TUJUAN PERCOBAAN :
TINJAUAN PUSTAKA
Jangka sorong adalah alat ukur panjang yang dapat digunakan untuk
mengukur panjang suatu benda dengan ketelitian hingga 0.1 mm. ( Alonso,
1994).
Jangka sorong adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur suatu
benda dengan ketelitian seperseratus milimeter. Terdiri dari dua pasang
rahang. Rahan pertama digunakan untuk mengukuur diameter dalam,
sedangkan pasangan yang kedua digunakan untuk mengukur diameter luar.
( Sri Waluyanti, 2015).
Jangka sorong adalah alat ukur panjang yang terdri atas skala utama,
skala nonius, rahang pengatur garis luar, dan pengukur kedalaman.
(saripuddin, 2007).
= 4.51 mm
2. Dik :
SU = 5.6 cm
SN = 6 mm
= 5.63 mm
= 6.915 mm
PENGOLAHAN DATA
2. Dik :
SU = 7.6 cm
SN = 1 mm
= 7.605 mm
= 7.62
2. Dik :
SU = 10.1 cm
SN = 7 mm
= 10.135mm
PENGOLAHAN DATA
= 6.33 mm
2. Dik :
SU = 6.2 cm
SN = 6 mm
= 6.23 mm
PEMBAHASAN
Jangka sorong
TUJUAN PERCOBAAN :
TINJAUAN PUSTAKA
Ketik sebuah benda tercelup seluruhnya atau sebagian didalam zat cair,
zat cair akan memberikan gaya apung (keatas) pada benda, dimana besarnya
gaya tersebut sama dengan zat cair yang dipindahkan . (Giancolly , 1989)
Jika sebuah benda dimsukkan kedalam air, maka permukaan air akan
terdesak (naik). Oleh karena itu berat benda seolah-olah menjadi ringan, hal ini
disebabkan karena adanya gaya keatas yang mendorong benda tersebut .
(Roger Freedman , 2002)
Langkah-langkah percobaan
1. Gelas yang telah diisi air (tidak terisi penuh)dimasukkan telur sambil
diamati apa yang akan terjadi.
2. Gelas tersebut kemudian dimasukkan satu sendok garam dan
diaduk secara perlahan sambil mengamati apa yang akan terjadi
pada telur.
3. Kemudian menambahkan satu sendok garam kedalam gelas
tersebut lalu diaduk secara perlahan dan diamati apayang terjadi
pada telur.
4. Kemudian ditambahkan satu sendok garam kedalam gelas tersebut
diaduk secara perlahan dan diamati apa yang terjadi pada telur.
Hasil pengamatan
150 ml
200 ml
- Telur tenggelam
2
215 ml
215 ml
220 ml
220 ml
225 ml 230 ml
230 ml 235 ml
Mengapung
Sebuah benda dikatakan mengapung apabila gaya angkat
keatas lebih besar dari gaya berat benda. Hanya sebagian
kecil bagian benda yang masuk kedalam air. Massa jenis
fluida lebih besar dari massa jenis benda.
Misalnya : kayu,gabus,tutup botol, kapal laut, Dll.
Melayang
Benda melayang jika seluruh benda tercelup ke air tetapi
tidak menyentuh dasar. Gaya tekan keatas sama dengan
gaya berat benda. Massa jenis benda sama dengan massa
jenis fluida (air).
Misalnya : kapal selam,telur ayam yang dapat melayang di
dalam air garam, juru selam dalam laut,dll.
Tenggelam
Benda tenggelam karna gaya berat benda lebih besar dari
gaya tekan keatas. Gaya angkat sudah tidak kuat lagi
menahan gaya berat sehingga benda jatuh ke dasar fluida
(air).
Misalkan : besi,batu,dll.
PENGOLAHAN DATA
Jawab
FA = P.V.G
Diketahui : g= 10 N/Kg
P = 1x103
V = 20 m3
Ditanya : FA ?
FA = P.V.g
= 1x103 . 20 .10
=200x103
=2x105
PEMBAHASAN
3. Suatu benda dikatakan mengapung karena massa jenis benda lebih kecil
dari pada massa jenis air.
5. Gula dan madu tudak dapat menambah atau memperbesar massa jenis
air.
DAFTAR PUSTAKA
TUJUAN PERCOBAAN :
TINJAUAN PUSTAKA
Ketik sebuah benda tercelup seluruhnya atau sebagian didalam zat cair,
zat cair akan memberikan gaya apung (keatas) pada benda, dimana besarnya
gaya tersebut sama dengan zat cair yang dipindahkan . (Giancolly , 1989)
Jika sebuah benda dimsukkan kedalam air, maka permukaan air akan
terdesak (naik). Oleh karena itu berat benda seolah-olah menjadi ringan, hal ini
disebabkan karena adanya gaya keatas yang mendorong benda tersebut .
