Anda di halaman 1dari 5

Nama : Indra Somantri

No. UKG 201900425199


Tugas : LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah

Hasil eksplorasi
No. penyebab masalah Akar penyebab masalah Analisis akar penyebab masalah
1 Peserta didik masih 1. Pembelajaran yang Pembelajaran yang dilakukan
memiliki motivasi dilakukan tidak tidak berpusat pada siswa.
belajar yang rendah berpusat pada siswa. (Teacher Sentris) dan Gaya guru
(Teacher Sentris). mengajar kurang menantang dan
1. Lemahnya motivasi 2. Gaya guru mengajar menyenangkan. merupakan akar
dalam diri siswa kurang menantang dan penyebab motivasi belajar yang
sendiri, menyenangkan. rendah.
2. Siswa tidak
menyukai cara Hasil analisisnya sebagai
pengajaran guru, berikut:
3. Pembelajaran guru 1. Hal ini diperkuat dari jurnal
cenderung milik Prasetya, S. (2014).
menggunakan Berjudul Memfasiltasi
metode ceramah pembelajaran berpusat pada
dan kegiatan yang siswa. Menjelaskan bahwa
tidak beragam, pembelajaran berpusat pada
4. Cara atau gaya guru siswa mempunyai pendekatan
mengajar kurang yang mengharuskan berbagai
menantang dan pengetahuan dibangun melalui
menyenangkan. kegiatan aktif siswa dalam
beragam aktivitas. Pendekatan
pembelajaran berpusat pada
siswa bertujuan untuk
mengembangkan program dan
materi pembelajaran yang
dibangun dengan
mengumpulkan pengalaman
dan pengetahuan siswa, baik
diperoleh secara individu
maupun bersama.
2. Selanjutnya Gaya mengajar
guru mengarahkan pada
kombinasi dari teknik dan
metode yang diterapkan guru
di kelas.

2 Beberapa peserta didik Guru belum melakukan Guru belum melakukan


kesulitan meraih nilai pendekatan perindividu pendekatan perindividu dan
yang baik dalam dan menasehati peserta menasehati peserta didik adalah
pembelajaran. didik akar penyebab masalah kesulitan
meraih nilai yang baik dalam
1. Kurangnya bakat, pembelajaran.
minat dan motivasi
siswa, serta Hasil analisisnya sebagai
kesehatan mental berikut:
yang dialami oleh 1. Interpersonal skill atau
anak. pendekatam perindividu
2. pembelajaran yang memang sangat penting
kurang menarik dimiliki oleh guru karena
3. Guru belum keterampilan ini mencakup
melakukan beberapa kemampuan seperti
pendekatan menghangatkan hubungan,
perindividu dan membuat pendekatan yang
menasehati peserta lebih mudah terhadap siswa,
didik membangun hubungan secara
4. Koordinasi guru konstruktif, menggunakan
dengan guru bidang diplomasi, serta teknik untuk
studi lain, orang tua, mencairkan situasi
dan lingkungan pembelajaran di kelas.
sekitar untuk
bersama mengawasi
dan memberikan
bimbingan
dimanapun tidak
hanya disekolah
saja tetapi di
rumahpun juga.

