangka sorong (vernier caliper)
dengan benar.
41. Siswa dapat mengukur sudut benda kerja
menggunakan bevel protractor dengan benar.
42. Siswa dapat menggaris benda kerja menggunakan
penyiku (Steel square) dengan benar.

20
43. Siswa dapat membuat garis melingkar
menggunakan Jangka (devider) dengan benar.
44. Siswa dapat mengukur untuk mengukur kedalaman
cacat undercut hasil pengelasan menggunakan
welding gauge dengan benar.
Waktu:
45. Menggunakan alat ukur jangka sorong (vernier
caliper) pertemuan Satu.
46. Menggunakan alat ukur bevel protractor dan
penyiku (steel square) pertemuan dua.
47. Menggunakan alat ukur jangka (devider) dan
welding gauge pertemuan tiga.
Sikap:
48. Menaati ketentuan penggunaan alat ukur sorong
(vernier caliper).
49. Menaati ketentuan penggunaan alat ukur bevel
protractor.
50. Menaati ketentuan penggunaan alat ukur penyiku (
steel square).
51. Menaati ketentuan penggunaan alat ukur jangka
(devider).
52. Menaati ketentuan penggunaan alat ukur welding
gauge.
Pemahaman Pengenalan dasar akan berbagai komponen teknik
Bermakna dasar pengelasan dan fabrikasi logam merupakan
pondasi pencapaian kompetensi yang mumpuni.

21
Pertanyaa 1. Apakah kamu tahu alat ukur pada pekerjaan dasar
Pemantik teknik pengelasan dan fabrikasi logam?
2. Apakah kamu tahu fungsi alat ukur pada pekerjaan
dasar teknik pengelasan dan fabrikasi logam?
3. Apakah kamu bisa menggunakan alat ukur pada
pekerjaan dasar teknik pengelasan dan fabrikasi
logam?

Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
Sintak Skenario Media Pencapaian Waktu
KKTP 6 JP
(@JP
45
Menit)
Pendahuluan :
1. Guru
menyampaikan
salam
2. Ketua kelas
meminpin do’a 15’
menurut agama
dan keyakinan
masing – masing.
3. Guru Presensi
kehadiran siswa

22
4. Kesepakatan (
Aturan, Hak dan
kewajiban guru
dan siswa) proses
pembelajaran
5. Penjelasan bahwa
selama pertemuan
pada semester 1,
peserta didik akan
mengikuti
pembelajaran
secara teori dan
praktek, dan
materi hari ini
adalah
kemampuan yang
mendasari seluruh
jenis kegiatan
pembelajaran di
Teknik Fabrikasi
Logam dan
Manufaktur.
Dengan demikian
wajib dikuasai
peserta didik dan
diminta untuk
fokus dan

23
menyiapkan
catatan apabila
dibutuhkan.
Kegiatan Inti: Link video: 1
Pemberian 1. Guru menayankan https://www. 2
Rangsangan vidio tentang alat youtube. 3
(Stimulation) ukur, peserta didik com/watch?v= 8
dapat DFrLfRbtoc4
memperhatikan
video pada durasi
ke 0:40 – 1:40
peserta didik
dapat
menjelaskan,
fungsi alat ukur
30’
dan fungsi jangka
sorong.
2. Guru
menayangkan
vidio tentang alat
ukur jangka
sorong, peserta
didik dapat
memperhatikan
video pada durasi
1:50 – 2:00,
peserta didik

24
dapat
menyebutkan jenis
– jenis jangka
sorong.
3. Guru
menayangkan
vidio tentang alat
ukur jangka
sorong, peserta
didik dapat
memperhatikan
video pada durasi
2:00 – 5:35,
peserta didik
dapat menjelaskan
cara mengunakan
alat ukur jangka
sorong.
4. Guru
menayangkan
vidio tentang alat
ukur jangka
sorong, peserta
didik dapat
memperhatikan
video pada durasi
1:10 – 1:50,

25
peserta didik
dapat
meneybutkan
bagian – bagian
alat ukur jangka
sorong.

Identifikasi 5. Guru Link video: 9


masalah menayangkan https://www.
(Problem vidio tentang alat youtube.
statement) ukur jangka com/watch?v=
sorong, peserta DFrLfRbtoc4
didik dapat
memperhatikan
video pada waktu 30’
2:00 – 5:35,
peserta didik
dapat menjelaskan
cara mengunakan
alat ukur jangka
sorong.

Pengumpulan 6. Guru membentuk Alat ukur 1


data (data peserta didk dalam jangka sorong, 2
30’
collection) kelompok, peserta benda yang 3
didik berdiskusi akan di ukur, 8

26
dalam kelompok LKPD 9
terdiri dari satu 14
kelompok (4 47
orang), peserta
didik
mengumpulkan
dari berbagai
sumber untuk
menjawab
pertanyaan
tentang jenis
jangka sorong,,
komponen jangka
sorong, fungsi dan
cara menggunakan
jangka sorong.
7. Guru membimbing
peserta didik saat
diskusi dalam
menggali
informasi.
Pengolahan data 8. Siswa Alat ukur
(data processing) menuangkan jangka sorong,
jawaban pada benda yang
15’
LKPD berdasarkan akan di ukur,
data yang telah di LKPD
peroleh.

27
Pembuktian 9. Setiap kelompok
(verification) mempersentasikan
hasil diskusinya.
10. Kelompok lain
menanggapi
kelompok yang
sedang
mempersentasikan
120’
hasil kelompok di
depan kelas.
11. Guru
mengklarifikasi
hasil pekerjaaan
peserta didik bila
ada yang kurang
sesuai.
Menarik 12. Guru menanyakan
simpulan/generalisasi pembelajaran
(generalization) pada pertemuan
ini, siswa
menyimpulkan
pembelajaran alat 15’

ukur jangka sorong


yang di lakukan
pada pertemuan
ini.

