NAMA : M. SUHADI
NIM : 2022152086
MK : PSIKOLOGI DAN SOSIOLOGI OLAHRAGA
DOSEN : Dr. RUDY NOER MUKTAMAR, M.Pd
UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG
BAB I
PENDAHULUAN
A. . Latar belakang masalah
Psikologi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam hubungan dengan lingkungannya, mulai
dari perilaku sederhana sampai yang kompleks. Perilaku manusia ada yang disadari, namun ada pula yang tidak
disadari, dan perilaku yang ditampilkan seseorang dapat bersumber dari luar ataupun dari dalam dirinya sendiri.
Ilmu psikologi diterapkan pula ke dalam bidang olahraga yang lalu dikenal sebagai psikologi olahraga.
Penerapan psikologi ke dalam bidang olahraga ini adalah untuk membantu agar bakat olahraga yang ada dalam diri
seseorang dapat dikembangkan sebaik-baiknya tanpa adanya hambatan dan factor-faktor yang ada dalam
kepribadiannya. Dengan kata lain, tujuan umum dari psikologi olahraga adalah untuk membantu seseorang agar
dapat menampilkan prestasi optimal, yang lebih baik dari sebelumnya.
Meningkatnya stres dalam pertandingan dapat menyebabkan atlet bereaksi secara negatif, baik dalam hal
fisik maupun psikis, sehingga kemampuan olahraganya menurun. Mereka dapat menjadi tegang. denyut nadi
meningkat, berkeringat dingin, cemas akan hasil pertandingannya, dan mereka merasakan sulit berkonsentrasi.
Keadaan ini seringkali menyebabkan para atlet tidak dapat menampilkan permainan terbaiknya. Para pelatih pun
menaruh minat terhadap bidang psikologi olahraga, khususnya dalam pengendalian stres.
biasanya berupa gambaran kepnbadian secara umum, potensi intelektual. dan fungsi daya pikimya yang
dihubungkan dengan olahraga. Profil atlet pada umumnya tidak berubah banyak dari waktu ke waktu. Oleh
karenanya, orang sering beranggapan bahwa calon atlet berbakat dapat ditelusun semata-mata dari profil
psikologisnya. Anggapan semacam ini keliru, karena gambaran psikologis seseorang tidak menjamin keberhasilan
atau kegagalannya dalam prestasi olahraga, karena banyak sekali faktor lain yang mempengaruhinya.
B. Rumusan masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka penulis merumuskan masalah-masalah yang akan dibahas
dapat dirumuskan sebagai berikut:
1) Apakah pengertian Anxiety (kecemasan) dalam olahraga ?
2) Bagaimana gejala awal dan proses terjadinya kecemasan dalam olahraga ?
3) Bagaimana upaya pengendalian kecemasan dalam olahraga ?
C. Tujuan penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka peneliti membuat tujuan penelitian sebagai berikut :
1) Memahami Pengertian Anxiety (kecemasan) dalam olahraga
2) Mengetahui Gejala awal dan proses terjadinya kecemasan dalam olahraga
3) Upaya pelatih dalam pengendalian kecemasan olahraga
BAB II
PEMBAHASAN
I. Pengertian kecemasan
Kecemasan merupakan reaksi situsional terhadap berbagai rangsang stress, apabila ketegangan-ketegangan
yang dimiliki atlit berlebihan dan melebihi batas normal atau ambang batas stress seorang atlit akan mengalami
kecemasan.
Kecemasan menjelang pertandingan akan muncul pada diri atlit, dan akan mempengaruhi penampilan atlit,
kecemasan tak selamanya berkonotasi negatif, perasaan cemas dalam batas-bataa tertentu tetap diperlukan oleh atlit
untuk tetap tampil dengan baik, yang terpenting adalah tingkat kecemasan yang tetap terkontrol tanpa dihilangkan
sama sekali.
