Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

AUDIT INTERNAL RUMAH SAKIT


DOSEN PENGAMPU : SRIYANI WINDARTI, S.KM., M.Kes

KELOMPOK 5
NURFIFI WAHYUNI ASRI SASMITA
(202001133) ( 202001175 )
AYU APRILLA PUTRI SITI NURHAJRAWATI TAHIR S
ABUBAKAR ( 202001150 ) (202001178)
NUR HAJAR ASWAD TANDRA MARCE
( 202001163 ) ( 202001188 )
RASYIDAH NUR AZIZAH
( 202001170 )

PROGRAM STUDI S1 ADMINISTRASI RUMAH SAKIT


INSTITUT ILMU KESEHATAN PELAMONIA MAKASSAR
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulilahirabbil’alamin, segala puji bagi Allah SWT Tuhan


semesta alam, Dzat yang Maha Kuasa yang telah memberikan kami
begitu banyak nikmat yang telah dilimpahkan kepada kami, terutama
nikmat yang hanya diberikan kepada mausia, yakni nikmat berakal untuk
menyelam lebih dalam ilmu pengetahuan.

Shalawat serta salam tiada hentinya kami lantunkan kepada satu-


satunya manusia pilihan-Nya untuk memberi petunjuk bagi seluruh
manusia di muka bumi, yaitu Rasulullah SAW yang telah memberikan
tauladan terbaik dalam berukhuwah dan berkasih sayang yang kita
nantikan syafa’atnya di yaumul qiyamah nanti. Aamiin

Tak lupa kami ucapkan terimakasih banyak kepada ibu Sriyani


Windarti, S.KM., M.Kes selaku dosen pengampu di Mata Kuliah Evaluasi
Kinerja, yang telah memberi kami kesempatan untuk menyusun makalah
ini.

Kami sadar makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang bersifat mendukung dan membangun sangat kami
harapkan untuk kesempurnaan makalah selanjutnya. Semoga makalah ini
dapat memberikan manfaat bagi kita semua. Aamiin

Waalaikumusallam Warahmatullahi Wabarakatuh

Penyusun

Makassar, 29 Oktober 2023

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................ii

DAFTAR ISI..............................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN...........................................................................1

1. Latar Belakang.............................................................................1

2. Rumusan Masalah.......................................................................1

3. Tujuan Masalah............................................................................2

BAB II PEMBAHASAN............................................................................3

A. Definisi Audit Internal...................................................................3

B. Tujuan Audit Internal....................................................................5

C. Fungsi Audit Internal....................................................................7

D. Tugas dan Tanggungjawab Audit Internal....................................8

E. Langkah Dalam Pengelolaan Audit RS........................................9

F. Kedudukan Internal Auditor..........................................................11

BAB III PENUTUP....................................................................................13


A. Kesimpilan....................................................................................13

B. Saran........................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................14

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Audit Internal pada rumah sakit adalah suatu proses yang
dilakukan oleh tim audit internal yang terdiri dari personel yang
independen dan kompeten untuk mengevaluasi efektivitas, efisiensi,
dan kepatuhan operasional rumah sakit terhadap berbagai standar
peraturan, serta kebijakan yang berlaku. Tujuan audit internal dirumah
sakit adalah untuk memastikan bahwa proses perawatan pasien,
manajemen keuangan, sistem informasi, dan prosedur operasional
lainnya berjalan dengan baik, sesuai dengan standar medis dan
regulasi yang berlaku, serta efisien dalam penggunaan sumber daya.
Audit internal dirumah sakit dapat mencakup berbagai aspek, seperti
manajemen risiko, kepatuhann terhadap peraturan, pengelolaan
keuangan, sistem informasi, dan kualitas pelayanan kesehatan. Hasil
audit internal dapat membantu manajemen rumah sakit untuk
mengidentifikasi perbaikan yang diperlukan, mengurangi risiko,
meningkatkan kualitas layanan, dan memastikan transparansi dalam
operasional rumah sakit.
Tim audit internal biasanya menggunakan metode, teknik, dan alat
sesuai dengan standar profesi audit. Hasil audit internal ini digunakan
sebagai dasar untuk perbaikan berkelanjutan dalam pengelolaan rumah
sakit serta untuk memenuhi tuntutan kepatuhan dan akuntabilitas.
2. Rumusan Masalah
1) Definisi Audit Internal
2) Tujuan Audit Internal
3) Fungsi Audit Internal
4) Tugas dan Tanggungjawab Audit Internal
5) Langkah Dalam Pengelolaan Audit RS
6) Kedudukan Internal Auditor

