Salma Widuri
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran
e-mail: widurisalma@yahoo.com
Naskah Diterima: 7 Maret 2016 Naskah Direvisi:13 April 2016 Naskah Disetujui:4 Mei 2016
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap fungsi naskah Purwaning Jagat bagi
masyarakat masa kini melalui kajian analisis isi. Purwaning Jagat adalah sebuah naskah yang
berbahasa Jawa dan beraksara Pegon. Di dalamnya terkandung kisah-kisah serta silsilah tentang
Raja-raja di tatar Sunda. Naskah ini merupakan naskah gulung dengan panjang 6,3 m. Dalam
rangka pengungkapan isi maka dalam penelitian ini terlebih dahulu dilakukan kajian filologi.
Langkah yang pertama dilakukan yaitu mentransliterasikan teks dalam naskah tersebut kemudian
dianalisis kesalahan tulisnya sehingga menghasilkan suntingan teks yang bersih dari kesalahan
tulis. Langkah berikutnya yaitu dilakukan penerjemahan terhadap suntingan teks ke dalam bahasa
Indonesia. Setelah dihasilkan terjemahan barulah kajian sastra diterapkan guna mengungkap isi
atau membunyikan apa yang tersimpan di dalam naskah dengan mempertimbangkan sudut
pandang jalinan intertekstualitas. Dalam hal pengungkapan makna digunakan pendekatan
hermeneutika yang merupakan metode atau cara untuk menafsirkan simbol berupa teks untuk
dicari arti dan maknanya. Selanjutnya, kajian fungsi, kajian fungsi yang akan diungkap di sini
yaitu fungsi naskah berdasarkan benda dan fungsi naskah berdasarkan isi bagi masyarakat di
masa kini.
Kata kunci: Purwanning Jagat, filologi, naskah teks, fungsi naskah silsilah.
Abstract
This study aims to reveal the function of the script Purwaning Jagat for contemporary
society through the study of content analysis. Purwaning Jagat is a script with Java language and
Pegon alphabet. It contains stories and genealogy of the kings in Sundanese region. This script is
a script rolls with length 6,3m. In order disclosure of the contents, so the study that taken is use
philology study. The first step to do is transliterate the text in the manuscript, then analyzing the
written errors to produce a clean text edits from clerical errors. The next step is to do the
translation of the text editing area into Indonesian. Once generated translation then applied to the
study of literature in order to reveal the content or sound what is stored in the text by considering
the viewpoint of the fabric of intertextuality. In the case of disclosure of meaning, hermeneutic
approach is used which is a method or a way to interpret the symbols in the form of text to search
for meaning and significance. Furthermore, will do the study of the function. Study function that
will be revealed here is the function of a script based on the objects and functions for the script
based on the contents of today's society.
Keywords: Purwaning Jagat, philology, manuscript text, functions of genealogy manuscript.
.
268 Patanjala Vol. 8 No. 2 Juni 2016: 267 - 280
merentang jauh di luar batasnya sehingga raja-raja di tatar Sunda, khususnya daerah
bias-biasnya yang sampai ke masa kini Cirebon dan Sumedang. Dalam naskah ini
bisa terungkap. diceritakan pula tentang kisah banjir di
zaman Nabi Nuh. Dalam naskah tertulis
C. HASIL DAN BAHASAN tarikh penyalinannya adalah fii yaumi ahad
1. Deskripsi Naskah fii syahri shopar Tanggal pingpitu tahun
Naskah A adalah naskah berbahan jim ahir.
daluang yang beraksara Pegon dan
berbahasa Jawa. Naskah ini merupakan 2. Kritik Teks
naskah gulung dengan panjang 6 m 33 cm; Kritik teks merupakan salah satu
dan lebar 18,3 cm, dengan ruang tulisan langkah terpenting dalam penelitian
bolak-balik (recto-verso). Naskah ini filologi. Kata kritik itu sendiri dapat
tersusun atas 421 baris di halaman muka diartikan sebagai suatu usaha atau upaya
(a); dan 294 baris di halaman belakang (b). untuk mempertimbangkan suatu masalah
Pada halaman b terdapat ruang tulisan baik dari sisi keunggulan maupun
yang kosong sepanjang 85 cm. kelemahannya. Sasaran metode kritik teks
Naskah ini didapatkan dari Makam adalah proses rekonstruksi teks guna
Prabu Geusan Ulun Legok Kolot. Naskah menghasilkan sebuah edisi teks atau
yang diteliti berupa foto kopian dan scan suntingan teks berdasarkan naskah-naskah
disebabkan naskah yang asli tidak dapat yang memuat teks PJ.
