Anda di halaman 1dari 4

LK 1.

2 Eksplorasi Penyebab Masalah


Nama Mahasiswa : Darius Magun Tukan, S.Pd
Asal Institusi : SMP Negeri 2 Buyasuri

Tabel Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah

Analisis
Masalah yang
eksplorasi
No telah Hasil eksplorasi penyebab masalah
penyebab
diidentifikasi
masalah

1 Peserta didik masih Hasil Kajian Literatur: Setelah dilakukan


kesulitan dalam Kesulitan siswa menggunakan konsep menurut Cooney(dalam analisis terhadap
menerapkan konsep Yusmin, 1996 :18-19 ) , antara lain : kajian literatur dan
aljabar untuk 1. Ketidakmampuan untuk mengingat nama-nama secara hasil wawancara dapat
menyelesaikan
teknis diperoleh penyebab
masalah.
2. Ketidakmampuan untuk menyatakan arti dari istilah yang masalah terkait
mewakili konsep tertentu Peserta didik masih
3. Ketidakmampuan untuk mengingat satu kondisi atau lebih kesulitan dalam
yang diperlukan bagi suatu objek untuk dinyatakan menerapkan konsep
dengan istilah yang mewakilinya aljabar untuk
4. Ketidakmampuan untuk mengingat suatu kondisi yang menyelesaikan
cukup bagi suatu objek untuk dinyatakan dengan istilah masalah adalah:
yang mewakili konsep tersebut. 1. Siswa belum
5. Tidak dapat mengelompokkan objek sebagai contoh- menguasai tentang
contoh dari objek yang bukan contohnya materi prasyarat
6. Ketidakmampuan menyimpulkan informasi dari suatu yaitu operasi
konsep yang diberikan bilangan bulat.
https://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/article/viewFile/231
2. Siswa masih
02/18271 kesulitan dalam
mengelompokkan
Menurut analisis kepada banyak pakar Hendriana, Rohaeti &
Sumarmo (2017) menyebutkan beberapa macam kemampuan unsur-unsur aljabar
hard skill (kemampuan kognitif) matematis adalah: 3. Kurangnya minat
1. Kemampuan Pemahaman dan kemampuan
2. Kemampuan Pemecahan Masalah, siswa dalam
3. Kemampuan Komunikasi memecahkan
4. Kemampuan Koneksi masalah
5. Kemampuan Penalaran matematika.
6. Kemampuan Berfikir Logis
7. Kemampuan Berfikir Kritis
8. Kemampuan Berfikir Kreatif
Depdiknas (Kusuma & Caesarani, 2019) berpendapat bahwa
kemampuan pemahaman mempunyai indikator seperti
berikut:
1. Menyatakan ulang sebuah konsep
2. Mengklasifikasikan objek-objek menurut sifat-sifat
tertentu sesuai dengan konsepnya,
3. Memberi contoh dan bukan contoh dari konsep
4. Menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi
matematis
5. Mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup suatu
konsep
6. Menggunakan, memanfaatkan dan memilih prosedur atau
operasi tertentu
7. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan
masalah.
https://pbsi-upr.id/index.php/atmosfer/article/download/28/31

Menurut
(Regi & Yanto, 2020; Salim Nahdi et al., 2018)
pemahaman konsep penting bagi siswa dan masih banyak
kesulitan yang harus dihadapi oleh karena itu perlu dilakukan
analisis tentang kesulitan siswa dalam materi aljabar. Sejalan
dengan pernyataan (Permatasari et al., 2015) yang
mengatakan bahwa kesulitan yang dialami oleh siswa akan
memungkinkan terjadi kesalahan ketika menjawab soal
pada materi aljabar, adalah bukti adanya kesulitan yang
dialami oleh siswa pada materi tersebut. Untuk
mengetahui secara pasti apa saja kesulitan dan faktor
penyebab kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal
operasi bentuk aljabar, dapat diketahui dengan
diberikannya tes. Sehingga dapat diketahui dimana letak
kesulitan dalam penguasaan konsep dan prinsip dalam
aljabar.
Dengan begitu guru dapat memberikan tindakan yang tepat
sehingga dapat mengurangi presentase kesulitan siswa dalam
menyelesaikan soal operasi bentuk aljabar.
https://e-
journal.metrouniv.ac.id/index.php/linear/article/view/4858