Penutup. 15’

28
13. Guru beserta
peserta didik
melakukan refleksi
pembelajaran:
 Apa yang
sudah di
pelajari hari
ini.
 Apa yang
belum di
pahami pada
pembelajaran
hari ini.
14. Memberikan
informasi materi
pada pertemuan
selajutnya yang
akan di pelajari,
yaitu: alat ukur
bevel protractor
alat ukur
penyiku
(steel square).

15. Doa Penutup

29
Pertemuan 2
Sintak Skenario Media Pencapaian Waktu
KKTP 6 JP
(@JP 45
Menit)
1. Guru
menyampaikan
salam
2. Ketua kelas
meminpin do’a
menurut
agama dan
keyakinan
masing –
masing.
3. Guru Presensi
kehadiran
siswa

30
Identifikasi 4. Guru Link video: 4
masalah menayangkan 1. alat ukur 10
(Problem vidio tentang bevel 34
statement) alat ukur bevel protractor.
protractor,pese https://www.
rta didik dapat youtube.
memperhatika com/watch?v=
n video pada DFrLfRbtoc4,
waktu 2:00 – 2. penyiku
4:00, peserta (steel square).
didik dapat https://www.y
menjelaskan outube.com/w 30’
fungsi, dan cara atch?v=tD37K
mengunakan Qu_MQE&t=4
bevel rotractor. 1s
5. Guru
menayangkan
vidio tentang
alat ukur
penyiku (steel
square),peserta
didik dapat
memperhatika

31
n video,
peserta didik
dapat
menjelaskan
fungsi, dan cara
mengunakan
penyiku (steel
square).

Pengumpula 6. Guru Alat ukur 48


n data (data membentuk bevel
collection) peserta didk protractor,dan
dalam penyiku (steel
kelompok, square),
peserta didik benda yang
berdiskusi akan di ukur,
dalam LKPD
30’
kelompok
terdiri dari satu
kelompok (4
orang), peserta
didik
mengumpulkan
dari berbagai
sumber untuk

32
menjawab
pertanyaan
cara
mengunakan:
bevel
protractor,
penyiku
komponen
bevel
protractor, dan
fungsi:bevel
protractor dan
peyiku .
7. Guru
membimbing
peserta didik
saat diskusi
dalam menggali
informasi.
Pengolahan 8. Siswa
data (data menuangkan
processing) jawaban pada
LKPD 15’
berdasarkan
data yang telah
di peroleh.

33
Pembuktian 9. Setiap
(verification) kelompok
mempersentasi
kan hasil
diskusinya.
10. Kelompok lain
menanggapi
kelompok yang
sedang
mempersentasi
120’
kan hasil
kelompok di
depan kelas.
11. Guru
mengklarifikasi
hasil
pekerjaaan
peserta didik
bila ada yang
kurang sesuai.

34
Menarik 12. Siswa
simpulan/gener menyimpulkan
alisasi pembelajaran
(generalization)
alat ukur bevel
15’
protractor, dan
penyiku yang di
lakukan pada
pertemuan ini.
Penutup.
13. Guru beserta
peserta didik
melakukan
refleksi
pembelajaran:
 Apa yang sudah
di pelajari hari
ini.
 Apa yang 15’
belum di
pahami pada
pembelajaran
hari ini.
14. Memberikan
informasi
materi pada
pertemuan
selajutnya yang

35
akan di pelajari,
yaitu: jangka
(devider) dan
welding gauge .
15. Doa Penutup

Pertemuan 3
Sintak Skenario Media Pencapaian Waktu
KKTP 6 JP
(@JP 45
Menit)
1. Guru
menyampaikan
salam
2. Ketua kelas
meminpin do’a
menurut
agama dan
keyakinan
masing –
masing.

36
3. Guru Presensi
kehadiran
siswa

Identifikasi 4. Guru Link video: 6


masalah menayangkan 1. jangka 7
(Problem vidio tentang (devider), 12
statement) alat ukur https://www.y 13
jangka outube.com/wa 17
(devider),peser tch?v=Cmi1N2_
ta didik dapat _occ
memperhatika 2. welding gauge,
n video, https://www.y
peserta didik outube.com/wa
dapat tch?v=jUxZAsRp
menjelaskan TMI 30’
fungsi, dan cara
mengunakan
jangka
(devider).
5. Guru
menayangkan
vidio tentang
alat ukur
welding
gauge,peserta
didik dapat

37
memperhatika
n video,
peserta didik
dapat
menjelaskan
fungsi, dan cara
mengunakan
welding gauge.

38
Pengumpula 6. Guru Alat ukur 37
n data (data membentuk jangka 38
collection) peserta didk (devider), dan 43
dalam weldig gauge, 44
kelompok, benda yang 51
peserta didik akan di ukur, 52
berdiskusi LKPD
dalam
kelompok
terdiri dari satu
kelompok (4
orang), peserta
didik
mengumpulkan
30’
dari berbagai
sumber untuk
menjawab
pertanyaan
cara
mengunakan:
jangka
(devider),
welding gauge ,
dan fungsi:
Jangka
(devider),
welding gauge .

39
7. Guru
membimbing
peserta didik
saat diskusi
dalam menggali
informasi.

40
Pengolahan 8. Siswa
data (data menuangkan
processing) jawaban pada
LKPD 15’
berdasarkan
data yang telah
di peroleh.
Pembuktian 9. Setiap
(verification) kelompok
mempersentasi
kan hasil
diskusinya.
10. Kelompok lain
menanggapi
kelompok yang
sedang
mempersentasi
120’
kan hasil
kelompok di
depan kelas.
11. Guru
mengklarifikasi
hasil
pekerjaaan
peserta didik
bila ada yang
kurang sesuai.

