1 (2022)
Abstrak
Indonesia mencanangkan visi Indonesia Emas pada tahun 2045 yang memunculkan gagasan perlunya
mewujudkan generasi emas ASN. Generasi emas ASN yang ingin diwujudkan antara lain dapat dilihat
dari struktur dan komposisi ASN. Merujuk pada teori Mintzberg (1993), jabatan fungsional adalah
para professional dalam struktur birokrasi kita, merupakan elemen the operating core, yaitu pegawai
yang melakukan pekerjaan dasar yang berkaitan dengan produksi barang/jasa yang menjadi core
business organisasi. Maka mewujudkan birokrasi yang professional adalah dengan menjadikan jabatan
fungsional sebagai komposisi utama dalam struktur birokrasi. Transformasi jabatan atau pengalihan
jabatan dari jabatan struktural ke jabatan fungsional yang merupakan bagian dari tiga transformasi
dalam kebijakan penyederhanaan birokrasi yang dilakukan oleh pemerintah menjadi salah satu isu
strategis dalam pembangunan Aparatur Sipil Negara (ASN). Di sisi lain, untuk merespon peluang dan
tantangan yang ditimbulkan oleh perkembangan teknologi informasi maka generasi milenial juga
merupakan komponen penting dalam struktur dan komposisi ASN Indonesia untuk mewujudkan
generasi emas ASN.
Artikel ini mengulas dan menyampaikan pemikiran mengenai upaya mewujudkan generasi emas ASN
melalui mainstreaming jabatan fungsional dan generasi milenial dalam struktur dan komposisi ASN
Indonesia. Pembahasan dengan pendekatan deskriptif kualitatif berupa penelaahan terhadap dokumen
dan data sekunder, diperoleh kesimpulan bahwa struktur ASN Indonesia pada tiga tahun terakhir,
yaitu tahun 2019, 2020, dan 2021 memperlihatkan perubahan. Komposisi jabatan fungsional
mengalami kenaikan yaitu sebesar 1 % dari 50,4 % pada tahun 2019 menjadi 51,4% pada tahun 2021.
Kenaikan jabatan fungsional tersebut diikuti penurunan jabatan struktural secara konsisten dalam
jumlah dan persentasenya, yaitu dari 11,1% pada tahun 2019 turun sebesar 01% menjadi 11% dan
pada tahun 2020 dan turun 0,3% pada tahun 2021 menjadi 10,7%. ASN generasi milenial yang lahir
pada tahun 1980 sampai dengan 2000 menduduki komposisi yang cukup besar dalam struktur ASN
Indonesia pada tiga tahun terakhir, yaitu pada tahun 2019 sebesar 30,8%, pada tahun 2020 sebesar
31%, dan pada tahun 2021 sebesar 31,7% atau menduduki sepertiga dari jumlah keseluruhan ASN
Indonesia.
Kata Kunci: transformasi jabatan, generasi emas ASN, jabatan fungsional dan milenial
pubik maka dalam PP Nomor 17 Tahun memecahkan persoalan. Lancaster dan Stillman
2020, Pemerintah menambahkan satu juga menggambarkan perilaku kerja generasi Y
mekanisme dalam pengangkatan jabatan disandingkan dengan dua generasi sebelumnya.
fungsional, yaitu melalui mekanisme promosi.
Hal ini membuka peluang yang lebih besar bagi Tabel 1. Perbedaan Generasi (Lancaster dan
ASN untuk berkarier melalui jalur jabatan Stillman)
fungsional.
Merujuk pada teori Mintzberg (1993),
jabatan fungsional adalah para professional
dalam struktur birokrasi kita, merupakan elemen
the operating core, yaitu pegawai yang
melakukan pekerjaan dasar yang berkaitan
dengan produksi barang/jasa yang menjadi core
business organisasi (Mintzberg, Henry :1993).
Maka mewujudkan birokrasi yang professional
adalah dengan menjadikan jabatan fungsional
sebagai komposisi utama dalam struktur
birokrasi.