1
3. Tujuan Masalah
1) Untuk mengetahui definisi audit internal
2) Untuk mengetahui tujuan audit internal
3) Untuk mengetahui fungsi audit internal
4) Untuk mengetahui tugas dan tanggungjawab audit internal
5) Untuk mengetahui langkah dalam pengelolaan audit RS
6) Untuk mengetahui kedudukan internal auditor

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Audit Internal


Audit internal merupakan suatu proses pengawasan perusahaan
yang dilakukandari dalam lingkup perusahaan. Fungsi audit internal ini
dilakukan oleh auditorinternal perusahaan atau sering disebut juga
dengan internal auditor. “Audit internal merupakan pemeriksaan yang
dilakukan oleh bagian/unit audit internal perusahaan, baik itu terhadap
laporan keuangan perusahaan maupun terhadapcatatan akuntansi
yang dimiliki oleh perusahaan. Selain itu, pemeriksaan jugadilakukan
terhadap ketaatan atas kebijakan yang telah ditetapkan oleh
pihakmanajemen puncak dan ketaatan terhadap setiap peraturan
pemerintah besertadengan ketentuan – ketentuan yang telah
ditetapkan, baik itu ketentuan yang berkaitan dengan profesi auditor
internal maupun yang berkaitan dengan perusahaan itu sendiri” (Agoes
Sukrisno “Auditing” 2004:20).
Peraturan-peraturan pemerintah tersebut dapat berupa peraturan
pemerintah dalam bidang perpajakan, peraturan mengenai perbankan,
peraturan tentang investasi dan pasar modal, lingkungan hidup,
peraturan tentang perindustrian, dan lain-lain. Sementara peraturan-
peraturan atau ketentuan-ketentuan yang berkaitan dengan ikatan
profesi misalnya Standar Akuntansi Keuangan dan ketentuan lainnya
yang berlaku.
Menurut Mulyadi dalam bukunya “Auditing buku 1” (2002: 1) ,
“audit internal merupakan suatu fungsi yang dijalankan oleh auditor
yang bekerja di dalam perusahaan/organisasi (baik itu perusahaan milik
Negara maupun perusahaan milik swasta), dimana memiliki tugas
pokok yaitu memberikan penilaian dan menentukan apakah kebijakan
dan prosedur yang telah ditetapkan oleh pihak manajemen puncak

3
telah dijalankan dengan baik. Selain itu, auditor internal juga bertugas
untuk menentukan baik tidaknya suatu sistem penjagaan terhadap
asset perusahaan atau kekayaan organisasi yang bersangkutan,
menentukan efisiensi dan efektivitas prosedur/kebijakan yang telah
ditetapkan olehorganisasi/perusahaan serta menilai dan menentukan
keandalan informasi yang diperoleh dari setiap bagian yang ada dalam
perusahaan/organisasi”.

Beberapa materi yang umumnya tercakup dalam audit internal


rumah sakit termasuk:
1. Standar Keselamatan Pasien: Audit ini melibatkan pemeriksaan
apakah rumah sakit mematuhi standar keselamatan pasien yang
telah ditetapkan, termasuk prosedur sterilisasi, penggunaan obat-
obatan, dan perlindungan pasien.
2. Manajemen Risiko: Audit internal akan mengevaluasi bagaimana
rumah sakit mengidentifikasi, mengelola, dan mengurangi risiko
dalam operasionalnya, termasuk risiko medis, hukum, dan
keuangan.
3. Manajemen Kualitas: Audit akan memeriksa bagaimana rumah
sakit mengukur dan memantau kualitas layanan yang diberikan
kepada pasien, termasuk penggunaan indikator kualitas, tindak
lanjut atas temuan audit sebelumnya, dan perbaikan berkelanjutan.
4. Kepatuhan Regulasi: Audit internal akan memastikan rumah sakit
mematuhi semua regulasi dan peraturan yang berlaku, seperti
perizinan, perpajakan, dan persyaratan peraturan kesehatan.
5. Manajemen Keuangan: Audit akan mengevaluasi manajemen
keuangan rumah sakit, termasuk pengeluaran, pendapatan, serta
pengelolaan aset dan hutang.
6. Manajemen Sumber Daya Manusia: Audit dapat memeriksa
kebijakan dan praktik sumber daya manusia, termasuk perekrutan,
pelatihan, evaluasi kinerja, dan penggajian.

