Anda di halaman 1dari 4

UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI

(UNINDRA)
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN SOSIAL
SOAL UJIAN PENGENDALIAN MUTU (UPM) GENAP
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
Program Studi : Bimbingan dan Konseling
Mata Kuliah : Konseling Format Klasikal *)
Hari,Tanggal : Selasa, 13 Juli 2021
Waktu : Jawaban dikirim paling lambat 1 (satu) hari setelah ujian
Sifat Ujian : Dikerjakan di Rumah

Nama : Silvira Elisa


Kelas : R8F
NPM : 201701500484

1. Metode Pembelajaran : sebuah proses sistematis dan teratur yang dilakukan oleh guru
atau pendidik dalam menyampaikan materi kepada siswanya. Pendapat lain juga
mengatakan bahwa learning methods merupakan sebuah strategi atau taktik dalam
melaksanakan kegiatan belajar mengajar di dalam kelas yang diaplikasi tenaga
pendidik agar tujuan pembelajaran yang sudah ditetapkan bisa tercapai dengan baik.
Konseling Format Klasikal : suatu pelayanan dasar bimbingan yang dirancang
menuntut guru BK untuk melakukan kontak langsung dengan para siswa didik di
kelas secara terjadwal”. Sedang menurut Winkel dan Hastuti 2006: 561 bahwa
“bimbingan klasikal adalah bimbingan yang diberikan kepada sejumlah siswa yang
tergabung dalam suat u kegiatan pengajaran”. Bimbingan klasikal berorientasi
kepada kegiatan kelompok yang jumlahnya antara 30-40 siswa dalam satu kelas.
2. Konseling format klasikal : layanan yang berfungsi pencegahan, pemahaman,
pemeliharaan dan pengembangan sebagai upaya yang secara spesifik diarahkan pada
proses yang proaktif tanpa mengenal perbedaan gender, ras, atau agama mulai taman
kanak-kanak sampai tingkat kelas dua belas Sekolah Menengah (K-12) disajikan
melalui kegiatan kelas untuk memenuhi kebutuhan perkembangan dalam pribadi,
sosial, belajar dan karir peserta didik.
Konseling format khusus : Format pendekatan kusus ini yaitu format kegiatan
bimbingan dan konseling yang melayani kepentingan klien melalui pendekatan pada
pihak-pihak yang dapat memberikan kemudahan dalam penuntasan masalah.
3. A. SCL : proses proses pembelajaran yang tadinya berfokus pada guru (teacher
centered) menjadi pembelajaran yang berpusat pada siswa (learner centered)
diharapkan dapat mendorong siswa untuk terlibat secara aktif dalam membangun
pengetahuan, sikap dan perilaku. Melalui proses pembelajaran yang keterlibatan
siswa secara aktif, berarti guru tidak lagi mengambil hak seorang peserta didik untuk
belajar.
B. Self-directed learning, collaborative learning, small group discussion, Project-based
learning, Cooperative learning, Discovery learning, simulation
c. Student Centered Learning (SCL) dapat dikatakan juga sebagai tempat mahasiswa
belajar dalam kelompok dan secara individu untuk mengeksplorasi masalah, menjadi
pihak yang aktif dalam proses pembelajaran berlangsung dan tidak hanya menjadi
penerima pengetahuan yang pasif (Harmon SW, 1996). Dalam pelaksanaannya,
lingkungan belajar yang berpusat pada mahasiswa dirancang untuk memberikan
mahasiswa kesempatan mengambil peran yang lebih aktif dalam pembelajaran mereka
dengan mengalihkan tanggung jawab pengorganisasian, menganalisis, dan mensintesis
konten dari guru ke pelajar (Means, 1994). Lingkungan ini memungkinkan mahasiswa
untuk memeriksa masalah kompleks menggunakan berbagai sumber daya,
mengembangkan strategi mereka sendiri untuk mengatasi masalah ini, menyajikan dan
menegosiasikan solusi untuk masalah ini secara kolaboratif (Hannafin, Hill, & Land,
1997).
4. Menyusun Rencana Pelaksanaan Layanan Format Klasikal, Melaksanakan Layanan
Format Klasikal, Mengevaluasi dan Tindak Lanjut
5. A. Masih kurang dan harus belajar lagi membuat RPL
RPL
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN
BIMBINGAN DAN KONSELING

FORMAT KLASIKAL TERJADWAL

I. IDENTITAS
a. Satuan Pendidikan : SMP Negeri 259
b. Tahun Ajaran : 2020 / 2021, Semester genap
c. Kelas : VII
d. Pelaksana : Guru Bk
e. Pihak terkait : Siswa
II. WAKTU DAN TEMPAT
a. Tanggal : Selasa, 9 April 2020
b. Jam Pembelajaran/Pelayanan : (sesuai jadwal)
c. Volume/alokasi waktu (JP) : 45 menit
d. Tempat : ruang kelas
III. MATERI PEMBELAJARAN
a. Tema/subtema : 1. Tema : Masalah Konsentrasi Dalam Belajar
2. Sub tema : Mengatasi masalah konsentrasi
dalam belajar
IV. TUJUAN/ARAH PENGEMBANGAN
a. Pengembangan KES : agar siswa mampu memahami definisi,
penyebab, akibat dan solusi dari masalah
konsentrasi dalam belajar
b. Penanganan KES-T : untuk mencegah peserta didik mengalami
masalah konsentrasi dalam belajar
c. Tujuan Layanan : 1) mengatasi kurangnya konsentrasi dalam
belajar
2) kurangnya konsentrasi dalam belajar
3) penyebab kelebihan konsentrasi dalam belajar
4) dst. (jika ada)
V. MODEL/PENDEKATAN
VI. FUNGSI LAYANAN : untuk mengurangi siswa konsentrasi dalam
belajar
VII. JENIS LAYANAN DAN KEGIATAN PENDUKUNG
a. Jenis layanan : Layanan : Informasi (Format Klasikal)
b. Kegiatan pendukung : Diskusi Kelompok

VIII. SARANA
a. Media dan Perlengkapan : Power Point
b. Sumber kepustakaan : Laptop dan LCD
IX. SASARAN PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN/PELAYANAN
A. KES
1. Acuan (A) : Perlunya belajar secara efektif tanpa dan efisien tanpa gangguan dengan tujuan
agar hasil belajar dapat maksimal
2. Kompetensi (K) : Kemampuan siswa untuk tidak masuk kedalam masalah konsentrasi
belajar
3. Usaha (U) : siswa mampu menemukan cara untuk mengatasi masalah konsentrasi dalam
belajar
4. Rasa (R ) : perasaan positif dan dinamis dalam kegiatan belajar mengajar
5. Sungguh-sungguh (S): bersungguh-sungguh dalam kegiatan belajar mengajar sehingga akan
menguntungkan diri sendiri
B. KES-T, yaitu terhindarkannya kehidupan efektif sehari-hari yang terganggu, dalam bermedia
sosial, berupa:
1. Mencegah siswa mengalami masalah konsentrasi dalam belajar
X. LANGKAH KEGIATAN
Kegiatan Kegiatan guru Kegiatan siswa Alokasi waktu
Pendahuluan  …………………………………....(dst)  ………………………(dst) ………………..
Inti  ……………………………………(dst)  ………………………(dst) ………………..
Penutup  ……………………………………(dst)  ………………………(dst) ………………..

XI. Penilaian
1. Penilaian Proses : melalui pengamatan dilakukan penilaian proses pembelajaran / pelayanan
untuk memperoleh gambaran tentang aktivitas siswa dan efektifitas pembelajaran / pelayanan yang
telah diselenggarakan dengan dinamika BMB3
2. Penilaian Hasil (BMB3)
Konsep BMB3:
Berpikir; Bagaimana siswa berpikir tentang kegiatan mengajar yang telah dilalui
Merasa, Bagaimana perasaan siswa berkenaan dengan masalah konsentrasi belajar
Bersikap, Bagaimana sikap siswa ketika mengalami konsentrasi belajar
Bertindak, Bagaimana tindakan siswa ketika mengalami masalah konsentrasi belajar
Bertanggung jawab; Bagaimana siswa bertanggung jawab atas sikap dan tindakan yang ia pilih
dalam mengatasi masalah konsentrasi belajar
3. LAPELPROG dan Tindak Lanjut

Setelah kegiatan pembelajaran atau pelayanan selesai, disusunlah Laporan Pelaksaan


Program Layanan (LAPELPROG) yang memuat data penilaian hasil dan proses, dengan
disertai arah tindak lanjut.

Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru BK

(……………………………..)

***Selamat Mengerjakan***

Anda mungkin juga menyukai