KELOMPOK 5
NURFIFI WAHYUNI ASRI SASMITA
(202001133) ( 202001175 )
AYU APRILLA PUTRI SITI NURHAJRAWATI TAHIR S
ABUBAKAR ( 202001150 ) (202001178)
NUR HAJAR ASWAD TANDRA MARCE
( 202001163 ) ( 202001188 )
RASYIDAH NUR AZIZAH
( 202001170 )
Kami sadar makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang bersifat mendukung dan membangun sangat kami
harapkan untuk kesempurnaan makalah selanjutnya. Semoga makalah ini
dapat memberikan manfaat bagi kita semua. Aamiin
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................1
1. Latar Belakang.............................................................................1
2. Rumusan Masalah.......................................................................1
3. Tujuan Masalah............................................................................2
BAB II PEMBAHASAN............................................................................3
B. Saran........................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Audit Internal pada rumah sakit adalah suatu proses yang
dilakukan oleh tim audit internal yang terdiri dari personel yang
independen dan kompeten untuk mengevaluasi efektivitas, efisiensi,
dan kepatuhan operasional rumah sakit terhadap berbagai standar
peraturan, serta kebijakan yang berlaku. Tujuan audit internal dirumah
sakit adalah untuk memastikan bahwa proses perawatan pasien,
manajemen keuangan, sistem informasi, dan prosedur operasional
lainnya berjalan dengan baik, sesuai dengan standar medis dan
regulasi yang berlaku, serta efisien dalam penggunaan sumber daya.
Audit internal dirumah sakit dapat mencakup berbagai aspek, seperti
manajemen risiko, kepatuhann terhadap peraturan, pengelolaan
keuangan, sistem informasi, dan kualitas pelayanan kesehatan. Hasil
audit internal dapat membantu manajemen rumah sakit untuk
mengidentifikasi perbaikan yang diperlukan, mengurangi risiko,
meningkatkan kualitas layanan, dan memastikan transparansi dalam
operasional rumah sakit.
Tim audit internal biasanya menggunakan metode, teknik, dan alat
sesuai dengan standar profesi audit. Hasil audit internal ini digunakan
sebagai dasar untuk perbaikan berkelanjutan dalam pengelolaan rumah
sakit serta untuk memenuhi tuntutan kepatuhan dan akuntabilitas.
2. Rumusan Masalah
1) Definisi Audit Internal
2) Tujuan Audit Internal
3) Fungsi Audit Internal
4) Tugas dan Tanggungjawab Audit Internal
5) Langkah Dalam Pengelolaan Audit RS
6) Kedudukan Internal Auditor
1
3. Tujuan Masalah
1) Untuk mengetahui definisi audit internal
2) Untuk mengetahui tujuan audit internal
3) Untuk mengetahui fungsi audit internal
4) Untuk mengetahui tugas dan tanggungjawab audit internal
5) Untuk mengetahui langkah dalam pengelolaan audit RS
6) Untuk mengetahui kedudukan internal auditor
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
telah dijalankan dengan baik. Selain itu, auditor internal juga bertugas
untuk menentukan baik tidaknya suatu sistem penjagaan terhadap
asset perusahaan atau kekayaan organisasi yang bersangkutan,
menentukan efisiensi dan efektivitas prosedur/kebijakan yang telah
ditetapkan olehorganisasi/perusahaan serta menilai dan menentukan
keandalan informasi yang diperoleh dari setiap bagian yang ada dalam
perusahaan/organisasi”.
4
7. Aksesibilitas dan Pelayanan Sosial: Audit dapat mengevaluasi
bagaimana rumah sakit memastikan aksesibilitas pelayanan
kesehatan kepada berbagai kelompok masyarakat dan memberikan
pelayanan sosial yang sesuai.
5
3. Kepatuhan Regulasi: Audit memastikan bahwa rumah sakit
mematuhi regulasi dan peraturan yang berlaku, termasuk perizinan,
persyaratan keselamatan pasien, dan standar medis.
4. Efisiensi Operasional: Audit membantu mengidentifikasi peluang
untuk meningkatkan efisiensi dalam pengeluaran, manajemen aset,
dan proses operasional lainnya, sehingga dapat mengurangi biaya
dan meningkatkan produktivitas.
5. Peningkatan Manajemen Keuangan: Audit internal rumah sakit
membantu memastikan bahwa manajemen keuangan dilakukan
dengan baik, termasuk pengelolaan pendapatan, pengeluaran, dan
pengelolaan hutang.
6. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia: Audit dapat membantu
mengidentifikasi kebijakan dan praktik sumber daya manusia yang
perlu ditingkatkan, termasuk rekrutmen, pelatihan, dan evaluasi
kinerja.
