Regal Junia Mandora - 2313119 - PPL 1 - UAS - MAKALAH
Regal Junia Mandora - 2313119 - PPL 1 - UAS - MAKALAH
Ditulis oleh:
Nim. 2313119
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada allah swt, karena atas hidayah dan taufik-Nya penulis di
berikan kesempatan untuk melaksanakan segala niat dan rencana. Salawat serta salam semoga terlimpah
curahkan kepada Nabi Muhammad S.A.W, kepada keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita selaku
umatnya yang ta’at hingga akhir zaman.
Alhamdulillah atas karunia-Nya semata penulis dapat menyelesaikan Makalah Prinsip Pengajaran
dan Asesmen I dengan judul “Laporan Kegiatan PPL-PPG di SMKN 2 Bandung Berdasarkan Pedoman
PPL” diajukan untuk memenuhi kegiatan Ujian Akhir Semseter. Makalah ini berisikan mengenai Laporan
kegiatan PPL yang mencakup tentang bagaimana cara mereka-ulang pengelolaan kelas (berdasarkan idenya
sendiri) dalam bentuk tertulis sesudah mengobservasi praktik pembelajaran yang dilakukan oleh GP baik
di ruang kelas, ruang teori pengantar praktik maupun tempat praktik (asistensi). Merumuskan
permasalahan pembelajaran dan alternatif pemecahan masalah saat mendampingi GP melaksanakan
pembelajaran di ruang kelas, ruang teori pengantar praktik, dan tempat praktik dan Menyusun perangkat
pembelajaran, berkolaboratif dengan GP dan DPL berkaitan dengan materi yang akan diajarkan oleh GP
berikutnya.
Penulis berharap semoga makalah ini bisa menjadi masukan dan pegangan serta bermanfaat bagi
semua pihak. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga
menjadikan penulisan makalah ini menjadi ilmu yang bermanfaat khususnya bagi diri pribadi penulis dan
pembaca pada umumnya.
Penulis
NIM. 2313119
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...................................................................................................................................................... 2
DAFTAR ISI ..................................................................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................................................................. 4
A. Latar Belakang ...................................................................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah ................................................................................................................................................. 5
C. Tujuan ................................................................................................................................................................... 5
BAB II METODOLOGI ................................................................................................................................................... 6
A. Lokasi Pengumpulan Data .................................................................................................................................... 6
B. Lembar Kerja dan Data ......................................................................................................................................... 7
C. Metode Pengumpulan Data ................................................................................................................................... 7
BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN .................................................................................................................... 8
A. Analisis ................................................................................................................................................................. 8
1. Laporan Hasil Merekap Ulang Pengolahan Kelas Yang Dikembangkan Oleh Guru Pamong . ...................... 8
2. Laporan Hasil Perumusan Masalah Pembelajaran Dan Alternatif Pemecahan Masalah Di Ruang Kelas ...... 13
3. Menyusun Perangkat Pembelajaran, Berkolaboratif Dengan Gp Dan Dpl Berkaitan Dengan Materi Yang
Akan Diajarkan Oleh Gp Berikutnya ...................................................................................................................... 14
B. Pembahasan......................................................................................................................................................... 69
1. Laporan Hasil Merekap Ulang Pengolahan Kelas Yang Dikembangkan Oleh Guru Pamong . .................... 69
2. Laporan Hasil Perumusan Masalah Pembelajaran Dan Alternatif Pemecahan Masalah Di Ruang Kelas ...... 69
3. Menyusun Perangkat Pembelajaran, Berkolaboratif Dengan Gp Dan Dpl Berkaitan Dengan Materi Yang
Akan Diajarkan Oleh Gp Berikutnya ...................................................................................................................... 70
BAB IV SIMPULAN DAN SARAN.............................................................................................................................. 71
A. Simpulan ............................................................................................................................................................. 71
B. SARAN ............................................................................................................................................................... 72
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan Nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional
Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman.
Pendidikan adalah proses pembelajaran yang didapat oleh setiap manusia (peserta didik) untuk dapat
membuat manusia (peserta didik) itu mengerti, paham, dan lebih dewasa serta mampu membuat manusia
(peserta didik) lebih kritis dalam berpikir.
Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses
pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan (pasal 39).
Selanjutnya, dinyatakan bahwa pendidik berkewajiban menciptakan suasana pendidikan yang bermakna,
menyenangkan, kreatif, dinamis, dan dialogis, mempunyai komitmen secara profesional untuk
meningkatkan mutu pendidikan, memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan
sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya (pasal 40).
Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan merupakan program pendidikan yang menyiapkan guru
sebagai sumber daya manusia berkualitas untuk memenuhi kondisi ideal guru di Indonesia yang meliputi
aspek kuantitas, distribusi, kualifikasi, dan kompetensi.
Mata kuliah PPL I merupakan suatu kegiatan yang wajib ditempuh oleh peserta PPG prajabatan
bidang kejuruan. Mata kuliah ini membekalkan muatan materi kepada mahasiswa untuk mendalami dan
memantapkan kompetensinya sebagai calon guru SMK. Pengalaman belajar selama mengikuti mata kuliah
ini mendukung kemampuan mahasiswa mengenal lingkungan sekolah, memahami budaya kerja serta
memahami perangkat utama dan perangkat pendukung/peralatan yang ada di sekolah.
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Bandung merupakan sekolah menengah kejuruan negeri yang
berada di Kota Bandung, Jawa Barat, Indonesia. Berlokasi di Jalan Ciliwung No.4, Kelurahan Cihapit,
Kecamatan Bandung Wetan, Kota Bandung. Memiliki program keahlian ,Teknik Permesinan, Teknik
Gambar Mesin, Teknik Pengelasan, Teknik Komputer dan Jaringan, Rekayasa, Perangkat Lunak,
Multimedia, Animasi. Di latar belakang terfokusnya kepada program keahlian Teknik mesin, di mana di
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Bandung menggunakan kurikulum merdekan sudah semua kelas,
dalam membuat modul ajar guru perlu mengetahui dan mengenal lingkungan dan ruang belajar baik itu
akademik maupun non akademik serta mengenal perangkat utama dan pendukung yang digunakan di ruang
praktik sekolah teknik mesin. Setelah mengenal hal-hal tersebut, maka guru akan membuat modul ajar
sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan menggunakan dalam pembelajaran untuk mencapai tujuan
pembelajaran secara efektif dan reflektif.