41
Menarik 12. Siswa
simpulan/gener menyimpulkan
alisasi pembelajaran
(generalization)
alat ukur
jangka
15’
(devider) dan
welding gauge
yang di lakukan
pada
pertemuan ini.
Penutup.
13. Guru beserta
peserta didik
melakukan
refleksi
pembelajaran:
 Apa yang
sudah di
pelajari hari 15’
ini.
 Apa yang
belum di
pahami
pada
pembelajar
an hari ini.
14. Doa Penutup

42
Lampiran

Refleksi Peserta Didik & Guru


- Apakah ada kendala pada kegiatan pembelajaran ?
- Apakah semua peserta didik aktif dalam kegiatan pembelajaran?
- Apa saja kesulitan peserta didik yang dapat diidentifikasi pada kegiatan
pembelajaran?
- Apakah peserta didik yang memiliki kesulitan ketika berkegiatan dapat teratasi
dengan baik?

43
- Apa level pencapaian rata-rata peserta didik dalam kegiatan pembelajaran ini?
- Apakah seluruh peserta didik dapat dianggap tuntas dalam pelaksanaan
pembelajaran?
- Apa strategi agar seluruh siswa dapat menuntaskan kompetensi?

Kisi – kisi soal

Kisi – Kisi Soal Pengetahuan

Tujuan Kriteria Indikator Soal No Jenis


Pembelajaran Ketercapain Soal Soal
Tujuan
Pembelajaran

Menerapkan Menjelaskan Disajikan 1 PG


penggunaan pengertian deskripsi,
alat ukur alat ukur peserta didik
dapat
menganalisa dari
deskripsi
tersebut

Menyebutkan Disajikan gambar 2 PG


fungsi alat alat ukur,
ukur peserta didik
dapat
menetukan
fungsi alat ukur

44
jangka sorong
(venier caliper)

Disajikan 3 PG
deskripsi,
peserta didik
dapat
menentukan alat
ukur bevel
protractor

Disajikan gambar 4 PG
alat ukur,
peserta didik
dapat
menentukan
fungsi alat ukur
penyiku (steel
square)

Disajikan 5 PG
deskripsi,
peserta didik
dapat
menentukan alat
ukur jangka
(devider)

Disajikan gambar 6 PG
alat ukur,

45
peserta didik
dapat
menentukan
fungsi alat ukur
welding gauge

Menyebutkan Disajikan gambar 7 Uraian


jenis-jenis jangka (devider),
jangka peserta didik
(devider) dapat
berdasarkan menetukan
penggunaanya berdasarkan
penggunaanya

Menyebutkan Disajikan gambar 8 Uraian


bagian-bagian jangka sorong
jangka sorong (vernier caliper),
(vernier peserta didik
caliper) dapat
menentukan
bagiannya

Menjelaskan Disajikan gambar 9 Uraian


cara alat ukur,
penggunaan peserta didik
alat ukur dapat
menjelaskan
cara
menggunakan

46
alat ukur, jangka
sorong (vernier
caliper), bevel
protraktor,
penyiku (steel
square), jangka
(devider),
welding gauge

Soal pengetahuan

No Soal Kunci Jawaban Skor


soal

1. Suatu alat yang


digunakan untuk
melakukan proses
inspeksi terhadap
dimensi suatu
benda adalah?
B 2
A. Alat tekan
B. Alat ukur
C. Alat kecepatan
D. Alat temperatur
E. Alat pembanding

2. Perhatiakan gambar di
bawah ini!

47
Fungsi pada gambar di
atas adalah?
A 2
A. Digunakan untuk
mengukur panjang,
ketebalan dan
diameter sebuah
benda
B. Mengukur sudut
suatu benda
C. Mengukur sudut
siku-siku pada
benda kerja
D. Membuat garis
melingkar atau radius
E. Untuk mengetahui
dimensi dari hasil
pengelasan

3. Alat ukur yang


digunakan untuk
mengukur sudut
suatu benda
adalah?

48
A. Jangka sorong E 2
(vernier caliper)
B. Jangka (devider)
C. Penyiku (steel
square)
D. Welding gaige
E. Bevel protraktor

4. Perhatikan gambar di
bawah ini!

Fungsi pada gambar di


atas adalah?

A. Digunakan untuk
mengukur panjang, C 2
ketebalan dan
diameter sebuah
benda
B. Mengukur sudut
suatu benda

49
C. Mengukur sudut
siku-siku pada
benda kerja
D. Membuat garis
melingkar atau radius
E. Untuk mengetahui
dimensi dari hasil
pengelasan

5. Alat yang
digunakan untuk
membuat garis
melingkar atau
radius adalah ?

A. Jangka sorong
(vernier caliper)
B 2
B. Jangka (devider)
C. Penyiku (steel
square)
D. Welding gaige
E. Bevel protraktor

6. Perhatikan gambar di
bawah ini!

50
Fungsi gambar di atas
adalah?

A. Digunakan untuk
E 2
mengukur panjang,
ketebalan dan
diameter sebuah
benda
B. Mengukur sudut
suatu benda
C. Mengukur sudut
siku-siku pada
benda kerja
D. Membuat garis
melingkar atau radius
E. Untuk mengetahui
dimensi dari hasil
pengelasan

7. Perhatikan gambar di 1. Gambar 1 berfungsi

bawah ini! membuat garis pada


permukaan
permukaan luar benda
kerja
2. Gambar 2 berfungsi
membuat garis pada
permukaan dalam
benda kerja
3. Gambar 3 berfungsi
membuat garis
51
melingkar atau radius
Gambar 1
pada permukaan
benda kerja

Gambar 2

Gambar 3

Tuliskan fungsi dari


masing- masing
gambar di atas!

8. Perhatikan gambar di 1. Outside jaws (rahang luar)

bawah ini! 2. Inseide jaws ( rahang luar)


3. Depth probe (depth bar atau
batang kedalaman)
4. Main scale milimeter (sakala
5
utama milimeter)

52
5. Main scale inch (sakal utama
inch)
6. Vernier scale milimeter (skala
nonius milimeter)
7. Vernier scala inch (sakal
nonius icnh)
Tuliskan nama bagian 8. Retainer (clamp screw atau

yang di berikan nomor pengunci)

pada gambar jangka


sorong (vernier
caliper) di atas!

