Anda di halaman 1dari 39

LITERASI DIGITAL CITIZENSHIP UNTUK

GENERASI MILENIAL
DALAM RANGKA HARI PERS NASIONAL 2018
OLEH
DRA. ROSARITA NIKEN WIDIASTUTI, M.SI.
DIREKTUR JENDERAL INFORMASI DAN KOMUNIKASI PUBLIK
Pilar Demokrasi

Eksekutif DEMOKRASI Legislatif

Komunikasi

Pers Media Sosial

Yudikatif
Kebebasan Pers sebagai
Pilar Demokrasi Ditandai Oleh:
2. Kebebasan publik untuk
1. Kebebasan media massa mendapatkan akses informasi
dalam menyebarkan berita dan dari seluruh lembaga
informasi (tidak ada sensor). penyelenggara dan non
lembaga penyelenggara negara.

3. Kebebasan ini termasuk


menyuarakan kritik terhadap
lembaga penyelenggara negara
dalam memberikan informasi
yang seharusnya layak diketahui
oleh publik (kontrol sosial).
Jumlah Media di Indonesia
2500

2.011
2000

1500

1.165
1000

567
500 394

Daring Radio Cetak TV

Sumber: Dewan Pers, 2014


Mediamorfosis
• Media dapat hadir ke dalam berbagai bentuk, contohnya media cetak
dan penyiaran menyajikan laporannya ke dalam situs, blog, video,
aplikasi, podcast, media sosial, dll.
• Oleh karena itu, informasi dapat diakses melalui apapun, kapanpun, dan
dimanapun.
• Hal ini mengarah ke era konvergensi.
• Media kini telah berubah ke berbagai bentuk yang dikenal sebagai
mediamorfosis.
Bentuk dan Saluran Penyebaran Hoaks

Hasil survei daring Mastel yang diikuti oleh 1.116 responden pada
tahun 2017 menunjukkan media sosial, aplikasi komunikasi, dan
situs menjadi saluran tertinggi penyebaran hoaks dalam bentuk
tulisan, gambar, dan video.
Media Penyiaran Juga Rentan Hoaks
Data Digital Dunia

Sumber: wearesocial.org
Data Digital Indonesia

Sumber: wearesocial.org
Pengguna Gawai

Sumber: wearesocial.org
Pengunaan Telepon Pintar

Sumber: wearesocial.org
Data Penggunaan Media Sosial
Indonesia

Sumber: wearesocial.org
Rata-rata Waktu yang Dihabiskan
untuk Media

Sumber: wearesocial.org
Media Sosial dan Komunikasi Favorit

Sumber: wearesocial.org
Fakta Internet di Indonesia
4 dari 10 aktif
di media
minat baca
sosial. peringkat ke-60
dari 61 negara.
60% tak punya
rek. tabungan,
baca buku
tapi 85% punya
ponsel.
rata-rata 27
halaman
bisa hidup per tahun.
tanpa ponsel
paling lama baca koran
7 menit. rata-rata
mengakses 12-15 menit
internet rata- per hari.
rata 8-11 jam
sehari.

Dirangkum dari berbagai sumber oleh Alois Wisnu Hardana, KSP


Apa yang terjadi dalam 1 menit di
dunia saat ini?
1 menit: 98.000 cuitan twitter, 1.500 unggahan blog, 168 juta surel, 600 video baru di
YouTube, 70 domain terdaftar, 695.000 status fb, dll. Sumber: go-globe.com
Ancaman (Dampak) Pada
Generasi Muda
■ Radikalisme
■ Bullying (perundungan)
■ Hedonisme
■ Pornografi
■ Narkoba
■ Individualisme
■ Degradasi moral( kesopanan)
■ Perilaku serba instan
■ SARA
Pengguna Internet Berusia Muda

Lebih dari 70% Pengguna internet di Indonesia berusia 15–34 tahun

Sumber: ComScore.com
Medsos Jadi Sarana Konflik

Arab Spring: Mesir, Libya, Tunisia, dll.

