Anda di halaman 1dari 19

HUBUNGAN ANTARA REGULASI EMOSI DENGAN

MOTIVASI BERPRESTASI PEMAIN BASKET DI UMS

NASKAH PUBLIKASI

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh

Gelar Sarjana (S-1) Psikologi

Diajukan Oleh:

ZADRIAN AFDAL DINIL HAQ

F 100 104 005

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2015
HUBUNGAN ANTARA REGULASI EMOSI DENGAN
MOTIVASI BERPRESTASI PEMAIN BASKET DI UMS

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh

Gelar Sarjana (S-1) Psikologi

Diajukan Oleh:

ZADRIAN AFDAL DINIL HAQ

F 100 104 005

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2015
HUBUNGAN ANTARA REGULASI EMOSI DENGAN
MOTIVASI BERPRESTASI PEMAIN BASKET DI UMS

Zadrian Afdal Dinil Haq


Dra. Partini, M.Si

Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta


Zadrian_13@yahoo.co.id
ABSTRAK
Motivasi berprestasi adalah kecenderungan seseorang untuk mencapai
kesuksesan atau memperoleh apa yang menjadi tujuan akhir yang dikehendaki,
keterlibatan diri individu terhadap suatu tugas, harapan untuk menjadi berhasil
dalam suatu tugas yang diberikan, serta dorongan untuk mengatasi rintangan-
rintangan untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan sulit secara cepat dan tepat.
Regulasi emosi tidak bisa terlepas dari kehidupan manusia. Kesadaran atau proses
kognitif membantu individu mengatur emosi-emosi atau perasaan-perasaan, dan
menjaga emosi tersebut agar tidak berlebihan, misalnya setelah atau sedang
mengalami stres
Tujuan penelitian ini (1) Hubungan antara regulasi emosi dengan motivasi
berprestasi atlet bola basket UBB UMS. (2) Motivasi berprestasi atlet bola basket
UBB UMS. (3) Regulasi emosi pada atlet bola basket UBB UMS. Hipotesis yang
diajukan ada hubungan positif antara regulasi emosi dengan motivasi berprestasi.
Subjek penelitian ini berjumlah 60 orang atlit yang mengikuti Unit Bola
Basket UMS. Tehnik pengambilan sampel menggunakan non random sampling
dengan tehnik purposive sampling. Pengumpulan data dalam penelitian ini
menggunakan skala, yaitu skala regulasi emosi dan motivasi berprestasi dan
dianalisis dengan teknik analisis product moment.
Kesimpulan hipotesis ada hubungan positif yang sangat signifikan antara
regulasi emosi dengan motivasi berprestasi. Semakin tinggi regulasi emosi
semakin tinggi motivasi berprestasi sebaliknya semakin rendah regulasi emosi
maka motivasi berprestasi rendah. Hal ini ditunjukkan dengan nilai = 0,620
dengan sig. = 0,000 (p<0,01). (2) Tingkat regulasi emosi pada subjek tergolong
sedang. Hal ini ditunjukkan oleh rerata empirik sebesar 79,05 sedangkan rerata
hipotetik sebesar 63. (3) Motivasi berprestasi pada subjek tergolong tinggi. Hal ini
ditunjukkan oleh rerata empirik sebesar 81,08 sedangkan rerata hipotetik sebesar
52,5. (4) Sumbangan efektif (SE) variabel regulasi emosi dengan motivasi
berprestasi sebesar 38,4%. Hal ini berarti masih terdapat 61,6% variabel lain yang
dapat mempengaruhi motivasi berprestasi diluar variabel regulasi emosi.

