Anda di halaman 1dari 104

MODUL AJAR

A. IDENTITAS MODUL

Nama Penyusun Sulistyawan Sukarno, S.T.

Satuan Pendidikan SMK

Nama Mapel DASAR-DASAR TEKNIK MESIN

Beriman, Mandiri, Bergotong Royong, Bernalar Kritis, dan


Profil Pelajar Pancasila
Kreatif

Judul Elemen Teknik dasar produksi pada bidang manufaktur mesin

Alokasi Waktu 8 JP

Jumlah Pertemuan 7P x 8 JP

B. TARGET DAN MODEL PEMBELAJARAN

Fase E kelas X tingkat SMK dan sederajat, untuk kompetensi


Target Peserta Didik
keahlian Teknik Mekanik Industri
Model Pembelajaran Problem Based Learning

C. KOMPONEN INTI

Tujuan Pembelajaran 1. Peserta didik mampu melakukan perhitungan


hasil pengukuran menggunakan alat ukur
mikrometer.
2. Peserta didik mampu melakukan pemeliharaan
alat ukur mikrometer.
Pemahaman Bermakna 1. Cara perhitungan hasil pengukuran
menggunakan mikrometer
2. Langkah pemeliharaan alat ukur mikrometer
Pertanyaan Pemantik 1. Kenapa kita harus belajar menggunakan alat ukur
mikrometer?
Sarana dan Prasarana Sumber
 Buku Mengukur Dengan Alat Ukur Mekanik
Presisi
 https://youtu.be/p03jojENK1Y (Cara cepat
membaca mikrometer sekrup dan kalibrasinya)

Bahan
 Buku, Kertas HVS, kertas polio, LKPD

Alat Praktek :
 Mikrometer
 Benda ukur bertingkat

Media
 LED TV, Proyektor, Laptop
Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Awal (10 Menit)
 Guru dan peserta didik memulai pembelajaran
dengan berdoa bersama.
 Guru memberi salam dan melakukan
pemeriksaan kehadiran bersama dengan guru.
 Guru memberikan apersepsi singkat terkait
apa yang akan dipelajari oleh peserta didik
 Peserta didik dan guru berdiskusi melalui
pertanyaan pemantik:
a. Kenapa kita harus belajar
menggunakan alat ukur mikrometer?

Kegiatan Inti (40 Menit)


Penyajian Masalah
 Peserta didik mendapatkan pemaparan secara
umum tentang pengetahuan terkait alat ukur
mekanik presisi dengan rasa ingin tahu
 Peserta didik mendapatkan pemaparan tentang
cara perhitungan alat ukur mikrometer dengan
rasa ingin tahu
 Peserta didik diberikan permasalahan oleh guru
terkait hasil perhitungan pada alat ukur
mikrometer
Mengorganisasikan Peserta Didik Untuk Belajar
 Peserta didik diberikan kesempatan untuk
melakukan diskusi secara berkelompok dengan
rasa bertanggung jawab tentang alat ukur
mekanik presisi guna mengeksplorasi :
a. Hasil perhitungan menggunakan alat ukur
mikrometer
 Peserta didik bersama dengan anggota
kelompoknya melakukan diskusi menemukan
hasil perhitungan mikrometer berdasarkan LKPD
yang sudah dibagikan dengan rasa bertanggung
jawab
Membimbing Penyelidikan Kelompok
 Guru membagikan LKPD kepada peserta didik
dan meminta peserta didik untuk mengerjakan
LKPD tersebut dengan rasa percaya diri
 Peserta didik diminta untuk memaparkan hasil
pengerjaan LKPD dengan penuh rasa percaya
diri
Menyajikan Hasil Karya
 Peserta didik bersama dengan teman
kelompoknya melakukan pemecahan masalah
terkait pengerjaan perhitungan hasil
pengukuran mikrometer dengan rasa tanggung
jawab
 Peserta didik memaparkan perhitungan hasil
pengukuran mikrometer dengan rasa percaya
diri
 Peserta didik di bimbing oleh guru melakukan
tanya jawab dengan peserta didik lain terkait
hasil perhitungan mikrometer dengan rasa
percaya diri
Evaluasi Pemecahan Masalah
 Peserta didik meminta saran dari peserta didik
lain terkait hasil perhitungan mikrometer
dengan rasa percaya diri
 Guru memberikan pengarahan terkait
pemberian saran dari peserta didik
 Peserta didik dibantu guru menyimpulkan terkait
terkait pembelajaran penggunaan alat ukur
mikrometer dengan rasa pecaya diri

Kegiatan Penutup (10 Menit)


 Guru bersama-sama dengan peserta didik
merefleksikan kegiatan yang sudah dilakukan
 Guru memberi topik pembelajaran untuk
pertemuan selanjutnya
 Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan
memberikan motivasi untuk belajar
bersungguh-sungguh
 Guru bersama-sama dengan peserta didik
melakukan do’a penutup
D. MATERI AJAR
*)Terlampir

E. ASESMEN
 Asesmen diagnostik
1. Apa yang kalian ketahui tentang alat ukur mekanik
presisi?
2. Apa yang bisa diukur menggunakan sebuah mikrometer?
3. Apakah kalian mengetahui bagaimana cara menghitung
hasil pengukuran menggunakan mikrometer?
4. Apa target kalian setelah mempelajari materi tersebut?

 Asesmen Formatif (pertanyaan yang jawabannya singkat)


1. Bagaimana prosedur yang sebaiknya dilakukan pada saat
akan menggunakan mikrometer?
2. Apa yang sebaiknya dilakukan apabila hasil pembacaan
mikrometer tidak presisi?

F. INSTRUMEN PENILAIAN
Instrument penilaian alat ukur mekanik presisi, dengan tujuan pembelajaran
sebagai berikut:
a. Peserta didik mampu melakukan perhitungan hasil pengukuran
menggunakan alat ukur mikrometer.
b. Peserta didik mampu melakukan pemeliharaan alat ukur mikrometer.

Kategori
IPK 1 2 3 4
Melakukan Tidak Mampu Mampu Mampu Mampu
pengukuran mengukur mengukur mengukur mengukur
benda kerja dengan dengan dengan baik dengan baik dan
dengan menggunakan menggunakan dengan benar dengan
menggunakan mikrometer mikrometer menggunakan menggunakan
mikrometer mikrometer mikrometer

Form Penilaian Praktek

SMK …… Elemen : TGL :


Prog. Keahlian KLS :
TMI
Diklat Capaian Pembelajaran : Nama :
Waktu No. Absen :
Faktor Penilaian Uraian Penilaian Skor Ket
Max Dicapai
1. Persiapan 2. Gambar perencnan 3
kerja 3. Persiapan alat dan 2
bahan
4. Keselamatan kerja/k3 2
2. Proses kerja 1. langkah kerja 10
1. Sesuai petunjuk/PUIL 3
2. pengawatan 5
3. Hasil kerja 1. hasil kerja 30
2. kesesuaian gambar 5
3. analisa kerja 10
4. wawancara 15
5. laporan praktek 10

3. target waktu Ketepatan waktu 5


Jumlah Skor (JS) 100
Maksimal
Perolehan Skor
Nilai Akhir (NA) :
PS/JS x 100

Keterangan hasil nilai :


60 – 77 : Remedial
78≥ : Pengayaan
G. PENGAYAAN DAN REMEDIAL
1. PENGAYAAN
Untuk dapat meningkatkan kemampuan membaca alat ukur
pelajarilah cara perhitungan mikrometer menggunakan
satuan inci
2. REMEDIAL
Tulislah di buku catatan kalian hasil perkalian dari 1-10 dan
aplikasikanlah hasil perkalian tersebut pada hasil
pembacaan jangka sorong dan mikrometer

Mengetahui, Karawang, Juli 2022


Kepala SMK …… Guru Mata Pelajaran

……………………………………………….. Sulistyawan Sukarno, S.T.

H. LAMPIRAN
MENGGUNAKAN
ALAT UKUR
MODUL M12.1A
Untuk :
Pendidikan dan Pelatihan

BIDANG KEAHLIAN TEKNIK MESIN


PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN
KURIKULUM SMK EDISI 2004

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN
MENGGUNAKAN ALAT UKUR
Untuk Peserta Pendidikan Dan Pelatihan
Kelompok Teknologi dan Industri
Bidang Keahlian Teknik Mesin
Program Keahlian Teknik Pemesinan
Kurikulum SMK Edisi 2004

MODUL M12.1A

Penyusun :
Jaenudin, S.Pd
Dadang S. Iskandar, S.Pd.
Drs. Sumaryono

Editor
LPPM ITB

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN
MODUL BAHAN AJAR

KATA PENGANTAR

Kurikulum SMK Edisi 2004 merupakan penyempurnaan kurikulum SMK Edisi 1999,
dengan pendekatan berbasis kompetensi, berbasis luas dan mendasar, pemelajaran
berbasis kompetensi (CBT), berbasis produksi (PBT) dan belajar tuntas (mastery
learning), yang pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan kompetensi lulusan
sesuai dengan standar kompetensi yang dipersyaratkan oleh DU/DI.
Pengimplementasian konsep pemelajaran tersebut pada kurikulum SMK edisi 2004
diharapkan dapat terlaksana sebagaimana mestinya di Sekolah. Untuk dapat
melaksanakan hal tersebut selain kebutuhan sumber daya manusia yang handal baik
guru maupun tenaga kependidikan lainnya, juga dibutuhkan sarana prasarana yang
memadai, serta sarana penunjang lainnya seperti ketersediaan bahan ajar yang
diperlukan untuk menghasilkan lulusan yang kompeten.
Pengembangan pemelajaran berbasis kompetensi, perlu didukung dengan bahan ajar
yang memungkinkan setiap peserta diklat dapat belajar secara individual dan mandiri
dalam menyelesaikan suatu unit kompetensi secara utuh. Salah satu pengembangan
yang dilaksanakan di Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan, melalui Bagian
proyek pengembangan Kurikulum dikmenjur adalah pengembangan “MODUL” sebagai
bahan ajar.
Modul ini dapat digunakan sebagai bahan ajar sesuai dengan kompetensi yang
dipersyaratkan DU/DI dan tertuang dalam kurikulum SMK Edisi 2004 dengan berbagai
inovasi dan modifikasi oleh guru sebagai pembimbing peserta diklat. Modul ini
diharapkan akan dapat membantu guru dalam pelaksanaan pemelajar berbasis
kompetensi secara utuh.

Jakarta, November 2004


Direktur Pendidikan Menengah Kejuruan

Dr. Ir. Gatot Hari Priowiryanto


NIP. 130675814

Teknik Pemesinan i
Menggunakan Alat Ukur
MODUL BAHAN AJAR

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................. ........................................... i


Daftar Isi ....... ..................................................... ii
Peta Kedudukan Modul ............................................................. iv
Glosarium ............................................................. v

I. PENDAHULUAN
A. Deskripsi ......................... ................................. 1
B. Prasyarat ........................................................... 2
C. Petunjuk Penggunaan Modul ........................................................... 2
1. Penjelasan Bagi Siswa ........................................................... 3
2. Peran Guru Antara Lain ........................................................... 5
D. Tujuan Akhir ........................................................... 5
E. Kompetensi ........................................................... 5
F. Cek Kemampuan ............................................................ 7

II. PEMBELAJARAN
A. Rencana Belajar Siswa ............................................................. 8
1. Kegiatan Belajar 1 : Mengukur dengan alat ukur
presisi rendah dan ukur bantu 8
2. Kegiatan Belajar 2 : Mengukur dengan alat ukur
presisi cukup. 18
3 Kegiatan Belajar 3 : Mengukur dengan alat ukur
presisi sedang. 29
4. Kegiatan Belajar 4 : MemeriksaKesejajaran. 38
5. Kegiatan belajar 5 : Memeriksa Kebulatan. 46
6. Kegiatan Belajar 6 : Memeriksa Kerataan. 53
7. Kegiatan Belajar 7 : MemeliharaPeralatanPembanding 61

Teknik Pemesinan ii
Menggunakan Alat Ukur
MODUL BAHAN AJAR

III. EVALUASI
1. Kognitif Skill ............................................................... 71
2. Psikomotor Skill ............................................................... 74
3. Attitude Skill ............................................................... 78
4. Kunci Jawaban ............................................................... 80

IV. PENUTUP ............................................................... 81

DAFTAR PUSTAKA ................................................................ 82

Teknik Pemesinan iii


Menggunakan Alat Ukur
MODUL BAHAN AJAR

PETA KEDUDUKAN MODUL

Teknik Pemesinan iv
Menggunakan Alat Ukur
MODUL BAHAN AJAR

GLOSARIUM

Examination (Ex) :
Ujian pertengahan untuk teori (ujian formatif), untuk memberikan umpan balik
tentang bagaimana kemajuan peserta.

Elemen Kompetensi :
Merupakan dasar membangun unit kompetensi yang menjelaskan tindakan atau hasil
yang dapat diperagakan dan dinilai. Elemen kompetensi menjelaskan logika terendah,
dapat diidentifikasi dan sub kelompok tindakan yang berbeda dan pengetahuan yang
mendukung dan membangun unit kompetensi.

Kriteria Unjuk Kerja :


Pernyataan evaluatif yang menentukan apa yang dinilai dan level unjuk kerja yang
diperlukan. Unjuk kerja menentukan kegiatan, keterampilan, pengetahuan dan
pemahaman yang memberikan bukti unjuk kerja yang kompeten untuk setiap elemen
kompetensi.

