PENGOLAHAN SINYAL
MAKALAH
PENGOLAHAN SINYAL
(OPERATIONAL
(OPERATIONAL AMPLIFIER)
Dibuat untuk Memenuhi Tugas Praktek Pengolahan Sinyal
di Jurusan Teknik Elektro Program Studi Teknik Elektronika
Oleh :
Puji syukur penulishaturkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat dan karunia-Nyalah penulis dapat menyelesaikan Makalah Praktek
Pengolahan Sinyal mengenai “ Operational Amplifier ” di laboratorium
Elektonika ini tepat pada waktunya.
Pada kesempatan yang baik ini penulis ucapkan terimah kasih kepada Ibu
Dewi selaku dosen pembimbing yang telah membimbing penulis dalam
penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari sepenuhnya makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari rekan-rekan mahasiswa yang
bersifat membangun agar dalam penyusunan laporan selanjutnya dapat lebih
l ebih baik
dari sekarang ini.
Hormat kami,
Penulis
ii
DAFTAR ISI
halaman
HALAMAN JUDUL ..........................................
................................................................
............................................... i
.........................
KATA PENGANTAR.......................................................
....................................................................................... ii
................................
DAFTAR ISI ............................................
..................................................................
.......................................................... iii
....................................
DAFTAR PUSTAKA.........................................
...............................................................
............................................... 35
.........................
iii
DAFTAR TABEL
Tabel halaman
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar halaman
1.1 Rangkaian Dasar Penguat Non-Inverting ...........................................
........................................... 1
2.2 Ekuivalen dari Rangkaian Dasar Non-Inverting ................................
................................ 2
1.3 Konfigurasi Op-Amp Non-Inverting ...........................................
..................................................
....... 4
1.4 Equivalent Potential Divider Network ............................................
...............................................
... 4
1.5 Tegangan Pengikut (Voltage Follower) Non-Inverting ..................... 6
2.1 Rangkaian Penguat Op-Amp Inverting ...........................................
..............................................
... 8
2.2 Penguatan Inverting ............................................
...................................................................
................................
......... 9
2.3 Aliran Arah Arus Penguat Inverting............................................
...................................................
....... 11
v
BAB I
PENGUAT NON-INVERTING
input.
V(+) - V(-) = 0
Maka
V(+) = Vin = V(-)
1
2
Sesuai dengan bunyi golden rule pada Op-Amp, besaran arus adalah :
I +) = I -) = 0
Sesuai dengan hukum arus kirchoff rangkaian diatas mempunyai persamaan arus :
I1 = I2 + I(-)
I1 = I2 + 0
Maka :
I1 = I2
=
2 =
2
3
=
1 – 2
R1 . Vout Vin = Vin . R2
= 1.2
= + . 21
= + .
Maka dengan demikian dapat di hasilkan besarnya penguatan rangkaian non
inverting adalah :
= +
=
Pada rangkaian op-amp yang ditunjukan pada gambar diatas, bahwa inputan
akan langsung dimasukkan pada pin input non-inverting IC Op-Amp. Rangkain ini
dapat digunakan untuk memperkuat isyarat AC maupun DC dengan keluaran yang
tetap sefase dengan masukan. Impedansi masukan dari rangkaian ini berharga
sangat tinggi dengan nilai sekitar 100 MW. Dengan isyarat masukan dikenakan
pada terminal masukan noninverting
noninverting v(+),
v(+), besarnya penguatan tegangan tergantung
pada harga R1 dan R2 yang dipasang. Masukan v(+) dapat disebut juga sebagai
Virtual Ground.
Umpan balik dari penguatan non-inverting dicapai dengan menerapkan
sebagian kecil dari sinyal tegangan output yang kembali ke terminal (-) masukan
feedback melalui Rƒ – R2, yang memproduksi kembali umpan balik negatif.
Konfigurasi loop tertutup ini menghasilkan rangkaian penguat non-inverting
dengan stabilitas yang sangat baik, impedansi masukan yang sangat tinggi, Rin
mendekati tak terhingga, karena tidak ada arus yang mengalir ke terminal masukan
mas ukan
positif, (kondisi ideal) dan impedansi keluaran yang rendah, Rout seperti yang
ditunjukkan di bawah ini.
4
Kemudian, =
= 1 + 2
Kemudian tegangan gain loop tertutup dari Op-Amp non-inverting akan diberikan
sebagai:
Kita bisa melihat dari persamaan di atas, bahwa gain loop tertutup
keseluruhan dari penguat non-inverting akan selalu lebih besar tetapi tidak pernah
kurang dari satu (unity), dan ditentukan oleh rasio nilai-nilai
nilai- nilai Rƒ dan R2. Jika nilai
dari resistor umpan balik Rƒ adalah nol, gain dari penguat akan persis sama dengan
satu (unity). Jika resistor R2 adalah nol gain akan mendekati tak terhingga, tetapi
dalam prakteknya akan terbatas pada penguat operasional loop terbuka gain
diferensial, (Ao).
Jika kita membuat resistor umpan balik, Rƒ sama dengan nol, (Rƒ = 0), dan
resistor R2 sama dengan tak terhingga, (R2 = ∞), maka rangkaian akan memiliki
keuntungan tetap "1" karena semua tegangan output akan hadir pada terminal
masukan inverting (umpan balik negatif). Hal ini kemudian akan menghasilkan
jenis khusus dari rangkaian penguat non-inverting yang disebut dengan Voltage
Follower atau juga disebut "gain penyangga".
Sinyal input akan terhubung langsung ke input non-inverting Op-Amp
sehingga sinyal output tidak terbalik dan membuat tegangan output sama dengan
tegangan input, Vout = Vin. Hal ini kemudian membuat rangkaian tegangan
pengikut idealnya sebagai rangkaian Unity Gain Buffer (Gabungan gain
penyangga) karena sifat isolasi.
Keuntungan dari pengikut tegangan gain adalah bahwa hal itu dapat
digunakan ketika pencocokan impedansi atau rangkaian isolasi lebih penting
daripada amplifikasi karena mempertahankan tegangan sinyal. Input impedansi dari
rangkaian pengikut tegangan sangat tinggi, biasanya di atas 1MΩ karena sama
6
dengan masukan tahanan Op-Amp kali gain (Rin x Ao). Juga impedansi output
yang sangat rendah karena kondisi op-amp ideal yang diasumsikan.
=
= + =
Oleh karena itu Gain, =
= +1
Karena tidak ada arus yang mengalir ke dalam terminal
te rminal input non-inverting,
masukan impedansi adalah tidak terbatas (ideal op-amp) dan juga tidak ada arus
mengalir melalui loop umpan balik sehingga setiap nilai resistansi dapat
ditempatkan dalam loop umpan balik tanpa mempengaruhi karakteristik rangkaian
karena tidak ada tegangan yang lolos di atasnya, nol arus, nol drop tegangan, dan
daya nol.
7
Keluarannya adalah:
= 1 + 0. + .
hal ini karena pada input terdapat
pembagi tegangan.
sehingga:
= + .
BAB II
PENGUAT INVERTING
(100.000 kali) pada kondisi tanpa rangkaian umpan balik. Dalam inverting
amplifier salah satu fungsi pamasangan resistor umpan balik (feedback) dan resistor
input adalah untuk mengatur faktor penguatan inverting amplifier (penguat
membalik) tersebut. Dengan dipasangnya resistor feedback (RF) dan resistor input
(Rin) maka faktor penguatan dari penguat membalik dapat diatur dari 1 sampai
100.000 kali. Untuk mengetahui atau menguji dari penguat membalik (inverting
amplifier) dapat menggunakan rangkaian dasar penguat membalik menggunakan
penguat operasional (Op-Amp) seperti pada gambar berikut.
berikut.
8
9
ini adalah: "Tidak ada arus mengalir ke terminal masukan" dan bahwa "V1 selalu
sama dengan V2". Namun, dalam kenyataanya, kedua aturan ini tidak sepenuhnya
benar.
Hal ini karena persimpangan masukan dan umpan balik sinyal (X) adalah
pada potensi yang sama dengan positif (+) masukan yang nol volt atau GND,
persimpangan adalah "Virtual
"Virtual Earth". Karena cabang GND resistansi masukan d
dari
ari
penguat adalah sama dengan nilai dari input resistor, Rin dan gain loop
loop tertutup dari
penguat inverting dapat diatur oleh rasio dari
dari dua resistor eksternal.
Kemudian dengan menggunakan dua aturan ini kita dapat memperoleh
= +
= =
=
= 1 + 1
0 0 0
= = 0
10
= =
=.