7. Pengelolaan Aset dan Teknologi: Audit membantu memastikan
bahwa aset fisik dan teknologi yang digunakan dalam rumah sakit
dikelola dengan baik, termasuk pemeliharaan dan peningkatan
yang diperlukan.
8. Penilaian Keselamatan Pasien: Audit membantu memeriksa
keselamatan pasien, termasuk sterilisasi alat medis, pemantauan
infeksi, dan penerapan praktik terbaik untuk mencegah kecelakaan
atau kesalahan medis.
9. Peningkatan Pelayanan Sosial: Audit internal dapat membantu
rumah sakit dalam memastikan bahwa pelayanan sosial yang
sesuai tersedia untuk pasien dan keluarganya.
Dengan mencapai tujuan-tujuan ini, audit internal rumah sakit
dapat membantu meningkatkan kualitas pelayanan, efisiensi
operasional, dan kepatuhan terhadap regulasi, sehingga memberikan
manfaat positif bagi pasien, staf rumah sakit, dan lembaga rumah sakit
secara keseluruhan.
6
C. Fungsi Audit Internal
Audit internal rumah sakit memiliki beberapa fungsi penting, yang
bertujuan untuk memastikan bahwa rumah sakit beroperasi dengan
efisien, aman, dan sesuai dengan standar. Berikut beberapa fungsi
audit internal rumah sakit:
1. Evaluasi dan Peningkatan Kualitas: Audit internal membantu dalam
menilai kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan oleh rumah
sakit. Ini termasuk memeriksa apakah prosedur medis diikuti
dengan benar, apakah pasien menerima perawatan yang sesuai,
dan apakah rekomendasi perbaikan diberikan untuk meningkatkan
kualitas pelayanan.
2. Pengelolaan Risiko: Audit membantu mengidentifikasi dan
mengelola risiko-risiko yang mungkin muncul dalam operasional
rumah sakit. Ini mencakup risiko medis, hukum, keuangan, dan
lainnya.
3. Kepatuhan Regulasi: Audit internal memastikan bahwa rumah sakit
mematuhi semua regulasi dan persyaratan yang berlaku, seperti
perizinan, aturan keselamatan pasien, dan peraturan keuangan.
4. Peningkatan Efisiensi: Audit membantu mengidentifikasi cara untuk
meningkatkan efisiensi operasional rumah sakit, sehingga dapat
mengurangi biaya operasional dan memaksimalkan penggunaan
sumber daya.
5. Pengelolaan Keuangan: Audit membantu memeriksa pengelolaan
keuangan rumah sakit, termasuk pengeluaran, pendapatan, dan
manajemen aset. Ini membantu memastikan transparansi dan
akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan.
6. Pengelolaan Sumber Daya Manusia: Audit membantu dalam
mengevaluasi kebijakan dan praktik manajemen sumber daya
manusia, seperti perekrutan, pelatihan, dan evaluasi kinerja staf.
7. Evaluasi Keselamatan Pasien: Audit internal memeriksa dan
mengevaluasi aspek-aspek keselamatan pasien, termasuk
7
sterilisasi alat medis, pencegahan infeksi, dan kebijakan untuk
mencegah kecelakaan atau kesalahan medis.
8. Pengelolaan Aset dan Teknologi: Audit membantu memastikan
bahwa aset fisik dan teknologi yang digunakan dalam rumah sakit
dikelola dengan baik, termasuk pemeliharaan dan pengembangan
yang diperlukan.
9. Pelayanan Sosial dan Kesejahteraan Pasien: Audit internal juga
dapat memeriksa apakah pelayanan sosial dan dukungan pasien
yang tepat telah disediakan.
Dengan menjalankan fungsi-fungsi ini, audit internal rumah sakit
membantu memastikan bahwa rumah sakit memberikan perawatan
yang berkualitas, aman, dan efisien kepada pasien, serta mematuhi
regulasi yang berlaku. Hal ini mendukung tujuan keseluruhan rumah
sakit untuk meningkatkan kesejahteraan pasien dan memastikan
operasional yang sukses.
8
5. Memberikan saran terhadap setiap informasi dan perbaikan yang
diperlukan untuk kemajuan perusahaan secara objektif dan
independen, yang berdasarkan atas pemeriksaan atau evaluasi
yang telah dilakukan terhadap setiap kegiatan dari tiap jenjang
manajerial,
6. Menyampaikan hasil auditan dalam bentuk laporan audit kepada
Presiden Direktur, Dewan Komisaris dan/atau Komite Audit secara
jelas berdasarkanketentuan yang berlaku,
7. Melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan kegiatan
perusahaan/organisasi selama pelaksanaan tindak lanjut atau
selama perbaikan,
8. Melakukan kerja sama dengan pihak komite audit dalam
menjalankan tugas dan tanggung jawab komite audit, sertai.