Kompetensi :
Merupakan konsep luas yang menjelaskan kemampuan seseorang dalam suatu
rentang area.

Lembaga Sertifikasi Profesi :


Lembaga netral baik pemerintah atau swasta yang diakreditasi yang memiliki
kemampuan dan kehlian dan dapat dipercaya untuk melaksanakan kegiatan
pemberian sertifikat yang menyatakan bahwa personel yang bersangkutan telah
memenuhi persyaratan teknis tertentu yang dipersyaratkan dalam melaksanakan
kegiatan yang berkaitan dengan standarisasi.

Teknik Pemesinan v
Menggunakan Alat Ukur
MODUL BAHAN AJAR

Penilaian :
Suatu proses pengumpulan bukti dan pembuatan keputusan apakah kompetensi telah
dicapai atau belum.
Personel Pengukuran :
Personel yang mempunyai keahlian khusus dalam bidang pengukuran untuk semua
sektor industri.

Sertifikasi :
Proses pendaftaran dan pencatatan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi dalam rangka
mengkualifikasi, mengawasi dan mengevaluasi pemegang sertifikat kompetensi.

Sertifikat Kompetensi :
Dokumen yang diterbitkan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi berdasarkan peraturan
Sistem Sertifikasi, yang menunjukkan bahwa orang yang namanya tercantum telah
secara cukup meyakinkan menunjukkan kompetensinya melalui ujian kualifikasi untuk
melaksanakan jasa pelayanan tertentu dalam hal ini sebagai ahli pengukuran.

Test :
Ujian akhir sesuai dengan tingkat diploma yang relevan.

Unit Kompetensi :
Merupakan komponen berbeda dalam standar kompetensi. Terdiri dari judul, deskripsi
singkat mengenai tujuan dan unsur pokok elemen kompetensi, bersama dengan
kriteria unjuk kerja mereka yang digabung. Biasanya mencakup rentang variabel dan
pedoman bukti.

Teknik Pemesinan vi
Menggunakan Alat Ukur
MODUL BAHAN AJAR

BAB I
PENDAHULUAN

A. Deskripsi
Modul menggunakan alat ukur ( dasar ) adalah modul dengan kode kompetensi
M12.1A pada Indonesia Australia Partnership for Skill Developmemt - Metals
Project , adalah salah satu modul dari dua puluh modul yang direncanakan
untuk Program Keahlian Teknik Pemesinan Kurikulum SMK edisi 2004.
Modul M12.1A ini merupakan kompetensi dasar bagi modul M12.3A mengukur
dengan alat ukur mekanik presisi, oleh karena itu untuk dapat mempelajari
modul M12.3A Anda harus dapat menyelesaikan dan kompeten modul M12.1A.
Modul M18.1A ini, berisi bahan kajian teori dan materi latihan praktik, oleh
karena sifat bahan kajian teori merupakan keterampilan tahap kognitif, maka
materi tersebut harus sudah dimengerti, dipahami dan dikuasai oleh
peserta/siswa sebelum melaksanakan kegiatan praktik.
Hasil belajar belajar yang akan dicapai oleh peserta diklat setelah mempelajari
dan menyelesaikan modul ini adalah : memahami prinsip-prinsip dasar mengenai
menggunakan alat ukur, dan mampu mengevaluasi hasil belajar secara mandiri
serta melakukan perbaikan terhadap kekurangan-kekurangan yang diperoleh
setelah melakukan pembelajaran.
Pemahaman mengenai prinsip-prinsip memilih, menggunakan, membersihkan,
menyimpan alat ukur serta aspek keselamatan kerja selama menggunakan alat
ukur, akan sangat berguna bagi peserta diklat sebagai pembentukan watak
dalam bekerja dalam bidang keahlian Teknik Pemesinan dan akan menjadi
kebiasaan positif setelah bekerja di industri sehingga menjadi salah satu
penunjang budaya mutu dan budaya kerja professional. Hal ini akan menunjang
pula terhadap peningkatan kemampuan pengetahuan, keterampilan dan sikap
peserta didik dalam menguasai kompetensi lainnya dalam bidang keahlian yang
sama.

Teknik Pemesinan 1
Modul Menggunakan alat ukur
MODUL BAHAN AJAR

B. PRASYARAT
Peserta yang akan mengikuti pelatihan modul M12.1A harus memenuhi
persyaratan sebagai berikut:
1. Administrasi
a. Siswa SMK Bidang Keahlian Teknik Mesin dan Program
Kehalian Teknik Permesinan.
b. Sehat jasmani dan rohani
2. Akademik
Minimum telah lulus modul :
a. Memahami satuan millimeter dan micrometer.
b. Mengerti tentang matematika dasar , pitagoras, sinus dan cosinus.
3. Standar :
 Keterkaitan dengan standar kompetensi.
Materi pelatihan modul M12.1A Menggunakan alat ukur (dasar) ini
disusun dengan mengacu pada program Kurikulum SMK Edisi 2004
yang dilaksanakan oleh :
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN
 Kriteria
Kriteria kelulusan untuk setiap materi pelatihan dalam modul ini
mengacu pada :
 Indonesia Australian Partnership for Skill Developmen-Metals Project.
 British Standards in Enginering Metrology.

C. Petunjuk Penggunaan Modul


1. Penjelasan Bagi Siswa
a. Langkah-langkah belajar yang harus ditempuh

 Baca bahan/materi yang telah diidentifikasi dalam setiap tahap


belajar dengan tujuan mendapatkan tinjauan umum mengenai isi
proses belajar anda

 Buat catatan terhadap apa yang telah dibaca

Teknik Pemesinan 2
Modul Menggunakan alat ukur
MODUL BAHAN AJAR

 Pikirkanlah bagaimana pengetahuan baru yang diperoleh


berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman yang telah
anda miliki

 Rencanakan aplikasi praktik pengetahuan dan keterampilan anda

 Coba kerjakan seluruh pertanyaan dan tugas praktik yang


terdapat pada tahap belajar

 Merevisi dan meninjau materi belajar agar dapat


menggabungkan pengetahuan anda.

 Mengamati keterampilan praktik yang didemonstrasikan oleh


pelatih atau orang yang telah berpengalaman lainnya

 Ajukan pertanyaan kepada pelatih/pembimbing tentang konsep


sulit yang anda temukan

 Menerapkan praktik kerja yang aman

 Mengamati indikator kemajuan personal melalui kegiatan praktik

 Mempraktikkan keterampilan baru yang telah anda peroleh

 Melaksanakan tugas penilaian untuk penyelesaian belajar anda.

Jika ada sesuatu yang tidak anda mengerti pada pedoman Belajar,
tanyakan pada Guru untuk membantu anda.

b. Perlengkapan yang harus dipersiapkan


Perlengkapan praktek pengukuran pada Unit Kompetensi M12.1A
adalah dimaksudkan sebagai pengukuran di lingkungan produksi atau
di ruang kerja. Apabila dilakukan di ruang kerja maka hendaknya
pengukuran dilakukan diatas meja rata, dengan suhu pada 20o
celcius. Sedangkan apabila dilakukan di lingkungan produksi harus
menyesuaikan dengan lingkungan produksi sendiri.
Perlengkapan-perlatan ukur meliputi : mistar baja, mistar geser,
height gauge, micrometer,dial indicator, jam ukur( pupitas) dan blok
gauge. Perlengkapan pendukung adalah jangka kaki, jangka bengkok,
jangka kaki berpegas, roll, bola , kalkiber T kaliber tirus, kaliber
mur/baut, vee blok, batang sinus dan center sinus.

Teknik Pemesinan 3
Modul Menggunakan alat ukur
MODUL BAHAN AJAR

c. Hasil pelatihan
Siswa dapat memilih alat ukur yang sesuai dengan obyek benda ukur
dan dapat melakukan pengukuran secara benar yang dibuktikan
dengan hasil pengukuran sesuai dengan yang dipersyaratkan serta
siswa dapat merawat dan menyimpan kembali pada posisi/tempat
yang seharusnya.

d. Prosedur sertifikasi
Assessor mengamati bahwa peralatan yang dipilih tepat sesuai
dengan obyek ukur/pembandingan sesuai dengan standar prosedur
operasi dengan memastikan bahwa penggunaan peralatan
pengukuran/pembandingan dilakukan sebagai mana yang dibutuhkan
serta dapat merawat, menyetel kembali sesuai dengan standar
pabrik, dan menyimpan pada tempat/posisi yang seharusnya.

e. Peran guru dalam pembelajaran


 Membantu anda untuk merencanakan proses belajar
 Membimbing anda melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan
dalam tahap belajar
 Membantu anda untuk memahami konsep dan praktik baru dan
untuk menjawab pertanyaan anda mengenai proses belajar anda
 Membantu anda untuk menentukan dan mengakses sumber
tambahan lain yang anda perlukan untuk belajar anda
 Mengorganisasikan kegiatan belajar kelompok jika diperlukan
 Merencanakan seorang ahli dari tempat kerja untuk membantu
jika diperlukan.

2. Peran Guru Antara Lain


a. Membantu siswa dalam merencanakan proses belajar,
b. Membimbing siswa melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan
dalam tahap belajar.
c. Membantu siswa dalam memahami konsep dan praktik baru dan
menjawab pertanyaan siswa mengenai proses belajar siswa.

Teknik Pemesinan 4
Modul Menggunakan alat ukur
MODUL BAHAN AJAR

d. Membantu siswa untuk menentukan dan mengakses sumber tambahan


lain yang diperlukan untuk belajar,
e. Mengorganisasikan kegiatan belajar kelompok jika diperlukan,
f. Merencanakan seorang ahli / pendamping guru dari etmpat kerja untuk
membantu jika diperlukan,
g. Merencanakan proses penilaian dan menyiapkan perangkatnya,
h. Melaksanakan penilaian
i. Menjelaskan kepada siswa tentang sikap pengetahuan dan
keterampilan dari suatu kompetensi, yang perlu untuk dibenahi dan
merundingkan rencana pembelajaran selanjutnya,
j. Mencatat pencapaian kemajuan siswa

D. Tujuan Akhir
Setelah selesai mengkaji dan berlatih modul menggunakan alat ukur (dasar)
siswa dihaharapkan mampu melaksanakan pengukuran dan pemeriksaan pada
benda-benda obyek ukur/periksa dengan menggunakan alat ukur ( dasar) presisi
rendah,cukup dan sedang serta dapat menggunakan alat ukur bantu dan
pembanding sesuai dengan standar prosedur operasi.

E. Kompetensi.
Kompetensi yang harus dicapai pada modul M12.1A (menggunakan alat ukur)
sesuai dengan GBPP SMK Implementatif Kurikulum SMK edisi 2004 adalah
sebagai berikut :

Teknik Pemesinan 5
Modul Menggunakan alat ukur
MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemesinan 6
Modul Menggunakan alat ukur
MODUL BAHAN AJAR

KOMPETENSI : Menggunakan alat ukur


KODE : M12.1A
DURASI PEMBELAJARAN : 80 Jam @ 45 menit

MATERI POKOK PEMBELAJARAN


SUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA LINGKUP BELAJAR
SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN
1. Menggunakan bermacam-  Alat atau perlengkapan yang  Macam-macam alat ukur  Pengukuran benda  Identifikasi macam-  Menggunakan
macam alat-ukur berskala sesuai untuk mencapai hasil  Fungsi macam-macam alat sesuai prosedur. macam alat ukur. bermacam-macam alat-
untuk mengukur/ menen- yang dibutuhkan dapat di- ukur.  Fungsi dan alasan peng- ukur berskala untuk
tukan dimensi atau seleksi  Teknik pengukuran gunaan macam-macam mengukur/menentukan
variabel  Teknik pengukuran yang  Membaca ketelitian alat-alat alat ukur. dimensi atau variabel
sesuai dan benar dapat ukur.  Memahami cara pengu-  Melaksanakan
dilak-sanakan. kuran benda sesuai pengukur-an sesuai
prosedur. prosedur

 Pengukuran dengan tepat  Membaca skala nonius


sampai ke skala paling kecil alat-alat ukur pada
pada alat-ukur dapat dilaku- pengukuran benda
kan.

2. Memelihara alat-alat ukur  Perawatan rutin dan penyim-  Penyimpanan dan pemeliha-  Memahami cara  Menyimpan dan meme-
berskala panan alat dilakukan sesuai raan alat-alat ukur. merawat dan lihara alat-alat ukur
dengan spesifikasi pabrik  Pemeriksaan dan kalibrasi menyimpan alat-alat  Memeriksa alat-alat
pembuat atau prosedur alat-alat ukur ukur sesuai spesifikasi ukur
operasi standar. dan prosedur.  Mengkalibrasi alat-alat
 Penyetelan rutin terhadap ukur
alat-alat misalnya “menyetel
ke titik nol” dapat dilakukan
dan diperiksa

Teknik Pemesinan 6
Modul Menggunakan alat ukur
MODUL BAHAN AJAR

F. Cek Kemampuan
Kompetensi yang berkaitan dengan modul ini adalah beberapa pertanyaan
berikut :
1. Berapakah nilai ketelitian mistar baja, mistar geser ( vernier caliper), dial
indicator dan micrometer ?
2. Nilai apakah yang menentukan suatu obyek ukur/pembandingan benar
dengan menggunakan alat pembanding ?
3. Apakah pengertian mengukur ?
4. Tuliskan rumus untuk menghitung dari pengukuran diameter dalam dengan
dua bola yang berbeda ?
5. Sebutkan alat ukur yang memiliki kepresisian tertinggi dari modul ini
jelaskan?

