Semakin hari zaman semakin modern. Begitu juga dalam dunia desain. Tidak hanya desain fashion
yang
berkembang, tetapi juga desain interior. Pada zaman global seperti ini, banyak pusat perbelanjaan
modern
yang memiliki retail untuk jual beli berbagai macam barang yang terkait dengan elemen desain
fashion
seperti pakaian, sepatu dan asesoris.
Desain interior retail mempunyai sifat bangunan cenderung komersil dibanding desain interior
rumah,
apartemen, kantor dansb. Itu yang menjadi suatu alasan mengapa desain interior retail menarik
untuk
dikembangkan.
Secara tidak langsung, keberadaan retail memberi pengaruh pada masyarakat khususnya masyarakat
perkotaan. Banyaknya brandatau merek baru yang bermunculan semakin menambah persaingan
dalam
dunia fashion dan memberi reaksi penuh terhadap masyarakat. Reaksi yang ditimbulkan antara lain
tentang
seberapa terkenalnya brand tersebut, kualitas bahan dan desain produk tersebut, bahkan desain
ruangan
tempat produk tersebut dijual.
Proyek desain interior Distro Urbie bersifat fiktif dengan lokasi toko di Plaza Senayan Lantai 1 unit 128 C
dengan
denah sebesar 12 m x 8 m.
Analisa area display dan furniture yang akan ada dalam toko tsb sebagai berikut :
Berikut perhitungan besaran ruang :
Berikut adalah tahap penempatan dan peletakkan furniture mulai dari proses ZONING,
GROUPING & SIRKULASI hinggaPEMBUATAN ALERNATIF-ALTERNATIF
LAYOUT beserta analisisnya.
ZONING - Pembagian area atau zona publik, semi publik, servis dan privat terlebih dahulu di dalam denah. Serta segi
positif dan
negatifnya dari masing-masing alternatif
AREA PUBLIK : Semua orang dapat mengakses area tersebut, yaitu area display barang.
AREA SEMI PUBLIK : Tidak semua orang dapat mengakses area tersebut. Fungsi area tsb lebih
kompleks
seperti area ganti, kasir atau area tunggu.
AREA PRIVAT : Hanya orang berkepentingan yang dapat mengaksesnya (pemilik/pengelola toko)
yaitu ruang
manajer/office.
AREA SERVIS : Area untuk melakukan kegiatan servis seperti gudang.
Berdasarkan 3 alternatif ZONING diatas yang paling memungkinkan untuk terpilih adalah alternatif
2. Maka
dari alternatif 2 kemudian dibuat GROUPING & SIRKULASI
GROUPING - Pembagian area atau zona yang sudah terpilih dikembangkan lagi menjadi ruangan-ruangan yang nantinya
akan digunakan. Beserta dengan sirkulasi (arah jalan) pengunjung dan pengelola toko. Serta segi positif dan negatifnya dari
masing-masing alternatif
Setelah proses GROUPING & SIRKULASI barulah membuat pengaturan furniture pada setiap
area-area
alternatif GROUPING & SIRKULASI yang paling memungkinkan untuk terpilih, yaitu alternatif 3.
Maka dari
alternatif 3 kemudian dibuat PRA LAYOUT.
Setelah penentuan tata letak pada layout barulah menentukan GAYA & TEMA RUANG apa yang
akan
dipakai dalam interior Distro Urbie.
Mind Mapping
KONSEP DESAIN
Konsep desain “Urban-Rustic for Dynamic Young” pada interior distro Urbie ditinjau
dari berbagai literatur adalah sebagai berikut :
Urban : Yang berkenaan dengan kota/perkotaan. (Kamus Besar Bahasa Inggris-Indonesia)
Rustic : Rustic dalam bahasa Indonesia berarti 'berkarat' atau tua, dan memiliki tekstur
yang kasar
dan tidak difinishing dengan baik. Gaya rustic bisa diartikan sebagai gaya dalam desain
arsitektur dan interior
yang menitikberatkan pada kesan alami, dari material yang tidak difinishing atau dihaluskan,
misalnya kayu,
batu, logam, dan sebagainya.
(Probo Hindartohttp://astudioarchitect.com/2010/07/gaya-rustic-untuk-rumah-tinggal-
rustic.html)
Dynamic : Dinamis. Penuh semangat dan mudah disesuaikan dengan keadaan.