Tanda negatif pada persamaan menunjukkan pembalikan sinyal output
terhadap input seperti 1800 keluar dari fase. Hal ini disebabkan umpan balik yang
negatif dalam nilai. Persamaan
Pers amaan untuk tegangan output Vout juga menunjukkan
bahwa rangkaian linear di alam untuk keuntungan
keuntungan penguat tetap sebagai Vout =
Vin x Gain. Properti ini bisa sangat berguna untuk mengkonversi sinyal sensor
yang lebih kecil untuk tegangan yang jauh lebih besar.
Pada prinsip sebuah penguat operasional (operational amplifier) ideal
memiliki impedansi masukan yang sangat besar hingga dinyatakan sebagai
impedansi masukkan tak terhingga (infinite input impedance). Kondisi penguat
operasional yang memiliki impedansi masukkan tak terhingga tersebut
menyebabkan tidak adanya
adanya arus yang
yang melewati masukkan membalik
membalik (inverting
input) pada penguat opersional. keadaan tak berarus pada masukkan membalik
tersebut membuat tegangan jatuh diantara masukkan membalik dan masukkan tak
membalik bernilai 0Volt. kondisi tersebut menunjukan bahwa tegangan pada
masukkan membalik adalah bernilai 0Volt karena kondisi masukkan
mas ukkan tak membalik
(non-inverting input) yang di hubungkan ke ground. kondisi masukkan membalik
(inverting input) yang memiliki tegangan 0Volt tersebut dinyatakan sebagai
seb agai ground
semu (Virtual Ground).
11
= −
; =
Apabila nilai resistansi feedback (Rf) adalah 10KOhm dan resisntansi input
1 KOhm maka secara matematik besarnya faktor penguatan rangkaian penguat
membalik (inverting amplifier) diatas adalah :
= 10 = 10
= 1
Untuk melakukan pengujian rangkaian penguat membalik (inverting
amplifier) maka tegangan sumber (simetris) +10Vdc diberikan ke jalur +Vcc
sedangkan -10Vdc dihubungkan ke jalur -Vcc. Sebagai sinyal input sebaiknya
menggunakan sinyal input sinusoidal dengan range frekuensi audio (20 Hz – 20
KHz) agar terlihat jelas perbedaan sinyal input dan output rangkaian penguat
membalik ini yang berbeda phase antar input dan outpunya. Dengan nilai resistansi
resis tansi
dan sumber tegangan seperti disebutkan sebelumnya apabila pada rangkaian
penguat membalik diatas diberikan sinyal input sebesar 0,5 Vpp maka idealnya
tegangan output rangkaian penguat membalik (inverting amplifier) ini adalah.
Tegangan keluaran diberikan sebagai Vout = I s x Rƒ. Oleh karena itu, tegangan
output sebanding dengan jumlah arus masukan yang dihasilkan oleh foto-dioda.
BAB III
SUMMING INVERTING
= + + 3 = [ + + 3 ]
14
15
nilai R yang sama, op-amp akan memiliki gain tegangan persatuan dan tegangan
output sama dengan jumlah langsung semua tegangan masukan seperti yang
ditunjukkan:
Jadi apa yang bisa kita gunakan untuk penguat summing inverting
ini?. Jika resistensi masukan dari penjumlahan penguat terhubung ke
potensiometer masing-masing sinyal masukan, maka dapat dicampur secara
CONVERTER (DAC)
19
20
D3 D2 D1 D0 Vout (-V)
0 0 0 0 0
0 0 0 1 1
0 0 1 0 2
0 0 1 1 3
0 1 0 0 4
0 1 0 1 5
0 1 1 0 6
0 1 1 1 7
1 0 0 0 8
1 0 0 1 9
1 0 1 0 10
1 0 1 1 11
1 1 0 0 12
1 1 0 1 13
1 1 1 0 14
1 1 1 1 15
D3 D2 D1 D0 Vout (-V)
0 0 0 0 0.000
0 0 0 1 0.625
0 0 1 0 1.250
0 0 1 1 1.875
0 1 0 0 2.500
0 1 0 1 3.125
0 1 1 0 3.750
0 1 1 1 4.375
1 0 0 0 5.000
1 0 0 1 5.625
1 0 1 0 6.250
23
1 0 1 1 6.875
1 1 0 0 7.500
1 1 0 1 8.125
1 1 1 0 8.750
1 1 1 1 9.375
dalam pengaplikasiannya.
DAC biasanya digunakan dalam pemutar musik untuk mengkonversi data
digital stream menjadi sinyal audio analog. Mereka juga digunakan dalam televisi
dan ponsel untuk mengkonversi data video digital menjadi sinyal video analog yang
terhubung ke driver layar untuk menampilkan monokrom atau warna gambar.
Kedua aplikasi menggunakan DAC di ujung-ujung kecepatan / resolusi trade-off.
Audio DAC berkecepatan rendah yang beresolusi tinggi sementara video DAC
memiliki kecepatan tinggi-rendah dengan jenis resolusi menengah. DAC diskrit
biasanya kecepatannya akan sangat tinggi dan kekuatan
ke kuatan beresolusi rendah, seperti
yang digunakan dalam sistem radar militer. Alat uji kecepatan yang sangat tinggi,
terutama sampel osiloskop , juga dapat menggunakan DAC diskrit.
BAB V
PENGUAT INTEGRATOR
24
25
penuh dalam
dalam waktu T/2 . Akan tetapi jika tetapan waktu
waktu = RC >> T , maka sebelum
kapasitor terisi penuh, tegangan sumber Vs sudah berbalik menjadi negative. Belum
lagi terisi penuh, Vs ( tegangan masukan /tegangan sumber ) sudah berubah tanda,
akibatnya isyarat keluaran akan berupa suatu tegangan yang berbentuk segitiga
(Sutrisno, 1986 : 13). Fungsi dari rangkaian integrator adalah sebagai pengubah
tegangan kotak menjadi tegangan segitiga, atau dapat juga digunakan sebagai
rangkaian filter lulus bawah “LPF -low pass filter” .Bila digunakan sebagai
pengubah gelombang kotak
kota k menjadi segitiga, dimensi konstanta waktu = 10 x T
(periode), dan apabila rangkaian integrator dioperasikan sebagai filter lulus bawah,
- Ramp Generator
Jika kita menerapkan sinyal input yang terus berubah-ubah seperti
gelombang persegi ke input dari sebuah Amplifier Integrator maka kapasitor akan
mengisi dan debit dalam akan menanggapi perubahan sinyal input. Sinyal output
yang dihasilkan ini adalah suatu dari gelombang gigi gergaji yang frekuensinya
tergantung pada konstanta waktu RC dari kombinasi resistor/kapasitor. Jenis
rangkaian ini juga dikenal sebagai Generator Ramp dan fungsi transfer yang
ditunjukan pada gambar dibawah ini:
dari output kembali ke input penguat. Kemudian dengan hanya kapasitor umpan
balik, C, penguat efektif dihubungkan sebagai loop terbuka penguat biasa yang
memiliki gain loop terbuka sangat tinggi sehingga tegangan output jenuh.
Rangkaian ini menghubungkan resistensi bernilai tinggi secara paralel
dengan terus menerus pada pengisian dan pemakaian kapasitor. Penambahan
umpan balik resistor R 2 pada kapasitor, C memberikan rangkaian karakteristik
penguat inverting dengan gain loop tertutup terbatas R 2 / R 1. Hasilnya adalah pada
frekuensi yang sangat rendah bertindak sebagai rangkaian integrator standar,
sedangkan pada frekuensi tinggi kapasitor mengalami short out
out pada resistor
Tidak seperti dc integrator di atas, penguat tegangan output yang pada setiap
saat akan menjadi tak terpisahkan dari bentuk gelombang sehingga ketika persegi
masukan adalah sebuah gelombang sinus, maka output gelombang akan menjadi
segitiga .Untuk sebuah ac integrator , sebuah masukan sinusoida gelombang akan
menghasilkan gelombang sinus yang lain sebagai output yang akan 900 “out-of-
phase”” dengan input yang menghasilkan gelombang cosinus .
phase
Lebih jauh lagi , sketika masukan adalah gelombang segitiga , maka output
akan menjadi gelombang sinusoida juga .Hal ini merupakan dasar dari sebuah
Active Low Pass Filter seperti yang terlihat pada gambar dibawah ini:
BAB VI
PENGUAT DIFFERENSIATOR
ideal, apabila kedua masukan identik (Vid = 0), maka keluaran Vod = 0. Hal ini
disebabkan karena IB1 = IB2 sehingga IC1 = IC2 dan IE1 = IE2. Karena itu tegangan
keluaran (VC1 dan VC2) harganya sama sehingga Vod = 0.
Apabila terdapat perbedaan antara sinyal V1 dan V2, maka Vid = V 1 – V 2.
Hal ini akan menyebabkan terjadinya perbedaan antara IB1 dan IB2. Dengan begitu
harga IC1 berbeda dengan IC2, sehingga harga Vod meningkat sesuai sesuai dengan
besar penguatan Transistor.
Untuk memperbesar penguatan dapat digunakan dua tingkat penguat
diferensial (cascade). Keluaran penguat diferensial dihubungkan dengan masukan
Untuk memperoleh kinerja yang lebih baik, maka keluaran dari pengikut emiter
dihubungkan dengan suatu konfigurasi yang disebut dengan totem-pole. Dengan
menggunakan konfigurasi ini, maka tegangan keluaran X dapat berayun secara
positif hingga mendekati harga Vcc dan dapat berayun secara negatif hingga
mendekati harga Vee. Karena tegangan node terminal Op-Amp dengan yang di
masukan adalah nol, maka saat ini arus yang mengalir melalui kapasitor adalah
seperti berikut :
Muatan listrik pada kapasitor sama dengan kapasitansi tegangan x yang melalalui
kapasitor, yaitu :
= .
Tingkat perubahan pada saat pengisian
=
Tapi dQ/dt adalah kapasitor i saat :
= =
=
= .
Oleh karena itu output tegangan vout adalah konstan -Rf .C kali turunan dari
input tegangan vin terhadap waktu. Tanda minus menunjukkan pergeseran fasa
sebesar 1800 karena masukan sinyal yang terhubung ke terminal dengan masukan
dari Op-Amp.
Penguat differensiator dalam bentuk dasarnya memiliki dua kelemahan
utama dibanding sebelumnya penguat integrator. Salah satunya adalah bahwa hal
itu terdapat ketidakstabilan pada frekuensi tinggi seperti yang disebutkan di atas,
dan yang lainnya adalah bahwa input kapasitif membuatnya sangat rentan terhadap
sinyal noise yang berubah-ubah (tidak beraturan) dan kebisingan dalam rangkaian
sumber yang nantinya akan lebih diperkuat lagi dari sinyal input itu sendiri. Hal ini
karena output sebanding dengan kemiringan tegangan input sehingga beberapa
beber apa cara
membatasi bandwidth untuk mencapai stabilitas loop tertutup diperlukan.
Pada dasarnya satu resistor dan satu kapasitor pada penguat differentsiator keliling
tidak banyak digunakan untuk melakukan fungsi matematika diferensiasi karena
masih terdapatnya dua kesalahan yang telah disebutkan di atas, yaitu
penguat dengan umpan balik resistif pada frekuensi tinggi memberikan “noise
rejection jauh lebih baik. Redaman tambahan frekuensi
” fr ekuensi yang lebih tinggi dicapai
dengan menghubungkan kapasitor Cƒ secara paralel dengan resistor umpan balik,
Rƒ. Hal ini kemudian menjadi dasar dari “ Active High Pass Filter .
”
DAFTAR PUSTAKA
- https://adylambe.wordpress.com/2013/05/01/dac-adc/
- http://basukidwiputranto.blogspot.com/2014/02/aplikasi-penguat-
operasional.html
- http://elektronika-dasar.web.id/percobaan/karakteristik-penguat-membalik-
inverting-amplifier/
- http://elektronika-dasar.web.id/teori-elektronika/dac-digital-to-analog-
convertion/
- http://www.electronics-tutorials.ws/opamp/opamp_2.html
- http://www.electronics-tutorials.ws/opamp/opamp_3.html
- http://www.electronics-tutorials.ws/opamp/opamp_4.html
- http://www.electronics-tutorials.ws/opamp/opamp_7.html
- http://en.wikipedia.org/wiki/Digital-to-analog_converter
- http://ilham-kn.blogspot.com/2013/12/penguat-op-amp-inverting-op-amp-
dan-non.html
- http://ilham-kn.blogspot.com/2013/12/rangkaian-diferensial-dan-
integrator.html
- http://komputasirobotic.blogspot.com/2013/04/rangkaiaan-op-amp.html
- http://komputasirobotic.blogspot.com/2013/04/rangkaiaan-op-amp.html
- http://mazgiyo.blogspot.com/2014/05/penguatnon-inverting-dan-
inverting.html
- http://okheolivhiathiyarara.blogspot.com/2010/10/prinsip-kerja-op-amp.html.
- http://rangkaianelektronika2.blogspot.com/2013/10/op-amp-integrator.html
- http://www.rangkaianelektronika.org/rangkaian-summing-inverting.htm
- http://rizqidiaz.blogspot.com/2012/05/digital-to-analog-converter-dac.html
- http://winna10.blogspot.com/2012/05/laporan-praktikum-diferensiator-
dan.html
- http://zonaelektro.net/dac-digital-to-analog-converter/
35