Facebook Revolution Twitter Rebellion


Arab Spring
Kekerasan, Radikalisme, Hasutan
(Hoaks) Mengancam Keutuhan NKRI
Bukti Toleransi dan
Akulturasi Budaya di Indonesia

22
Pola Komunikasi

10-to-90
AISAS + Media Sosial
Online
advertising, Online
Sponsorship & Organic Search
Community &
Public Social Media
Relations

Targeted Adv, Website &


Paid Search & Landing Page
E-mail or
Marketing IN STORE

Sumber: Roland Hall


Tujuan dan Dampak Hoaks

2. Menyulut kebencian,
kemarahan, dan hasutan
1. Profokasi dan agitasi
kepada orang banyak untuk
negatif
mengadakan huru-hara,
pemberontakan dll.

3. Membentuk persepsi
negatif untuk memanipulasi
4. Menimbulkan opini
alam pikiran dan
negatif sehingga terjadi
memberikan respon seperti
disintegrasi bangsa, dll.
keinginan pembuat berita
palsu.

Sumber: Provetic Indonesia


Bisnis di Balik Hoaks

Setiap kali berita bombastis (clickbait) diklik


pemilik situs bisa mendapat keuntungan
dari iklan.
Media di Era Post-Truth

Sebagai salah satu negara


Di era Post-Truth, fakta obyektif dengan pengguna internet
kurang berpengaruh dalam Fakta-fakta bersaing dengan terbesar di dunia, Indonesia
membentuk opini publik karena hoax dan kebohongan untuk potensial menjadi target
lebih kuat emosi dan keyakinan dipercaya oleh publik. fenomena Post-Truth baik untuk
pribadi. tujuan ekonomi maupun
kepentingan politik.

Media mainstream yang dulu


Pemerintah berkewajiban
dianggap salah satu sumber
melindungi warga negara dan
kebenaran harus menerima
kebhinekaan bangsa dari ujaran
kenyataan semakin tipisnya
kebencian, berita palsu dan
pembatas antara kebenaran dan
hoax yang memecah belah
kebohongan, kejujuran dan
masyarakat.
penipuan, fiksi dan non-fiksi.

Sumber: Kantor Staf Presiden, 2017


Fenomena Echo Chamber di Media Sosial

Fenomena echo chamber (ruang gema) di media sosial: pengguna hanya memilih
fakta atau opini yang mendukung idenya tanpa mau mendengar atau memikirkan
informasi yang berseberangan.
Tantangan
Ciri-ciri Hoaks (1)

1. Menciptakan kecemasan, kebencian,


permusuhan, dll. (fear arousing)
2. Sumber tidak jelas dan tidak ada yang
bisa dimintai tanggung jawab atau
klarifikasi. (whispered propaganda)
3. Pesan sepihak, menyerang, dan tidak
netral atau berat sebelah (one-sided)
4. Mencatut nama tokoh berpengaruh
atau pakai nama mirip media
terkenal. (transfer device)
5. Memanfaatkan fanatisme atas nama
ideologi, agama, suara rakyat. (plain
folks)
6. Judul dan pengantarnya profokatif
dan tidak cocok dengan isinya.
Ciri-ciri Hoaks (2)

6. Memberi penjulukan. (name calling)


7. Minta supaya dishare atau diviralkan. (band
wagon)
8. Menggunakan argumen dan data yang sangat
teknis supaya Nampak ilmiah dan dipercaya (card
stacking)
9. Artikel yang ditulis biasanya menyembunyikan
fakta dan data serta memelintir pernyataan
narasumbernya.
10. Berita ini biasanya ditulis oleh media abal-abal.
Media yang tidak jelas alamat dan susunan redaksi.
11. Manipulasi foto dan keterangannya. Foto-foto yang
digunakan biasanya sudah lama dan berasal dari
kejadian di tempat lain dan keterangannya juga
dimanipulasi. Pelaku juga dapat mengubah latar
dan foto sebuah peristiwa dengan mengandalkan
kecanggihan piranti pengolah gambar dan
keterampilannya.
Amanat kepada Pemerintah dalam UU ITE (1)
Perbuatan Yang Dilarang
Pasal 27
(1) Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau
mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik
dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan yang melanggar kesusilaan.
(2) Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau
mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik
dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan perjudian.
(3) Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau
mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik
dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan penghinaan dan/atau
pencemaran nama baik.
(4) Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau
mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik
dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan pemerasan dan/atau
pengancaman.
Amanat kepada Pemerintah dalam UU ITE (2)

