Anda di halaman 1dari 95

UJI KOMPETENSI SEBAGAI

PENGKAWAL MUTU LULUSAN NERS

Oleh ;
Dr I Made Kariasa, SKp.,MM.,MKep.,Sp.KMB.,PG.CerT
❖ KETUA BIDANG UJI KOMPETENSI AIPNI
❖ KETUA DIVISI MANAJEMEN UJI, KOMITE NASIONAL UJI
KOMPETENSI TENAGA KESEHATAN INDONESIA
❖ Wakil Ketua LPUK Nakes
❖ Wakil Ketua HIPENI
❖ Staf Pengajar FIK - UI
Apakah
uji kompetensi itu perlu ??
Strategi untuk memberikan kesadaran pada
semua agar kualitas lulusan meningkat ???

Kualitas pelayanan keperawatan lebih


BERMUTU
Tujuan
Tujuan UKOM
Untuk melindungi masyarakat dengan
menjamin bahwa perawat pada entry-
level registered memiliki kompetensi
yang dipersyaratkan untuk menjalankan
praktik profesi secara aman dan efektif
Landasan Filosofi UKOM NASIONAL
❖ Proses standarisasi penilaian kemampuan
❖ Menegakan akuntabilitas profesional
❖ Menegakan standard dan ethik profesi
❖ Melindungi kepercayaan publik
❖ Pengakuan internasional
❖ Melindungi pemberi jasa
Uji kompetensi
SEBAGAI ALAT UNTUK

❑ drive proses
❑ drive learning)

CAPABILITAS INSTITUSI PENDIDIKAN


ALAT BENCMARK

 PROSES PENYETARAAN KEMAMPUAN LULUSAN


NERS SELURUH INDONESIA

SOAL SAMA SELURUH INDONESIA


NBL ATAU NILAI BATAS LULUS SAMA

MENJADI KEBANGGAAN DENGAN LULUS UKOM


Landasan Hukum Uji Kompetensi
 UU nomor 36 tahun 2014 : ttg tenaga Kesehatan
 UU nomor 38 tahun 2014 : ttg Keperawatan
 Permendikbud no 2 tahun 2020
 Permenkes : 46/menkes/ per/2013: ttg registrasi tenaga
kesehatan
Pasal 16 UU no. 38 tahun 2014
 Mahasiswa Keperawatan pada akhir masa pendidikan
vokasi dan profesi harus mengikuti Uji Kompetensi
secara nasional. (ayat 1)

 Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pelaksanaan


Uji Kompetensi diatur dengan Peraturan Menteri yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
Pendidikan (ayat 7)

Permendikbud no 2 tahun 2020


Exit – Exam Diberlakukan 2021
 Berdasarkan Permen, exit exam seharusnya
diberlakukan pada tahun 2020
 Namun, karena pandemic dan memberikan waktu
untuk persiapan, ukom exit-exam diundur menjadi
2021

❖ CUT OF PESERTA EXIT-EXAM ; 14 Januari 2020


DAMPAK UJI KOMPETENSI
 BAGI INSTITUSI PENDIDIKAN:
❖ LULUS TINGGI AKAN MENINGKATKAN
“HARGA DIRI DAN BRANDED” INSTITUSI

MUDAH MENDAPATKAN CALON MAHASISWA


YG LEBIH BERKUALITAS , MUDAH MENDIDIK
DAN MUDAH LULUS
❖ Mempertahankan status akreditasi prodi
SEBALIKNYA
❖ LULUS RENDAH AKAN MENURUNKAN
“HARGA DIRI DAN BRANDED” INSTITUSI

SULIT MENDAPATKAN CALON MAHASISWA


YG LEBIH BERKUALITAS , SULIT MENDIDIK
DAN SULIT LULUS

“ INSTITUSI KOLAPS “
BAGI MAHASISWA
 SEBAGAI SYARAT UNTUK MENGURUS STR

 TIDAK DAPAT BEKERJA SEBAGAI NERS


Bagaimana strategi dalam
menghadapi uji kompetensi
nasional
Pemilihan Materi belajar