9. Jelaskan cara Gambar 1


menggunakan alat
1. Pastikan jangka sorong
ukur di dawah ini!
dalam keadaan bersih dan
bekerja dengan baik.
2. Pilih Mode pengukuran,
dalam (untuk mengukur
diameter dalam suatu objek)
dan mode luar (untuk
mengukur dimensi luar
Gambar 1
suatu objek).
3. Pastikan bahwa jarak antara
rahang atas dan rahang
bawah adalah nol
4. Buka rahang jangka sorong
dan tempatkan objek yang
akan diukur di antara
Gambar 2 rahang. Pastikan objek

53
berada di posisi yang benar
dan rata di antara rahang.
5. Tutup rahang jangka sorong
dengan hati-hati dan
pastikan objek tidak
bergeser selama proses
pengukuran.
6. Baca angka pada skala
utama yang berada di
Gambar 3
bagian bawah jangka
sorong.
7. Skala vernier pada jangka
5
sorong memberikan
pembacaan tambahan yang
lebih tepat.
8. Jumlahkan pembacaan
skala utama dan skala
vernier untuk mendapatkan
hasil akhir pengukuran.

Gambar 2

1. Pilih Jenis Welding Gauge


yang Sesuai, ada beberapa
jenis welding gauge yang
berbeda, seperti fillet weld
gauge, bridge cam gauge,
undercut gauge, dan lain-
lain.

54
2. Posisikan Gauge pada
Pengelasan,tempatkan
gauge pada tempat yang
akan diukur. Pastikan gauge
bersentuhan dengan area
pengelasan secara merata
dan sesuai dengan
spesifikasi desain.
3. Baca hasil pengukuran pada
gauge. Ini mungkin
mencakup dimensi dari
pengelasan, sudut,
keberlanjutan, dan kualitas
pengelasan seperti
kelebihan pengelasan
(overlapping), kekurangan
pengelasan (undercut), atau
ketinggian pengelasan
(reinforcement).
4. Catat Hasil Pengukuran

Gambar 3

1. Pilih Ukuran yang Sesuai,


bevel protractor tersedia
dalam berbagai ukuran.
2. Atur Skala Utama pada nol,
pastikan bahwa skala utama
pada bevel protractor
berada pada angka nol.

55
3. Tempatkan bevel protractor
pada permukaan yang akan
diukur sudutnya. Pastikan
alat ini ditempatkan dengan
pas dan rata di sepanjang
permukaan tersebut.
4. Baca sudut pada skala
utama yang terdapat pada
bevel protractor.
5. Baca angka pada skala
vernier yang sejajar dengan
skala utama dan catat
sebagai angka desimal
tambahan.
6. Jumlahkan angka pada
skala utama dan vernier
untuk mendapatkan sudut
akhir.
7. Catat Hasil Pengukuran

Daftar Nilai Pengetahuan

N Nama Siswa Pilihan Ganda Urai S N


o an k il
ai

56
o
r

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1.

2.

3.

Keterangan :

PG skor =2

Uraian skor =5

Total skor PG = 6 x 2 = 12

Uraian = 3 x 5 = 15

Total skor = 27

Nilai = Jumlah skor yang di peroleh x 100


Jumlah skor maksimal

Konversi Nilai

Skala 0 - 100 Predikat Klasifikasi


81 – 100 A Sangat Baik
71 – 80 B Baik
61 – 70 C Cukup

57
0 – 61 D Perlu Bimbingan

Tindak Lanjut Hasil Penilaian

Penilain dilihat dari dominasi modus ketercapaian diantaranya:

 Perlu Bimbingan
Memerlukan pendampingan lebih lanjut dalam pembelajaran, pendampingan melalui
kelompok pembelajaran dengan menggunakan tutor sebaya. Serta dicari penyebab
permasalahan dalam pembelajaran.

 Cukup
Memerlukan kesempatan waktu belajar yang lebih lama, bisa dilakukan diluar jam
regular namun tetap dalam pemantauan guru
 Baik
Sudah terampil dan diberikan kesempatan untuk mengembangkan diri ke tahap
selanjutnya
 Sangat Baik
Direkomendasikan untuk menjadi tutor pada pembelajaran tutor sebaya untuk
membatu proses pembelajaran peserta didik lain yang perlu bimbingan

Kisi – Kisi Penilaian Keterampilan

Tujuan Kriteria Indikator Soal Bentuk Soal


Pembelajaran Ketercapain
Tujuan
Pembelajaran

58
Menerapkan Keselamatan Peserta didik dapat Rubrik
penggunaan dan Kesehatan menggunakan alat observasi
alat ukur Kerja Terhadap ukur sesuai standar
Alat operasiaonal
prosedur (SOP)

Persiapan alat 1. Menyiapkan alat ukur Rubrik


ukur sorong (vernier observasi
caliper)
2. Menyiapkan alat ukur
bevel protractor
3. Menyiapkan alat ukur
penyiku (steel square)
4. Menyiapkan alat ukur
jangka (devider)
5. Menyiapkan alat ukur
welding gauge

Langkah kerja 1. Menggunakan alat Rubrik


ukur jangka sorong observasi
(vernier caliper)
2. Menggunakan alat
ukur bevel protractor
3. Menggunakan alat
ukur penyiku (steel
square)

59
4. Menggunakan alat
ukur jangka (devider)
5. Menggunakan alat
ukur welding gauge

Waktu Peserta didik dapat Rubrik


melakukan observasi
pengukuran tepat
waktu

Instrumen Penilaian Keterampilan

Nama : ………………
No Absen : ………………
Kelas : ………………
No Keterampilan yang dinilai Skor
soal

1. Peserta didik menggunakan alat ukur sesuai fungsinya

2. Peserta didik menyiapkan alat ukur sorong (vernier


caliper) dengan benar

3. Peserta diik menyiapkan alat ukur bevel protractor


dengan benar

4. Peserta didik menyiapkan alat ukur penyiku (steel


square) dengan benar

60
5. Peserta didik menyiapkan alat ukur jangka (devider)
dengan benar

6. Peserta didik menyiapkan alat ukur welding gauge


dengan benar

7. Peserta didik menggunakan alat ukur jangka sorong


(vernier caliper) sesuai standar operasional prosedur
(SOP)