Teknik Pemesinan 7
Modul Menggunakan alat ukur
MODUL BAHAN AJAR

BAB II
PEMBELAJARAN
A. Rencana Belajar Peserta Diklat
Kompetensi : Menggunakan alat ukur
Sub Kompetensi : Mengukur obyek benda ukur menggunakan alat ukur
dasar dan pembanding.
Tempat Alasan Td.tgn
No Jenis Kegiatan Tanggal waktu
Belajar Perubahan guru
1 Mengukur dengan alat
ukur presisi rendah
2 Mengukur dengan alat
ukur presisi sedang
3 Mengukur dengan alat
ukur presisi cukup
4 Memeriksa
kesejajaran
5 Memeriksa Kebulatan
6 Memeriksa Kerataan
7 Pemeliharaan
Peralatan

B. Kegiatan Belajar
Peserta diklat/siswa terlebih dulu harus membaca secara teliti dan benar teori
yang mendukung kegiatan belajar. Kegiatan belajar yang dilaksanakan sebagian
besar adalah praktek mengukur. Mengukur dengan menggunakan alat ukur
standar dan dapat juga dilakukan dengan membandingkan dengan alat
pembanding standar.
Materi pengukuran pada unit M12.1A adalah menggunakan alat ukut dengan
presisi rendah,cukup dan sedang. Namun para siswa juga dikenalkan dengan
alat ukur presisi tinggi dalam kategri pengenalan awal.
Memilih alat ukur, menggunakan dan membaca hasil pengukuran dapat
dilakukan secara teliti dan benar apabila siswa telah memahami wawasan teori
pendukungnya.
Teori pendukung diuraikan dalam setiap tahapan belajar yang terdiri dari tujuh
tahapan.

Teknik Pemesinan 8
Menggunakan alat ukur
MODUL BAHAN AJAR

KEGIATAN BELAJAR 1
MENGUKUR DENGAN ALAT UKUR PRESISI RENDAH

a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran


Setelah menyelesaikan kegiatan belajar ini, anda akan dapat :
 menggunakan alat ukur standart dasar pada jenis alat ukur presisi
rendah.
 menggunakan alat ukur bantu standar.

b. Uraian Materi
1). Mengukur
Mengukur adalah membandingkan obyek benda ukur dengan alat
ukur standar
Alat ukur pada pembelajaran 1 adalah alat ukur dengan presisi
rendah termasuk alat ukur bantu , karena sulit dilakukan pengukuran
langsung.
Tinggi dan rendahnya kepresisian suatu alat ukur dilihat dari tingkat
ketelitian alat ukur tersebut dalam mampu baca pada setiap
pengukuran.
Ketelitian alat ukur didefinisikan sebagai kemampuan baca terkecil
dari alat ukur tersebut. Terkecil kemampuan baca ini ditunjukkan
dalam decimal dibelakang koma. Makin kecil nilai decimal tersebut
maka makin baik tingkat ketelitiannya.

2). Satuan ukur


Pembacaan nilai suatu ukuran dalam pengukuran menganut pada
dua system yaitu : metrik system dan imperial system, walaupun
metrik system lebih berkembang pada aplikasi pengukuran hingga
saat ini.
Yang dimaksud imperila system yaitu pembacaan nilai ukur dalam
suatu pengukuran mengunakan satuan inci yang bernilai sama
dengan 25,4 mm dalam satuan metrik sitem.

Teknik Pemesinan 9
Menggunakan alat ukur
MODUL BAHAN AJAR

Selanjutnya satuan inci dikenal dengan pecahan decimal dan


pecahan yang menggunakan pembilang & penyebut. Pecahan
decimal misalnya 0,1 inci, 0,01 “, dan 0,001” sedangkan pecahan
lainya adalah ½”,1/4”,1/8”,1/16”,1/32” dan 1/64” , strip dua
biasanya digunakan sebagai bacaan inci.
Satuan pada metrik system adalah menggunakan millimeter misalnya
1 mm, 0,5mm, 0,01mm, 0,001mm dst.

3). Ketelitian
Roll meter, mistar plastik dan meteran kain adalah alat ukur presisi
rendah, karena kemampuan baca terkecilnya adalah 1 mm.,
sedangkan mistar baja mampu pada ketelitian 0,5mm.
Namun dalam penggunaan diindustri biasanya akan cenderung
menggunakan mistar baja. Hal ini berkaitan dengan kepastian bahwa
alat ukur tersebut dikategorikan sebagai alat ukur standar.
Apakah roll meter, meteran kain, mistar plastik tidak standar ?
Standar adalah kesepakatan , oleh karena itu, alat ukur diatas
standar untuk penggunaan yang sesuai, misalnya roll meter standar
untuk pengukuran kayu dan sejenisnya,karena tingkat ketelitian yang
dimilikinya cukup memenuhi syarat guna pengukuran kayu tersebut
pada umumnya. Meteran kain standar untuk penggunaan tukang
kain. Sedangkan mistar plastik adalah standar untuk menggambar
diatas kertas.
Sangat tidak lazim untuk pengerjaan logam menggunakan meteran
kain. Karena meteran kain presisinya jauh lebih rendah dan tidak
standar untuk pengerjaan logam.

Alat ukur presisi rendah :


 Meteran kain, ketelitian meteran kain 1mm

Gambar 1.1 Meteran kain

Teknik Pemesinan 10
Menggunakan alat ukur
MODUL BAHAN AJAR

 Roll meter, ketelitian roll meter 1 mm,

Gambar 1.2 Rol meter

 Mistar Platik, ketelitian roll meter 1 mm

Gambar 1.3 Mistar Pelastik

 Mistar baja Ketelitian mistar baja adalah 0,5 mm, perhatian


strip terkecil dalam mampu baca

Gambar 1.4 Mistar baja

Teknik Pemesinan 11
Menggunakan alat ukur
MODUL BAHAN AJAR

 Alat Ukur Bantu :

Gambar 1.5 Jangka bengkok,

Gambar 1.6 Jangka kaki

Teknik Pemesinan 12
Menggunakan alat ukur
MODUL BAHAN AJAR

Gambar 1.7 Jangka kaki berpegas.

c. Rangkuman mengukur dengan alat ukur presisi rendah.


Menggunakan alat ukur dasar siswa terlebih dahulu harus mengenal
alat ukur presisi rendah dan alat ukur bantu, apabila suatu obyek
benda ukur sulit diukur langsung ataupun tuntutan hasil ukurnya
kurang teliti.

d. Tugas
1). Amati dan bandingkan terhadap alat ukur berikut : meteran
kain , roll meter, mistra plastik dan mistar baja.
2). Bandingkan pula karakter alat ukur Bantu berikut ; jangka
bengkok, jangka kaki dan jangka kaki berpegas.

e. Tes Formatif
1. Sebutkan arti/maksud pengukuran ?
2. Jelaskan apa yang dimaksud alat ukur presisi rendah ?
3. Jelaskan nilai ketelitian dari alat ukur roll meter ?

Teknik Pemesinan 13
Menggunakan alat ukur
MODUL BAHAN AJAR

4. Sebutkan alat ukur berikut : roll meter, meteran kain,mistar


baja yang ketelitiannya paling baik ?
5. Mengapa meteran kain ketelitian dan nilai standarnya paling
rendah ?
6. Mengapa harus menggunakan alat ukur Bantu ?
7. Sebutkan alat ukur presisi rendah yang cocok digunakan untuk
proses pengerjaan logam/proses permesinan ?
8. Jelaskan alasan pada pertanyaan no.6 ?
9. Sebutkan dua jenis satuan ukur ?
10. Jelaskan perbedaan pecahan pada satuan ukur inci.

f. Kunci Jawaban Tes Formatip


1. Mengukur adalah membandingkan obyek benda ukur dengan
alat ukur standar.
2. Alat ukur presisi rendah, karena ketelitiannya rendah ( 1mm)
3. Ketelitian roll meter adalah 1 mm.
4. Mistar baja ( 0,5mm).
5. Ketelitiannya 1mm dan standarnya rendah karena lentur.
6. Apabila tuntutan ketelitianya rendah dan sulit diukur langsung.
7. Mistar baja.
8. Ketelitiannya 0,5 mm dan rigid.
9. Metrik system adalah mm dan Imperial system adalah inci.
10. Pecahan decimal yaitu, 0,1”,0,01” dan 0,001” serta
11. Pecahan murni yaitu ½”, ¼”, 1/8”, 1/16”, 1/32” dan 1/64.

Teknik Pemesinan 14
Menggunakan alat ukur
MODUL BAHAN AJAR

g. Lembar Kerja
SMK……………… Topik : Kode :
Mengukur dengan alat ukur presisi C/M12.1A/1
rendah
T.Proses Permesinan Waktu :
Unit Kompetensi Tanggal :
C/M12.1A Nama :

Tujuan : Agar siswa trampil mengukur dengan alat ukur presisi randah
dan dapat menggunakan alat bantu ukur.

Alat & Perlengkapan : Mistar Baja dan jangka bengkok


Bahan : 1. Poros lurus/tingkat
2. Balok dasar

Keselamatan Kerja : Ukurlah dengan alat Bantu ukur dengan hati-hati agar posisi
Tidak berubah, sehingga pengukuran dengan mistar baja
dapat terbaca dengan tepat.

Langkah Kerja : 1. Ukurlah poros lurus/bertingkat dengan jangka bengkok,


perhatikan gambar kerja, lalu ukur dengan mistar baja.
2. Ukurlah balok dasar dengan jangka bengkok, perhatikan
gambar kerja, lalu ukur dengan mistar baja.

Teknik Pemesinan 15
Menggunakan alat ukur
MODUL BAHAN AJAR

h. Gambar Kerja

L1

L2
L3

D2

D3
D1

Skala Digambar
MENGUKUR DENGAN ALAT UKUR Tanggal
NON PRESISI Diperiksa
Disetujui

Teknik Pemesinan 16
Menggunakan alat ukur
MODUL BAHAN AJAR

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN Menggunakan Alat Ukur

i. Latihan
Laporan Hasil Pengukuran
Nama Job : Mengukur dengan alat ukur non presisi
No.Job. : C/M12.1A/1 Nama siswa :
Tanggal : NIS :
Bagian yang Hasil Nilai
Bahan Alat - alat Keterangan
Di ukur : Pengukuran Max Score
Balok Dasar Jangka - L1, 8
Nomor bengkok, L2, 8
Balok : mistar baja L3, 8
Poros ting- Jangka - D1, 10
kat no : bengkok, D2, 10
mistar baja D3, 10
Diameter Jangka kaki Dia.dlm1, 6
berlubang Mistar baja Dia.dlm2, 6
no :
Diameter Jangka kaki Alur 1, 8
dalam pegas dan Alur 1 8
beralur no : mistar baja diulang
Instruktur/Guru/Penguji: Nilai sikap 10
Td-tgn : Nilai Waktu 8
Nama : Juml.Nilai 100

Balikan dan Tindak Lanjut


Cocokanlah hasil jawaban Anda dengan kunci jawaban, kemudian cermati pekerjaan
Anda, jika pekerjaan Anda telah mencapai tingkat kesuaian 80% atau lebih, Anda
dapat melanjutkan kegiatan berikutnya (kegiatan belajar 2), berarti pekerjaan Anda
sudah bagus. Namun jika tingkat kesesuaiannya kurang dari 80%, Anda harus kembali
mempelajari kegiatan belajar 1.

Teknik Pemesinan 17
Menggunakan alat ukur
MODUL BAHAN AJAR

KEGIATAN BELAJAR 2
MENGUKUR DENGAN ALAT UKUR PRESISI SEDANG
c. Tujuan Kegiatan Pembelajaran
Setelah menyelesaikan kegiatan belajar ini, anda akan dapat :
 menggunakan alat ukur standar pada jenis alat ukur presisi sedang
 menggunakan alat ukur bantu standar.

d. Uraian Materi
1). Mengukur
Alat ukur presisi sedang ini akan terbaca suatu pengukuran dengan
ketelitian sampai batas 0,02 mm atau 0.05 mm. Alat ukur kategori
ini adalah: mistar geser , mistar geser kedalaman dan mistar geser
ketinggian ( height gauge).
Dan pada materi ini dikenalkan alat ukur Bantu standar yang
digunakan untuk mengukur diameter kecil yaitu kaliber silinder dan
pada diameter dalam yang lebih besar yaitu kaliber T.

Gambar 2.1 Mistar geser

Teknik Pemesinan 18
Menggunakan alat ukur
MODUL BAHAN AJAR

Gambar 2.1 Kaliber silinder.

Gambar 2.3 Kaliber T

Teknik Pemesinan 19
Menggunakan alat ukur
MODUL BAHAN AJAR

Gambar 2.4 Mengukur lubang dengan kaliber T

2). Jenis alat ukur


Alat ukur presisi sedang dan cara pembacaannya adalah sebagai
berikut :
 Mistar geser :
Mistar geser dan bagiannya seperti pada gambar 1.12.

