Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

EKOSISTEM PADANG RUMPUT

Disusun oleh:

Sadar ponengsih (202305005)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBER DAYA PERAIRAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAMUJU

2023
KATA PENGANTAR

Dengan segala hormat,

Dalam makalah ini, saya akan menjelajahi keajaiban dan keberagaman


ekosistem yang menarik perhatian di sepanjang daratan, yaitu ekosistem
Padang Rumput. Sebagai elemen penting dari biosfer bumi, Padang Rumput
menyimpan kisah-kisah kehidupan yang melibatkan interaksi kompleks antara
flora, fauna, dan lingkungan fisiknya.

Melalui penelitian mendalam, kami akan mengupas komponen-komponen


kunci ekosistem Padang Rumput, dampak manusia terhadapnya, dan upaya
konservasi yang diperlukan untuk mempertahankan kelestariannya. Mari kita
bersama-sama menyelami keindahan alam dan pelajari bagaimana kita dapat
berperan dalam menjaga keseimbangan ekosistem ini.

Semoga makalah ini memberikan wawasan yang mendalam dan memotivasi


kita untuk turut serta dalam pelestarian ekosistem Padang Rumput demi
keberlanjutan planet kita.

Terima kasih.

Sadar Ponengsih
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................

DAFTAR ISI...................................................................................

BAB I PENDAHULUAN .................................................................

1.1. Latar Belakang......................................................................


1.2. Rumusan Masalah................................................................
1.3. Tujuan..................................................................................

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................

A. Pengertian Ekosistem Padang Rumput........................................


B. Komponen Ekosistem Padang Rumput.........................................
C. Fungsi Ekosistem Padang Rumput................................................
D. Ancaman Terhadap Ekosistem Padang Rumput..........................

BAB III PENUTUP...................................................................................

A. Kesimpulan....................................................................................
B. Saran.............................................................................................

DAFTAR
PUSTAKA..................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN

11 .LATAR BELAKANG
Ekosistem padang rumput mencakup perubahan lingkungan yang
signifikan dalam beberapa dekade terakhir. Aktivitas manusia seperti
urbanisasi, pertanian intensif, dan perubahan iklim global telah memberikan
dampak serius terhadap keberlangsungan padang rumput. Pengetahuan
mendalam tentang ekosistem ini penting untuk merancang strategi pelestarian
yang efektif. Makalah ini akan menjelaskan karakteristik ekosistem padang
rumput, perubahan yang terjadi, serta urgensi pelestarian untuk menjaga
keseimbangan ekologis dan mendukung keberlanjutan lingkungan.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Bagaimana perubahan iklim berdampak pada keseimbangan
ekosistem padang rumput?

2. Apa kontribusi utama manusia dalam degradasi ekosistem padang


rumput?

3. Bagaimana keterlibatan masyarakat dapat meningkatkan pelestarian


ekosistem padang rumput?

4. Apa dampak aktivitas pertanian intensif terhadap keanekaragaman


hayati dalam padang rumput?

5. Bagaimana pelestarian ekosistem padang rumput dapat berkontribusi


terhadap mitigasi perubahan iklim?
1.3 TUJUAN
1. Pemahaman Kompleksitas Ekosistem

2. Pelestarian Keanekaragaman Hayati

3. Peran dalam Perubahan Iklim

4. Pengelolaan Berkelanjutan

5. Edukasi Masyarakat
BAB 2
PEMBAHASAAN

A. PENGERTIAN EKOSISTEM PADANG RUMPUT

a. Karakteristik

Ekosistem padang rumput adalah suatu sistem ekologis yang


terdiri dari interaksi kompleks antara tanaman, hewan, mikroorganisme,
dan faktor lingkungan di wilayah terbuka yang didominasi oleh rumput
dan tumbuhan rendah. Karakteristik utama ekosistem ini mencakup
vegetasi rendah, biodiversitas tinggi, serta ketergantungan pada faktor-
faktor seperti api alami, siklus air yang terbatas, dan kondisi iklim
tertentu. Ekosistem padang rumput memainkan peran penting dalam
menjaga keseimbangan ekologis, menyediakan habitat bagi berbagai
spesies, dan berkontribusi pada aspek-aspek penting ekosistem global,
termasuk siklus karbon dan air.