8. Peserta didik menggunakan alat ukur bevel protractor


sesuai standar operasional prosedur (SOP)

9. Peserta didik menggunakan alat ukur penyiku (steel


square) sesuai standar operasional prosedur (SOP)

10. Peserta didik menggunakan alat ukur jangka (devider)


sesuai standar operasional prosedur (SOP)

11. Peserta didik menggunakan alat ukur welding gauge


sesuai standar operasional prosedur (SOP)

12. Siswa dapat melakukan pengukuran sesuai dengan


waktu yang telah di tetapkan

Jumlah Skor

Rubrik Penilaian Keterampilan

No Indikator Observasi Skor Rubrik

61
1. Peserta didik 1 Meninggalkan alat ukur di tempat
menggunakan alat praktek
ukur sesuai fungsinya
2 Membersihkan alat ukur

3 Menyimpan alat ukur tanpa di


bersihkan

4 Membersikan alat ukur dan


disimpan pada tempatnya

2. Peserta didik 1 Siswa tidak mampu menyiapkan


menyiapkan alat ukur alat ukur
sorong (vernier
2 Siswa kurang mampu menyiapkan
caliper) dengan benar
alat ukur

3 Siswa mampu menyiapkan alat


ukur

4 Siswa mampu menyiapkan alat


ukur dengan baik

3. Peserta diik 1 Siswa tidak mampu menyiapkan


menyiapkan alat ukur alat ukur
bevel protractor
2 Siswa kurang mampu menyiapkan
dengan benar
alat ukur

3 Siswa mampu menyiapkan alat


ukur

4 Siswa mampu menyiapkan alat


ukur dengan baik

62
4. Peserta didik 1 Siswa tidak mampu menyiapkan
menyiapkan alat ukur alat ukur
penyiku (steel square)
2 Siswa kurang mampu menyiapkan
dengan benar
alat ukur

3 Siswa mampu menyiapkan alat


ukur

4 Siswa mampu menyiapkan alat


ukur dengan baik

5. Peserta didik 1 Siswa tidak mampu menyiapkan


menyiapkan alat ukur alat ukur
jangka (devider)
2 Siswa kurang mampu menyiapkan
dengan benar
alat ukur

3 Siswa mampu menyiapkan alat


ukur

4 Siswa mampu menyiapkan alat


ukur dengan baik

6. Peserta didik 1 Siswa tidak mampu menyiapkan


menyiapkan alat ukur alat ukur
welding gauge
2 Siswa kurang mampu menyiapkan
dengan benar
alat ukur

3 Siswa mampu menyiapkan alat


ukur

63
4 Siswa mampu menyiapkan alat
ukur dengan baik

7. Peserta didik 1 Memegang alat ukur dengan


menggunakan alat benar
ukur jangka sorong
2 Memposisikan alat ukur dengan
(vernier caliper) sesuai
benar
standar operasional
prosedur (SOP) 3 Mengambil pengukuran dengan
benar

4 Membaca skala pengukuran


dengan benar

8. Peserta didik 1 Memegang alat ukur dengan


menggunakan alat benar
ukur bevel protractor
2 Memposisikan alat ukur dengan
sesuai standar
benar
operasional prosedur
(SOP) 3 Mengambil pengukuran dengan
benar

4 Membaca skala pengukuran


dengan benar

9. Peserta didik 1 Memegang alat ukur dengan


menggunakan alat benar
ukur penyiku (steel
2 Memposisikan alat ukur dengan
square) sesuai standar
benar

64
operasional prosedur 3 Mengambil pengukuran dengan
(SOP) benar

4 Membaca skala pengukuran


dengan benar

10. Peserta didik 1 Memegang alat ukur dengan


menggunakan alat benar
ukur jangka (devider)
2 Memposisikan alat ukur dengan
sesuai standar
benar
operasional prosedur
(SOP) 3 Mengambil pengukuran dengan
benar

4 Membaca skala pengukuran


dengan benar

11. Peserta didik 1 Memegang alat ukur dengan


menggunakan alat benar
ukur welding gauge
2 Memposisikan alat ukur dengan
sesuai standar
benar
operasional prosedur
(SOP) 3 Mengambil pengukuran dengan
benar

4 Membaca skala pengukuran


dengan benar

12. Siswa dapat 1 Siswa tidak mampu


melakukan menyelesaikan
pengukuran sesuai
tugas tepat waktu.

65
dengan waktu yang 2 Siswa kurang mampu
telah di tetapkan
menyelesaikan tugas tepat waktu.

3 Siswa mampu menyelesaikan


tugas

tepat waktu dengan baik.

4 Siswa sangat mampu

menyelesaikan tugas tepat waktu

dengan sangat baik.

Keterangan

Nilai = Skor yang di peroleh X 100


Skor maksimal

Daftar Nilai Keterampilan

No Nama Siswa Keterampilan Skor Nilai

Konversi Nilai

Skala 0 - 100 Predikat Klasifikasi


81 – 100 A Sangat Baik

66
71 – 80 B Baik
61 – 70 C Cukup
0 – 61 D Perlu Bimbingan

Tindak Lanjut Hasil Penilaian

Penilain dilihat dari dominasi modus ketercapaian diantaranya:

 Perlu Bimbingan
Memerlukan pendampingan lebih lanjut dalam pembelajaran, pendampingan melalui
kelompok pembelajaran dengan menggunakan tutor sebaya. Serta dicari penyebab
permasalahan dalam pembelajaran.