Kata kunci : regulasi emosi dan motivasi berprestasi pemain basket di UMS
PENDAHULUAN tim putri yang sering gagal untuk
Olahraga bola basket akhir- mendapatkan juara. Hal ini yang
akhir ini menunjukkan peningkatan menyebabkan peneliti untuk
yang sangat pesat, yaitu dengan mengadakan penelitian mengapa tim
banyaknya perkumpulan dan basket UBB UMS belom bisa meraih
pertandingan serta banyaknya jumlah prestasi disetiap pertandingan. Hal
penonton dalam suatu pertandingan ini juga didukung oleh hasil
baik orang tua maupun muda. Bola observasi awal yang dilakukan pada
basket adalah salah satu cabang tanggal 15 November 2014 di gor
olahraga beregu di tanah air yang UMS, bahwa sebagian pemain bola
mengalami perkembangan yang basket kurang menunjukkan adanya
cukup pesat. Hal ini disebabkan, motivasi yang tinggi.
jenis olahraga ini bukan hanya Hal tersebut terlihat dalam
sebagai olahraga prestasi tetapi juga
sesi latihan pada hari selasa dan
sebagai olahraga pendidikan ataupun
kamis di Gor UMS pukul 4 sore
sebagai olahraga rekreasi. Pada
periode 2010 sampai 2012 UKM sampai selesai. Seperti dalam
Bola Basket UMS berhasil meraih
beberapa latihan beberapa pemain
juara dalam beberapa turnamen antar
tampak tidak hadir, kurang
universitas yang diadakan di
Surakarta, seperti IPR (Invitasi Piala bertanggung jawab dalam latihan
Rektor) UMS pada tahun 2010 tim
seperti kehadiran yang tidak tepat
putra juara 1 dan tim putri juara 3,
waktu, dan ragu-ragu untuk mencoba
Setiap akan bertanding tim UMS
sudah melakukan latihan keras pola strategi baru yang diberikan
dengan melakukan TC (training
oleh pelatih. Dalam hal ini banyak
center) selama 1-2 bulan sebelum
kemungkinan yang menyebabkan tim
pertandingan. Namun hasil yang
diberikan belum bisa membawa tim UMS kurang maksimal dalam
UMS untuk menjadi juara pertama
bertanding dan kurang bisa untuk
disetiap pertandingan terutama pada
memotivasi dirinya saat sebelum Untuk menciptakan motivasi

bertanding dan sesudahnya, karena berprestasi, perlunya mengetahui

bila mengalami ketidak seimbangan tentang bagaimana mengubah emosi

akan merusak suatu system dalam negatif menjadi sesuatu yang positif,

pertandingan dan juga skema strategi bahwa kegagalan atau kesulitan yang

yang diberikan pelatih dilihat dari datang merupakan kesempatan agar

segi motivasi menurut (Chaplin, bisa berkembang, paradigma seperti

2002) motivasi berprestasi adalah ini dapat mengubah cara pandang

kecenderungan seseorang untuk para pemain bola basket dalam

mencapai kesuksesan atau menilai kesulitan, kesedihan, dan

memperoleh apa yang menjadi tujuan kegagalan dari sudut pandang yang

akhir yang dikehendaki, keterlibatan berbeda. Oleh sebab itu dibutuhkan

diri individu terhadap suatu tugas, emosi yang stabil pada setiap tim

harapan untuk menjadi berhasil basket supaya tetap tenang dan

dalam suatu tugas yang diberikan, konsisten dalam mengikuti suatu

serta dorongan untuk mengatasi pertandingan, hal ini sangatlah

rintangan-rintangan untuk melakukan berpengaruh sehingga mengetahui

pekerjaan-pekerjaan sulit secara pada setiap tim basket apakah ada

cepat dan tepat. Alderman Gunarsa yang mengalami tekanan seperti

(2008) menyebutkan bahwa dalam stress, dan panik sebelum bertanding.

bidang olahraga, tidak ada atlet yang Dampak yang ditimbulkan

dapat menang atau menunjukkan dari regulasi emosi yang buruk pada

prestasi optimal tanpa motivasi. atlet sebelum menghadapi


pertandingan adalah atlet tidak dapat berprestasi juga meningkat. Bagi

menunjukkan penampilan sesuai pelatih, diharapkan dapat menjadi

yang diharapkan, karena kurang informasi dan masukan dalam

adanya motivasi yang tinggi untuk kebijakan yang mengarah pada

memenangkan pertandingan. peningkatan dan motivasi berprestasi

Berdasarkan latar belakang masalah atlet bola basket.