Metode yang digunakan yaitu observasi, wawancara, dan analisis dokumen, makalah ini akan berfokus
hal-hal yang berkatian dengan lingkungan sekolah, perangkat utama dan perangkat pendukung di ruang
4
praktik, Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Bandung, Program Keahlian Tekni Mesin, serta hasil sintesa
modul ajar pada pembelajaran yang dilakukan pada Kelas X mata pelajaran Penggunaan Pekakas Bengkel.
B. Rumusan Masalah
a. Bagaimana cara mereka-ulang pengelolaan kelas (berdasarkan idenya sendiri) dalam bentuk
tertulis sesudah mengobservasi praktik pembelajaran yang dilakukan oleh GP baik di ruang kelas,
ruang teori pengantar praktik maupun tempat praktik (asistensi).
b. Bagaimana cara merumuskan permasalahan pembelajaran dan alternatif pemecahan masalah saat
mendampingi GP melaksanakan pembelajaran di ruang kelas, ruang teori pengantar praktik.
c. Bagaimana menyusun perangkat pembelajaran, berkolaboratif dengan GP dan DPL berkaitan
dengan materi yang akan diajarkan oleh GP berikutnya.
C. Tujuan
a. Dapat mereka-ulang pengelolaan kelas (berdasarkan idenya sendiri) dalam bentuk tertulis sesudah
mengobservasi praktik pembelajaran yang dilakukan oleh GP baik di ruang kelas, ruang teori
pengantar praktik maupun tempat praktik (asistensi).
b. Dapat merumuskan permasalahan pembelajaran dan alternatif pemecahan masalah saat
mendampingi GP melaksanakan pembelajaran di ruang kelas, ruang teori pengantar praktik.
c. Dapat menyusun perangkat pembelajaran, berkolaboratif dengan GP dan DPL berkaitan dengan
materi yang akan diajarkan oleh GP berikutnya.
5
BAB II
METODOLOGI
1. Kurikulum
2. Karakterisitik Peserta
Didik, Ruang Kurikulum
1 Saepudin Zuhri S.Pd
3. Pelaksanaan Unit
Produksi, dan
4. Inovasi Kejuruan
1. Kesiswaan,
2. Kultur atau Branding
(Kekhasan) Sekolah,
3. Kegiatan Intrakurikuler,
4. Karakterisitik Peserta Ruang Kesiswaan
2 Agus Salim S.Pd
Didik
5. Kegiatan Ekstrakurikuler
dan
6. Projek Penguatan Profil
Pelajar Pancasila
6
1. Dokumen Pelaksanaan PKL
Peserta Didik;
2. Jejaring Kerja Sama Sekolah Ruang Hubin
6 Agus Hendrik Rivai S.Pd
dengan Dunia Kerja; dan
3. Pengelolaan Bursa Kerja
Khusus (BKK)
7
BAB III
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Analisis
1. Laporan Hasil Merekap Ulang Pengolahan Kelas Yang Dikembangkan Oleh Guru Pamong .
8
kondusif, emosional terhadap siswa
tertib, dengan guru.
disiplin dan d. Pengaturan tempat
bersemangat duduk/kelompok,
: Guru memberikan
Menetapkan peserta kebebasan dalam tempat
didik masuk jam duduk kepada siswa agar
07.00 WIB, dengan duduk sesuai
mempersiapkan kenyamanannya. Namun
lingkungan yang dalam pembagian
tenang tanpa adanya kelompok guru mengatur
keributan ketika kelompok sesuai dengan
memulai gaya belajar, kemampuan
pembelajaran dan dan karakter siswa
sebelum memulai sehingga, kelompok
pembelajaran terbagi secara merata.
memberikan e. Mempersiapkan
motivasi semangat pertanyaan pemantik
hasil pencapaian dari seperti; sejauh mana
topik yang akan Ananda mengetahui alat
dibahas ukur pengelasan.
c. Hubungan Pertanyaan pemantik ini
interpersonal guna untuk mengetahui
: guru persiapan siswa dalam
memberikan proses pembelajaran yang
apresiasi akan di jelaskan
kepada
siswa yang
mampu
menjawab
pertanyaan
pemantik
dari guru,
memberikan
motivasi
penyemanga
t agar siswa
lebih
antusias.
9
Guru
menanyakan
permasalaha
n yang
dihadapi
siswa
dengan
membrikan
pengertian
dengan baik
d. Guru
mempersilak
an siswa
duduk sesuai
kenyamanan
masing-
masing
siswa.
Namun,
dalam
penentuan
pembentuka
n kelompok
guru
mengatur
berdasarkan
kemampuan
siswa
e. Pertanyaan
pemantik:
1) Apakah
Ananda sudah
mengetahui
apa itu alat
ukur?
2) Diamanakah
penerapan alat
ukur jangka
sorong?
10
3) Apa saja alat
ukut pada
pengelasan
Alur Tujuan 7.1 Memahami Pada Alur Tujuan
Pembelajaran penggunaan alat Pembelajatran (ATP) ini
(ATP) ukur disusun berdasarkan
kemampuan awal yang
7.2 Memahami
diberikan kepada peserta
penggunaan
didik sebelum proses
perkakas bengkel.
pembelajaran dengan
rancangan sebagai
berikut:
a. Memahami penggunaan
alat ukur,
Jadi peserta didik
diberikan pengetahuan
terlebih dahulu mengenai
penggunaan dan fungsi
komponen dari alat ukur
hasil pengelasan
b. Memahami penggunaan
perkakas bengkel,
Peserta didik juga harus
dapat memahami cara dan
penggunaan dari perkakas
bengkel pada pengelasan
11
Jawab, Tutor menciptakan suasana
sebaya belajar yang nyaman.
