Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bagian sitoplasma yang berupa cairan yang terdapat di sela-sela organel berselaput disebut
sitosol. Beribu-ribu jenis enzim yang terlibat dalam proses metabolisme intermedia terlarut di
dalam sitosol,cairan ini penuh dengan ribosom yang aktif mensintesis protein.Dan lima puluh
persen protein yang disintesis oleh ribosom ini harus tetap berada di sitosol. Protein yang
berada di sitosol, sebagian berbentuk benang-benang halus yang disebut filamen. Filamen-
filamen ini teranyam membentuk suatu jejala atau rerangka yang disebut sitoskelet.

Seorang ilmuwan bernama Keith Porter dan sejawatnya berhasil melihat sel dengan
menggunakan teknik HVEM (High Voltage Electron Microscope) yaitu suatu cara untuk
melihat sel tanpa penyelubungan (embedding). Pengamatan dengan HVEM menunjukkan
bahwa bagian sitoplasma yang berada di sela-sela organel tampak penuh dengan anyaman
trimatra dari benang-benang protein yang sangat halus.Anyaman ini disebut dengan filamen
yang membentuk jala-jala mikrotrabekula karena mirip trabekula duri bunga karang.Dalam
perkembangannya dan karena anyaman tadi terdapat dalam sitosol serta membentuk kerangka
sel maka mikrotrabekula ini kemudian dikenal dengan nama sitoskelet (cyto = sel dan
skeleton = rangka).

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu sitoskelet?


2. Apa saja struktur penyusun sitoskelet?
3. Bagaimana gerakan-gerakan sel dalam sitoskelet?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk menyelesaikan tugas dari matakuliah Perencanaan Pembelajaran Biologi

2. Berbagi wawasan kepada pembaca

3. Membagi informasi mengenai struktur penyususn sitoskelet


1.4 Manfaat Penulisan

1. Dapat mengetahui apa saja struktur penyususn sitoskelet

2. Dapat mengetahui apa itu sitoskelet

3. Dapat mengetahui bagaimana gerakan-gerakan sel dalam sitoskelet

Anda mungkin juga menyukai