Pada umumnya atlit yang mengalami kecemasan ditandai dengan gejala-geala yang biasanya diikuti dengan
ketegangan atau stres pada diri seseorang, indikator yang dapat dijadikan atlit mengalami kecemasan dapat dilihat
dari perubahan secara fisik maupun secara psikis.
Gejala yang nampak pada fisik yaitu seperti peningkatan adrenalin yaitu meningkatnya denyut nadi,
meningkatnya keringat, kulit terasa dingin, sakit perut, nafas cepat, otot tegang, mulut kering, dan ada keinginan
untuk terus buang air kecil.
Gejala secara psikis yaitu seperti cemas/khawatir, bingung atau tidak mampu konsentrasi atau sulit dalam
membuat keputusan, berpikir aneh, pikiran diluar kendali atau mudah gembira yang meluap-luap. Gejala yang
nampak pada atlit yang mengalami kecemasan; 1) gejala fisik; a) adanya perubahan yang dramatis pada tingkah
laku, gelisah atau tidak tenang dan sulit tidur, (b) terjadinya peregangan otot-otot pundak, leher, perut, terlebih lagi
pada otot-otot extremitas, (c) terjadinya perubahan irama pernafasan, (d) terjadi kontraksi otot setempat, pada dagu,
sekitar mata, dan rahang. 2). Gejala psikis; (a) gangguan pada perhatian dan konsentrasi, (b) perubahan emosi, (c)
menurunnya rasa percaya diri, (d) timbulnya obsesi, (e) tidak ada motivasi (Singgih, 1989).
Sebelum pertandingan, Anxiety naik disebabkan oleh bayangan akan beratnya tugas atau pertandingan
yang akan datang.
Selama pertandingan berlangsung, tingkat Anxiety biasanya menurun. Hal ini disebabkan karena atlit sudah
mulai mengadaptasikan dirinya dengan situasi pertandingan sehingga keadaan sudah dapat dikuasainya.
Mendekati akhir pertandingan, tingkat Anxiety biasanya mulai naik kembali, terytama apabila skor
pertaandingan sama atau hanya berbeda sedikit saja.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Kecemasan menunjukan gejala-gejala yang nampa pada pisik, psikis dan perilaku. Gejala pada fisik seperti
peningkatan adrenalin seperti denyut nadi meningkat, meningkatnya keringat, kulit terasa dingin, sakit perut, nafas
cepat, otot tegang, mulut kering, dan ada keinginan untuk terus buang air kecil. Gejala secara psikis yaitu seperti
cemas/khawatir, bingung atau tidak mampu konsentrasi atau sulit dalam membuat keputusan, berpikir aneh, pikiran
diluar kendali atau mudah gembira yang meluap-luap.
Pendekatan yang bisa dilakukan yaitu dengan teknik peredaan ketegangan seperti Aktivitas dan gugahan
yang mengacu kepada kesiapan psikologis seorang dalam menghadapi suatu aktivitas seperti pertandingan. Anxiety
akan selalu ada tidak mungkin dihindari dalam setiap pertandingan. Kemudian menggunakan teknik mengurangi
kepekaan (Desensitization) juga sangat berperan, seperti: Teknik Jacobson dan Schultz, Teknik Cratty, Teknik
Progresive Muscle Relaxation, Teknik Autogenic Relaxation, Teknik Respon Bebas Anxiety, Teknik Deep
Breathing, Teknik Meditasi, Teknik Model Training dan Strategi Kognitif serta Mekanisme pertahanan diri.
DAFTAR PUSTAKA
Harsono. (1988). Coaching dan aspek-aspek psikologis dalam coaching. Jakarta: C.V. Tambak Kusuma.
Gunarso, Singgih. (1989). Psikologo Olahraga, PT BPK Gunung Mulia, Jakarta.
http://www.medicalera.com
http://tugaskuliahpenjas.blogspot.com/2013/06/makalah-psikologi-olahraga.html?m=1