b. Klasifikasi

Ekosistem padang rumput dapat diklasifikasikan berdasarkan


beberapa kriteria, termasuk lokasi geografis, tipe tanaman dominan,
atau kondisi iklim. Berikut adalah contoh klasifikasi umum:

1. Berdasarkan Lokasi Geografis:

-Padang Rumput Amerika Utara

-Padang Rumput Eurasia


-Padang Rumput Afrika

2. Berdasarkan Tipe Tanaman Dominan:

-Padang Rumput Basah (Wet Meadow): Ditandai dengan kelembaban


tanah yang relatif tinggi.

-Padang Rumput Kering (Dry Grassland): Terdapat di daerah dengan


curah hujan yang lebih rendah.

3. Berdasarkan Kondisi Iklim:

-Padang Rumput Tropis: Terdapat di daerah tropis dengan suhu tinggi


sepanjang tahun.

-Padang Rumput Temperat: Terdapat di daerah yang mengalami


perubahan musim seperti musim panas dan musim dingin.

-Padang Rumput Subarktik: Terdapat di wilayah subarktik yang dingin.

B. KOMPONEN EKOSISTEM PADANG RUMPUT

a. Tanaman

Ekosistem padang rumput tanaman dikenal karena dominasinya oleh


tanaman seperti rumput dan tumbuhan rendah. Beberapa ciri ekosistem
padang rumput tanaman melibatkan:

1. Rumput dan Tumbuhan Rendah: Didominasi oleh beragam jenis


rumput dan tumbuhan rendah, seperti semak-semak, tanaman
merambat, dan tanaman pendek lainnya.
2. Akar Serabut: Tanaman padang rumput umumnya memiliki akar
serabut yang meluas, membentuk jaringan akar yang padat untuk
menangkap air dan nutrisi dari tanah yang sering kali kering.

3. Adaptasi terhadap Api: Beberapa jenis rumput di ekosistem padang


rumput memiliki adaptasi terhadap kebakaran, di mana api alami
membantu memperbarui pertumbuhan tumbuhan dan mengendalikan
vegetasi yang lebih tua.

4. Keanekaragaman Tanaman: Meskipun dominan oleh rumput,


ekosistem ini juga menampilkan keanekaragaman tanaman yang
melibatkan berbagai spesies tumbuhan.

5. Respon Terhadap Musim: Tumbuhan dalam ekosistem padang rumput


sering kali menunjukkan respon khusus terhadap perubahan musim,
dengan periode pertumbuhan aktif di musim hujan dan adaptasi
terhadap musim kemarau.

6. Hubungan Simbiosis: Interaksi simbiosis antara tanaman dan


mikroorganisme tanah, seperti bakteri dan fungi mikoriza, membantu
dalam penyerapan nutrisi dan pertukaran yang saling menguntungkan.

b. Hewan

Ekosistem padang rumput membanggakan keberagaman hayati,


dengan hewan-hewan yang memainkan peran penting dalam menjaga
keseimbangan ekologis. Kawanan herbivora seperti bison dan gajah
menjadikan padang rumput sebagai sumber makanan utama, sementara
predator seperti singa dan serigala memastikan kontrol populasi dan
keberlanjutan ekosistem. Interaksi sosial, seperti kawanan burung dan
mamalia kecil, menciptakan dinamika kompleks di dalam ekosistem ini.
Tak kalah pentingnya, serangga pengurai membantu dalam mendaur
ulang materi organik, memberikan kontribusi pada kesuburan tanah.
Migrasi musiman beberapa spesies hewan menambah tingkat
kompleksitas, menciptakan pola pergerakan yang membantu dalam
redistribusi nutrien dan memelihara ekosistem padang rumput sebagai
habitat yang produktif dan dinamis.

c. Mikroorganisme

Mikroorganisme memainkan peran krusial dalam menjaga


keseimbangan dan keberlanjutan ekosistem padang rumput. Di tanah
padang rumput, bakteri dan fungi mikoriza membentuk hubungan
simbiosis dengan akar tanaman, meningkatkan penyerapan nutrisi dan
pertukaran zat makanan. Selain itu, mikroorganisme tanah seperti
bakteri pengurai dan aktinomiset membantu dalam proses dekomposisi
bahan organik, menghasilkan nutrien yang tersedia bagi tanaman.
Aktivitas mikroba ini tidak hanya mendukung pertumbuhan vegetasi,
tetapi juga menjaga siklus nutrisi dan kelestarian ekosistem. Oleh karena
itu, pemahaman tentang mikroorganisme di dalam ekosistem padang
rumput kritis untuk merancang strategi konservasi yang efektif.

C. FUNGSI EKOSISTEM PADANG RUMPUT

a. Lingkungan

Ekosistem padang rumput memiliki peran penting dalam menjaga


keseimbangan lingkungan. Tanaman padang rumput, dengan sistem
akar serabutnya, membantu mencegah erosi tanah dan
mempertahankan struktur tanah yang kuat. Selain itu, padang rumput
berkontribusi pada siklus air dengan menyerap dan menyimpan air
hujan, mengurangi risiko banjir, dan mendukung suplai air tanah. Fungsi
penyerapan karbon oleh tumbuhan padang rumput juga memiliki
dampak positif pada mitigasi perubahan iklim. Keberagaman hayati yang
tinggi dalam ekosistem ini menciptakan habitat yang unik dan
mendukung keanekaragaman flora dan fauna, memastikan ekosistem
padang rumput sebagai sumber daya alam yang berharga untuk
kelestarian lingkungan dan kehidupan manusia. Oleh karena itu,
menjaga ekosistem padang rumput penting untuk menjaga fungsi
ekologis dan keseimbangan lingkungan secara keseluruhan.

b. Ekonomi

Ekosistem padang rumput memiliki peran yang signifikan dalam


aspek ekonomi, baik secara langsung maupun tidak langsung. Beberapa
fungsi ekonomi ekosistem padang rumput melibatkan:

1. Pertanian dan Peternakan: Padang rumput sering digunakan sebagai


lahan pertanian dan peternakan. Rumput yang tumbuh di sana
merupakan sumber pakan yang penting untuk ternak seperti sapi, kuda,
dan domba.

2. Industri Peternakan: Ekosistem ini mendukung industri peternakan


yang menghasilkan daging, susu, dan produk-produk lainnya. Hal ini
mencakup kontribusi padang rumput terhadap ekonomi lokal dan
nasional.

3. Pariwisata: Keindahan dan keanekaragaman ekosistem padang


rumput menjadi daya tarik wisata. Aktivitas seperti safari fotografi dan
pengamatan satwa liar dapat menciptakan peluang ekonomi di sekitar
area tersebut.

4. Pengelolaan Sumber Daya Alam: Ekosistem padang rumput


menyediakan berbagai sumber daya alam seperti kayu, tanaman obat-
obatan, dan produk-produk lain yang dapat dimanfaatkan secara
berkelanjutan.

5. Penyerapan Karbon: Tanaman padang rumput juga berkontribusi pada


mitigasi perubahan iklim dengan menyerap karbon dari atmosfer,
menciptakan peluang dalam skema perdagangan karbon dan upaya
pelestarian lingkungan.

c. Keseimbangan Ekosistem

Ekosistem padang rumput memiliki peran sentral dalam menjaga


keseimbangan ekosistem secara keseluruhan. Beberapa fungsi
ekosistem padang rumput yang berperan dalam keseimbangan
ekosistem melibatkan:

1. Pemeliharaan Keanekaragaman Hayati: Keanekaragaman hayati yang


tinggi dalam ekosistem padang rumput menciptakan jaringan kompleks
hubungan antara tanaman, hewan, dan mikroorganisme, mendukung
keseimbangan ekologis dan menjaga kelangsungan hidup spesies-spesies
tertentu.

2. Kontrol Populasi: Kehadiran predator di ekosistem padang rumput


membantu dalam mengontrol populasi herbivora, mencegah kelebihan
konsumsi tanaman dan mempertahankan keseimbangan antara
produsen dan konsumen.
3. Daur Ulang Nutrien: Mikroorganisme tanah yang aktif di padang
rumput berperan penting dalam daur ulang nutrien. Proses dekomposisi
bahan organik membentuk siklus yang mengembalikan nutrien ke tanah,
mendukung pertumbuhan tanaman.

4. Stabilitas Ekosistem: Struktur akar serabut tanaman padang rumput


membantu mencegah erosi tanah, mempertahankan struktur tanah
yang kuat, dan memberikan stabilitas ekosistem terhadap gangguan
eksternal seperti banjir atau kebakaran.

5. Penyerapan Karbon: Tanaman padang rumput berperan dalam siklus


karbon dengan menyerap karbon dioksida dari atmosfer melalui
fotosintesis, membantu mengurangi dampak gas rumah kaca.

D. ANCAMAN TERHADAP EKOSISTEM PADANG RUMPUT

a. Perubahan Iklim

Perubahan iklim merupakan ancaman serius terhadap ekosistem


padang rumput. Peningkatan suhu global, perubahan pola curah hujan,
dan intensitas kejadian cuaca ekstrem dapat memberikan dampak
signifikan. Beberapa ancaman terkait perubahan iklim terhadap
ekosistem padang rumput melibatkan:

1. Peningkatan Suhu: Kenaikan suhu yang berlebihan dapat


mempengaruhi keseimbangan termal ekosistem padang rumput,
memengaruhi pertumbuhan tanaman, reproduksi hewan, dan aktivitas
mikroorganisme tanah.
2. Perubahan Pola Curah Hujan: Perubahan dalam pola curah hujan,
seperti peningkatan kekeringan atau banjir yang lebih sering, dapat
memengaruhi ketersediaan air dan pertumbuhan vegetasi di padang
rumput.

3. Frequensi Kebakaran yang Meningkat: Peningkatan suhu dan


kekeringan dapat meningkatkan risiko kebakaran, mengancam tanaman
padang rumput yang terbiasa dengan siklus alami kebakaran.

4. Gangguan Terhadap Migrasi Hewan: Peningkatan suhu dan perubahan


pola musim dapat mempengaruhi pola migrasi hewan, menyulitkan
keberlanjutan siklus hidup dan rutinitas perilaku.

5. Pengaruh Terhadap Keanekaragaman Hayati: Perubahan iklim dapat


memicu pergeseran distribusi spesies dan komunitas tanaman, hewan,
dan mikroorganisme di ekosistem padang rumput, mengancam
keanekaragaman hayati.

6. Ketidakstabilan Tanah: Perubahan iklim juga dapat menyebabkan


ketidakstabilan tanah, terutama akibat pencairan lapisan permafrost,
yang dapat merusak struktur tanah padang rumput.

b. Penebangan Hutan

Penebangan hutan merupakan ancaman serius bagi ekosistem


padang rumput, mengakibatkan hilangnya habitat alami dan
mengganggu keseimbangan ekologis. Pengurangan tutupan vegetasi
hutan dapat meningkatkan risiko erosi tanah, mengubah pola aliran air,
dan merusak mikroiklimat di padang rumput. Keberlanjutan siklus
nutrien terancam karena penebangan menghentikan kontribusi nutrien
dari daun yang gugur dan dekomposisi organik dari hutan. Selain itu,
tanpa tutupan pohon, ekosistem padang rumput menjadi lebih rentan
terhadap perubahan iklim dan fluktuasi suhu yang ekstrem. Diperlukan
upaya konservasi hutan dan pengelolaan sumber daya alam yang
berkelanjutan untuk menjaga integritas ekosistem padang rumput dan
memitigasi dampak negatif penebangan hutan.

