Anda di halaman 1dari 7

PARADIGMA, PERSPEKTIF, TRADISI ILMU

KOMUNIKASI

TRI BAGUS RISKI


NIM. 200211017
Program Studi S1 Ilmu Komunikasi
Universitas Muhammadiyah Cirebon

Abstrak

Ilmu komunikasi sebagai disiplin ilmu telah mengalami perkembangan yang pesat
seiring waktu, memunculkan beragam paradigma, perspektif, dan tradisi yang
membentuk kerangka pemahaman terhadap fenomena komunikasi. Ilmu komunikasi
memiliki 7 macam paradigma diantaranya, retorika, semiotika, fenomenologi,
cybernetika, sosiopsikologis, sosiokultural dan kritikal. Terdapat juga 4 macam
perspektif ilmu komunikasi yakni perspektif mekanistik, psikologis, interaksi dan
perspektif pragmatis. Terdapat juga 7 tradisi ilmu komunikasi yaitu retorika, semiotik,
fenomologi, psikologi sosial, sibernetik, sosio kultural dan kritis.

Kata Kunci: Paradigma, Perspektif, Tradisi Ilmu komunikasi

Abstract
Communication science as a scientific discipline has experienced rapid development
over time, giving rise to various paradigms, perspectives and traditions that form a
framework for understanding communication phenomena. Communication science
has 7 types of paradigms including rhetoric, semiotics, phenomenology, cybernetics,
sociopsychological, sociocultural and critical. There are also 4 types of
communication science perspectives, namely the mechanistic, psychological,
interaction and pragmatic perspectives. There are also 7 traditions of communication
science, namely rhetoric, semiotics, phenomology, social psychology, cybernetics,
socio-cultural and critical.