3 Hubungan komunikasi Kurangnya kolaborasi Kurangnya kolaborasi antara guru


antar guru dan orangtua antara guru dan orang tua dan orang tua terkait
siswa terkait terkait pembelajaran. pembelajaran. merupakan akar
pembelajaran yang penyebab Hubungan komunikasi
masih kurang dan antar guru dan orangtua siswa
terbatas. terkait pembelajaran yang masih
1. Orang tua kurang kurang dan terbatas.
terlibat dalam
kegiatan Hasil analisisnya sebagai
pembelajaran. berikut:
2. Orang tua dan guru 1. Hal ini diperkuat dari jurnal
kurang bekerja milik Kholil, A. (2021).
sama dalam Berjudul Kolaborasi Peran
pembelajaran. serta Orang Tua dan Guru
3. Orang tua kurang dalam Pembelajaran.
memberikan Pendidikan saat ini menuntut
perhatian kepada adanya kolaborasi dengan
pendidikan anak. berbagai pihak dalam berbagai
4. Komunikasi guru kegiatan pendidikan.
dan orang tua masih Kolaborasi adalah kegiatan
terbatas. dimana terjadi kerjasama
antara berbagai pihak dalam
mewujudkan tujuan
pendidikan, baik pihak dari
dalam maupun dari luar
lembaga pendidikan.
2. Dalam pembelajaran ini
diperlukannya kolaborasi yang
baik antara orang tua dan guru
dalam menciptakan suatu
proses pembelajaran yang baik
yang dapat membuat para
peserta didik memahami
materi pelajaran dan dapat
mengaplikasikannya dalam
kehidupan sehari-hari.
4 Guru belum maksimal Pemahaman guru terhadap Pemahaman guru terhadap
dalam pemanfaatkan pembelajaran inovatif pembelajaran inovatif masih
model-model masih kurang. kurang merupakan akar penyebab
pembelajaran yang Guru belum maksimal dalam
inovatif berdasarkan pemanfaatkan model-model
karakteristik materi pembelajaran yang inovatif
pelajaran PPKn. berdasarkan karakteristik materi
1. Guru kurang pelajaran.
memahami RPP
2. Guru kurang Hasil Analisisnya Sebagai
menstimulus siswa berikut:
untuk menemukan 1. Hal ini diperkuat berdasarkan
masalah sendiri jurnal milik Muhali, M.
yang ada pada (2019). Berjudul
materi pembelajaran Pembelajaran inovatif abad
3. Guru memerlukan ke-21. Pembelajaran inovatif
pendampingan di abad 21 berorientasi pada
penerapan model kegiatan untuk melatih
pembelajaran keterampilan esensial sesuai
inovatif. kerangka keterampilan abad
4. Terbatasnya waktu 21, yaitu keterampilan hidup
guru dan karir, keterampilan
dalam merancang inovasi dan pembelajaran,
model serta keterampilan informasi,
pembelajaran media, dan TIK.
inovatif. 2. Selanjutnya Karakteristik
5. Pemahaman guru pembelajaran untuk melatih
terhadap keterampilan esensial tersebut,
pembelajaran mengarah pada proses
inovatif yang masih pembelajaran yang interaktif,
kurang. holistik, integratif, ilmiah,
6. Guru sudah terbiasa kontekstual, tematik, efektif,
dan nyaman dengan kolaboratif, dan berpusat pada
metode siswa sehingga dalam
pembelajaran pelaksanaannya pendidik
konvensional dapat merancang kegiatan
(ceramah) dengan memilih
metode/model pembelajaran
yang dapat menampung
karakteristik keseluruhan yang
komprehensif.
3. Dengan demikian,
pembelajaran inovatif di abad
21 menciptakan sumber daya
manusia yang melek
informasi, data dan teknologi
yang dibutuhkan untuk
menghadapi persaingan
kehidupan dan pasar tenaga
kerja di era globalisasi saat ini
dan masa depan.
5 Pembelajaran yang Kurangnya pemahaman Kurangnya pemahaman guru
dilakukan di kelas guru tentang konsep dan tentang konsep dan penerapan
masih belum berbasis penerapan HOTS. HOTS. merupakan akar penyebab
HOTS Pembelajaran yang dilakukan di
1. Kurangnya kelas masih belum berbasis
pemahaman guru HOTS.
tentang konsep dan
penerapan HOTS. Hasil analisisnya sebagai
2. Siswa tidak terbiasa berikut:
dengan 1. Hal ini diperkuat dengan
pembelajaran Jurnal milik Sofyan (2019).
HOTS. Berjudul Implementasi
3. Kemampuan dalam HOTS pada kurikulum
berfikir peserta 2013. Dalam menghadapi
didik masih cukup tantangan yang akan
rendah. menimpa dunia pendidikan,
kurikulum 2013 dianggap
mampu untuk menjawab
persoalan dan implementasi
HOTS sangat dibutuhkan
untuk membenahi kinerja
pendidikan yang jauh
tertinggal dengan negara-
negara maju di dunia.
2. Selanjunya berdasarkan
Usaha tersebut mesti
dilakukan demi menciptakan
generasi masa depan, bukan
hanya berkarakter, produktif,
kreatif, dan inovatif namun
juga yang memahami jati
diri bangsanya dan
menciptakan anak yang
unggul dan mampu bersaing
di dunia internasional.

6 Guru masih belum Kurangnya Pemahaman Kurangnya Pemahaman guru


mengoptimalkan guru tentang penggunaan tentang penggunaan teknologi
pemanfaatan Teknologi teknologi dalam media dalam media pembelajaran.
Informasi (TIK) dalam pembelajaran. merupakan akar penyebab Guru
pembelajaran. masih belum mengoptimalkan
1. Kemampuan dasar pemanfaatan Teknologi Informasi
guru dalam bidang (TIK) dalam pembelajaran.
TIK yang memang
masih rendah Hasil analisisnya sebagai
2. Ketersedian fasilitas berikut:
TIK yang masih 1. Hal ini diperkuat menurut
belum memadai Rahmadhani, (2021). Media
3. Sekolah belum pembelajaran dirancang sesuai
mengharuskan guru dengan perkembangan
menggunakan TIK teknologi, seperti penggunaan
dalam proses internet, gadget dan alat-alat
pembelajaran, elektronik pun sudah menjadi
sehingga guru menjadi faktor keberhasilan
kurang terangsang dalam mengembangkan
untuk pendidikan, sehingga sudah
mengembangkan menjadi keharusan sebagai
diri. seorang pendidik untuk
4. Keterbatasan waktu mengembangkan media
dalam menyiapkan pembelajaran dengan
media pembelajaran memanfaatkan teknologi
berbasis TIK. informasi dan komunikasi.
5. Kurangnya 2. Selanjutnya terutama pada
Pemahaman guru pelajaran Pendidikan
tentang penggunaan Pancasila dan
teknologi dalam Kewarganegaraan sebagai
pembelajaran. acuan untuk meningkatkan
6. Guru sudah terbiasa jiwa kebangsaan ditengah
dengan perkembangan teknologi di
pembelajaran dunia, serta Pendidikan
konvensional. Pancasila Kewarganegaraan
7. Kurangnya memiliki tujuan tertentu untuk
pelatihan - pelatihan menanamkan nilai-nilai
yang mendukung ideologi Pancasila di tengah
tentang pemahaman era globalisasi terhadap
teknologi. generasi muda.

Anda mungkin juga menyukai