diatas, maka penulis mengajukan LANDASAN TEORI


Regulasi emosi adalah
penelitian tentang bagaimana
kemampuan untuk tetap tenang
“Hubungan Antara Regulasi emosi
dibawah tekanan. Individu yang
Dengan Motivasi Berprestasi Pemain memiliki kemampuan regulasi emosi
dapat mengendalikan dirinya apabila
Basket di UMS”. Penelitian ini
sedang kesal dan dapat mengatasi
diharapakan dapat memberikan
rasa cemas, sedih atau marah
manfaat baik secara teoritis maupun sehingga mempercepat dalam
penyelesaian suatu masalah. Cukup
praktis. Manfaat Teoritis, Penelitian
sulit untuk mendeteksi tujuan dari
ini diharapkan dapat menambah
regulasi emosi pada tiap individu,
sumbangan keilmuan dalam bidang namun satu hal yang dapat
disimpulkan adalah bahwa regulasi
psikologi pada khususnya bidang
emosi berkaitan dengan mengurangi
psikologi olahraga.
dan menaikkan emosi negatif dan
Manfaat Praktis bagi pemain, positif (Gross, 1999). Berdasarkan
uraian diatas dapat disimpulkan
bisa mengetahui keterkaitan regulasi
bahwa regulasi emosi adalah
emosi dengan motivasi berprestasi
kemampuan individu untuk
sehingga dapat menjadikan emosinya mengontrol, menyesuaikan emosi
yang timbul pada tingkat intensitas
secara positif dan baik agar motivasi
yang tepat untuk mencapai suatu
tujuan seperti mengatur perasaan interpersonal individu saling
emosi pada individu dan juga sebagai berhubungan dan mempengaruhi.
ketenangan seseorang atau usaha Motivasi berprestasi menurut
untuk mempengaruhi emosi yang ada
Mc.Clelland (1987) adalah suatu
pada diri seseorang ketika mereka
keinginan yang ada dalam diri
memilikinya dan bagaimana ekspresi
tersebut diekspresikan pada seseorang yang mendorong orang
lingkungannya.
tersebut untuk berusaha mencapai
Kemudian Garnerfski & Kraaij
suatu standar atau ukuran
(2007) menjabarkan aspek-aspek dari
regulasi emosi tersebut diantaranya: keunggulan, ukuran keunggulan ini
Menyalahkan diri sendiri,
dapat dengan acuan prestasi orang
Penerimaan, Pemahaman ulang,
lain, akan tetapi juga dapat dengan
Pemusatan ulang positif, Pemusatan
ulang pada perencanaan, Penilaian membandingkan prestasi yang dibuat
ulang positif, Meletakkan pada
sebelumnya.
perspektif, Perusakan, Menyalahkan
Menurut Chaplin (2002) motivasi
orang lain. Faktor yang
mempengaruhi regulasi emosi yaitu berprestasi adalah kecenderungan
hubungan antara orang tua dan anak,
seseorang untuk mencapai
yang berhubungan dengan emosi
kesuksesan atau memperoleh apa
atau perasaan yang ada di antara
anggota keluarga bisa bersifat positif yang menjadi tujuan akhir yang
ataupun negatif.
dikehendaki, keterlibatan diri
Faktor berikutnya umur dan
individu terhadap suatu tugas,
jenis kelamin karena usia yang sama
namun jenis kelamin yang berbeda harapan untuk menjadi berhasil
itu sangat berpengaruh terutama pada
dalam suatu tugas yang diberikan,
wanita. Faktor hubungan
serta dorongan untuk mengatasi
interpersonal bahwa hubungan
rintangan-rintangan untuk melakukan
pekerjaan-pekerjaan sulit secara kemampuannya, serta lingkungan

cepat dan tepat. Dapat disimpulkan sebagai hasil keseluruhan interaksi.

bahwa motivasi berprestasi adalah Kemudian motivasi berprestasi

dorongan yang berasal dari dalam juga memiliki faktor internal dan

diri undividu untuk melakukan suatu eksternal yang dapat

tugas dengan baik, mempertahankan mempengaruhinya. Hubungan antara

kualitas kerja yang tinggi dan regulasi emosi dengan motivasi

berusaha mencapai prestasi kerja berprestasi pemain basket, Emosi

yang lebih tinggi untuk meraih yang dimiliki manusia pada dasarnya

kesuksesan. mempengaruhi keadaan fisiknya.