(Kamus BesarBahasa Inggris-Indonesia)
Young : Kaum muda. Sekelompok orang yang tingkat usianya telah melewati tahap anak-
anak dan
menuju tahap dewasa.
Distro Urbie sebagai toko yang menjual barang-barang fashion dari berbagai macam brand lokal
akan
dirancang secara dinamis baik dari segi bentuk-bentuk furniture maupun warna yang
ditampilkan.
KONSEP STYLE/GAYA
Sebenarnya gaya yang akan diterapkan interior distro Urbie
adalah modern. Kesan rustic hanya
sebagai penunjang dalam padu padan sehingga tercipta citra ruang yang cozy. Gaya
modern lahir
karena adanya tuntutan hidup yang serba praktis dan canggih, terutama di daerah
perkotaan (urban).
Suasana ruang yang bergaya modern cenderung “dingin”. Tetapi perancanganinterior
distro Urbie
akan dibuat dengan suasana akrab melalui pemilihan material yang bersifat “hangat”,
pemilihan
warna-warna dan display-display yang dinamis.
Pemilihan Bahan/Material
Material yang digunakan dalam perancangan renovasi interior distro Urbie antara lain :
1. Material untuk elemen interior
· Lantai : Parket pada seluruh ruangan kecuali ruang penyimpanan barang (gudang).
Gudang menggunakan keramik. Penggunaan parket yaitu agar tercipta suasana hangat dan
akrab pada toko. Sehingga pengunjung mendapat suasana akrab dan cozy.
· Dinding : Tembok bata dengan finishing cat emulsi, dinding partisi (pembatas)
dengan gypsum boarddan penggunaan bata ekspos pada kolom-kolom di dalam toko. Bata
ekspos juga diaplikasikan pada fasad.Pemasangan bata ekspos yaitu dengan teknik tempel.
Ditempel dengan semen ke kolom beton yang sudah jadi. Karena batu bata rentan terhadap
jamur dan lumut maka diberi pelapis (coating). Teknik finishing yang dipilih untuk melapisi
bata ekspos tersebut adalah clear doff, pelapis ini berupa cairan semacam vernis tetapi tidak
mengkilat sehingga batu bata terlihat lebih alami.
Pemilihan Warna
Berikut warna-warna yang digunakan dalam distro Urbie dengan arti psikologisnya :
- Hitam Warna netral . Berfungsi juga sebagai warna untuk mempertegas sesuatu.
- Putih Warna netral yang cocok dikombinasikan dengan warna apapun.
- Oranye Menimbulkan semangat, keceriaan dan membangun komunikasi.
- Kuning Diasosiasikan dengan kecerahan dan optimisme.
- Merah Warna yang dapat memberi aksen serta suasana dominan.
- Coklat Warna yang dapat memberi kesan akrab dan hangat pada ruangan.
- Abu-abu Warna netral yang dapat menimbulkan perasaan damai. Berkesan independen.
Serta warna-warna lain sebagai penunjang dekorasi (tidak mendominasi)
Pemilihan Bentuk
Bentuk dasar gaya interior modern mempunyai ciri yaitu menggunakan bentuk simpel.
Bangunannya cenderung berbentukgeometris dengan penggunaan garis-garis horizontal dan
vertikal yang tegas. Namun, untuk
menciptakan suasana yang akrab dalam distro Urbie, dapat disiasati dengan cara pemilihan
bahan
yang tepat dan warna-warna yang dinamis.
Bentuk-bentuk dasar geometris yang simpel akan diaplikasikan terhadap lantai, dinding, dan
plafon.
Sedangkan beberapa kombinasi bentuk geometris yang lebih mengarah kepada kesan dinamis
akan disisipkan terhadap furniture dan display barang.
Perencanaan Tata Kondisional Ruang
- Lampu downlight digunakan karena kesan yang ditampilkan dari lampu downlight adalah
teduh, hangat, dan nyaman. Lampu ini dipasang dengan cara ditanam ke dalam plafon,
jadi menimbulkan efek terang-gelap pada permukaan plafon.
- Lampu spotlight dengan jenis track lamp digunakan karena memiliki cahaya yang
diarahkan dan cenderung terpusat sehingga tepat untuk digunakan sebagai lampu
penerangan untuk barang-barang yang dijual.
Downlight
Spotlight
Elemen Estetis Penunjang Ruang : Banner, Poster, Neon Sign, Brosur, Curtain untuk fitting
room, lukisan
Sistem Keamanan
Kamera CCTV
smoke detector