4
7. Aksesibilitas dan Pelayanan Sosial: Audit dapat mengevaluasi
bagaimana rumah sakit memastikan aksesibilitas pelayanan
kesehatan kepada berbagai kelompok masyarakat dan memberikan
pelayanan sosial yang sesuai.

Materi audit internal rumah sakit dapat bervariasi tergantung pada


tujuan audit, ukuran rumah sakit, dan regulasi yang berlaku. Biasanya,
audit internal bertujuan untuk meningkatkan efisiensi, kualitas
pelayanan, dan kepatuhan terhadap regulasi.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahawa audit
internal dalam suatu perusahaan merupakan suatu fungsi yang
dijalankan oleh auditor internal yang bertugas dan bertanggung jawab
dalam mengawasi, memantau, mengarahkan dan mengevaluasi kinerja
dari perusahaan tersebut dengan berpedoman pada kebijakan-
kebijakan yang telah ditetapkan oleh pihak pemerintah maupun pihak
manajemen perusahaan.

B. Tujuan Audit Internal


Tujuan dari audit internal rumah sakit adalah untuk memastikan
bahwa rumah sakit beroperasi dengan efisien, mematuhi standar
kualitas dan keselamatan pasien, serta memenuhi regulasi yang
berlaku. Beberapa tujuan kunci dari audit internal rumah sakit meliputi:
1. Peningkatan Kualitas Pelayanan: Audit internal membantu
mengidentifikasi masalah atau kelemahan dalam proses pelayanan
kesehatan rumah sakit dan memberikan rekomendasi perbaikan
untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada pasien.
2. Pengelolaan Risiko: Audit membantu mengidentifikasi potensi risiko
dalam operasional rumah sakit dan memberikan wawasan tentang
cara mengelola risiko tersebut untuk menghindari masalah yang
mungkin timbul.

5
3. Kepatuhan Regulasi: Audit memastikan bahwa rumah sakit
mematuhi regulasi dan peraturan yang berlaku, termasuk perizinan,
persyaratan keselamatan pasien, dan standar medis.
4. Efisiensi Operasional: Audit membantu mengidentifikasi peluang
untuk meningkatkan efisiensi dalam pengeluaran, manajemen aset,
dan proses operasional lainnya, sehingga dapat mengurangi biaya
dan meningkatkan produktivitas.
5. Peningkatan Manajemen Keuangan: Audit internal rumah sakit
membantu memastikan bahwa manajemen keuangan dilakukan
dengan baik, termasuk pengelolaan pendapatan, pengeluaran, dan
pengelolaan hutang.
6. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia: Audit dapat membantu
mengidentifikasi kebijakan dan praktik sumber daya manusia yang
perlu ditingkatkan, termasuk rekrutmen, pelatihan, dan evaluasi
kinerja.
7. Pengelolaan Aset dan Teknologi: Audit membantu memastikan
bahwa aset fisik dan teknologi yang digunakan dalam rumah sakit
dikelola dengan baik, termasuk pemeliharaan dan peningkatan
yang diperlukan.
8. Penilaian Keselamatan Pasien: Audit membantu memeriksa
keselamatan pasien, termasuk sterilisasi alat medis, pemantauan
infeksi, dan penerapan praktik terbaik untuk mencegah kecelakaan
atau kesalahan medis.
9. Peningkatan Pelayanan Sosial: Audit internal dapat membantu
rumah sakit dalam memastikan bahwa pelayanan sosial yang
sesuai tersedia untuk pasien dan keluarganya.
Dengan mencapai tujuan-tujuan ini, audit internal rumah sakit
dapat membantu meningkatkan kualitas pelayanan, efisiensi
operasional, dan kepatuhan terhadap regulasi, sehingga memberikan
manfaat positif bagi pasien, staf rumah sakit, dan lembaga rumah sakit
secara keseluruhan.

