Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Widya Praja, Vol. 2 No.

1 (2022)

TRANSFORMASI JABATAN UNTUK MEWUJUDKAN GENERASI EMAS ASN:


JABATAN FUNGSIONAL DAN MILENIAL TULANG PUNGGUNG BIROKRASI
INDONESIA

Maria Susiawati (susiawatimaria@gmail.com)


Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Jawa Tengah
Jl. Setiabudi 201 A Semarang

Abstrak

Indonesia mencanangkan visi Indonesia Emas pada tahun 2045 yang memunculkan gagasan perlunya
mewujudkan generasi emas ASN. Generasi emas ASN yang ingin diwujudkan antara lain dapat dilihat
dari struktur dan komposisi ASN. Merujuk pada teori Mintzberg (1993), jabatan fungsional adalah
para professional dalam struktur birokrasi kita, merupakan elemen the operating core, yaitu pegawai
yang melakukan pekerjaan dasar yang berkaitan dengan produksi barang/jasa yang menjadi core
business organisasi. Maka mewujudkan birokrasi yang professional adalah dengan menjadikan jabatan
fungsional sebagai komposisi utama dalam struktur birokrasi. Transformasi jabatan atau pengalihan
jabatan dari jabatan struktural ke jabatan fungsional yang merupakan bagian dari tiga transformasi
dalam kebijakan penyederhanaan birokrasi yang dilakukan oleh pemerintah menjadi salah satu isu
strategis dalam pembangunan Aparatur Sipil Negara (ASN). Di sisi lain, untuk merespon peluang dan
tantangan yang ditimbulkan oleh perkembangan teknologi informasi maka generasi milenial juga
merupakan komponen penting dalam struktur dan komposisi ASN Indonesia untuk mewujudkan
generasi emas ASN.
Artikel ini mengulas dan menyampaikan pemikiran mengenai upaya mewujudkan generasi emas ASN
melalui mainstreaming jabatan fungsional dan generasi milenial dalam struktur dan komposisi ASN
Indonesia. Pembahasan dengan pendekatan deskriptif kualitatif berupa penelaahan terhadap dokumen
dan data sekunder, diperoleh kesimpulan bahwa struktur ASN Indonesia pada tiga tahun terakhir,
yaitu tahun 2019, 2020, dan 2021 memperlihatkan perubahan. Komposisi jabatan fungsional
mengalami kenaikan yaitu sebesar 1 % dari 50,4 % pada tahun 2019 menjadi 51,4% pada tahun 2021.
Kenaikan jabatan fungsional tersebut diikuti penurunan jabatan struktural secara konsisten dalam
jumlah dan persentasenya, yaitu dari 11,1% pada tahun 2019 turun sebesar 01% menjadi 11% dan
pada tahun 2020 dan turun 0,3% pada tahun 2021 menjadi 10,7%. ASN generasi milenial yang lahir
pada tahun 1980 sampai dengan 2000 menduduki komposisi yang cukup besar dalam struktur ASN
Indonesia pada tiga tahun terakhir, yaitu pada tahun 2019 sebesar 30,8%, pada tahun 2020 sebesar
31%, dan pada tahun 2021 sebesar 31,7% atau menduduki sepertiga dari jumlah keseluruhan ASN
Indonesia.

Kata Kunci: transformasi jabatan, generasi emas ASN, jabatan fungsional dan milenial

p-ISSN: 2354-7162 | e-ISSN: 2549-2217


58 | Jurnal Widya Praja, Vol. 2 No. 1 (2022)

