Pekerjaan:
TAMBANG TERBUKA BATUBARA
PT KALIMANTAN PRIMA PERSADA SITE RANTAU KALIMANTAN
SELATAN
Topik Bahasan:
Evaluasi Geometri Peledakan Terhadap Fragmentasi Batuan Hasil
Peledakan Lapisan Tanah Penutup (Overburden) di Pit Aghatis
PT Kalimantan Prima Persada Jobsite HJUR,
Rantau, Kalimantan Selatan
Oleh:
YULIA MINARA
TM/NIM : 2016/16137020
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
PADANG
2020
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTEK LAPANGAN INDUSTRI
Oleh:
(Darmansyah)
Group Leader Drill & Blasting
Mengetahui,
Superintendent Departement Engineering
PT Kalimantan Prima Persada
ii
LEMBAR PENGESAHAN
KEGIATAN PRAKTEK LAPANGAN INDUSTRI
Dosen Pembimbing:
iii
BIODATA
A. Data Diri
Nama : Yulia Minara
BP/NIM : 2016/16137020
Tempat/Tanggal Lahir : Batam, 12 Juli 1997
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Nama Bapak : Hendri Jhoni
Nama Ibu : Zarnetty Vendra
Jumlah Bersaudara : 3 (Tiga)
Alamat : Mungguk Batubasa, Kel. III Koto Aur Malintang,
Kec. IV Koto Aur Malintang, Kab. Padang
Pariaman, Sumatera barat, Indonesia
E-mail/HP : yuliaminara3@gmail.com / 082387726048
B. Data Pendidikan
2004 – 2009 : SD Negeri 005 Sei Beduk
2009 – 2010 : SD Negeri 09 IV Koto Aur MAlintang
2010 – 2013 : SMP Negeri 1 Lubuk Basung
2013 – 2016 : SMA Negeri 1 Lubuk Basung
2016 – Sekarang : Teknik Pertambangan Universitas Negeri Padang
C. Laporan PLI
Tempat PLI : PT Kalimantan Prima Persada
Tanggal PLI : 10 Juli s/d 27 Agustus 2018
Topik PLI : Evaluasi Geometri Peledakan Terhadap
Fragmentasi Batuan Hasil Peledakan Lapisan
Tanah Penutup (Overburden) di Pit Aghatis
PT Kalimantan Prima Persada Jobsite HJUR,
Rantau, Kalimantan Selatan
Yulia Minara
2016/16137020
iv
RINGKASAN
v
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan rahmat, nikmat, karunia, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan Pengalaman Lapangan Industri (PLI) yang berjudul
“Evaluasi Geometri Peledakan Terhadap Fragmntasi Batuan Hasil Peledakan
Lapisan Tanah Penutup (Overburden) di Pit Agathis PT Kalimantan
Prima Persada Jobsite HJUR, Rantau, Kalimantan Selatan”. Kegiatan
Praktek Lapangan Industri dilaksanakan di Rantau, Kalimantan Selatan pada
tanggal 10 Juli – 22 Agustus 2019.
Laporan PLI ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi
kurikulum yang ada pada Fakultas Teknik Program Studi S1 Teknik Pertambangan
Universitas Negeri Padang. Laporan ini disusun berdasarkan pengamatan
dilapangan, laporan hasil penelitian sebelumnya, literatur dari berbagai referensi
yang ada kaitannya dengan pertambangan dan masukan berupa saran, kritik yang
membangun dari segala pihak.
Banyak pihak yang telah membantu, memberi dukungan, dan
memperlancar pengerjaan dan penyelesaian laporan ini, baik secara langsung
maupun tidak langsung. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Orang tua dan keluarga penulis yang senantiasa memberi doa dan dukungan
baik secara moril dan materi dan memberikan pengaruh besar dalam
terlaksananya kegiatan PLI Penulis.
2. Bapak Ali Basrah Pulungan, ST., MT., selaku Kepala Unit Hubungan Industri
Fakultas Teknik Universitas Neger Padang.
3. Ibuk Hj. Fadhillah, S.Pd., M.Si, selaku Ketua Jurusan Teknik Pertambangan
Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang.
4. Bapak Drs. Bambang Heriyadi, MT, selaku Koordinator PLI Jurusan Teknik
Pertambangan Fakultas Teknik Universitas Neger Padang dan
5. Bapak Dedi Yulhendra, ST, MT, selaku Dosen Pembimbing PLI, yang selalu
membimbing dan memberikan masukan untuk penulis menyelesaikan laporan
ini.
vi
6. Pak Arditya Koesnindar selaku Project Manager di PT Kalimantan Prima
persada Jobsite HJUR.
7. Pak Eko ., selaku Departemen Head Produksi dan Pak Eko Prastono selaku
Section Head Produksi PT Kalimantan Prima Persada Jobsite HJUR.
8. Pak Dwi Rusdianro dan tim dari Departemen Engineering PT Kalimantan
Prima Persada Jobsite HJUR.
