JANGKA SORONG
Disusun Oleh :
Kelompok 3 ( Thomas alva edison )
Putra Amanda
Mhd.Robby Anggun
Rafan Echy
Mhd Abdi
DAFTAR ISI
BAB I.....................................................................................................3
Pengenalan Jangka Sorong............................................................................................................. 3
Jenis – Jenis Jangka Sorong................................................................................................................... 3
Fungsi Jangka Sorong............................................................................................................................. 4
Bagian - Bagian Jangka Sorong............................................................................................................... 4
Cara Menggunakan Jangka Sorong......................................................................................................... 5
Contoh Soal Penggunaan Jangka Sorong............................................................................................... 5
BAB II.....................................................................................................6
Beberapa Hasil Pengukuran Dengan Menggunakan Jangka Sorong..............................6
BAB III....................................................................................................8
Kumpulan Foto Dokumentasi Praktek........................................................................................8
BAB I
Pengenalan Jangka Sorong
Jangka sorong adalah alat ukur yang ketelitiannya dapat mencapai seperseratus milimeter.
Terdiri dari dua bagian, bagian diam dan bagian bergerak. Pembacaan hasil pengukuran sangat
bergantung pada keahlian dan ketelitian pengguna maupun alat.
Jenis ini biasanya digunakan dalam praktikum di sekolahan. Cara memakai alat ukur ini masih
manual sehingga memerlukan ketelitian yang lebih. Selain itu, untuk mengetahui hasil pengukurannya
harus kita hitung terlebih dahulu.
Jenis ini merupakan perkembangan dari jangka sorong analog. Umumnya model digital ini
jarang ditemui dalam praktik sekolah. Jenis vernier caliper digital memiliki layar yang dapat muncul nilai
dari benda yang diukur tanpa harus menghitung secara manual.
Dengan menggunakan jangka sorong jenis ini mempermudah dan mempercepat mengukur
benda-benda. Namun, dari segi harga, jangka sorong jenis digital ini lebih mahal daripada jenis manual.
Jangka sorong arloji/jam merupakan jangka sorong yang pembacaannya menggunakan jarum
ukuran analog yang ditempelkan pada bagian muka (dengan stopper). Jangka sorong jam memakai jam
ukur sebagai ganti skala nonius dalam menginterpolasikan posisi garis indeks terhadap skala pada
batang ukur.
Suatu jenis mistar ingsut yang berfungsi sebagai pengukuran ketinggian disebut jangka sorong
ketinggian atau kaliber tinggi. Alat ukur ini dilengkapi dengan rahang ukur yang bergerak vertikal pada
batang berskala yang tegak lurus dengan landasannya.
Permukaan rahang ukur dibuat sejajar dengan alas sehingga garis ukur akan tegak lurus dengan
permukaan di atas mana landasan diletakkan. Oleh karena itu, dalam pemakaiannnya, jangka sorong
ketinggian ini memerlukan permukaan rata sebagai acuan, yang dalam hal ini bisa dipenuhi oleh meja
rata.
Rahang dalam, terdiri atas rahang geser dan rahang tetap, bentuknya dapat digeser, dan
digunakan untuk mengukur bagian luar benda, misalnya tebal kertas, lebar meja dan lain-lain.
Rahang luar, terdiri dari rahang tetap dan rahang yang dapat digeser, digunakan untuk
mengukur bagian dalam benda, misalnya diameter tabung, cincin, dan lain-lain.
Depth Probe, bagian yang digunakan untuk mengukur kedalaman sebuah benda, seperti
kedalaman tabung.
Skala utama (dalam cm), memberikan nilai pengukuran dalam bentuk cm.
Skala nonius (dalam mm) memberikan pengukuran fraksi dalam bentuk satuan mm.
Skala nonius (dalam inchi) memberikan pengukuran fraksi yang dinilai dalam bentuk satuan inchi
Pengunci, berfungsi untuk menahan bagian-bagian jangka sorong saat pengukuran berlangsung,
misalnya rahang gerak.
Penyelesaian:
Su = 1,2
Sn = 7 (0,01) = 0,07
Su = 5,1
Ketebalan Sn = 0,04
Batang Kayu
Maka
5,1 + 0,04 = 5,14mm
Su = 7,2
Sn = 0,02
Diameter
Pegangan Jembatan Maka
7,2 + 0,02 = 7,22mm
Su = 2,1
Diameter Sn = 0,02
Gagang Sapu
Maka
2,1 + 0,02 = 2,12mm
Su = 1,3
Diameter Sn = 0,02
Selang
Maka
1,3 + 0,02 = 1,32mm
Su = 1,2
Sn = 0,02
Ketebalan
Buku Paket Maka
1,2 + 0,02 = 1,22mm
Su = 1,3
Sn = 0,01
Diameter
Spidol Maka
1,3 + 0,01 = 1,31mm
Su = 1,6
Sn = 0,01
Diameter
Cincin Maka
1,6 + 0,01 = 1,61mm
Su = 3,1
Sn = 0,01
Diameter
Tutup Botol ( Aqua ) Maka
3,1 + 0,01 = 3,11mm
Su = 1,7
Ketebalan Sn = 0,01
Tipe X
Maka
1,7 + 0,01 = 1,71mm
Su = 2,8
Lebar Sn = 0,005
Penggaris
Maka
2,8 + 0,005 = 2,805mm
BAB III
Kumpulan Foto Dokumentasi Praktek