LATAR BELAKANG negara yang maju sebagaimana menjadi tujuan


Indonesia Emas 2045 adalah visi dalam visi Indonesia Emas.
pemerintah untuk membawa Indonesia menjadi Pengalihan jabatan struktural atau
negara maju dengan ekonomi kuat, SDM manajerial ke dalam jabatan fungsional yang
berkualitas, dan berbudi luhur. Untuk merupakan bagian dari langkah kebijakan
mewujudkannya pemerintah telah menyusun penyederhanaan birokrasi yang dilakukan di
empat pilar menuju Indonesia Emas 2045, yaitu instansi pemerintah pusat maupun daerah
1) Pembangunan manusia dan penguasaan iptek; merupakan kebijakan taktis dari pilar yang
2) Pembangunan ekonomi berkelanjutan; 3) keempat dari visi Indonesia Emas melalui
Pemerataan pembangunan, dan 4) Pemantapan kebijakan penyederhanaan birokrasi. Tulisan ini
ketahanan nasional dan tata Kelola mencoba menguraikan bagaimana kebijakan
pemerintahan (https://www.akseleran.co.id/) transformasi jabatan memberikan kontribusi
Berfokus pada pilar keempat visi terhadap terwujudnya generasi emas ASN
Indonesia Emas 2045, pemerintah melakukan untuk menuju Indonesia maju (Indonesia Emas
reformasi birokrasi dan kelembagaan melalui 2045), melalui telaah kritis terhadap komposisi
kebijakan penyederhanaan birokrasi yang atau struktur jabatan SDM ASN Indonesia
membawa perubahan tiga aspek birokrasi, yaitu tahun 2019-2021 setelah kebijakan
: pertama, transformasi struktural yang penyederhanaan birokrasi mulai dilaksanakan.
dilaksanakan sejak tahun 2020 yang kemudian
ditetapkan dengan Peraturan Menteri Jabatan Fungsional dan Generasi Milenial
Pendayagunaan Aparatur Negara dan sebagai Tulang Punggung Birokrasi ke
Reformasi Birokrasi (Permenpan-RB) Nomor Depan
25 Tahun 2021 tentang Penyederhanaan Jabatan Fungsional Menurut Undang-
Struktur Organisasi pada Instansi Pemerintah Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur
untuk Penyederhanaan Birokrasi, kedua, Sipil Negara(UUASN) jenis-jenis jabatan dalam
pengalihan atau penyetaraan jabatan yang ASN terdiri dari jabatan administrasi, jabatan
ditetapkan dalam Permenpan-RB Nomor fungsional, jabatan pimpinan tinggi. Pengertian
17 Tahun 2021 tentang Penyetaraan Jabatan jabatan fungsional adalah sekelompok jabatan
Administrasi ke dalam Jabatan Fungsional, dan yang berisi fungsi dan tugas berkaitan dengan
ketiga, penyesuaian sistem kerja yang diatur pelayanan fungsional yang berdasarkan pada
dalam Permenpan-RB Nomor 7 Tahun 2022 keahlian dan keterampilan tertentu. Beberapa
tentang Sistem Kerja pada Instansi pemerintah kriteria jabatan fungsional adalah: a. tugas
untuk Penyederhanaan Birokrasi. Kebijakan fungsi berkaitan dengan tugas dan fungsi
penyederhanaan birokrasi secara umum instansi pemerintah; b. Mensyaratkan
bertujuan untuk mewujudkan tata kelola keahlian/keterampilan tertentu dibuktikan
pemerintahan yang efektif dan efisien dengan sertifikasi dan/atau penilaian tertentu; c. dapat
mengoptimalkan pemanfaatan sistem disusun dalam jenjang berdasarkan tingkat
pemerintahan berbasis elektronik (Perrmenpan- kesulitan dan kompetensi; d. pelaksanaan tugas
RB Nomor 25 Tahun 2021). Tujuan tersebut bersifat mandiri; e. kegiatannya dapat diukur
dimaksudkan untuk mengakomodasi harapan dengan satuan nilai atau akumulasi nilai dari
terhadap terwujudnya organisasi yang semakin butir kegiatan dalam bentuk angka kredit. Ciri-
sederhana, efisien, mampu bergerak lincah, ciri atau kriteria jabatan fungsional ini
menjamin kecepatan melayani dan kecepatan menunjukkan bahwa jabatan fungsional
dalam pemberian perizinan, dengan didukung memiliki standarisasi yang lebih baik
mindset aparatur yang berubah (Pidato politik dibandingkan jenis jabatan yang lain dalam
Presiden Joko Widodo pada 14 Juli 2019) ASN. Hal ini juga ditunjukkan dengan syarat
Sumber Daya Manusia (SDM) ASN jabatan dan sistem pengembangan kompetensi
memegang peranan kunci dan strategis dalam yang lebih terstandarisasi.
menentukan kejayaan Indonesia. Untuk Pengangkatan PNS dalam jabatan
mewujudkan visi Indonesia Emas 2045 fungsional pada awalnya hanya melalui tiga
diperlukan SDM ASN yang mempunyai mekanisme pengangkatan, yaitu pengangkatan
kualitas dan kapasitas yang mumpuni sesuai pertama, perpindahan, dan
dengan tantangan yang ada. Generasi emas penyesuaian/inpassing. Dalam rangka
ASN adalah generasi ASN yang mempunyai kebijakan penyederhanaan birokrasi yang
potensi dan kapasitas untuk mewujudkan antara lain dengan menjadikan jabatan
fungsional sebagai mainstream dalam instansi
Jurnal Widya Praja, Vol. 2 No. 1 (2022) | 59