Terdapat materi inti tip dan trik , cara


jawab soal dan berisi 45 soal
Terdapat 540 contoh soal lengkap pembahasan, satu paket soal dengan
dengan pembasahan dan saran pembahasan dan I paket soal untuk
jawaban yang dapat dipelajari dalam menilai kemampuan akhir. Total jumlah
website (pasword unik ada pada soal sebanyak 400 soal sesuai dengan
setiap buku) blue print : baca tuntas dijamin lulus 90 %
FAKTA Penggunaan sinersi
(belum efektif)
• “ Pengguna sinersi” tidak pernah tuntas dalam
pemanfaatan sinersi
• Modul tidak dibahas dan dipelajari dengan baik
• Soal tidak dipelajari dan dibahas secara tuntas (
waktu dianggap lama dan membosankan )

Sulit mendapatkan gambaran


kemampuan mahasiswa/peserta
Agar mahasiswa menggunakan sinersi
secara efektif :
• Pandu mahasiswa dalam penggunaan sinersi
• Buat Jadwal untuk 9 mata ajar
• Bagi tanggungjawab sesuai pengampu mata ajar
• Setiap pengampu, disediakan waktu untuk melakukan
pembahasan materi mulai dari modul sampai Soal (
satu atau dua pertemuan ??)
• Adakan pertemuan khusus (spt ujian) untuk
mengerjakan Full test
• Analisis Full test dibahas oleh pengampu mata ajar
masing2
• Final test dipandu dengan waktu yang ditentukan
Saat exit exam diberlakukan , mahasiswa yang
belum lulus dan akan mengikuti uji kompetensi
periode berikutnya, harus mendapatkan
pembinaan dari institusi dengan menunjukan
sertifikat pembinaan.

Aplikasi sinersi menjadi MATERI alternative sehingga tidak


perlu mengembangakan materi dan dapat menggunakan
sinersi ini secara bersama
Cara berlangganan sinersi

Secara kolektif melalui kampus dan akan


difasilitasi AIPNI

Melalui website: sinersi mobile : ada panduan


pendaftaran secara mandiri

Tapi akan lebih baik jika kolektif karena institusi


dapat memantau hasilnya
Bagaimana strategi menghadapi
uji kompetensi exit – exam
Cara terbaik :
 Seluruh komponen institusi bersatu padu untuk
meningkatkan kualiatas :

INPUT – PROSES – OUTPUT

sesuai dengan peran dan fungsi masing masing.


Bagi Mahasiswa:
 SADARI TUJUAN HIDUP
 APA YANG DIHARAPKAN
 RE - KONSTRUKSI TUJUAN HIDUP

 CIPTAKAN RASA SENANG DENGAN APA YANG


SEDANG DIJALANKAN
 TINGKATKAN DAN KEMBANGKAN MOTIVASI
UNTUK MENCAPAI TUJUAN
Strategi jangka Pendek
 Mengenali proses pembuatan soal
 Mengenali pembuatan buklet soal uji kompetnsi

 Melakukan perbaikan strategi proses belajar untuk


mencapai kompetensi yg diinginkan
Blue print uji kompetensi :
Manfaat blue print
memberikan informasi terhadap area dan kedalaman
materi yang dujikan bagi calon peserta uji

Blue print ukom nasional sebagai :


 kisi-kisi ujian
 pengarah terhadap kompetensi lulusan
 alat penyelaras antara pengguna dan penghasil
 membentuk ‘karakter utama’ perawat