b. Penebangan Hutan

Ancaman serius terhadap ekosistem padang rumput adalah


penebangan hutan yang tidak berkelanjutan. Praktik penebangan yang
berlebihan dan tidak teratur dapat menyebabkan hilangnya habitat
alami bagi berbagai spesies tumbuhan dan hewan yang bergantung pada
ekosistem ini. Selain itu, penebangan hutan dapat mengakibatkan
kerusakan tanah, peningkatan risiko erosi, dan perubahan siklus air.
Hilangnya tutupan pohon juga berkontribusi pada perubahan
mikroiklimat di padang rumput, dengan peningkatan suhu dan
penurunan kelembaban yang dapat merugikan tanaman dan hewan
yang tergantung pada kondisi lingkungan yang stabil. Untuk menjaga
keseimbangan ekosistem padang rumput, diperlukan pendekatan
penebangan hutan yang berkelanjutan, pelestarian habitat alami, dan
kebijakan pengelolaan yang memperhatikan dampak ekologi jangka
panjang.

c. Aktivitas Manusia

Aktivitas manusia menjadi ancaman serius terhadap keberlanjutan


ekosistem padang rumput. Peningkatan pertumbuhan populasi manusia
dan aktivitas pembangunan mengakibatkan konversi lahan padang
rumput menjadi area perumahan, industri, dan pertanian. Urbanisasi
dan perluasan lahan pertanian dapat merusak habitat alami, mengurangi
keberagaman hayati, dan memicu hilangnya spesies. Selain itu,
penggunaan berlebihan lahan untuk peternakan dapat menyebabkan
degradasi tanah, erosi, dan kerusakan ekosistem padang rumput.
Penggunaan bahan bakar fosil dan emisi gas rumah kaca dari aktivitas
manusia juga berkontribusi pada perubahan iklim, memengaruhi suhu
dan pola curah hujan di ekosistem tersebut. Perlunya pendekatan
berkelanjutan dan konservasi dalam aktivitas manusia menjadi penting
untuk melindungi dan melestarikan ekosistem padang rumput serta
menjaga keseimbangan alaminya.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Ekosistem padang rumput merupakan lingkungan yang kaya akan


keanekaragaman hayati dan memiliki peran penting dalam menjaga
keseimbangan ekologi serta menyediakan sejumlah layanan ekosistem.
Ancaman seperti perubahan iklim, penebangan hutan, dan aktivitas
manusia memberikan dampak serius terhadap kelestarian ekosistem ini.
Untuk memastikan kelangsungan ekosistem padang rumput, diperlukan
tindakan konservasi yang berkelanjutan, pelestarian habitat alami, dan
pendekatan pengelolaan yang bijak. Edukasi masyarakat tentang
pentingnya ekosistem ini, bersama dengan kerjasama lintas sektoral dan
dukungan pemerintah, dapat menjadi kunci dalam menjaga integritas
ekologis dan keberlanjutan ekosistem padang rumput untuk generasi
yang akan datang.

B. SARAN

Untuk menjaga kelestarian ekosistem padang rumput, diperlukan


tindakan holistik yang mencakup pelestarian habitat alami,
pengembangan praktik pertanian berkelanjutan, dan konservasi
keanekaragaman hayati. Pentingnya pengelolaan api yang bijak juga
tidak boleh diabaikan, dengan menerapkan kebijakan yang
mempertahankan siklus alami kebakaran untuk mendukung
pertumbuhan tanaman padang rumput. Edukasi masyarakat tentang
peran ekosistem ini dan cara mereka dapat berkontribusi dalam
pelestarian menjadi kunci, sementara pengembangan ekowisata
berkelanjutan dapat memberikan manfaat ekonomi tanpa mengancam
integritas lingkungan. Upaya bersama antara pemerintah, masyarakat,
dan pihak berkepentingan lainnya akan menjadi fondasi kuat dalam
menjaga ekosistem padang rumput sebagai warisan alam yang berharga.
DAFTAR PUSTAKA

Utomo, S. W., Sutriyono, I., & Rizal, R. (2012). Pengertian, ruang lingkup
ekologi dan ekosistem. Jakarta: Universitas Terbuka. Tangke, U. (2010).
Ekosistem padang lamun (manfaat, fungsi dan rehabilitasi). Agrikan:
Jurnal Agribisnis Perikanan, 3(1), 9-29. Djufri, D. (2018, February).
Potensi padang rumput (grasland) sebagai peluang usaha prospektif
belum dimanfaatkan secara optimal. In Prosiding Seminar Nasional
Biotik (Vol. 4, No. 1).

Anda mungkin juga menyukai