Generasi Millenial Menurut
Yuswohady dalam artikel Milennial Trends
(2016) generasi milenial (Millennial
Generation) adalah generasi yang lahir dalam
rentang waktu awal tahun 1980 hingga tahun
2000. Generasi ini sering disebut juga sebagai
Dikutip dari Suci Prasasti dan Erik Teguh Prakoso
Gen-Y, Net Generation, Generation WE,
dalam Karakter Dan Perilaku Milineal: Peluang Atau
Boomerang Generation, Peter Pan Generation, Ancaman Bonus Demografi, 2020
dan lain- lain. Mereka disebut generasi milenial
karena merekalah generasi yang hidup di Sementara itu Jacob Morgan dalam The
pergantian milenium bersamaan dengan era Future of Work memberikan gambaran mengenai
teknologi digital mulai merasuk ke segala sendi situasi tenaga kerja generasi milenial di Amerika
kehidupan. Generasi milenial atau yang disebut Serikat, disebutkan bahwa pada tahun 2020
juga generasi Y ini lahir sekitar tahun 1980 generasi milenial diperkirakan akan menjadi
sampai 2000. Jadi bisa dikatakan generasi lebih dari setengah dari seluruh angkatan kerja
milenial adalah generasi muda masa kini yang AS dan pada tahun 2025 diperkirakan milenium
saat ini berusia sekitar 26-40 tahun. Lyons akan menjadisekitar 70 persen hingga 75 persen
(dalam Putra, 2016). mengungkapkan ciri-ciri dari angkatan kerja AS. Tenaga kerja baru ini
dari generasi Y adalah: karakteristik masing- membawa serta sikap baru tentang pekerjaan,
masing individu berbeda, tergantung dimana ia harapan baru, serangkaian nilai yang berbeda,
dibesarkan, strata ekonomi, dan sosial dan pendekatan yang berbeda tentang
keluarganya, pola komunikasinya sangat bagaimana pekerjaan harus dilakukan (Jacob
terbuka dibanding generasi-generasi Morgan (2014), The Future of Works, New
sebelumnya, pemakai media sosial yang fanatik Jersey, Wiley)
dan kehidupannya sangat terpengaruh dengan Berbagai karakteristik yang dimiliki
perkembangan teknologi, lebih terbuka dengan oleh generasi milenial yang digambarkan di atas
pandangan politik dan ekonomi, sehingga merupakan modal untuk mewujudkan birokrasi
mereka terlihat sangat reaktif terhadap yang profesional untuk menghadapi tantangan
perubahan lingkungan yang terjadi di ke depan. Generasi ini adalah modal besar untuk
sekelilingnya, memiliki perhatian yang lebih mewujudkan generasi emas ASN menuju
terhadap kekayaan. Lancaster dan Stillman birokrasi kelas dunia yang diidamkan.
sebagaimana dikutip oleh Suci Prasasti dan
Erik Teguh Prakoso menggambarkan Analisis Kritis Struktur dan Komposisi ASN
karakteristik umum generasi Y yaitu bersifat dalam Perspektif Generasi Emas
independen dan punya potensi, tidak bergantung Menurut Badan Kepegawaian Negara
pada orang lain, sangat menghargai perbedaan, (BKN) dalam data statistik PNS, Desember
lebih memilih bekerjasama daripada menerima 2021, jumlah total PNS sebesar 3.995.634 yang
perintah dan sangat pragmatis ketika meliputi 3.058.775 atau sebesar 77% bekerja
60 | Jurnal Widya Praja, Vol. 2 No. 1 (2022)
pada pemerintah daerah dan sebanyak 936.859 telah mulai direkrut pada tahun 2021
atau 23% bekerja di instansi pusat. keseluruhannya untuk memenuhi kebutuhan
Kebijakan penyederhanaan birokrasi jabatan fungsional. Berdasarkan Buku Statistik
yang meliputi transformasi struktur ASN pada Desember 2021 tercatat jumlah
kelembagaan instansi pemerintah dan PPPK sebanyak 50.553 orang, meliputi Guru
transformasi jabatan dari struktural ke sebanyak 33.984 orang; Penyuluh Pertanian
fungsional merupakan langkah strategis untuk sebanyak 11.429 orang; Tenaga Kesehatan
mewujudkan struktur birokrasi yang fungsional sebanyak 2.328 orang, dan Tenaga
(professional) dengan menjadikan jabatan Kependidikan sebanyak 1.442 orang.
fungsional sebagai mainstream. Kebijakan Jumlah nominal semua jenis Jabatan
penyederhanaan birokrasi dilaksanakan mulai Struktural dalam tiga tahun, sejak 2019 sampai
tahun 2020 di instansi pusat dan 2021 pada dengan 2021, mengalami penurunan, yang
instansi daerah. Berikut ini komposisi jabatan terbesar pada jabatan Pengawas sebesar 29.748,
PNS Tahun 2019, 2020, dan 2021 yang disusul penurunan terbesar kedua pada jabatan
menggambarkan komposisi ASN sebelum dan Administrator sebesar 5.530, penurunan jabatan
setelah kebijakan transformasi jabatan mulai eselon 5 sebanyak 3.133, dan jabatan pimpinan
dilaksanakan. tinggi mengalami penurunan sebanyak 432.