Guru mengajukan
pertanyaan untuk
mengetahui pengetahuan
awal siswa tentang
membaca ekstensif.
Guru menjelaskan
contoh-contoh yang
relevan untuk
memperjelas materi yang
diajarkan dan
memberikan kesempatan
kepada siswa untuk
bertanya.
12
Asesmen Guru merancang Sebelum memulai proses
Diagnostik asesmen pretest pembelajan berlansung,
untuk melihat guru memberikan
gaya belajar, asesmen awal untuk
kemampuan dan melihat kemampuan,
karakteristik gaya belajar dan
peserta didik karakteristik siswa agar
guru dapat lebih mudah
dalam mepersiapkan
bagaimana pembelajaran
dapat tersampaikan
dengan baik kepada
peserta didik
2. Laporan Hasil Perumusan Masalah Pembelajaran Dan Alternatif Pemecahan Masalah Di Ruang
Kelas
a. Permasalahan Pembelajaran di Kelas (Teori)
Dalam sesi pengajaran Teori mengenai Alat Pengukuran pada Teknik Pengelasan dengan
jumlah siswa sebanyak 12 orang, teridentifikasi beberapa permasalahan yang dihadapi. Salah
satunya adalah kurangnya antusiasme dari siswa, yang dapat dilihat dari kurang responsifnya
mereka ketika guru PPL mengajukan pertanyaan mengenai motivasi belajar terkait alat ukur.
Saat dilakukan pre-tes untuk menilai pengetahuan awal, beberapa peserta didik juga terlihat
kurang serius dalam menjawab, dengan sebagian dari mereka memberikan solusi terlalu cepat dan
tidak secara tepat. Di akhir pembelajaran, ketika peserta didik diminta untuk mengajukan
pertanyaan dan membahas kembali materi, tingkat antusiasme mereka juga terlihat kurang optimal.
b. Alternatif Pemecahan Masalah
Ada beberapa hal yang dapat memungkinkan untuk mendapatkan solusi dari semua
permasalahan tersebut antara lain:
Penyampaian materi oleh Guru PPL perlu lebih jelas dan suara harus dapat didengar oleh semua
siswa agar pemahaman terhadap materi dapat maksimal.
Guru PPL harus meningkatkan pendekatan emosional dan pribadi terhadap peserta didik untuk
menciptakan ikatan yang lebih kuat antara guru dan siswa. Pembuatan pre-tes sebaiknya lebih
menarik, baik dari segi tema maupun model soal, agar dapat memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi dengan lebih aktif.
Guru PPL perlu meningkatkan apresiasi terhadap peserta didik, baik yang memberikan
jawaban benar maupun yang memberikan pendapat, untuk meningkatkan motivasi belajar siswa.
Motivasi mengenai manfaat mempelajari topik tersebut perlu disampaikan secara mendalam oleh
Guru PPL untuk membangkitkan semangat peserta didik dalam pembelajaran. Guru PPL harus
13
lebih memahami gaya belajar dan karakteristik peserta didik guna menghadirkan pembelajaran
yang lebih sesuai dengan kebutuhan individual setiap siswa.
3. Menyusun Perangkat Pembelajaran, Berkolaboratif Dengan Gp Dan Dpl Berkaitan Dengan Materi
Yang Akan Diajarkan Oleh Gp Berikutnya
14
INFORMASI UMUM
Kompetensi Awal
Kompeten dalam Pemahaman Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan
Hidup (K3LH) dan budaya kerja industri
Profil Pelajar Pancasila
Melalui pengembangan sejumlah pengetahuan dan keterampilan, pelajar
menjadi pribadi yang memiliki profil pelajar Pancasila sebagai berikut :
A. Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia
Modul ini menerapkan pembelajaran dimulai dan diakhiri dengan do’a.
B. Berkebinekaan Global
Modul ini menerapkan peserta didik untuk mempertahankan budaya luhur,
lokalitas dan identitasnya, dan tetap berpikiran terbuka dalam berinteraksi
dengan budaya lain, sehingga menumbuhkan rasa saling menghargai.
C. Bergotong – Royong
15
Modul ini mengarahkan peseta didik untuk dapat berdiskusi dalam belajar
kelompok.
D. Mandiri
Modul ajar ini menekan pada kemandirian dalam belajar, sehingga
pesertadidik memiliki prakarsa atas pengembangan dirinya yang tercermin
dalam kemampuan untuk bertanggung jawab, memiliki rencana strategis,
melakukan tindakan dan merefleksikan proses dan hasil pengalamannya.
E. Bernalar Kritis
Modul ajar ini mengarahkan peserta didik untuk berpikir secara objektif,
sistematik dan saintifik dengan mempertimbangkan berbagai aspek
berdasarkan data dan fakta yang mendukung,sehingga dapat membuat
keputusan yang tepat dan berkontribusi memecahkan masalah dalam
kehidupan, serta terbuka dengan penemuan baru.
