Anda di halaman 1dari 4

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
Pada bagian ini, penulis akan mengkaji tentang hasil penelitian
mengenai pemanfaatan lerak dengan tambahan jeruk nipis yang didapatkan
melalui beberapa pengujian yang dilakukan, seperti uji pencucian, uji
stabilitas busa, uji homogenitas, dan uji organoleptik.
1. Uji Pencucian
Tabel 4.1 Hasil uji pencucian pada pakaian berbahan kaos
Sediaan Saos-Kecap Tinta
F0 ++
F1 ++
F2 +++
F3 +++

Tabel 4.2 Hasil uji stabilitas busa pada pakaian berbahan seragam sekolah
Sediaan Saos-Kecap Tinta
F0 +++ +

F1 +++ +

F2 +++ +

F3 +++ ++

2. Uji Stabilitas Busa


Tabel 4.3 Hasil uji stabilitas busa

Hasil Uji Stabilitas Busa


Sampel %
Tinggi Awal Tinggi Akhir

F0 80 mm 56 mm 70%

F1 78 mm 73 mm 93.58%

F2 74 mm 61 mm 82.43%

F3 70 mm 60 mm 85.71%
3. Uji Homogenitas
Tabel 4.4 Hasil uji homogenitas

Sampel Hasil Uji Homogenitas

F0 Homogen

F1 Homogen

F2 Homogen

F3 Homogen

4. Uji Organoleptik
Tabel 4.5 Hasil uji organoleptik

B. Pembahasan
Pada penelitian ini, dilakukan penelitian untuk mengembangkan
cairan penghilang noda yang efektif dengan menggunakan bahan alami,

Formulasi Warna Aroma

F0 73 57

F1 76 76

F2 82 84

F3 85 85

seperti lerak, jeruk nipis, dan garam. Lerak dipilih sebagai bahan utama
karena kandungan saponin yang tinggi, yang merupakan senyawa alami yang
memiliki kemampuan membersihkan dan menghilangkan noda. Jeruk nipis
yang mengandung asam sitrat, dapat memberikan efek pemutih dan sifat
pembersih, sementara garam digunakan sebagai pengawet alami sehingga
cairan penghilang noda ini dapat bertahan lebih lama. Penggunaan air sebagai
pelarut dan penyesuai konsistensi juga membantu menciptakan formulasi
yang mudah digunakan.
Proses pembuatan cairan penghilang noda dimulai dengan
mengekstrak lerak menggunakan perbandingan 1:10, di mana 100 gram lerak
direndam dalam 1000 mL air. Setelah itu, dilakukan pencampuran seluruh
bahan dengan perbandingan 10:1, di mana 250 mL ekstrak lerak dicampur
dengan 25 gram garam dapur (Wulandari, 2016:14). Namun, dalam
pengaplikasiannya, beberapa modifikasi dilakukan untuk merumuskan
formula yang lebih baik, termasuk penambahan sari jeruk nipis. Sehingga,
formula hasil modifikasi menjadi sebagai berikut:
a. F0 : 100 mL ekstrak lerak dan 25 gram garam dapur.
b. F1 : 95 mL ekstrak lerak, 5 mL sari jeruk nipis, dan 25 gram garam dapur.
c. F2 : 75 mL ekstrak lerak, 25 mL sari jeruk nipis, dan 25 gram garam
dapur.
d. F3 : 50 mL ekstrak lerak, 50 mL sari jeruk nipis, dan 25 gram garam
dapur.
Dalam penelitian ini, dilakukan empat metode pengujian untuk
menentukan formula terbaik dan menguji efektivitas cairan penghilang noda
dari lerak dengan tambahan jeruk nipis. Adapun pengujian yang dilakukan
adalah uji pencucian yang bertujuan untuk mengetahui seberapa efektif setiap
formula, uji stabilitas busa yang bertujuan untuk mengetahui formula yang
sesuai dengan standar stabilitas busa, uji organoleptik yang bertujuan untuk
mengetahui formula yang paling disukai oleh panelis meliputi aroma dan
warna, dan uji homogenitas yang bertujuan untuk memastikan cairan
penghilang noda yang telah dibuat sudah tercampur secara merata.
Tabel 4.1 merupakan hasil uji pencucian pada pakaian berbahan kaos.
Tabel 4.2 merupakan hasil uji pencucian pada pakaian berbahan
seragam sekolah.
Tabel 4.3 merupakan hasil uji stabilitas busa
Tabel 4.4 merupakan hasil uji organoleptik
Tabel 4.5 merupakan hasil uji homogenitas menunjukkan bahwa
semua formula cairan penghilang noda yang diaplikasikan pada plat kaca
transparan telah merata dan memiliki warna seragam. Tidak terdapat butiran
kasar pada sediaan yang dihasilkan, sebagaimana terlihat pada gambar
terlampir. Cairan penghilang noda yang disiapkan dari lerak dengan tambahan
jeruk nipis memenuhi kriteria homogen, yakni tidak mengandung gumpalan
saat diaplikasikan ke permukaan plat kaca. Struktur pelembab kulit tetap
merata mulai dari awal hingga akhir pengolesan (Syamsuni dalam Safitri
dkk., 2022:5).

Anda mungkin juga menyukai