Penurunan seluruh jabatan struktural tersebut
Tabel 2. Komposisi Jabatan PNS Tahun 2019, 2020 merupakan hasil dari pelaksaanaan kebijakan
dan 2021 penyederhanaan birokrasi yang mulai
dilaksanakan tahun 2020 untuk instansi pusat
dan 2020 untuk pemerintah daerah. Jumlah
jabatan struktural diharapkan terus menurun
hingga didapat angka yang ideal dalam konteks
birokrasi yang ramping/simple untuk
mewujudkan birokrasiyang efektif dan agile.
Jabatan pelaksana adalah jabatan
dengan tugas fungsi melaksanakan pekerjaan-
pekerjaan yang bersifat administrative
(ketatausahaan). Dalam struktur ASN komposisi
jabatan pelaksana masih besar yaitu sebesar
38,5% pada tahun 2019, 39% pada tahun 2020,
Sumber: Statistik PNS Desember Tahun 2019, dan 38% pada tahun 2021. Terlihat jumlah dan
Desember Tahun 2020 dan Desember Tahun 2021,
persentasenya masih naik turun akan tetapi pada
BKN
Dari Tabel 2 dapat dilihat adanya tahun terakhir mengalami penurunan meskipun
perubahan meskipun masih fluktuatif komposisi kecil, yaitu sebesar 0,5%. Jabatan pelaksana
Jabatan Fungsional naik 1 % dari 50,4 % pada yang masih besar, yaitu 38%,
tahun 2019 menjadi 51,4% pada tahun 2021, menunjukkan komposisi yang belum ideal
untuk mewujudkan birokrasi yang professional,
yang didukung oleh kenaikan cukup besar pada
JF Medis, yaitu sebesar 19,61%. Jabatan untuk itu perlu dilakukan langkah pengalihan
Struktural mengalami trend penurunan jumlah jabatan pelaksana ke jabatan fungsional secara
optimal sesuai dengan kebutuhan organisasi.
dan persentasenya dari tahun ke tahun, dari
11,1% pada tahun 2019 turun sebesar 01% Meskipun struktur ASN belum
menjadi 11% dan pada tahun 2020 dan turun mencapai komposisi yang optimal, tetapi
0,3% pada tahun 2021 menjadi 10,7%. Dari pelaksanaan kebijakan penyederhanaan birokrasi
Tabel 2 juga terlihat jumlah jabatan fungsional telah memperlihatkan kontribusinya dalam
mewujudkan birokrasi professional melalui
guru (termasuk dosen di dalamnya) dan jabatan
fungsional teknis (seluruh jabatan fungsional mainstreaming jabatan fungsional dalam
non guru dan dosen) mengalami penurunan komposisi ASN yaitu dengan naiknya
yang dimungkinkan karena adanya pensiun persentase jabatan fungsional dan padasaat yang
yangterjadi pada setiap tahun. sama seluruh jabatan struktural menurun jumlah
dan persentasenya secara konsisten. Trend
Terkait dengan pemenuhan kebutuhan
jabatan fungsional perlu dicatat keberadaan kenaikan jabatan fungsional yang dibarengi
Pegawai Pemerintah dengan Kontrak Kerja dengan penurunan jumlah dan persentase
atau yang disingkat dengan PPPK. jabatan struktural dan jabatan pelaksana perlu
Sebagaimana diketahui bahwa PPPK yang terus dipertahankan dan dijaga.
Jurnal Widya Praja, Vol. 2 No. 1 (2022) | 61
dari 179,1 juta jiwa yang merupakan usia dapat mempengaruhi kinerja dan kepuasan
produktif (14-64 tahun) Nur Falikhah dalam kerja generasi milenial.