Gambar 2 .5 Mistar geser dan nama bagiannya

Teknik Pemesinan 20
Menggunakan alat ukur
MODUL BAHAN AJAR

Contoh cara menentukan ketelitian mistar geser


Panjang skala nonius pada rahang geser 9 mm yaitu, lurus
pada setiap setrip ke 9 dari rahang tetap. Banyaknya setrip
pada rahang geser 10, maka jarak setiap setrip adalah 0,9 mm.
Sedangkan 1 setrip pada rahang tetap adalah 1 mm, sehingga
selisihnya = 1 - 0,9 = 0,1 mm
Jadi mistar geser tersebut mempunyai ketelitian 0,1 mm
Jika panjang skala nonius 19 mm dan banyak setrip pada skala
nonius 20, maka jarak 1 setrip skala nonius 19/20mm, sedang
jarak 1 setrip pada rahang tetap 1 mm. Maka ketelitian mistar
geser tersebut adalah 1 – 19/20 mm = 1/20 mm atau 0,05
mm. Untuk mistar geser yang memiliki panjang skala nonius 40
mm dan banyak setripnya 49 bagian, dimana ketelitian mistar
geser tersebut adalah 1 – 49/50 mm = 1/50 mm atau 0,02
mm.
Contoh pembacaan hasil pengukuran untuk ketelitian 0,05 mm.

Gambar 2.6 Mistar geser ketelitian 0,05 mm

Hasil pengukuran dari gambar 1.13 :


Garis 0 pada rumah geser terletak antara garis ke 37 dan garis
ke 38 pada mistar.
Garis ke 11 pada nonius kedudukannya tepat dengan skala
pada mistar.
Maka ukuran mistar geser = 37 + (0,05 x 11 bagian)

Teknik Pemesinan 21
Menggunakan alat ukur
MODUL BAHAN AJAR

= 37,55 mm
Mistar geser kedalaman (Depth vernier califer)
Mistar geser kedalaman, dan pembacaannya sama dengan
mistar geser.

Gambar 2.7 Mistar geser kedalaman

Mistar geser ketinggian ( Height gauge )


Pada umumya mistar geser ketinggian mempunyai ketelitian
0,1 mm, 0,05 mm dan 0,02 mm. Untuk mendapatkan ketelitian
dan cara pembacaannya sama dengan mistar geser biasa.

Gambar 2.8 Mistar geser ketinggian

Teknik Pemesinan 22
Menggunakan alat ukur
MODUL BAHAN AJAR

Gambar 2.9 Mengukur ketinggian dengan mistar geser


ketinggian

c. Rangkuman mengukur dengan alat ukur presisi sedang


Menggunakan alat ukur presisi sedang siswa terlebih dahulu harus
mengenal alat ukur presisi rendah dan alat ukur bantu, apabila suatu
obyek benda ukur sulit diukur langsung dan tuntutan hasil ukurnya
teliti dengan alat ukur yang memiliki ketelitian antara 0.05 s.d 0.02.
Sedangkan alat uku bantu adalah digunakan untuk memudahkan
dalam teknis pengukuran yang disebabkan sulit posisinya apabila
diukur langsung.
d. Tugas .
1). Amati dan bandingkan terhadap alat ukur berikut : mistar geser,
mistar
geser kedalaman dan height gauge.
2). Bandingkan pula karakter alat ukur bantu berikut ; kaliber T,
kaliber silinder kecil.
e. Tes Formatif.
1. Jelaskan apa yang dimaksud alat ukur presisi sedang ?
2. Jelaskan cara pembacaan alat ukur mistar geser ?
3. Jelaskan nilai ketelitian dari alat ukur mistar geser ?
4. Jelas fungsi alat ukur berikut : mistar geser, mistar geser
kedalaman dan mistar geser ketinggian ( height gauge )?
5. Jelaskan fungsi kaliber T dan kaliber silinder ?

Teknik Pemesinan 23
Menggunakan alat ukur
MODUL BAHAN AJAR

f. Kunci Jawaban Tes Formatif


1. Alat ukur presisi sedang adalah alat ukur yang memiliki ketelitian
antara 0,05 s.d. 0,02 mm.
2. Bacalah skala satuan panjang pada alat ukur untuk posisi nol
pada skala nonius, carilah skala nonius yang tepat pada skala
satuan panjang, maka strip skala nonius yang tepat tersebut
adalah menunjukkan decimal dari pembacaan skala satuan
panjang.
3. Biasanya ada dua jenis yaitu : 0,05 mm dan 0,05 mm.
( Mistar geser yang menggunakan penunjukan dial dapat juga
membaca hingga 0,01mm , demikian pula yang menggunakan
digital. Alat ukur ini akan dikategorikan pada alat ukur presisi
baik.)
4. Fungsi mistar geser, mistar geser kedalaman dan mistar geser
ketinggian :
- Mistar geser adalah merupakan alat ukur universal, umum
dapat digukana untuk mengukur panjang, diameter( luar dan
dalam ), tingkat dan kedalaman
- Mistar geser kedalaman alat alt ukur khusus untuk mengukur
kedalaman suatu lubang/tingkat.
- Mistar geser ketinggian hanya dapat digunakan untuk
mengukur dengan landasan meja rata. Karena konstruksi
rahangnya yang tajam maka dapat juga mengukur sekaligus
memberi tanda dengan menggoreskan rahang ukurnya.
5. Kaliber T maupun kaliber silinder adalah merupakan alat ukur
bantu yang yang akurasinya lebih baik sehingga pemindahan
proses pembacaan satuan ukur dari obyek benda ukur ke alat
ukur bantu kemudian ke alat ukur standar nilai ukurnya dapat
dipercaya.

Teknik Pemesinan 24
Menggunakan alat ukur
MODUL BAHAN AJAR

g. Lembar Kerja
SMK……………… Topik : Kode :
Mengukur dengan alat ukur presisi C/M12.1A/2
sedang
T.Proses Permesinan Waktu :
Unit Kompetensi Tanggal :
C/M12.1A Nama :
Tujuan : Agar siswa trampil mengukur dengan alat ukur presisi
sedang
dan dapat menggunakan alat bantu ukur.

Alat & Perlengkapan : Mistar Geser, Mistar geser kedalaman dan Height gauge.
Kaliber T dan kealiber silinder.

Bahan : 1. Poros lurus/tingkat


2. Balok dasar

Keselamatan Kerja : Ukurlah dengan alat Bantu ukur dengan hati-hati agar posisi
tidak berubah, sehingga pengukuran dengan mistar geser
dapat terbaca dengan tepat.Penggunaan mistar geser
kedalaman harus hati-hati, begitu pula mistar geser
ketinggian ( height gauge).

Langkah Kerja : 1. Ukurlah poros lurus/bertingkat dengan jangka bengkok,


perhatikan gambar kerja, lalu ukur dengan mistar baja.
2. Ukurlah balok dasar dengan jangka bengkok, perhatikan
gambar kerja, lalu ukur dengan mistar baja.

Teknik Pemesinan 25
Menggunakan alat ukur
MODUL BAHAN AJAR

h. Gambar Kerja

1 &4. Alat ukur mistar geser 2. Alat ukur mistar geser & Kalier
T dan mistar geser kedalaman
T1
T2
D2

D3
D1

D1
D3

D2

3. Alat ukur mistar geser & kaliber silinder 5. Alat ukur mistar geser
ketinggian
D1
D3

D2

T1
T2

Skala Digambar
MENGUKUR DENGAN ALAT UKUR Tanggal
PRESISI SEDANG Diperiksa
Disetujui
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN Menggunakan Alat Ukur

Teknik Pemesinan 26
Menggunakan alat ukur
MODUL BAHAN AJAR

i. Latihan
Laporan Hasil Pengukuran
Nama Job : Mengukur dengan alat ukur presisi sedang.
No.Job. : C/M12.1A/2 Nama siswa :
Tanggal : NIS :
Bagian yang Hasil Nilai
Bahan Alat – alat Keterangan
Di ukur : Pengukuran Max Score
Poros dng. Mistar geser Dia.luar 1, 5
Dia.Luar & Dia.luar 2, 5
dalam ber- Dia.luar 3, 5
tingkat Dia.dlm.1, 5
Nomor : Dia.dlm.2, 5
Dia.dlm.3, 5
Poros Mistar gsesr D1, 5
lubang ber- & kaliber T. D2, 5
tingkat no : D3, 5
Balok Mistar geser Dia.dlm1, 5
berlubang dan kaliber Dia.dlm2, 5
no : silinder. Dia.dlm3, 5
Poros Mistar geser Tinggi 6
lubang ber- kedalaman. dia.1, 6
tingkat. no Tinggi
: dia.2,
Balok Heigth Tinggi 1, 4
bertingkat gauge Tinggi 2, 4
no.: Tinggi 2, 4
Instruktur/Guru/Penguji: Nilai sikap 10
Td-tgn : Nilai Waktu 6
Nama : Juml.Nilai 100

Teknik Pemesinan 27
Menggunakan alat ukur
MODUL BAHAN AJAR

Balikan dan Tindak Lanjut


Cocokanlah hasil jawaban Anda dengan kunci jawaban, kemudian cermati pekerjaan
Anda, jika pekerjaan Anda telah mencapai tingkat kesuaian 80% atau lebih, Anda
dapat melanjutkan kegiatan berikutnya (kegiatan belajar 3), berarti pekerjaan Anda
sudah bagus. Namun jika tingkat kesesuaiannya kurang dari 80%, Anda harus kembali
mempelajari kegiatan belajar 2.

Teknik Pemesinan 28
Menggunakan alat ukur
MODUL BAHAN AJAR

KEGIATAN BELAJAR 3

MENGUKUR DENGAN ALAT UKUR PRESISI BAIK

a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran


Setelah menyelesaikan kegiatan belajar ini, anda akan dapat :
 menggunakan alat ukur standar pada jenis alat ukur presisi baik.

b. Uraian Materi
Alat ukur presisi baik ini akan terbaca suatu pengukuran dengan ketelitian
sampai batas 0,01 mm. Alat ukur kategori ini adalah : mistar geser dial ,
mistar geser digital dan berbagai jenis micrometer.

 Mistar geser dial

Gambar 3.1 Mistar geser dial dan pembacaannya.

Ketelitian mistar geser dial sama dengan sepertri mistar geser


nonius, yaitu 0,10 mm, 0,05 mm atau 0,02 mm. Pada mistar geser
dial dengen ketelitian 0,05 mm, satu putaran jarum penunjuk terbagi
dalam 100 bagian skala, 100 x 0,05 mm atau 5 mm. Tiap duapuluh
bagian skala dial / jam ukur diberi angka dalam satuan mm, dengan

Teknik Pemesinan 29
Menggunakan alat ukur
MODUL BAHAN AJAR

demikian pembagian skala utamanya dalam (pada batang ukur)


cukup dalam selang 1 mm.
 Mikrometer luar
Mikrometer luar biasanya mempunyai kapasitas ukur :
0 – 25 mm
25 – 50 mm
0 – 75 mm
5 – 100 mm dan bahkan sampai 100 mm.

Gambar 3.2 Mikrometer luar

Mikrometer luar ketelitian 0,01


Ulir dari mikrometer standar mempunyai pitch sebesar 0,05
mm dan keliling bidal dibagi atas 50 bagian yang sama, maka
perubahan satu bagian pada graduasi bidal menyebabkan
perpindahan poros pengukur bergerak sebesar 0.01 mm (0.5 x
1/50)= 0,01.
Atau dengan cara lain, jika ulir dari mikrometer standar tidak
dapat diketahuinya : pada tabung putar terdapat garis-garis
ukur yang banyaknya 50 buah. Jika tabung putar 1 kali (dari 0
sampai dengan angka 0 lagi), maka poros geser akan bergerak

Teknik Pemesinan 30
Menggunakan alat ukur
MODUL BAHAN AJAR

0.05 mm. Oleh karena itu tabung diputar dibagi dalam 50


bagian, maka 1 bagian jaraknya 0,5 : 50 = 0,01 mm langkah
poros geser.
Mikrometer luar ketelitian 0.001 mm.
Mikrometer standar dengan skala vernier pada selubungnya
dapat dibaca sampai 0.001 mm. Pada mikrometer ini
pembacaan sampai 0,001 mm, dilakukan pada bidal seperti
halnya pada mikrometer dengan ketelitian 0,01 mm, hanya
disini ada verniernya yang segaris dengan graduasi bidal dan
kalikanlah nilai pembacaan tersebut dengan 0,001 mm.

 Mikrometer dalam tiga kaki (Holtest, Triobor)


Mikrometer dalam tiga kaki untuk mengukur diameter dalam
cermat, karena kedudukan mikrometer selalu tetap ditengah
lingkaran.

Gambar 3.3 Mikrometer tiga kaki

 Mikrometer Kedalaman (Depth Mikrometer)


Mikrometer kedalaman untuk mengukur kedalaman suatu
lubang atau permukaan bertingkat. Batang ukur dapat diganti
untuk mengubah kapasitas ukur.

Teknik Pemesinan 31
Menggunakan alat ukur
MODUL BAHAN AJAR

Gambar 3.4 Mikrometer kedalaman

Gambar 3.5 Mikrometer alur dan cara pemakainnya

c. Rangkuman mengukur dengan alat ukur presisi baik


Menggunakan alat ukur presisi baik siswa/peserta didik terlebih
dahulu harus mengenal dan trampil menggunakan alat ukur presisi
sedang dan alat ukur bantu guna memperluas wawasan.
Alat ukur ini akan direkomendasikan untuk digunakan di laboratorium
pengukuran, walaupun dapat pula digunakan di tempat kerja.

