Anda di halaman 1dari 8

Volume VII , Nomor 2, Desember 2021 : Hal 93-100

Jurnal Utile
https://jurnal.ummi.ac.id/index.php/JUT

Efektivitas Workshop Online Pengajaran Bahasa Inggris


untuk Anak di Masa Pandemi Covid-19

Arsyi Rizqia Amalia1, Irene Evi Krismawati2


Universitas Muhammadiyah Sukabumi, Institut Keguruan dan Teknologi Larantuka
arsyirizqiaamalia@ummi.ac.id1, ireneevi@iktl.ac.id2

Abstrak: Penelitian ini akan difokuskan pada workshop online pengajaran bahasa Inggris untuk anak.
Metodologi penelitian dalam penelitian ini adalah deskriptif komparatif. Dalam penelitian ini, penulis
akan membandingkan dua workshop online, dengan identitas nama: Workshop A dan Workshop B.
Pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh dari: kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan
evaluasi. Dari perencanaan kegiatan, workshop A dan B memiliki kesamaan dalam menentukan tema,
target audience/peserta, prosedur workshop dan sosialisasi acara. Workshop A dan B memiliki
perbedaan dalam pemilihan subtema dan jumlah panitia acara, pembicara, dan pendaftar (workshop B
memiliki jumlah panitia dan pembicara yang lebih banyak). Dalam pelaksanaannya, jumlah peserta
workshop A lebih sedikit dibandingkan workshop B, namun kegiatan pendampingan di workshop A
lebih fokus dan aktif. Pada kegiatan evaluasi, hasil proyek pada workshop A lebih baik dari pada
workshop B. Berdasarkan evaluasi secara keseluruhan, baik workshop A maupun workshop B
memperoleh peserta sesuai target, sedangkan kekurangan yang sangat terlihat pada kedua workshop ini
adalah banyaknya peserta yang tidak menyelesaikan tugas sesuai target pencapaian.
Kata kunci: Workshop, Bahasa Inggris untuk Anak

Abstract:. One of the events is online workshop for teaching English, and this study will be focused in
online workshops of teaching English for young learners. Research methodology in this study was
descriptive comparative. In this study, author will compare two online workshops, with initial name:
Workshop A and Workshop B. The data collection in this study gain from: planning, implementation,
and evaluation activities. From planning activities, workshop A and B have similarities in determining
themes, target audience/participant, workshop procedure and socialization of the event. Workshop A
and B have differences in the selection of sub-themes and the number of event committees, speakers,
and registrant (workshop B have more number of committees and speakers). In the implementation, the
number of participants in workshop A was less than in workshop B, but the mentoring activities in
workshop A were more focused and active. In the evaluation activity, the results of the projects in
workshop A were better than workshop B. Based on the overall evaluation, both workshop A and
workshop B obtained participants according to the target, while the shortcomings that were very visible
in these two workshops were the large number of participants who did not complete the task according
to the target achievement. Based on these findings, future workshop organizers can make a better plan
workshop designs to avoid finding workshop problems that have been described in this paper.
Keywords: Workshop, English for Young Learners

History :

Submit tgl 4 Desember 2021, Review 13 Desember 2021, Accepted 30 Desember 2021

93
PENDAHULUAN disediakan oleh pemerintah dan swasta.
(Kompas: 2020)
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses Song, dkk. (2020) menyatakan bahwa era
pembelajaran agar warga belajar secara aktif digital bukan hanya tentang akses atau
mengembangkan potensi dirinya untuk penggunaan teknologi digital, tetapi tentang
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, kemampuan untuk mengintegrasikan
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, teknologi digital ke dalam praktik sosial yang
akhlak mulia, serta keterampilan yang bermakna dan memperoleh manfaat darinya.
diperlukan dirinya masyarakat, bangsa. dan Penulis sangat setuju dengan pernyataan ini
negara. (UU No. 20 tahun 2003). Upaya sadar dan mengenai bidang pendidikan. Penelitian
dan terencana ini dapat dilakukan melalui ini akan fokus pada pendidikan nonformal,
pendidikan formal dan pendidikan nonformal. dan salah satu program pendidikan nonformal
Mulai Maret 2020, baik di pendidikan formal adalah workshop sebagai bagian dari proses
maupun nonformal di Indonesia, keberadaan pembelajaran, dan workshop disini adalah
wabah pandemi COVID-19 memberikan workshop online di masa pandemi Covid-19.
pengaruh yang besar dimana mengharuskan Suprayekti & Anggraeni (2017) menyatakan
pemerintah untuk melakukan physical bahwa dalam kegiatan workshop, metode
distancing dan mengimbau masyarakat untuk pembelajaran harus berpusat pada masalah,
tetap berada di rumah untuk memutus mata menuntut dan mendorong peserta untuk aktif,
rantai tersebut. penyebaran virus corona di mendorong peserta untuk mempresentasikan
Indonesia, termasuk siwa wajib belajar dari pengalaman sehari-hari, menumbuhkan
rumah. kerjasama, baik antara peserta dan tutor, dan
memberi pebgalaman lebih, tidak hanya
Di bidang pendidikan, kemajuan teknologi sebagai transformasi atau penyerapan materi.
tetap ada, dan krisis seperti pandemi saat ini
hanya menyoroti defisit digital tidak hanya Jika dilihat dari asal katanya, workshop
dalam hal teknologi pendukung, atau merupakan ungkapan kata yang berasal dari
keterampilan siswa, tetapi juga dan mungkin bahasa Inggris, yaitu work (yang berarti
yang paling penting dalam hal persepsi, sikap, melakukan pekerjaan) dan shop (yang berarti
dan kesiapsiagaan yang sebenarnya. tempat menjual sesuatu). Pengertian lain dari
Akibatnya, guru sebagai pendidik perlu fokus workshop adalah suatu kegiatan yang
mempersiapkan praktisi pendidikan untuk didalamnya terdapat orang-orang yang
memahami bahwa pengajaran online memiliki keahlian tertentu, kemudian
memerlukan seperangkat keterampilan, alat, berkumpul dan mendiskusikan masalah-
dan praktik pengajarannya tersendiri. (Ferdig, masalah tertentu serta memberikan
dkk.: 2020) pengajaran atau pelatihan kepada para
pesertanya. Dengan kata lain, workshop
Bahkan jika digitalisasi dalam pendidikan diadakan untuk memberikan pengajaran atau
telah menjadi topik hangat selama berabad- pelatihan kepada peserta mengenai teori dan
abad dalam berbagai disiplin ilmu dan alat praktik di bidang tertentu.
digital secara luas telah digunakan di sekolah,
guru dan administrasi pendidikan kurang siap Dikutip dari pengertiandefinisi.com, dalam
untuk bertindak sebagai pemimpin dan agen setiap workshop biasanya panitia akan
perubahan dalam transformasi digital melakukan tahapan sebagai berikut:
(Papagiannidis, dkk. : 2020; Botol: 2019).
1. Penjelasan tentang tujuan kegiatan
Terjadi salah tafsir siswa, orang tua bahkan
workshop yang ingin dicapai
guru karena sekolah seolah hanya
2. Perumusan berbagai masalah utama
memindahkan proses pembelajaran dari kelas
yang akan dibahas dalam workshop
ke rumah dimana materi dan tugas diberikan
secara online, melalui berbagai platform yang

