NPM : 202191108
Kelas : C
B. Jenis-Jenis Fatigue
Jenis-jenis kelelahan yang mungkin dialami attet adalah “physical fatigue" atau
kelelahan fisik dan “mental fatigue” atau kelelahan mental.
“Physical fatigue" Seseorang merasa sulit secara fisik untuk melakukan hal-hal yang
biasa dilakukan, misalnya naik tangga. Kondisi ini termasuk otot lemah. Diagnosis
nantinya mungkin melibatkan tes kekuatan, terjadi karena atlet mengalami kelelahan
otot-ototnya, sehingga tidak dapat melakukan aktivitas fisik: terjadi ketegangan otot,
badannya merasa lemas, dan sebagainya.
“Mental fatigue" Seseorang merasa lebih sulit untuk berkonsentrasi pada banyak hal.
Orang tersebut mungkin merasa mengantuk. Kesulitan untuk tetap terjaga saat
bekerja juga kondisi yang menggambarkan kelelahan mental, terjadi karena atlet
merasa lelah, meskipwi kalau diukur ketegangan otot-ototnya belum tentu
menunjukkan tanda-tanda kelelahan. Secara fisiologis atlet yang bersangkutor tidak
menunjukkan tanda-tanda kelelahan, tetapi secara psikologis ia merasakan lelah.
Sebagai akibat mental fatigue atlot menunjukkan penampilan yang lesu, lamban
reaksinya, dan seolah-olah kehilangan kemampuan untuk bermain seperti biasanya
C. Penyebab Boredom dan Fatigue
Boredom terjadi pada atlet apabila latihan-latihan kurang bervariasi, latihan
bersasaran peningkatan kemampuan fisik dan kurang memperhatikan aspek psikis
atlet, khususnya yang berhubungan dengan minat dan motivasi atlet. Latihan yang
diberikan dengan paksaan semata-mata, tanpa menumbuhkan kesadaran
artipentingnya tiap-tiap jenis latihan bagi atlet, juga mudah menimbulkan turunnya
minat latihan.
Tidak memperoleh kesenangan lagi dalam cabang olahraga itu.
Latihan-lathan yang rutin-monoton.
Merasa terlalu sering mendapatkan teguran, baik dari pelatih maupun dari
teman-teman seregunya.
Tidak pernah masuk tim inti, sehingga tidak pernah diberi kesempatan
bertanding, melawat ke lain kota dan sebagainya.
Tidak mampu menghadapi stress pertandingan.
Tidak dapat dukungan dari pelatih atau orang tua.
Hubungan yang tidak menyenangkan dengan pelatih.
Merasa tidak ada tantangan dalam latihan atau kehilangan tantangan ataupun
dorongan.
Terlalu sering mengalami situasi yang kurang menyenangkan.
“Physical fatigue" terjadi karena atlet mengalami kelelahan otot-ototnya, sehingga
tidak dapat melakukan aktivitas fisik. “Mental fatigue" terjadi karena atlet merasa
lelah, meskipwi kalau diukur ketegangan otot-ototnya belum tentu menunjukkan
tanda-tanda kelelahan.
Masalah Kesehatan Mental ( Stres, Rasa duka, Gangguan makan, Kebosanan,
Kelelahan emosional dan peristiwa kehidupan yang memengaruhi psikologis,
seperti pindah rumah atau bercerai ).
Alasan Endokrin dan Metabolisme ( Sindrom Cushing, Penyakit ginjal, Masalah
elektrolit, Diabetes dan Kondisi tiroid ).
Pengaruh Obat-Obatan ( Beberapa obat antidepresan, Obat kecemasan,
Antihipertensi, Statin, Steroid, Antihistamin dan Obat penenang ).
Kondisi Jantung dan Paru-Paru ( Radang paru-paru, Aritmia, Asma, Penyakit
paru obstruktif kronis, Penyakit katup jantung, Penyakit jantung koroner, Gagal
jantung kongestif ).
Gangguan Tidur.
D. Cara Mengatasi Boredom dan Fatigue
Minat bukan hal yang bersifat tetap, tetapi dapat berubah, oleh karena itu juga dapat
dipengaruhi. Mengingat besarnya makna minat dalam belajar dan berlatih, maka
pelatih harus pandai, memanipulasi atau memberi perlakuan yang dapat menarik
minat, berusaha mencari dan mengembangkan minat-minat baru. Hal tersebut
terutama dapat dilakukan dengan mengadakan variasi programprogram latihan.
Atlet yang mengalami "physical fatigus" perlu istirahat total, karena fisiknya
memang mengalami kelelahan. Atlet yang mengalami mental fatigue tidak harus
menjalankan istirahat total, karena yang diperlukan adalah relaksasi. Mengenai
teknik teknik relaksasi, scperti “progressive relaxation", dan lain-lain, akan
dibicarakan dibelakang. Karena mental fatigue tidak selalu diikuti physical fatigue,
maka macam kegiatan yang bersifat rekreatif yang menarik minat atlet yang
bersangkutan, mungkin dapat menimbulkan gairah untuk melakukan kegiatan-
kegiatan fisik selanjutnya. Sebagai contoh perenang yang mengalami mental fatigue
dapat diajak rekreasi naik gunung, bermain selancar, dan sebagainya.
Untuk mengatasi menurunnya motivasi dapat dilakukan tindakan-tindakan antara
lain