diambil karena masih digunakan sebagai Adapun tahapan-tahapan kajian
pegangan bagi kuncen makam. Oleh teks PJ ini adalah sebagai berikut:
karena memang naskah ini diwariskan 1. Transliterasi teks PJ dalam kedua
turun temurun dari generasi ke generasi naskah sumber data primer.
yang menjadi kuncen makam tersebut. 2. Komparasi atau collation „kolasi‟
Naskah ini disimpan di rumah kuncen antarteks yang disajikan dalam bentuk
dalam sebuah bilah bambu wulung. tabel.
Sebelum dimasukkan ke dalam bilahan 3. Resensi teks dengan maksud menilai
bambu tersebut, naskah dimasukkan kualitas dan kuantitas varian serta
terlebih dahulu ke dalam dua helai tas berbagai korup dan penyimpangan
serut (kanjut kundang) berwarna putih. yang tergolong ke dalam empat
Kondisi fisik naskah sebagian kategori salah tulis yang paling
besar masih cukup baik. Tetapi sayangnya mendasar yang terdiri atas: (a)
bagian atas dan bagian bawah naskah substitusi atau penggantian adalah
mengalami kerusakan yang cukup parah, kasus salah tulis ini terjadi karena
yaitu keadaan naskah yang berlubang dan adanya kemiripan bentuk huruf dalam
mengerut sehingga sulit untuk dibaca. tulisan tertentu sehingga kemungkinan
Judul umum atau judul yang penyalin salah dalam membaca teks,
disebutkan oleh pemegang naskah adalah karena adakalanya seorang penyalin
naskah Prabu Geusan Ulun. Akan tetapi, bukan membaca teks melainkan
setelah dilakukan penelitian lebih lanjut menggambar kembali bentuk huruf
judul naskah adalah Purwaning Jagat. dari suatu naskah tanpa membaca isi
Teks dalam naskah ini berbentuk prosa. teks tersebut. Hal ini terjadi karena
Secara garis besar teks menceritakan rendahnya tingkat kesadaran penyalin
tentang sejarah raja-raja di Jawa Barat akibat dari terlalu fokus terhadap
berikut silsilah keturunannya yang dirunut huruf/aksara; (b) omisi atau penghi-
mulai dari Nabi Adam. Diawali dengan langan adalah kasus salah tulis yang
kisah penciptaan dunia, kisah penciptaan terjadi akibat kelalaian penyalin,
Nabi Adam sampai diturunkan ke dunia, sehingga terdapat huruf atau kata
kemudian silsilah dari Nabi Adam hingga bahkan kalimat yang terlewati. Kasus
272 Patanjala Vol. 8 No. 2 Juni 2016: 267 - 280
Jibril untuk mengambil lemah putih dari untuk menyiraminya dengan beberapa
bumi maka ketika itu bumi berkata kepada jenis air yaitu, air tawar untuk dijadikan air
Jibril, demi allah aja sira ambil isun mawa ludah, air manis jadi air mata, air asin jadi
dinadékendén isun ora kawasa anandang air hidung, air pahit jadi air telinga. Maka
siksa naraka. „Demi Allah, janganlah terciptalah tapel Adam di dalam surga.