pubik maka dalam PP Nomor 17 Tahun memecahkan persoalan. Lancaster dan Stillman
2020, Pemerintah menambahkan satu juga menggambarkan perilaku kerja generasi Y
mekanisme dalam pengangkatan jabatan disandingkan dengan dua generasi sebelumnya.
fungsional, yaitu melalui mekanisme promosi.
Hal ini membuka peluang yang lebih besar bagi Tabel 1. Perbedaan Generasi (Lancaster dan
ASN untuk berkarier melalui jalur jabatan Stillman)
fungsional.
Merujuk pada teori Mintzberg (1993),
jabatan fungsional adalah para professional
dalam struktur birokrasi kita, merupakan elemen
the operating core, yaitu pegawai yang
melakukan pekerjaan dasar yang berkaitan
dengan produksi barang/jasa yang menjadi core
business organisasi (Mintzberg, Henry :1993).
Maka mewujudkan birokrasi yang professional
adalah dengan menjadikan jabatan fungsional
sebagai komposisi utama dalam struktur
birokrasi.
Generasi Millenial Menurut
Yuswohady dalam artikel Milennial Trends
(2016) generasi milenial (Millennial
Generation) adalah generasi yang lahir dalam
rentang waktu awal tahun 1980 hingga tahun
2000. Generasi ini sering disebut juga sebagai
Dikutip dari Suci Prasasti dan Erik Teguh Prakoso
Gen-Y, Net Generation, Generation WE,
dalam Karakter Dan Perilaku Milineal: Peluang Atau
Boomerang Generation, Peter Pan Generation, Ancaman Bonus Demografi, 2020
dan lain- lain. Mereka disebut generasi milenial
karena merekalah generasi yang hidup di Sementara itu Jacob Morgan dalam The
pergantian milenium bersamaan dengan era Future of Work memberikan gambaran mengenai
teknologi digital mulai merasuk ke segala sendi situasi tenaga kerja generasi milenial di Amerika
kehidupan. Generasi milenial atau yang disebut Serikat, disebutkan bahwa pada tahun 2020
juga generasi Y ini lahir sekitar tahun 1980 generasi milenial diperkirakan akan menjadi
sampai 2000. Jadi bisa dikatakan generasi lebih dari setengah dari seluruh angkatan kerja
milenial adalah generasi muda masa kini yang AS dan pada tahun 2025 diperkirakan milenium
saat ini berusia sekitar 26-40 tahun. Lyons akan menjadisekitar 70 persen hingga 75 persen
(dalam Putra, 2016). mengungkapkan ciri-ciri dari angkatan kerja AS. Tenaga kerja baru ini
dari generasi Y adalah: karakteristik masing- membawa serta sikap baru tentang pekerjaan,
masing individu berbeda, tergantung dimana ia harapan baru, serangkaian nilai yang berbeda,
dibesarkan, strata ekonomi, dan sosial dan pendekatan yang berbeda tentang
keluarganya, pola komunikasinya sangat bagaimana pekerjaan harus dilakukan (Jacob
terbuka dibanding generasi-generasi Morgan (2014), The Future of Works, New
sebelumnya, pemakai media sosial yang fanatik Jersey, Wiley)
dan kehidupannya sangat terpengaruh dengan Berbagai karakteristik yang dimiliki
perkembangan teknologi, lebih terbuka dengan oleh generasi milenial yang digambarkan di atas
pandangan politik dan ekonomi, sehingga merupakan modal untuk mewujudkan birokrasi
mereka terlihat sangat reaktif terhadap yang profesional untuk menghadapi tantangan
perubahan lingkungan yang terjadi di ke depan. Generasi ini adalah modal besar untuk
sekelilingnya, memiliki perhatian yang lebih mewujudkan generasi emas ASN menuju
terhadap kekayaan. Lancaster dan Stillman birokrasi kelas dunia yang diidamkan.
sebagaimana dikutip oleh Suci Prasasti dan
Erik Teguh Prakoso menggambarkan Analisis Kritis Struktur dan Komposisi ASN
karakteristik umum generasi Y yaitu bersifat dalam Perspektif Generasi Emas
independen dan punya potensi, tidak bergantung Menurut Badan Kepegawaian Negara
pada orang lain, sangat menghargai perbedaan, (BKN) dalam data statistik PNS, Desember
lebih memilih bekerjasama daripada menerima 2021, jumlah total PNS sebesar 3.995.634 yang
perintah dan sangat pragmatis ketika meliputi 3.058.775 atau sebesar 77% bekerja
60 | Jurnal Widya Praja, Vol. 2 No. 1 (2022)