 Cukup
Memerlukan kesempatan waktu belajar yang lebih lama, bisa dilakukan diluar jam
regular namun tetap dalam pemantauan guru
 Baik
Sudah terampil dan diberikan kesempatan untuk mengembangkan diri ke tahap
selanjutnya
 Sangat Baik
Direkomendasikan untuk menjadi tutor pada pembelajaran tutor sebaya untuk
membatu proses pembelajaran peserta didik lain yang perlu bimbingan

Penilaian Sikap

No Indikator Sikap Skor Rubrik

1 1 Kurang

67
Menaati ketentuan 2 Cukup
penggunaan alat
3 Baik
ukur sesuai
fungsinya 4 Sangat Baik

Konversi Ke Nilai

Predikat Klasifikasi

A Sangat Baik

B Baik

C Cukup

D Kurang

Pengayaan dan Remidial


Pengayaan diberikan kepada peserta didik yang memiliki nilai diatas rata-rata
untuk mendapatkan tambahan materi dan pengetahuan.
 Pengayaan dilaksanakan kepada peserta didik yang dapat melakukan akselerasi
penguasaan
kompetensi materi, dengan cara dipersilahkan belajar mandiri untuk
mempelajari materi lainnya.
Remidial diberikan kepada peserta didik yang memiliki nilai dibawah rata-rata untuk
mendapatkan ulang penjelasan terkait materi yang dibahas
 Remedial dilakukan mengunakan soal yang sama

Bahan Bacaan

68
A. Alat ukur

Alat ukur adalah suatu alat yang digunakan untuk melakukan


proses inspeksi terhadap dimensi suatu benda. Guna
menghasilkan pengukuran yang tepat, peralatan ukur,
cara memegang alat ukur, dan cara melakukan
pengukuran haruslah dikuasai oleh pekerja.
1. Jangka Sorong Gambar 7.2 Macam-

Jangka sorong (vernier


caliper) digunakan untuk
mengukur panjang,
ketebalan dan diameter
sebuah benda. Tingkat
ketelitian vernier caliper macam vernier

adalah 0,05 mm, sedangkan caliper.

tingkat ketelitian dial caliper Sumber: Habibi, 2022

adalah 0,02 mm, dan digital


caliper 0,01 mm seperti
yang ditunjukkan Gambar
7.2.

69
digunakan untuk mengukur kedalaman lubang serta diameter luar
dan
dalam produk seperti yang ditunjukkan Gambar 7.3.

Gambar 7.3 Penggunaan vernier caliper.

Sumber: Stefanelli,2017

Memahami bagian-bagian dari vernier caliper sangat


penting karena hasil pengukuran akan tepat jika
penggunaan bagian-bagian tersebut sesuai dengan
fungsinya. Perhatikan bagian-bagian vernier caliper pada
Gambar 7.4.

Gambar 7.4 Bagian-bagian vernier caliper.

62
Sumber: Hendriono, 2020

Selanjutnya untuk contoh cara pembacaan vernier caliper


dapat dilihat

pada Gambar 7.5.

Gambar 7.5 Pengukuran dengan dial caliper dan vernier caliper.

Sumber: Mitutoyo E4329

2. Bevel Protractor

Bevel protractor digunakan untuk mengukur sudut suatu


benda. Bavel protactor dalam aplikasinya dapat digunakan
untuk menetapkan dan menguji sudut dengan toleransi
yang sangat kecil hingga 5′ atau 1/12° dan mengukur
sudut dari 0° hingga 360°. Untuk dapat menggunakan
bevel protractor dengan benar, ikuti petunjuk pada
Gambar 7.6
1. Posisikan benda kerja
diantara bilah

dan landasan

2. Gerakan bilah (blade) dan


tempelkan pada kedua

63
permukaan benda yang akan
diukur
3. Selanjutnya baca hasil
pengukuran (Gambar 7.7)

Gambar 7.6 Posisi


pengukuran.

Sumber: Nishandar, 2021

Gambar 7.7 Pembacaan vernier bevel protractor.

Sumber: Jan, 2022

3. Penyiku (steel square)

Penyiku digunakan untuk mengukur sudut siku-siku pada


benda kerja. Gambar 7.8 ditunjukkan penggunaan
penyiku dalam proses kerja bangku adalah dengan
meletakkan penyiku di atas permukaan benda kerja

(penyiku melekat rapat pada sisi benda kerja) dan tangan


kanan memegang penggores untuk melakukan
penandaan pada bagian yang akan digores.
Gambar 7.8 Menggunakan penyiku.

64
Sumber: Ryan, 2009

4. Jangka (Devider)

Jangka digunakan untuk membuat garis melingkar atau radius. Pada


Gambar

7.9 ditunjukkan beberapa jenis jangka untuk kegiatan


kerja bangku dan fabrikasi logam.

Gambar 7.9 Jenis jangka.

Sumber: Upadhyay, 2010

Gambar 7.10 menunjukkan contoh penggunaan


jangka luar dengan berbagai jenis pengukuran.

Gambar 7.10 Jangka kaki luar dan dan contoh penggunaannya.

Sumber: Jan, 2022

5. Welding Gauge (alat ukur pengelasan)

Welding gauge merupakan alat ukur yang digunakan untuk


mengetahui dimensi dari persiapan pengelasan seperti sudut
bevel, lebar gap dan juga untuk mengetahui dimensi hasil pengelasan
seperti tinggi, capping, tinggi root penetration, mengukur fillet weld (leg

65
length, actual throat thickness), untuk mengukur kedalaman cacat
undercut.

Beberapa jenis alat ukur pengelasan yang perlu kalian ketahui


diantaranya yaitu Universal Welding Gauge, Welding Gauge Welding
Inspection Ruler, Fillet Weld Gauge, Automatic Weld Size Gauge, V-Wac
Welding Gauge, Hi- Lo Welding Gauge, Bridge Cam Gauge. Bridge cam
gauge digunakan untuk mengukur ketidak sejajaran benda kerja baik
sebelum maupun sesudah dilakukan proses pengelasan (Gambar
7.11).

Gambar 7.11 Penggunaan Bridge Cam Gauge.

Sumber: Nigataseiki.net, 2022

Selanjutnya untuk penggunaan Hi-Lo Welding Gauge dapat


dilihat pada

Gambar 7.12.

