Anda di halaman 1dari 2

Nama : Ryan Tammi Maninggih

NIM : 200210204176
Kelas : B
MENGAPA PENDIDIKAN KARAKTER?
Pendidikaan memiliki dua tujuan, yaitu membantu manusia untuk cerdas dan pintar
dan membantu menjadi manusia yang baik. Pada kenyataannnya akan lebih sulit menjadikan
manusia menjadi orang yang lebih baik dan bijak daripada menjadikan manusia yang cerdas
dan pintar. Oleh sebab itu, manusia cenderung banyak mengalami masalah moral pada
kehidupannya.
Berdasarkan pengertian tersebut kemudian character dapat diartikan sebagai tanda
atau ciri khusus, dan menghasilkan satu pandangan bahwa karakter merupakan pola perilaku
individual dan keadaan moral seseorang. Dengan pendidikan, seseorang dapat mengarahkan
kecenderungan, perasaan, dan nafsu besar menjadi beriringan atas bimbingan akal serta
ajaran agama.
Ada enam tahap untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan moral berikut penjelasannya
1. Kesadaran moral, kesadaran moral sangat diperlukan mengetahui kelemahan moral
masyarakat seperti contoh anak-anak muda yang tidak peduli tentang penilaian moral
sehingga melakukan sesuatu tanpa mempertimbangkan kebenaran suatu tindakan.
2. Pengetahuan nilai-nilai moral, nilai moral terdiri dari rasa hormat terhadap kehidupan dan
kebebasan, tanggung jawab terhadap orang lain, kejujuran, keadilan, toleransi, sopan
santun, disiplin-diri, integritas, kebaikan, keharuan-keibaan, dan keteguhan hati atau
keberanian. Dengan mengethaui nilai-nilai moral diatas berarti juga memahami
bagaimana cara penerapannya dalam berbagai kondisi situasi.
3. Pengambilan perspektif, kemampuan siswa untuk memahami suatu persoalan, peristiwa
dari sudut pandang orang lain, hal ini dilakukan agar siswa dapat mempunyai kemampuan
untuk mengambil suatu pelajaran dari peristiwa yang menimpa atau yang terjadi pada
orang lain.
4. Alasan moral, pemahaman mengenai perbuatan moral dan alasan mengapa harus
melakukan perbuatan moral.
5. Pengambilan keputusan, kemampuan untuk mengambil keputusan/sikap terhadap
problema moral yang dihadapi dengan mempertimbangkan resiko apa yang sekiranya
didapatkan dari keputusan yang diambil.
6. Pengetahuan diri, pengetahuan diri merupakan pengetahuan moral yang sulit dilakukan,
akan tetapi merupakan hal yang penting bagi perkembangan moral seseorang. Hal ini
dikarenakan untuk menjadi orang yang bermoral baik harus mampu mengoreksi diri
sendiri dan mengevaluasi terhadap perilaku yang dilakukannya.
Sisi emosional seseorang merupakan kajian yang sangat penting dalam pendidikan
moral. Sisi emosional dapat dibagi menjadi beberapa poin, diantaranya yaitu
1. Kesadaran, kesadaran memiliki dua sisi: sisi kognitif dan sisi emosional.
2. Penghargaan diri, Pembelajaran yang menunjukkan bahwa siswa yang memiliki harga
diri tinggi lebih tahan terhadap tekanan teman sebaya. Jika mereka menilai diri mereka
sendiri secara positif, mereka juga suka memperlakukan orang lain secara positif. Juga
sangat sulit baginya untuk mengembangkan rasa hormat kepada orang lain jika kita
kurang menghargai diri sendiri.
3. Empati, empati merupakan keadaan dimana kita seakan-akan menempatkan diri pada
keadaan yang dialami oleh orang lain, dengan begitu kita mampu memahami perasaan
yang diarasakan orang lain.
4. Mencintai yang baik, mencintai hal-hal yang baik merupakan bentuk karakter yang paling
tinggi. Ketika kita mencintai yang baik, maka kita juga dapat melakukan yang baik pula
dan bukan semata-mata dikarenakan untuk melakukan kewajiban moral.
5. Kontrol diri, kontrol diri diperlukan untuk menumbuhkan kebaikan moral sesorang.
Kontrol diri juga berpengaruh kepada seseorang untuk mencari akar penyimpangan sosial
seperti yang dkatakan Walter Niogorski.
6. Kerendahan hati, kerendahan hati merupakan nilai esensial dari karakter yang baik.
Kerendahan hati dan pengetahuan-diri merupakan sikap berterus terang bagi kebenaran
dan keinginan untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan kita.
Tindakan moral sangat dipegaruhi oleh kualitas moral intelek dan emosi. Jika sesorang
mempunyai kualitas intelek moral dan emosi yang baik mereka dapat dengan mudah memilih
tindakan moral yang tepat terhadap suatu konflik permasalahan yang dihadapi tanpa
emncemarkan pihak lain, dan menyusun solusi yang dapat diterima masing-masing pihak.
Pendekatan komprehensif dan holistik meliputi dimensi kognitif, emosional, dan perilaku
yang kemudian dimplementasikan kedalam semua aspek kehidupan di sekolah. Dalam
aplikasinnya pada pendidikan karakter, ada beberapa poin yang harus dilakukan diantaranya
yaitu mengembangkan sikap peduli, disiplin yang kuat, pembelajaran yang
kooperatif, dorongan refleksi moral, cara penyelesaian konflik, dan mencipatakan budaya
karakter yang baik.
Nilai-nilai yang terkandung dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa Indonesia
dapat diketahui dari empat sumber yaitu, agama, Pancasila, budaya, dan tujuan penndidikaan.
Ada banyak nilai-nilai yang terus dikembangkan oleh sekolah-sekolah di
Indonesia, diantaranya yaitu religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja
keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah
air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.

Anda mungkin juga menyukai