pada pemerintah daerah dan sebanyak 936.859 telah mulai direkrut pada tahun 2021
atau 23% bekerja di instansi pusat. keseluruhannya untuk memenuhi kebutuhan
Kebijakan penyederhanaan birokrasi jabatan fungsional. Berdasarkan Buku Statistik
yang meliputi transformasi struktur ASN pada Desember 2021 tercatat jumlah
kelembagaan instansi pemerintah dan PPPK sebanyak 50.553 orang, meliputi Guru
transformasi jabatan dari struktural ke sebanyak 33.984 orang; Penyuluh Pertanian
fungsional merupakan langkah strategis untuk sebanyak 11.429 orang; Tenaga Kesehatan
mewujudkan struktur birokrasi yang fungsional sebanyak 2.328 orang, dan Tenaga
(professional) dengan menjadikan jabatan Kependidikan sebanyak 1.442 orang.
fungsional sebagai mainstream. Kebijakan Jumlah nominal semua jenis Jabatan
penyederhanaan birokrasi dilaksanakan mulai Struktural dalam tiga tahun, sejak 2019 sampai
tahun 2020 di instansi pusat dan 2021 pada dengan 2021, mengalami penurunan, yang
instansi daerah. Berikut ini komposisi jabatan terbesar pada jabatan Pengawas sebesar 29.748,
PNS Tahun 2019, 2020, dan 2021 yang disusul penurunan terbesar kedua pada jabatan
menggambarkan komposisi ASN sebelum dan Administrator sebesar 5.530, penurunan jabatan
setelah kebijakan transformasi jabatan mulai eselon 5 sebanyak 3.133, dan jabatan pimpinan
dilaksanakan. tinggi mengalami penurunan sebanyak 432.
Penurunan seluruh jabatan struktural tersebut
Tabel 2. Komposisi Jabatan PNS Tahun 2019, 2020 merupakan hasil dari pelaksaanaan kebijakan
dan 2021 penyederhanaan birokrasi yang mulai
dilaksanakan tahun 2020 untuk instansi pusat
dan 2020 untuk pemerintah daerah. Jumlah
jabatan struktural diharapkan terus menurun
hingga didapat angka yang ideal dalam konteks
birokrasi yang ramping/simple untuk
mewujudkan birokrasiyang efektif dan agile.
Jabatan pelaksana adalah jabatan
dengan tugas fungsi melaksanakan pekerjaan-
pekerjaan yang bersifat administrative
(ketatausahaan). Dalam struktur ASN komposisi
jabatan pelaksana masih besar yaitu sebesar
38,5% pada tahun 2019, 39% pada tahun 2020,
Sumber: Statistik PNS Desember Tahun 2019, dan 38% pada tahun 2021. Terlihat jumlah dan
Desember Tahun 2020 dan Desember Tahun 2021,
persentasenya masih naik turun akan tetapi pada
BKN
Dari Tabel 2 dapat dilihat adanya tahun terakhir mengalami penurunan meskipun
perubahan meskipun masih fluktuatif komposisi kecil, yaitu sebesar 0,5%. Jabatan pelaksana
Jabatan Fungsional naik 1 % dari 50,4 % pada yang masih besar, yaitu 38%,
tahun 2019 menjadi 51,4% pada tahun 2021, menunjukkan komposisi yang belum ideal
untuk mewujudkan birokrasi yang professional,
yang didukung oleh kenaikan cukup besar pada
JF Medis, yaitu sebesar 19,61%. Jabatan untuk itu perlu dilakukan langkah pengalihan
Struktural mengalami trend penurunan jumlah jabatan pelaksana ke jabatan fungsional secara
optimal sesuai dengan kebutuhan organisasi.
dan persentasenya dari tahun ke tahun, dari
11,1% pada tahun 2019 turun sebesar 01% Meskipun struktur ASN belum
menjadi 11% dan pada tahun 2020 dan turun mencapai komposisi yang optimal, tetapi
0,3% pada tahun 2021 menjadi 10,7%. Dari pelaksanaan kebijakan penyederhanaan birokrasi
Tabel 2 juga terlihat jumlah jabatan fungsional telah memperlihatkan kontribusinya dalam
mewujudkan birokrasi professional melalui
guru (termasuk dosen di dalamnya) dan jabatan
fungsional teknis (seluruh jabatan fungsional mainstreaming jabatan fungsional dalam
non guru dan dosen) mengalami penurunan komposisi ASN yaitu dengan naiknya
yang dimungkinkan karena adanya pensiun persentase jabatan fungsional dan padasaat yang
yangterjadi pada setiap tahun. sama seluruh jabatan struktural menurun jumlah
dan persentasenya secara konsisten. Trend
Terkait dengan pemenuhan kebutuhan
jabatan fungsional perlu dicatat keberadaan kenaikan jabatan fungsional yang dibarengi
Pegawai Pemerintah dengan Kontrak Kerja dengan penurunan jumlah dan persentase
atau yang disingkat dengan PPPK. jabatan struktural dan jabatan pelaksana perlu
Sebagaimana diketahui bahwa PPPK yang terus dipertahankan dan dijaga.
Jurnal Widya Praja, Vol. 2 No. 1 (2022) | 61

