Rangkuman Perkembangan Peserta Didik_Perkembangan afektif.
Perkembangan afektif ini meliputi perkembangan emosi, perkembangan nilai,
moral, dan sikap.
1. Perkembangan Emosi
a. Pengertian perkembangan emosi
Emosi adalah perasaan-perasaan yang menjadi lebih mendalam, lebih luas dan lebih terarah . Berbagai Macam emosi contohnya: gembira, cinta, marah, takut, cemas dan benci. Pengertian lain dari emosi adalah warna afektif yang kuat dan ditandai dengan perubahanperubahan fisik.
b. Karakteristik perkembangan emosi
Karakteristik perkembangan emosi terlihat pada pola emosi remaja sama dengan pola emosi masa anak-anak. Jenis emosi yang normalnya dialami seperti cinta/kasih sayang, gembira, amarah, takut, dan cemas, cemburu, sedih, dan lain-lain. Perbedaannya terletak pada macam dan derajat rangsangan yang mengakibatkan tingkat emosi dan khususnya pola pengendalian yang dilakukan Individu terhadap ungkapan emosi.
c. Faktor faktor yang mempengaruhi perkembangan emosi
Menurut Hurlock, sejumlah penelitian tentang emosi anak menunjukan Bahwa perkembangan emosi mereka bergantung pada faktor kematangan dan faktor belajar. Metode belajar yang menunjang perkembangan emosi antara lain:
• Belajar dengan coba-coba
• Belajar dengan cara meniru • Belajar dengan cara mempersamakan diri • Belajar melalui pengkondisian • Belajar dengan cara pelatihan
d. Perbedaan individu dalam perkembangan emosi
Perbedaan individu dalam perkembangan emosi terlihat dari ekpresi emosional yang muncul berbeda- beda, ada yang cenderung mengekang atau menyembunyikan emosinya dan ada pula Yang mengekspresikannya secara terbuka. Perbedaan ini bisa disebabkan oleh faktor fisik, taraf kemampuan intelektualnya, dan juga oleh kondisi lingkungan. e. Upaya-Upaya Pengembangan emosi remaja dalam penyelenggaraan Pendidikan. • Untuk menghadapi remaja yang cenderung banyak melamun dan sulit diterka, maka guru perlu memperlakukan siswa seperti orang dewasa yang penuh tanggung jawab. • Untuk menghadapi mereka yang bertingkah laku kasar, guru dapat membantu dengan mendorong mereka untuk bersaing dengan dirinya sendiri. • Apabila ada ledakan-ledakan kemarahan sebaiknya guru segera mengecilkan ledakan emosi tersebut dengan cara lemah lembut, mengubah pokok pembicaraan, dan memulai aktifitas baru. • Bertambahnya kebebasan remaja maka sikap pemberontaknya akan semakin muncul, salah satu cara untuk mengatasinya adalah dengan meminta siswa menuliskan perasaan-perasaan negatif mereka dan guru juga harus menghargai kebebasan individual mereka.
2. Perkembangan nilai, moral dan sikap
a. Pengertian perkembangan nilai
Menurut Sutikna, nilai-nilai kehidupan adalah norma-norma yang berlaku dalam masyarakat, misalnya adat kebiasaan dan sopan santun. b. Pengertian Moral. Menurut Purwadarminto, moral adalah ajaran tentang baik buruk perbuatan dan kelakuan, akhlak, kewajiban, dan sebagainya c. Pengertian Sikap Menurut Gerug, sikap secara umum diartikan sebagai kesediaan bereaksi individu terhadap sesuatu hal f. Karakteristik perkembangan nilai, moral dan sikap • Pandangan moral individu makin lama makin menjadi lebih abstrak. • Keyakinan moral lebih terpusat pada apa yang benar dan kurang pada apa yang salah • Penilaian moral menjadi semakin kognitif, sehingga remaja lebih berani mengambil keputusan. • Penilaian moral menjadi kurang Egosentris. • Penilaian moral secara psikologis menjadi lebih mahal dalam arti bahwa • Penilaian moral merupakan bahan emosi dan menimbulkan ketegangan emosi. g. Upaya-Upaya Pengembangan Nilai, Moral, dan Sikap Remaja dalam Penyelanggaraan Pendidikan. 1. Menciptakan Komunikasi. Yaitu mengikutsertakan,remaja dalam beberapa pembicaraan dan dalam Pengambilan keputusan keluarga, sedangkan dalam kelompok sebaya, Remaja turut serta secara aktif dalam tanggung jawab dan penentuan Maupun keputusan kelompok.
2. Menciptakan lingkungan iklim yang serasi atau kondusif
Usaha pengembangan tingkah laku niali hidup hendaknya tidak hanya mengutamakan pendekatan-pendekatan intelektual semata- Mata tetapi juga mengutamakan adanya lingkungan yang kondusif di Mana faktor-faktorlingkungan itu sndiri merupakan penjelmaan yang Konkret dari nilai-nilai hidup tersebut.