Seseorang yang memiliki pola pikir negatif biasanya akan cenderung mengalami
permasalahan dengan kemampuannya dalam mengoptimalkan kemampuan fisiknya. Ia
cenderung berpikir pesimis dan tidak mampu melakukan sesuatu. Ini adalah hambatan yang
seringkali terjadi terutama jika psikis seseorang tidak dikelola dengan baik. Akibatnya,
performa dalam berolahraga menurun dan hilangnya semangat untuk berlatih. Oleh
karenanya, berpikir positif cukup penting untuk ditanamkan kepada individu khususnya yang
berkecimpung di dunia olahraga.
Tidak adanya sasaran atau tujuan yang ditentukan akan membuat seseorang menjadi
kehilangan arah. Latihan yang dilakukan seakan tidak memiliki tujuan yang pasti. Di sini,
peran psikologi olahraga akan sangat membantu untuk menetapkan sasaran yang diinginkan.
Katakanlah seseorang ingin menurunkan berat badannya menjadi lebih ideal, maka penetapan
sasaran dalam durasi yang tepat beserta strategi yang benar akan sangat membantu untuk
membuat program yang diinginkan tersebut berhasil dilaksanakan.
Emosi yang labil juga merupakan sebuah hambatan bagi seseorang. Seseorang mungkin juga
akan mengalami perubahan mood yang dinamis, sehingga menjadikan dia tidak terlalu efektif
dalam berlatih. Emosi yang labil ini akan sangat berpengaruh terhadap tujuan dari
dilakukannya proses latihan. Mempertahankan emosi supaya tetap stabil bisa dilakukan
dengan dukungan lingkungan sekitar. Selain itu juga diperlukan kesadaran diri yang baik
untuk mampu berpikir secara rasional dan memperluas persepsi yang dimiliki.
Kepercayaan diri yang rendah bisa disebabkan oleh semua faktor yang telah disebutkan
sebelumnya. Perasaan yang semakin kehilangan kepercayaan diri tentu akan menghilangkan
keinginan seseorang dalam berlatih secara maksimal. Ini akan berpengaruh banyak terhadap
kemampuan fisiknya. Seseorang mungkin cenderung akan mulai meninggalkan kebiasaan
berolahraganya dan memilih untuk berdiam diri hanya karena masalah kepercayaan diri yang
semakin rendah ini. Faktor psikologis yang mempengaruhi prestasi seseorang biasanya juga
terkait dengan kepercayaan diri.
6. Gangguan Konsentrasi
Konsentrasi yang terganggu dan tidak bisa fokus juga bisa menjadi sebuah permasalahan
tersendiri. Apalagi dalam beberapa cabang olahraga, fokus dan konsentrasi ini sangat
diperlukan. Gangguan konsentrasi bisa diakibatkan oleh beberapa faktor psikis yang sudah
dialami sebelumnya. Perasaan tidak fokus ini bisa ditangani hanya apabila faktor
penyebabnya teratasi. Oleh karenanya, penting untuk mengidentifikasi penyebab utama dari
gangguan konsentrasi ini.
7. Kecemasan
Kecemasan atau ketegangan merupakan bentuk perasaan khawatir atau takut pada objek yang
tidak jelas. Biasanya kecemasan disebabkan karena pikiran-pikiran negatif atau pun hal lain
yang menyebabkan seseorang menjadi tidak nyaman untuk berkonsentrasi. Performa dalam
berolahraga bisa saja menurun drastis akibat kecemasan ini. Diperlukan peningkatan
kepercayaan diri supaya seseorang bisa menemukan cara menghilangkan kecemasan.
8. Motivasi Kurang
Motivasi yang kurang bisa menghambat penerapan dari psikologi olahraga. Seseorang yang
sudah tidak menaruh minat pada aktivitas fisik atau olahraga bisa menjadi tidak bersemangat.
Akibatnya, seseorang mungkin tidak akan peduli dengan berbagai hal yang sifatnya latihan
fisik. Motivasi yang kurang ini bisa diatasi dengan mengkaji kembali apa tujuan utama dari
kegiatan olahraga yang akan dilaksanakan.
Itulah beberapa macam masalah yang biasa ditemukan kaitannya dengan penerapan psikologi
olahraga. Dengan mengetahui banyak hal yang menjadi faktor penghambat tersebu, kita bisa
mulai menelaah kira-kira apa saja yang bisa mendongkrak kembali kemampuan dalam
berlatih dan berolahraga. Bagaimana pun juga, tanpa keadaan psikis yang sehat tubuh
mungkin juga tidak bisa optimal dalam melakukan aktivitas yang baik. Dengan mengetahui
masalah yang dihadapi dalam penerapan psikologi olahraga maka kita bisa mulai menyusun
strategi untuk menghindari dan mengatasinya