Aspek-aspek motivasi berprestasi Seorang atlet yang memiliki emosi

menurut (Mc Clelland dalam yang baik maka akan timbul

Retnoningsih, 2009) antara lain perasaan aman, dimana seseorang

adalah berusaha untuk sukses, tersebut terbebas dari perasaan takut

tanggung jawab, mempertimbangkan untuk melakukan suatu hal dengan

resiko, evaluatif, kreatif dan inovatif, baik dan ambisinya yang sesuai

menyukai tantangan. Faktor-faktor dengan kemampuanny. Regulasi

yang mempengaruhi motivasi emosi dalam diri atlet begitu penting

berprestasi adalah kemampuan dalam dirinya untuk mencapai

seseorang. Semua pengalaman masa kemampuan optimal serta

lalu seseorang yang mempengaruhi mengurangi kecemasan yang

kepercayaan diri, motivasi dan berdampak pula pada tim mereka.

Temuan menunjukkan bahwa


individu tidak hanya memantau sampel dalam penelitian ini
berdasarkan ciri-ciri:
keadaan emosional mereka dan
a. Atlet bola basket tingkat
membuat penilaian tentang regulasi
mahasiswa baik putra
emosi, tapi yang mereka
maupun putri yang berstatus
kembangkan strategi untuk
mahasiswa UMS.
meningkatkan, menurunkan, atau
b. Atlet yang masih aktif
mempertahankan emosi ketika
bermain bola basket.
mereka menganggap ini menjadi
c. Atlet yang terdaftar sebagai
diperlukan (Holman dkk., dalam
anggota tim setiap fakultas.
Stanley dkk., 2012). Hipotesis dari
Adapun pedoman
penelitian ini adalah ada hubungan
pengambilan sampel menurut
positif antara regulasi emosi dengan Arikunto, yaitu untuk menentukan
jumlah sampel yang akan diambil,
motivasi berprestasi pemain basket di
adalah apabila subyek kurang dari
UMS.
100, lebih baik diambil semua, akan
METODE PENELITIAN tetapi jika jumlah subyeknya besar
Variabel – variabel yang akan maka jumlah sampel yang akan
diteliti yaitu: diambil adalah antara 10-15% atau
1. Variabel bebas: Regulasi Emosi 20-25% (Arikunto, 1998).
2. Variabel tergantung: Motivasi Metode pengumpulan data,
Berprestasi skala regulasi emosi ini memiliki
nilai koefisien validitas (rbt) bergerak
Populasi dalam penelitian ini
dari rbt= 0,254 sampai dengan rbt =
adalah pemain bola basket yang
0,680 dengan p<0,05 dan koefisien
berstatus sebagai mahasiswa UMS
reliabilitas (rtt) sebesar 0,779, Skala
yang beranggotakan didalam unit
regulasi emosi secara keseluruhan
bola basket UMS. Pengambilan
tersebut berjumlah 33 pernyataan
favourable. Arah pemberian skor favourable dan 10 pernyataan
untuk aitem favorable bergerak dari unfavourable. Untuk mengetahui
5 sampai 1, dan sebaliknya untuk validitas, penelitian ini menggunakan
aitem unfavorable arah pemberian validitas isi Aiken’s V. Dalam Azwar
skor bergerak dari 1 sampai 5. (2012) menyebutkan Aiken (1985)
Pernyataan dikelompokkan dengan telah merumuskan formula Aiken’s
menggunakan 5 alternatif penilaian V untuk menghitung content-validity
jawaban sebagai berikut : Sangat coefficient yang didasarkan pada
sesuai (SS), Sesuai (S), Netral (N), hasil sesorang yang ahli. Kemudian
