Anda di halaman 1dari 9

RESUME

BOREDOM, FATIGUE, STALENESS, STRESS, ANXIETY, DAN FRUSTRASI


Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Psikologi Olahraga
Dosen Pengampu : Fegie Rizkia Mulyana., M.Pd

Oleh
Fahmi Hidayat
NPM : 182191210
Kelas : D

JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SILIWANGI
2021

Boredom

Dalam penggunaan konvensional, kebosanan adalah keadaan emosional atau psikologis


yang dialami saat seseorang dibiarkan tanpa sesuatu yang khusus dilakukan, tidak tertarik pada
lingkungannya, atau merasa bahwa hari atau periode membosankan. Hal ini juga dipahami oleh
para ilmuwan sebagai fenomena modern yang memiliki dimensi budaya. "Tidak ada definisi
kebosanan yang diterima secara universal Tapi apa pun itu, para periset berpendapat, ini bukan
sekadar nama lain untuk depresi atau apatis. Tampaknya ini adalah keadaan mental tertentu yang
orang anggap tidak menyenangkan - kurangnya rangsangan yang membuat mereka idaman.
Bantuan, dengan serangkaian konsekuensi perilaku, medis dan sosial. Menurut BBC News,
kebosanan "...bisa menjadi keadaan berbahaya dan mengganggu pikiran yang merusak kesehatan
Anda"; namun penelitian "...menyarankan bahwa tanpa kebosanan kita tidak dapat mencapai
prestasi kreatif kita."

Fatigue

Fatigue atau kelelahan adalah kondisi di mana Anda selalu merasa lelah, lesu, atau
kurang tenaga. Kondisi ini tidak sama dengan sekadar merasa ngantuk. Fatigue adalah kondisi
yang membuat Anda tidak memiliki motivasi dan energi. Mengantuk mungkin adalah gejala
fatigue, tetapi kedua kondisi itu tidak sama. Fatigue adalah gejala umum dari banyak kondisi
medis ringan sampai serius, bahkan berujung kematian. Kelelahan juga merupakan hasil alami
dari beberapa gaya hidup, seperti kurang olahraga atau pola makan yang buruk.

Penyebab Fatigue dan Boredom

Dilansir dari Medical News Today, dua jenis fatigue adalah:

• Kelelahan fisik. Seseorang merasa sulit secara fisik untuk melakukan hal-hal yang biasa
dilakukan, misalnya naik tangga. Kondisi ini termasuk otot lemah. Diagnosis nantinya
mungkin melibatkan tes kekuatan.

• Kelelahan mental. Seseorang merasa lebih sulit untuk berkonsentrasi pada banyak hal.
Orang tersebut mungkin merasa mengantuk. Kesulitan untuk tetap terjaga saat bekerja
juga kondisi yang menggambarkan kelelahan mental.

Fatigue adalah keluhan yang umum terjadi. Penting untuk diketahui, fatigue adalah suatu gejala,
bukan penyakit. Banyak penyakit yang dapat mengakibatkan kelelahan, dalam bentuk fisik,
psikologis atau gabungan keduanya.

Penyebab Timbulnya Boredom

• Pikiran Yang Monoton

• Kebutuhan akan sesuatu yang baru

• Masalah Perhatian

• Kesadaran Emosional

• Kurangnya Otonomi

Penyebab Timbulnya Fatigue


• Penurunan berat badan

• Nyeri pada dada dan sesak napas

• Muntah dan diare

• Demam dan menggigil

• Kelemahan atau nyeri otot

• Kecemasan dan depresi.

Cara Mengatasi Masalah Boredom Dan Fatigue

Gejala Boredom dan mental Fatigue yang dialami seorang atlet menandakan menurunnya
motivasi yang sangat penting, artinya dalam upaya pembinaan atlet sebagai mana diutarakan
olehh Singer pengalaman bahwa cukup banyak atlet berbakat yang meredup dikarenakan
pelatihnya tidak bisa memotivasi si atlet tersebut. Tanpa adanya motivasi dari pelatih dapat
menimbulkan gejala yang sangat fatal bagi atlet yaitu hilangnya minat dan gairah berprestasi,
rasa frustasi karena karena sebuah kegagalan, rasa putus asa dan akhirnya si atlet mininggalkan
olahraga.
Untuk mengatasi timbulnya Boredom dan Mental Fatigue dapat dilakukan tindakan-tindakan
diantaranya:

• Menimbulkan harapan baru, yaitu dengan cara menunjukan sasaran untuk dicapai dengan
kemampuan siatlet yang bersangkutan. Setiap atlet membutuhkan kepuasan karena dapat
mencapau sesuatu yang lebih tinggi dari pencapaia sebelumnya. Teknik ini sesuai dengan
teknik menimbulkan motivasi yang dikenal sebagai “Goal Setting”.