Seiring dengan perkembangan melalui pemenuhan hak ASN untuk mengikuti


teknologi informasi yang merasuk ke dalam pendidikan dan pelatihan minimal 20 jam
seluruh aspek kehidupan, generasi milenial pelajaran dalam setiap tahun bagi setiap ASN
(usia 26-40 tahun) disiapkan untuk menjadi (Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017
penggerak instansi pemerintahan di masa depan. tentang Manajemen PNS) Adapun struktur
Berikut pemetaan generasi milenial yang komposisi pendidikan ASN Indonesia selama
berperan sebagai ASN dalam komposisi tiga tahun terakhir adalah sebagaimana
struktur ASN dalam 3 (tiga) tahun terakhir. digambarkan dalam Tabel 4.

Tabel 3. ASN Berdasarkan Generasi Tabel 4 Tingkat Pendidikan ASN

Sumber: Statistik PNS Desember Tahun 2019,


Desember Tahun 2020 dan Desember Tahun 2021,
BKN
Dari Tabel 4 terlihat bahwa Sebagian
Sumber: Diolah dari Statistik PNS Desember Tahun besar ASN berpendidikan sarjana, hal ini selaras
2019, Desember Tahun 2020 dan Desember Tahun dengan kebutuhan kualifikasi pendidikan yang
2021, BKN diperlukan bagi terwujudnya ASN berkompeten
dan professional. ASN dengan Pendidikan SD
Dari Tabel 3 terlihat bahwa ASN sampai dengan SMA terlihat juga masih cukup
generasi milenial yang lahir pada tahun 1980 besar, kurang lebih mencakup seperlima dari
sampai dengan 2000 menduduki komposisi keseluruhan jumlah ASN. Angka ini
yang cukup besar, yaitu pada tahun 2019 sebesar dimungkinkan dari ASN generasi baby boomers
30,8%, pada tahun 2020 sebesar 31%, dan pada dan generasi X yang saat ini berusia 56 tahun
tahun 2021 sebesar 31,7% atau menduduki ke atas. Dalam beberapa tahun angka tersebut
sepertiga dari jumlah keseluruhan ASN. Jumlah akan semakin berkurang dan habis, sehingga
tersebut terbagi dalam kategori Generasi diharapkan struktur ASN akan berpendidikan
Milenial yang lahir pada tahun 1980 – 2000, paling rendah diploma.
dan yang lahir pada tahun 1995 ke atas yang
sering disebut sebagai Generasi Z. Jumlah Peluang dan Tantangan
generasi milenial dalam struktur komposisi Dalam struktur komposisi ASN dalam
ASN masih akan terus meningkat seiring tiga tahun terakhir dan prospeknya ke depan
dengan berkurangnya generasi baby boomers generasi milenial memiliki angka dan
dan generasi X karena memasuki masa potensi yang cukup besar. Hal ini merupakan
pensiun, dan adanya rekrutmen ASN baru, modal dasar untuk mewujudkan birokrasi
baik melalui jalur Calon PNS (CPSN) berkelas dunia yang mampu bekerja dengan
maupun PPPK. basis teknologi informasi dan tuntutan kerja
Trend pertumbuhan ASN generasi dengan kecepatan tinggi dan mempunyai daya
milenial dalam tiga tahun memperlihatkan saing.
angka yang menurun, hal ini dimungkinkan Indonesia saat ini sedang dalam masa
karena pada tahun 2020 dan 2021 demografi penduduk yang sangat
pemerintah tidak mengadakan rekrutmen menguntungkan bagi proses pembangunan
CPNS, di sisi lain pemerintah merekrut PPPK bangsa. Jumlah penduduk Indonesia selama
yang disyaratkan usia maksimal 45 tahun, maka beberapa tahun mendatang akan terus
PPPK yang direkrut tahun 2021 sebagian besar meningkat. Berdasarkan data yang dimiliki oleh
menambah jumlah ASN generasi milenial. Badan Pusat Statistik (BPS), pada 2018 lalu
Kualitas SDM aparatur tidak lepas dari jumlah populasi Indonesia mencapai 265 juta
kualifikasi pendidikan, semakin tinggi jiwa. Kemudian, pada 2024, angkanya
kualifikasi pendidikan diasumsikan semakiin berpotensi meningkat hingga 282 juta dan
tinggi kompetensi dan profesionalitas aparatur. sekitar 317 juta jiwa pada 2045. Data BPS 2018,
Menyadari hal tersebut pemerintah menetapkan jumlah generasi millennial berusia 20-35 tahun
kebijakan pengembangan kompetensi ASN mencapai 24 persen, setara dengan 63,4 juta
62 | Jurnal Widya Praja, Vol. 2 No. 1 (2022)

dari 179,1 juta jiwa yang merupakan usia dapat mempengaruhi kinerja dan kepuasan
produktif (14-64 tahun) Nur Falikhah dalam kerja generasi milenial.
Bonus Demografi Peluang dan Tantangan untuk Generasi milenial menyukai gaya
Indonesia, 2021. kepemimpinan yang demokratis. Mereka
Tidak salah bila generasi milineal senang mengemukakan ide dan berkontribusi
disebut sebagai penentu masa depan Indonesia. pada hasil kerja tim, mereka ingin didengarkan
Inilah yang disebut sebagai bonus demografi. dan dilibatkan dalam proses pengambilan
Bonus Demografi Indonesia berlangsung dari keputusan. Milenial juga suka dengan pemimpin
2015 sampai dengan tahun 2035. Masa bonus yang inspiratif dan mau terlibat langsung dalam
demografi tersebut perlu dijadikan basis data menyelesaikan pekerjaan dan bukan hanya
dan dasar pertimbangan dalam upaya memberikan perintah. Hal ini bertolak belakang
mewujudkan generasi emas ASN. Situasi yang gaya kepemimpinan Generasi X yang
menguntungkan yang didapat dari adanya cenderung bersifat otoriter (Millenials)
bonus demografi perlu dielaborasi bagi Perbedaan karakteristik antara Generasi
pembangunan SDM aparatur untuk Milenial dengan Generasi X dan Baby Boomers
meningkatkan kinerja organisasi. perlu diantisipasi oleh pemerintah selaku
Upaya menjadikan jabatan fungsional pemberi kerja. Perlu diidentifikasi dan
sebagai komponen utama atau menjadikannya diantisipasi persoalan apa saja yang akan
sebagai mainstream dalam struktur komposisi dihadapi generasi milenial ketika bekerja
ASN dapat diwujudkan secara efektif dengan sebagai ASN dengan memberikan tindakan
pelaksanaan kebijakan penyederhanaan nyata dalam mengatasi permasalahan yang
birokrasi melalui penyederhanaan struktur dapat menghambat peningkatan kinerja para
organisasi dan pengalihan jabatan struktural ke generasi milenial yang berprofesi sebagai ASN.
jabatan fungsional secara optimal. Kebijakan Mewujudkan generasi emas ASN
yang ditetapkan tahun 2020 tersebut hingga saat melalui mainstreaming jabatan fungsional
ini belum dilaksanakan secara optimal. Untuk menghadapi beberapa tantangan yang perlu
mewujudkan generasi emas ASN pelaksanaan diidentifikasi, diantisipasi, dan diatasi.
kebijakan penyederhanaan birokrasi secara Tantangan utama adalah mewujudkan
optimal merupakan langkahstrategis yang paling komposisi yang merata dan seimbang bagi
rasional karena telah mendapatkan dasar hukum perkembangan dan persebaran jabatan
dan masuk dalam kebijakan pembangunan fungsional untuk mengaktualisasikan dan
nasional (RPJMN), serta seluruh aspek dan mengembangkan potensi pembangunan secara
supporting system secara komprehensif telah kewilayahan dan sektoral.
dirancang dan sudah pula mulai dilaksanakan, Komposisi jabatan PNS pada Desember
misalnya dalam aspek sistem kerja atau tahun 2021 terdiri dari jabatan struktural
tatalaksana, manajemen SDM aparatur, sebanyak 427.874 atau 10,7%; Jabatan
pelayanan perijinan, dan sebagainya. fungsional sebanyak 2.053.115 atau 51,4% dan
Generasi milenial akan menjadi penerus sebesar 1.514.645 atau 37,9% adalah jabatan
dan penentu arah bangsa ini dimasa yang akan pelaksana. Kompossi ini memperlihatkan
datang, mereka akan menjadi pelaku utama di jumlah dan persentase jabatan fungsional
sektor-sektor penting, baik sektor merupakan jenis jabatan yang paling besar,akan
perekonomian, maupun pemerintahan. tetapi hal ini belum merupakan komposisi yang
Persentasi milenial dalam struktur komposisi ideal untuk mewujudkan birokrasi professional.
ASN dalam tiga tahun terakhir sejak tahun 2019 Jika dilihat secara lebih terperinci komposisi
merupakan urutan kedua terbesar setelah jabatan fungsional meliputi jabatan fungsional
generasi X, yaitu mencapai hampir sepertiga guru sebesar 1.345.201 atau sebesar 66% dari
dari keseluruhan ASN yang ada. Pada tahun seluruh jabatan fungsional yang ada, jumlah
2021 generasi milenial dalam komposisi ASN terbesar kedua adalah jabatan fungsional di
mencapai 27,6% sedangkan generasi X masih bidang kesehatan sebesar 389.968 atau 19%,
mendominasi sebesar 59,1%, disamping itu dan sebanyak 242.516 atau sebesar 12% adalah
masih terdapat generasi baby boomers sebesar jabatan fungsional teknis yang tersebar pada 31
9,1%. Perbedaan generasi ini sedikit banyakakan hingga 46sektor/urusan yang tersebar di instansi
mempengaruhi cara berinteraksi, dan cara kerja pusat maupun daerah. Dari rincian komposisi
dalam suatu instansi pemerintah. Perbedaan jabatan fungsional tersebut terlihat bahwa
karakteristik antar generasi dalam suatu instansi rumpun jabatan fungsional yang berkembang
dapat menimbulkan beberapa persoalan yang adalah rumpun pendidikan dan rumpun
Jurnal Widya Praja, Vol. 2 No. 1 (2022) | 63