66
Gambar 7.12 Penggunaan Hi-Lo Welding Gauge

Sumber: Kristeel, 2015

Aplikasi dari weding inspection ruler dapat kalian lihat pada


Gambar

7.13. Sedangkan Gambar 7.14 menunjukkan pemeriksaan material


sebelum pengelasan.

Gambar 7.13 Penggunaan weding inspection ruler.

Sumber: Nigataseiki.net, 2022

67
Gambar 7.14 Pemeriksaan material sebelum pengelasan.

Sumber: Nigataseiki.net, 2022

DAFTAR PUSTAKA
1. Agus Ahyari, 1998, Manajemen Produksi: Perencanaan Sistem Produksi, BPFE:
Yogyakarta.
2. Faostino Cordosa Gomes, 2000, Manajemen Sumber Daya Manusia, ANDI OFFSET:
Yogyakarta.
3. Lalu Sumayang, 2003, Dasar-dasar Manajemen Produksi & Operasi, Salemba Empat:
Jakarta.
4. MN Nasution, 2001, Manajemen Mutu Terpadu (Total Quality Management), Ghalia
Indonesia: Jakarta.
5. Richardus Eko Indrajit dan Richardus Djokopranoto, 2002, Konsep Manajemen
Supply Chain, Grasindo: Jakarta.
6. Cristian Guilino, Fachkunde Bauschlosser-Stahlbauer-Schmelzschweisser.Verlag Handwerk
und Technik GmbH, Hamburg, 1986.
7. A. Gatot Bintoro. 2000. Dasar-dasar Pekerjaan Las. Penerbit Kanisius,Yogyakarta.
8. C. van Terheijden, dan Harun. 1971. Alat-alat Perkakas 2. PenerbitBinacipta, Bandung.
9. Department of Labor and Immigration, 1975. Turning Between Centres 1.Basic Trade
Manual. Australian Government Publishing Service,Canberra.
10. G. Takeshi Sato, dan N. Sugiarto H., 1996. Menggambar Mesin MenurutStandar ISO. PT.
Pradnya Paramita, Jakarta.
11. Kratfel. E., G. Drake, 1974. Modern Shop Procedures. Reston PublishingCompany, Inc.
Reston, Virginia.

68
12. Krar. S.F., J.W. Oswald, J.E.St. Amand., 1983. Machine Tool OperationsMcGraw Hill
International Editions.

13. Anni Faridah,dkk. Teknik Pembentukan Pelat-jilid 2. Direktorat Pembinaan


Sekolah Menengah Kejuruan,-Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan
Dasar dan Menengah-Depa

B. Pembahasan
1. Laporan Hasil Merekap Ulang Pengolahan Kelas Yang Dikembangkan Oleh Guru
Pamong .
Berdasarkan hasil merekap ulang pengolahan kelas, bahwa metode pengajaran
yang diterapkan memberikan hasil positif dalam meningkatkan pemahaman siswa.
Namun, terdapat area yang perlu diperhatikan lebih lanjut, seperti memberikan
umpan balik lebih intensif dan menyesuaikan pendekatan untuk mendukung
kebutuhan individu siswa.
Merekap ulang pengolahan kelas ini akan menjadi dasar untuk pengembangan
lebih lanjut dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas saya. Guru
dpat untuk terus beradaptasi dan memperbaiki metode pengajaran agar dapat
memberikan pengalaman pembelajaran yang lebih baik bagi siswa.

2. Laporan Hasil Perumusan Masalah Pembelajaran Dan Alternatif Pemecahan


Masalah Di Ruang Kelas
Pada sesi pengajaran Teori mengenai Alat Pengukuran pada Teknik Pengelasan,
terdapat beberapa permasalahan yang teridentifikasi. Permasalahan utama yang
dihadapi adalah kurangnya antusiasme siswa, yang tercermin dari kurang
responsifnya mereka dalam berpartisipasi, terutama saat guru PPL mengajukan
pertanyaan mengenai motivasi belajar terkait alat ukur.
Dengan menerapkan strategi perbaikan ini, diharapkan sesi pengajaran Teori
mengenai alat pengukuran pada teknik pengelasan akan menjadi lebih efektif dan
memotivasi siswa untuk berpartisipasi secara aktif. Melalui pendekatan yang lebih
personal dan perhatian terhadap kebutuhan siswa, diharapkan tingkat antusiasme
dan pemahaman mereka terhadap materi dapat meningkat.

69
3. Menyusun Perangkat Pembelajaran, Berkolaboratif Dengan Gp Dan Dpl
Berkaitan Dengan Materi Yang Akan Diajarkan Oleh Gp Berikutnya
Di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Bandung, perangkat pembelajaran
yang di gunakan oleh guru pamong di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2
Bandung, menggunakan modul ajar kurikulum merdeka.

70
BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan
1 Laporan Hasil Merekap Ulang Pengolahan Kelas Yang Dikembangkan Oleh Guru Pamong.

Dari uraian interpretasi diatas dapat disimpulkan bahwa dalam pengelolaan


kelas pembelajaran guru mempersiapkan terlebih dahulu persiapan sarana dan
prasarana mengajar seperti alat-alat ukur yang yang digunakan dalam pengukuran hasil
dari proses pengelasan, serta prasarana lainnya, proyektor karena dalam proses
pembelajaran pertemuan ini guru menjelaskan melalui powerpoint yang disiapkan.
Guru menciptakan pembelajaran yang disiplin dan nyaman dengan melakukan
pendekatan secara pribadi maupun kelompok sehingga, siswa lebih memperhatikan
guru menjelaskan.

Pada ATP guru telah merancang dengan mempertimbangkan materi apa yang
sebaiknya diajarkan terleih dahulu ke siswa sehingga tujuan pembelajaran dapat
tersampaikan ke siswa dengan optimal. Pengelolaan alat praktik guru merancang siswa
dalam berkelompok agar bisa digunakan oleh semua peserta didik.