Menurut Bagle dalam Herman Hudojo (2005: 36) menyatakan


bahwa sasaran atau objek penelaahan matematika adalah
fakta, konsep, operasi, dan prinsip. Fakta biasanya meliputi
istilah (nama), notasi (lambang/simbol), dan lain–lainnya.
Sedangkan konsep merupakan ide abstrak yang
memungkinkan untuk mengelompokkan objek ke dalam
contoh dan non contoh. Skill berkaitan dengan kemampuan
siswa dalam memberikan jawaban. Sedangkan prinsip dapat
berupa gabungan konsep dan beberapa fakta
https://jurnal.ustjogja.ac.id/index.php/etnomatnesia/article/vie
w/2332/1295

Hasil penelitian Januarvi & Masduki (2016) menunjukkan


bahwa salah satu faktor kesulitan siswa dalam mempelajari
matematika, terutama pada materi aljabar adalah :
1. Kurangnya minat dan kemampuan siswa dalam
memecahkan masalah matematika.
Penelitian Lestari & Suryadi (2020) juga menemukan bahwa :
a. Meskipun siswa telah memahami variabel, namun masih
mengalami kesulitan dalam proses pengoperasian.
b. Siswa belum sepenuhnya memahami arti positif dan
negatif dari setiap bilangan serta kebalikan dari suatu
bilangan
https://journal.ikipsiliwangi.ac.id/index.php/jpmi/article/down
load/16905/4231

Hasil wawancara:
Rekan sejawat Juwita Sari, S.Pd.
Faktor penyebab siswa sulit dalam materi aljabar yaitu:
1. Operasi bilangan bulat yang masih kurang paham
2. Kurang minat dalam memecahkan masalah
3. Masih kesulitan dalam mengelompokkan objek

2 Guru kurang Hasil Kajian Literatur: Setelah dilakukan


maksimal Beberapa faktor/penyebab yang mempengaruhi Guru kurang analisis terhadap
mengimplementasikan maksimal mengimplementasikan model-model pembelajaran kajian literatur dan
inovatif sesuai dengan karakteristik materi menurut, hasil wawancara dapat
model-model
1. Nyayu Khodijah (2019) menyatakan faktor-faktor yang diperoleh penyebab
pembelajaran masalah terkait guru
mempengaruhi guru belum maksimal
mengimplementasikan model-model pembelajaran kurang maksimal
mengimplementasikan
inovatif adalah sebagai berikut :
model-model
a. Profesionalisme guru dalam penerapan model-model pembelajaran inovatif
pembelajaran inovatif masih belum sesuai harapan. adalah :
b. Aspek pengetahuan maupun keterampilan sebagian 1. Kurangnya
guru yang masih rendah dalam menerapkan model- pemahaman guru
model pembelajaran inovatif. tentang model-
c. Rendahnya kualitas pelatihan/workshop yang diikuti. model inovatif
d. Rendahnya komitmen dan motivasi guru untuk yang ada.
menerapkan model-model pembelajaran inovatif. 2. Guru dalam zona
https://jurnalteknodik.kemdikbud.go.id/index.php/jurnalt nyaman mengajar
eknodik/article/view/25/25 dengan model
ceramah dalam
2. Mislinawati (2018) Mengungkapkan penyebab guru
pembelajaran.
kurang maksimal mengimplementasikan model-model
3. Terlalu banyak
pembelajaran inovatif yang sesuai dengan karakteristik
model belajar yang
materi antara lain :
belum diketahui
a. Guru tidak memahami sintaks yang ada sehingga
oleh guru
kurang termotivasi untuk menerapkannya. sehingga
4. Sarana prasarana
guru kurang mampu merangsang siswa untuk
belum mendukung
mencari tahu sendiri permasalahan yang ada pada
dalam penerapan
materi pembelajaran,
model
b. Pada kenyataannya peran guru lebih dominan
pembelajaran yang
daripada siswa. Siswa tidak diberi kesempatan untuk
inovatif.
menemukan sendiri konsep yang sedang dibahas,
begitu juga dalam pengelolaan kelas guru kurang bisa
mengarahkan siswa yang kurang bisa terlibat aktif,
dan guru tidak menyiasati waktu yang tersedia.
http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/PEAR/article/view/1219
4

c. Firmani, P.S (2022) menyatakan bahwa penyebab guru


kurang maksimal mengimplementasikan model-model
pembelajaran inovatif sesuai dengan karakteristik materi
adalah :
a. Kurangnya pengetahuan guru terhadap model-model
pembelajaran inovatif
b. Tidak adanya alokasi dana untuk biaya pelatihan-
pelatihan untuk guru terkait model pembelajaran
inovatif
https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/widyamahadi/articl
e/view/1957/1408

