RINI ANJARWATI
2203015
2024
A. Konsep Dasar Penyakit CVA Non Hemoragic
1. Pengertian CVA Non Hemoragic
Stroke non-hemoragik adalah jenis stroke yang terjadi akibat
penyumbatan pada pembuluh darah otak. Stroke yang juga disebut
stroke infark atau stroke iskemik ini merupakan jenis stroke yang
paling sering terjadi. Diperkirakan sekitar lebih dari 80% kasus stroke
di seluruh dunia disebabkan oleh stroke non-hemoragik (Kevin
Andrian, 2020)
Stroke iskemik merupakan stroke yang disebabkan adanya sumbatan
pada pembuluh darah di otak atau di luar otak yang menyebabkan
infark di bagian otak. Stroke iskemik dapat disebabkan oleh plak
aterosklerosis atau emboli, dan dapat diperparah dengan hipertensi,
diabetes, dan berbagai faktor risiko lainnya (Kharisna Rangga, 2019)
b. Fisiologis
Otak adalah alat tubuh yang sangat penting karena merupakan
pusat computer dari semua alat tubuh. Bagian dari saraf sentral
yang terletak didalam rongga tengkorak (cranium) dibungkus oleh
selaput otak yang kuat. Otak terletak dalam rongga cranium
berkembang dari sebuah tabung yang mulanya memperlihatkan
tiga gejala pembesaran otak awal.
1) Otak depan menjadi hemifer serebri, korpus striatum,
thalamus, serta hipotalamus.
2) Otak tengah, trigeminus, korpus callosum,
korpuskuadrigeminus.
3) Otak belakang, menjadi pons varoli, medullaoblongata, dan
serebellum.
V Nervus trigeminus Motorik dan Kulit kepala dan kelopak mata atas Rahang atas,
sensorik palatum dan hidung Rahang bawah dan lidah
VI Nervus Abdusen Motorik Mata, penggoyang sisi mata
VII Nervus fasialis Motorik dan Otot lidah, menggerakkan lidah dan selaput lendir
sensorik rongga mulut
VIII Nervus koklea Sensorik Telinga, rangsangan pendengaran
A. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
Tanggal Pengkajian: 09/08/2021 Pukul 08.00 WIB Oleh: Rini
1. IDENTITAS
a. Pasien
Nama : Tn. S
Tempat/tgl lahir (umur) : Yogyakarta 3 agustus 1963 (58 th)
Agama : Islam
Status Perlawinan : Kawin
Pendidikan : Sarjana Pendidikan
Pekerjaan : guru
Lama Bekerja : 35 th
Suku / Bangsa : Jawa/ Indonesia
Tgl. Masuk RS : 09 Agustus 2021
No. RM : 01565xxx
Ruang :B
Diagnosis Medis : CVA Non Hemoragic
Alamat : Gondokusuman, Yogyakarta
b. Keluarga / Penanggungjawab
Nama : Ny. M
Hubungan : Anak
Umur : 34 th
Pendidikan : Sarjana
Alamat : Gondokusuman, Yogyakarta
2. RIWAYAT KESEHATAN
a. Kesehatan Pasien
1) Keluhan Utama : Pasien mengatakan tangan dan kaki
kanan terasa lemah sulit untuk digerakan
2) Keluhan Tambahan : Pasien mengatakan sulit menelan
dan minum
3) Alasan Utama Masuk RS : tangan dan kaki kanan terasa lemas
dan sulit digerakkan.
4) Riwayat Penyakit Sekarang : Seorang pasien usia 58 tahun
datang ke RS dengan keluhan tangan dan kaki kanan terasa lemah
dan sulit digerakkan tangan dan kaki kanan terasa lemah, sulit
untuk digerakan, mengalami kesulitan menelan, sulit minum. Saat
dilakukan pemeriksaan rutin didapatkan TD 150/100 mmHg,
Suhu 380C, Nadi 100x/menit, Respirasi 24x/menit. Pasien
terpasang NGT dengan diet zonde fooding, terpasang D.cateter.
oksigen 3 L kekuatam otot setelah diperiksa ekstermitas kanan
atas bawah 2, ekstermitas kiri atas bawah 5. Hasil Head MSCT
kesan: susp CVA dengan cerebro infrarkpronto-pariental dextra
5) Riwayat Penyakit Lain : Klien mengatakan mempunyai
riwayat stroke 3 tahun yang lalu
6) Alergi : Klien mengatakan tidak ada alergi
terhadap makanan maupun obat
b. Kesehatan Keluarga
Klien mengatakan tidak ada riwayat penyakit di keluarganya
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Pasien
: tinggal serumah
: Meninggal
AKTIVITAS 0 1 2 3 4
Mandi
Berpakaian/berdandan
Eliminasi
Mobilitas ditempat
tidur
Pindah
Ambulasi
Naik tangga
Memasak
Belanja
Merapikan rumah
Ket : 0= mandiri
1= dibantu sebagian
2= perlu bantuan orang lain
3= perlu bantuan orang lain dan alat
4= tergantung total
b) Kebutuhan tidur
- Jumlah tidur dalam sehari
Tidur siang : 3 jam
Tidur malam : 8 jam
- Tidur malam lebih diutamakan
- Kebiasaan pengantar tidur: tidak ada
- Perangkat yang selalu digunakan saat tidur: bantal, guling
selimut
- Keluhan dalam hal tidur: tidak ada
c) Kebutuhan istirahat
- Pasien istirahat jika kelelahan
- Lamanya: tidak tentu
- Kegiatan untuk mengisi waktu luang: nonton TV
- Pasien menyediakan waktu untuk istirahat pada waktu
siang hari.
