Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PENDAHULUAN

KEPERAWATAN PSIKOSOSIAL
Disusun untuk memenuhi mata kuliah psikososial

Dosen pembimbing :
Udi wahyudi.,S.Kep.,M.Kep
Oleh :
Oldha putri lestari
P17320322038
Tingkat 2A

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANDUNG


PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN BOGOR
2022/2023
LAPORAN PENDAHULUAN

I. KASUS
Tn. F berusia 61 tahun, alamat kp.pabuaran 04/04 bojong gede, suku sunda,
beragama islam, status perkawinan menikah, pendidikan terakhir SMA/STM, pekerjaan
PNS (pensiunan). Ruang : kaca piring atas, tanggal pengkajian 16 oktober 2023 pikul
16.00 wib, No RM : 2023341746. Penanggung jawab : Ny. Y, anak klien.
Klien didiagnosa CA paru / kanker paru sejak 4 bulan yang lalu, klien tinggal
bersama dengan keluarganya istri, anak ke 3 dan 4. klien mengatakan semenjak sakit jadi
tidak bisa melakukan banyak aktivitas yang biasa dilakukan sehari hari, merasa cemas
setiapkali memikirkan kanker yang dialaminya, klien merasa tidak bisa menikmati hari
tuanya karena sakit, klien sulit tidur karena tidak nyaman dengan benjolan di lehernya
dan sering terbangun karena nyeri saat bernafas, sesak nafas. Selama dirawat klien dijaga
bergantian oleh ke empat anaknya.

II. PROSES TERJADINYA MASALAH


a. Pengertian
Menurut standar diagnosis keperawatan indonesia ( SDKI ), ansietas merupakan
kondisi emosi dan pengalaman subyektif individu terhadap objek yang tidak jelas dan
spesifik akibat antisipasi bahaya yang memungkinkan individu melakukan tindakan
untuk menghadapi ancama
b. Penyebab
Faktor Predisposisi (Pendukung) Terdapat beberapa teori yang mendukung
munculnya kecemasan antara lain :
a) Pandangan psikoanalitis, adalah ansietas adalah konflik emosional yang terjadi
antara dua elemen kepribadian: id dengan superego. Id mewakili dorongan insting
dan impuls primitif, sedangkan superego mencerminkan hati nurani dan
dikendalikan oleh norma budaya. Ego atau Aku, menengahi tuntutan dari kedua
elemen yang bertentangan tersebut, dan fungsi ansietas adalah mengingatkan ego
bahwa ada bahaya.
b) Pandangan interpersonal, kecemasan timbul dari perasaan takut terhadap
ketidaksetujuan dan penolakan interpersonal. Kecemasan juga berhubungan
dengan perkembangan trauma, seperti perpisahan dan kehilangan, yang
menimbulkan kelemahan/ kerentanan tertentu. Individu dengan harga diri rendah
lebih rentan mengalami ansietas yang berat.
c) Pandangan perilaku, kecemasan merupakan produk frustasi yaitu segala sesuatu
yang mengganggu kemampuan seseorang untuk mencapai tujuan yang
diharapkan.

c. Tanda dan gelaja ansietas


Menurut SDKI :
1. Tanda dan gejala mayor
Data subjektif :
- Merasa bingung
- Merasa khawatir dengan akibat dari kondisi yang dihadapi
- Sulit berkonsentrasi

Data objektif :

- Tampak gelisah
- Tampak tegang
- Sulit tidur
2. Tanda dan gelaja minor
Data subjektif :
- Mengeluh pusing
- Anoreksia
- Palptasi
- Merasa tidak berdaya