F. Kreatif
Modul ini mengarahkan peserta didik untuk mampu memodifikasi dan
menghasilkan sesuatu yang orisinal, bermakna, bermanfaat dan berdampak
bagi lingkungan sekitar. Memiliki keleluasan berpikir dalam mencari alternatif
solusi permasalahan
Sarana dan Prasarana
Alat dan bahan
Handphone,Laptop, Jaringan internet, Spidol, Papan tulis, Alat ukur
(Jangka sorong, bevel protractor, penyiku, jangka,welding gauge),
Media Pembelajaran ( PPT, You tube), Ruang kelas,
Buku Ajar
Buku Dasar Dasar Teknik Pengelasan dan Fabrikasi Logam
Buku Teknologi pengelasan
Target Peserta Didik
16
Peserta didik dapat memahami fungsi alat ukur pada pekerjaan dasar
teknik pengelasan dan fabrikasi logam
Peserta didik dapat menggunakan alat ukur pada pekerjaan dasar
teknik pengelasan dan fabrikasi logam
Model pembelajaran
Model pembelajaran yang di gunakan Discovery Learning
Metode Pembelajaran
Ceramah, Diskusi, Tanya Jawab, Tutor sebaya
Karakteristik Peserta Didik
Peserta didik cenderung memiliki gaya belajar kinestetik namu ada siswa
memiliki gaya belajar visual dan audiovisual. Peserta didik juga memiliki
motivasi belajar yang tinggi.
Model Pendekatan
Developmentally Appropriate Practice (DAP)
Teaching at the Right Level (TaRL)
Teori Belajar
Sosial Kognitif, Humanistik
Komponen Inti
17
Kriteria Pengetahuan
Ketercapain 1. Menjelaskan pengertian alat ukur.
Tujuan Jenis-jenis alat ukur:
Pembelajaran 2. Menyebutkan jenis-jenis jangka sorong (vernier
caliper).
Fungsi alat ukur:
3. Menyebutkan fungsi alat ukur jangka sorong
(vernier caliper).
4. Menyebutkan fungsi alat ukur bevel protractor.
5. Menyebutkan fungsi alat ukur penyiku (steel
square).
6. Menyebutkan fungsi alat ukur jangka (devider).
7. Menyebutkan fungsi alat ukur welding gauge.
8. Menyebutkan bagian-bagian jangka sorong (vernier
caliper).
Cara penggunaan alat ukur:
9. Menjelaskan cara penggunaan alat ukur jangka
sorong (vanier caliper).
10. Menjelaskan cara penggunaan alat ukur bevel
protractor.
11. Menjelaskan cara penggunaan alat ukur ukur
penyiku (steel square).
12. Menjelaskan cara penggunaan alat ukur jangka
(devider).
13. Menjelaskan cara penggunaan alat ukur welding
gauge.
Ketentuan penggunaan alat ukur:
18
14. Menjelaskan ketentuan penggunaan alat ukur
sorong (vernier caliper).
15. Menelaskan ketentuan penggunaan alat ukur bevel
protractor.
16. Menjelaskan ketentuan penggunaan alat ukur
penyiku ( steel square).
17. Menjelaskan ketentuan penggunaan alat ukur
jangka (devider).
18. Menjelaskan ketentuan penggunaan alat ukur
welding gauge.
Keterampilan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Untuk manusia :
19. Menggunakan masker jika ada potensi debu dari
benda yang di ukur.
Untuk alat ukur :
20. Menggunakan alat ukur sesuai fungsinya.
21. Membersihkan alat ukur setelah digunakan.
22. Menyimpan alat ukur pada tempat yang di sediakan.
Untuk benda kerja :
23. Menghindari benturan atau tumpukan pada benda
kerja
24. Menyimpan bahan dengan benar setelah digunakan
25. Tidak menumpuk bahan saat menyimpan alat ukur
26. Untuk lingkungan
27. Membersihkan ruangan setelah digunakan
Persiapan :
19
Menyiapkan alat ukur :
28. Menyiapkan jangka alat ukur sorong (vernier
caliper).
29. Menyiapkan jangka alat ukur bevel protractor.
30. Menyiapkan jangka alat ukur penyiku (steel square).
31. Menyiapkan jangka alat ukur jangka (devider).
32. Menyiapkan jangka alat ukur welding gauge.
33. Menyiapkan benda yang akan di ukur
Langkah kerja:
34. Menggunakan alat ukur jangka sorong (vernier
caliper) .
35. Menggunakan alat ukur bevel protractor.
36. Menggunakan alat ukur penyiku (steel square).
37. Menggunakan alat ukur jangka (devider).
38. Menggunakan alat ukur welding gauge.
Hasil:
39. Siswa dapat mengukur diameter dalam benda kerja
menggunakan jangka sorong (vernier caliper)
dengan benar.
40. Siswa dapat mengukur lubang kedalama benda
kerja menggunakan jangka sorong (vernier caliper)
dengan benar.
41. Siswa dapat mengukur sudut benda kerja
menggunakan bevel protractor dengan benar.
42. Siswa dapat menggaris benda kerja menggunakan
penyiku (Steel square) dengan benar.
20
43. Siswa dapat membuat garis melingkar
menggunakan Jangka (devider) dengan benar.
44. Siswa dapat mengukur untuk mengukur kedalaman
cacat undercut hasil pengelasan menggunakan
welding gauge dengan benar.
Waktu:
45. Menggunakan alat ukur jangka sorong (vernier
caliper) pertemuan Satu.
46. Menggunakan alat ukur bevel protractor dan
penyiku (steel square) pertemuan dua.
47. Menggunakan alat ukur jangka (devider) dan
welding gauge pertemuan tiga.
Sikap:
48. Menaati ketentuan penggunaan alat ukur sorong
(vernier caliper).
49. Menaati ketentuan penggunaan alat ukur bevel
protractor.
50. Menaati ketentuan penggunaan alat ukur penyiku (
steel square).
51. Menaati ketentuan penggunaan alat ukur jangka
(devider).
52. Menaati ketentuan penggunaan alat ukur welding
gauge.
Pemahaman Pengenalan dasar akan berbagai komponen teknik
Bermakna dasar pengelasan dan fabrikasi logam merupakan
pondasi pencapaian kompetensi yang mumpuni.
21
Pertanyaa 1. Apakah kamu tahu alat ukur pada pekerjaan dasar
Pemantik teknik pengelasan dan fabrikasi logam?
2. Apakah kamu tahu fungsi alat ukur pada pekerjaan
dasar teknik pengelasan dan fabrikasi logam?