engkau mengambilku, mengambil untuk Pada awalnya, Allah menciptakan
dijadikannya karena saya tidak kuasa Tapel Adam tanpa pusar. Dikisahkan Idajil
menahan siksa neraka‟. Ketika akan melihat Tapel Adam itu ada di dalam
diambil bumi berkata tidak mau Surga. Ketika itu Idajil menjadi penguasa
dijadikannya karena tidak kuasa menahan di Bumi. Kemudian Idajil bertanya kepada
siksa neraka. Kata dijadikannya di sini Malaikat yang menungguinya dan dijawab
mengandung arti bumi menolak untuk oleh malaikat bahwa inilah yang akan
dijadikan manusia, karena jika manusia itu menjadi pemimpin di Bumi. Idajil tidak
berdosa maka akan dibakar dalam api menerima-nya, ia marah dan meludah tepat
neraka. Akhirnya Jibril kembali ke di tengah-tengah Tapel Adam. Diusaplah
hadapan Allah Ta‟ala dan memberitakan ludah itu oleh malaikat dan seketika itu
kejadian tersebut. Lalu Allah menyuruh pula bekas ludah itu berubah menjadi
kepada Mikail dan Isrofil. Namun tidak pusar.
lebih baik dari Jibril, keduanya juga gagal. Kemudian nyawa Adam dibawa,
Akhirnya Allah memerintah Izrail. Ketika diarak ke bawah arasy dan dimasukkan ke
akan diambil kembali bumi berkata seperti dalam jasad Tapel Adam. Setelah Adam
yang ia ucapkan kepada Jibril, namun sadar lalu dipakaikanlah pakaian surga
Izrail menjawab bahwa ini bukan kehen- dengan segala perhiasannya. Kemudian
dak dirinya namun perintah dari Allah Allah memberikan seekor kuda yang
SWT. Akhirnya bumi pun rela diambil terbuat dari kasturi yang berbau harum.
oleh Izrail. Bekas Izrail mengambil tanah Kuda itu diberi nama mémunah, ia
itu berubah menjadi laut Kalzum. memiliki dua sayap dan mata merjan.
Selain mengambil segenggam Maka Allah bersabda, “Wahai Adam
tanah, Izrail juga mengambil angin dari kamulah pemimpin orang-orang mukmin”.
angkasa, api dari neraka, dan air dari surga. Lalu semua rakyat diperintahkan untuk
Diceritakan pula bahwa tanah yang diam- bersujud kepada Adam. Maka bersujud
bil untuk membuat tapel Adam diambil semuanya kecuali Idajil yang tidak mau
dari beberapa penjuru dunia. Seperti, untuk bersujud kepada Adam. Akhirnya diusirlah
kepalanya diambil dari tanah Baital mereka dari dalam surga ke dunia. Idajil
Muqodis dengan maksud untuk budi; mengajukan syarat agar diizinkan meng-
bagian mukanya diambil dari tanah Surga ganggu manusia jika ia dan balatentaranya
dengan maksud agar terlihat indah; bagian diturunkan ke dunia. Maka ditempatkanlah
matanya diambil dari tanah Hul dengan Idajil itu di Gunung Sunia Lengis.
maksud untuk melihat hal baik dan hal Tentang penciptaan wanita yang
buruk; bagian hatinya diambil dari tanah pertama di dalam surga, ketika itu Nabi
Hindi dengan maksud untuk sahwat; Adam menginginkan seorang perempuan
bagian punggungnya diambil dari lemah untuk menemaninya di dalam Surga. Ia
Irak dengan maksud agar kuat; bagian berdoa kepada Allah maka Allah turunkan
tulangnya diambil dari tanah gunung Jibril. „He Adam, pakanira duwé
dengan maksud agar cekatan; bagian warhiyata kang pinarjangjiyan, iku durung
hatinya diambil dari Firdaus dengan barbadiwadhag anging usapen lambung
maksud untuk iman; dan bagian lidahnya tuwan kang kiwa‟ (Episode 04). „Hai
dari tanah Toip dengan maksud untuk Adam, apa yang kamu inginkan itu
mengucap syahadat. Setelah semua bahan bukanlah suatu keinginan yang sulit,
itu terkumpul Allah menyuruh malaikat tinggal kau usap lambung kirimu‟. Setelah
Naskah Purwaning Jagat… (Salma Widuri) 275
diusap lambung kirinya lalu keluarlah karena telah menikmati buah itu. Itu semua
cahaya dari lambungnya itu menjadi Babu menjadi hukuman karena Nabi Adam
Hawa. Dalam teks PJ disebutkan bahwa melanggar larangan Allah Ta‟ala. Lama
Babu Hawa tercipta dari lambung kiri Nabi kelamaan akhirnya mereka bertemu
Adam. kembali di Gunung Mesir dan memiliki
Sebagaimana syarat yang telah empat puluh orang anak dengan cara
disepakati oleh Idajil dan Allah SWT, kembar 20 kali.