kesehatan. Perkembangan jabatan fungsional Mengiringi upaya mewujudkan


yang belum merata perlu diatasi dengan generasi emas ASN melalui mainstreaming
optimalisasi pengalihan jabatan terutama dari jabatan fungsional dan optimalisasi generasi
jabatan pelaksana maupun jabatan struktural milenial dalam struktur dan komposisi ASN
secara lebih optimal. berimplikasi terhadap kebutuhan
Beberapa tantangan penting lainnya pengembangan kompetensi yang massive sesuai
mengenai pengembangan jabatan fungsional dengan standarisasi kompetensi yang harus
antara lain adalah: dimiliki oleh setiap pejabat fungsional. Tanpa
 Sampai dengan Juni 2022 telah terbentuk 272 diikuti dengan pengembangan kompetensi yang
jenis jabatan fungsional untuk seluruh bidang serious sesuai dengan standard kompetensi
urusan pemerintahan.11 Diperlukan langkah yang dipersyaratkan bagi setiap jabatan
pengembangan jabatan fungsional di fungsional mainstreaming jabatan fungsional
berbagai urusan/sektor pembangunan dan dalam struktur dan komposisi ASN tidak akan
pengisian pejabatnya bagi peta jabatan berdampak besar bagi pembangunan maupun
instansi pemerintah baik di pusat maupun di kinerja instansi. Untuk itu diperlukan
daerah sesuai dengan kebutuhan peningkatan pengembangan disain, skema dan praktik
dan pemerataan pembangunan di seluruh pengembangan kompetensi yang relevan,efisien
wilayah NKRI. dan efektif bagi seluruh jabatan fungsional, dan
 Belum semua jabatan fungsional terkelola diperlukan adanya afirmasi atau langkah
dengan baik, masih banyak permasalahan sementara dan khusus bagi pengembangan
teknis dan administrative menyangkut kompetensi jabatan fungsional hasil dari
manajemen jabatan fungsional, antara lain pengalihan jabatan struktural.
terkait sistem manajemen kinerja jabatan Kita patut optimistis terhadap berbagai
fungsional, pengembangan kompetensi potensi yang dimiliki oleh generasi milenial,
teknis bagi pejabat fungsional yang masih untuk itu modernisasi sistem dan cara kerja
sangat terbatas, dan jumlah jabatan perlu terus ditingkatkan. Penciptaan lingkungan
fungsional bezetting yang belum memenuhi kerja yang ramah milenial yang memudahkan
kebutuhan formasi yang dibutuhkan. para milenial beradaptasi perlu untuk
 Diperlukan waktu dan proses terkait dipertimbangkan oleh setiap pimpinan instansi.
kompetensi dan mindset para pejabat
struktural yang dialihkan menjadi pejabat DAFTAR PUSTAKA
BKN. (2021). Buku Statistik PNS Desember
fungsional, untuk terbentuknya kompetensi
bagi jabatan fungsional yang menguasai 2020, diunduh dari