• Menimbulkan rasa mampu dan percaya diri, ada kalanya prestasi seorang atlet seakan-
akan terhenti pada tingkat tertentu sedangkan kemampuannya masih bisa melakukan
pencapaian yang maksimal. Pada kondisi seperti ini, seorang pelatih harus pandan
mengamati segi positif pada kemampuan dan kelebihan yang ada pada diri siatlet
tersebut, misalnya dengan cara mengetahui kecepatan latau kekuatan kayuahan tangan
pada atlet renang. Dengan cara tersebut, pelatih dapat memberikan penjelasan bahwa
kemampuan atlet tersebut masih lebih baik daripada atlet yang lainnya.

• Teknik menimbulkan motivasi dengan memberikan tantangan juga termasuk salah satu
upaya yang dapat digunakan untuk memacu atlet dalam mencapai prestasi yang lebih
tinggi. Sehingga rasa jemu ataupun kelelahan mental dapat terkurangi karena adanya
tantangan yang berupa target-target yang perlu dikejar. Trik ini hanya akan berjalan baik
melalui pendekatan Psikologis secara presuasif dan tidak dengan cara paksaan.

• System “reward dan punishment” atau pemberian penghargaan dan hukuman juga dapat
digunakan untuk memotivasi seorang atlet. Hendaknya seorang pelatih lebih
mengutamakan cara pemberian penghargaan yang dapat dilakukan dengan cara seperti
memberikan pujian, acungan jempol, memberikan nilai yang lebih dari apa yang telah
dicapai dll. Jika harus memberikan hukuman, hendaknya harus dihindari sejauh mungkin
kecuali jika betul-betul diperlukan saja.

Jadi kesimpulannya adalah, timbulnya Kondisi Psikologis Boredom dan Mental Fatigue
biasanya menyerang kepada para atlet yang kurang mendapat perhatian dari lingkungan
sekitarnya, baik itu dari pelatih, official, atau dari rekan se-tim sehingga timbul rasa kurang
percaya diri,rasa putus asa dll sehingga timbulah Gejala Psikologis Boredom dan mental Fatigue.
Hal tersebut masih bisa diatasi dengan cara memberikan motivasi dengan metode tertentu,
memberikan metode latihan yang bervariasi dan lain sebagainya.

Staleness

Staleness diterjemahkan oleh Wojowasito, Poerwadaminta, dan Wasito (1982) sebagai 1)


apak, 2) basi, 3) busuk. Kiranya tidaklah layak menggunakan istilah kebusukan, karena istilah ini
berkonotasi negatif dan dapat diinterpretasikan keliru. Demikian juga istilah basi terasa kurang
tepat karena lebih terkait dengan perihal makanan. Sementara itu dalam penjelasan berikutnya
Wojowasito dan kawan-kawan (1982) mencantumkan bahwa akibat kelebihan latihan, individu
menjadi apak. Ini secara langsung menyinggung masalah olahraga, jadi staleness diterjemahkan
sebagai keapakan.

Keapakan adalah suatu kondisi yang menunjukkan status atlet dalam keadaan tidak mampu

mempertahankan kemampuan penampilan standarnya, dengan kata lain penampilannya di bawah

standar, sebagai akibat dari kelebihan latihan, dan untuk selanjutnya atlet tidak akan lagi mampu

untuk mencapai taraf kemampuan standarnya. Salah satu cirri dampak psikologi yang dialami

atlet yang mengalami keapakan adalah depresi (Weinberg & Gould, 1995).

Gejala Terjadinya Staneless

Menurut Harre ( bompa ) Aktivitas yang menyebabkan staleness:

  1. Kesalahan waktu latihan


a.       kurang memeperhatikan istirahat

b.      latihan melebihi kemampuan organism atlit

c.       meningkatkan beban latihan yang terlalu  tinggi setelah lama tidak beratih

  2. Kebiasaan hidup

a.       kurang tidur

b.      kegiatan keseharian yang tak terorganisir

c.       banyak merokok dan miker


d.      pemukiman yang tidak baik terutama ruangan

e.       perselisihan keluarga

f.       nutrisi kurang

g.      hidup tertekan

  3. Lingkungan sosial

a.       tugas keluarga yang berat

b.      frustasi

c.       ketidakpuasan dalam kinerja

d.      tugas kerja yang terlalu menekan

  4. Kesehatan.

a.       Sakit.

b.      mabuk pusing.

c.       sakit perut.

