Bugemm DZ
Bugemm DZ
Disusun Oleh
NIS 7599
KELAS X.9
Mengetahui,
Kepala SMA Plus Negeri 17 Palembang
ii
DAFTAR ISI
JUDUL………………....…..…………………..………………..……..………..…..i
HALAMAN PENGESAHAN……………..…………………...………...
……….........……..….ii
KATA PENGANTAR…….………..…..……….….………..........…..………......iii
DAFTAR ISI………..…………………..…………………..…….……………….iv
DAFTAR TABEL……...………………..………...………................…….....……v
BAB I PENDAHULUAN.……………..………….……...………….......………1-3
1.1.Latar Belakang……………...…………………………..………………….……1
1.2.Rumusan Masalah..…………………..…………………………………...……..3
1.3.Tujuan Penelitian…………..…………………………………………...……….3
1.4.Manfaat Penelitian…………….…..………………………………….……..…..3
iii
3.7 Teknik Analisis Data…………………………….………..………….
…….......10
iv
KATA PENGANTAR
Puji Syukur saya haturkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat Rahmat
dan karunia-Nya, laporan penelitian proposal yang berjudul “Dampak
Kabut Asap Terhadap Perekonomian Pedagang Kaki Lima Di Kambang
Iwak Palembang” ini dapat saya selesaikan tepat pada waktunya. Laporan
ini disusun untuk memenuhi tugas dalam kegiatan Bugemm (Budaya gemar
Membaca dan Menulis) di SMA Plus Negeri 17 Palembang pada tahun
pelajaran 2023/2024
Palembang, 2023/2024
Penulis
v
BAB I
PENDAHULUAN
2
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, masalah yang dapat dirumuskan yaitu:
1. Bagaimana kondisi sosial ekonomi pedagang kaki lima di sekitar kawasan
Kambang Iwak pada masa pencemaran kabut asap?
2. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi sosial ekonomi
pedagang kaki lima di seputar kawasan Kambang Iwak pada masa
pencemaran kabut asap?
1.3. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan daripada penelitian ini adalah:
1. Untuk menggambarkan dan mengetahui kondisi sosial ekonomi pedagang
kaki lima di seputar kawasan Kambang Iwak di masa pencemaran kabut
asap.
2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi sosial
ekonomi pedagang kaki lima di seputar kawasan Kambang Iwak di masa
pencemaran kabut asap.
1.4. Manfaat Penelitian
Penelitian yang saya lakukan memiliki manfaat:
1. Sebagai bahan referensi bagi peneliti berikutnya yang akan meneliti
tentang pendapatan ekonomi pedagang kaki lima di seputar kawasan
Kambang Iwak pada masa pencemaran kabut asap.
2. Untuk mengetahui kondisi sosial ekonomi pedagang kaki lima di seputar
kawasan Kambang Iwak yang terdampak pencemaran.
3
BAB II
LANDASAN TEORI
4
2.1.2. Macam-macam Kabut Asap
Kabut akan muncul ketika uap air mengalami proses pencairan atau
mengembun. Selama kondensasi, molekul uap air bergabung menjadi
tetesan air kecil di udara. Kabut dapat terlihat oleh mata karena tetesan-
tetesan air yang tebal berkumpul menjadi seperti awan.
Tempat yang paling berkabut di dunia adalah Grand Banks di lepas
pantai pulau Newfoundland, Kanada. Hal ini dikarenakan tempat ini
merupakan pertemuan arus Labrador yang dingin dari utara dengan arus
Teluk yang hangat dari selatan. Daratan yang paling berkabut di dunia
terletak di Point Reyes, California dan Argentina, Newfoundland yang
diselimuti kabut lebih dari 200 hari dalam setahun.
Ada beberapa macam kabut:
Kabut Adveksi
Kabut Angin
Kabut Basah
Kabut Es
Kabut Lembah
Kabut Radiasi
Kabut Uap
Kabut Udara Tropis
5
2.2. Pengertian Perekonomian
Sistem yang digunakan oleh suatu negara untuk mengatur dan
mengalokasikan sumber daya, jasa dan barang yang dimilikinya baik kepada
individu maupun organisasi di negara tersebut. Perbedaan mendasar antara
sebuah sistem ekonomi dengan sistem ekonomi lainnya adalah bagaimana
cara sistem itu mengatur faktor produksinya (Abraham Maslow). Dalam
beberapa sistem, seorang individu boleh memiliki semua faktor produksi.
Sementara dalam sistem lainnya, semua faktor tersebut dipegang oleh
pemerintah. Kebanyakan sistem ekonomi di dunia berada di antara dua
sistem ekstrem tersebut.