Keywords: Paradigm, Perspective, Communication Science Tradition


A. PENDAHULUAN
Ilmu komunikasi sebagai disiplin ilmu telah berkembang pesat seiring
dengan kompleksitas interaksi manusia dan perkembangan teknologi.
Komunikasi tidak hanya menjadi elemen penting dalam kehidupan sehari-hari,
tetapi juga merentang ke berbagai sektor seperti politik, bisnis, dan budaya.
Dalam era globalisasi dan digitalisasi yang pesat, ilmu komunikasi menjadi
semakin penting dalam memahami dinamika interaksi manusia. Peningkatan
keterhubungan global, perubahan media, dan evolusi teknologi telah
membawa tantangan dan peluang baru dalam pemahaman komunikasi. Ilmu
komunikasi sebagai disiplin ilmu terus berkembang untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan kompleks seputar bagaimana manusia berkomunikasi
dan berinteraksi di dunia yang terus berubah. Oleh karena itu, pemahaman
mendalam tentang paradigma, perspektif, dan tradisi dalam ilmu komunikasi
menjadi krusial untuk menavigasi kompleksitas fenomena komunikatif dan
merespons tantangan zaman.
Dalam menghadapi era dinamika informasi dan perkembangan
teknologi komunikasi yang pesat, ilmu komunikasi menjadi landasan utama
dalam memahami fenomena komunikasi manusia. Paradigma, perspektif, dan
tradisi dalam ilmu komunikasi menjadi titik sentral yang memandu kerangka
teoretis dan metodologis, memengaruhi cara kita memahami, mengamati, dan
menganalisis interaksi komunikatif. Oleh karena itu, ini mencakup pertanyaan-
pertanyaan esensial seperti bagaimana perkembangan paradigma dalam ilmu
komunikasi dan sejauh mana perubahan ini mempengaruhi konsep dan
pemahaman kita terhadap komunikasi manusia. Apakah perspektif-perspektif
tertentu dalam ilmu komunikasi memberikan sudut pandang yang berbeda
dalam mengurai fenomena komunikatif, dan bagaimana tradisi-tradisi ilmu
komunikasi memengaruhi fondasi pengetahuan kita di bidang ini untuk
menggali dan mendalami pemahaman terkait paradigma, perspektif, dan
tradisi dalam ilmu komunikasi.
B. PEMBAHASAN
1. Paradigma Ilmu Komunikasi
Paradigma dalam ilmu komunikasi merujuk pada suatu pandangan atau
kerangka dasar yang digunakan untuk memahami dan menjelaskan
fenomena komunikasi. Dance mengidentifikasi tujuh paradigma
komunikasi yang dikenal sebagai "The Seven Traditions of
Communication Studies" (Tujuh Tradisi Studi Komunikasi). Berikut
adalah ringkasan singkat dari masing-masing paradigma tersebut:
a) Paradigma Rhetorical Tradition (Tradisi Retorika)
 Menitikberatkan pada studi retorika dan keahlian berbicara
secara persuasif.
 Fokus pada keahlian dalam menggunakan bahasa untuk
mempengaruhi, meyakinkan, dan memberdayakan orang
lain.
b) Paradigma Semiotic Tradition (Tradisi Semiotika)
 Menyelidiki tanda-tanda dan simbol dalam komunikasi.
 Terfokus pada pemahaman simbol dan tanda-tanda yang
digunakan dalam berbagai bentuk komunikasi, termasuk
bahasa dan gambar.
c) Paradigma Phenomenological Tradition (Tradisi
Fenomenologi)
 Mengedepankan pemahaman dan interpretasi pengalaman
langsung individu.
 Berfokus pada makna subjektif dan pengalaman individu
dalam berkomunikasi.
d) Paradigma Cybernetic Tradition (Tradisi Sibernetika)
 Menyelidiki sistem komunikasi dan pertukaran informasi.
 Menggunakan model-model sibernetika untuk memahami
bagaimana informasi dikirim, diterima, dan diproses dalam
suatu sistem.
e) Paradigma Socio-Psychological Tradition (Tradisi Sosio-
Psikologis)
 Menekankan pada studi efek dan pengaruh sosial dalam
komunikasi.
 Fokus pada hubungan antara komunikasi dan perilaku
individu atau kelompok dalam masyarakat.
f) Paradigma Socio-Cultural Tradition (Tradisi Sosio-Kultural)
 Menyelidiki aspek komunikasi yang terkait dengan budaya
dan struktur sosial.
 Fokus pada bagaimana komunikasi tercermin dan
membentuk norma-norma sosial dan budaya.
g) Paradigma Critical Tradition (Tradisi Kritis)
 Menyoroti ketidaksetaraan kekuasaan dan konflik dalam
komunikasi.
 Berfokus pada analisis kritis terhadap struktur sosial dan
politik dalam komunikasi.
2. Perspektif Ilmu Komunikasi
a) Perspektif Pragmatis
 Fokus Utama: Menitikberatkan pada fungsi praktis
komunikasi dalam mencapai tujuan tertentu.
 Pendekatan: Menekankan pentingnya konteks dalam
memahami makna pesan dan bagaimana komunikasi dapat
memengaruhi tindakan konkret.
 Contoh Penerapan: Menilai efektivitas komunikasi
berdasarkan sejauh mana tujuan-tujuan praktis tercapai
dalam situasi tertentu.
b) Perspektif Interaksional
 Fokus Utama: Menyelidiki interaksi antara individu dalam
konteks komunikasi.
 Pendekatan: Memahami bagaimana komunikasi terbentuk
melalui saling bertindak dan memberikan umpan balik
antara partisipan.
 Contoh Penerapan: Studi tentang gestur, ekspresi wajah,
dan bahasa tubuh dalam konteks percakapan untuk