6
C. Fungsi Audit Internal
Audit internal rumah sakit memiliki beberapa fungsi penting, yang
bertujuan untuk memastikan bahwa rumah sakit beroperasi dengan
efisien, aman, dan sesuai dengan standar. Berikut beberapa fungsi
audit internal rumah sakit:
1. Evaluasi dan Peningkatan Kualitas: Audit internal membantu dalam
menilai kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan oleh rumah
sakit. Ini termasuk memeriksa apakah prosedur medis diikuti
dengan benar, apakah pasien menerima perawatan yang sesuai,
dan apakah rekomendasi perbaikan diberikan untuk meningkatkan
kualitas pelayanan.
2. Pengelolaan Risiko: Audit membantu mengidentifikasi dan
mengelola risiko-risiko yang mungkin muncul dalam operasional
rumah sakit. Ini mencakup risiko medis, hukum, keuangan, dan
lainnya.
3. Kepatuhan Regulasi: Audit internal memastikan bahwa rumah sakit
mematuhi semua regulasi dan persyaratan yang berlaku, seperti
perizinan, aturan keselamatan pasien, dan peraturan keuangan.
4. Peningkatan Efisiensi: Audit membantu mengidentifikasi cara untuk
meningkatkan efisiensi operasional rumah sakit, sehingga dapat
mengurangi biaya operasional dan memaksimalkan penggunaan
sumber daya.
5. Pengelolaan Keuangan: Audit membantu memeriksa pengelolaan
keuangan rumah sakit, termasuk pengeluaran, pendapatan, dan
manajemen aset. Ini membantu memastikan transparansi dan
akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan.
6. Pengelolaan Sumber Daya Manusia: Audit membantu dalam
mengevaluasi kebijakan dan praktik manajemen sumber daya
manusia, seperti perekrutan, pelatihan, dan evaluasi kinerja staf.
7. Evaluasi Keselamatan Pasien: Audit internal memeriksa dan
mengevaluasi aspek-aspek keselamatan pasien, termasuk

7
sterilisasi alat medis, pencegahan infeksi, dan kebijakan untuk
mencegah kecelakaan atau kesalahan medis.
8. Pengelolaan Aset dan Teknologi: Audit membantu memastikan
bahwa aset fisik dan teknologi yang digunakan dalam rumah sakit
dikelola dengan baik, termasuk pemeliharaan dan pengembangan
yang diperlukan.
9. Pelayanan Sosial dan Kesejahteraan Pasien: Audit internal juga
dapat memeriksa apakah pelayanan sosial dan dukungan pasien
yang tepat telah disediakan.
Dengan menjalankan fungsi-fungsi ini, audit internal rumah sakit
membantu memastikan bahwa rumah sakit memberikan perawatan
yang berkualitas, aman, dan efisien kepada pasien, serta mematuhi
regulasi yang berlaku. Hal ini mendukung tujuan keseluruhan rumah
sakit untuk meningkatkan kesejahteraan pasien dan memastikan
operasional yang sukses.

D. Tugas dan Tanggung Jawab Audit Internal


Auditor internal memiliki beberapa tugas dan tanggung jawab
dalam menjalankan fungsinya yaitu :
1. Membantu Direksi, Dewan Komisaris, dan/atau Komite Audit dalam
menerapkan sistem pengelolaan perusahaan yang baik,
2. Merencanakan, menyusun dan melaksanakan rencana kerja Audit
Internal setiap tahunnya yang berdasarkan pada hasil analisis
resiko,
3. Menguji serta mengevaluasi setiap pelaksanaan pengendalian
sistem dalam perusahaan dan sistem manajemen resiko yang ada
dengan mengacu pada kebijakan yang telah ditetapkan oleh
perusahaan,
4. Memberikan penilaian terhadap sistem dan kegiatan yang telah
dijalankan oleh perusahaan berdasarkan kebijakan yang ada,