Sebagai pembobotan proses belajar


Kompetensi

Kompetensi %

Praktik professional, etis, legal dan


peka budaya 15-25% ( 36 soal)
Asuhan dan manajemen asuhan
keperawatan 65-75% ( 126 soal)
Pengembangan professional
5-15 ( 14 soal)
Domain
Domain/Aspek
Ners (%) Juml Soal
Penilaian
Kognitif 65-75% 126 soal
Prosedural
20 - 25% 26 soal
Knowledge
Afektif knowledge 5-10% 14 soal
Tinjauan Keilmuan
Keilmuan %
KMB 25-37% ( 54-60 soal)
Maternitas 8-14% ( 18- 20 soal)
Anak 8-14% ( 18-20 soal)
Jiwa 8-14% ( 18-20 Soal)
Keluarga 8-14% (18 – 20 Soal)
Gerontik 3-9% (9 – 12 soal)
Manajemen 3-9% (9 – 12 soal)
Gadar 3-9% (9 – 12 soal)
Komunitas 3-9% (9 – 12 soal)
Tinjauan proses keperawatan
Proses
Ners (%) Juml Soal
keperawatan
Pengkajian
20-30% 45 soal
penentuan diagnosa
20-30% 45 soal
perencanaan
15-25% 36 soal
implementasi
15-25% 36 soal
Evaluasi
5-15% 18 soal
Tinjauan kebutuhan dasar
Kebutuhan Dasar Prosentase
Oksigenasi 10-14% ( 22 soal )
Cairan dan elektrolit 10-14% ( 22 soal )
Nutrisi 10-14% ( 22 soal )
Aman dan nyaman 10-14% ( 22 soal )
Eliminasi 7-11% ( 15 soal )
Aktivitas dan istirahat 7-11% (15 soal )
Psikososial 7-11% ( 15 soal )
Komunikasi 7-11% ( 15 soal )
Belajar 3-7% ( 9 Soal )
Seksual 3-7% ( 9 soal )
Nilai dan keyakinan 3-7% ( 9 soal )
Dominasi Pola Soal
➢ Bertanya Pengkajian termasuk patafisiologi atau
penyebab = ( 45 soal)
➢ Bertanya soal diagnosa = 25 persen ( 45 soal)
➢ Bertanya soal intervensi = 20 persen ( 36 soal)
➢ Bertanya soal implementasi : 15 persen (27 soal )
➢ Bertanya soal evaluasi = pengkajian : 15 persen (27)
Latihan Membaca
Membaca Skimming :
Untuk mengerti gambaran umum soal secara
keseluruhan: mendapatkan idea dari soal yang perlu
terus dikembangkan dengan waktu yang disesuaikan
agar nyaman.

Membaca Scanning :
Memindai informasi penting dan soal yang sedang di
baca untuk menemukan kata kunci.
Contoh Kasus
Seorang laki-laki usia 50 tahun dibawa keruang gawat
darurat karena kecelakaan dengan luka terbuka pada
tibia sinistra disertai perdarahan dan terpasang bidai.
Hasil pemeriksaan tampak gelisah dan kesakitan,
skala 6-7, diaphoresis. Tekanan darah 110/80 mmHg,
frekuensi nadi 110 X/menit, frekuensi napas 28
X/menit. Anak tertua pasien gelisah melihat kondisi
orang tuanya
Contoh Kasus
Seorang laki-laki usia 50 tahun dibawa keruang gawat
darurat karena kecelakaan dengan luka terbuka pada
tibia sinistra disertai perdarahan hebat dan terpasang
bidai. Hasil pemeriksaan tampak gelisah dan
kesakitan, , pucat dan turgor kulit jelek. Tekanan darah
90/50 mmHg, frekuensi nadi 110 X/menit, frekuensi
napas 28 X/menit. Anak tertua pasien gelisah melihat
kondisi orang tuanya
Tip penting
 Perlu latihan
 Perlu membiasakan membaca soal
 Jawab sesuai dengan yang ditanyakan
 Soal yang beragam: usahakan untuk memahami
dengan sebaik mungkin dan mengerti apa sebenarnya
yang di tanyakan
CIRI dan Cara jawab SOAL Pengkajian
 Bagaimana ide soal ditempatkan
 Biasanya data yang diperlukan untuk menguatkan
diagnosa
 Melakukan pengkajian data abnormal

Diperlukan :
 Penguatan tentang data utama dalam menentukan
diagnosa
 Penguatan tentang kemampuan baku mutu
 Penguatan tentang anatomi dan fisiologi
Seorang perempuan usia 47 tahun dirawat diruang rawat umum
dengan tumor otak. Pasien mengeluh nyeri kepala, wajah tidak
simetris, tidak mampu mengangkat alis dan gangguan mengecap
rasa asam dan manis.

Manakah syaraf yang mengalami gangguan pada kasus tersebut?


a. Saraf kranial V
b. Saraf kranial VI
c. Saraf kranial VII
d. Saraf kranial IX
e. Saraf kranial X

Soal ini menanyakan fisiologi tubuh , banyak sekali soal seperti


ini
Seorang laki-laki berusia 64 tahun di rawat di ruang penyakit
dalam keluhan nyeri dada sejak 2 jam sebelum MRS. Hasil
pengkajian pasien mengatakan dadanya terasa panas, skala
nyeri 7, akral dingin, lemah, dan cemas. TD 140/80 mmHg,
frekuensi nadi 72x/menit, dan frekuensi napas 20 x/menit.
Hasil EKG menunjukan ST elevasi pada lead V3 dan V4.

Dimanakah lokasi infark yang dialami pasien tersebut?


A. posterior jantung
B. inferior jantung
C. anterior jantung
D. lateral jantung
E. septal jantung

 Soal Anatomi tubuh ?


Seorang laki laki usia 65 tahun datang ke UGD dengan penurunan kedasaran.
Terdapat perdarahan pada pelipis bagian kanan, dengan kedalaman luka sekitar
4 cm, jejas pada kepala sebelah kanan. Klien tampak tidak sadarkan diri. Saat di
beri rangsang nyeri : membuka mata, mengerang dan tangan dan kaki klien
tampak fleksi abnormal.

Berapakah nilai GCS dari pasien tersebut ?


a. 6
b. 7
c. 8
d. 9
e. 10
Bertanya pemahaman patofisiologi
Seorang laki laki berusia 12 tahun diantar keluarga ke UGD dengan keluhan
mencret sebanyak 10 kali, konsistensi encer sejak malam . Hasil pengkajian
keluarga mengatakan pasien tidak mau makan, lemas dan mengeluh sakit pada
daerah perut. Mukosa bibir kering, turgor jelek, TD 90/60 mmHg , frekuensi
nadi 120 x/mnt , frekuensi napas 27 x/mnt dan suhu 39 0 C.

Apakah pengkajian yang tepat dilakukan pada kasus tersebut?


a. Kondisi kulit daerah anal
b. Intake cairan
c. Urin output
d. Skala nyeri
e. Bising usus

Apa masalah keperawatan ini ? Data yang paling tepat untuk


memperkuat ?
Seorang perempuan usia 34 tahun di rawat diruang bedah dengan luka
bakar derajad II. Hasil pengkajian didapat data pasien mengeluh nyeri,
lemas dan haus. Luka daerah dada, tangan kanan dan paha kanan dan
terlihat merah, TD 95/60 mmHg, frekuensi nadi 100 x/mnt, frekuensi
napas 25 x/mnt, BB 50 kg dan urin 125 cc/10 jam

Berapakah luas luka yang dialami pada pasien tersebut ?


a. 44%
b. 42 %
c. 34%
d. 27 %
e. 22,5%

Anatomi dan Fisiologi tubuh


Kata kunci : warna merah
Seorang laki laki usia 48 tahun dirawat diruang penyakit dalam
dengan keluhan lemas. Hasil pengkajian edema tungkai +3 dan
ascites, mual dan sesak napas, hepar teraba keras, TD 100/60
mmHg, frekuensi nadi 110 x/mnt, suhu 37 derajad C.

Apakah penyebab munculnya edema pada kasus diatas?


a. Hiperkalemia
b. Hipoalbumin
c. Edema pulmonal
d. Intake cairan berlebihan
e. Penurunan tekanan hidrostatik

Arahnya patofisiologi ??
Seorang perempuan usia 26 tahun datang ke poliklinik
KIA dengan keluhan terlambat haid, diketahui hari
pertama haid terakhir tanggal 18 Januari 2020, hasil
pemeriksaan USG tampak kantung kehamilan.

Kapankah taksiran partus pada kasus tersebut ?


a. 11 Oktober 2020
b. 15 Oktober 2020
c. 19 Oktober 2020
d. 20 Oktober 2020
e. 25 Oktober 2020
Arahnya fisiologi kematangan janin ?
CIRI dan Cara Jawab SOAL Diagnosa
 Penentuan masalah memerlukan data abnormal yang
saling bersinergi satu sama lain ( fokus dan paling
kuat )
 Mengenali data abnormal dan mayor dengan cara
memperkuat kemampuan patofisiologi

Tidak dianjurkan/dilarang
Jangan memilih masalah hanya satu data saja apalagi
data hanya minor
Seorang ibu membawa anaknya berusia 15 bulan ke poli anak
dengan keluhan buang air besar 10 kali disertai muntah-
muntah. Ibu mengatakan anaknya sering menangis dan tidak
mau makan dan minum. Hasil pemeriksaan fisik di dapat :
ubun-ubun cekung, kulit kering, mata cekung. Ibu gelisah
melihat kondisi anaknya. .

Apakah masalah keperawatan yang tepat pada kasus tersebut ?


a. Kurang pengetahuan
b. Gangguan nutrisi
c. Gangguan eliminasi
d. Gangguan cairan
e. Cemas
Kata kunci : data banyak dan sinkron (sinergis)
Seorang perempuan berusia 22 tahun di rawat di ruang bedah
dengan pasca operasi apendektomi hari ke-2. Pasien mengeluh
nyeri pada luka bekas operasi, skala nyeri 6, wajah menyeringai,
pasien susah tidur dan mengeluhkan mual serta nafsu makan
berkurang. TD 130/80mmHg, frekuensi nadi 98x/menit, frekuensi
napas 24x/menit, suhu 37,5°C, tampak lemah dan gelisah.

Apakah masalah keperawatan pada kasus tersebut?


A. nyeri akut
B. risiko infeksi
C. defisit nutrisi
D. intoleransi aktifitas
E. gangguan pola tidur

Data yang banyak itu apa, Mayor data ? Dominan ? Masalah


yang emergency ?
Seorang perempuan berusia 67 tahun datang kepoli geriatric
diantar oleh keluarganya. Klien mengeluh sulit mengingat
sesuatu ,merasa bingung dan konsentrasinya menurun.
Keluarga klien mengatakan klien sulit diajak berinteraksi dan
tidak mampu menggambarkan sesuatu secara akurat.

Apakah masalah keperawatan yang tepat pada kasus tersebut ?


a. Risiko terhadap cidera
b. Perubahan proses pikir
c. Sindrome stress relokasi
d. Kerusakan interaksi sosial
e. Perubahan sensori persepsi

Data mayor dan utama ?


Seorang laki-laki usia 50 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan batuk
berdahak sejak satu bulan yang lalu. Hasil pengkajian batuk sering
dirasakan pada malam hari, terlihat sesak, nafsu makan menurun, terlihat
lemas, kantung mata berwarna kehitaman, dan suara napas wheezing.
TD 100/60 mmHg, frekuensi napas 28 x/menit, frekuensi nadi 82 x/menit,

Apakah masalah keperawatan yang tepat pada kasus tersebut


a. Gangguan nutrisi
b. Gangguan pola tidur
c. Gangguan pola nafas
d. Intoleransi terhadap aktivitas
e. Bersihan jalan nafas tidak efektif

Data mayor dan banyak ???


Seorang laki-laki berusia 70 tahun dirawat di ruang bedah dengan
diagnosa ostemielitis. Pasien post operasi ORIF femur sinistra 2
hari yang lalu. Kaki membengkak, terasa hangat, nyeri, dan luka
operasi kemerahan. Saat ini pasien terbaring lemah, TD 110/70
mmHg, frekuensi nadi 100 x/mnt, frekuensi napas 20x/mnt, suhu
38,5oC.
Apakah masalah keperawatan yang tepat pada kasus tersebut ?
a. Risiko penyebaran infeksi
b. Kerusakan integritas kulit
c. Intoleransi aktivitas
d. Hipertermi
e. Nyeri akut

Data utama dan mayor ???


Seorang laki laki dirawat diruang penyakit dalam dengan
diabetes militus. Pasien mengeluh mual dan tidak nafsu makan.
Hasil pengkajian diperoleh data , lemah, turgor kulit jelek,
kurang elastis, urin 24 jam 3000 cc, GDS 370 mg/dL, Kalium
darah 3 mmol /L, ureum 60 mg/dL.

Apakah masalah keperawatan yang tepat pada kasus tersebut?


a. Deficit volume cairan dan elektrolit
b. Intolerensi terhadap aktivitas
c. Kerusakan integritas kulit
d. Perubahan pola eliminasi
e. Gangguan nutrisi

Data terbanyak dan utama ?? Lihat berwarna merah


Masalah utama yang dihadapi dalam menjawab soal soal
MASALAH KEPERAWATAN :

TIDAK MAMPU MELIHAT DAN


MENGHUBUNGKAN DATA SATU DENGAN
LAINNYA AGAR MENJADI SEBUAH ANALISIS
UNTUK KESIMPULAN MASALAH

DARI MANA persoalan muncul ??

PATOFISIOLOGI ???
NILAI BAKU MUTU ?? CO/ K + 3 mmol itu kurang
atau lebih atau normal ???
CIRI dan Cara Jawab SOAL Intervensi
 Harus mampu memastikan masalah (doagnosa
keperawatan) yang sedang dihadapi pasien, prioritas
mengancam nyawa
 Intervensi yang dipilih yang paling menolong diantara
option yang ada
 Tidak membedakan kolaborasi dan mandiri

 Perlu kemampuan memilih tindakan yang paling


menolong penyelesaian masalah
 Buang 3 option yang pasti salah (cara tradisional)
Seorang perempuan berusia 39 tahun dirawat dengan diagnosis
CKD on HD. Hasil pengkajian didapatkan data: pasien tampak
sesak, edema seluruh tubuh, Tekanan darah 150/90 mmHg,
frekuensi nadi 100 x/menit, frekuensi nafas 29 x/menit suara rale
pada dua lapang paru, dan urin output 500 cc/24 jam.

Apakah intervensi yang tepat dilakukan pada kasus tersebut ?


A.Kolaborasi pemberian terapi diuretik
B.Timbang berat badan setiap hari
C.Beri posisi tidur semi fowler
D.Ukur intake output cairan
E.Batasi intake cairan

A.Masalah keperawatan ? Kelebihan volume Cairan ??


B. Solusi terbaik : keluarkan cairan ?? Atau jangan kasih masuk cairan ??
77
Seorang laki-laki berusia 56 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan
PPOK. Hasil pengkajian didapat, pasien mengeluh sesak dan kelelahan,
batuk berdahak, terdapat ronkhi di bagian medial dan basal paru kanan, dan
pasien sulit mengeluarkan dahak. TD 130/80 mmHg, frekuensi nadi 90
x/menit, frekuensi napas 30 x/menit, suhu 37,5C, saturasi oksigen 96%
terapi oksigen 3 liter/menit.

Apakah intervensi keperawatan yang tepat pada kasus tersebut?


A. Beri oksigen dengan masker 6 liter/menit
B. Kolaborasi pemberian bronkodilator
C. Lakukan fisioterapi dada
D. Posisikan semi Fowler
E. Ajarkan batuk efektif

Perhatikan : Dalam mengatasi sputum, urutan yang harus di perhatikan :


mengencerkan,? Fisioterapi ? Postural drainase ? Membatukan ?
Seorang laki laki usia 30 tahun dibawa ke UGD karena mengalami
kecelakaan lalulintas. Pasien mengalami penurunan kesadaran , saat
dikaji terdengar suara snoring dan gurgling, terdapat memar pada wajah
dan bahu. TD 120 /75 mmHg, frekuensi nadi 87 x/mnt, frekuensi napas
27 x/mnt dan suhu 370 C.

Apakah tindakan yang tepat dilakukan pada kasus tersebut ?

a. Lakukan head tilt dan chin lift


b. Memasang Orofaringeal tube
c. Memasang endotracheal tube
d. Melakukan jaw trust
e. Finger swab
Seorang laki-laki berusia 34 tahun dilakukan pemasangan kateter urine
(Foley chateter) untuk persiapan operasi pemasangan plate and screw
tibia dextra, data status urinarius tidak ada kelainan. Setelah
pelumasan kateter dengan jelly, kateter dimasukan dengan mudah dan
tanpa hambatan, segera urin terlihat keluar dan ditampung dalam
bengkok/penampung yang telah disiapkan.

Apakah tindakan yang harus dilakukan perawat selanjutnya ?

A. Meneruskan pemasukan kateter sampai percabangannya


B. Memfiksasi kateter dengan penis menghadap keatas
C. Menggembungkan balon dengan NaCl 0,9 %
D. Menyambungkan kateter ke kantung urin
E. Menekan pubis pasien dengan lembut

Prosedural knowled : urutan penting dan biasanya yang membahayakan


pasien bila tahap ini tidak dilakukan.
Seorang laki laki berusia 60 tahun dirawat diruang unit
stroke dengan keluhan tiba tiba saat setelah kekamar
mandi mengalami purunan kesadaran. Pasien diduga
kena serangan stroke. Reflek menelan tidak ada. Pasien
dipasang NGT. Telah dimasukan sesuai dengan ukuran
dan lancar.
Apakah tindakan yang harus dilakukan selanjutnya ?

a. Menentukan dalamnya NGT yang dimasukan


b. Menguji masuknya selang ke lambung
c. Periksa kebersihan hidung
d. Menarik cairan via NGT
e. Mengatur posisi pasien
Seorang perempuan usia 25 tahun dibawa ke UGD dengan
keluhan luka bakar. Hasil pengkajian diperoleh data grade
IIb dengan luas 25 %, berat badan :50 kg, tinggi badan :
156 cm, TD 100/60 mmHg, frekuensi nadi 90 x/menit,
frekuensi napas 20 x/menit

Berapa jumlah cairan yang harus diberikan 8 jam pertama ?


a. 2500 ml
b. 2000 ml
c. 1500 ml
d. 1000 ml
e. 750 ml

Rumus ?? 4 x luas luka bakar x BB /2


Ciri dan Cara jawab soal evaluasi
❖EVALUASI BAGIAN DARI PENGKAJIAN ULANG
❖DILAKUKAN SETELAH MELAKUKAN INTERVENSI

❖KUNCINYA ASPEK YANG HARUS DIKAJI SAAT


SETELAH TINDAKAN DILAKUKAN DAN SEBAGAI
BUKTI BERHASIL ATAU TIDAK
Seorang perempuan usia 25 tahun dibawa ke UGD dengan
keluhan luka bakar. Hasil pengkajian diperoleh data grade
II dengan luas 25 %, berat badan 70 kg, tinggi badan : 156
cm, TD 100/60 mmHg, frekuensi nadi 60 x/menit,
frekuensi nanas 20 x/menit.
Berapakah urin sebagai keberhasilan resusitasi cairan?
a. 12,5-50 ml/jam
b. 100-200 ml/jam
c. 150-200 ml/jam
d. 50-100 ml/jam
e. 35-70 ml/jam
Pengkajian itu perlu nilai normal ?
Tujuan tindakan ??
Perempuan berusia 30 tahun dirawat dibawa ke RSJ karena
mencoba untuk meminum racun serangga. Saat dikaji, pasien
selalu menunduk, dan kalau ditanya, pasien lebih banyak diam.
Menurut keluarga, pasien sebelumnya adalah orang yang ceria,
tapi 1 bulan lalu pasien ditinggal oleh suaminya. Sejak saat itu,
pasien mengurung diri dan beberapa kali berusaha mengakhiri
hidupnya.

Apakah kriteria evaluasi yang tepat pada kasus tersebut ?


a. Merasa diri berguna
b. Berpikir positif tentang diri
c. Pasien tetap aman dan selamat
d. Menyusun rencana kegiatan masa depan
e. Berinteraksi dengan orang lain secara bertahap
Kata kunci :
Tujuannya apa ?? Pasien depresi dan percobaan bunuh diri ??
Seorang perempuan berusia 35 ytahun dirawat diruang penyakit dalam
dengan keluhan sesak berulang dengan stimulus dingin. Hasil pengkajian
didapat data : mengeluh sesak, batuk produktif dan kental. TD 110/70
mmHg, frekuensi nadi 88 x/mnt, frekuensi napas 27 x/mnt dan suhu 37,7
o C , terdengar suara weezing. Saturasi 80 %. Pasien diberikan tindakan
nebulasi dengan ventolin.

Apakah yang perlu dievaluasi pada kasus tersebut ?


a. Jumlah dan karakteristik sputum
b. Kemampuan batuk
c. Jumlah pernapasan
d. Kenyaman pasien
e. Suara napas
Kunci : tujuan utama tindakan ??
Nilai dan Soal Etik
 Otonomi : ini milik pasien
 Nonmaleficience : tindakan penyelamatan dalam keadaan
darurat dan berbahaya bagi pasien ( otonomi tidak berlaku)
 Justise : perawat berbuat adil, pasien diperlakukan/dilayani
secara adil cirinya harus dibandingkan
 Benefisien : berbuat baik, melebihi kewajiban ( perawat?) )
 Fedelity : tepat janji
 Veracity : Jujur
 Care : peduli melebihi berbuat baik

Alami dan praktekan


Seorang perempuan usia 45 tahun dirawat di ruang rawat bedah
post operasi ileostomi hari ke tiga. Hasil biopsi masa tumor
didapatkan hasil adanya keganasan stadium empat. Pasien
menanyakan hasil pemeriksaan tersebut pada Saudara.