94
3. Penentuan prosedur pemecahan Berikut ini adalah beberapa kekurangan dari
masalah teknis yang akan digunakan workshop, seperti:
4. Menguraikan masalah oleh
pembicara 1. Memerlukan persiapan yang relatif
5. Melaksanakan kegiatan diskusi lama.
6. Penentuan pemecahan masalah yang 2. Membutuhkan banyak tenaga dan
akan diambil biaya.
Menurut Rosmaryanti (2010), ada beberapa 3. Melibatkan banyak orang sehingga
jenis workshop, yaitu workshop yang bersifat menyita waktu guru dalam
mengikat, dan yang bebas atau tidak melaksanakan pembelajaran di
mengikat. Workshop mengikat adalah jenis kelasnya.
workshop yang diselenggarakan oleh orang Menurut Ambarita, dkk. (2020) workshop
terdiri dari input, proses (pelaksanaan,
atau lembaga tertentu di mana hasil workshop
mengikat setiap peserta yang mengikutinya. pelatihan, dan pendampingan), dan hasil.
Workshop tidak mengikat adalah jenis Dalam studi ini, bidang workshop difokuskan
workshop yang hasilnya tidak mengikat setiap pada pengajaran bahasa Inggris untuk anak-
peserta yang mengikuti acara, sedangkan hasil anak. Amalia (2020) menyatakan bahwa
yang diperoleh dari workshop tidak wajib bahasa Inggris memiliki peran penting dalam
dipatuhi oleh setiap peserta. Dalam penelitian kehidupan bermasyarakat, hal ini dikarenakan
bahasa Inggris merupakan bahasa
ini, workshop yang dilakukan adalah
internasional nomor satu di dunia.
workshop yang tidak mengikat.
Berdasarkan peran tersebut, pemerintah
Dalam proses kegiatan pembelajaran orang Indonesia memasukkan bahasa Inggris
dewasa, dari berbagai sumber secara umum sebagai mata pelajaran yang diajarkan di
dapat dikatakan terdiri dari tiga fase atau lembaga pendidikan mulai dari sekolah dasar
tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan hingga sekolah menengah atas bahkan
evaluasi (Rosmaryanti: 2010). Tahap universitas. Beberapa orang tua bahkan
perencanaan meliputi perumusan tujuan mengajarkan bahasa Inggris sejak anak
pembelajaran; pengembangan perangkat mereka masih bayi untuk mengembangkan
evaluasi dan hasil belajar; analisis tugas penguasaan bahasa mereka.
belajar dan identifikasi kemampuan warga
Linse dan Nunan (2005) menjelaskan bahwa
belajar; dan mengembangkan strategi belajar-
mengajar. Tahap pelaksanaan meliputi perkembangan kosakata pada anak
pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan merupakan aspek penting dalam
pemantapan hasil belajar. Tahap evaluasi pembentukan pemerolehan bahasanya, namun
meliputi evaluasi hasil dan program penguatan bahasa di lingkungan anak di luar
pembelajaran serta perbaikan program sekolah masih lemah, terutama untuk bahasa
kegiatan pembelajaran. asing. Berdasarkan pernyataan di atas,
pentingnya anak belajar bahasa Inggris dan
Berikut ini adalah beberapa keunggulan pandemi Covid-19 mengharuskan siswa
workshop, seperti: belajar dari rumah dan orang tua harus lebih
dilibatkan dalam kegiatan belajar anaknya.
1. Peserta mendapatkan informasi Berdasarkan fakta saat ini, banyak sekali
teoritis yang luas dan mendalam
acara online yang diadakan untuk
tentang masalah yang dibahas. memberikan pendidikan bagi semua orang
2. Peserta mendapatkan petunjuk
termasuk untuk guru, siswa, orang tua atau
praktis untuk melaksanakan praktisi pendidikan. Salah satu acaranya
tugasnya.
adalah workshop online pengajaran bahasa
3. Peserta dibina berperilaku dan Inggris bagi anak yang akan menjadi fokus
berpikir ilmiah, membina kerjasama dalam penelitian ini.
antar peserta, keterkaitan dengan
lembaga pendidikan dan masyarakat.