Selain faktor produksi, sistem ekonomi juga dapat dibedakan dari cara
sistem tersebut mengatur produksi dan alokasi. Sebuah perekonomian
terencana memberikan hak kepada pemerintah untuk mengatur faktor-faktor
produksi dan alokasi hasil produksi. Sementara pada perekonomian pasar,
pasar lah yang mengatur faktor-faktor produksi dan alokasi barang maupun
jasa melalui penawaran dan permintaan.
2.2.1. Macam-Macam Perekonomian
1. Sistem Ekonomi Tradisional
Sistem ekonomi tradisional sesuai namanya, terdapat di kehidupan
masyarakat yang masih cenderung tradisional atau kuno. Mereka masih
memproduksi barang sendiri dengan menggunakan cara-cara sederhana demi
memenuhi kebutuhan hidup. Adapun ciri-ciri sistem perekonomian tradisional
adalah teknologi rendah, produktivitas rendah, belum punya motivasi untuk
mengembangkan harta yang dimiliki dan sulit berubah.
2. Sistem Ekonomi Pasar/Liberal/Kapitalis
Sistem ekonomi pasar mengedepankan jumlah permintaan dan
penawaran dalam pasar. Sistem tersebut dikenal juga dengan sistem
perekonomian liberal karena adanya kebebasan bagi masyarakat untuk
melakukan kegiatan ekonomi. Tidak sekedar itu, dalam sistem ekonomi pasar,
kepemilikan modal yang berperan paling besar dalam lingkungan sehingga
sering disebut dengan sistem perekonomian kapitalis.
6
3. Sistem Ekonomi Terpusat/Sosialis
Menurut Karl Marx, sistem perekonomian ini dijalankan oleh
pemerintah sebagai pemegang kontrol dalam menentukan faktor produksi. Jadi
jenis dan jumlah barang yang diproduksi serta alat-alat produksi pun dikuasai
negara begitu pula dengan pembagian dan jenisnya.
4. Sistem Ekonomi Campuran
Sistem ini merupakan campuran dari sistem ekonomi pasar dan
terpusat yaitu pemerintah dan swasta memiliki peran dan proporsi yang sama
dalam membangun negara.
5. Sistem Ekonomi Pancasila
Sistem perekonomian ini hanya dianut oleh Indonesia ini hanya
dianut oleh Indonesia. Pada sistem perekonomian pancasila, sistem
perekonomian didasarkan pada asas kekeluargaan dan gotong royong dari, oleh
dan untuk rakyat di bawah pengawasan pemerintah. Landasannya
menggunakan pancasila, pembukaan UUD 1945 dan UUD 1945 pasal 27, 33
dan 34.
2.3. Pengertian Pedagang Kaki Lima
Pedagang Kaki Lima atau yang biasa disingkat dengan kata PKL
adalah istilah untuk menyebut penjaja dagangan yang menggunakan gerobak.
Secara “etimologi”atau bahasa, pedagang biasa diartikan sebagai jenis
pekerjaan yang berkaitan dengan jual beli. Pedagang adalah orang yang
bekerja dengan cara membeli suatu barang yang kemudian barang tersebut
dijual kembali dengan harga yang lebih tinggi sehingga mendapat keuntungan
dari barang tersebut. Kaki lima diartikan sebagai lokasi berdagang yang tidak
permanen atau tetap. Dengan demikian, pedagang kaki lima dapat diartikan
sebagai pedagang yang tidak memiliki lokasi usaha yang permanen atau tetap.
istilah kaki lima adalah lantai yang diberi atap sebagai penghubung rumah
dengan rumah, arti yang kedua adalah lantai (tangga) dimuka pintu atau di
tepi jalan (W.J.S Poerwadarminta). Arti yang kedua ini lebih cenderung
diperuntukkan bagi bagian depan bangunan rumah toko, dimana di jaman
silam telah terjadi kesepakatan antar perencana kota bahwa bagian depan dari
7
toko lebarnya harus sekitar lima kaki dan diwajibkan dijadikan suatu jalur
dimana pejalan kaki dapat melintas. Namun ruang selebar kira-kira lima kaki
itu tidak lagi berfungsi sebagai jalur lintas bagi pejalan kaki, melainkan telah
berubah fungsi menjadi area tempat jualan barang-barang pedagang kecil,
maka dari situlah istilah pedagang kaki lima dimasyarakatkan.
8
BAB IIl
PROSEDUR PENELITIAN
9
pedagang kaki lima di kambang iwak.
3.3 Waktu dan Tempat Penelitian
Adapun waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2024,
tempat penelitian di Kambang Iwak Palembang.
3.4 Metode Penelitian Kualitatif
Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah
observasi. Observasi adalah cara pengumpulan data dengan mendapatkan
informasi apapun dari suatu peristiwa dengan mengamati secara langsung.
3.5 Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini dipilih secara purposive, kriteria yang
dipakai dalam menentukan subjek penelitian yang akan menjadi narasumber
adalah sebagai berikut :
10
11