Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH PENGANTAR PENDIDIKAN

“Subjek Dan Objek Pendidikan”

Disusun oleh

Kelompok 1:

1. Maila Safitri : 231186206088


2. Maya Audina : 231186206091
3. Meiza Adilla : 231186206092

Dosen Pengampu:

Zulqoidi R. Habibie, M,Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

MUARA BUNGO

2023
Subjek Dan Objek Pendidikan

Pada dasarnya baik pendidikan maupun pengajaran merupakan proses atau


pergaulan yang melibatkan dua variabel yaitu pendidik (pengajar, pembelajar) dan
si terdidik (siswa, murid, si belajar, pebelajar). Antara dua variabel tersebut terjadi
hubungan pengaruh dari orang dewasa terhadap anak muda atau dari pembelajar
terhadap pebelajar, yang disebut kewibawaan.

1. Subjek pendidikan

Subyek pendidikan adalah pendidik (pengajar, pembelajar). Dalam pendidikan arti


umum, yang disebut pendidik adalah orang dewasa yang susila atau manusia yang
telah menjadi pribadi seutuhnya atau manusia yang telah berbudaya. Hal ini
sejalan dengan definisi pendidikan yang mengatakan bahwa pendidikan adalah
proses pendewasaan anak muda yang belum dewasa (Langeveld).

2. Objek pendidikan

Objek pendidikan adalah anak didik (siswa, murid). Anak didik adalah
mereka yang sedang mengalami proses dididik. Mereka adalah manusia muda
yang belum dewasa, dalam proses menuju kedewasaan, manusia yang dalam
proses memanusiakan dirinya menjadi manusia seutuhnya, manusia yang sedang
dalam proses pembudayaan atau membudayakan dirinya menuju manusia yang
beradat. Menurut Drost mereka itulah manusia yang perlu dibentuk: kanak-kanak
, anak, remaja, pemuda, usia antara 0 sampai 20 tahun.

3. Anak didik sebagai objek sekaligus subjek

Dilihat dari posisinya sebagai manusia yang dididik , anak didik adalah
objek pendidikan karena ia menjadi sasaran, arah dari tindakan pendidik.
Walaupun demikian, anak didik bukanlah benda mati yang pasif, yang dapat
dimanipulasi oleh pendidik sesuai keinginan pendidik, melainkan dia adalah
pribadi, orang yang memiliki potensi diri untuk tumbuh dan berkembang, bersifat
aktif, mampu memilih dan menentukan sendiri secara bebas. Pengaruh anak didik
atas seorang murid diberikan oleh dirinya sendiri bersama orang tua, para teman
sebaya, guru, tetangga, artis di televisi, penyiar radio dan sebagainya. Dengan
demikian, anak didik juga sebagai subjek, yang menentukan dirinya sendiri dan
menjadi pokok, fokus dalam proses pendidikan.

Indonesia merupakan negeri yang berbhineka. Kebhinekaan ini adalah


potensi sekaligus dapat menjadi sumber masalah dalam kehidupan. Kebhinekaan
mewujud potensi manakala tercipta keharmonisan. Menciptakan keharmonisan
menjadi tugas bersama setiap masyarakat. Agar masyarakat berperan dalam
menciptakan keharmonisan dalam kebhinekaan perlu upaya penanaman akan
nilai-nilai harmonisasi dalam kebhinekaan. Upaya penanaman nilai-nilai itu akan
berhasil dengan baik jika masyarakat menempatkan dirinya sebagai subjek.

Dua unsur manusia yang menjadi sasaran pendidikan adalah unsur materi
(jasmani) dan immateri (akal, ruh, dan jiwa). Pengetahuan (kognitif) akan
dihasilkan oleh pikiran manusia yang dipelihara dan dibimbing. Ia akan
mengembangkan kecakapan (psikomotorik) dan kesucian dan kesopanan (afektif)
sebagai hasil dari perkembangan fisik dan mentalnya masing-masing.