Idajil masuk ke dalam Surga hendak
menggoda Nabi Adam. Idajil menggoda- c. Kisah Raja-raja di Tatar Sunda
nya dengan menyuruh Adam dan Hawa Kisah raja-raja di tatar Sunda yang
memakan buah huldi, yaitu buah yang tertuang dalam teks PJ bermula dari
dilarang oleh Allah SWT untuk didekati.
silsilah Nabi Adam sampai Nabi
Akhirnya Nabi Adam tergoda untuk
mencicipi buah itu bersama Babu Hawa. Muhammad kemudian silsilah dari Nabi
Setelah memakannya lalu Nabi Adam Muhammad ke raja-raja di tatar Sunda.
membuang air maka surga menjadi gelap Cerita yang dikisahkan di antaranya ten-
selama tiga puluh hari akibat dari tang banjir besar di zaman Nabi Nuh juga
mabuknya Nabi Adam. Hal itu membuat tentang kekalahan Pajajaran. Silsilah dari
Allah murka kepada keduanya, lalu
putra Nabi Nuh:
keduanya disuruh bersuci dan bersujud.
Ketika membasuh pusar menjadi racun, Bagan 1. Silsilah dari Putra Nabi Nuh
memotong kuku jadi cahaya, membuang sampai kepada Putra Ratu Permana
air besar jadi harta benda, perak, dan intan, Bagenda Sadar
maka dinamai Salana. Emas, perak, dan (Putra Nabi Nuh)
intan itu adalah Sang Lembut Putih
Amran
namanya Emas Salaka Inten ditempatkan
di Endut Putih. Maka racun itu Babar Buwana
ditempatkan di pantai, dan cahaya itu
ditempatkan di Tegal Sikahuripan, dinamai Manaputih
Sri Putih namanya padi. Maka upas itu
ditempatkan di Tegal Kapanasan, Sang Gandul Gantangan
Cahaya Putih namanya Upas. Kemudian
memotong rambut Nabi Adam itu berubah Anggalarang
menjadi kapas maka dinamai Sang Rasa
Gandularang
Putih namanya kapas.
Nabi Adam dan Babu Hawa akhirnya Ratu Sayar
diturunkan ke dunia namun di dua tempat
yang berbeda. Nabi Adam turun di Negara Ratu Majakane
Mesir, sementara Babu Hawa di Negeri
Syam. Ketika Nabi Adam dibuang itu Ratu Permana
adalah di hari Senin tanggal 3 Ramadhan
tahun Alif di waktu subuh. Menurut
naskah ini, itulah awal mula adanya salat
subuh dan wudu untuk mensucikan diri
Nabi Adam dari kesalahan-kesalahan yang Ratu Bangsa Atma Ratu Brahma
telah dilakukan. Ketika itu pula mulai ada Galuh Putih Suci
jinabat, dan istinja karena telah membuang
kotoran dari buah itu, dan mulainya ada Bagan di atas menggambarkan
saum Ramadhan yaitu Nabi Adam sama bahwa Ratu Galuh merupakan keturunan
sekali tidak makan selama satu bulan dari Nabi Nuh. Ratu Galuh yang dimaksud
di sini hanyalah gelar seorang raja
276 Patanjala Vol. 8 No. 2 Juni 2016: 267 - 280
bukanlah nama sebuah kerajaan. Hal ini Tabel2. Silsilah Ratu Galuh dari Bangsa
seperti yang tertulis dalam naskah dén Manusia
sujudi cahya kang metu saking netra
ikukarana dén arané ratu galuh dadi Ratu Galuh
nyakrawati. „disembahnya cahaya yang
keluar dari matanya, oleh karena itulah
namanya Ratu Galuh jadi penguasa‟. Ratu Hariyang Ciung Ratu
Banga Wanara Marajasakti
Galuh memiliki anak Hariyang Banga,
Ciung Wanara, dan Ratu Marajasakti. Ki Gedeng Nyai 1. Ratu Romang