Hasil wawancara :
1. Teman sejawat
a. Kurangnya wawasan yang dimiliki guru tentang
model-model pembelajaran inovatif
b. Sarana dan prasarana di sekolah yang kurang
mendukung

2. Kepala Sekolah:
a. Guru kurang mengikuti diklat tentang penerapan
model -model pembelajaran inovatif.
b. Guru masih pasif untuk bertanya dengan teman
sejawat lain atau belajar mandiri melalui platfporm-
platform yang sudah disediakan pemerintah

3 Rendahnya motivasi Hasil Kajian Literatur Setelah dilakukan


belajar peserta didik Menurut Atis Budiyani, dkk analisis terhadap
pada mata pelajaran https://media.neliti.com/media/publications/502080-analisis- kajian literatur dan
motivasi-belajar-siswa-terhadap-2d4e92a1.pdf
Matematika hasil wawancara dapat
Mengatakan bahwa :
diperoleh penyebab
1. Motivasi belajar akan selalu berbanding lurus dengan masalah terkait
hasil belajar matematika rendahnya motivasi
2. Siswa dengan motivasi belajar yang tinggi akan belajar peserta didik
berpengaruh positif dengan hasil belajar yang akan pada mata pelajaran
baik matematika adalah :
3. Siswa dengan motivasi belajar yang rendah akan 1. Model
berpengaruh dengan hasil belajar yang juga rendah, pembelajaran yang
4. Motivasi belajar tidak hanya bersumber dari diri
digunakan tidak
sendiri (instrinsik) tetapi juga dari orang lain baik itu
keluarga, sahabat, guru, masyarakat dan lain-lain efektif sehingga
(ekstrinsik). siswa kurang
termotivasi untuk
belajar

Menurut Rida Adhari Yanti dan Novaliyosi

file:///C:/Users/Windows/Downloads/Systematic_Literature_Revi
ew_Model_Pembelajaran_Pr%20(1).pdf 2. Kurangnya
Mengatakan bahwa : motivasi atau
dukungan dari
1. Model pembelajaran (PjBL) berdampak baik untuk
orangtua dan guru
meningkatkan kemampuan hardskill maupun softskill
dalam pembelajaran matematika kepada peserta
2. PjBL mampu meningkatkan kemampuan berpikir didik
kritis serta meningkatkan motivasi belajar, 3. Kurangnya
3. PjBL mampu meningkatkan kemampuan berpikir kemauan dari
kreatif serta meningkatkan motivasi belajar siswa, peserta didik untuk
4. PjBL mampu meningkatkan kemampuan berpikir belajar
kreatif serta meningkatkan minat belajar siswa.
4. Guru mengajar
Menurut Apriyanti, tidak sesuai
https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3 dengan langkah –
09/1/101700-APRIYANTI-FITK.pdf langkah RPP yang
telah disusun
Mengatakan bahwa :
rendahnya motivasi dan minat siswa dalam belajar
matematika masih merupakan salah satu penyebab rendahnya
mutu pendidikan terutama dalam pelajarn matematika. Salah
asatu upaya untuk lebih mengefektifkan pemeblajaran
matematika adalah dengan menerapkan metode permainan
matematik

Hasil Wawancara

1. Kepala Sekolah (Yakobus Pehan Gelar, S.Pd)


Beliau mengatakan bahwa faktor yang menyebabkan
rendahnya motivasi belajar peserta didik disebabkan :
 Kurangnya minat siswa terhadap mata pelajaran
matematika
 Metode pengajaran yang digunakan guru tidak menarik
sehingga siswa tidak termotivasi untuk belajar
 Lingkungan belajar yang tidak kondusif yang membuat
siswa tidak termotivasi untuk belajar

2. Rekan Sejawat (Yohanes Yacobus Suban, S.Pd,Gr)


Beliau mengatakan bahwa faktor yang menyebabkan
rendahnya motivasi belajar peserta didik disebabkan :
 Kurangnya dukungan atau motivasi yang diberikan oleh
guru kepada siswa
 Pengajaran yang monoton atau kurang variasi dapat
membuat siswa kehilangan motivasi
 Siswa kurang memahami konsep matematika

Anda mungkin juga menyukai