Bonus Demografi Peluang dan Tantangan untuk Generasi milenial menyukai gaya
Indonesia, 2021. kepemimpinan yang demokratis. Mereka
Tidak salah bila generasi milineal senang mengemukakan ide dan berkontribusi
disebut sebagai penentu masa depan Indonesia. pada hasil kerja tim, mereka ingin didengarkan
Inilah yang disebut sebagai bonus demografi. dan dilibatkan dalam proses pengambilan
Bonus Demografi Indonesia berlangsung dari keputusan. Milenial juga suka dengan pemimpin
2015 sampai dengan tahun 2035. Masa bonus yang inspiratif dan mau terlibat langsung dalam
demografi tersebut perlu dijadikan basis data menyelesaikan pekerjaan dan bukan hanya
dan dasar pertimbangan dalam upaya memberikan perintah. Hal ini bertolak belakang
mewujudkan generasi emas ASN. Situasi yang gaya kepemimpinan Generasi X yang
menguntungkan yang didapat dari adanya cenderung bersifat otoriter (Millenials)
bonus demografi perlu dielaborasi bagi Perbedaan karakteristik antara Generasi
pembangunan SDM aparatur untuk Milenial dengan Generasi X dan Baby Boomers
meningkatkan kinerja organisasi. perlu diantisipasi oleh pemerintah selaku
Upaya menjadikan jabatan fungsional pemberi kerja. Perlu diidentifikasi dan
sebagai komponen utama atau menjadikannya diantisipasi persoalan apa saja yang akan
sebagai mainstream dalam struktur komposisi dihadapi generasi milenial ketika bekerja
ASN dapat diwujudkan secara efektif dengan sebagai ASN dengan memberikan tindakan
pelaksanaan kebijakan penyederhanaan nyata dalam mengatasi permasalahan yang
birokrasi melalui penyederhanaan struktur dapat menghambat peningkatan kinerja para
organisasi dan pengalihan jabatan struktural ke generasi milenial yang berprofesi sebagai ASN.
jabatan fungsional secara optimal. Kebijakan Mewujudkan generasi emas ASN
yang ditetapkan tahun 2020 tersebut hingga saat melalui mainstreaming jabatan fungsional
ini belum dilaksanakan secara optimal. Untuk menghadapi beberapa tantangan yang perlu
mewujudkan generasi emas ASN pelaksanaan diidentifikasi, diantisipasi, dan diatasi.
kebijakan penyederhanaan birokrasi secara Tantangan utama adalah mewujudkan
optimal merupakan langkahstrategis yang paling komposisi yang merata dan seimbang bagi
rasional karena telah mendapatkan dasar hukum perkembangan dan persebaran jabatan
dan masuk dalam kebijakan pembangunan fungsional untuk mengaktualisasikan dan
nasional (RPJMN), serta seluruh aspek dan mengembangkan potensi pembangunan secara
supporting system secara komprehensif telah kewilayahan dan sektoral.
dirancang dan sudah pula mulai dilaksanakan, Komposisi jabatan PNS pada Desember
misalnya dalam aspek sistem kerja atau tahun 2021 terdiri dari jabatan struktural
tatalaksana, manajemen SDM aparatur, sebanyak 427.874 atau 10,7%; Jabatan
pelayanan perijinan, dan sebagainya. fungsional sebanyak 2.053.115 atau 51,4% dan
Generasi milenial akan menjadi penerus sebesar 1.514.645 atau 37,9% adalah jabatan
dan penentu arah bangsa ini dimasa yang akan pelaksana. Kompossi ini memperlihatkan
datang, mereka akan menjadi pelaku utama di jumlah dan persentase jabatan fungsional
sektor-sektor penting, baik sektor merupakan jenis jabatan yang paling besar,akan
perekonomian, maupun pemerintahan. tetapi hal ini belum merupakan komposisi yang
Persentasi milenial dalam struktur komposisi ideal untuk mewujudkan birokrasi professional.
ASN dalam tiga tahun terakhir sejak tahun 2019 Jika dilihat secara lebih terperinci komposisi
merupakan urutan kedua terbesar setelah jabatan fungsional meliputi jabatan fungsional
generasi X, yaitu mencapai hampir sepertiga guru sebesar 1.345.201 atau sebesar 66% dari
dari keseluruhan ASN yang ada. Pada tahun seluruh jabatan fungsional yang ada, jumlah
2021 generasi milenial dalam komposisi ASN terbesar kedua adalah jabatan fungsional di
mencapai 27,6% sedangkan generasi X masih bidang kesehatan sebesar 389.968 atau 19%,
mendominasi sebesar 59,1%, disamping itu dan sebanyak 242.516 atau sebesar 12% adalah
masih terdapat generasi baby boomers sebesar jabatan fungsional teknis yang tersebar pada 31
9,1%. Perbedaan generasi ini sedikit banyakakan hingga 46sektor/urusan yang tersebar di instansi
mempengaruhi cara berinteraksi, dan cara kerja pusat maupun daerah. Dari rincian komposisi
dalam suatu instansi pemerintah. Perbedaan jabatan fungsional tersebut terlihat bahwa
karakteristik antar generasi dalam suatu instansi rumpun jabatan fungsional yang berkembang
dapat menimbulkan beberapa persoalan yang adalah rumpun pendidikan dan rumpun
Jurnal Widya Praja, Vol. 2 No. 1 (2022) | 63