Data objektif :
- Frekuensi nafas meningkat
- Frekuensi nadi meningkat
- Tekanan darah meningkat
- Diaphoresis
- Tremor
- Muka tampak pucat
- Suara bergetar
- Kontak mata buruk
- Sering berkemih
- Berorientasi pada masa lalu
d. Akibat
Ansietas dalam jangka pendek dapat meningkatkan respon sistem kekebalan
tubuh, namun kecemasan dalam jangka panjang dapat memiliki efek sebaliknya
yaituseperti depresi, gangguan pola tidur, nyeri kronis, kehilangan minat dalam
seksual, pikiran untuk bunuh diri (Pieter, Lubis, & Lumongga, 2012).
Keluhan yang sering ditemukan pada seseorang yang mengalami ansietas antara lain
sebagai berikut (Universitas Indonesia, 2016) :

1. Cemas, khawatir, firasat buruk, takut akan pikirannya sendiri, dan mudah
tesinggung.
2. Merasa tegang, tidak tenang, gelisah, dan mudah terkejut.
3. Takut sendirian, takut pada keramaian dan banyak orang.
4. Gangguan pada pola tidur dan muncul mimpi yang menegangkan.
5. Keluhan somatik, misalnya terjadi rasa sakit pada otot dan tulang, pendengaran
berdenging (tiritus), berdebar-debar, sesak nafas, gangguan pencernaan, gangguan
perkemihan, dan sakit kepala.

III. A. POHON MASALAH


B. MASALAH KEPERAWATAN DAN DATA YANG PERLU DIKAJI

Masalah keperawatan Data yang perlu dikaji


Ansietas S:
- Klien mengatakan khawatir dengan penyakitnya dan
kesehatan dirinya
- Klien merasa cemas karena operasi yang ia alami
O:
- Kesadaran klien compos mentis
- TTV
Td :
N:
RR :
S:
- Klien tampak lemas
Gangguan pola tidur S:
- Klien mengatakan sering tidak bisa tidur dan sering
terbangun saat tidur saat malam hari
O:
- Klien terlihat kantong mata klien berwarna hampir
kehitaman
- Klien tampak mengantuk

IV. DIAGNOSA KEPERAWATAN


Ansietas
* Tujuan :
1. Pasien mampu membina hubungan saling percaya
2. Pasien mampu mengenal ansietas
3. Pasien mampu mengatasi ansietas melalui teknik relaksasi
4. Pasien mampu memperagakan dan menggunakan teknik relaksasi untuk mengatasi
Ansietas

V. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN


1. Bina hubungan saling percaya
Dalam membina hubungan saling percaya perlu dipertimbangkan agar pasien merasa
aman dan nyaman saat berinteraksi. Tindakan yang harus dilakukan dalam membina
hubungan saling percaya adalah :
a) mengucapkan salam terapeutik
b) berjabat tangan
c) menjelaskan tujuan interaksi
d) membuat kontrak topik, waktu dan tempat setiap kali bertemu pasien