(Roger Freedman , 2002)
Langkah-langkah percobaan
5. Gelas yang telah diisi air (tidak terisi penuh)dimasukkan telur sambil
diamati apa yang akan terjadi.
6. Gelas tersebut kemudian dimasukkan satu sendok garam dan
diaduk secara perlahan sambil mengamati apa yang akan terjadi
pada telur.
7. Kemudian menambahkan satu sendok garam kedalam gelas
tersebut lalu diaduk secara perlahan dan diamati apayang terjadi
pada telur.
8. Kemudian ditambahkan satu sendok garam kedalam gelas tersebut
diaduk secara perlahan dan diamati apa yang terjadi pada telur.
Hasil pengamatan
150 ml
200 ml
- Telur tenggelam
2
215 ml
215 ml
220 ml
220 ml
225 ml 230 ml
230 ml 235 ml
Mengapung
Sebuah benda dikatakan mengapung apabila gaya angkat
keatas lebih besar dari gaya berat benda. Hanya sebagian
kecil bagian benda yang masuk kedalam air. Massa jenis
fluida lebih besar dari massa jenis benda.
Misalnya : kayu,gabus,tutup botol, kapal laut, Dll.
Melayang
Benda melayang jika seluruh benda tercelup ke air tetapi
tidak menyentuh dasar. Gaya tekan keatas sama dengan
gaya berat benda. Massa jenis benda sama dengan massa
jenis fluida (air).
Misalnya : kapal selam,telur ayam yang dapat melayang di
dalam air garam, juru selam dalam laut,dll.
Tenggelam
Benda tenggelam karna gaya berat benda lebih besar dari
gaya tekan keatas. Gaya angkat sudah tidak kuat lagi
menahan gaya berat sehingga benda jatuh ke dasar fluida
(air).
Misalkan : besi,batu,dll.
PENGOLAHAN DATA
Jawab
FA = P.V.G
Diketahui : g= 10 N/Kg
P = 1x103
V = 20 m3
Ditanya : FA ?
FA = P.V.g
= 1x103 . 20 .10
=200x103
=2x105
PEMBAHASAN
3. Suatu benda dikatakan mengapung karena massa jenis benda lebih kecil
dari pada massa jenis air.
5. Gula dan madu tudak dapat menambah atau memperbesar massa jenis
air.
DAFTAR PUSTAKA
TUJUAN PERCOBAAN :
TINJAUAN PUSTAKA
Tabel pengamatan
=4,24 =3,34
T=t/n T=t/n
=9.09
PEMBAHASAN
TUJUAN PERCOBAAN :
TINJAUAN PUSTAKA
Alat Percobaan
1. M= 30 gr = 0.03 kg
F0 = 0
L0 =1.65 cm = 0.165m
W= m x g
=0.03 x 10 m/s
= 0.3 N
∆f= w-f0
= 0.3-0
= 0.3 N
2. M= 80 gr = 0.08 kg
F0 = 0.3
L0 =17.5 cm = 0.175m
W= m x g
=0.08 x 10 m/s
= 0.8 N
∆f= w-f0
= 0.8-0.3
= 0.5 N
L = 31 cm= 0.31 m
∆L= L-L0
= 0.31-0.175
=0.135 m
PENGOLAHAN DATA
3. M= 180 gr = 0.18 kg
F0 = 0.5
L0 =31 cm = 0.31m
W= m x g
=0.18 x 10 m/s
= 1.8 N
∆f= w-f0
= 1.8-0.5
= 1.3 N
L = 58 cm= 0.58 m
∆L= L-L0
= 0.58-0.31
=0.27 m
PEMBAHASAN
Hukum Hooke
F=-K.∆x
TUJUAN PERCOBAAN :
TINJAUAN PUSTAKA
Resistor adalah perangkat listrik yang mengelola aliran arus melalui rangkaian,
menciptakan penurunan tantangan antara dua titik. Mereka adalah bagian penting dari
kebanyakan elektronik modern. (Micheal, 1998).
DATA PENGAMATAN
No Alat/bahan Jumlah
1. Resistor (perkelompok) 10
2. Ohm Meter 2
3. Kabel Penghubung 2 set
PENGOLAHAN DATA
1. A. Merah = 2 RUMUS:
B. Merah = 2 Ab × c ± d
C. Hitam = 1 22 × 1 ± 5%
D. Emas = 5% = 22 Ω ± 5%
2. A. Merah = 2 RUMUS:
B. Ungu = 7 Ab × c ± d
C. Hitam = 1 27 × 1 ± 5%
D. Emas = 5% = 27 Ω ± 5%
3. A. Orange = 3 RUMUS:
B. Hitam = 0 Ab × c ± d
C. Hitam = 1 30 × 1 ± 5%
D. Emas = 5% = 30 Ω ± 5%
4. A. Coklat = 1 RUMUS
B. Hitam = 0 Ab × c ± d
C. Coklat = 10 10 × 10 ± 5%
D. Emas = 5% = 100 Ω ± 5%
PEMBAHASAN
Tak Cuma itu, komponen yang satu ini juga yang paling sering digunakan diantara
komponen lainnya.