2 Laporan Hasil Perumusan Masalah Pembelajaran Dan Alternatif Pemecahan Masalah Di


Ruang Kelas
Berdasarkan analisis permasalahan dalam pembelajaran di kelas teori dan solusi
yang diusulkan, dapat disimpulkan bahwa guru memiliki peran penting dalam
melakukan asesmen awal terhadap gaya belajar, kemampuan, dan karakteristik individu
peserta didik. Langkah ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi permasalahan
seperti kurangnya motivasi, kurangnya antusiasme, dan kurangnya responsivitas
peserta didik.
Selain itu, pendekatan emosional juga menjadi kunci dalam mengatasi
tantangan ini, mengingat adanya variasi dalam karakteristik peserta didik. Guru perlu
memahami dan merespons secara individu terhadap kebutuhan emosional masing-
masing siswa. Aspek-aspek ini, seperti kurangnya semangat belajar dan kurangnya
antusiasme, seharusnya menjadi bahan refleksi bagi guru. Pertanyaan yang perlu
dijelaskan meliputi mengapa peserta didik kehilangan semangat, apa yang kurang
dalam proses pembelajaran, dan bagaimana guru dapat meningkatkan respons dan

71
keterlibatan peserta didik. Melalui pendekatan ini, diharapkan guru dapat menciptakan
suasana pembelajaran yang kondusif, merespons kebutuhan individu peserta didik, dan
mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan pada setiap pertemuan.
3 Menyusun Perangkat Pembelajaran, Berkolaboratif Dengan Gp Dan Dpl Berkaitan Dengan
Materi Yang Akan Diajarkan Oleh Gp Berikutnya
Menyusun perangkat pembelajar (bahan ajar, modul/RPP, dan buku teks) yang
diperoleh saat mengikuti kuliah di mata kuliah PPA I dengan dokumen yang
dikembangkan oleh GP di sekolah baik berdasarkan Kurikulum 2013 ataupun
Kurikulum Merdeka. Modul ajar dan perangkat pembelajaran di kelas Pengelasan
dirancang sesuai dengan pedoman Kurikulum Merdeka.
Namun capain pembelajaran tidak di tuliskan di dalam modul ajar, seharusnya
dituliskan pada modul ajar sehinga dapat dituliskan tujuan pembelajaran, dapat dalam
memastikan pengembangan keterampilan peserta didik dari tingkat yang lebih rendah
hingga tingkat yang lebih tinggi. Selain itu, modul ajar sudah mencakup berbagai
komponen, termasuk identitas penulis, kompetensi awal, profil peserta didik, serta
kompetensi inti seperti tujuan pembelajaran, asesmen, dan refleksi, sehingga modul ajar
yang dirancang dapat di gunakan dalam pembelajran dengan baik.

B. SARAN
Berikut adalah beberapa saran yang bisa saya sampaikan dalam makalah
laporan PPL ini:
1. Penggunaan Metode Pembelajaran yang Beragam:
Sarankan untuk mencoba metode pembelajaran yang berbeda agar dapat
menyesuaikan dengan gaya belajar yang beragam di kelas. Misalnya, penggunaan
diskusi kelompok, proyek, atau presentasi untuk meningkatkan keterlibatan siswa.

2. Pemanfaatan Teknologi Pembelajaran:


Sarankan untuk memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran, seperti penggunaan
presentasi interaktif, platform daring, atau aplikasi pembelajaran yang dapat
memperkaya pengalaman belajar siswa.

3. Peningkatan Interaksi Guru-Siswa:

72
Usulkan untuk lebih meningkatkan interaksi langsung antara guru dan siswa. Hal
ini dapat dilakukan melalui diskusi satu lawan satu, konsultasi individu, atau kegiatan
tutor sebaya.

4. Pembuatan Materi Pembelajaran yang Relevan:


Sarankan agar materi pembelajaran lebih dihubungkan dengan kehidupan sehari-
hari siswa. Ini akan membantu siswa untuk lebih memahami relevansi pelajaran dalam
konteks kehidupan mereka.

5. Pengelolaan Kelas yang Efektif:


Usulkan strategi pengelolaan kelas yang lebih efektif, seperti peningkatan aturan
kelas, penguatan disiplin positif, atau penerapan sistem insentif untuk mendorong
partisipasi siswa.

6. Penyusunan Soal Evaluasi yang Beragam:


Sarankan untuk membuat soal evaluasi yang beragam dan sesuai dengan tingkat
kesulitan materi. Hal ini akan membantu mendapatkan gambaran yang lebih akurat
tentang pemahaman siswa.

7. Mengukur Hasil Belajar secara Berkala:


Usulkan untuk melakukan pengukuran hasil belajar secara berkala, bukan hanya
pada akhir periode pembelajaran. Ini dapat membantu mengidentifikasi perkembangan
siswa dan memberikan umpan balik yang lebih cepat.

8. Peningkatan Keterlibatan Orang Tua:


Saran strategi untuk lebih melibatkan orang tua dalam proses pembelajaran siswa.
Ini bisa melalui pertemuan orang tua-guru, pemberian informasi reguler, atau kegiatan
yang melibatkan orang tua.

9. Evaluasi Diri Guru PPL:


Anjurkan guru PPL untuk melakukan evaluasi diri secara teratur. Hal ini bisa
melalui refleksi pribadi, feedback dari siswa, atau konsultasi dengan mentor. Evaluasi
diri akan membantu guru untuk terus meningkatkan kualitas pengajarannya.

10. Pelibatan Siswa dalam Penetapan Tujuan Pembelajaran:

73
Sarankan untuk melibatkan siswa dalam penetapan tujuan pembelajaran. Hal ini
dapat meningkatkan rasa memiliki siswa terhadap pembelajaran dan memotivasi
mereka untuk mencapai tujuan tersebut.

74
REFERENSI

Rasul, Djuharis dan Tita Lestari.(2023). Mata Praktik Pengalaman Lapangan I di sekolah
menengah kejuruan. Jakarta. Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.

75
76

Anda mungkin juga menyukai