Tidak Sesuai (TS), Sangat Tidak hasil dari penilaian masing-masing
Sesuai (STS). Skala motivasi ahli akan dihitung menggunakan
berprestasi ini memiliki nilai formula aiken untuk masing-masing
koefisien validitas (rbt) bergerak dari aitem.
rbt= 0,254 sampai dengan rbt = 0,618, PENGUMPULAN DATA
dengan p<0,05 dan koefisien Subjek dalam penelitian ini
reliabilitas (rtt) sebesar 0,808. Skala adalah mahasiswa Universitas
motivasi berprestasi yang digunakan Muhammadiyah Surakarta yang
merupakan skala motivasi yang mengikuti Unit Kegiatan Mahasiswa
berdasarkan aspek-aspek yang UBB UMS. Teknik sampling pada
dikemukakan oleh Mc. Clelland dan penelitian ini menggunakan non
merupakan hasil modifikasi dari random sampling dengan teknik
skala yang disusun oleh Setianingsih purposive sampling, Adapun ciri-ciri
(2011) yang terdiri dari 27 aitem, 17 subjek adalah: mahasiswa UMS,
favorable dan 10 unfavorable, Arah anggota UBB UMS, masih aktif
pemberian skor untuk aitem dalam kuliah, masih aktif bermain
favorable bergerak dari 4 sampai 1, bola basket. Jumlah subjek dalam
dan sebaliknya untuk aitem penelitian berjumlah 60 orang.
unfavorable arah pemberian skor Prosedur pelaksaan pengumpulan
bergerak dari 1 sampai 4. Skala data dalam penelitian ini dengan
keseluruhan tersebut berjumlah 27 metode try-out terpakai, try-out
aitem dan terdiri dari 17 pernyataan terpakai yaitu satu kali pengambilan
data namun dilakukan untuk dua berprestasi) memiliki korelasi yang
perhitungan sekaligus. searah (linier) atau tidak.
ANALISIS DATA Berdasarkan uji linieritas diperoleh
1. UjiAsumsi nilai F = 40,909; signifikansi (p) =
a. Uji normalitas sebaran 0,000; (p < 0,05). Hasil tersebut
Uji normalitas sebaran menunjukkan bahwa regulasi emosi
dimaksudkan untuk mengetahui dengan motivasi berprestasi memiliki
apakah sebaran data penelitian korelasi yang searah (linier).
mengikuti sebaran distribusi 2. Uji Hipotesis
normal atau tidak. Berdasarkan
Langkah selanjutnya adalah
hasil uji normlitas pada variabel
melakukan analisis data. Analisis
regulasi emosi diperoleh nilai
data digunakan untuk menguji
Kolmogorov-Smirnov Z = 0,918;
hipotesis yang diajukan dalam
signifikansi (p) = 0,369; (p >
penelitian ini adalah korelasi product
0,05) Hal tersebut menunjukkan
moment dari Pearson. Berdasarkan
bahwa sebaran data variabel
hasil perhitungan teknik analisis
regulasi emosi memenuhi
product moment dari Pearson
distributor normal. Sedangkan
diperoleh nilai (r) = 0,620 dengan p
hasil uji normalitas variabel
= 0,000 (p < 0,01) yang artinya
motivasi berprestasi diperoleh
terdapat hubungan positif yang
nilai Kolmogorov-Smirnov Z =
sangat signifikan antara regulasi
0,547; signifikansi (p) = 0,926; (p
emosi dengan motivasi berprestasi,
> 0,05). Hal tersebut juga
hal ini berarti hipotesis yang
menunjukkan bahwa sebaran data
diajukan diterima.
variabel motivasi berprestasi
3. SumbanganEfektif
memenuhi distribusi normal.
b. Uji linieritas hubungan Sumbangan efektif antara