Teknik Pemesinan 32
Menggunakan alat ukur
MODUL BAHAN AJAR

d. Tugas
1). Amati dan bandingkan terhadap alat ukur berikut : mistar geser
dial, mistar geser digital, dan micrometer.
2). Bandingkan pula karakter alat ukur antara mistar geser dan
micrometer.

e. Tes Formatif.
1. Jelaskan apa yang dimaksud alat ukur presisi baik ?
2. Jelaskan cara pembacaan alat ukur mistar geser dial dan digital ?
3. Jelaskan cara pembacaan pada alat ukur micrometer ?.
4. Jelaskan nilai ketelitian dari alat ukur mistar geser dial dan
digital?
5. Jelaskan mana yang lebih baik antara alat ukur mistar geser dial
ataupun digital dibanding dengan micrometer ditinjau dari
konstruksinya ?.

f. Kunci Jawaban Tes Formatif


1. Alat ukur presisi baik adalah yang memiliki ketelitian 0,01 mm.
2. Pada alat ukur mistar geser dial, yaitu dengan membaca pada
skala panjang pada mistar sedang decimalnya dibaca pada
skala dial. Pembacaan mistar geser digital adalah langsung dari
apa yang ditunjukkan pada digital tersebut.
3. Pada micrometer adalah dibaca pada skala satuan panjang
yang terdapat pada batang micrometer, sedangkan desimalnya
dibaca pada skala nonius yang ditunjukkan pada batang putar
micrometer.
4. Alat ukur mistar geser digital maupun dial memiliki ketelitian
0,01mm.
5. Rahang ukur pada mistar geser digerakkan oleh dorongan
tangan kita, sedang rahang ukur pada micrometer digerakan
oleh ulir didalam batang ukur micrometer. Oleh karena itu
micrometer lebih baik ditinjau dari ketabilan penekanan rahang
ukur.

Teknik Pemesinan 33
Menggunakan alat ukur
MODUL BAHAN AJAR

g. Lembar Kerja
SMK……………… Topik : Kode :
Mengukur dengan alat ukur presisi C/M12.1A/3
baik
T.Proses Permesinan Waktu :
Unit Kompetensi Tanggal :
C/M12.1A Nama :
Tujuan : Agar siswa trampil mengukur dengan alat ukur presisi baik.

Alat & Perlengkapan : Mistar Geser dial, Mistar geser digital dan micrometer.

Bahan : 1. Poros lurus/tingkat, berlubang dan alur


2. Balok dasar tipis

Keselamatan Kerja : Ukurlah dengan dengan hati-hati, terutama perhatikan pada


rahangukur agar posisi tidak berubah, sehingga pengukuran
yang di lakukan dapat terbaca dengan tepat.

Langkah Kerja : 1. Ukurlah diameter poros bertingkat dengan mistar geser


digital dan perhatikan gambar kerja.
2. Ukurlah balok dasar tipis dengan mikrometer, dan
perhatikan gambar kerja.
3. Ukurlah poros berlubang dan poros beralur dengan
mikrometer dalam tiga kaki, mikrometer kedalaman dan
mikrometer alur.

Teknik Pemesinan 34
Menggunakan alat ukur
MODUL BAHAN AJAR

h. Gambar Kerja

1. Alat ukur mistar geser digital 2. Alat ukur mikrometer,


bahan 3 buah dengan
tebal yang berbeda

Tebal (T)
D2

D3
D1

3. Alat ukur mikrometer kaki tiga 5. Alat ukur mikrometer


alur
D1

D2

Ukuran 3
D3

Ukuran 2

Ukuran 1

4. Alat ukur mikrometer kedalaman


T1

T2

T3

Skala Digambar
MENGUKUR DENGAN ALAT UKUR Tanggal
PRESISI BAIK Diperiksa
Disetujui

Teknik Pemesinan 35
Menggunakan alat ukur
MODUL BAHAN AJAR

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN Menggunakan Alat Ukur

i. Latihan
Laporan Hasil Pengukuran
Nama Job : Mengukur dengan alat ukur presisi baik.
No.Job. : C/M12.1A/3 Nama siswa :
Tanggal : NIS :
Bagian yang Hasil Nilai
Bahan Alat – alat Keterangan
Di ukur : Pengukuran Max Score
Poros Mistar geser Dia.luar 1, 4
bertingkat digital Dia.luar 2, 4
Nomor : Dia.luar 3, 4
Balok tipis Mikrometer Tebal 1, 6
no : 0-25mm. Tebal 2, 6
Tebal 3, 6
Poros Mikrometer Dia.dlm1, 6
berlubang dalam tiga Dia.dlm2, 6
no : kaki. Dia.dlm3, 6
Poros Mikrometer Tinggi 6
lubang ber- kedalaman. dia.1,
tingkat. no Tinggi 6
: dia.2,
Tinggi 6
dia.3,
Poros lu- Mikrometer Ukuran 1, 6
bang bera- alur Ukuran 2, 6
lur.no.: Ukuran 3, 6
Instruktur/Guru/Penguji: Nilai sikap 10
Td-tgn : Nilai Waktu 6
Nama : Juml.Nilai 100

Teknik Pemesinan 36
Menggunakan alat ukur
MODUL BAHAN AJAR

Balikan dan Tindak Lanjut


Cocokanlah hasil jawaban Anda dengan kunci jawaban, kemudian cermati pekerjaan
Anda, jika pekerjaan Anda telah mencapai tingkat kesuaian 80% atau lebih, Anda
dapat melanjutkan kegiatan berikutnya (kegiatan belajar 4), berarti pekerjaan Anda
sudah bagus. Namun jika tingkat kesesuaiannya kurang dari 80%, Anda harus kembali
mempelajari kegiatan belajar 3.

Teknik Pemesinan 37
Menggunakan alat ukur
MODUL BAHAN AJAR

KEGIATAN BELAJAR 4
MEMERIKSA KESEJAJARAN

b. Tujuan Kegiatan Pembelajaran


Setelah menyelesaikan kegiatan belajar ini, anda akan dapat :
 menggunakan alat ukur/pemeriksaan standar.

b. Uraian Materi
Memeriksa kesejajaran ini dilakukan dengan menggunakan alat bantu
misalnya jangka bengkok, maka nilai keterbacaannya terbatas pada
prediksi penglihatan mata pemeriksa.
Namun pemeriksaan secara akurat dengan nilai keterbacaan lebih
baik/tinggi dapat dilakukan dengan alat ukur standar misalnya
menggunakan pupitas/jam
Mengukur dan dapat juga menggunakan roll dan kaliber T untuk
pemeriksaan kesejajaran alur ekor burung.

Gambar 4.1 Memeriksa kesejajaran dengan jangka bengkok

Teknik Pemesinan 38
Menggunakan alat ukur
MODUL BAHAN AJAR

Gambar 4.2 Pupitas ( jam ukur ), dan pemeriksaan kesejajarannya.

Gambar 4.3 Pemeriksaan kesejajaran alur ekor burung.

Teknik Pemesinan 39
Menggunakan alat ukur
MODUL BAHAN AJAR

c. Rangkuman memeriksa kesejajaran.


Memeriksa kesejajaran dapat dilakukan dengan berbagai cara tergantung
jenis benda ukur yang akan diperiksa. Pada kegiatan ini siswa dikenalkan
dengan tiga cara pemeriksaan kesejajaran yang masing-masing memiliki
keunggulan dan kekurangan, namun disamping itu maksud dari tiga
pengenalan ini juga memberikan wawasan kepada siswa/peserta didik
bahwa masing-masing alat ukur digunakan sesuai dengan keperluannya.
Alat ukur ini akan direkomendasikan untuk digunakan di tempat kerja
ataupun di laboratorium pengukuran.

d. Tugas.
1). Amati dan perhatikan terhadap jangka bengkok. Bisakah anda
menggunakannya dengan baik , jelaskan kelemahannya.?.
2). Bandingkan pula karakter alat ukur bantu tersebut dengan
pupitas/jam ukur ?

e. Tes Formatif.
1. Jelaskan apa yang dimaksud alat ukur bantu (jangka bengkok) ?
2. Jelaskan cara pembacaan nilai kesejajarannya, apabila menggu- nakan
jangka bengkok ?.
3. Jelaskan cara pembacaan kesejajaran dengan pupitas/jam ukur ?.
4. Jelaskan nilai ketelitian dari pupitas/ jam ukur ?.
5. Jelaskan bagaimana pembacaan nilai kesejajaran alur ekor burung
yang diukur dengan rool dan mistar geser ?

f. Kunci Jawaban Tes Formatif


1. Jangka bengkok adalah alat ukur bantu yang memiliki rahang ukur
yang dapat dipersempit maupun diperlebar, namun tidak memiliki skala
ukur.
2. Pemeriksaan kesejajaran dilakukan dengan menggeser rahang ukur
sepanjang benda ukur sambil dilihat rongga diantara rahang ukur
tersebut. Makin tidak ada rongga semakin baik nilai kesejajaran benda
ukur tersebut.

Teknik Pemesinan 40
Menggunakan alat ukur
MODUL BAHAN AJAR

3. Ujung sensor pupitas ( jam ukur) digeser sepanjang benda ukur yang
akan diperiksa kesejajarannya. Nilai penyimpangan yang ditunjukkan
pada indicator pupitas adalah nilai kesalahan kesejajarannya.
4. Pupitas memiliki ketelitian 0,01 mm, namun nilai tersebut bukanlah
nilai murni penyimpangan, sebab pergerakan sensor pada pupitas tidak
linier dengan pergerakan pada nonius dialnya.
5. Pembacaan ukuran pada setiap tempat sepanjang alur yang akan
diperiksanya dibandingkan satu dengan yang lainnya. Nilai
penyimpangan adalah merupakan nilai kesalahan kesejajaran yang
diperiksa.

Teknik Pemesinan 41
Menggunakan alat ukur
MODUL BAHAN AJAR

g. Lembar Kerja
SMK……………… Topik : Kode :
Memeriksa kesejajaran C/M12.1A/4
T.Proses Permesinan Waktu :
Unit Kompetensi Tanggal :
C/M12.1A Nama :
Tujuan : Agar siswa trampil memeriksa kesejajaran suatu obyek
benda
ukur dengan berbagai cara.

Alat & Perlengkapan : Jangka bengkok, Pupitas (jam ukur ), Mikrometer, sepasang
roll dan kaliber T.

Bahan : 1. Balok sejajar/pararlel.


2. Alur ekor burung luar.
3. Alur ekor burung dalam.

Keselamatan Kerja : Ukurlah dengan dengan hati-hati, dan perhatikan pada


rahang ukur agar posisi tidak berubah, sehingga
penggeseran rahang sepanjang benda ukur tidak berubah.
Penepatan kaliber T dan pembukaannya harus hati-hati agar
posisi tidak berubah sehingga akurasi pengukuranya dapat
dipercaya.

Langkah Kerja : 1. Periksalah kesejajaran sepanjang benda ukur dengan


jangka Bengkok.
2. Periksalah kesejajaran benda ukur dengan pupitas,
gerakkan jam ukur tersebut sepanjang benda ukur
dengan hati-hati dan perhatikan/catat nilai
penyimpangannya pada beberapa tempat.
3. Ukurlah dintara dua roll yang dipasang pada alur ekor
burung. Untuk alur dalam gunakan bantuan kaliber T,
kemudian diukur dengan micrometer.

Teknik Pemesinan 42
Menggunakan alat ukur
MODUL BAHAN AJAR

h. Gambar Kerja

1 & 2 Alat ukur jangka 3. Alat ukur rol dan mikrometer


bengkok & pupitas

4. Alat ukur Kaliber T, rol dan mikrometer

Skala Digambar
MENGUKUR DENGAN ALAT UKUR Tanggal
Diperiksa
Disetujui
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN Menggunakan Alat Ukur

Teknik Pemesinan 43
Menggunakan alat ukur
MODUL BAHAN AJAR

i. Latihan
Laporan Hasil Pengukuran
Nama Job : Memeriksa kesejajaran.
No.Job. : C/M12.1A/4 Nama siswa :
Tanggal : NIS :
Bagian Hasil Nilai
Bahan Alat – alat Keterangan
yang Pengukuran Max Score
Di ukur :
Parallel Jangka Titik 1, 5
Nomor : bengkok. Titik 2, 5
Titik 3, 5
Ketidak 5
sejajaran
Parallel Meja rata Titik 1, 5
Nomor : ,pupitas dan Titik 2, 5
dudukannya Titik 3, 5
Ketidak 5
sejajaran
Alur Ekor Roll Titik 1, 5
Burung Mikrometer Titik 2, 5
luar no : Titik 3, 5
Ketidak 5
sejajaran
Alur ekor Mikrometer Titik 1, 5
burung Kaliber T Titik 2, 5
dalam no : Rol Titik 3, 5
Ketidak 5
sejajaran
Instruktur/Guru/Penguji: Nilai sikap 15
Td-tgn : Nilai Waktu 5
Nama : Juml.Nilai 100

Teknik Pemesinan 44
Menggunakan alat ukur
MODUL BAHAN AJAR

Balikan dan Tindak Lanjut


Cocokanlah hasil jawaban Anda dengan kunci jawaban, kemudian cermati pekerjaan
Anda, jika pekerjaan Anda telah mencapai tingkat kesuaian 80% atau lebih, Anda
dapat melanjutkan kegiatan berikutnya (kegiatan belajar 5), berarti pekerjaan Anda
sudah bagus. Namun jika tingkat kesesuaiannya kurang dari 80%, Anda harus kembali
mempelajari kegiatan belajar 4.