Pasal 34
(1) Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum memproduksi, menjual,
mengadakan untuk digunakan, mengimpor, mendistribusikan, menyediakan, atau memiliki:

a) perangkat keras atau perangkat lunak Komputer yang dirancang atau secara khusus dikembangkan untuk memfasilitasi
perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 sampai dengan Pasal 33;
b) sandi lewat Komputer, Kode Akses, atau hal yang sejenis dengan itu yang ditujukan agar Sistem Elektronik menjadi dapat
diakses dengan tujuan memfasilitasi perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 sampai dengan Pasal 33.

(2) Tindakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bukan tindak pidana jika ditujukan untuk
melakukan kegiatan penelitian, pengujian Sistem Elektronik, untuk perlindungan Sistem
Elektronik itu sendiri secara sah dan tidak melawan hukum.

Pasal 35
Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum melakukan manipulasi,
penciptaan, perubahan, penghilangan, pengrusakan Informasi Elektronik dan/atau Dokumen
Elektronik dengan tujuan agar Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik tersebut dianggap
seolah-olah data yang otentik.
Statistik Aduan Konten
Desember 2017 Total Keseluruhan
Beberapa Pemanfaatan
PEMANFAATAN INTERNETInternet
Komunikasi (chatting, surel, konferensi video, telepon,
media sosial)

Rekreasi (games, musik, video, rekreasi virtual, booking


tiket dan hotel)

Informasi (situs berita, streaming radio dan tv)

Referensi (wikipedia, google scholar, kamus, e-journal)

Bisnis (e-banking, jual beli online, lowongan kerja, layanan


pemerintah)

Edukasi (e-learning, kelas online, e-book)


Etika di Dunia Siber
ASEAN SOMRI di Filipina pada 22-23 Maret 2017 menyepakati 5 nilai: READI
dalam penyebaran informasi:
Upaya: Menciptakan Konten Positif untuk
Melawan Konten Negatif dan Hoaks

1. Melaksanakan literasi media kepada masyarakat agar mereka


sadar untuk tidak membuat atau turut menyebarkan berita hoaks
dan menciptakan konten-konten positif.
2. Aktif melakukan klarifikasi resmi dan counter issue terhadap
berita-berita hoaks atau potensi hoaks di berbagai kanal (hoax
buster).
3. Turut mengampanyekan dan menggandeng komunitas untuk
melawan hoaks (turnbackhoax.id)
4. Melaporkan materi-materi hoaks ke:
aduankonten@mail.kominfo.go.id, aduankonten.id dan
http://trustpositif.kominfo.go.id/ agar segera mendapat tindak
lanjut.
5. Hoaks dapat dicek di media mainstream atau di
https://hoaxanalyzer.com , www.snopes.com saring sebelum
sharing.
Peran media dalam menangkal hoaks

1. Media massa dapat membangun dan membentuk karakter


bangsa ke arah positif ataupun negatif baik disengaja
maupun tidak.
2. Pers berfungsi sebagai media informasi, pendidikan,
hiburan, dan kontrol sosial (UU No. 40/1999 tentang Pers,
Pasal 3).
3. Media diharapkan menjadi referensi informasi valid dan
tidak terjerumus dalam penyebaran berita, data, dan fakta
yang tidak benar.
4. Media juga memiliki tanggung jawab untuk melakukan
pemenuhan hak publik untuk tahu (people right to know),
dengan memberikan ragam informasi yang mengedukasi,
mencerahkan, memberdayakan dan menumbuhkan rasa
cinta tanah air.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai