Anda di halaman 1dari 3

Pembangunan Sebuah Negara Berdasarkan Kemandirian Budaya

Oleh
Jonny Marpaung, Nim : 227024015

Faktor budaya seringkali terlupakan untuk turut dikemas sebagai paket utuh dari
sebuah pembangunan padahal budaya seringkali mempengaruhi bagaimana perilaku
masyarakat didalam gaya hidupnya, misalnya untuk kehidupan sosial maupun
berekonomi. Korelasi Antara budaya dan kualitas pembangunan memang terkadang
sulit dideskripsikan melalui pendekatan statistik, pasalnyaa produk budaya cenderung
lebih dekat sebagai data kualitatif sedangkan indikator kualitas pembangunan dipaksa
untuk serba terukur.
Pembangunan di negara Indonesia selama ini lebih banyak bertumpu pada orientasi
ekonomi dan pembangunan infrastruktur, disisi lain permasalahan yang dihadapi
bangsa semakin kompleks ditambah lagi dengan situasi pandemic dunia yang memukul
seluruh sendi kehidupan, gagasan mengenai kemandirian budaya untuk mencapai
tujuan nasional menjadi sangat penting. Jalan kebudayaan adalah arah pembangunan
yang bersandar pada kebudayaan untuk mencapai tujuan nasional yang tercantum
dalam pembukaan UUD 1945. Sumber-sumber kebudayaan negara bisa digunakan
untuk membangun keadilan sosial dan ketertiban nasional. Beberapa antropolog
mendefinisikan budaya sebagai paket pengetahuan, kepercayaan seni, norma/moral,
pengalaman dan kebiasaan yang bersifat turun temurun dalam suatu
organisasi/komunitas masyarakat. Belum ada tanda-tanda bagaimana produk budaya
bisa kita olah sebagai potensi pembangunan. Pembangunan adalah sebuah proses
mempercepat perubahan sosial disetiap negara yang kurang maju untuk mengejar
ketertinggalan agar menyamai pembangunan negara-negara maju. Menjadikan sebagai
langkah berpijak dalam pembangunan sebuah negara adalah sebuah kepatutan namun
demikain tanpa arah yang jelas dasar berpijak tersebut akan perlahan bermetemoforsa
tanpa bentuk sehingga dikhawatirkan tidak lagi menjadi kekuatan namun sebaliknya.
Negara Sebagai Pandu Kebudayaan
Setelah UU No. 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan disahkan, Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan RI melalui Direktorat Jenderal Kebudayaan terus berupaya
untuk membangun ekosistem kebudayaan Indonesia sebagai Dasar hidup dan
pembangunan bangsa. Berangkat dari pernyataan “Negara tidak menciptakan
kebudayaan, masyarakat yang menciptakan,” maka negara mulai memfasilitasi upaya-
upaya penyusunan rancangan kebudayaan sebagai haluan negara Indonesia. Dimulai
dari penyusunan Strategi kebudayaan yang berasal dari masyarakat melalui pokok-
pokok Pikiran Kebudayaan Provinsi dan bermuara menjadi Strategi Kebudayaan yang
ditetapkan dalam Kongres Kebudayaan Indonesia 2018 untuk dijadikan sebagai
Rencana Induk Pemajuan Kebudayaan yang akan digunakan selama 20 Tahun lamanya.
Menempatkan Pembangunan Sebuah Negara Berdasarkan Kemandirian Budaya sebagai
landasan pembangunan berarti setiap lini pembangunan Indonesia harus arif terhadap
budaya itu sendiri, kebudayaan sejatinya mencakup semua aspek dalam kehidupan
manusia maka sudah seyogyanya kebudayaan dilibatkan dalam setiap sektor
pembangunan negara.
Semangat Pembangunan Sebuah Negara Berdasarkan Kemandirian Budaya muncul
pada Pertemuan Tingkat Menteri di Bidang Kebudayaan G20 di Magelang Jawa Tengah
(13/9/2022), pertemuan itu dihadiri negara-negara anggota G20 seperti China dan
Amerika serta Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan Perserikatan
Bangsa-bangsa (UNESCO). Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI
Nadiem Anwar Makarim mengungkapkan, Kebijakan berbasis budaya adalah kunci
menciptakan pembangunan berkelanjutan dengan manfaat nyata, tidak hanya dari segi
ekonomi, tetapi juga sosial dan lingkungan (Kompas, 14 September 2022).
Dalam proses pembangunan selama ini, kebudayaan cenderung diabaikan bahkan kerap
dikesankan sebagai faktor penghambat, pembangunan seolah hanya didorong dan
tertuju pada hitung-hitungan ekonomi untung rugi yang serba pragmatis padahal
kebudayaan sejatinya justru menjadi modal penting dalam pembangunan. Konsep
kebudayaan disini tidak melulu terkait ekspresi seni budaya tetapi juga mencakup
semua hasil budi daya manusia termasuk sejarah, kearifan lokal, dan lingkungan hidup
dan jika didasari kesadaran itu proses pembangunan bakal berjalan selaras dengan
kehidupan masyarakat bangsa dan negara.
Negara Indonesia Sebagai Daya Tarik Bangsa Asing
Negara Indonesia memiliki keragaman budaya yang membuat daya tarik tersendiri bagi
negara-negara asing, selain itu Indonesia menjadi salah satu tujuan bagi wisatawan
asing, contohnya Kebudayaan di Bali merupakan salah satu daya tarik wisatawan untuk
berkunjung ke Bali dan banyaknya wisatawan yang berkunjung ke Bali mampu
meningkatkan perekonomian masyarakat setempat serta negara Indonesia.
Mengembangkan Kemandirian Budaya
Kebudayaan nasional yaitu kebudayaan yang didukung oleh sebagian besar warga
negara yang memiliki sifat khas dan dibanggakan serta memberikan identitas terhadap
pembangunan sebuah negara yang mandiri, budaya nasional Indonesia adalah budaya
yang dihasilkan oleh bangsa Indonesia sendiri sejak zaman dahulu hingga sekarang,
menjadi sesuatu yang dibanggakan serta memiliki nilai yang khas dan menjadi identitas
negara Indonesia. Salah satu kemandirian budaya Indonesia adalah pakaian batik. Pada
saat ini batik dikembangkan diseluruh Indonesia, pada masa lalu seni membatik lebih
banyak dikembangkan di Jawa khususnya Jawa Tengah dan pada saat ini masyarakat di
berbagai daerah Wilayah negara Indonesia memiliki motif batik yang diambil dari motif
karya seni dari daerah tersebut.
Bagaimanapun, pandemi yang mendera semua negara di dunia selama 2 (Dua) tahun
lebih telah memperlambat jalannya pembangunan dan sendi-sendi kehidupan. Ekspresi
kebudayaan memiliki pendaran energi yang menghibur, menggembirakan, memantik
semangat hidup serta mencerahkan, Jika sprit dan nilai-nilai itu dibangkitkan
masyarakat bangsa dan negara akan lebih sehat semakin bersemangat untuk menjadi
kretaif serta giat menata kehidupan lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai