Metode Penelitian :
Sumber Penelitian : Al-Qur’an, Hadist, Qiyas, Ijma, Literatur Modern
Pendahuluan
1. Sungai Gangga – Sungai Yamuna di India, Melahirkan peradaban Mahenjo Daro dan Harapa
– yang kemudian diklaim sebagai lahirnya agama Hindu (penyembah Dewa-dewa (Animisme
dan Dinamisme) kemudian yang saat ini di identikan dengan ajaran kesesatan para leluhur
sunda (Kerajaan Sunda) sebelum adanya Islam *penjelasan...
2. Sungai Yan Tze (Sungai Kuning di China yang melahirkan peradaban Tiongkok – Dinasti Ming
sampai kemudian penyebar
3. Sungai Amazon di Amerika Selatanmelahirkan peradaban Inca dan Maya
4. Sungai Nil di Mesir yang melahirkan peradaban Mesir
5. Sungai Eufrat – Sungai Tigris yang melahirkan peradaban Sumeria
6. Sungai Mekong melahirkan peradan Indo-Cina dan Anchor Wat
7. Sungai Cimanuk (Rawa Manuk) Sungai Citarum (Aki Tirem) melahirkan peradaban Sunda
Besar (Sunda Utama).
Lini Masa Pemerintahan
1. Salakanagara (130-362)
Cikal bakal Salakanagara merupakan bukti dari peninggalan sebuah peradaban leluhur
Sunda, yang berada dalam wilayah Sungai Cimanuk (Rawa Manuk) Sungai Citarum (Aki
Tirem). Kemungkinan dari tanda-tanda dari itu ada dua tempat yang dijadikan perlindungan
para leluhur Sunda untuk menyelamtkan diri dari peristiwa meletusnya Gunung Krakatau
(versi sejarah yang melahirkan peristiwa Banjir Nuh. Tahun 130 (Sasakala Nagara).
Perencanaan sebuah misi tatanan kengeraan (Salakanagara) berada di wilayah Sunda-
Kelapa (saat ini).
Perencanaan dan konsep tatanan negara saat itu berlangsung dari (130-362) atau selama
232 tahun. Kawasan kajian atau titik pusat wilayah dari Salakangara terbagi menjadi 4
kawasan yaitu :
a. Jampang Manggung, Madura saat ini (
yang Hingga kemudian melahirkan Tarumanagara sebagai bentuk negara yang menurunkan
sistem tatanannya berbentuk Kerajaan. Maka, Tarumanagara sendiri dikatakan sebagai
Kerajaan Tarumanagara. Kerajaan Tarumanagara sendiri dibagi menjadi 48 Wilayah
(sepeninggal Mataram),
Landasan Pengalaman Pribadi (Ngaji Diri)
Silsilah Keluarga
Aenah Sudiarti, tidak banyak sumber yang bisa saya temukan dari beliau yang merupakan adalah Ibu
yang melahirkan saya.
Wawan Hermawan,
Ernawati, Ernawati merupakan nama pemberian almarhumah Mak Uwas (Sesepuh pihak Ibu) dari
yang dituakan oleh rengrengan orangtua dari nenek (Isoh) yang merupakan ibu dari ibu saya (Aenah
Sudiarti). Tidak punya alasan dan kesempatan bagi saya
Widi Ramdani, Widi adalah dalam bahasa adalah Suatu nama penyebutan untuk Sang Hyang
pencipta atau Sang Hyang Widhi. Sumber ini saya dapatkan dari orangtua. Sebelum nama Widi,
sesepuh dari orangtua menyarankan nama saya adalah Karto yang jelas katanya nama itu bagus,
tetapi orang tua saya mengatakan jika nama itu buhun dan sedikit kolot. Makanya nama saya
menjadi Widi. Ramdani merupakan penarikan kesimpulan ihwal bulan kelahiran saya pada bulan
Ramadhan, perhitungan Masehinya adalah bullan April. Jadi, Nama Widi Ramdani menurut orangtua
saya (nuhun gusti tos maparin izin ka abdi putra) merupakan suatu perlambang rasa syukur kepada
Sang pencipta telah diizinkan diberikan seorang putra yang berjenis kelamin laki-laki yang
merupakan sebagai bentuk harapan bagi orangtuanya.