Teknik Pemesinan 45
Menggunakan alat ukur
MODUL BAHAN AJAR

KEGIATAN BELAJAR 5
MEMERIKSA KEBULATAN

c. Tujuan Kegiatan Pembelajaran


Setelah menyelesaikan kegiatan belajar ini, anda akan dapat :
 menggunakan alat ukur/pemeriksaan standar.

b. Uraian Materi
Memeriksa kebulatan ini dilakukan dengan menggunakan alat ukur standar
Dial indicator dan alat bantu misalnya vee blok. Pemeriksaan lainnya dapat
dilakukan dengan nilai yang lebih baik apabila benda ukur memiliki dua
lubang senter, sehingga dapat menggunakan senter bar dan dial indicator.

Gambar 5.1 Pemeriksaan Kebulatan menggunakan Vee blok dan pupitas

Teknik Pemesinan 46
Menggunakan alat ukur
MODUL BAHAN AJAR

Gambar 5.2 Pemeriksaan Kebulatan menggunakan senter sinus dan


pupitas.

c. Rangkuman Memeriksa Kebulatan.


Memeriksa kebulatan ini akan menyimpulkan/ menyatakan bahwa suatu
benda silindris benar-benar bulat atau tidak bulat. Berapa nilai
penyimpangannya/ kesalahannya apabila diperiksa/diukur dengan pupitas ,
maka angka pada dialnya bukanlah angka milimeter yang sesungguhnya.
Hal ini seperti telah dijelaskan dimuka bahwa gerak sensor pupitas tidaklah
linier dengan gerak pada nonius dialnya.

d. Tugas 5.
1). Amati dan perhatikan terhadap jangka bengkok. Bisakah anda
menggunakannya dengan baik , jelesakan kelemahannya.?
2). Bandingkan pula karakter alat ukur bantu tersebut dengan pupitas/jam
ukur ?

e. Tes Formatif.
1. Berapa titikkah minimal galam pengamatan kebulatan dalam satu
putaran pengukuran ?
2. Dimanakah benda ukur harus dipasang pada pemeriksaan kebulatan ?
3. Apakah fungsi meja rata dalam pengukuran/pemeriksaan kebulatan ?

Teknik Pemesinan 47
Menggunakan alat ukur
MODUL BAHAN AJAR

4. Apakah semua benda silindris dapat diperiksa kebulatannya dengan


menggunakan senter bar ?
5. Bandingkan mana yang lebih baik pemeriksaan menggunakan vee blok
ataukah menggunakan senter bar ?.

f. Kunci Jawaban Tes Formatif.


1. Minimal empat titik dalam satu putaran benda ukur.
2. Bila tanpa benda tanpa lubang senter maka dipasang diatas vee blok
dan bila terdapat lubang senter benda ukur dipasang diantara kedua
senter pada senter bar.
3. Meja rata berfungsi sebagai dudukan alat bantu dan sekaligus sebagai
basis pemeriksaan.
4. Tidak , benda ukur yang dapat diperiksan dengan alat bantu senter bar
adalah benda ukur yang memiliki lubang senter pada kedua ujungnya.
5. Pemeriksaan menggunakan alat bantu senter bar lebih baik bila
dibandingkan dengan menggunakan alat bantu vee blok, sebab nilai
kesalahannya berbasis pada sumbu poros. Sedangkan bila
menggunakan vee blok nilai kesalahannya berbasis pada diameter luar
benda ukur.

Teknik Pemesinan 48
Menggunakan alat ukur
MODUL BAHAN AJAR

g. Lembar Kerja
SMK……………… Topik : Kode :
Memeriksa kebulatan C/M12.1A/5
T.Proses Permesinan Waktu :
Unit Kompetensi Tanggal :
C/M12.1A Nama :
Tujuan : Agar siswa trampil memeriksa kebulatan suatu obyek benda
ukur dengan berbagai cara.

Alat & Perlengkapan : Vee blok, Senter Bar dan pupitas/ jam ukur.

Bahan : 1. Poros Lurus tanpa lubang senter.


2. Poros Lurus dengan lubang senter.

Keselamatan Kerja : Ukurlah dengan dengan hati-hati, dan perhatikan agar benda
ukur tidak lepas dari dudukannya.

Langkah Kerja : 1. Periksalah kebulatan dengan mengukur/memeriksa


penyimpangan beberapa titik dari satu putaran benda
ukur.
2. Bacalah penyimpangan yang ditunjukkan pada dial
pupitas secara seksama, baik yang menggunakan vee
blok maupun senter bar.
3. Tandailah titik-titik daerah pemeriksaan, minimal 4 dalam
satu lingkaran , makin banyak akan semakin teliti dalam
pemeriksaan.

Teknik Pemesinan 49
Menggunakan alat ukur
MODUL BAHAN AJAR

i. Gambar Kerja

Skala Digambar
MENGUKUR DENGAN ALAT UKUR Tanggal
PRESISI SEDANG Diperiksa
Disetujui
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN Menggunakan Alat Ukur

Teknik Pemesinan 50
Menggunakan alat ukur
MODUL BAHAN AJAR

h. Latihan
Laporan Hasil Pengukuran
Nama Job : Mengukur dengan alat ukur presisi sedang.
No.Job. : C/M12.1A/5 Nama siswa :
Tanggal : NIS :
Bagian Hasil Nilai
Bahan Alat-alat Keterangan
yang Pengukuran Max Score
Di ukur :
Poros lurus Jangka Titik 1, 5
Nomor : bengkok. Titik 2, 5
Titik 3, 5
Titik 4, 5
Titik 5, 5
Titik 6, 5
Titik 7, 5
Titik 8, 5
Poros lurus Meja rata Titik 1, 5
dengan dua ,pupitas Titik 2, 5
lubang dan Titik 3, 5
senter dudukannya Titik 4, 5
Nomor : Titik 5, 5
Titik 6, 5
Titik 7, 5
Titik 8, 5
Instruktur/Guru/Penguji: Nilai sikap 12
Td-tgn : Nilai Waktu 8
Nama : Juml.Nilai 100

Teknik Pemesinan 51
Menggunakan alat ukur
MODUL BAHAN AJAR

Balikan dan Tindak Lanjut


Cocokanlah hasil jawaban Anda dengan kunci jawaban, kemudian cermati pekerjaan
Anda, jika pekerjaan Anda telah mencapai tingkat kesuaian 80% atau lebih, Anda
dapat melanjutkan kegiatan berikutnya (kegiatan belajar 6), berarti pekerjaan Anda
sudah bagus. Namun jika tingkat kesesuaiannya kurang dari 80%, Anda harus kembali
mempelajari kegiatan belajar 5.

Teknik Pemesinan 52
Menggunakan alat ukur
MODUL BAHAN AJAR

KEGIATAN BELAJAR 6
MEMERIKSA KERATAAN

d. Tujuan Kegiatan Pembelajaran


Setelah menyelesaikan kegiatan belajar ini, anda akan dapat :
 menggunakan alat ukur/pemeriksaan standar.

b. Uraian Materi
Memeriksa kerataan ini dapat dilakukan dengan berbagai alat ukur
standar dari yang sifatnya sederhana sampai pada perolehan hasil yang
teliti. Alat ukur yang digunakan diantaranya : pisau lurus ( pemeriksaan ),
menggunakan dial indicator, menggunakan pelat optik dan angle dekor.

Gambar 6.1 Pemeriksaan kerataan dengan pisau lurus.

Gambar 6.2 Pemeriksaan Kerataan dengan dial indicator dan meja rata.

Teknik Pemesinan 53
Menggunakan alat ukur
MODUL BAHAN AJAR

Gambar 6.3 Pemeriksaan Kerataan dengan dial indicator dan batang senter.

Gambar 6.4 Pemeriksaan Kerataan dengan kaca datar (optical flat)

Teknik Pemesinan 54
Menggunakan alat ukur
MODUL BAHAN AJAR

Pantulan cahaya silang yang terlihat


pada kaca o kuler Angle Dekor

Gambar Pemeriksaan Kerataan dengan angle dekor.

c. Rangkuman
Memeriksa kerataan ini akan dapat menyimpulkan/menyatakan bahwa
suatu benda datar/flat, silindris benar-benar rata. Besarnya nilai
penyimpangannya/kesalahannya atau ketidak rataannya apabila
diperiksa/diukur dengan jam ukur ( dial indicator ) , maka angka pada
dialnya dapat dibaca sebagai angka kesalahannya.Angka ini tidak terbaca
diakhir pengukuran/pemeriksaan, namun dimungkinkan terjadi dimanapun
pada area pengukuran.
Apabila diperiksa dengan pisau rata maka besarnya nilai ketidak rataannya
adalah sama dengan besarnya rongga/celah antara obyek ukur/periksa
dengan pisau rata.
d. Tugas
1). Amati dan perhatikan terhadap pisau rata. Apa yang bisa menyebabkan
keslhan dalam pemeriksaan pada pisau rata tersebut ?.
2). Lakukan pemeriksaan dan pengukuran pada obyek benda ukur sesuai
dengan gambar kerja serta isilah kolom pmemeriksaan pada lembar
latihan !

Teknik Pemesinan 55
Menggunakan alat ukur
MODUL BAHAN AJAR

g. Tes Formatif.
1. Berapa titik pengamatan kebulatan dalam satu putaran pengukuran
?.
2. Dimanakah benda ukur harus dipasang pada pemeriksaan kebulatan?
3. Apakah fungsi meja rata dalam pengukuran/pemeriksaan kebulatan ?
4. Apakah semua benda silindris dapat diperiksa kebulatannya dengan
menggunakan senter bar ?
5. Bandingkan mana yang lebih baik pemeriksaan menggunakan vee
blok ataukah menggunakan senter bar ?

h. Kunci Jawaban Tes Formatif


1. Minimal empat titik dalam satu putaran benda ukur.
2. Bila tanpa benda tanpa lubang senter maka dipasang diatas vee blok
dan bila terdapat lubang senter benda ukur dipasang diantara kedua
senter pada senter bar.
3. Meja rata berfungsi sebagai dudukan alat bantu dan sekaligus
sebagai basis pemeriksaan.
4. Tidak, benda ukur yang dapat diperiksan dengan alat bantu senter
bar adalah benda ukur yang memiliki lubang senter pada kedua
ujungnya.
5. Pemeriksaan menggunakan alat bantu senter bar lebih baik bila
dibandingkan dengan menggunakan alat bantu vee blok, sebab nilai
kesalahannya berbasis pada sumbu poros. Sedangkan bila
menggunakan vee blok nilai kesalahannya berbasis pada diameter
luar benda ukur.

Teknik Pemesinan 56
Menggunakan alat ukur
MODUL BAHAN AJAR

g. Lembar Kerja
SMK……………… Topik : Kode :
Memeriksa Kerataan/Kelurusan C/M12.1A/6
T.Proses Permesinan Waktu :
Unit Kompetensi Tanggal :
C/M12.1A Nama :
Tujuan : Agar siswa trampil memeriksa Kerataan suatu obyek benda
ukur dengan berbagai cara.

Alat & Perlengkapan : 1. Tuas / batang jam,


2. Meja rata
3. Pupitas/ jam ukur.

Bahan : Pelat rata.

Keselamatan Kerja : Ukurlah dengan dengan hati-hati, dan perhatikan agar


benda
ukur tidak lepas dari dudukannya.

Langkah Kerja : 1. Stel jam terhadap meja rata (nol)


2. Buat tanda-tanda dengan kapur pada obyek/benda kerja
pada jarak-jarak teratur (A, B, C, dst.)
3. Periksa dengan jam pada jarak-jarak tersebut, apakah
tetap atau berubah; apabila berubah berarti tidak rata.

Teknik Pemesinan 57
Menggunakan alat ukur
MODUL BAHAN AJAR

h. Gambar kerja

Skala Digambar
MENGUKUR DENGAN ALAT UKUR Tanggal
PRESISI SEDANG Diperiksa
Disetujui
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN Menggunakan Alat Ukur

Teknik Pemesinan 58
Menggunakan alat ukur
MODUL BAHAN AJAR

i. Latihan
Laporan Hasil Pengukuran
Nama Job : Mengukur dengan alat ukur presisi sedang.
No.Job. : C/M12.1A/3 Nama siswa :
Tanggal : NIS :
Bagian Nilai
Hasil
Bahan Alat-alat yang Max Score Keterangan
Pengukuran
Di ukur :
Pelat rata Meja rata, Titik 1, 10
pupitas dan
Titik 2, 10
Batang
Titik 3, 10
pupitas
Titik 4, 10

Titik 5, 10

Titik 6, 10

Titik 7, 10

Titik 8, 10

Instruktur/Guru/Penguji: Nilai sikap 12


Td-tgn : Nilai Waktu 8
Nama : Juml.Nilai 100

Balikan dan Tindak Lanjut


Cocokanlah hasil jawaban Anda dengan kunci jawaban, kemudian cermati pekerjaan
Anda, jika pekerjaan Anda telah mencapai tingkat kesuaian 80% atau lebih, Anda
dapat melanjutkan kegiatan berikutnya (kegiatan belajar 7), berarti pekerjaan Anda
sudah bagus. Namun jika tingkat kesesuaiannya kurang dari 80%, Anda harus kembali
mempelajari kegiatan belajar 6.

