Anda di halaman 1dari 4

TUGAS TUTORIAL III

1. Andakan merupakan seorang pendidik, menurut anda apakah altruisme ini patut

dikembangkan dalam diri peserta didik? Bagaimana cara anda untuk mengembangkannya?

2. Bagaimana hubungan antara emosi dan tingkah laku serta pengaruh emosi terhadap

tingkah laku?

3. Jelaskan upaya yang dilakukan dalam Pengembangan dan Pengelolaan Emosi serta

Implikasinya dalam Penyelenggaraan Pendidikan!

4. Menurut anda dapatkah perencanaan pembelajaran yang disusun oleh guru disebut sebagai

pengembangan kurikulum? Jelaskan!

Skor Penilaian

No Skor Penilaian

1 25

2 25

3 25

4 25

Jumlah Skor 100


TUGAS TUTORIAL III

Nama : Rafika Rahim


Nim : 856051148
Semester :2
Jurusan : PGSD BI
Mata Kuliah : Perkembangan Peserta Didik

1) Menurut saya sikap altruisme patut dikembangkan dalam diri peserta didik, karena
altruisme ini merupakan sikap untuk menolong orang lain tanpa mengharapkan imbalan
apapun untuk kepentingan orang lain bukan untuk kepentingan diri sendiri, yang
dilakukan secara ikhlas atas dasar rasa peduli demi kesejahteraan orang lain. Sikap ini
perlu ditanamkan pada peserta didik sejak dini, karena dengan adanya sikap altruisme
peserta didik akan menjadi pribadi yang peka terhadap kehidupan sosial di sekitarnya
serta akan meminimalisir adanya perilaku agresi yang merugikan diri sendiri. Oleh
sebab itu sikap ini harus ditanamkan atau dikembangkan pada usia anak-anak, dimana
usia ini peserta didik cenderung berperilaku dengan berdasarkan apa yang dijadikan
model, sehingga dalam mengembangkan sikap altruisme guru harus menerapkan cara
yang cocok untuk memunculkan sikap altruisme pada peserta didik, yaitu dengan cara
memberikan kontrol perilaku pada peserta didik tetapi juga menekankan pada
kebebasan berpendapat, individualis anak, dan mengembangkan tanggungjawab serta
kompetensi sosial. Kompetensi sosial ini meliputi perilaku berbagi dengan teman
sebaya, menawarkan bantuan, melakukan pujian dan penghargaan pada teman sebaya.
Cara ini bisa dikatakan efektif dalam membantu mengembangkan sikap altruisme pada
peserta didik khususnya di era globalisasi yang membuat anak awalnya individualis
tidak peka terhadap kondisi sosial sekitar akan menjadi pribadi yang memiliki kepekaan
tinggi terhadap lingkungan sekitar, mereka akan lebih mudah menyesuaikan diri
dengan lingkungan sekitar dan terutama dalam lingkup lingkungan sekolah. Jika
peserta didik sudah bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan, peserta didik akan
memiliki kepekaan sosial yang tinggi dan akan muncul jiwa suka menolong atau sikap
altruisme pada dirinya.

2) Emosi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi tingkah laku manusia.
Kemampuan seseorang dalam mengarahkan dan menyesuaikan emosi terhadap suatu
situasi akan berpengaruh pada perilaku dan hubungan sosial.
Hein (Helma, 2001) mengemukakan pengaruh emosi terhadap tingkah laku manusia:
• Sebagai alat mempertahankan kehidupan (survive) seperti bila individu merasa
kesepian (lonely), butuh relasi (connection) dengan orang lain, merasa
ketakutan, membutuhkan keamanan dan merasa ditolak, individu
membutuhkan dukungan (acceptance)
• Sebagai alat pembuat keputusan (decision making)
• Sebagai batas atau benteng (boundary setting) untuk melindungi ketahan
fisik dan metal
• Sebagai alat komunikasi (communication) kepada orang lain seperti bila
merasa sedih atau patah hati, maka menampakan sinyal pada orang lain
untuk memberi bantuan
• Sebagai alat untuk persatuan bagi umat manusia (unity), contohnya empati
• Sebagai alat kebebasab untuk memilih (freedom of choice).

Sedangkan menurut Syamsu Yusuf (2002) pengaruh emosi terhadap perilaku individu:
• Memperkuat semangat, apabila orang merasa senang atau puas atas hasil yang
terlah dicapai
• Melemahkan semangat, apabila timbul rasa kecewa karena kegagalan dan
sebagai puncak dari keadaan ini ialah timbul rasa putus asa (frustasi)
• Mengahambat atau menggangu konsentrasi belajar, apabila sedang mengalami
ketegangan emosi dan bisa juga menimbulkan sikap gugup (nervous) dan
gagap dalam berbicara
• Terganggu penyesuaian sosial, apabila terjadi cemburu dan iri hati
• Suasana emosional yang diterima dan dialami individu seamasa kecilnya akan
mempengaruhi sikap dikemudian hari, baik terhadap dirinya maupun terhadap
orang lain.

3) Upaya yang dapat dilakukan dalam Pengembangan dan Pengelolaan Emosi serta
Implikasinya dalam Penyelenggaraan Pendidikan yaitu dengan cara Mengembangkan
Kecerdasan Emosional melalui Pendidikan Karakter. Karena selama ini pelaksanaan
pendidikan hanya berorientasi pada aspek koginitif (kecerdasan intelektual) peserta
didik, sehingga kecerdasan emosional peserta didik tidak berkembang dengan baik
yang berimplikasi terhadap degradasi moral peserta didik. kecerdasan emosional ini
merupakan kemampuan peserta didik dalam mengelola emosi yang dimiliki yang dapat
mengarahkan peserta didik untuk bersikap dan berprilaku dengan tepat sesuai dengan
kondisi-kondisi tertentu. Ada beberapa aspek kecerdasan emosional yaitu mengenali
emosi diri, menglola emosi, memotivasi diri sendiri, mengenal emosi orang lain
(empati) dan membina hunungan. Kecerdasan emosional penting untuk di pupuk dan
dikembangkan pada peserta didik di sekolah dasar karena pada usia sekolah dasar emosi
anak mudah dibentuk. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengembangkan
kecerdasan emosional peserta didik adalah dengan menerapkan pendidkan karakter.
Dengan pendidkan karakter peserta didik di sekolah dasar akan cerdas emosinya serta
hasil belajarnya akan semakin meningkat.

4) Menurut saya perencanaan pembelajaran yang disusun oleh guru dapat dianggap
sebagai pengembangan kurikulum, sebab kurikulum pada dasarnya adalah suatu sistem
yang merupakan satu kesatuan yang terdiri dari berbagai komponen. Komponen
tersebut terdiri dari tujuan, isi, strategi pembelajaran, dan evaluasi. Di dalam strategi
pembelajaran terdapat siasat, cara, atau sistem penyampaian isi kurikulum. Di sinilah
perencanaan pembelajaran terkandung, karena di dalam perencanaan pembelajaran
terdapat tujuan, pemilihan bahan ajar, media, pemilihan metode dan sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai