Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Berkurangnya lapisan ozon pada atmosfer menyebabkan radiasi sinar
ultraviolet (UV) semakin meningkat. Spektrum sinar UV pada radiasi matahari
dibagi menjadi 3 rentang panjang gelombang yaitu UV A (320 – 400 nm), UV B
(280 – 320 nm), dan UV C (100 – 28 nm) [1]. Panjang gelombang yang pendek
dari UV C sepenuhnya dapat diblokir oleh ozon, molekul oksigen, dan uap air
yang ada di atmosfer, sehingga sinar UV dari matahari yang meradiasi bumi
mengandung 95% UV A dan 5% UV B [1, 2]. UV A bahkan dapat menembus
sampai ke lapisan subkulit, sedangkan UV B dapat menembus lapisan epidermis
permukaan kulit. Radiasi sinar UV A dan B ini dapat menyebabkan sunburn dan
kerusakan DNA pada kulit [3]. Kerusakan DNA ini dapat menyebabkan kanker
kulit.
Resiko kerusakan kulit akibat radiasi UV A dan UV B dapat dihindari
dengan penggunaan kosmetik. Pada era modern seperti saat ini, kosmetik
merupakan kebutuhan yang sangat penting terutama bagi kaum wanita.
Penggunaan kosmetik tidak hanya dilihat dari sudut pandang estetika, tetapi juga
dipandang dari sisi kesehatan. Kandungan tabir surya pada kosmetik dapat
mengurangi resiko kanker kulit. Oleh sebab itu, banyak peneliti mengembangkan
bahan-bahan yang terkandung dalam kosmetik, terutama tabir surya. Bahan-bahan
organik yang sering digunakan sebagai material tabir surya dapat menyebabkan
iritasi pada kulit. Pada tahun 2018, Environmental Working Group (EWG)
melaporkan bahwa dua pertiga dari tabir surya tersedia di Amerika Serikat
mengandung bahan kimia yang berbahaya bagi lingkungan dan sebagian besar
merupakan filter berbahan organik [4]. Filter organik memiliki efek hormonal
negatif pada hewan [5]. Meskipun ada belum ada efek yang diketahui pada
manusia, sehingga diperlukan penelitian yang lebih mendalam mengenai
penggunaan bahan inorganik sebagai bahan dasar tabir surya. Selain kanker kulit
yang disebabkan radiasi sinar UV, infeksi bakteri juga dapat menyebabkan
kerusakan lapisan kulit. Udara kotor dan lembab membuat bakteri berkembang
dengan cepat. Bakteri yang paling sering menginfeksi kulit adalah
Staphylococcus dan Streptococcus yang menyebabkan ruam kemerahan Oleh
karena itu, diperlukan kosmetika yang multifungsi, tidak hanya melindungi kulit
dari radiasi sinar UV tetapi juga berfungsi sebagai antibakteri. Kosmetik
multifungsi ini dapat diaplikasikan pada multifunctional lotion.
Material inorganik berbasis semikonduktor seperti TiO 2 dan ZnO telah
terbukti aman digunakan sebagai dasar kosmetik melalui aktivitas fotokatalitik
[4]. TiO2 dan ZnO memiliki celah energi yang cukup lebar untuk menyerap sinar
UV sehingga efektif sebagai UV filter. Namun, diperlukan penelitian lebih lanjut
untuk memodifikasi material tersebut agar dapat bekerja dalam satu
mutifunctional lotion yang tidak hanya melindungi kulit dari radiasi sinar UV
tetapi juga melindungi dari infeksi bakteri.
Unsur Ag biasa digunakan sebagai dopan logam pada semikonduktor
fotokatalis yang berfungsi sebagai electron trapper sehingga proses fotokatalitik
berlangsung lebih efektif. Selain itu, penambahan unsur Ag juga dapat berfungsi
sebagai zat antibakteri [6]. Namun yang menjadi masalah adalah proses reduksi
ion Ag yang biasanya menggunakan bahan pereduksi kimiawi yang berbahaya,
beracun, dan mahal.
Pada penelitian ini akan difokuskan pada pengembangan semikonduktor
TiO2 dan ZnO yang didopan nanopartikel Ag dengan memanfaatkan ekstrak daun
gambir sebagai bahan pereduksi alami. Material tersebut akan digunakan sebagai
tabir surya dan zat antibakteri yang akan bekerja secara fotokatalitik.
1.2 Rumusan Masalah
Penelitian ini merupakan suatu bentuk usaha untuk memodifikasi bahan
semikonduktor TiO2 dan ZnO sebagai tabir surya dan zat antibakteri dalam
multifunctional lotion sebagai salah satu kosmetik untuk melindungi kulit dari
radiasi sinar UV A dan UV B, sekaligus infeksi bakteri. Permasalahan dalam
penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Bagaimana kinerja ekstrak daun gambir sebagai pereduksi ion Ag pada
komposit Ag/TiO2 dan Ag/ZnO?

2
2. Bagaimana pengaruh dopan Ag terhadap kinerja TiO2 dan ZnO sebagai
tabir surya dan zat antibakteri?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Menganalisis kinerja ekstrak daun gambir dalam mereduksi ion Ag pada
komposit Ag/TiO2 dan Ag/ZnO
2. Menganalisis pengaruh penambahan dopan Ag pada kinerja TiO2 dan
ZnO sebagai sebagai tabir surya sekaligus zat antibakteri
1.4 Ruang lingkup
Pada penelitian ini diberi batasan-batasan agar terfokus pada tujuan. Ruang
lingkup pada penelitian ini adalah :
1. Pereduksi dibatasi hanya menggunakan ekstrak daun gambir dan
perbandingan kinerjanya dengan pereduksi sintetis NaBH4 berdasarkan
penelitian sebelumnya
2. Bahan semikonduktor yang digunakan adalah TiO2 dan ZnO
3. Dopan Ag yang ditambahkan berasal dari AgNO3
4. Metode penambahan dopan dilakukan dengan metode green synthesis
5. Uji kinerja Ag/TiO2 dan Ag/ZnO dibatasi pada daya absorpsi sinar UV
dan disinfeksi bakteri secara fotokatalitik.

Anda mungkin juga menyukai