Adapun Atma Suci memiliki anak bernama Mantarasa Purbasari (di Roban)
Dewi Rasa. Sementara Bangsa Putih dan 2. Ratu Gelo
Ratu Brahma tidak diceritakan mempunyai Ki Gedeng Herang
anak. Hanya saja diceritakan dalam teks Mesir (di
PJ bahwa Ratu Brahma mempunyai adik Tunjungbang)
perempuan bernama Dewi Hasta Terus Raja Majapahit
3. Ratu Jalak
Gumilang, dan istrinya yaitu Ratu
Rojenak
Ki Gedeng Jati
Prawatasari mempunyai adik laki-laki (di Wiraga)
bernama Ahmad. Adik-adik mereka itu Ki Gedeng 4. Ratu Buta
pun kemudian menikah. Mertadipura Kuru
Dalam naskah ini pula diceritakan (di Gua Upas)
bahwa ketika terjadi banjir besar di zaman Ki Gedeng 5. Yang tinggal
Nabi Nuh, Raja Galuh mendirikan sebuah Sari di Romang
gunung yang tingginya mencapai langit Lakbok
dan semua rakyatnya bisa diselamatkan Ki Gedeng 6. Sangiang
dengan cara naik ke puncak gunung Kancung Pasarean
tersebut. Setelah banjir surut, mereka 7. Ratu Romang
Ki Gedeng Geulang
semua turun dan tiba di suatu tempat yang
Mataram Herang (di
dinamakan Bojonglopang Setelah turun Pajajaran)
mereka pun menyembah gunung itu, Ki Gedeng Surud
sehingga turunlah malaikat yang memanah
gunung itu hingga pecah dan pecahannya Png. Sedang Karopeyak
menjadi kabuyutan-kabuyutan. Terasa
sekali nuansa islamisasi pada peristiwa Png. Sedang Kamuning
dipanahnya gunung oleh malaikat. Dalam
ajaran Islam, menyembah pada selain Sunan Tegalwangi
Allah itu dinamakan musyrik dan tidak
Sunan Mangkurat
boleh dilakukan maka untuk mengantisipa-
si kemusyrikan, malaikat menghancurkan
Png. Dipati anom
gunung yang disembah rakyat Tatar Sunda,
yang dianggap telah menyelamatkan
Hariang Banga menurunkan para
nyawa mereka.
ratu Majapahit dan kemudian Mataram,
Ratu Galuh itu sendiri berputra
dan berakhir dengan menyebut „Pangeran
tiga orang yaitu Hariyang Banga, Ciung
Dipati‟, putra Pangeran Mangkunegara.
Wanara, dan Ratu Marajasakti. Perhatikan
Menurut catatan C.M. Pleyte (dalam Atja,
tabel 2 berikut:
1972: 4), Pangeran Mengkunegara naik
takhta di Mataram pada tahun 1719, dan
memerintah hingga tahun 1725, dengan
gelar Amangkurat IV, kemudian diganti-
kan oleh Pangeran Dipati dengan gelar
Naskah Purwaning Jagat… (Salma Widuri) 277
Pakubuwana II, yang berkuasa antara 1725 naskah ini diceritakan bahwa penyebab
hingga tahun 1749. bubarnya anak cucu Ratu Sunda dari
Selanjutnya kisah tentang Ciung Pajajaran adalah karena putra Ratu Sunda
Wanara yang memiliki anak Nyai yang bernama Kian Santang yang baru
Purbasari yang kemudian menikah dengan pulang dari Ka‟batullah.
Lutung Kasarung, putra dari Panggung Sepulangnya ke Pakuan, Kian
Kancana dan melahirkan enam orang Santang menyebarkan agama Islam dengan
putra. Berikut silsilahnya: sangat gigih, sehingga menimbulkan
kegoncangan di kalangan masyarakat,
Tabel 3. Silsilah Keturunan Ciung Wanara terutama di antara para pembesar yang
kukuh pengkuh „teguh pada pendirian‟
Ciung Panggung memegang agama karuhun mereka.