Apakah respon Suadara atas pertanyaan pasien tersebut ?


a. “Nanti ibu akan diberitahu”
b. “Saya belum tahu hasilnya, bu”
c. “ Silahkan ibu bertanya pada dokter ”
d. “Ibu sebaiknya bersabar dengan hasil pemeriksaan ini”
e. “Hasil pemeriksaan menunjukan ibu menderita kanker
stadium empat”

Masalah hukum ??
Seorang perempuan berusia 31 tahun, G4P2A1 datang ke klinik
bersalin. Pasien menyampaikan sudah terlambat haid selama 2
minggu, hasil tes urine (+), tetapi belum siap untuk hamil karena
masih memiliki bayi berusia 4 bulan dan masih trauma dengan
persalinan sebelumnya. Pasien berencana untuk menggugurkan
kandungannya.

Apakah nilai etik yang berkembang pada kasus tersebut?


a. Justice
b. Fidelity
c. Veracity
d. Autonomy
e. Beneficiency
Seorang laki-laki berusia 23 tahun dirawat diruang penyakit dalam dengan
keluhan demam dan diare sejak 6 hari yang lalu. Hasil pengkajian ditemukan
pasien mengalami sariawan sudah 3 bulan tidak sembuh-sembuh, berat badan
turun secara perlahan, HIV/AIDS positif. Saat perawat menyampaikan pada
keluarga tentang diagnosa pasien, keluarga kaget dan bingung, dan meminta
perawat untuk tidak memberitahukannya kepada pasien.

Apakah prinsip etik yang tepat dilakukan pada kasus tersebut?


a. Justice
b. Veracity
c. Autonomy
d. Benefecience
e. Nonmalefecience
Seorang perempuan berusia 31 tahun, G4P2A1 datang ke klinik bersalin
diantar oleh suaminya. Hasil pengkajian didapatkan data pasien mengatakan
sudah terlambat haid selama 2 minggu, hasil tes urine (+), tetapi belum siap
untuk hamil karena masih memiliki bayi berusia 4 bulan dan masih trauma
dengan persalinan sebelumnya. Pasien ingin menggugurkan kandungannya.

Bagaimanakah sikap perawat yang tepat pada kasus tersebut ?


a. Menyetujui keinginan ibu
b. Mendukung keinginan ibu
c. Mengabaikan masalah ibu
d. Menghargai keputusan ibu
e. Merahasiakan masalah ibu
Seorang laki-laki usia 45 ytahun di rawat diruang bedah dengan
post operasi fraktur femur 1/3 distal kanan hari ke 5. Pasien
mengeluhkan adanya nyeri dan fatige pada daerah ekstremitas
kiri. Karena perawat sedang mengerjakan pengerjaan lain,
perawt meminta pasien untuk menunggu beberapa saat. Setelah
waktu yang di tentukan , perawat datang dan mengatasi keluhan
pasien.
Apakah nilai etik yang sedang dilakukan parawat pada kasus
tersebut ?
a. Care
b. Benefisience
c. Veracity
d. Fedality
e. Otonomi
KUNCINYA
 BERLATIH DENGAN MATERI YANG SESUAI :
perbanyak belajar dengan soal yang tepat

 SUMBER BACAAN HARUS JELAS DAN BENAR-


BENAR SESUAI
 KENALI KEKURANGAN UNTUK TERUS DITAMBAH

HAL INI AKAN MENINGKATKAN INTUISI TERHADAP


KAEDAH SOAL
BE Realistis
 Kenali sifat diri sendiri
 Jangan perfeksionis

Seorang perfeksionis sering ingin mengerjakan pekerjaan


dengan sangat baik sehingga sering merasa kurang puas,
bertahan berlama lama pada satu titik, terkonsentrasi pada
satu soal, kehabisan dan kehilangan banyak waktu
Terima Kasih
Semoga bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai