Anda di halaman 1dari 10

MATA KULIAH DOSEN PENGAMPU

Hadist Tarbawi M. Hayaturrahman, M.Pd

MAKALAH
Metode Pendidikan

Disusun Oleh:
Afifah Azizah Colawung : 23.25.1.1.0827
Andi Bulan Rahma Nabila : 23.25.1.1.0831
Atina Hasanah Alfatah : 23.25.1.1.0857

Devi Agustin : 23.25.1.1.0859

Raodatul Asfia : 23.25.1.1.0818

Risa Fitriannor : 23.25.1.1.0862

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH (STIT) DARUL HIJRAH


PROGRAM STUDI S-1 PENDIDIKAN BAHASA ARAB
MARTAPURA
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepda kehadirat Allah Subhanahu wa ta’ala. Karna berkat
rahmat-Nya, kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul Metode Pendidikan. Makalah
ini diajukan guna memenuhi tugas Mata Kuliah Hadis Tarbawi. Shalawat dan salam semoga
selalu tercurahkan kepda Baginda Nabi Besar Muhammad Shallallahu Alaihi Wasalam.
Keluarga dan para sahabatnya, sampai hari akhir nanti.

Kami mengucapkan terimaksih kepada semua pihak yang telah membantu, sehingga
makalah ini dapat diselesaikan sesuai waktu yang telah ditentukan. Makalah ini jauh dari kata
sempurna, oleh karna itu keritik dan saran dari dosen yang bersifat membangun sangat kami
harapkan demi sempurnanya makalah ini.

Semoga apa yang kami tuliskan dalam makalah ini dapat memberikan pengetahuan
kepada mahasiswa/mahasiswi kiranya bermanfaat untuk pengembangun wawasan dan
peningkatan ilmu pada kita semua.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................i

DAFTAR ISI..............................................................................................................ii

BAB I.........................................................................................................................3

PEBDAHULUAN......................................................................................................3

A. LATAR BELAKANG.....................................................................................3

B. RUMUSAN MASALAH..................................................................................3

C. TUJUAN PENULISAN....................................................................................3

BAB II........................................................................................................................4

PEMBAHASAN........................................................................................................4

A. Metode Pendidikan ..........................................................................................4

B. Beberapa metode pendidikan beserta hadis Rasulullah SAW .........................5

BAB III.......................................................................................................................6

PENUTUP..................................................................................................................6

A. KESIMPULAN................................................................................................6

B. SARAN.............................................................................................................6

DAFTAR PUSAKA...................................................................................................7
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setiap lembaga pendidikan, seperti Sekolah, Perguruan Tinggi, dan Orang tua,
tentu memiliki metode pendidikan yang menjadi cara mereka dalam mendidik,
terlebih orang tua yang memiliki berbagai cara sendiri bahkan cara-cara unik untuk
membentuk anak mereka menjadi pribadi yang baik. Dalam Makalah ini penulis akan
membahas tentang Metode pendidikan khususnya yang tercantum dalam Hadis-hadis
Nabi Muhammad SAW. Sebelum masuk ke inti pembahasan Metode Pendidikan
adalah suatu teknik penyampaian materi pembelajaran kepada anak atau siswa.
Dengan metode yang ada diharapkan dapat berkembangnya berbagai aktifitas
belajar. Metode memiliki fungsi sebagai alat untuk mencapai tujuan. Hadits sebagai
sumber kedua ajaran Islam memuat sunnah (tradisi) Nabi berupa perkataan,
perbuatan, atau persetujuan dari Nabi Muhammad saw. Banyak hadis yang
mengajarkan suatu materi keislaman kepada manusia dengan menggunakan metode
tertentu, bahkan terkadang suatu materi tertentu yang disampaikan Nabi Muhammad
SAW. Dengan menggunakan metode yang berbeda dalam kondisi yang berbeda. Hal
ini menunjukakkan betapa pentignya metode penyampaian pendidikan agar dapat
diterima anak didik dengan baik. Al Qur’an dan hadits sebagai pedoman untuk
mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat. Penelitian ini merupakan penelitian
atihan dengan sumber utamanya, hadits. Dan semoga apa yang kami tuliskan bisa
membantu siapa saja yang ingin mempelajarinya.

B. Rumusan Masalah
1. atihan metode Pendidikan
2. Beberapa metode pendidikan beserta hadis Rasulullah SAW

C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui apa aitu metode pendidikan
2. Mengetahui bebepara metode pendidikan beserta hadis yang Rasulullah SAW
3.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Metode Pendidikan
Secara umum metode adalah cara untuk mencapai sebuah tujuan dengan jalan
yang sudah ditentukan, dalam metode pendidikan dapat diartikan sebagai cara untuk
mencapai tujuan pendidikan sesuai kurikulum yang ditentukan.
Apabila ditarik pada pendidikan islam, metode dapat diartikan sebagai jalan untuk
menanamkan pengetahuan agama pada diri seseorang sehingga terlihat dalam pribadi
objek sasaran, yaitu pribadi Islami. Metode juga mengandung arti adanya urutan kerja
yang terencana, sistematis, dan merupakan hasil eksperimen ilmiah guna mencapai
tujuan yang telah direncanakan. Sedangkan pendidikan adalah usaha dasar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.
Pendidikan juga berarti proses perubahan sikap dan tingkah laku seseorang
atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran
dan atihan. Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa metode
pendidikan merupakan suatu mediator yang digunakan oleh pendidik sebagai alat
untuk menyampaikan dan menciptakan proses pembelajaran terhadap peserta didik.

B. Beberapa metode pendidikan beserta hadis Rasulullah SAW


Seperti yang sudah kita ketahui pendidikan tidak hanya dilakukan oleh para
guru di sekolah, namun juga di rumah, dilingkungan dimana kita tinggal. Pendidikan
juga tidak selalu tentang akademik. Ada banyak pendidikan yang kita berikan ataupun
pendidikan yang kita terima. Sebagai contoh pendidikan umum, akademik,
keagamaan, karakter, bahkan pendidikan khusus bagi orang yang mempunyai
kekurangan tertentu.
Maka dari itu metode pendidikan juga beragam. Metode yang dipakai dalam
masing-masing pendidikan tentu berbeda namun bisa jadi saling berkaitan. Karna
mempunyai tujuan yang sama. Sebagai contoh kita mendidik pendidikan agama dan
pendidikan karakter, pendidikan agama bertuan meningkatan keimanan kita dan
ketakwaan kita kepada tuhan dengan cara kita melakukan kewajiban-kewajiban-Nya,
berbuat hal-hal baik dan tentunya memperbaiki sikap dan perilaku kita juga.
Begitupun dengan pendidikan karakter tentunya dalam pendidikan karakter kita
mengingankan hasil dari didikan ataupun ajaran kita membuahkan hasil yang baik
kepada anak didik, teritama hal sikap. Maka dari itu pendidikan agama dan karakter
berkaitan.
Terkait dengan metode pendidikan, Rasulullah SAW sejak awal sudah
mencontohkan dan melakukan metode pendidikan yang tepat kepada para sahabatnya.
Strategi pembelajaran yang beliau lakukan sangat akurat dan tepat dalam
menyampaikan ajaran islam. Rasulullah sangat memperhatikan situasi, kondisi dan
karakter seseorang sehingga nilai-nilai islam yang ditransferkan bisa dengan mudah
dipahami dan dikuasai oleh para sahabat. Maka dalam makalah ini akan dijelaskan
beberapa metode-metode pendidikan yang diterapkan oleh Rasulullah dalam proses
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan, khususnya dalam
pendidikan islam. Berikut hadis-hadis Rasulullah yang berkaitan dengan metode
pendidikan :

 ‫َع ْن َأِبي ُهَر ْيَر َة َقاَل َقاَل َر ُسْو ُل ِهَّللا َص َّلى ُهَّللا َع َلْيِه َو َس َّلَم َك اِفُل الَيِتْيِم َلُه َأْو ِلَغْيِر ِه َأَنا َو ُهَو َك َهاَتْيِن ِفي‬
)‫الَج َّنِة َو َأَش اَر َم اِلٌك ِبالَّسَّباَبِة َو الُو ْس َطى (رواه مسلم‬
Artinya : “Dari Abu Hurairah r.a , Ia berkata : Rasulullah SAW bersabda : orang
yang menanggung hidup anak yatim atau yang lainnya, maka saya ( Nabi) dan dia
seperti ini di dalam syurga dan Imam Malik mengisyaratkan seperti jari telenjuk dan
tengah” (HR. Imam Muslim)

Pembahasan : Dari hadist diatas yang dimaksud dengan ( ‫ )َك اِفُل الَيِتْيِم‬adalah mencukupi
segala kebutuhannya mulai dari nafakah, pakaian, pendidikan sekolah dan
bertanggung jawab atas baik buruknya adabnya. Hal yang demikian ini mendapatkan
keuatamaan baik dari hartanya sendiri maupun harta anak yatimtersebut dengan
menjadi walinya ini. Maksud dari ‫ َأْو ِلَغْيره‬yaitu orang terdekatnya seperti kakek, nenek,
ibu, saudara laki-laki, saudara perempuan, paman dari ayah, paman dari ibu bibi dari
ibu dan orang lain. Dalam dunia pendidikan sekarang ini, para pendidik dianjurkan
sekali untuk bisa meneladani Rasulullah SAW dalam menjelaskan pelajaran dengan
menggunakan alat peraga dalam metode pengajarannnya. Metode peraga ini sekarang
lebih dikenal dengan sebutan media pendidikan. khususnya penglihatan dan
pendengaran baik yang terdapat dalam maupun luar kelas yang digunakan sebagai alat
bantu penghubung dalam proses pembelajaran. Media pendidikan bertujuan untuk
meningkatkan efektifitas belajar

 ‫َح َّد َثَنا َعْبد هللاَّ ْبنُ ُيوُسفَ َقالَ َأْخ َبَر َنا َم اِلكٌ َعنْ َعاِم رِ ْبن َعْبد هللا ْبنِ الُّز َبْيرَعن َع ْم ِر و ْبنِ ُس َلْيمٍ الُّز َرِقيِ َعن‬
‫ْ َأِبي َقَتاَدة َاالْنَص اران َص َّلى َأنَّ َر ُسول هللا صلى اهللا عليه وسلم كان يصلي وهو حام||ل أمام||ة بنت َر ُس ول هللا صلى اهللا‬
‫عليه وسلم اْلَع اصِ ْبنِ َر ِبيَع ةَ ْبنِ َعْبدِ َش ْم سٍ َفِإَذ ا َسَج دَ َو َضَعَها َو ِإَذ ا َقامَ َح َم َلَها والبي‬

Artinya : “Telah menceritakan kepada kami ̒ Abdullah bin Yusuf berkata, telah
mengabarkan kepada kami Malik dari ̒ Amir bin ̒ Abdullah bin Al Zubair dari ̒ Amru
bin Sulaim Al Zuraqi dari Abu Qatadah Al Ansari, bahwa Rasulullah sallallahu ̒ alaihi
wasallam pernah salat dengan menggendong Umamah binti Zainab binti Rasulullah
sallallahu ̒ alaihi wasallam. Dan menurut riwayat Abu Al ̒ Ash bin Rabi ̒ ah bin ̒ Abdu
Syamsi, ia menyebutkan, Jika sujud beliau letakkan anak itu dan bila berdiri beliau
gendong lagi.

Pembahasan : Menurut al-Asqalani, ketika itu orang-orang Arab sangat membenci


anak perempuan. Rasulullah saw. Memberitahukan pada mereka tentang kemuliaan
kedudukan anak perempuan. Rasulullah saw. Memberitahukannya dengan tindakan,
yaitu dengan menggendong Umamah (cucu Rasulullah saw.) di pundaknya ketika
salat. Makna yang dapat dipahami bahwa perilaku tersebut dilakukan Rasulullah saw.
Untuk menentang kebiasaan orang Arab yang membenci anak perempuan. Rasulullah
saw. Menyelisihi kebiasaan mereka, bahkan dalam salat sekalipun. Hamd,
mengatakan bahwa pendidik itu besar di mata anak didiknya, apa yang dilihat dari
gurunya akan ditirunya, karena anak didik akan meniru dan meneladani apa yang
dilihat dari gurunya, maka wajiblah guru memberikan teladan yang baik.
Memperhatikan kutipan di atas dapat dipahami bahwa keteladanan
mempunyai arti penting dalam mendidik, keteladanan menjadi titik sentral dalam
mendidik, kalau pendidiknya baik, ada kemungkinan anak didiknya juga baik, karena
murid meniru gurunya. Sebaliknya jika guru berperangai buruk, ada kemungkinan
anak didiknya juga berperangai buruk. Rasulullah saw. Merepresentasikan dan
mengekspresikan apa yang ingin diajarkan melalui tindakannya dan kemudian
menerjemahkan tindakannya ke dalam kata-kata. Bagaimana memuja Allah swt.,
bagaimana bersikap sederhana, bagaimana duduk dalam salat dan do̒ a, bagaimana
makan, bagaimana tertawa, dan lain sebagainya, menjadi acuan bagi para sahabat,
sekaligus merupakan materi pendidikan yang tidak langsung.
 ‫َع ْن َأِبي ُهَر ْيَر َة َقاَل َقاَل َر ُجٌل َياَر ُسْو ُل ِهَّللا َم ْن َأَح ُّق الَّناِس ِبُحْس ِن الُّص ْح َبِة ؟ َقاَل ُأُّم َك ُثَّم ُأُّم َك ُثَّم ُأُّم َك ُثَّم َأُبْو َك ُثَّم‬
)‫َأْدَناَك َأْدَناَك (رواه مسلم‬
Artinya : Dari Abu Hurairah r.a Berkata : ada seorang laki-laki bertanya kepada
Rasul. Ya Rasulullah, siapakah orang yang paling berhak saya hormati? Beliau
menjawab : “Ibumu, kemudian ibumu, kemudian ibumu, kemudian ayahmu,
kemudian yang lebih dekat dan yang lebih dekat dengan kamu (HR. Muslim)

Pembahasan : Seorang ibu di mata anak-anaknya merupakan satu-satunya figure yang


paling berjasa dibanding lainnya, bagaimana tidak , karena dia telah susah payah
mengandungnya selama Sembilan bulan, dalam suka dan duka, sehat maupun sakit,
bayi yang masih berada dalam kandungan senantiasa dibawa kemana dia pergi dan
berada, bahkan tidak jarang seorang ibu yang sedang mengandung muda sampai
berbulan-bulan tidak mau makan nasi karena jika hal itu dia lakukan akan kembali
keluar/muntah.

Imam An-Nawawi mengatakan bahwa,didalam hadist tersebut terdapat


anjuran untuk berbuat baik kepada kerabat dekat, dan ibu adalah yang paling berhak
mendapatkan itu, baru kemudian ayah dan kemudian kerabat yang paling dekat. Para
ulama mengatakan bahwa sebab didahulukannya ibu adalah karena kelelahan, beban
berat dan pengorbanannya di saat mengandung, melahirkan, menyusui, perawatan
pendidikan dan dan lain sebagainya. Dari penjelasan hadist diatas, Rasulullah
menggunakan metode tanya jawab sebagai starategi pembelajarannya. Beliau sering
menjawab pertanyaan dari sahabatnya ataupun sebaliknya.

Metode tanya jawab ini sendiri ialah metode pembelajaran yang


memungkinkan adanya komunikasi langsung antara pendidik dan peserta
didik.sehingga komunikasi ini terlihat adanya timbal balik antara guru dengan siswa.
Tujuan terpenting dari metode tanya jawab ini adalah para guru atau pendidik dapat
mengetahui sejauhmana para murid dapat mengerti dan mengungkapkan apa yang
telah diceramahkan.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan pada makalah ini, metode pendidikan dan pengajaran
adalah suatu cara yang sistematis untuk mengembangkan segala aspek kepribadian
manusia yang mencakup pengetahuan, nilai serta sikapnya. Dan metode pendidikan
sangatlah berperan dalam proses pembelajaran dengan begitu akan memudahkan
peserta didik dalam memahami apa yang di sampaikan oleh pendidik, sehingga apa
yang di rencanakan bisa berjalan dengan baik .
B. Saran
Sebagai pengajar kita harus memiliki cara metode pendidikan agar suasana
belajar mengajar dalam penyampaian materi tidak
membosankan,menyenangkan,dengan penuh dorongan dan motivasi yang sesuai
dengan Al Qur’an dan hadits rasul yang sesuai dengan ajaran islam. Dalam
penyampaikan materi pendidikan kepada peserta didik perlu ditetapkan metode yang
didasari kepada pandangan dalam menghadapi manusia sesuai dengan unsur
penciptaannya, yaitu jasmani, akal, dan jiwa. Agar bisa mengrahkan meraka agar
menjadi orang-oarang yang baik dan berakal.
DAFTAR PUSAKA

H. Fakrur Rozi. Saling barbagi. 2013. Hadis tentang metode pendidikan.


https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwis5f
_58NSCAxXioWMGHYmmCssQFnoECA4QAQ&url=http%3A%2F
%2Fdillanazaly.blogspot.com%2F2013%2F10%2Fhadist-tentang-metode-
pendidikan.html&usg=AOvVaw1TlWeNc35Yo0OqNfOpXlvu&opi=89978449 .
(Diakses 21 November 2023)

Abdul Majid Khon. Buku. Hadis Tarbawi. https://books.google.co.id/books?


id=iDu2DwAAQBAJ&lpg=PP1&ots=uJMqJUVQS6&dq=abdul%20majid%20khon
%20&lr&hl=id&pg=PP1#v=onepage&q=abdul%20majid%20khon&f=true .
(Diakses 21 November 2023)

Anda mungkin juga menyukai