2) Selama sakit
a) Keadaan aktivitas sehari-hari
AKTIVITAS 0 1 2 3 4
Mandi
Berpakaian/
berdandan
Eliminasi
Mobilitas ditempat
tidur
Pindah
Ambulasi
Naik tangga
Memasak
Belanja
Merapikan rumah
Ket : 0= mandiri
1= dibantu sebagian
2= perlu bantuan orang lain
3= perlu bantuan orang lain dan alat
4= tergantung total
b) Kebutuhan tidur
- Jumlah tidur dalam sehari
Tidur siang : tidak teratur
Tidur malam : 7-8 jam
- Kebiasaan pengantar tidur: tidak ada
- Keluhan dalam hal tidur: tidak ada
c) Kebutuhan istirahat
- Tidak ada gangguan tidur
d. Pola kebersihan diri
1) Kebersihan kulit
- Kebiasaan mandi: 2x sehari (pagi dan sore)
- Mandi mengggunakan sabun
2) Kebersihan rambut
- Kebiasaan mencuci rambut menggunakan sampo
- Tidak ada keluhan
3) Kebersihan telinga
- Membersihkan telinga setelah keramas
- Tidak menggunakan alat pendengaran
- Keluhan: tidak ada
4) Kebersihan mata
- Kebiasaan membersihkan mata saat bangun tidur, mandi
dan saat kemasukan benda asing
- Keluhan: tidak ada
5) Kebersihan mulut
- Menggosok gigi 2x sehari
- Menggunakan pasta gigi
6) Kebersihan kuku
- Tidak menggunakan cat kuku
- Tidak ada keluhan
e. Pola Management Kesehatan – Persepsi Kesehatan
1) Intelektual
- Pasien mengatakan mengetahui tentang penyakit
2) Gaya hidup yang berhubungan dengan kesehatan
a) Penggunaan tembakau : tidak
b) Penggunaan NAPZA : tidak
c) Alkohol : tidak
d) Kopi : tidak
f. Pola Kognitif
1) Keadaan mental : Gelisah
2) Tingkat ansietas : Sedang
3) Tingkat pendidikan : Kuliah
4) Kemampuan mengambil keputusan:
Mengambil keputusan bersama keluarga
5) Berbicara/berkomunikasi
a) Isi : kesulitan berbicara
b) Bahasa yang dikuasi : Indonesia dan Jawa
c) Kemampuan berbicara : Klien tidak dapat berbicara dengan
baik
6) Pendengaran
- Tidak menggunakan alat bantu
- Tidak ada gangguan
7) Pengelihatan
- Tidak menggunakan kacamata
- Pandangan tampak kacau
8) Penciuman
- Tidak ada masalah penciuman
9) Perabaan
- Tidak ada masalah perabaan
4. PEMERIKSAAN FISIK
a. Pengukuran TB : 158 cm
b. Pengukuran BB : 55 kg
c. IMT : 22,0 kg/m2
d. BB ideal : 48 kg
BB sebelum sakit : 58 kg
BB selama sakit : 55 kg
Terjadi penurunan : 3 kg
e. Pengukuran TTV
1) Tekanan Darah : 150/100 mmHg
2) Suhu : 380C
3) Nadi : 100x/menit
4) Respirasi : 24x/menit
f. Tingkat kesadaran
1) Kualitatif : composmentis
2) Kuantitatif :
a) Respon membuka mata dengan nilai :4
b) Respon verbal/bicara dengan nilai :5
c) Respon motorik/gerakan dengan nilai :3
g. Keadaan umum : sakit sedang
h. Urutan pemeriksaan fisik
1) Intergumen : turgor kulit elastis, terdapat luka di daerah dorsalis
pedis dekstra dan berwarna hitam.