2. Bantu pasien mengenal ansietas


a. bantu pasien untuk mengidentifikasi dan menguraikan perasaannya
b. bantu pasien menjelaskan situasi yang menimbulkan ansietas
c. bantu pasien mengenal penyebab ansietas
d. bantu pasien menyadari perilaku akibat ansietas
3. Ajarkan pasien teknik relaksasi unutk meningkatkan kontrol dan rasa percaya
diri
a) pengalihan situasi
b) latihan relaksasi
1) Tarik nafas dalam
a) Pengertian
Teknik relaksasi nafas dalam merupakan suatu tindakan keperawatan dengan
menghembuskan napas secara perlahan, Selain dapat menurunkan intensitas nyeri, teknik
relaksasi napas dalam juga dapat meningkatkan ventilasi paru dan meningkatkan
oksigenasi darah juga dapat menurunkan tingkat kecemasan (Smeltzer & Bare, 2002).
b) Tujuan
Smeltzer & Bare (2002) menyatakan bahwa tujuan teknik relaksasi napas untuk
mengurangi stress baik stress fisik maupun emosional yaitu menurunkan intensitas nyeri
dan menurunkan kecemasan.
c) Prosedur teknik relaksasi napas dalam
1) Ciptakan lingkungan yang tenang
2) Usahakan tetap rileks dan tenang
3) Menarik nafas dalam dari hidung dan mengisi paruparu dengan udara melalui hitungan
1,2,3
4) Perlahan-lahan udara dihembuskan melalui mulut sambil merasakan ekstrimitas atas
dan bawah rileks
5) Anjurkan bernafas dengan irama normal 3 kali
6) Menarik nafas lagi melalui hidung dan menghembuskan melalui mulut secara
perlahanlahan
7) Membiarkan telapak tangan dan kaki rileks
8) Usahakan agar tetap konsentrasi / mata sambil terpejam
9) Pada saat konsentrasi pusatkan pada hal-hal yang nyaman
10) Anjurkan untuk mengulangi prosedur hingga ansietas terasa berkurang
2) mengerutkan dan mengendurkan otot-otot
a) Identifikasi tingkat cemas
b) Kaji kesiapan pasien, perasaan pasien.
c) Ruang yang sejuk, tidak gaduh dan alami
d) Siapkan tempat tidur atau kursi yang dapat menopang bahu pasien
1) Jelaskan kembali tujuan terapi dan prosedur yang akan dilakukan
2) Pasien berbaring atau duduk bersandar (ada sandaran untuk kaki dan
bahu)
3) Lakukanlatihannafasdalamdenganmanariknafasmelaluihidungdan
dihembuskan melalui mulut
4) Bersama pasien mengidentifikasi (pasien dianjurkan dan dibimbing
untuk mengidentifikasi) daerahdaerah ototyang sering tegang misalnya
dahi, tengkuk, leher, bahu, pinggang, lengan, betis 21
5) Bimbing pasien untuk mengencangkan otot tersebut selama 5 sampai 7detik, kemudian
bimbing pasien untuk merelaksasikan otot 20 sampai
30 detik.
6) Kencangkan dahi (kerutkan dahi keatas) selama 5-7 detik,kemudian
relakskan 20-30 detik. Pasien disuruh merasakan rileksnya.
7) Kencangkanbahu,tarikkeatasselama5-7detik,kemudianrelakskan20- 30 detik. Pasien
disuruh merasakan rileksnya dan rasakan aliran darah
mengalir secara lancar.
8) Kepalkan telapak tangan dan kencangkan otot bisep selama 5-7 detik,
kemudian relakskan 20-30 detik. Pasien disuruh merasakan rileksnya
dan rasakan aliran darah mengalirsecara lancar.
9) Kencangkan betis, ibu jari tarik kebelakang bisep selama 5-7 detik,
kemudian relakskan 20-30 detik. Minta Pasien untuk merasakan
rileksnya dan rasakan aliran darah mengalirsecara lancar.
10)Selama kontraksi pasien dianjurkan merasakan kencangnya otot dan
selama relaksasi anjurkan pasien konsentrasimerasakanrilaksnyaotot.
3). Teknik 5 jari
1) Atur posisi klien senyaman mungkin
2) Pejamkanmatadanlakukantekniknapasdalamsecara perlahan sebanyak 3 kali.
3) Minta pasien untuk relaks
4) Minta pasien untuk menautkan ibu jaridengan jari telunjuk, dan minta pasiun untuk
membayangkan kondisi dirinya ketika kondisi begitu sehat
5) Tautkanibujaridenganjaritengahmintapasienmembayangkanketika mendapatkan hadiah
atau barang yang sangat disukai
6) Tautkan ibu jari kepada jari manis, bayangkan ketika Anda berada di tempat yang
paling nyaman, tempat yangmembuat pasienmerasa sangatbahagia
7) Tautkan ibu jari dengan jari kelingkng, bayangkan ketikaAndamendapatsuatu
penghargaan
8) Tarik nafas, lakukan perlahan, lakukan selama 3 kali
9) Buka mata kembali.

4. Motivasi pasien melakukan teknik relaksasi setiap kali ansietas muncul

Anda mungkin juga menyukai