3. Apakah kamu bisa menggunakan alat ukur pada
pekerjaan dasar teknik pengelasan dan fabrikasi
logam?
Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
Sintak Skenario Media Pencapaian Waktu
KKTP 6 JP
(@JP
45
Menit)
Pendahuluan :
1. Guru
menyampaikan
salam
2. Ketua kelas
meminpin do’a 15’
menurut agama
dan keyakinan
masing – masing.
3. Guru Presensi
kehadiran siswa
22
4. Kesepakatan (
Aturan, Hak dan
kewajiban guru
dan siswa) proses
pembelajaran
5. Penjelasan bahwa
selama pertemuan
pada semester 1,
peserta didik akan
mengikuti
pembelajaran
secara teori dan
praktek, dan
materi hari ini
adalah
kemampuan yang
mendasari seluruh
jenis kegiatan
pembelajaran di
Teknik Fabrikasi
Logam dan
Manufaktur.
Dengan demikian
wajib dikuasai
peserta didik dan
diminta untuk
fokus dan
23
menyiapkan
catatan apabila
dibutuhkan.
Kegiatan Inti: Link video: 1
Pemberian 1. Guru menayankan https://www. 2
Rangsangan vidio tentang alat youtube. 3
(Stimulation) ukur, peserta didik com/watch?v= 8
dapat DFrLfRbtoc4
memperhatikan
video pada durasi
ke 0:40 – 1:40
peserta didik
dapat
menjelaskan,
fungsi alat ukur
30’
dan fungsi jangka
sorong.
2. Guru
menayangkan
vidio tentang alat
ukur jangka
sorong, peserta
didik dapat
memperhatikan
video pada durasi
1:50 – 2:00,
peserta didik
24
dapat
menyebutkan jenis
– jenis jangka
sorong.
3. Guru
menayangkan
vidio tentang alat
ukur jangka
sorong, peserta
didik dapat
memperhatikan
video pada durasi
2:00 – 5:35,
peserta didik
dapat menjelaskan
cara mengunakan
alat ukur jangka
sorong.
4. Guru
menayangkan
vidio tentang alat
ukur jangka
sorong, peserta
didik dapat
memperhatikan
video pada durasi
1:10 – 1:50,
25
peserta didik
dapat
meneybutkan
bagian – bagian
alat ukur jangka
sorong.
26
dalam kelompok LKPD 9
terdiri dari satu 14
kelompok (4 47
orang), peserta
didik
mengumpulkan
dari berbagai
sumber untuk
menjawab
pertanyaan
tentang jenis
jangka sorong,,
komponen jangka
sorong, fungsi dan
cara menggunakan
jangka sorong.
7. Guru membimbing
peserta didik saat
diskusi dalam
menggali
informasi.
Pengolahan data 8. Siswa Alat ukur
(data processing) menuangkan jangka sorong,
jawaban pada benda yang
15’
LKPD berdasarkan akan di ukur,
data yang telah di LKPD
peroleh.
27
Pembuktian 9. Setiap kelompok
(verification) mempersentasikan
hasil diskusinya.
10. Kelompok lain
menanggapi
kelompok yang
sedang
mempersentasikan
120’
hasil kelompok di
depan kelas.
11. Guru
mengklarifikasi
hasil pekerjaaan
peserta didik bila
ada yang kurang
sesuai.
Menarik 12. Guru menanyakan
simpulan/generalisasi pembelajaran
(generalization) pada pertemuan
ini, siswa
menyimpulkan
pembelajaran alat 15’
Penutup. 15’
28
13. Guru beserta
peserta didik
melakukan refleksi
pembelajaran:
Apa yang
sudah di
pelajari hari
ini.
Apa yang
belum di
pahami pada
pembelajaran
hari ini.
14. Memberikan
informasi materi
pada pertemuan
selajutnya yang
akan di pelajari,
yaitu: alat ukur
bevel protractor
alat ukur
penyiku
(steel square).
29
Pertemuan 2
Sintak Skenario Media Pencapaian Waktu
KKTP 6 JP
(@JP 45
Menit)
1. Guru
menyampaikan
salam
2. Ketua kelas
meminpin do’a
menurut
agama dan
keyakinan
masing –
masing.
3. Guru Presensi
kehadiran
siswa
30
Identifikasi 4. Guru Link video: 4
masalah menayangkan 1. alat ukur 10
(Problem vidio tentang bevel 34
statement) alat ukur bevel protractor.
protractor,pese https://www.
rta didik dapat youtube.
memperhatika com/watch?v=
n video pada DFrLfRbtoc4,
waktu 2:00 – 2. penyiku
4:00, peserta (steel square).
didik dapat https://www.y
menjelaskan outube.com/w 30’
fungsi, dan cara atch?v=tD37K
mengunakan Qu_MQE&t=4
bevel rotractor. 1s
5. Guru
menayangkan
vidio tentang
alat ukur
penyiku (steel
square),peserta
didik dapat
memperhatika
31
n video,
peserta didik
dapat
menjelaskan
fungsi, dan cara
mengunakan
penyiku (steel
square).
32
menjawab
pertanyaan
cara
mengunakan:
bevel
protractor,
penyiku
komponen
bevel
protractor, dan
fungsi:bevel
protractor dan
peyiku .
7. Guru
membimbing
peserta didik
saat diskusi
dalam menggali
informasi.
Pengolahan 8. Siswa
data (data menuangkan
processing) jawaban pada
LKPD 15’
berdasarkan
data yang telah
di peroleh.
33
Pembuktian 9. Setiap
(verification) kelompok
mempersentasi
kan hasil
diskusinya.
10. Kelompok lain
menanggapi
kelompok yang
sedang
mempersentasi
120’
kan hasil
kelompok di
depan kelas.
11. Guru
mengklarifikasi
hasil
pekerjaaan
peserta didik
bila ada yang
kurang sesuai.