Teknik Pemesinan 59
Menggunakan alat ukur
MODUL BAHAN AJAR

KEGIATAN BELAJAR 7
MEMELIHARA PERALATAN PEMBANDING DAN/ATAU
PENGUKURAN DASAR

b. Tujuan Kegiatan pembelajaran


Setelah menyelesaikan kegiatan belajar ini, anda akan dapat :
 Menjelaskan cara pemeliharaan alat ukur / alat pembanding sesuai dengan
standar pabrik atau prosedur operasi standar

b. Uraian Materi
1) Pemeliharaan alat ukur secara umum
 Dijaga pada suhu 20 C supaya tidak terjadi perubahan fisik akibat
meningkatnya suhu.
 Dijaga pada kondisi tidak terlalu lembab supaya tidak berkorosi
(kelembaban udara 50 : 60 %)
 Diberi vaselin setelah alat ukur dipakai
 Dijauhkan dari getaran, goncangan atau benturan
 Setelah dipakai dimasukkan kembali ke kotak penyimpananya, dan
untuk alat yang besar misalnya profil proyektor harus selalu ditutup
dengan kain/plastik sewaktu tidak dipakai.
 Dipakai sesuai dengan fungsinya.
 Hindarkan dari pemakaian secara gegabah dan serampangan
 Dipakai menurut petunjuk operasional dan keselamatan kerja yang
telah ditentukan masing-masing

Teknik Pemesinan 60
Menggunakan alat ukur
MODUL BAHAN AJAR

2) Pemeliharaan dari setiap alat ukur


a) Pemeliharaan mistar geser (Vernier Caliper)

Gambar 7.1 Mistar geser

 Mengkalibrasi
Cara menglkalibrasi: misal untuk ketelitian 0,05 mm
(1) Disiapkan sejumlah blok ukur dengan kenaikan 1 mm dari
ukuran 1 mm s.d. 25 mm
(2) Kemudian dilakukan pengukuran dari setiap kenaikan 1 mm di
atas meja kerja
(3) Masing-masing pengukuran dicatat hasil penyimpangan manimal
4 x dan dibuat rata-rata (baik penyimpangn positip maupun
negatip)
(4) Selanjutnya ulangi pengukuran dari 25 mm turun sampai 1 mm
dengan penurunan 1 mm.
(5) Masing-masing pengukuran dicatat penyimpangannya menimal
4 x dan dibuat rata-rata hasil pengukurean.
(6) Jumlahkan penyimpangan pengkuran
(7) Tentukan penyimpangan komulatifnya
(8) Penyimpangan komulatip =
Jumlah penyimpangan rata-rata
Jumlah pengukuran (dalam hal ini
(9) Apabila hasil penyimpangan komulatip dari ketelitian alat ukur,
maka alat itu tidak dapat dipertanggung jawabkan.

Teknik Pemesinan 61
Menggunakan alat ukur
MODUL BAHAN AJAR

 Cara Perawatan
(1) Sebelum dan sesudah pemakaian, alat ukur harus selalu
dibersihkan. Bila selesai pemakaian beri sedikit vaselin dan
disimpan lagi ke tempat semula
(2) Mur/baut pengunci hendaknya dijaga jangan sampai lepas atau
hilang.
(3) Pakailah kain panas/strimin sebagai tempat alat ukur.

b) Pemeliharaan Mistar geser ketinggian ( Height gauge )


 Pemeliharaan
(1) Jaga pada suhu 28 C upaya tidak terjadi perubahan fisik
(2) Dijaga pada kondisi tidak terlalu lembab supaya tidak berkorosi
(3) Diberi vaselin setelah alat ukur dipakai
(4) Dijauhkan dari getaran, goncangan atau benturan
(5) Setelah dipakai dimasukkan kembali ke kotaknya.
(6) Dipakai sesuai dengan fungsinya.
(7) Dipakai menurut petunjuk operasional dan keselamatan kerja
yang telah ditentukan masing-masing
(8) Hindarkan dari pemakaian secara gegabah dan serampangan

Gambar 7.2 Mistar geser ketinggia

Teknik Pemesinan 62
Menggunakan alat ukur
MODUL BAHAN AJAR

 Keselamatan Kerja
(1) Hindarkan benturan dengan benda lain
(2) Jangan sampai jatuh
(3) Gunakan di atas meja
(4) Jaga dari pengaruh karat (korosi)

c) Pemeliharaan Mikrometer Luar

Gambar 7.3 Satu set mikrometer luar

 Kalibarasi
(1) Alat dan perlengkapan
 Blok ukur
 Dudukan mikrometer
 Kertas grafik
(2) Langkah kerja
 Stel lebih dahulu mikrometer yang akan diperiksa pada
kedudukan minimum/nol.
 Pasangkan mikrometer tersebut pada dudukannya pada
posisi yang mudah begi pembacaan ukurannya.
 Jepitlah blok ukur 1 mm diantara dua landalsan
mikrometer, dan catat beberapa mikron penyimpangannya
(+ atau - )

Teknik Pemesinan 63
Menggunakan alat ukur
MODUL BAHAN AJAR

 Catat pula penyimpangan- penyimpangan pembacaan


untuk blok ukur 2 mm, 3 mm dan seterusnya s.d. 25 mm.
Untuk memudahkan kesimpulan, salinlah data
penyimpangan tersebut diatas, kedalam bentuk grafik.
 Membersihkan dan melekatkan blok ukur harus benar-
benar baik.
 Perhatikan pada waktu mengeset besarnya tekanan mulut
ukur terdengar dari bunyi gigi gelincir.
 Untuk pekerjaan-pekerjaan yang lebih teliti, kertaan dan
kesejajaran muka ukur landasan juga perlu diperiksa
(dengan plat optik).

 Perawatan
(1) Sesudah pemakaian, bersihkanlah permukaan pengukuran dan
bagian-bagian lainnya, dan gunakanlah bahan anti korosi.
Bagian-bagian yang berulir harus dilumasi secukupnya dengan
oli yang berkualitas tinggi, misalnya oli yang dipergunakan
untuk jam/arloji.
(2) Jika tidak dipergunakan (sesudah pemakaian) mikrometer luar
harus ditempatkan dalam sebuah peti kayu. Mikrometer yang
lebih besar harus digantungkan dengan penunjangnya yang
khusus (sadle shaped support).
(3) Tempat penyimpanan harus bebas dari getaran, sinar matahari
lansung dan fluktuasi tempertatur.
(4) Batang ukur standar yang panjang harus ditempatkan dengan
hati-hati supaya tidak terjadi lenturan.

 Keselamatan Kerja
(1) Jangan menarik mikrometer keluar dari benda kerja untuk
dilihat hasil pengukurannya. Hal ini bisa merusak landasan.
(2) Jangan mengukur benda kerja yang sedang berputar atau
bergerak
(3) Hati-hatilah pada waktu mengukur dan gunakan recet jika
spindel sudah mendekati benda yang diukur.

Teknik Pemesinan 64
Menggunakan alat ukur
MODUL BAHAN AJAR

d) Pemeliharaan Kaliber T (Telescoping Gauge)

Gambar 7.4 Kaliber T

 Cara perawatan :
 Selesai melakukan pengukuran dengan kaliber T, maka baut
pengikat harus dikendorkan agar spindle dan tabung tidak
mengalami pembebanan.
 Sebelum disimpan pada tempatnya, oleskan vaseline agar
terhindar dari karatan.
 Telescoping dimasukkan pada tempat yang khusus dan
masukkan pada almari.

 Perbaikan :
Untuk memperbaiki telescoping gauge yang telah rusak, dapat
dilaksanakan sebagai berikut :
 Kendorkan baut pengikat
 Masukkan pegasnya pada spindle, kemudian masukkan tabung
pada rangka.
 Masukkan pegas dan spindle pada tabung, kemudian baut
pengikat dikeraskan.

Teknik Pemesinan 65
Menggunakan alat ukur
MODUL BAHAN AJAR

 Keselamatan Kerja
 Pemakaian telescoping gauge harus sesuai dengan ukuran
diameter lubang yang diukur.
 Pada saat membuka pengikat/pengunci, maka tabung dan
spindle ditahan oleh ibu jari penunjuk (tangan kiri)
 Pada waktu mulai melaksanakan pangukuran, pengunci dibuka
perlahan-lahan sehingga menyentuh benda ukur.
 Pada saat mengeluarkan telescoping gauge benda ukur
dimiringkan sedikit (5 derajat) agar alat ukur tersebut mudah
lepas, apabila alat ukur tersebut tidak dimiringkan mengalami
kerusakan pada bagian permukaan ukur spindle dan tabung.
 Apabila saat kita membuka pengunci/pengikat tidak ditahan
akan menimbulkan bahaya yaitu spindle dan tabung akan
terlempar dan dapat mengenai mata.
 Pada waktu melakukan pengukuran, letakkan alat ukur di atas
panel (kain halus).
 Alat ukur telescoping gauge jangan diletakkan bertumpukan
dengan alat ukur lainnya.
 Setelah selesai melakukan pengukuran, kendorkan baut
pengikat.
 Simpanlah alat ukur telescoping gauge pada tempat yang telah
disediakan.
 Hindarkan sampai telescoping gauge jatuh/terbentur pada alat
ukur sejenis.

Teknik Pemesinan 66
Menggunakan alat ukur
MODUL BAHAN AJAR

e) Pemeliharaan Pupitas (Jam ukur)

Gambar 7.5 Gambar Pupitas

 Pemeliharaan
(1) Letakkan pupitas di atas kain panas (lunak)
(2) Selesai pemakaian pupitas dibersihkan
(3) Beri vaselin pada sensornya
(4) Simpan ke tempat semula dengan posisi yang benar.

 Keselamatan Kerja
* Posisi sensor harus sejajar dengan permukaan benda ukur,
agar jangan terjadi kesalahan kosinus (kesalahan baca)
* Hindarkan benturan pada sensor, jangan menekan sensor
melampaui batas minimum

 Perawatan
(1) Selesai pemakaian supaya dial indikator dibersihkan
(2) Beri vaselin pada sensor
(3) Simpan ke tempat semula

Teknik Pemesinan 67
Menggunakan alat ukur
MODUL BAHAN AJAR

 Keselamatan Kerja
(1) Jangan mengukur atau menyentuh permukaan yang kasar
(2) Sensor jangan ditarik waktu pemindahan jam ukur, dari benda
ukur (sensornya harus diangkat)
(3) Jangan melakukan pengukuran melampaui kapasitas jam ukur
(4) Usahakan penekanan sensor setengah kapasitas.

c. Rangkuman
Agar alat ukur dapat tahan lama dan tidak mengalami perubahan dimensi yang
akan mengakibatkan kesalahan/penyimpangan dalam pengukuran, maka harus
dirawat dan dipelihara dengan baik dan benar.
Pada dasarnya semua pemeliharaan alat ukur bersifat pencegahan (preventif),
alat ukur yang pernah mengalami kerusakan, sebaiknya tidak dipakai lagi.
Kalaupun terpaksa dipakai terlebih dahulu harus melalui pemeriksaan yang
benar-benar teliti.

d. Tugas
Amati dan perhatikan salah satu alat ukur. Apa yang bisa menyebabkan
kerusakan pada alat ukur tersebut ?

i. Tes Formatif
1. Mengapa alat ukur dan/atau pembanding yang sudah dipakai harus dijaga
kebersihannya dari debu dan kotoran?
2. Tindakan apa agar alat ukur dan/atau pembanding tidak berkarat?
3. Mengapa alat ukur dan/atau pembanding harus disimpan pada
tempat/kotak yang sudah tersedia?
4. Mengapa alat ukur dan/atau pembanding harus di kalibrasi pada ruang
yang mempunyai temperatur dan kelembaban yang dipersyaratkan?
5. Untuk maksud dan tujuan apa alat ukur dan/atau pembanding harus di
kalibrasi?

f. Kunci Jawaban
1. Menjaga kecermatan dari alat ukur dan/atau pembanding
2. Dilapisi dengan pelapis anti karat (Vaselin/Oil Protection)
3. Agar tidak berbenturan dengan benda lain.

Teknik Pemesinan 68
Menggunakan alat ukur
MODUL BAHAN AJAR

4. Menyesuaikan dengan standar


5. Menjamin keabsahan dari alat ukur sehingga hasil pengukurannya sama
dengan standar.

Balikan dan Tindak Lanjut


Cocokanlah hasil jawaban Anda dengan kunci jawaban, kemudian cermati pekerjaan
Anda, jika pekerjaan Anda telah mencapai tingkat kesuaian 80% atau lebih, berarti
pekerjaan Anda sudah bagus. Namun jika tingkat kesesuaiannya kurang dari 80%,
Anda harus kembali mempelajari kegiatan belajar 7.

Teknik Pemesinan 69
Menggunakan alat ukur
MODUL BAHAN AJAR

BAB III
EVALUASI

A. Kognitif Skill
(Tes Tertulis / Lisan)

1. Tindakan apa yang pertama dilakukan, bila anda menerima benda kerja,
gambar dan dokumen untuk dilakukan pengukuran?
a. Mempelajari spesifikasi geometris dari benda kerja yang akan diukur
b. Memeriksa alat ukur dan/atau alat bantu untuk pengukuran benda
kerja tersebut
c. Menghitung toleransi dari gambar benda kerja yang akan dilakukan
pengukuran
d. Melihat gambar dan dokumen dari benda kerja yang akan dilakukan
pengukuran.

2. Langkah apa yang pertama anda lakukan, sebelum melakukan


pengukuran?
a. Memilih alat ukur dan/atau pembanding yang sesuai dengan produk
b. Membersihkan alat ukur dan/atau pembanding yang akan dipakai
c. Membersihkan benda kerja yang akan diukur
d. Membaca dokumen yang akan digunakan.

3. Untuk maksud dan tujuan apa alat ukur dan/atau pembanding harus di
kalibrasi?
a. Menjamin ketepatan harga yang ditujukan oleh suatu alat ukur
b. Menjamin keabsahan dari alat ukur sehingga hasil pengukurannya
sama dengan standar
c. Mengendalikan penggunaan alat ukur dan/atau pembanding
d. Memelihara alat ukur dan/atau pembanding sesuai dengan
persyaratan.

Teknik Pemesinan 71
Menggunakan alat ukur
MODUL BAHAN AJAR

4. Faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi kesalahan dalam proses


pengukuran?
a. Alat ukur, benda ukur, inspector/operator, lingkungan
b. Precision dari benda kerja
c. Accuracy temperatur ruang ukur
d. Toleransi dari benda kerja itu sendiri.

5. Mengapa dalam proses produksi diharuskan mengikuti peraturan (SOP)


yang dipersyaratkan?
a. Menjamin keseragaman dalam melakukan pekerjaan.
b. Merupakan persyaratan proses produksi.
c. Menghindari perbedaan pendapat.
d. Merupakan tindakan yang harus dilakukan.

6. Untuk apa data hasil pengukuran harus didokumentasikan atau dicatat?


a. Untuk dapat menelusuri suatu yang telah dilakukan
b. Untuk keperluan analisa harga hasil pengukuran
c. Mengambil harga rata-rata
d. Untuk mempermudah pengambilan data ulang.

7. Mengapa produk yang sudah diperiksa harus dipisahkan dan diberi


identitas?
a. Menghindari tercampurnya benda kerja yang mempunyai
penyimpangan dengan baik
b. Mempermudah pengambilan data pengukuran
c. Menghindari pendataan ulang
d. Mempercepat pengiriman ke pelanggan.

8. Apa keuntungan dari produk yang mempunyai identitas yang berbeda


harus dipisahkan?
a. Mudah diidentifikasi
b. Mempercepat pengiriman ke pelanggan
c. Mempermudah penghitungan
d. Mempercepat pengambilan keputusan.

Teknik Pemesinan 72
Menggunakan alat ukur
MODUL BAHAN AJAR

9. Mengapa alat ukur dan/atau pembanding yang sudah dipakai harus dijaga
kebersihannya dari debu dan kotoran?
a. Memperpanjang masa pakai dari alat ukur dan/atau pembanding
b. Menjaga kecermatan dari alat ukur dan/atau pembanding
c. Meningkatkan ketelitian dari alat ukur dan/atau pembanding
d. Membuktikan masa kalibrasi dari alat ukur dan/atau pembanding.

10. Tindakan apa agar alat ukur dan/atau pembanding tidak berkarat?
a. Dilapisi dengan pelapis anti karat (Vaselin/Oil Protection)
b. Tidak digunakan sesuai fungsi dari alat ukur dan/atau pembanding
tersebut
c. Dibongkar dan dibersihkan terhadap alat ukur dan/atau pembanding
d. Digunakan atau dirawat sesuai persyaratan (SOP) dari alat ukur
dan/atau pembanding.

11. Mengapa alat ukur dan/atau pembanding harus disimpan pada


tempat/kotak yang sudah tersedia?
a. Agar tidak berbenturan dengan benda lain
b. Tidak digunakan sembarangan
c. Tidak mudah rusak
d. Menjaga kestabilan hasil pengukuran.

12. Mengapa alat ukur dan/atau pembanding harus di kalibrasi pada ruang
yang mempunyai temperatur dan kelembaban yang dipersyaratkan?
a. Menghindari dari pemuaian dan proses korosi
b. Menjamin kesamaan dengan satuan standar panjang
c. Agar dapat ditelusuri kebenarannya
d. Menyesuaikan dengan standar.

13. Apa tujuan/keuntungan dari menganalisa alat ukur dan/atau pembanding?


a. Meyakinkan kebenaran dari alat ukur yang dipergunakan
b. Mempermudah penggunaan alat ukur dan/atau pembanding
c. Mempercepat pemilihan alat ukur dan/atau pembanding
d. Meyakinkan kebenaran metoda pengukuran.

Teknik Pemesinan 73
Menggunakan alat ukur
MODUL BAHAN AJAR

14. Untuk keperluan apa laporan hasil analisa alat ukur dan/atau pembanding
di dokumentasikan?
a. Sebagai dokumen pengukuran
b. Sebagai bank data
c. Sebagai data kalibrasi
d. Mempermudah penelusuran masalah.

B. Psikomotor Skill
Pilihlah sebuah benda hasil produksi, misalnya : Klem mesin, Paralel pad, poros
tirus atau yang lainnya yang dapat diukur dengan :
1. Mistar geser
2. Kaliber T
3. Mistar geser kedalaman
4. Pengukur tinggi
5. Pupitas
6. Dial indikator
7. Mikrometer
Gambarlah benda tersebut dan berikan ukuran hingga ketelitian sesuai dengan
alat ukur.

Teknik Pemesinan 74
Menggunakan alat ukur
MODUL BAHAN AJAR

Gambar Kerja

Teknik Pemesinan 75
Menggunakan alat ukur
MODUL BAHAN AJAR

Laporan Hasil Pengukuran


Nama siswa :
NIS :

Alat ukur Hasil Pengukuran Nilai


Bagian
Benda hasil yang yang Rata- Stan
produksi digunakan & Di ukur : I II III Dicapai
rata dar
Ketelitian

Mistar geser

Sub Total 20

Kaliber T.

Sub Total 10

Mistar geser
kedalaman.

Sub Total 10

Pengukur
Tinggi

Sub Total 10

Mikrometer

Sub Total 20

Teknik Pemesinan 76
Menggunakan alat ukur
MODUL BAHAN AJAR

Mikrometer
Kedalam

Sub Total 10

Pupitas

Sub Total 10

Dial
Indikator

Sub Total 10
Total 100

………………………, …………………… 200..


Penilai I/II

……………………………….

Teknik Pemesinan 77
Menggunakan alat ukur
MODUL BAHAN AJAR

C. Attitude Skill

 Memilih dan menggunakan peralatan pembandingan dan/atau alat-alat


ukur dasar
Psikomotor Skill Kompeten Belum
1. Produk/benda kerja yang akan diukur/diperiksa
sudah diidentifikasi spesifikasi geometrisnya
2. Alat ukur dan/atau pembanding yang sesuai
untuk digunakan pada pengukuran dipilih
3. Peraturan yang dipersyaratkan untuk untuk
mengukur produk/benda kerja sudah
diperiksa/dibaca
4. Semua data hasil pengukuran sudah dicatat
pada lembar data yang dipersyaratkan

5. Semua data hasil pengukuran sudah dianalisa


sesuai dengan persyaratan?

6. Semua laporan data hasil pengukuran dan hasil


analisa pada lembar yang dipersyaratkan sudah
dibuat

Teknik Pemesinan 78
Menggunakan alat ukur
MODUL BAHAN AJAR

 Memelihara peralatan pembandingan dan/atau alat-alat ukur dasar

Psikomotor Skill Kompeten Belum


1. Produk/benda kerja yang akan diukur/diperiksa
sudah bersih dari kotoran dan debu yang
melekat
2. Alat ukur dan/atau pembanding sudah
dibersihkan dari debu dan kotoran setelah
selesai dipergunakan

3. Bagian-bagian permukaan dari alat ukur


dan/atau pembanding yang mudah berkarat
sudah dilapisi dengan vaselin/oli

4. Alat ukur dan/atau pembanding sudah


diletakkan pada tempat/kotak yang sudah
tersedia

5. Alat ukur dan/atau pembanding sudah


disimpan pada ruang yang mempunyai
temperatur dan kelembaban yang
dipersyaratkan

………………………, …………………… 200..


Penilai I/II

……………………………….

Teknik Pemesinan 79
Menggunakan alat ukur
MODUL BAHAN AJAR

D. Kunci Jawaban

1. a
2. a
3. b
4. a
5. b
6. b
7. a
8. a
9. b
10. a
11. a
12. d
13. a
14. c

Teknik Pemesinan 80
Menggunakan alat ukur
MODUL BAHAN AJAR

BAB IV
PENUTUP

Kesimpulan

Tanggal: …………………………….

Peserta Pelatihan telah dinilai (coret yang tidak perlu)

KOMPETEN / BELUM KOMPETEN

Peserta Pelatihan Penilai

______________ _______________

Komentar/Saran
(Penilai akan membuat komentar tambahan yang akan menjelaskan tentang penilaian
yang diberikan)

……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………

Kererangan :
Peserta diklat dapat melanjutkan pembelajaran pada modul berikutnya (lihat alur peta
modul), apabila telah dinyatakan kompeten oleh penilai internal/eksternal.

Teknik Pemesinan 81
Menggunakan alat ukur
MODUL BAHAN AJAR

DAFTAR PUSTAKA

British Standards Institution, 1984, Engineering Metrology, Hutchinson & Co. Ltd,
London.

Djainar Sidabutar, Sutarto SM, 1979, Petunjuk Praktik dan Pemeriksaan Bahan,
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan,
Jakarta

IAPSD (Indonesia Australia Partnership for Skill Development), 2002, Pelatihan


Berlandaskan Kompetensi Untuk Industri Logam dan Mesin, Gamma, Jakarta.

John Murray, 1973, Metalcraft Theory and Practice, John Murray Ltd. Fifty Albemarle
Street London.

Pusat Pengembangan Penataran Guru Teknologi Bandung, 1984, Lembar Kerja


Pengukuran, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Pendidikan
Menengah Kejuruan, Jakarta

Sulipan Drs, 1997, Pengukuran dan Pengujian Bahan, Pusat Pengembangan


Penataran Guru Teknologi, Bandung.

Taufik Rochim DR.Ir, Sutarto S.M, 1981, Teknik Pengukuran (Metrologi Industri),
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan,
Jakarta

Teknik Pemesinan 82
Menggunakan alat ukur
Lembar Kerja Peserta Didik Terlampir

I. BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK


a. Buku Paket
b. Hand out (Terlampir)
c. Link Youtube

J. GLOSARIUM
*)Terlampir

K. DAFTAR PUSTAKA
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL, 2004, Menggunakan
Alat Ukur. Jakarta : DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR TEKNIK MESIN

SEMESTER : GANJIL

PENYUSUN : SULISTYAWAN SUKARNO, S.T.

WAKTU : 5 JAM

TUJUAN PEMBELAJARAN :

A. Peserta didik mampu melakukan perhitungan hasil pengukuran menggunakan alat ukur
mikrometer.
B. Peserta didik mampu melakukan pemeliharaan alat ukur mikrometer.

KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK INDUSTRI

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

TAHUN AJARAN 2022-2023


MIKROMETER SEKRUP

I. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Peserta didik mampu melakukan perhitungan hasil pengukuran menggunakan alat ukur
mikrometer.
2. Peserta didik mampu melakukan pemeliharaan alat ukur mikrometer.

II. ALAT DAN BAHAN


1. Plat Besi
2. Potongan kawat
3. mikrometer

III. TEORI RINGKAS


A. Mikroter Sekrup
Mikrometer sekrup memiliki skala utama dan selubung luar yang memiliki skala putar
sebagai nonius. Batas ketelitian micrometer sekrup 0,01 mm.

Gambar di atas adalah contoh hasil pengukuran menggunakan micrometer sekrup, Skala utama =
6,5 mm Skala nonius = (9 x 0,01) mm = 0,09 mm Hasil pengukuran = 6,59 mm
Angka 9 pada nonius berimpit dengan garis tengah skala utama, maka angka ini dikalikan dg batas
ketelitian micrometer sekrup, kemudian ditambahkan hasilnya pada hasil skala utama.

IV. LANGKAH-LANGKAH PENGAMATAN.


A. Mikrometer
1. Ambil sebuah plat, lalu ukur tebal dengan mikrometer. Amati skala utamanya, catat
dalam table pengukuran, ulangi pengukuran sampai 3 kali.

TABEL PENGUKURAN

No Benda Skala Utama Nonius


………………………….. mm …………… x …………. mm
1. Plat besi …………………………… mm …………… x …………. mm
…………………………… mm …………… x …………. mm
………………………….. mm …………… x …………. mm
2. potongan kawat …………………………… mm ……………. x …………. mm
…………………………… mm ……………. x …………. mm
2. Amati skala nonius, cari angka yang berimpit dengan garis tengah skala utama, catat
hasilnya dalam tabel pengukuran, kalikan juga dengan batas ketelitian micrometer.
Ulangi pengukuran sebanyak 3 kali.
3. Ambil potongan kawat, lakukan pengukaran seperti langkah 1 dan 2.

V. PENGOLAHAN HASIL PENGAMATAN


1. Hitunglah nilai rata-rata pengamatan pada table B.
Kemudian tentukan hasil pengukuran micrometer sekrup untuk masing-masing benda,
seperti contoh pada teori.
2. Menurut anda lebih teliti mana pengukuran menggunakan jangka sorong atau micrometer
sekrup?
3. Apakah mikrometer yang anda gunakan perlu untuk di kalibrasi? Lakukanlah kalibrasi
apabila terjadi penyimpangan antara skala utama dan skala nonius pada mikrometer yang
sudah anda gunakan!

VI. KESIMPULAN PERCOBAAN


Buatlah kesimpulan dari hasil percobaan anda :
1. Tentang alat ukurnya
2. Tentang keseluruhan praktikum anda.
Lembar Jawaban

............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................

Anda mungkin juga menyukai