95
HASIL PENELITIAN DAN
METODOLOGI PENELITIAN PEMBAHASAN
Metodologi penelitian dalam penelitian ini Kegiatan pembelajaran dalam
adalah deskriptif komparatif. Menurut Ali penelitian ini terdiri dari tiga fase atau tahapan
menyatakan bahwa: “Metode penelitian yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi
deskriptif digunakan untuk mencoba (Rosmaryanti: 2010). sebuah. Perencanaan
memecahkan atau menjawab masalah yang
sedang dihadapi pada situasi sekarang. Dalam tahap perencanaan atau persiapan,
Dilakukan dengan langkah-langkah beberapa hal yang harus dilakukan adalah
pengumpulan klasifikasi dan sebagai berikut:
analisis/pengolahan data serta membuat 1. Pembentukan panitia
kesimpulan dan laporan dengan tujuan utama 2. Penentuan tema dan subtema
membuat deskripsi objektif tentang suatu 3. Penentuan nama workshop/kegiatan
situasi dalam deskripsi situasi” (Sugiyono: 4. Pemilihan pembicara
2012). Sedangkan penelitian komparatif 5. Penentuan target audiens/peserta
menurut Sugiyono (2014:54) adalah 6. Pengembangan prosedur atau alur
penelitian yang membandingkan keadaan satu pelaksanaan workshop
atau lebih variabel dalam dua atau lebih 7. Sosialisasi acara
sampel yang berbeda, atau dua waktu yang 8. Pengumpulan data pendaftar
berbeda. Menurut Nazir (2005:58), penelitian Dalam pembentukan panitia, workshop A
komparatif adalah jenis penelitian deskriptif memiliki dua personil dalam kepanitiaan,
yang berusaha menemukan jawaban secara sedangkan workshop B memiliki tujuh
mendasar tentang sebab-akibat, dengan personil dalam kepanitiaan. Dalam
menganalisis faktor-faktor yang menentukan tema, tema yang dipilih adalah
menyebabkan terjadinya atau munculnya Teaching English for Young Learners,
suatu fenomena tertentu. Jadi, penelitian sedangkan workshop A mengambil satu
komparatif adalah jenis penelitian yang subtema yaitu Teaching English with Story
digunakan untuk membandingkan dua atau Telling, sedangkan workshop B memilih
lebih kelompok variabel tertentu. empat subtema, yaitu: (1) Pentingnya Bahasa
Objek penelitian ini adalah 2 online Inggris untuk Anak, (2) Belajar Bahasa
Inggris bersama Keluarga, (3) Kegiatan
workshop bidang Pendidikan Bahasa Inggris
Belajar Bahasa Inggris yang Menyenangkan,
dan diadakan di era pandemi covid-19. Dalam
dan (4) Pembelajaran Bahasa Inggris Digital.
penelitian ini, penulis mengambil posisi
Langkah selanjutnya adalah menentukan
sebagai panitia sekaligus pembicara di kedua nama kegiatan, workshop A memiliki nama
workshop tersebut. Dalam studi banding workshop: Teaching English with Story
deskriptif ini, penulis akan membandingkan Telling for Young Learners, dan Workshop B
dua workshop online pengajaran bahasa memiliki nama workshop: Teaching English
Inggris dengan data: (1) Nama Workshop: for Young Learners at Home. Dalam
Pengajaran Bahasa Inggris dengan Story menentukan target peserta, workshop A dan B
Telling untuk Anak (Awal: Workshop A), (2) memiliki target peserta yang sama, yaitu:
Nama Workshop: Pengajaran Bahasa Inggris orang tua, siswa, guru, dosen, dan praktisi
untuk Anak di Rumah (Awal: Workshop B). pendidikan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan Prosedur workshop A dan B disiapkan oleh
kualitatif dan kuantitatif berdasarkan data panitia, dan prosedur kedua workshop
yang dikumpulkan sedangkan pengumpulan tersebut telah serupa dengan teori proses
data dalam penelitian ini diperoleh dari: workshop menurut Ambarita, dkk. (2020)
kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan seperti (1) pelaksanaan: panitia menyiapkan
evaluasi. acara dan pembicara menyampaikan materi,
(2) pelatihan: membuat video pembelajaran

96
berdasarkan materi yang telah disampaikan, dilanjutkan dengan pendampingan dalam
dan (3) pendampingan: menentukan materi, persiapan dan pembuatan tugas. Sesi
membuat media pembelajaran dan praktek pendampingan dilakukan di grup WhatsApp
mengajar. Langkah selanjutnya adalah yang beranggotakan pemateri, peserta dan
sosialisasi acara di media sosial, seperti: panitia. Kegiatan pendampingan dipimpin
Instagram, Facebook dan WhatsApp. Dan langsung oleh narasumber. Setelah
tahap terakhir pendataan pendaftar, workshop pendampingan dilakukan, peserta
A mendapatkan 60 pendaftar sedangkan mengumpulkan tugas sesuai waktu yang telah
workshop B mendapatkan 474 pendaftar, disepakati.
workshop A dan B mendapatkan peserta yang
mendaftar sesuai target peserta yang berasal Berikut adalah bentuk tugas dan
dari orang tua, siswa, guru, dosen, dan praktisi pendampingan pada workshop A dan B:
pendidikan. Kesimpulan dari kegiatan Tabel 1. Bentuk Tugas dan Pendampingan
perencanaan, baik workshop A maupun B
memiliki kesamaan dalam menentukan tema, Tu Worksh Alok Worksh Alok
target audience/peserta, prosedur workshop gas op A asi op B asi
dan sosialisasi acara. Workshop A dan B Wak Wak
memiliki perbedaan dalam pemilihan subtema tu tu
dan jumlah panitia acara, pembicara, dan 1 Tentuka 1 Buat 4
pendaftar. n tema hari tugas hari
dan
B. Penerapan karakter
Berdasarkan pengertiandefinisi.com, panitia utama
memulai workshop tersebut dengan 2 Buat 2 Kumpula 1
menjelaskan tujuan kegiatan workshop yang judul hari n tugas hari
ingin dicapai, perumusan berbagai masalah dan isi (video
utama yang akan dibahas dalam workshop cerita impleme
dan penentuan prosedur pemecahan masalah ntasi
3 Buat 1
teknis yang akan digunakan. Tahapan tersebut pembelaj
properti / hari
berjalan sebelum dan di dalam sesi aran)
media
penyampaian materi. Tahap selanjutnya
4 Kumpula 1
adalah pembahasan atau penyampaian materi
n tugas hari
oleh pembicara. Penyampaian materi dalam
(video
workshop ini dilakukan secara online impleme
menggunakan aplikasi zoom meeting dan juga ntasi
live di youtube. Setelah materi disampaikan, pembelaj
para pembicara memberikan waktu untuk aran)
melakukan diskusi di dalam zoom meeting
dan live YouTube.
Penyampaian materi pada workshop A Berdasarkan data di atas, baik Workshop A
dilaksanakan selama 1 jam 30 menit, dan dan B memiliki alokasi waktu yang sama
diskusi dilakukan selama 30 menit. yaitu 5 hari untuk pembuatan tugas dan sesi
Penyampaian materi pada workshop B pendampingan tetapi memiliki bentuk tugas
dilaksanakan selama 2 jam (untuk 4 yang berbeda dimana Workshop A memiliki
pembicara) dan waktu diskusi langsung rincian tugas yang lebih banyak daripada
dilaksanakan selama 30 menit. Dalam Workshop B.
penyampaian materi juga dijelaskan tentang C. Evaluasi
tugas yang harus diselesaikan oleh peserta
yaitu membuat video pembelajaran Pada bagian ini, penulis akan memfokuskan
berdasarkan materi yang telah disampaikan. pada beberapa bagian seperti keterlibatan
Setelah sesi materi selesai, kegiatan peserta, kualitas produk, tanggapan peserta,

97
dan hambatan dalam pelaksanaan workshop. 4 Properti/media Metode
Berikut penjelasannya: pembelajaran
5 Pertunjukan Keterlibatan
anggota
1. Keaktifan peserta keluarga

500 474
400 Pendaftar Berikut adalah hasil penilaian tugas workshop
300 A dan B. Pada kegiatan evaluasi, hasil tugas
168 peserta pada kedua kategori di atas pada
200
100 6040 38 workshop A lebih baik dari workshop B.
24
0 Mengikuti Diakhir kegiatan panitia memberikan
Materi penghargaan kepada peserta, kedua workshop
memberikan 10 hadiah untuk 10 peserta;
perbedaan datang dari kategori penghargaan.
Pada workshop A penghargaan diberikan
Grafik 1. Data Peserta kepada beberapa kategori seperti: properti
terbaik, ide cerita terbaik, penampilan terbaik,
Dilihat dari jumlah peserta, ditemukan adanya proyek video terbaik dan peserta teraktif. Pada
penurunan jumlah pendaftar pada peserta workshop B penghargaan diberikan hanya
yang mengikuti penyampaian materi, dan juga untuk satu kategori yaitu proyek terbaik.
terjadi penurunan jumlah peserta yang Selanjutnya evaluasi lain dapat dilihat dari
menyerahkan tugas akhir. Untuk lebih panitia, pembicara, peserta, dan materi pada
jelasnya, dari workshop A hanya 66% uraian di bawah ini:
pendaftar yang mengikuti sesi penyampaian
materi, dan ada 40% pendaftar yang
menyerahkan tugas akhir. Sedangkan dari Tabel 3. Temuan dari Workshop
workshop B hanya 35% pendaftar yang
mengikuti sesi penyampaian materi, dan ada Temuan Workshop A Workshop B
8% pendaftar yang menyerahkan tugas akhir.
Panitia Kekuatan: Kekuatan:
Jumlah Pekerjaan
panitia yang dapat dibagi
2. Kualitas produk sedikit sesuai dengan
memudahkan kemampuan
Tugas yang dikumpulkan adalah Video koordinasi masing-
Pembelajaran yang menunjukkan kemampuan tentang masing
peserta dalam mengimplementasikan hasil program yang panitia,
atau materi workshop. Workshop A dan B dirancang misalnya
memiliki kategori penilaian yang berbeda. dengan
Berikut adalah kategorinya: memiliki tim
Kelemahan: IT, MC,
Tabel 2. Kategori Penilaian Produk Semua promosi, dan
Kategori Workshop A Workshop B pekerjaan konsep acara.
dilakukan
1 Kreativitas Kreativitas Kelemahan:
oleh orang
banyaknya
yang terbatas
2 Penggunaan Penggunaan panitia
sehingga
Bahasa Inggris Bahasa dengan lokasi
memaksa
Inggris yang berbeda
panitia untuk
sedikit
3 Ide cerita Keaslian bisa
menyulitkan
menguasai
panitia untuk
berbagai
berkoordinasi

98
bidang dalam dalam membuat
mempersiapk mempersiapk pembicara
an dan an workshop. terburu-buru
melaksanakan dan kurang
workshop. detail dalam
menyampaika
Pembicar Kekuatan: Kekuatan: 4
n materi
a mudah pembicara
menentukan menciptakan
tema yang banyak ide,
akan pengetahuan, 3. Hambatan dalam kegiatan workshop
digunakan dan pemikiran Berdasarkan workshop yang telah
yang dapat
dilakukan, terdapat beberapa kendala, yaitu:
dibagikan
bersama. 1. Jaringan
Kelemahan: Tidak semua peserta memiliki
pembicara koneksi internet yang baik, sehingga
Kelemahan: terkadang peserta mengeluh tidak
tunggal tidak
kesulitan
memiliki dapat menerima materi secara
menentukan
rekan untuk maksimal.
tema utama
bertukar 2. Keaktifan peserta
karena setiap
pikiran dan Tidak semua peserta aktif baik dalam
orang punya
ide. kegiatan sesi penyampaian materi
ide masing-
masing maupun kegiatan sesi pendampingan.
3. Kerjakan tugas
Peserta Kekuatan: Kekuatan: Peserta berasal dari berbagai
persentase jumlah
kalangan sehingga tidak semuanya
peserta yang peserta yang
menyelesaika mendaftar dapat melaksanakan tugas secara
n tugas akhir cukup besar maksimal dari segi keluwesan waktu
cukup baik dalam mengerjakan tugas dan
kualitas produk.
Kelemahan: 4. Pola piker peserta
Kelemahan:
jumlah Ada banyak kegiatan online selama
persentase
peserta yang
jumlah pandemi Covid-19, terutama seminar
terdaftar lebih
peserta yang atau webinar online. Banyak yang
sedikit
menyelesaika beranggapan bahwa workshop dan
n tugas cukup webinar adalah hal yang sama,
rendah sehingga ketika disampaikan tentang
Bahan Kekuatan: Kekuatan: tugas-tugas di workshop, sebagian
materi dapat jumlah materi peserta tidak mau melanjutkan ke
disampaikan yang tahap pengerjaan tugas. Temuan
lebih detail disajikan lainnya, sebagian peserta langsung
dengan waktu banyak meminta sertifikat baik di awal, saat
penyampaian dengan pelaksanaan hingga akhir
yang lebih berbagai pelaksanaan kegiatan dengan atau
fleksibel. konten tanpa mengikuti kegiatan workshop
Kelemahan: secara tuntas (certificate oriented).
materi yang
Kelemahan:
disajikan
materi yang Kesimpulan
hanya satu
banyak
(tidak
dengan waktu Berdasarkan evaluasi secara
beragam).
yang terbatas keseluruhan, baik workshop A maupun