34
Menarik 12. Siswa
simpulan/gener menyimpulkan
alisasi pembelajaran
(generalization)
alat ukur bevel
15’
protractor, dan
penyiku yang di
lakukan pada
pertemuan ini.
Penutup.
13. Guru beserta
peserta didik
melakukan
refleksi
pembelajaran:
Apa yang sudah
di pelajari hari
ini.
Apa yang 15’
belum di
pahami pada
pembelajaran
hari ini.
14. Memberikan
informasi
materi pada
pertemuan
selajutnya yang
35
akan di pelajari,
yaitu: jangka
(devider) dan
welding gauge .
15. Doa Penutup
Pertemuan 3
Sintak Skenario Media Pencapaian Waktu
KKTP 6 JP
(@JP 45
Menit)
1. Guru
menyampaikan
salam
2. Ketua kelas
meminpin do’a
menurut
agama dan
keyakinan
masing –
masing.
36
3. Guru Presensi
kehadiran
siswa
37
memperhatika
n video,
peserta didik
dapat
menjelaskan
fungsi, dan cara
mengunakan
welding gauge.
38
Pengumpula 6. Guru Alat ukur 37
n data (data membentuk jangka 38
collection) peserta didk (devider), dan 43
dalam weldig gauge, 44
kelompok, benda yang 51
peserta didik akan di ukur, 52
berdiskusi LKPD
dalam
kelompok
terdiri dari satu
kelompok (4
orang), peserta
didik
mengumpulkan
30’
dari berbagai
sumber untuk
menjawab
pertanyaan
cara
mengunakan:
jangka
(devider),
welding gauge ,
dan fungsi:
Jangka
(devider),
welding gauge .
39
7. Guru
membimbing
peserta didik
saat diskusi
dalam menggali
informasi.
40
Pengolahan 8. Siswa
data (data menuangkan
processing) jawaban pada
LKPD 15’
berdasarkan
data yang telah
di peroleh.
Pembuktian 9. Setiap
(verification) kelompok
mempersentasi
kan hasil
diskusinya.
10. Kelompok lain
menanggapi
kelompok yang
sedang
mempersentasi
120’
kan hasil
kelompok di
depan kelas.
11. Guru
mengklarifikasi
hasil
pekerjaaan
peserta didik
bila ada yang
kurang sesuai.
41
Menarik 12. Siswa
simpulan/gener menyimpulkan
alisasi pembelajaran
(generalization)
alat ukur
jangka
15’
(devider) dan
welding gauge
yang di lakukan
pada
pertemuan ini.
Penutup.
13. Guru beserta
peserta didik
melakukan
refleksi
pembelajaran:
Apa yang
sudah di
pelajari hari 15’
ini.
Apa yang
belum di
pahami
pada
pembelajar
an hari ini.
14. Doa Penutup
42
Lampiran
43
- Apa level pencapaian rata-rata peserta didik dalam kegiatan pembelajaran ini?
- Apakah seluruh peserta didik dapat dianggap tuntas dalam pelaksanaan
pembelajaran?
- Apa strategi agar seluruh siswa dapat menuntaskan kompetensi?
44
jangka sorong
(venier caliper)
Disajikan 3 PG
deskripsi,
peserta didik
dapat
menentukan alat
ukur bevel
protractor
Disajikan gambar 4 PG
alat ukur,
peserta didik
dapat
menentukan
fungsi alat ukur
penyiku (steel
square)
Disajikan 5 PG
deskripsi,
peserta didik
dapat
menentukan alat
ukur jangka
(devider)
Disajikan gambar 6 PG
alat ukur,
45
peserta didik
dapat
menentukan
fungsi alat ukur
welding gauge
46
alat ukur, jangka
sorong (vernier
caliper), bevel
protraktor,
penyiku (steel
square), jangka
(devider),
welding gauge
Soal pengetahuan
2. Perhatiakan gambar di
bawah ini!
47
Fungsi pada gambar di
atas adalah?
A 2
A. Digunakan untuk
mengukur panjang,
ketebalan dan
diameter sebuah
benda
B. Mengukur sudut
suatu benda
C. Mengukur sudut
siku-siku pada
benda kerja
D. Membuat garis
melingkar atau radius
E. Untuk mengetahui
dimensi dari hasil
pengelasan
48
A. Jangka sorong E 2
(vernier caliper)
B. Jangka (devider)
C. Penyiku (steel
square)
D. Welding gaige
E. Bevel protraktor
4. Perhatikan gambar di
bawah ini!
A. Digunakan untuk
mengukur panjang, C 2
ketebalan dan
diameter sebuah
benda
B. Mengukur sudut
suatu benda
49
C. Mengukur sudut
siku-siku pada
benda kerja
D. Membuat garis
melingkar atau radius
E. Untuk mengetahui
dimensi dari hasil
pengelasan
5. Alat yang
digunakan untuk
membuat garis
melingkar atau
radius adalah ?
A. Jangka sorong
(vernier caliper)
B 2
B. Jangka (devider)
C. Penyiku (steel
square)
D. Welding gaige
E. Bevel protraktor
6. Perhatikan gambar di
bawah ini!
50
Fungsi gambar di atas
adalah?
A. Digunakan untuk
E 2
mengukur panjang,
ketebalan dan
diameter sebuah
benda
B. Mengukur sudut
suatu benda
C. Mengukur sudut
siku-siku pada
benda kerja
D. Membuat garis
melingkar atau radius
E. Untuk mengetahui
dimensi dari hasil
pengelasan
Gambar 2
Gambar 3
52
5. Main scale inch (sakal utama
inch)
6. Vernier scale milimeter (skala
nonius milimeter)
7. Vernier scala inch (sakal
nonius icnh)
Tuliskan nama bagian 8. Retainer (clamp screw atau
53
berada di posisi yang benar
dan rata di antara rahang.
5. Tutup rahang jangka sorong
dengan hati-hati dan
pastikan objek tidak
bergeser selama proses
pengukuran.
6. Baca angka pada skala
utama yang berada di
Gambar 3
bagian bawah jangka
sorong.