Uji linieritas dimaksudkan variabel regulasi emosi dengan

untuk mengetahui apakah variabel motivasi berprestasi sebesar 38,4%,

bebas (regulasi emosi) dengan ditunjukkan oleh koefisien

variabel tergantung (motivasi determinan (r) = 0,384. Berarti masih


terdapat 61,6% variabel lain yang diajukan peneliti yaitu ada hubungan
mempengaruhi motivasi berprestasi positif antara regulasi emosi dengan
di luar variabel regulasi emosi. motivasi berprestasi pemain basket di
4. Kategorisasi ums.
Hasil analisis dari hipotsis ini
Berdasarkan hasil analisis
diketahui motivasi berprestasi menunjukkan bahwa regulasi emosi
memiliki rerata empirik (RE) sebesar yang baik akan meningkatkan
81,08 dan rerata hipotetik (RH)
motivasi berprestasi pada atlet dan
sebesar 52,5 yang berarti motivasi
berprestasi pada subjek tergolong mampu menunjukkan penampilan
tinggi. Variabel regulasi emosi yang terbaik dimana dibutuhkannya
mempunyai rerata empirik (RE)
semangat atau emosi yang besar
sebesar 79,05 dan rerata hipotetik
(RH) sebesar 63 yang berarti regulasi dalam diri seseorang sehingga dapat
emosi pada subjek tergolong sedang. memacu semangat untuk memotivasi
5. Pembahasan
dirinya, karena didalam olahraga
Berdasarkan hasil perhitungan
basket penuh dengan body kontak
teknik analisis product moment dari
Pearson diperoleh nilai koefisien dengan lawan sehingga ada kalanya
korelasi (r) = 0,620 dengan p = 0,000 meluapkan emosinya yang akan
(p < 0,01) yang artinya terdapat
memunculkan motivasi yang tinggi
hubungan positif yang sangat
signifikan antara regulasi emosi untuk memenangkan pertandingan.
dengan motivasi berprestasi. Hal ini Regulasi emosi adalah kemampuan
menunjukkan bahwa semakin baik
untuk tetap tenang dibawah tekanan.
regulasi emosi maka motivasi
berprestasi akan baik sebaliknya Individu yang memiliki kemampuan
semakin rendah regulasi emosi maka regulasi emosi dapat mengendalikan
motivasi berprestasi rendah dan
dirinya apabila sedang kesal dan
sesuai dengan hipotesis yang
dapat mengatasi rasa cemas, sedih mengelola emosi yang atlet miliki

atau marah sehingga mempercepat dan diharapkan tidak terjadi reaksi

dalam penyelesaian suatu masalah. emosional negatif yang tidak

Pengekspresian emosi, baik negatif diinginkan. Untuk menciptakan

ataupun positif merupakan hal yang motivasi berprestasi, perlunya

sehat dan konstruktif asalkan mengetahui tentang bagaimana

dilakukan dengan tepat menurut mengubah emosi negative menjadi

(Reivich dan Shatte, 2002). Menurut sesuatu yang positif, bahwa

Chaplin (2002) motivasi berprestasi kegagalan atau kesulitan yang datang

adalah kecenderungan seseorang merupakan kesempatan agar bisa

untuk mencapai kesuksesan atau berkembang, paradigma seperti ini

memperoleh apa yang menjadi tujuan dapat mengubah cara pandang para

akhir yang dikehendaki, keterlibatan pemain bola basket dalam menilai

diri individu terhadap suatu tugas, kesulitan, kesedihan, dan kegagalan

harapan untuk menjadi berhasil dari sudut pandang yang berbeda.

dalam suatu tugas yang diberikan, Sumbangan efektif antara


variabel regulasi emosi dengan
serta dorongan untuk mengatasi
motivasi berprestasi sebesar 38,4%,
rintangan-rintangan untuk melakukan
ditunjukkan oleh koefisien
pekerjaan-pekerjaan sulit secara determinan (r2) = 0,384. Berarti
masih terdapat 61,6% variabel lain
cepat dan tepat. Atlet harus mencapai
yang mempengaruhi motivasi
dan mempertahankan kondisi
berprestasi diluar variabel regulasi
emosional yang optimal sebelum dan emosi, yakni minat, intelegensi,
kepribadian, keadaan jasmani, dan
selama kompetisi dengan terus
sebagainya. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa motivasi signifikan antara regulasi emosi
berprestasi dengan segala aspek yang dengan motivasi berprestasi.
terkandung didalamnya memang KESIMPULAN DAN SARAN
memberikan kontribusi untuk Berdasarkan hasil penelitian
regulasi emosi pada pemain bola dan pembahasan maka dapat diambil
basket, meskipun motivasi kesimpulan bahwa :
berprestasi tidak hanya dipengaruhi 1. Ada hubung positif yang
oleh variabel tersebut. sangat signifikan antara
Variabel motivasi berprestasi regulasi emosi dengan
memiliki rerata empirik (RE) sebesar motivasi berprestasi, yaitu
81,08 dan rerata hipotetik (RH) semakin baik regulasi emosi
sebesar 52,5 yang berarti motivasi maka motivasi berprestasi
berprestasi pada subjek tergolong baik sebaliknya semakin
tinggi. Namun demikian didapatkan rendah regulasi emosi maka
rincian pada tabel 4.5 bahwa terdapat motivasi berprestasi
8 subjek (13,3%) yang tergolong meningkat atau rendah. Hal
sedang, 13 subjek (21,7%) tergolong ini ditunjukkan dengan nilai r
sangat tinggi dan Variabel regulasi = 0,620 dengan p = 0,000 (p
emosi mempunyai rerata empirik < 0,01).
(RE) sebesar 79,05 dan rerata 2. Tingkat regulasi emosi pada
hipotetik (RH) sebesar 63 yang subjek tergolong sedang. Hal
berarti regulasi emosi pada subjek ini ditunjukkan oleh rerata
tergolong sedang. Namun demikian empirik sebesar 79,05
didapatkan rincian pada tabel 4.6 sedangkan rerata hipotetik
terdapat 10 subjek (16,7%) yang sebesar 63.
tergolong sedang dan 39 subjek 3. Tingkat motivasi berprestasi
(65%) yang tergolong tinggi. pada subjek tergolong tinggi.
Berdasarkan uraian diatas dapat Hal ini ditunjukkan oleh
diambil kesimpulan bahwa ada rerata empirik sebesar 81,08
hubungan positif yang sangat sedangkan rerata hipotetik
sebesar 52,5.
4. Sumbangan efektif (SE) dimiliki oleh pemainnya.
variabel regulasi emosi Kemudian mengikuti
dengan motivasi berprestasi kompetisi yang rutin, adalah
sebesar 38,4%. Hal ini berarti salah satu bentuk
masih terdapat 61,6% menentukan sasaran yang
variabel lain yang dapat efektif.
mempengaruhi motivasi 4. Bagi peneliti selanjutnya
berprestasi diluar variabel dapat memberi pelajaran dan
regulasi emosi. pengetahuan sehingga lebih
Berdasarkan hasil penelitian mengerti dan paham dalam
maka peneliti memberikan proses pengambilan data
sumbangan saran : agar tidak terjadi kesalahan,
1. Bagi UKM bisa membangun yang tertarik meneliti
motivasi para pemain dengan tema yang sejenis
diawali dengan menetapkan dapat menambahkan tehnik
sasaran atau goal setting. pengambilan data
Konsep dasar dari goal menggunakan observasi dan
setting adalah menciptakan wawancara.
tantangan bagi atlet untuk
DAFTAR PUSTAKA
dilewati.
2. Bagi Pemain atau atlet
Arikunto, S. 1998. Prosedur
diharapkan dapat lebih bisa Penelitian, Suatu
teapat waktu dalam berlatih Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta.
supaya berjalan sesuai
dengan program latihan, Azwar, S.2001. Metode Penelitian.
Yogyakarta: Pustaka
disiplin dalam latihan sesuai Pelajar.
yang diberikan pelatih
_______.2002. Reliabilitas dan
berjalan lancar. Validitas.Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
3. Bagi Pelatih juga harus
paham dengan pencapaian _______.2002.Penyusunan Skala
Psikologi. Yogyakarta:
teknik dan fisik yang Pustaka Pelajar.
Azwar, S.2007. Metodologi research Gross, J. J. 1999. “Emotion and
jilid 2.Yogyakarta. Andi emotion regulation”,
Offset. Dalam L. A. Pervin& O.
________. 2011. Reliabilitas dan P. John (Ed.), Theory and
Validitas.Yogyakarta: research (2nd edition) (p.
Pustaka Pelajar 525-552), Guilford, New
York.
Bonnano, G. A., & Mayne, T. J.
2001. Emotion: Current Gross, J. J. 1999. Emotion
Issues and Future regulation: Past, Present,
Directions. New York: Future. Cognition &
The Guilford Press. Emotion, 13, 551-573.
http://www.ask.com/web
Chaplin, J. P. 2002. Kamus Lengkap
Psikologi (terjemahan ?q=emotion+regulation.
Kartini Kartono). Jakarta:
PT. Raja Grafindo Hadi, S. 1996. Metodologi Research
Persada. jilid II. Yogyakarta: Andi
Offset
Frijda, N. H. (1986). The emotions.
______. 2000. Manual Seri Program
Cambridge: Cambridge Statistik Versi 2000
Paket Midi. Yogyakarta:
University Press. Fakultas Psikologi UGM