9. Melakukan koordinasi dengan tim audit internal lainnya yang
berada dalam perusahaan/organisasi.
9
dibutuhkan. Identifikasi juga risiko-risiko yang mungkin terjadi
selama audit.
4. Pelaksanaan Audit: Tim audit akan melaksanakan audit sesuai
dengan rencana yang telah disusun. Mereka akan mengumpulkan
data, melakukan wawancara, dan mengevaluasi proses dan
dokumen yang relevan.
5. Analisis Data dan Temuan: Setelah pengumpulan data, tim audit
akan menganalisis informasi yang telah diperoleh dan
mengidentifikasi temuan atau rekomendasi perbaikan.
6. Pelaporan Hasil Audit: Hasil audit, temuan, dan rekomendasi akan
dilaporkan kepada pihak-pihak yang berkepentingan, termasuk
manajemen rumah sakit. Laporan audit harus jelas, objektif, dan
menyertakan tindak lanjut yang diperlukan.
7. Tindak Lanjut: Manajemen rumah sakit harus merespons temuan
audit dan mengimplementasikan tindakan perbaikan yang
diperlukan. Ini termasuk merencanakan dan menjadwalkan
perbaikan, mengalokasikan sumber daya, dan memantau
kemajuan.
8. Verifikasi Tindak Lanjut: Tim audit dapat melakukan verifikasi untuk
memastikan bahwa tindakan perbaikan telah diimplementasikan
dengan benar dan mencapai hasil yang diinginkan.
9. Siklus Audit Berkelanjutan: Audit internal harus menjadi bagian dari
siklus yang berkelanjutan. Evaluasi terus-menerus dan perbaikan
perlu dilakukan untuk memastikan efektivitas proses audit dan
meningkatkan kinerja rumah sakit.
10. Kepatuhan dan Peningkatan: Audit internal juga harus memastikan
bahwa rumah sakit mematuhi peraturan dan standar yang berlaku
serta terus meningkatkan operasional dan pelayanannya.
Pengelolaan audit internal rumah sakit adalah bagian penting
dalam upaya memastikan keselamatan, kualitas pelayanan, dan
efisiensi dalam pengelolaan rumah sakit. Hal ini juga membantu rumah
10
sakit untuk memenuhi regulasi yang ketat dalam sektor perawatan
kesehatan.
11
Dari penjelasan diatas, bahwasanya tujuan dan luas pemeriksaan
interntersebut dalam membantu semua anggota manajemen dalam
pelaksanaan tugasnya secara efektif dengan menyediakan data yang
objektif mengenai hasilanalisa,penilaian, rekomendasi, dan komentar
atas aktivitas yang diperiksanya.Sebab itu internal auditing haruslah
memperhatikan semua tahap-tahap darikegiatan perusahaan dimana
dia dapat memberikan jasa-jasanya dalam rangkausaha pencapaian
tujuan perusahaan.
Adapun tujuan internal auditing yang dikemukakan oleh ahli
dalamHartadi ( 2008, h.18) adalah :
1. Membantu manajemen untuk mendapatkan administrasi
perusahaan yang paling efisien dengan memuat kebijaksanaan
operasi kerja perusahaan.
2. Menentukan kebenaran dari data keuangan yang dibuat dan
kefektifan dari prosedur intern.
3. Memberikan dan memperbaiki kerja yang tidak efisien.
4. Membuat rekomendasi perubahan yang diperlukan dalam beberapa
fasekerja.
5. Menentukan sejauh mana perlindungan pencatatan dan
pengamanan harta kekayaan perusahaan terhadap
penyelewengan.
6. Menetukan tingkat koordinasi dan kerja sama dari kebijaksanaan
manajemen.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwasanya
tujuan dan luas pemeriksaan internal tersebut dapat membantu semua
anggota manajemen dalam pelaksanaan tugasnya secara efektif
dengan menyediakan data yang objektif mengenai hasilanalisa,
penilaian, rekomendasi, dan komentar atas aktivitas yang diperiksanya.
B. Saran
Setelah disusunnya makalah ini diharapkan dapat menambah
wawasan pembaca khususnya di mata kuliah Evaluasi Kinerja. Begitu
juga alangkah baiknya apabila kita mencari sumber referensi lebih
banyak dari berbagai sumber sehingga ilmu dan wawasan yang kita
dapat bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain.
13
DAFTAR PUSTAKA
14