7. Skala vernier pada jangka
5
sorong memberikan
pembacaan tambahan yang
lebih tepat.
8. Jumlahkan pembacaan
skala utama dan skala
vernier untuk mendapatkan
hasil akhir pengukuran.
Gambar 2
54
2. Posisikan Gauge pada
Pengelasan,tempatkan
gauge pada tempat yang
akan diukur. Pastikan gauge
bersentuhan dengan area
pengelasan secara merata
dan sesuai dengan
spesifikasi desain.
3. Baca hasil pengukuran pada
gauge. Ini mungkin
mencakup dimensi dari
pengelasan, sudut,
keberlanjutan, dan kualitas
pengelasan seperti
kelebihan pengelasan
(overlapping), kekurangan
pengelasan (undercut), atau
ketinggian pengelasan
(reinforcement).
4. Catat Hasil Pengukuran
Gambar 3
55
3. Tempatkan bevel protractor
pada permukaan yang akan
diukur sudutnya. Pastikan
alat ini ditempatkan dengan
pas dan rata di sepanjang
permukaan tersebut.
4. Baca sudut pada skala
utama yang terdapat pada
bevel protractor.
5. Baca angka pada skala
vernier yang sejajar dengan
skala utama dan catat
sebagai angka desimal
tambahan.
6. Jumlahkan angka pada
skala utama dan vernier
untuk mendapatkan sudut
akhir.
7. Catat Hasil Pengukuran
56
o
r
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1.
2.
3.
Keterangan :
PG skor =2
Uraian skor =5
Total skor PG = 6 x 2 = 12
Uraian = 3 x 5 = 15
Total skor = 27
Konversi Nilai
57
0 – 61 D Perlu Bimbingan
Perlu Bimbingan
Memerlukan pendampingan lebih lanjut dalam pembelajaran, pendampingan melalui
kelompok pembelajaran dengan menggunakan tutor sebaya. Serta dicari penyebab
permasalahan dalam pembelajaran.
Cukup
Memerlukan kesempatan waktu belajar yang lebih lama, bisa dilakukan diluar jam
regular namun tetap dalam pemantauan guru
Baik
Sudah terampil dan diberikan kesempatan untuk mengembangkan diri ke tahap
selanjutnya
Sangat Baik
Direkomendasikan untuk menjadi tutor pada pembelajaran tutor sebaya untuk
membatu proses pembelajaran peserta didik lain yang perlu bimbingan
58
Menerapkan Keselamatan Peserta didik dapat Rubrik
penggunaan dan Kesehatan menggunakan alat observasi
alat ukur Kerja Terhadap ukur sesuai standar
Alat operasiaonal
prosedur (SOP)
59
4. Menggunakan alat
ukur jangka (devider)
5. Menggunakan alat
ukur welding gauge
Nama : ………………
No Absen : ………………
Kelas : ………………
No Keterampilan yang dinilai Skor
soal
60
5. Peserta didik menyiapkan alat ukur jangka (devider)
dengan benar
Jumlah Skor
61
1. Peserta didik 1 Meninggalkan alat ukur di tempat
menggunakan alat praktek
ukur sesuai fungsinya
2 Membersihkan alat ukur
62
4. Peserta didik 1 Siswa tidak mampu menyiapkan
menyiapkan alat ukur alat ukur
penyiku (steel square)
2 Siswa kurang mampu menyiapkan
dengan benar
alat ukur
63
4 Siswa mampu menyiapkan alat
ukur dengan baik
64
operasional prosedur 3 Mengambil pengukuran dengan
(SOP) benar
65
dengan waktu yang 2 Siswa kurang mampu
telah di tetapkan
menyelesaikan tugas tepat waktu.
Keterangan
Konversi Nilai
66
71 – 80 B Baik
61 – 70 C Cukup
0 – 61 D Perlu Bimbingan
Perlu Bimbingan
Memerlukan pendampingan lebih lanjut dalam pembelajaran, pendampingan melalui
kelompok pembelajaran dengan menggunakan tutor sebaya. Serta dicari penyebab
permasalahan dalam pembelajaran.
Cukup
Memerlukan kesempatan waktu belajar yang lebih lama, bisa dilakukan diluar jam
regular namun tetap dalam pemantauan guru
Baik
Sudah terampil dan diberikan kesempatan untuk mengembangkan diri ke tahap
selanjutnya
Sangat Baik
Direkomendasikan untuk menjadi tutor pada pembelajaran tutor sebaya untuk
membatu proses pembelajaran peserta didik lain yang perlu bimbingan
Penilaian Sikap
1 1 Kurang
67
Menaati ketentuan 2 Cukup
penggunaan alat
3 Baik
ukur sesuai
fungsinya 4 Sangat Baik
Konversi Ke Nilai
Predikat Klasifikasi
A Sangat Baik
B Baik
C Cukup
D Kurang
Bahan Bacaan
68
A. Alat ukur
69
digunakan untuk mengukur kedalaman lubang serta diameter luar
dan
dalam produk seperti yang ditunjukkan Gambar 7.3.
Sumber: Stefanelli,2017
62
Sumber: Hendriono, 2020
2. Bevel Protractor
dan landasan
63
permukaan benda yang akan
diukur
3. Selanjutnya baca hasil
pengukuran (Gambar 7.7)
64
Sumber: Ryan, 2009
4. Jangka (Devider)
65
length, actual throat thickness), untuk mengukur kedalaman cacat
undercut.
Gambar 7.12.
66
Gambar 7.12 Penggunaan Hi-Lo Welding Gauge
67
Gambar 7.14 Pemeriksaan material sebelum pengelasan.
DAFTAR PUSTAKA
1. Agus Ahyari, 1998, Manajemen Produksi: Perencanaan Sistem Produksi, BPFE:
Yogyakarta.
2. Faostino Cordosa Gomes, 2000, Manajemen Sumber Daya Manusia, ANDI OFFSET:
Yogyakarta.