8
5. Memberikan saran terhadap setiap informasi dan perbaikan yang
diperlukan untuk kemajuan perusahaan secara objektif dan
independen, yang berdasarkan atas pemeriksaan atau evaluasi
yang telah dilakukan terhadap setiap kegiatan dari tiap jenjang
manajerial,
6. Menyampaikan hasil auditan dalam bentuk laporan audit kepada
Presiden Direktur, Dewan Komisaris dan/atau Komite Audit secara
jelas berdasarkanketentuan yang berlaku,
7. Melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan kegiatan
perusahaan/organisasi selama pelaksanaan tindak lanjut atau
selama perbaikan,
8. Melakukan kerja sama dengan pihak komite audit dalam
menjalankan tugas dan tanggung jawab komite audit, sertai.
9. Melakukan koordinasi dengan tim audit internal lainnya yang
berada dalam perusahaan/organisasi.

E. Langkah Dalam Pengelolaan Audit RS


Pengelolaan audit internal rumah sakit melibatkan serangkaian
langkah dan proses untuk memastikan bahwa audit berjalan dengan
efektif. Berikut adalah beberapa langkah dalam pengelolaan audit
rumah sakit:
1. Perencanaan Audit: Tentukan tujuan audit dan cakupan audit. Ini
mencakup menentukan apa yang akan diaudit, seberapa sering
audit akan dilakukan, dan siapa yang akan terlibat dalam tim audit.
2. Pemilihan Tim Audit: Pilih tim audit internal yang terdiri dari individu
yang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang sesuai dengan
area yang diaudit, seperti kepatuhan regulasi, manajemen risiko,
keuangan, atau keselamatan pasien.
3. Penyusunan Rencana Audit: Buat rencana audit yang mencakup
tujuan audit, metode audit, jadwal, dan sumber daya yang

9
dibutuhkan. Identifikasi juga risiko-risiko yang mungkin terjadi
selama audit.
4. Pelaksanaan Audit: Tim audit akan melaksanakan audit sesuai
dengan rencana yang telah disusun. Mereka akan mengumpulkan
data, melakukan wawancara, dan mengevaluasi proses dan
dokumen yang relevan.
5. Analisis Data dan Temuan: Setelah pengumpulan data, tim audit
akan menganalisis informasi yang telah diperoleh dan
mengidentifikasi temuan atau rekomendasi perbaikan.
6. Pelaporan Hasil Audit: Hasil audit, temuan, dan rekomendasi akan
dilaporkan kepada pihak-pihak yang berkepentingan, termasuk
manajemen rumah sakit. Laporan audit harus jelas, objektif, dan
menyertakan tindak lanjut yang diperlukan.
7. Tindak Lanjut: Manajemen rumah sakit harus merespons temuan
audit dan mengimplementasikan tindakan perbaikan yang
diperlukan. Ini termasuk merencanakan dan menjadwalkan
perbaikan, mengalokasikan sumber daya, dan memantau
kemajuan.
8. Verifikasi Tindak Lanjut: Tim audit dapat melakukan verifikasi untuk
memastikan bahwa tindakan perbaikan telah diimplementasikan
dengan benar dan mencapai hasil yang diinginkan.
9. Siklus Audit Berkelanjutan: Audit internal harus menjadi bagian dari
siklus yang berkelanjutan. Evaluasi terus-menerus dan perbaikan
perlu dilakukan untuk memastikan efektivitas proses audit dan
meningkatkan kinerja rumah sakit.
10. Kepatuhan dan Peningkatan: Audit internal juga harus memastikan
bahwa rumah sakit mematuhi peraturan dan standar yang berlaku
serta terus meningkatkan operasional dan pelayanannya.
Pengelolaan audit internal rumah sakit adalah bagian penting
dalam upaya memastikan keselamatan, kualitas pelayanan, dan
efisiensi dalam pengelolaan rumah sakit. Hal ini juga membantu rumah

10
sakit untuk memenuhi regulasi yang ketat dalam sektor perawatan
kesehatan.