memahami komunikasi interpersonal.
c) Perspektif Psikologis
 Fokus Utama: Meneliti aspek psikologis individu yang
mempengaruhi komunikasi.
 Pendekatan: Memahami peran persepsi, motivasi, emosi,
dan struktur kognitif individu dalam membentuk
komunikasi.
 Contoh Penerapan: Studi tentang bagaimana pengalaman
pribadi, kebutuhan, dan emosi memengaruhi cara seseorang
berkomunikasi dalam hubungan interpersonal.
d) Perspektif Mekanistis
 Fokus Utama: Melihat komunikasi sebagai proses yang
dapat dianalisis secara ilmiah dan dapat diprediksi.
 Pendekatan: Menerapkan prinsip-prinsip ilmiah untuk
memahami struktur dan fungsi komunikasi, seringkali
menggunakan model-model matematis.
 Contoh Penerapan: Penggunaan model matematika untuk
memodelkan aliran informasi dalam suatu jaringan
komunikasi atau mengukur efisiensi sistem komunikasi
tertentu.
3. Tradisi Ilmu Komunikasi
a) Tradisi Retorika
 Fokus Utama: Penelitian pada seni dan praktik berbicara
secara persuasif.
 Pendekatan: Mempelajari teknik retorika, argumen, dan
strategi persuasif yang digunakan dalam komunikasi publik.
 Contoh Penerapan: Analisis pidato politik, iklan, dan
presentasi publik.
b) Tradisi Semiotika
 Fokus Utama: Memahami komunikasi sebagai pertukaran
tanda atau simbol.
 Pendekatan: Menganalisis bagaimana tanda-tanda dan
simbol-simbol digunakan untuk menciptakan makna.
 Contoh Penerapan: Studi tentang struktur bahasa, tanda
visual dalam media, dan simbolisme budaya.
c) Tradisi Fenomenologi
 Fokus Utama: Pemahaman mendalam tentang pengalaman
manusia dalam berkomunikasi.
 Pendekatan: Meneliti cara individu menginterpretasikan
dunia melalui pengalaman komunikatif mereka.
 Contoh Penerapan: Penelitian tentang pengalaman
personal dalam interaksi sosial atau konstruksi makna
dalam percakapan.
d) Tradisi Kritis
 Fokus Utama: Mengungkap ketidaksetaraan kekuasaan
dan struktur sosial dalam komunikasi.
 Pendekatan: Menyelidiki bagaimana media dan
komunikasi dapat memengaruhi distribusi kekuasaan dan
menciptakan ketidaksetaraan.
 Contoh Penerapan: Analisis kritis terhadap representasi
media, politik identitas, dan ideologi dalam komunikasi.
e) Tradisi Etika
 Fokus Utama: Memeriksa pertimbangan moral dalam
komunikasi.
 Pendekatan: Mempelajari standar etika dan tanggung
jawab dalam penyampaian pesan.
 Contoh Penerapan: Penelitian tentang kode etik
jurnalistik, kebijakan komunikasi perusahaan, dan isu-isu
etika dalam riset.
f) Tradisi Sibernetika
 Fokus Utama: Memandang komunikasi sebagai sistem
yang kompleks.
 Pendekatan: Menggunakan konsep-konsep dari teori
sistem untuk memahami interaksi dan umpan balik dalam
komunikasi.
 Contoh Penerapan: Studi tentang dinamika kelompok
dalam komunikasi organisasional atau analisis sistem media
massa.
g) Tradisi Semiotika Sosial
 Fokus Utama: Meneliti bagaimana makna dibangun dalam
konteks sosial.
 Pendekatan: Memahami cara tanda dan simbol
dipengaruhi oleh konteks sosial dan budaya.
 Contoh Penerapan: Penelitian tentang peran budaya dalam
konstruksi makna dalam media massa atau analisis
simbolisme dalam ritual sosial.
C. KESIMPULAN
Kesimpulannya Ilmu Komunikasi merupakan bidang studi yang
mengintegrasikan berbagai paradigma, perspektif, dan tradisi untuk
memberikan pemahaman yang komprehensif tentang fenomena komunikasi
manusia. Dalam paradigma ilmu komunikasi, terdapat perbedaan antara
pendekatan positivistik yang menekankan pada pengukuran dan generalisasi,
serta pendekatan interpretatif yang lebih memperhatikan makna dan konteks.
Dalam melihat dari berbagai perspektif, Ilmu Komunikasi mencakup sudut
pandang fungsionalis, interpretatif, kritis, sibernetika, semiotika, dan banyak
lagi. Setiap perspektif menyoroti aspek unik dalam pemahaman komunikasi,
mulai dari fungsi sosial hingga dinamika kekuasaan. Sementara itu, tradisi
ilmu komunikasi, seperti retorika, semiotika, dan etika, menyediakan landasan
konseptual yang kaya untuk memahami praktik dan fenomena komunikasi.
Keseluruhan, kombinasi paradigma, perspektif, dan tradisi ini memberikan
kerangka kerja yang mendalam untuk menggali kompleksitas interaksi
komunikatif, membantu kita menginterpretasikan, menganalisis, dan
menghargai peran sentral komunikasi dalam membentuk individu dan
masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Craig, R. T. (1999). Communication Theory as a Field. Communication
Theory
Dance, F. E. X., & Larson, C. E. (1976). The Functions of Human
Communication: A Theoretical Approach. Holt, Rinehart and Winston.
Kustiawan, Winda, dkk (2022), Komunikasi Berdasarkan Tradisi (Retorika,
Semiotik, Fenomologi, Psikologi Sosial, Sibernetik, Sosio Kultural,
Kritis).
Littlejhon, S. W., & Foss, K. A. 2009. Teori Komunikasi Edisi 9. Jakarta:
Salemba Humanika.

Anda mungkin juga menyukai