Staleness dapat pula disebabkan oleh masalah-masalah kurangnya motivasi dan sikap kurang

partisipatif.

Gejala subyektif staleness :

a.       merasa seluruh badan lelah dan kehilangan konsentrasi

b.      tidur tidak enak dan tidak segar waktu bangun

c.       sering pusing-pusing


d.      sukar bangun tidur

e.       nafsu makan berkurang

f.       ganguan pencernaan

g.      merasa bimbang dan ragu sehingga timbulnya ketegangan

h.      merasa mudah tersinggung.

Pembinaan Sikap Boredem, Fatigue, dan Staleness Kepada Atlet

• Menimbulkan harapan baru, yaitu dengan cara menunjukkan sasaran untuk dicapai sesuai
dengan kemampuan atlet yang bersangkutan. Setiap atlet membutuhkan kepuasan karena

dapat mencapai sesuatu yang lebih tinggi dari yang sudah dicapainya dan lebih puas lagi

apabila mendapat penghargaan atas apa yang dicapai tersebut.

• Menimbulkan rasa mampu percaya diri, ada kalanya seolah olah prestasi atlet berhenti

pada tingkatan tertentu sedangkan kemampuannya harus ia dapat mencapai prestasi yang

lebih tinggi misalnya dengan mengetahui kecepatan sibakan kaki dan kayuhan kekuatan

tangan perenang, maka pelatih dapat memberikan penjelasan bahwa kemampuan kayuhan

tangan perenang tersebut lebih bagus dari perenang lain,

• Teknik menimbulkan motivasi dengan memberikan tantangan juga merupakan salah satu

cara yang dapat digunakan untuk memacu atlet mencapai prestasi yang lebih tinggi.

Sehingga rasa jemu ataupun kelelahan mental dapat dikurangi karena adanya tantangan

yang berupa target yang perlu dikejar

• Sistem reward dan pinIshment atau pemberian penghargaan dan hukuman juga dapat

digunakan untuk menimbulkan motivasi, hendaknya pelatih lebih mengutamakan cara

pemberian penghargaan, yang dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti memberikan

pujian, acungan jempol, memberi nilai apa yang lebih dicapai. Memberikan tanda yang

menunjukan kenaikan kelas atau tingkat dan sebagainya.

Stress

Stres adalah reaksi tubuh yang muncul saat seseorang menghadapi ancaman, tekanan,
atau suatu perubahan. Stres juga dapat terjadi karena situasi atau pikiran yang membuat

seseorang merasa putus asa, gugup, marah, atau bersemangat. Stres sering kali dipicu oleh

tekanan batin, seperti masalah dalam keluarga, hubungan sosial, patah hati, cinta tak berbalas,

atau masalah keuangan. Selain itu, stres juga bisa dipicu oleh penyakit yang diderita.

Memiliki anggota keluarga yang mudah mengalami stres, akan membuat orang tersebut juga

lebih mudah mengalami stres.

Setiap orang, termasuk anak-anak, pernah mengalami stres. Kondisi ini tidak selalu membawa
efek buruk dan umumnya hanya bersifat sementara. Stres akan berakhir saat kondisi yang
menyebabkan tekanan atau frustasi tersebut dilewati.Stres yang berkepanjangan dapat
mengganggu kesehatan fisik serta melemahkan daya tahan tubuh. Selain itu, stres juga dapat
menimbulkan gangguan pada sistem pencernaan dan sistem reproduksi. Orang yang mengalami
stres secara berkepanjangan biasanya juga akan mengalami gangguan tidur.

Gejala Terjadinya Stress

Gejala yang muncul saat seseorang mengalami stres dapat berbeda-beda, tergantung penyebab
dan cara menyikapinya. Gejala atau tanda stres dapat dibedakan menjadi:

• Gejala emosi, misalnya mudah gusar, frustasi, suasana hati yang mudah berubah atau
moody, sulit untuk menenangkan pikiran, rendah diri, serta merasa kesepian, tidak
berguna, bingung, dan hilang kendali, hingga tampak bingung, menghindari orang lain,
dan depresi.