______. 2000. Metodologi Research


Garnefski, N., Kraaj, V., jilid I. Yogyakarta: Andi
&Spinhoven, P. 2001, Offset
“Personality and
differences 30”, Kimberly, S. (2003). Regulating
Pergamon, Netherlands. Emotion in Parent-Chind
and Peer Relationships;
Garnerfkski, N., Kraaij, V. (2007). A Comparason of
The Cognitive Emotion Sexually Maltreated and
Regulation Nonmaltreated Girls.
Questionnaire. European Child Maltreated, 8, 163.
Journal of Psychological Lazarus, R. S. 1991. Emotion and
Assessment; Vol. Adaptation. New York:
23(3):141–149. Oxforrd University Press.
University of Leiden, Mauss, I B., Bunge, silivia A., &
The Netherlands. Gross, James J. (2007).
Autmati emotion
Gunarsa, S. D. 2008. Psikologi regulation. Social and
Personality Psychology
Olahraga Prestasi. Compass, 1.10 146 167.
Mc. Clelland, D. C. 1987. Memacu
Jakarta: Gunung Mulia. Masyarakat Berprestasi
(Terjemahan oleh Setianingsih, Bekti. 2011. Hubungan
Suyanto). Jakarta: Antara Kepercayaan Diri
Intermedia dengan Motivasi
Berprestasi Pemain
Retnoningtias, D. 2009. Hubungan Futsal. Skripsi (tidak
Antara Motivasi diterbitkan). Surakarta :
Berprestasi Dengan Fakultas Psikologi
Entrepreneurship Pada Universitas
Mahasiswa UMS. Muhammadiyah
Naskah Publikasi (tidak Surakarta
diterbitkan). Surakarta:
Fakultas Psikologi Sugiyono, 2010.Statistika untuk
Universitas
Muhammadiyah penelitian, Bandung:
Surakarta.
Alfabeta
Rieuwpassa, 2012. Total penonton

NBL meningkat. Sugiyono. 2008. Metode Penelitian


Kuantitatif, Kualitatif
Artikel.http://bolanews.com dan R&D. Bandung: CV
Alfabeta.
Straub, W. F. 1980. Sport
Satiadarma, S. S. 2000.
Pengembangan Alat Psychology: An Analysis
Ukur Psikologi.
Yogyakarta: Andi Offset of Athlete Behavior. (2nd
Press.
ed.) Ithaca, N.Y.:
Setianingsih, Bekti. 2011. Hubungan
Antara Kepercayaan Diri Mouvement Publications.
dengan Motivasi
Berprestasi Pemain
Futsal. Skripsi (tidak
diterbitkan).Surakarta :
Fakultas Psikologi
Universitas
Muhammadiyah
Surakarta

Setiaji, Bambang. 2004. Panduan


Riset Dengan
Pendekatan Kuantitatif.
Program Pascasarjana:
Surakarta

Anda mungkin juga menyukai