Esensi paedagogik adalah pendidikan yang dilakukan manusia terhadap


manusia lainnya dengan menggunakan berbagai perangkat yang relevan agar
terjadi perubahan pada diri objek didik ke arah yang lebih baik. Kegiatan
pendidikan hanya dapat dilakukan manusia, sedangkan makhluk lainnya berupa
hewan tidak memungkinkan terlibat di dalamnya, baik sebagai objek terlebih lagi
sebagai subjek. Dikatakan demikian sebab pendidikan tidak sebatas melibatkan
potensi fisik, melainkan pula psikhisnya. Secara psikologis, manusia memiliki
akal pikiran, perasaan, dan nafsu, dengan potensi tersebut menjadi modal yang
sangat besar untuk menjalankan kegiatan pendidikan. Potensi itu tidak dimiliki
oleh hewan yang menyebabkan terhalang untuk terlibat dalam kegiatan
pendidikan. Mamang manusia dan hewan keduanya memiliki nafsu, namun
berbeda satu sama lain. Nafsu hewan sebatas mendorong untuk memenuhi
kebutuhan biologisnya seperti makan, minum, hubungan seksual, dan menghindar
dari gangguan, sedangkan nafsu manusia sangat kompleks, mulai yang bersifat
buruk sampai yang bersifat sangat mulia yakni dorongan untuk berhubungan
dengan Tuhan.

Sebagai objek pendidikan, manusia khususnya anak-anak menjadi sasaran


untuk melaksanakan proses pendidikan. Sedang-kan sebagai subjek pendidikan,
manusia bertanggung jawab menyelenggarakan pen-didikan. Setiap manusia harus
mendapatkan pendidikan yang menyentuh dimensi dasar kemanusiaan. Melalui
pendidikan akan dihasilkan manusia-manusia yang mempunyai nilai moral bagus.
Mendidik manusia bermaksud mendidik insaniah manusianya. Insaniah manusia
terdiri dari empat elemen, yaitu akal, roh atau hati, nafsu dan fisikal atau jasmani.
Keempat-empat elemen inilah yang perlu dididik dan dibangunkan.
Kesimpulan

Subjek dan objek pendidikan merupakan inti dari pendidikan sebagai


proses. Perlu dibedakan pengertian arti luas atau arti umum yang terkaid dengan
tindakan mendidik dan pendidikan dalam arti yang khusus atau terbatas yang
terkait dengan tindakan mengajar. Singkatnya perlu di bedakan antara pendidikan
dan pengajaran. Dengan demikian, dalam kaitannya dengan subjek dan objek
pendidikan, dan subjek dan objek pengajaran.

Pada dasarnya baik pendidikan maupun pengajaran merupakan proses atau


pergaulan yang melibatkan dua variabel yaitu pendidik ( pengajar, pembelajar )
dan si terdidik ( siswa, mmurid, si belajar, pembelajar ).
DAFTAR PUSTAKA

Sudharso. dkk. 2009. Pengantar Ilmu Pendidikan. Semarang


Maya.
Redmon Windu Gumati (2020) Jurnal pendidikan indonesia
Vol. 1 no 2 oktober 2021.
Gojali,Nanang.2004.Pendidikan dan Sains.Jakarta : PT,Rineka
Cipta.
https://japendi.publikasiindonesia.id/index.php/japendi/article/
view/20.
Jurnal Edukasi,july 2018.
Jurnal pendidikan Indonesia, Oktober 2020.
Hamzah fathani, Al Daulah jurnal Desember 2016.
Aisyah Anggraeni, pelita bangsa pelestari 2020.
Hasbullah. 2008. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta:
RajaGrafin-do Persada.
Hendrizal. 2018. Mengulas Masalah Pendidikan. Padang:
LPPM Universitas Bung Hatta.

Anda mungkin juga menyukai