9. Pak Darmansyah, selaku Grup Leader/Supervisor Drilling and Blasting dan
pembimbing penulis selama melakukan kegiatan PLI.
10. Pak Dwi Rusdianto, Pak Fuad Antami, dan Pak Bayu Hermawan Wicaksono
selaku mentor penulis selama melakukan kegiatan PLI.
11. Seluruh Staff dan Karyawan PT Kalimantan Prima Persada.
12. Asep Triyanda yang selalu memberikan motivasi dan semangat sehingga
penulis dapat menyelesaikan kegiatan PLI dengan baik.
13. Senior dan teman-teman yang telah membantu dalam penulisan laporan ini.
Penulis sangat menyadari bahwa Laporan PLI ini masih banyak
kekurangan dan kelemahan. Oleh karena itu penulis sangat menerima kritik dan
saran yang membangun agar laporan ini dapat bermanfaat bagi yang membaca.
Yulia Minara
2016/16137020
vii
DAFTAR ISI
Halaman
BIODATA ............................................................................................ iv
RINGKASAN ....................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN
viii
B. Deskripsi Perusahaan ...................................................... 6
4. Struktur Organisasi
PT Kalimantan Prima Persada .................................. 13
ix
2. Mekanisme Pecahnya Batuan Akibat Peledakan ....... 80
x
BAB III PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
9. Rancangan usulan geometri peledakan menurut teori R.L Ash .... 115
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
14. Pengupasan tanah pucuk (top soil) dengan Excavator PC300 ...... 31
xiii
19. Proses dumping HD785 di disposal ............................................ 35
xiv
42. Compactor ................................................................................. 47
48. Pelaksanaan induksi SHE (HIRA, TSP, dan First aid) ................ 54
xv
65. (kiri-kanan) Elektrik detonator dan lead wire............................. 66
74. Setting fleet campuran antara HD 785 dan HD465 dengan loader
Excavator PC1250-SP ................................................................ 76
82. Letak air decking dalam percobaan R. Frank Chiappeta ............. 102
85. Grafik presentase lolos ukuran bucket peledakan aktual .............. 111
xvi
87. Grafik perbandingan hasil peledakan aktual dengan
peledakan rancangan usulan ....................................................... 120
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
xviii
BAB I
PENDAHULUAN
salah satu lembaga pendidikan yang bertugas menghasilkan tenaga kerja yang
lulusan yang tidak hanya memahami ilmu pengetahuan dan teknologi secara
wajib yang harus diambil oleh setiap Mahasiswa Jurusan Teknik Pertambangan
sudah ditetapkan oleh pihak Unit Hubungan Industri (UHI). Salah satu syarat
Semester (SKS) sebanyak 120 SKS dengan IP komulatif ≥ 2.0. Kegiatan PLI
dilaksanakan sebagai syarat yang harus dipenuhi oleh setiap Mahasiswa untuk
1
2
dan teknologi yang tidak diperoleh pada Perguruan Tinggi dan juga mampu
Indonesia. Pada Jobsite HJUR ini PT Kalimantan Prima Persada berkerja sama
a. Menumbuhkan sikap disiplin dalam dunia kerja dan etos kerja sebagai
industri pertambangan.
Mahasiswa.
a. Mahasiswa
b. Universitas
c. Perusahaan
Industri
sebagai berikut:
a. Orientasi
b. Praktek
pertimbangan.
atau kejuruan.
B. Deskripsi Perusahaan
1. Sejarah Perusahaan
Selatan. KPP didirikan dengan maksud sebagai second layer PAMA dalam
sebuah anak perusahaan yang bisa mengambil pasar yang berbeda dari
study & ekplorasi) hingga proses penjualan (marketing & sales). Dalam
Heavy Equipment Mining & Energi Group yang pada awalnya diprakasai
oleh Uneted Tractors (UT). Selain berasal dari PAMA, saham kepemilikan
revenue, diakhir 2014 KPP telah berhasil mencapai pendapatan sebesar 3,5
Milyar Dollar jauh berpuluh kali lipat dari revenue yang didapakan di
diantaranya adalah:
c. Website : http://www.kppmining.com
d. Logo :
a. Visi
waktu.
sekitar.
b. Misi
pemangku kepentingan.
c. Budaya kerja
1) Competence
2) Integrity
3) Synergy
4) Safety
Project Manager
Departemen Head
Section Head
HJUR Rantau dipimpin oleh satu orang Project Manager yaitu Bapak
Junaedi.
c. Engineering Department
dan membawahi tiga divisi. Pertama, divisi mine plan yang bertugas
f. Production Department
g. Plant Department
Purnomo.
a. Lokasi kerja
(a)
18
(b)
Sumber: PT Kalimantan Prima Persada
Gambar 5. Map lokasi kerja (a) Peta topografi lokasi kerja (b)
PT Kalimantan Prima Persada Jobsite HJUR
Prima Persada Jobsite HJUR terdapat tiga buah pit yang masih
beroperasi, yaitu Pit Agathis, Pit Cendana dan Pit Mahoni Selatan.
19
Dengah shift kerja dua kali yaitu pukul 07.00-18.00 WITA dan pukul
18.00-07.00 WITA.
b. Kesampaian daerah
dan sekitarnya juga beriklim tropis yang dipengaruhi oleh dua musim
yaitu musim kemarau dan musim hujan. Musim hujan terjadi pada
Daerah Rantau memiliki curah hujan yang lumayan tinggi dan sedang
Bulan
membagi stratigrafi dimulai dari tua ke muda yaitu: satuan Pra Tersier,
Lokasi Penelitian
litologi terdiri dari batu pasir, batu lanau dan batubara yang
secara selaras di atas Formasi Berai dan pada bagian bawah dari
terdiri dari batu lempung, batu pasir kuarsa, batu lanau dengan sisipan
terdiri dari batu pasir, batu lempung, batu lanau dan hasil pelapukan
bekerja erosi yang sangat kuat oleh sungai. Sehingga untuk batuan
mengalami.
perselingan antara batu lempung dan batu lanau dengan sisipan batu
penyusun:
1) Batu lempung
2) Batu lanau
3) Batu Pasir
4) Batubara
penelitian, yang berupa data singkapan maka daerah ini tersusun oleh
Persada Jobsite HJUR yaitu berjenis sub bituminous dapat dilihat pada
untuk bulan agustus 2019. Batubara pada Jobsite HJUR ini berwarna
memiliki kandungan kalori 3800 – 4200 kkal yang dapat dilihat pada
Gambar 10.
27
a. Survey lapangan
semaksimal mungkin.
HJUR dilakukan setiap hari oleh Team Survey untuk memantau sejauh
metode zig zag, karena metode itu cocok untuk daerah penambangan
berbukit dan datar. Hasil kegiatan land clearing pada Pit Ahgatis
land clearing selesai, dimana tanah yang dikupas berada paling atas
soil yaitu bank soil. Top soil yang terkumpul akan dipergunakan
sebagai lapisan teratas pada lahan disposal yang telah berakhir dan
Gambar 16.
(loading) terdiri dari berbagai cara yaitu top loading (bench loading),
posisi alat muat yang lebih tinggi dibandingkan dengan posisi alat
Komatsu PC850.
Gambar 17.
angkut Komatsu HD785 yang berkapasitas 100 ton atau 45 bcm dan
Batubara yang diangkut dari Pit akan ditimbang terlebih dahulu agar
i. Reklamasi
3. Peralatan Tambang
1) Excavator
3) Dump truck LD
dengan kapasitas 28 ton seperti Gambar 33. Dan dump truck yang
Gambar 35.
1) Motor Grader
Gambar 36.
44
2) Bulldozer
3) Tower Lamp
Gambar 38.
4) Water Truck
5) Compactor
6) Fuel Truck
7) Legra
45.
berikut :
kegiatan yang berhubungan antara satu dengan yang lainnya, mulai dari awal
industri.
berikut:
a. Kegiatan orientasi
pada tanggal 15 Juli 2019 dan Alat Pelindung Diri (APD) pada
b. Kegiatan Harian
rutin setiap hari rabu jam 07.00 WITA yang dipimpin oleh
55
dalam bekerja baik itu kesalamatan untuk diri sendiri dan juga
(a)
(b)
Gambar 50. (a)(b) Kegiatan daily meeting
antara lain:
58
(Gambar 52).
b) Preparasi
Gambar 53.
59
Gambar 54.
Gambar 56.
61
Peledakan
dan peak velocity sum (pvs). Sedangkan untuk bunyi data yang
MicromateTM.
bila diperlukan.
berakhir.
diantaranya, yaitu:
71
Gambar 69.
72
c) Software AutoCAD
Gambar 70.
dilapangan (supervisor).
Kalimantan Selatan.
sebagai berikut:
selesai.
2. Keterlambatan pemberian Mine & Port Permit dan alat pelindung diri dari
G. Temuan Menarik
1. Adanya jalan warga yang memotong jalan hauling batubara dari pit
yang lewat karena warga adalah prioritas utama untuk melewati jalan
2. Adanya antrian alat angkut overburden dan alat angkut batubara, dapat
3. Adanya setting fleet pada loader dan hauler pengupasan overburden yang
Gambar 74.
4. Adanya aktivitas loading dan pemboran kurang dari 40 meter, dapat dilihat
kegiatan PLI di Pit Agathis terdapat fragmentasi yang dapat dilihat pada
Gambar 76.
batubara. Saat ini KPP memiliki beberapa job site yang sedang berjalan, salah
satunya adalah job site HJUR di Desa Cabe, Kec. Rantau, Kalimantan Selatan.
Pada job site HJUR, KPP berkerja sama dengan owner PT Bhumi Rantau
Energi (BRE).
masih beroperasi yaitu Pit Mahoni, Pit Aghatis, dan Pit Cendana. Metode
metode peledakan karena nilai kekerasan batuan penutup yang tinggi, sehingga
material dari batuan induknya agar ukuran fragmentasi yang dihasilkan dapat
78
79
dengan sedikit bongkahan (<15% dimensi batuan 100 cm), diperoleh dinding
batuan yang stabil dan rata (tidak ada overbreak, overhang, retakan-retakan),
yang minim”.
Geometri peledakan yang telah diterapkan yaitu diameter lubang 7,875 inchi,
Powder Factor (PF) 0,10 – 0,17 kg/m3, dan air decking 0,8 m.
mengangkat judul topik bahasan pada laporan PLI, yaitu Evaluasi Geometri
B. Kajian Teoritis
1. Kegiatan Peledakan
excavator.
Gambar 77.
: Tegangan tangensial
: Tegangan radial.
: Tegangan tarik.
Lubang ledak
Batas bidang bebas
3. Geometri Peledakan
fragmentasi batuan yang sesuai dengan ukuran alat peremuk, tanpa adanya
tinggi jenjang.
a. Burden (B)
jenis atau densitas 160 lb/cuft (2,65 ton/m3), tidak lain dari densitas
memiliki berat jenis (SG) 1,20 gr/cc dan kecepatan detonasi (VoD)
12.000 fps (3.657,60m/s) dan burden ratio (Kb) standar yaitu 30. Kb
tidak sama dengan ukuran standar, maka harga Kb Standar itu harus
1/3
Dstd 1/3 SG. Ve2
Af1 = ( ) dan Af2 = ( )
D SGstd . Ve std2
Maka,
Dimana:
Jadi,
Kb(terkoreksi)x De
B=
39,30
Dimana:
B = Burden (m)
Kb = Burden Ratio
b. Spacing (S)
S = Ks x B
Dimana:
B = Burden (m)
ukuran batuan hasil peledakan terlalu hancur. Tetapi jika spacing lebih
1) Peledakan serentak, S = 2B
S=B
c. Stemming (T)
bahan peledak, tetapi biasanya diisi oleh cutting hasil pemboran atau
peledakan.
burden. Biasanya Kt standar yang dipakai 0,70 dan ini cukup untuk
T = Kt x B
Dimana:
T = Stemming (m)
d. Subdrilling (J)
kecil dari 0,20. Untuk batuan masif biasanya dipakai Kj sebesar 0,30.
sebagai berikut.
J = Kj x B
Dimana:
J = Subdrilling (m)
R.L Ash (1967), kedalaman lubang ledak berdasarkan pada hole depth
ratio (Kh) yang harganya antara 1,50-4,00. Hal ini serupa dengan
H
Kh =
𝐵
Dimana:
Persamaan:
PC = H – T
Dimana:
T = Stemming (m)
89
peralatan lubang bor dan alat muat yang tersedia. Tinggi jenjang
sebagai berikut:
L = 5 x De
Dimana:
4. Powder Factor
peledakan, jadi satuannya biasa kg/m³ atau kg/ton. Dalam Modul Kursus
selanjutnya, antara lain ukuran mangkok alat muat atau ukuran umpan
dimensi burden, spasi, tinggi jenjang dan jumlah lubang ledak yang
V= BxSxLxn
Dimana:
B = Burden (m)
S = Spasi (m)
1
de = x 3,14 (De)2 x SG x 1000 (De = Meter)
4
Sumber: Modul Kursus Juru Ledak Kelas II (2004)
Dimana:
E = PC x de
Dimana:
𝐸
PF =
𝑉
Sumber: Singgih Saptono (2006: 72)
Dimana:
5. Pola Peledakan
lubang-lubang bor dalam suatu baris dengan lubang bor pada baris
berikutnya ataupun lubang-lubang bor yang satu dengan lubang lubang bor
dibedakan:
a. Box cut, yaitu pola peledakan yang arah runtuhan batuanya ke depan
b. ”V” Cut, yaitu pola peledakan yang arah runtuhan batuannya kedepan
c. Corner Cut, yaitu peledakan yang arah runtuhanya ke salah satu sudut
peledakan dengan waktu tunda antara baris satu dengan baris lainya.
yang cukup kearah bidang bebas terdekat agar energi terkonsentrasi secara
Secara teoritis, dengan adanya tiga bidang bebas (free face) maka kuat
𝑉 0.8 𝐸 −0,633
𝑋𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 = 𝐴 ( ) 𝑥 𝑄0.167 𝑥 ( )
𝑄 115
Keterangan:
A = Faktor batuan
a. Penerapan nisbah S/B untuk pemboran, tanpa waktu tunda tidak boleh
𝑋𝑚𝑒𝑎𝑛
𝑋𝑐 =
(0,693)1/𝑛
𝑛
𝑅 = 𝑒 −(𝑥/𝑋𝑐)
Keterangan:
n = Indeks Keseragaman
e = ephsilon (2.718)
Xc = Karekteristik Batuan
pemboran, nisbah burden, dan ukuran lubang ledak, pola pemboran, nisbah
spasi dan burden serta nisbah panjang isian dan tinggi jenjang.
𝐵 1 + 𝑆/𝐵 0,5 𝑊 𝑃𝐶
𝑛 = (2,2 − 14 ) 𝑥 ( ) 𝑥 (1 − ) 𝑥 ( )
𝐷𝑒 2 𝐵 𝐿
Keterangan:
B = Burden (m)
S = Spacing (m)
fregmentasi peledakan antara 0,75 sampai 1,5. Apabila nilai “n” semakin
Keterangan:
BI = Blastibility Index
intensif
H = Hardness
RF = 0,12 x BI
Keterangan:
BI = Blastibility Index
7. Air Decking
“Air decking merupakan istilah yang digunakan untuk ruang kosong yang
terdapat pada lubang ledak yang telah diisi bahan peledak, ruang berisi
f. Tekanan di dasar lubang bias minimal 2 kali lipat lebih besar dari
dihasilkan oleh air decking menurut teori R. Frank Chiappeta dapat dilihat
1. Studi Literatur
2. Pengamaatan Lapangan
3. Pengumpulan Data
Data yang diambil berupa data primer dan data sekunder. Data
tempat penelitian, sedangkan data sekunder adalah data yang diambil dari
a. Data Primer
2) Penggunaan Decking
b. Data sekunder
lain:
104
1) Keadaan geologi
4. Pengolahan Data
kepada perusahaan.
tanggal 24 Juli – 8 Agustus 2019. Lokasi penelitian dapat dilihat pada Tabel 5
peladak ANFO densitas 0.85 gr/cc dan kecepatan detonasi 4200 ms. Rata-
rata batuan yang diledakan adalah claystone dengan sisipan siltstone dan
geometri peledakan aktual pada Pit Aghatis dapat dilihat pada Tabel 6
(secara lengkap pada Lampiran 3). Dimana diameter lubang ledak tidak
pernah berubah yaitu 200 mm dan penambahan air decking setiap lubang
box cut dan v-cut tergantung dari kondisi area peledakan yang akan
menggunakan waktu tunda 42 ms, 190 ms dan 176 ms dan in hole delay
Atas. Litologi di formasi ini terdiri dari perselingan antara batu lempung
(claystone) dan batu lanau (siltstone) dengan sisipan batu pasir (sandstone)
dari kelima parameter yaitu deskripsi massa batuan, spasi bidang kekar,
Joint Plane Spacing (JPS) yaitu jarak tegak lurus antar dua bidang lemah
yang berurutan dari lokasi penelitian memiliki spasi yang dekat bahkan
sangat dekat dengan jarak antara 20 mm hingga 800 mm, maka JPS
kondisi Join Plane Orientation (Orientasi bidang lemah) pada Pit Aghatis
daerah yang akan diledakan pada umumnya termasuk Dip out of face
yang dimana arah orientasi bidang lemah ke arah pit, sehingga nilai JPO
didapatkan adalah dip out of face dengan bobot sebesar 20. Sedangkan
dengan nilai 2,2 gr/cc dan dengan kekerasan yang agak Lunak antara 3
skala mosh. Kerena hal tersebut nilai Specific Grafity Influence (SGI) dan
yaitu maksimal berukuran 80 cm, karena ukuran 1/3 dari bucket excavator
cara memasukan rata-rata dari nilai geometri data aktual yang didapat
fragmentasi pada peledakan aktual adalah 44,92 cm, yang dimana masih
tergolong dalam fragmentasi yang baik untuk perusahan yaitu kurang dari
80 cm. Nilai rata-rata indek keseragaman “n” dari peledakan aktual adalah
(0,75 sampai 1,5), yang artinya distribusi dari ukuran fragmentasi hasil
aktual melebihi 80 cm, bararti peledakan saat ini masih tergolong banyak
akan tetapi masih terdapat persebaran boulder dari hasil peledakan tersebut
60%
40%
20%
0%
0 20 40 60 80 100
Fragmentasi (cm)
pada proses peledakan di Pit Agathis dimana alat pemboran hanya bisa
Diketahui :
Maka,
1. Burden
𝐾𝑏 𝑥 𝐷𝑒
𝐵= 𝑚
39,30
30,86 𝑥 7,875
= 𝑚
39,30
= 𝟔, 𝟐 𝒎
= 𝟓, 𝟒 𝒎
2. Spacing
S = Ks x B
= 1,15 x 6,2 m
= 7,13 m
3. Stemming
T = Kt x B
= 0,90 x 6,2
= 5,6 m
4. Subdrilling
J = KJ x B
= 0,2 x 6,2
= 1,24 m
PC = H – T
= 9,5 – 5,6
= 3,9 meter
7. Gas bag
= 3,9 x 20%
= 0,78 meter
de = ¼ π x (De)2 x SG x 1000
= 83,72 kg/lubang
V =BxSxL
= 375,75 m3
𝐸
𝑃𝐹 =
𝑉
83,72
= 375,75 = 0,22 kg/m3
dapat dilihat pada Tabel 9 berikut ini. Dan hasil perhitungan rancangan
Volume
11 375,75 m3 392,09 m3 408,43 m3 424,76 m3
Pembongkaran (V)
12 Powder Faktor (PF) 0,22 0,23 0,25 0,26
2. Indeks Keseragaman
𝐵 1+(𝑆/𝐵) 0,5 𝑊 𝑃𝐶
n = (2,2 − 14 𝐷𝑒 ) 𝑥 [ ] 𝑥 (1 − )( 𝐿 )
2 𝐵
6,2 1+1,3 0,5 0,03 5,2
= (2,2 − 14 200 ) 𝑥 [ ] 𝑥 (1 − ) (8,5)
2 6,2
= 1,02
3. Karekteristik Batuan
𝑋
Xc = 1
0,693 𝑛
28,8
= 1
0,693 1,02
= 41,16
𝑋 𝑛
R80 = 𝑒 −(𝑋𝑐) 𝑥 100%
80 1,147
−( )
= 2,71828 41,16 x 100 %
= 14 %
bisa dilihat pada Tabel 10 berikut ini. Sementara itu, untuk perhitungan
yang ke-4 menghasilkan fragmentasi peledakan yang baik hal ini terlihat
yang dihasilkan juga jauh lebih baik, dimana dengan fragmentasi hasil
time) dan dapat meningkatkan bucket fill factor alat gali muat. Untuk
60%
40%
20%
0%
0 20 40 60 80 100
Fragmentasi (cm)
Lolos Tertahan
d. Subdrilling (J) - 1m
e. Tinggi Jenjang (L) - 8,5 m
f. Kedalaman Lubang Ledak
6,3 m 9,5 m
(H)
g. Powder Colomn (PC) 3,8 m 5,2 m
h. Gas bag 0,8 m 1,0 m
i. Densitas Pengisian Bahan
26,70 kg/m 26,70 kg/m
Peledak (de)
j. Berat Total Isian ANFO 58,19 kg/lubang 110,20 kg/lubang
k. Volume Batuan yang
393,76 m3 424,76 m3
Akan Diledakkan
l. Powder Factor (PF) 0,15 0,26
Fragmentasi Peledakan
2 34% 14%
Ukuran Boulder
dengan teori R.L Ash jauh lebih baik dibandingan dengan hasil
Gambar 87.
120
60%
40%
20%
0%
0 20 40 60 80 100 120
Fragmentasi (cm)
Usulan Aktual
A. Kesimpulan
overburden/interbuden. Karena tidak dapat atau sulit digali oleh alat gali
ledak rata-rata 5,16 m, panjang kolom isian (powder colomn) 1,5 m, diameter
15 %.
Aghtis yang masih melebihi persentase hasil peledakan yang dikatakan baik
121
122
Desain geometri peledakan dengan teori R.L. Ash yang diusulkan yaitu : (1)
burden : 6,2 m, (2) spasi : 8,1 m, (3) stemming : 4,3 m, (4) subdrilling : 1 m,
(5) tinggi jenjang : 8,5 m, (6) kedalaman lubang ledak : 9,5 m, (7) powder
colomn : 5,2 m, (8) gas bag : 1,0 meter, (9) powder factor : 0,26 kg/bcm, (10)
B. Saran
1. Dari beberapa kali kegiatan peledakan yang penulis ikuti, sering terjadinya
fly rock pada kegiatan peledakan, maka untuk mencegah terjadinya fly rock
sering menghasilkan gas berwarna orange atau yang dikenal dengan istilah
peledakan yang optimal, seperti dengan menyiapkan lokasi yang rata untuk
kinerja alat bor, serta selalu mengawasi kinerja alat bor agat tidak didapatkan
Anonim. 2016. Materi advance drill and blast: Air Decking Methode. PT
Pamapersada Nusantara. Bandung.
Anonim. 2016. Materi advance drill and blast: Pengaruh Lithology Terhadap
Kestabilan Lereng. PT Pamapersada Nusantara. Bandung.
Kursus Juru Ledak Kelas II. 2004. Modul. Bandung. Pusdiklat Teknologi
Mineral dan Batubara.
123
124
LAMPIRAN 1
Timeframe Kegiatan Pengalaman Lapangan Industri (PLI)
126
LAMPIRAN 2
Spesifikasi Alat Gali Muat Excavator Komatsu PC1250-SP dan Spesifikasi
Alat Bor Sandvik D-245 S
128
LAMPIRAN 3
Data Geometri dan Pola Peledakan Aktual Pit Agathis PT Kalimantan Prima
Persada Jobsite HJUR, Rantau, Kalimantan Selatan
133
2. Pola Peledakan
135
2. Pola Peledakan
2. Pola Peledakan
2. Pola Peledakan
2. Pola Peledakan
2. Pola Peledakan
146
2. Pola Peledakan
148
2. Pola Peledakan
150
2. Pola Peledakan
2. Pola Peledakan
155
2. Pola Peledakan
2. Pola Peledakan
160
LAMPIRAN 4
Perhitungan Fragmentasi Hasil Peledakan Aktual Pit Agathis
161
pada Pit Agathis, dimana batuan penyusun overburden secara umum adalah batuan
berbentuk blok. Kondisi dari Joint Plane Spacing (JPS) dari lokasi penelitian
memiliki spasi yang dekat bahkan sangat dekat dengan jarak antara 20 mm hingga
800 mm, maka JPS tergolong kedalam intermedia karena memiliki spasi yang
dekat. Untuk kondisi Join Plane Orientation (Orientasi bidang lemah) pada Pit
Aghatis daerah yang akan diledakan pada umumnya termasuk Dip out of face yang
dimana arah orientasi bidang lemah ke arah pit, sehingga nilai JPO didapatkan
adalah dip out of face dengan bobot sebesar 20. Sedangkan batuan claystone di
lokasi penilitian memiliki bobot isi yang tertinggi dengan nilai 2,2 gr/cc dan dengan
kekerasan yang agak lunak antara 3 skala mosh. Kerena hal tersebut batuan
sandstone dijadikan sebagai acuan dari nilai Specific Grafity Influence (SGI) dan
= 34
= 34 x 0,12
= 4,08
162
𝑉 0,85 𝐸 −0,63
X(rata-rata) = A (𝑄 ) Q0,17 (115)
= 58,66 cm
𝐵 1+(𝑆/𝐵) 0,5 𝑊 𝑃𝐶
n = (2,2 − 14 𝐷𝑒 ) 𝑥 [ ] 𝑥 (1 − )( 𝐿 )
2 𝐵
= 0,45
58,66
= 1
0,6930,45
= 131,518
163
Adapun kategoro boulder di Jobsite HJUR yaitu ukuran ≥80 cm, maka
𝑋 𝑛
R80 = e−(𝑋𝑐) 𝑥 100%
80 0,45
−( )
= 2,71828 131,52 𝑥 100%
= 45%
= 55%
164
LAMPIRAN 5
Rancangan Usulan Geometri Peledakan Berdasarkan Teori R. L. ASH untuk
Memperbaiki Fragmentasi Batuan Hasil Peledakan
165
1. Burden
Dalam menentukan burden harus dilakukan penyesuaian dari aspek
batuan dan bahan peledak yang digunakan untuk mendapatkan hasil yang
sesuai dengan kondisi dilapangan.
Maka :
𝐾𝑏 𝑥 𝐷𝑒
𝐵= 𝑚
39,30
Faktor penyesuaian
Af1 = Faktor yang disesuaikan untuk batuan yang akan diledakkan
Af2 = Faktor yang disesuaikan untuk bahan peledak yang dipakai
1/3
𝐷𝑠𝑡𝑑 1/3 𝑆𝐺 . 𝑉𝑒 2
𝐴𝐹1 = ( ) 𝐴𝐹2 = ( )
𝐷 𝑆𝐺𝑠𝑡𝑑 . 𝑉𝑒𝑠𝑡𝑑 2
1/3
160 1/3 0,85 𝑥 13.779,52
=( ) =( )
137,341 1,2 𝑥 12.0002
= 1,05 = 0,98
= 30 x 1,05 x 0,98
= 30,8562
Jadi :
𝐾𝑏 𝑥 𝐷𝑒
𝐵= 𝑚
39,30
30,86 𝑥 7,875
= 𝑚
39,30
= 𝟔, 𝟐 𝒎
= 𝟓, 𝟒 𝒎
166
2. Spasi
Harga nisbah spacing (Ks) berkisar antara 1.0 – 2.0. Pada lokasi
peledakan terdapat struktur geologi seperti rekahan, perlapisan maka nilainya
berkisar antara 1,2 – 1,8. Sehingga besarnya spacing yang digunakan untuk
perbaikan ialah:
a. Rekomendasi 1
S = Ks x B
= 1,15 x 6,2 m
= 7,13 m
b. Rekomendasi 2
S = Ks x B
= 1,20 x 6,2 m
= 7,44 m
c. Rekomendasi 3
S = Ks x B
= 1,25 x 6,2 m
= 7,75 m
d. Rekomendasi 4
S = Ks x B
= 1,30 x 6,2 m
= 8,06 m
3. Stemming (T)
Nilai nisbah stemming (Kt) berkisar antara 0,70 – 1. Dalam
rekomendasi ini hanya digunakan satu perbaikan dengan nilai Kt sebesar 0,70
untuk ke 4 rekomendasi, yaitu:
a. Rekomendasi 1
T = Kt x B
= 0,90 x 6,2
= 5,6 m
b. Rekomendasi 2
T = Kt x B
= 0,84 x 6,2
= 5,2 m
c. Rekomendasi 3
T = Kt x B
= 0,77 x 6,2
= 4,8 m
d. Rekomendasi 4
T = Kt x B
167
= 0,70 x 6,2
= 4,3 m
4. Subdrilling (J)
Harga nisbah subdrilling (KJ) berkisar antara 0,2 – 0,3. Adapun nilai
KJ yang dipakai yaitu 0,2, maka :
J = KJ x B
= 0,2 x 6,2
= 1,24 m
Adapun untuk penerapannya dilapangan karena mempertimbangkan
kondisi alat bor yang hanya bisa sampai batas kedalaman 9 m, maka subdrilling
yang digunakan dilapangan yaitu :
J = KJ x B = 1 m
b. Rekomendasi 2
PC = H – T
168
= 9,5 – 5,2
= 4,3 meter
c. Rekomendasi 3
PC = H – T
= 9,5 – 4,8
= 4,7 meter
d. Rekomendasi 4
PC = H – T
= 9,5 – 4,3
= 5,2 meter
7. Gas bag
Saat ini perusahaan menggunakan air decking/gas bag sepanjang 0,8
meter untuk kedalaman lubang ledak 4 - 6 meter. Dalam percobaan dan
pengembangan yang dilakukan oleh International Technologies, LLC (R.
Frank Chiappeta) menemukan kesimpulan dari hasil penggunaan Air Decking
kajian di lapangan, salah satunya adalah untuk mengurangi fragmentasi hasil
peledakan digunakan sebanyak 25%. Sedangkan gas bag yang digunakan
perusahan berada dalam range pengurangan explosive dari 52% - 56% dengan
pengunaan rata - rata powder factor sebesar 0,14 dan menghasilkan rata – rata
fragmentasi tertahan untuk ≥80 cm sebesar 32% - 45%. Pada isian explosive
1,43 meter dengan burden 6 meter, spasi 8 meter, depth 6 meter, dan gas bag
0,8 meter pengurangan explosive sebesar 56%. Pada isian explosive 1,46 meter
dengan burden 7 meter, spasi 9 meter, depth 4 meter, dan gas bag 0,8 meter
pengurangan explosive sebesar 55%. Dan pada isian explosive 1,54 meter
dengan burden 8 meter, spasi 9 meter, depth 6 meter, dan gas bag 1,5 meter
pengurangan explosive sebesar 52%.
Untuk itu penulis menggunakan pengurangan explosive sebesar 20%
untuk gas bag.
a. Rekomendasi 1
Gas bag = PC x 20%
= 3,9 x 20%
= 0,78 meter
b. Rekomendasi 2
Gas bag = PC x 20%
= 4,3 x 20%
= 0,86 meter
c. Rekomendasi 3
Gas bag = PC x 20%
169
= 4,7 x 20%
= 0,95 meter
d. Rekomendasi 4
Gas bag = PC x 20%
= 5,2 x 20%
= 1,03 meter
b. Rekomendasi 2
Jika, PC (Powder Colomn) = 4,3 m dan gas bag = 0,9
Maka :
E = (PC – Gas Bag) x de
= (4,3 – 0,9) x 26,70
= 91,67 kg/lubang
c. Rekomendasi 3
Jika, PC (Powder Colomn) = 4,7 m dan gas bag = 0,9
Maka :
E = (PC – Gas Bag) x de
= (4,7 – 0,9 x 26,70
= 100,93 kg/lubang
d. Rekomendasi 4
Jika, PC (Powder Colomn) = 5,2 m dan gas bag = 1,0
Maka :
E = (PC – Gas Bag) x de
170
b. Rekomendasi 2
𝐸
𝑃𝐹 =
𝑉
91,67
= = 0,23 kg/m3
392,09
171
c. Rekomendasi 3
𝐸
𝑃𝐹 =
𝑉
100,93
= 408,43 = 0,25 kg/m3
d. Rekomendasi 4
𝐸 𝐸
𝑃𝐹 =
𝑃𝐹 =
𝑉 𝑉
117,48110,20 3 3
= = = 0,33 = 0,26
kg/mkg/m
360,4424,76
172
6. Indeks Keseragaman
𝐵 1+(𝑆/𝐵) 0,5 𝑊 𝑃𝐶
n = (2,2 − 14 𝐷𝑒 ) 𝑥 [ ] 𝑥 (1 − )( 𝐿 )
2 𝐵
6,2 1+1,3 0,5 0,03 5,2
= (2,2 − 14 200 ) 𝑥 [ ] 𝑥 (1 − ) (8,5)
2 6,2
= 1,02
7. Karekteristik Batuan
𝑋
Xc = 1
0,693 𝑛
28,8
= 1
0,693 1,02
= 41,16