3. Lalu Sumayang, 2003, Dasar-dasar Manajemen Produksi & Operasi, Salemba Empat:
Jakarta.
4. MN Nasution, 2001, Manajemen Mutu Terpadu (Total Quality Management), Ghalia
Indonesia: Jakarta.
5. Richardus Eko Indrajit dan Richardus Djokopranoto, 2002, Konsep Manajemen
Supply Chain, Grasindo: Jakarta.
6. Cristian Guilino, Fachkunde Bauschlosser-Stahlbauer-Schmelzschweisser.Verlag Handwerk
und Technik GmbH, Hamburg, 1986.
7. A. Gatot Bintoro. 2000. Dasar-dasar Pekerjaan Las. Penerbit Kanisius,Yogyakarta.
8. C. van Terheijden, dan Harun. 1971. Alat-alat Perkakas 2. PenerbitBinacipta, Bandung.
9. Department of Labor and Immigration, 1975. Turning Between Centres 1.Basic Trade
Manual. Australian Government Publishing Service,Canberra.
10. G. Takeshi Sato, dan N. Sugiarto H., 1996. Menggambar Mesin MenurutStandar ISO. PT.
Pradnya Paramita, Jakarta.
11. Kratfel. E., G. Drake, 1974. Modern Shop Procedures. Reston PublishingCompany, Inc.
Reston, Virginia.
68
12. Krar. S.F., J.W. Oswald, J.E.St. Amand., 1983. Machine Tool OperationsMcGraw Hill
International Editions.
B. Pembahasan
1. Laporan Hasil Merekap Ulang Pengolahan Kelas Yang Dikembangkan Oleh Guru
Pamong .
Berdasarkan hasil merekap ulang pengolahan kelas, bahwa metode pengajaran
yang diterapkan memberikan hasil positif dalam meningkatkan pemahaman siswa.
Namun, terdapat area yang perlu diperhatikan lebih lanjut, seperti memberikan
umpan balik lebih intensif dan menyesuaikan pendekatan untuk mendukung
kebutuhan individu siswa.
Merekap ulang pengolahan kelas ini akan menjadi dasar untuk pengembangan
lebih lanjut dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas saya. Guru
dpat untuk terus beradaptasi dan memperbaiki metode pengajaran agar dapat
memberikan pengalaman pembelajaran yang lebih baik bagi siswa.
69
3. Menyusun Perangkat Pembelajaran, Berkolaboratif Dengan Gp Dan Dpl
Berkaitan Dengan Materi Yang Akan Diajarkan Oleh Gp Berikutnya
Di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Bandung, perangkat pembelajaran
yang di gunakan oleh guru pamong di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2
Bandung, menggunakan modul ajar kurikulum merdeka.
70
BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
1 Laporan Hasil Merekap Ulang Pengolahan Kelas Yang Dikembangkan Oleh Guru Pamong.
Pada ATP guru telah merancang dengan mempertimbangkan materi apa yang
sebaiknya diajarkan terleih dahulu ke siswa sehingga tujuan pembelajaran dapat
tersampaikan ke siswa dengan optimal. Pengelolaan alat praktik guru merancang siswa
dalam berkelompok agar bisa digunakan oleh semua peserta didik.
71
keterlibatan peserta didik. Melalui pendekatan ini, diharapkan guru dapat menciptakan
suasana pembelajaran yang kondusif, merespons kebutuhan individu peserta didik, dan
mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan pada setiap pertemuan.
3 Menyusun Perangkat Pembelajaran, Berkolaboratif Dengan Gp Dan Dpl Berkaitan Dengan
Materi Yang Akan Diajarkan Oleh Gp Berikutnya
Menyusun perangkat pembelajar (bahan ajar, modul/RPP, dan buku teks) yang
diperoleh saat mengikuti kuliah di mata kuliah PPA I dengan dokumen yang
dikembangkan oleh GP di sekolah baik berdasarkan Kurikulum 2013 ataupun
Kurikulum Merdeka. Modul ajar dan perangkat pembelajaran di kelas Pengelasan
dirancang sesuai dengan pedoman Kurikulum Merdeka.
Namun capain pembelajaran tidak di tuliskan di dalam modul ajar, seharusnya
dituliskan pada modul ajar sehinga dapat dituliskan tujuan pembelajaran, dapat dalam
memastikan pengembangan keterampilan peserta didik dari tingkat yang lebih rendah
hingga tingkat yang lebih tinggi. Selain itu, modul ajar sudah mencakup berbagai
komponen, termasuk identitas penulis, kompetensi awal, profil peserta didik, serta
kompetensi inti seperti tujuan pembelajaran, asesmen, dan refleksi, sehingga modul ajar
yang dirancang dapat di gunakan dalam pembelajran dengan baik.
B. SARAN
Berikut adalah beberapa saran yang bisa saya sampaikan dalam makalah
laporan PPL ini:
1. Penggunaan Metode Pembelajaran yang Beragam:
Sarankan untuk mencoba metode pembelajaran yang berbeda agar dapat
menyesuaikan dengan gaya belajar yang beragam di kelas. Misalnya, penggunaan
diskusi kelompok, proyek, atau presentasi untuk meningkatkan keterlibatan siswa.
72
Usulkan untuk lebih meningkatkan interaksi langsung antara guru dan siswa. Hal
ini dapat dilakukan melalui diskusi satu lawan satu, konsultasi individu, atau kegiatan
tutor sebaya.
73
Sarankan untuk melibatkan siswa dalam penetapan tujuan pembelajaran. Hal ini
dapat meningkatkan rasa memiliki siswa terhadap pembelajaran dan memotivasi
mereka untuk mencapai tujuan tersebut.
74
REFERENSI
Rasul, Djuharis dan Tita Lestari.(2023). Mata Praktik Pengalaman Lapangan I di sekolah
menengah kejuruan. Jakarta. Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
75
76