99
workshop B memperoleh peserta sesuai Rosmayanti, H.P. 2010. Get to know the
target, sedangkan kekurangan yang sangat science of communication. Bandung:
terlihat pada kedua workshop ini adalah Widya padjajaran.
banyaknya peserta yang tidak menyelesaikan Song, Z., Wang, C. and Bergmann, L. 2020.
tugas sesuai target pencapaian. Berdasarkan China’s prefectural digital divide: Spatial
temuan tersebut, kedepannya penyelenggara analysis and multivariate determinants of
workshop khususnya workshop online dapat ICT diffusion. International Journal of
membuat desain rencana workshop yang lebih Information Management. Article 102072
baik untuk menghindari temuan permasalahan Suprayekti & Anggraeni, S. D. 2017.
workshop yang telah diuraikan dalam Pelaksanaan Program Workshop “Belajar
penelitian ini. Efektif” Untuk Orang Tua. “Jurnal Ilmiah
VISI PGTK PAUD dan DIKMAS”. Vol.
Daftar Pustaka 12, No. 2. p.127
Amalia, A. R. 2020. Improving Students Sugiyono. 2012. Memahami Penelitian
Vocabulary Mastery through Guess My Kualitatif. Bandung : ALFABETA.
Move Game Gender-Based. Acuity: Sugiyono. 2014. Metode Penelitian
Journal of English Language Pedagogy, Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Literature and Culture. Vol. 5 No.2. p: Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
109-122
Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang
Ambarita, J., Helwaun,H., Houten, L. V. Sistem pendidikan nasional
2020. Workshop Pembuatan E-book
Sebagai Bahan Ajar Elektronik Interaktif Vial, G. 2019. Understanding digital
Untuk Guru Indonesia Secara Online di transformation: A review and a research
Tengah Covid 19. Community agenda. The Journal of Strategic
Engagement & Emergence Journal. Vol. 2 Information Systems.
No. 1. p: 44-57
Ferdig, R.E., et al. 2020. Teaching,
Technology, and Teacher Education
During the COVID-19 Pandemic: Stories
from the Field. Association for the
Advancement of Computing in Education
(AACE). Retrieved June 15, 2020 from
https://www.learntechlib.org/p/216903/
https://edukasi.kompas.com/read/2020/04/14/
163041771/apa-itu-belajar-dari-rumah-
melihat-kembali-konsep-awal?page=all
https://pengertiandefinisi.com/definisi-dan-
pengertian-workshop/
Linse, C. T. and Nunan D. 2005. Practical
English Language Teaching: Young
Learners. New York: McGraw-Hill
ESL/ELT.
Nazir, M. 2005. Metode Penelitian. Jakarta:
Ghalia Indonesia.
Papagiannidis, S., Harris, J. and Morton, D.
2020. WHO led the digital transformation
of your company? A reflection of IT
related challenges during the pandemic.
International Journal of Information
Management. Article 102166

100

Anda mungkin juga menyukai