F. Kedudukan Internal Auditor


Kedudukan internal auditor dalam organisasi perusahaan yang
satu dengan perusahaan yang lain tentu saja tidak sama. Hal ini
banyak tergantung pada situasi dan kondisi dari perusahaan serta
tujuan yang hendak dicapai dalam pembentukan bagian internal
auditor. Penempatan bagian internal auditor secara jelas dalam struktur
organisasi yang disertai dengan job description yang tegas pula akan
membawa dampak positif dalam proses komunikasi antara internal
auditor dengan pihak pemilik atau manajer.
Seperti telah dikemukakan bahwa internal auditing merupakan
salah satu unsur daripada pengawasan yang dibina oleh manajemen,
dengan fungsi utama adalah untuk menilai apakah pengawasan intern
telah berjalan sebagaimana yang diharapkan.
Adapun fungsi internal auditing secara menyeluruh mengenai
pelaksanaankerja intern telah berjalan sebagaimana yang diharapkan.
Fungsi internal auditingmengenai pelaksanaan kerja internal auditing
dalam mencapai tujuannya adalah:
1. Membahas dan menilai kebaikan dan ketepatan pelaksanaan
pengendalianakuntansi, keuangan serta operasi.
2. Meyakinkan apakah pelaksanaan sesuai dengan kebijaksanaan,
rencana dan prosedur yang ditetapkan.
3. Menyakinkan apakah kekayaan perusahaan/organisasi
dipertanggungjawabkandengan baik dan dijaga dengan aman
terhadap segala kemungkinan resikokerugian.
4. Menyakinkan tingkat kepercayaan akuntansi dan cara lainnya
yangdikembangkan dalam organisasi.
5. Menilai kwalitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab yang telah
dibebankan.

11
Dari penjelasan diatas, bahwasanya tujuan dan luas pemeriksaan
interntersebut dalam membantu semua anggota manajemen dalam
pelaksanaan tugasnya secara efektif dengan menyediakan data yang
objektif mengenai hasilanalisa,penilaian, rekomendasi, dan komentar
atas aktivitas yang diperiksanya.Sebab itu internal auditing haruslah
memperhatikan semua tahap-tahap darikegiatan perusahaan dimana
dia dapat memberikan jasa-jasanya dalam rangkausaha pencapaian
tujuan perusahaan.
Adapun tujuan internal auditing yang dikemukakan oleh ahli
dalamHartadi ( 2008, h.18) adalah :
1. Membantu manajemen untuk mendapatkan administrasi
perusahaan yang paling efisien dengan memuat kebijaksanaan
operasi kerja perusahaan.
2. Menentukan kebenaran dari data keuangan yang dibuat dan
kefektifan dari prosedur intern.
3. Memberikan dan memperbaiki kerja yang tidak efisien.
4. Membuat rekomendasi perubahan yang diperlukan dalam beberapa
fasekerja.
5. Menentukan sejauh mana perlindungan pencatatan dan
pengamanan harta kekayaan perusahaan terhadap
penyelewengan.
6. Menetukan tingkat koordinasi dan kerja sama dari kebijaksanaan
manajemen.

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwasanya
tujuan dan luas pemeriksaan internal tersebut dapat membantu semua
anggota manajemen dalam pelaksanaan tugasnya secara efektif
dengan menyediakan data yang objektif mengenai hasilanalisa,
penilaian, rekomendasi, dan komentar atas aktivitas yang diperiksanya.

B. Saran
Setelah disusunnya makalah ini diharapkan dapat menambah
wawasan pembaca khususnya di mata kuliah Evaluasi Kinerja. Begitu
juga alangkah baiknya apabila kita mencari sumber referensi lebih
banyak dari berbagai sumber sehingga ilmu dan wawasan yang kita
dapat bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain.

13
DAFTAR PUSTAKA

Audit Internal Rumah Sakit | PDF - Scribd


https://id.scribd.com/document/384418360/Audit-Internal-Rumah-
Sakit

Drummond, M. F., et al. (2015). Methods for the Economic Evaluation of


Health Care Programmes. Oxford University Press.

Berwick, D. M., & Hackbarth, A. D. (2012). Eliminating waste in US health


care. JAMA, 307(14), 1513-1516

14

Anda mungkin juga menyukai