Berdasarkan hukum ohm, nilai tegangan terhadap resistansi berbanding dengan arus
yang mengalir :
V = IR
I = V/R
Resistor juga dapat kita integrasikan kedalam sirkuit hibrida dan papan sirkuit, bahkan
bisa juga menggunakan sirkuit terpadu.
Ukuran dan letak kaki resistor tergantung pada desain sirkuit itu sendiri, daya
eresistor yang dihasilkan juga harus sesuai dengan kebutuhan agar rangkaian tidak
terbakar.
KESIMPULAN
1. Besar hambatan resistor ditandai dengan garis warna pada resistor yang
dapat diketahui dengan perhitungan dan penunjukan nilai-nilai warna
resistor
2. Rangkaian paralel memiliki nilai hambatan kecil karena terjadi
percabangan dan 1 jalur arus dan tegangan.
3. Rangkaian seri adalah rangkaian listrik dimana komponen-komponen
listrik disusun secara berderet sehingga arus yang mengalir pada tiap
komponen sama.
4. Rangkaian kombinasi adalah gabungan antara gabungan seri dan paralel.
DAFTAR PUSTAKA
TUJUAN PERCOBAAN :
TINJAUAN PUSTAKA
N Alat/Bahan Jumlah
o
1. Ohm meter 1
2. Kapasitor non polar 5
3. Kapasitor biopolar 5
4. Kabel penghubung 2
Hasil pengamatan
Fungsi Kapasitor.
1. Sebagai kopling antara rangkaian yang satu dengan rangkaian yang lain
(pada power supply).
Pada praktikum kali ini yang dilakukan pada hari selasa, 24 mei
2016 mengenai jenis kerusakan pada capasitor.
Pada dasarnya jenis kerusakan yang sering dialami oleh kapasitor adalah:
Coslet (hubungan singkat) yaitu pada saat diukur jarum ohm meter
menunjukkan angka nol dan tidak turun lagi.
Bocor yaitu pada saat diukur jarum ohm meter menunjukkan nilai
ohm dan tidak turun lagi pada kedudukan semula.
Kering yaitu pada saat diukur jarum ohm meter menunjukkan nilai
ohm, dan kemudian jarum ohm meter turun kembali tetapi tidak
pada kedudukan semula.
Putus yaitu pada saat diukur jarum ohm meter tidak bergerak.
Bagus yaitu pada saat diukur jarum ohm meter bergerak
menunjukkan nilai ohm, dan turun lagi pada kedudukan semula.
TUJUAN PERCOBAAN :
TINJAUAN PUSTAKA
No Alat/bahan Jumlah
1. Resistor (perkelompok) 10
2. Ohm Meter 2
3. Kabel Penghubung 2 set
PENGOLAHAN DATA
5. A. Merah = 2 RUMUS:
B. Merah = 2 Ab × c ± d
C. Hitam = 1 22 × 1 ± 5%
D. Emas = 5% = 22 Ω ± 5%
6. A. Merah = 2 RUMUS:
B. Ungu = 7 Ab × c ± d
C. Hitam = 1 27 × 1 ± 5%
D. Emas = 5% = 27 Ω ± 5%
7. A. Orange = 3 RUMUS:
B. Hitam = 0 Ab × c ± d
C. Hitam = 1 30 × 1 ± 5%
D. Emas = 5% = 30 Ω ± 5%
8. A. Coklat = 1 RUMUS
B. Hitam = 0 Ab × c ± d
C. Coklat = 10 10 × 10 ± 5%
D. Emas = 5% = 100 Ω ± 5%
PEMBAHASAN
Tak Cuma itu, komponen yang satu ini juga yang paling sering digunakan
diantara komponen lainnya
V = IR
I = V/R
Resistor juga dapat kita integrasikan kedalam sirkuit hibrida dan papan
sirkuit, bahkan bisa juga menggunakan sirkuit terpadu.
Ukuran dan letak kaki resistor tergantung pada desain sirkuit itu sendiri,
daya eresistor yang dihasilkan juga harus sesuai dengan kebutuhan agar
rangkaian tidak terbakar.
KESIMPULAN
TINJAUAN PUSTAKA
I = q/t
Dengan:
I = kuat arus (A)
q = muatan (C)
t = waktu(s)
VAB = VB – VA
Hubungan antara kuat arus listrik dan beda potensial pertama kali
dikemukakan oleh George Ohm, dan dikenal sebagai Hukum Ohm.
Menurut Ohm nilai perbandingan antara beda potensial dan arus yang
mengalir merupakan suatu nilai tetap yang disebut dengan hambatan.
dirumuskan :
V = k Q/r
Sunaryono dan Ahmad Taufik, 2010. Super Tips dan Trik Fisika SMA.
Jakarta: KAWAHmedia.