• Gejala fisik, seperti lemas, pusing, migrain, sakit kepala tegang, gangguan pencernaan
(mual dan diare atau sembelit), nyeri otot, jantung berdebar, sering batuk pilek, gangguan
tidur, hasrat seksual menurun, tubuh gemetar, telinga berdengung, kaki tangan terasa
dingin dan berkeringat, atau mulut kering dan sulit menelan. Stres pada wanita juga dapat
menimbulkan keluhan atau gangguan menstruasi.

• Gejala kognitif, contohnya sering lupa, sulit memusatkan perhatian, pesimis, memiliki
pandangan yang negatif, dan membuat keputusan yang tidak baik.

• Gejala perilaku, misalnya tidak mau makan, menghindari tanggung jawab, serta
menunjukkan sikap gugup seperti menggigit kuku atau berjalan bolak-balik, merokok,
hingga mengonsumsi alkohol secara berlebihan.
Kecemasan dan Frustasi

Kecemasan adalah suatu istilah yang menggambarkan gangguan psikologis yang dapat
memiliki karakteristik yaitu berupa rasa takut, keprihatinan terhadap masa depan, kekhawatiran
yang berkepanjangan, dan rasa gugup. Rasa cemas memang biasa dihadapi semua orang. Namun,
rasa cemas disebut gangguan psikologis ketika rasa cemas menghalangi seseorang untuk
menjalani kehidupan sehari-hari dan menjalani kegiatan produktif.

Frustasi dapat diartikan sebagai kekecewaan dalam diri individu yang disebabkan oleh
tidak tercapainya keinginan. Pengertian lain dari frustasi adalah “rasa kecewa yang mendalam
karena tujuan yang dikehendaki tidak kujung terlaksana”.Contohnya seperti ini, apabila seorang
siswa atau mahasiswa melakukan suatu kegiatan, umpamanya mengikuti ujian akhir semester,
dan ternyata lulus (tercapainya tujuan yang diinginkan atau diharampakan), maka dia akan
merasan puas dan bahagia. Tetapi apabila ternyata kegiatannya itu tidak mencapai tujuan yang
diharapkan (ujian kahirnya tidak lulus), maka ia akan kecewa.

Cara Mengatasi
Metode penanganan stres mencakup perubahan gaya hidup, teknik relaksasi, serta psikoterapi.
Perubahan gaya hidup tersebut meliputi:
• Berolahraga secara teratur
• Menerapkan pola makan dengan gizi seimbang
• Membatasi konsumsi kafein
• Menghindari konsumsi alkohol dan NAPZA
• Tidur yang cukup
• Melakukan kegiatan yang menyenangkan hati, misalnya menonton acara di internet
seperti video mukbang.
Selain perubahan gaya hidup, upaya penanganan stres juga dapat dilakukan dengan melakukan
teknik relaksasi yang dapat meredakan stres, misalnya meditasi, aromaterapi, atau yoga.
Dalam psikoterapi, psikiater akan mencoba untuk menanamkan kepada penderita untuk selalu
memiliki pandangan yang positif dalam segala kondisi. Selain itu, psikiater akan meminta pasien
membuat tujuan dalam hidupnya, dimulai dari tujuan yang mudah dicapai. Psikoterapi ini akan
dilakukan dalam beberapa sesi.
Pencegahan Gangguan Kecemasan Umum
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya gangguan kecemasan umum,
antara lain:
• Berolahraga secara teratur.
• Konsumsi makanan dengan gizi seimbang.
• Ikuti latihan untuk mengelola stres, seperti meditasi, yoga, dan membuat jurnal harian.
• Jauhi alkohol, obat-obatan terlarang, dan rokok.
• Kurangi konsumsi makanan dan minuman yang mengandung kafein, seperti cokelat,
kopi, dan teh.
• Periksakan diri ke psikiater jika mengalami hal traumatis yang mengganggu pikiran dan
aktivitas.
Beragam Cara Mengelola Rasa Frustasi
• Tenangkan diri. Menenangkan diri merupakan cara paling ampuh yang bisa Anda
lakukan untuk mengurangi rasa frustasi. ...
• Bercerita kepada orang lain. ...
• Berbicara lantang kepada diri sendiri. ...
• Cari tahu penyebab frustasi. ...
• Jangan terlalu memikirkannya.

Anda mungkin juga menyukai