2) Kepala
- Tidak ada lesi
- Tidak ada benjolan
- Tidak ada kotoran
3) Mata
- Pupil isokor
- Konjungtiva anemis
- Tidak ada peningkatan TIO
4) Telinga
- Fungsin pendengaran: berfungsi baik
- Bentuknya: simentris kanan dan kiri
- Lubang telinga dan membran typani: lubang telinga bersih
dan membran typani kelihatan
- Mastoid: tidak mengalami gangguan
- Kebersihan: telinga bersih
5) Hidung
- Posisi septum simetris
- Tidak ada sekret
6) Mulut dan tenggorokan
- Palatum bersih
- Sariawan di daerah lidah
7) Leher
- Bentuk leher simetris
- Tidak ada pembesaran tiroid
- JVP: 5+2 cm H2O
8) Tengkuk
Tidak kaku kuduk
9) Dada
a) Inspeksi
- Bentuk dada simetris, tidak terjadi retraksi dada, ictus
cordis tidak terlihat
b) Palpasi
- Tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan
c) Perkusi
- Batas jantung teratas ICS 3 linea mid clavikula sinistra dan
batas jantung terbawah ICS 5 linea mid clavicula sinestra.
d) Auskultasi
- Terdengar suara vasikuler
10) Payudara
e) Inspeksi
- Bentuk simetris
f) Palpasi
- Tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan
11) Punggung
- Tidak ada benjolan, tidak ada lesi
12) Abdomen
a) Inspeksi
Tidak terdapat luka
b) Auskultasi
Suara peristaltik normal
c) Perkusi
Terdengar suara pekak
d) Palpasi
Tidak ada nyeri tekan
13) Genetalia
Tidak ada edema, tidak ada benjolan
14) Ekstermitas
a) Atas
Anggota gerak atas lengkap, tidak ada kelinan bentuk,
terpasang infuse di tangan kanan
b) Bawah
Anggota gerak bawah lengkap, tidak ada kelainan bentuk kaki
5. DIAGNOSTIK TES
Head MSCT kesan: susp CVA dengan cerebro infark pronto-pariental
dextra.
6. PROGRAM PENGOBATAN
a. Program Tindakan:
b. NGT diet zonde fooding
c. Terapi RL 500 ml 20 tetes/menit
d. Oksigen 3 L
e. Terapi obat
Kontra Implikasi
No Nama Obat Indikasi Efek samping
indikasi keperawatan
7. RENCANA PULANG
a. Ditempat ditanggalnya pasien tinggal dengan : orang tua dam adik
b. Keinginan tinggal setelah pulang : tinggal dirumah
c. Pelayanan kesehatan yang digunakan sebelumnya: tidak ada
d. Kendaraan yang digunakan saat pulang : mobil
e. Antisipasi terhadap keuangan setelah pualng : tidak ada
f. Antisipasi masalah perawatan diri : tidak ada
g. Bantuan yang diperlukan setelah pulang : tidak ada
h. Penyuluhan yang diberikan : menganjurkan klien
untuk menjaga imun, memperbanyak makan yang sehat dan
memperbanyak minum air putih.
B. ANALISA DATA
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
No Diagnosa Keperawatan
1. SDKI : D.0077
Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan gangguan
neuromuskular ditandai dengan :
DS :
- Pasien mengatakan tangan dan kaki kanan sulit digerakkan
DO:
- Kekuatan otot pasien menurun
- Rentan gerak menurun
2. SDKI: D.0109
Defisit perawatan diri berhubungan dengan gangguan
muskuloskeletal ditandai dengan:
DS:-
DO:
- Pasien tidak mampu mandi/mengenakan pakaian secara mandiri
D. Perencanaan
Nama : Tn. S
Ruang : Mawar
Nama Mahasiswa : Rini Anjarwati
09/08/2021 jam 08.30 09/08/2021 jam 08.30 09/08/2021 jam 08.30 09/08/2021 jam 08.30
09/08/2021 jam 08.40 09/08/2021 jam 08.40 09/08/2021 jam 08.40 09/08/2021 jam 08.40
SDKI: D.0109
2. Defisit perawatan diri berhubungan SLKI L.11103 : Perawatan diri SIKI I.03098 : 1. Mengetahui tingkat
dengan gangguan muskuloskeletal Ekspektasi: meningkat 1. Monitor kebersihan kebersihan pasien
ditandai dengan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan tubuh 2. Untuk mengetahui
selama 3x24 jam diharapkan perawatan diri 2. Monitor integritas keadaan kulit pasien
DS: 3. Untuk memfasilitasi
dapat meningkat, dengan kriteria hasil: kulit
- 1. Kemampuan mandi meningkat (5) 3. Sediakan peralatan perawatan diri
2. Kemampuan mengenakan pakaian mandi pasien
DO: meningkat (5) 4. Untuk membantu
pasien agar tercapai
- Pasien tidak mampu
kebersihan diri
mandi/mengenakan pakaian secara 4. Berikan bantuan
5. Untuk memberikan
mandiri sesuai tingkat
pengetahuan tertang
kemandirian
manfaat mandi dan
5. Jelaskan manfaat
dampak yang akan
mandi dan dampak dialami apabila
tidak mandi terhadap pasien tidak mandi
kesehatan
Pembimbing Praktikan
Andrian, Kevin. 2020. Stroke Non-Hemoragic: Jenis Stroke yang Paling Sering Terjadi. Diunduh pada 09 Agustus 2021.
https://www.alodokter.com
Mutaqqin A. 2008. Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Sistem Persyrafan.Jakarta: Salemba Medika
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Ja
ia.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2017. Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Jaka
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2017. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Ja
ia.