bidang tugasnya dan mampu menyesuaikan https://www.bkn.go.id/wpcontent/upload
diridengan sistem dan cara kerja baru. s/2021/03/STATISTIK-PNS-
Desember2020.pdf, pada 26 Maret 2022,
jam 15.53 wib
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
Mewujudkan generasi emas ASN BKN. (2022). Statistik ASN Desember
2021, diunduh dari
melalui optimalisasi struktur dan komposisi
https://www.bkn.go.id/wpcontent/uplods/
ASN dengan jabatan fungsional sebagai
representasi birokrasi profesional, mengurangi 2022/02/STATISTIK-PNS-Desember-
2021.pdf, pada 26 Maret 2022, jam 15.57
jumlah jabatan struktural sebagai cermin
struktur organisasi yang simple/ramping, dan wib
meminimalisir jabatan pelaksana yang BKN. (2019). Buku Statistik PNS
menjalankan fungsi administrative. Untuk itu Desember 2019, diunduh dari
alih status ASN yang ada (bezeting) ke jabatan https://www.bkn.go.id/elibrary/statistik-
pns-desember-2019/,pada 03 Juli 2022,
fungsional perlu dilanjutkan secara optimal.
Upaya pemerintah melalui berbagai pada jam 06.30 wib
Elias K Sinaga, Millenials, dalam website
kebijakan dan regulasi untuk meningkatkan
kualitas sumber daya manusia aparatur sangat https://djpb.kemenkeu.go.id/kppn/padang
diperlukan yang bertujuan untuk mewujudkan sidempuan/id/data-publikasi/artikel/2838-
antisipasi-kinerja-asn-atas-mereka-yang-
Generasi Emas ASN yaitu SDM ASN yang
professional, berdaya saing, dan berkinerja disebut-generasi-milenial.html diunduh
pada Kamis, 14 Juli 2022, 20.27 wib
tinggi dalam mewujudkan kinerja organisasi.
Mintzberg, Henry. (1993). Structure in Fives:
Designing Effective Organization.
64 | Jurnal Widya Praja, Vol. 2 No. 1 (2022)

New Jersey: Prentice Hall


Morgan, Jacob (2014), The Future of Work,
New Jersey, Wiley
Nico Ramadhani. Kerja Keras Generasi Muda
untuk Indonesia Emas 2045,
https://www.akseleran.co.id/blog/indones
ia-emas-2045/ diunduh pada 03 Juli
2022,
jam 08.45 wib
Nur Falikhah (2021) Bonus Demografi Peluang
dan Tantangan untuk Indonesia Suci
Prasasti dan Erik Teguh Prakoso. (2020).
Karakter Dan Perilaku Milenial:
Peluang Atau Ancaman Bonus Demografi
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara, (2014) Peraturan
Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017
tentang Manajemen PNS, (2017)
Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010
tentang Grand Design Reformasi
Birokrasi2010-2025, (2010)
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor
25 Tahun 2021 tentang Perubahan
Struktur Organisasi (2021)

Anda mungkin juga menyukai