Wanara Kancana Dengan demikian hal itu merupakan salah
satu faktor yang mendorong timbulnya
Nyai Purbasari Lutung kericuhan di dalam negri, sehingga banyak
Kasarung
di antara para pembesar dan anak cucu
1. Prb. Linggawesi Prabu Siliwangi yang menyingkirkan
2. Prb. Linggawastu dirinya, terutama ke arah timur dari pusat
3. Prb. Susuktunggal kerajaan.
4. Prb. Mundingkawati Kian Santang diusir. Ia pergi ke
5. Prb. Anggalarang Cempa bersama adiknya, Sari Kabunan
6. Prb. Mundingwangi yang kemudian menikah dengan Haji Duta
Samud. Maka dikatakanlah Pajajaran kalah
Selain keturunan Ratu Galuh yang pada 14 Shafar tahun Jim akhir,
telah digambarkan di atas, beliau juga meninggalkan dua orang putra yaitu Pucuk
memiliki tujuh orang keturunan dari Umun dan Sekar Mandapa.
bangsa siluman. Siluman di sini bukanlah Pucuk Umun ditawan oleh Ratu
siluman sesungguhnya, melainkan mereka Wetan, sementara Sekar Mandapa
yang berkeyakinan di luar Islam. Ketujuh melarikan diri ke gunung dan bertemu Ajar
orang tersebut adalah: Sukarsa. Di sanalah ia bertapa bersama
1. Ki Jakalarang Ajar Sukarsa. Pada suatu ketika, Ajar
2. Ki Tuan Sangularang melihat wajah cantik Sekar Mandapa
3. Ki Diriwangi hingga menetes maninya ke gagang
4. Ki Koyopos kujang. Lalu kujang tersebut dibawa oleh
5. Ki Leumpang Beurang Sekar Mandapa, digunakan untuk
6. Ki Dolek membelah pinang. Maka mani Ajar itu
7. Ki Kelewing terbawa oleh Sekar Mandapa hingga ia
hamil selama dua belas bulan. Lahirlah
Kisah selanjutnya yaitu menceritakan bayi perempuan cantik bernama Tanuran
tentang runtuhnya Kerajaan Pajajaran dan Gagang. Tanuran Gagang ini juga menjadi
tersebarnya cucu-cicit Prabu Siliwangi ke cikal bakal adanya meriam Ki Amuk. Oleh
seluruh daerah sebelah timur dari bekas karena itu, ketika itu Tanuran Gagang
kekuasaan Pakuan Pajajaran, khususnya ditukar kepada Belanda dengan tiga buah
daerah Priangan. meriam, yaitu Ki Amuk di Banten, Ki
Pada dasarnya kehancuran Pajajaran Santomi di Cirebon, dan Gunturgeni di
disebabkan adanya kekacauan yang Mataram.
berlarut-larut di dalam negeri sendiri, Pada episode-episode selanjutnya
Sebab-sebab yang sebenarnya masih dalam naskah Purwaning Jagat dikisahkan
diperlukan inventarisasi dari berbagai silsilah dari raja-raja tatar Sunda yang lain
aspek dan metodologi. Namun, dalam
278 Patanjala Vol. 8 No. 2 Juni 2016: 267 - 280
menghargai para leluhur mereka. Oleh merupakan salah satu ciri bahwa naskah
karena itu, naskah PJ memiliki peran ini lahir dari budaya pesantren.
sebagai sumber informasi yang menunjuk- Seperti diceritakan sebelumnya
kan hubungan genealogi. Sementara fungsi bahwa naskah ini banyak menceritakan
dari naskah PJ itu sendiri ditinjau tentang silsilah raja-raja di tatar Sunda,
berdasarkan isi yang terkandung di maka naskah ini dapat menjadi sumber
dalamnya adalah sebagai naskah berisi informasi yang bisa menunjukkan hubung-
sejarah yang dapat memberi informasi an genealogi. Sementara fungsi dari teks
tentang peristiwa leluhur orang Sunda. PJ sendiri adalah sebagai sumber infor-
masi yang dapat memberikan gambaran
D. PENUTUP tentang peristiwa-peristiwa leluhur orang
Naskah PJ merupakan naskah Sunda Sunda.
Lama yang berbentuk prosa, beraksara
Pegon, berbahasa Jawa. Teks PJ yang DAFTAR SUMBER
digarap dalam penelitian ini berjumlah tiga Atja, Drs. Didi Suryadi. 1972.
buah naskah, di mana dua naskah yang lain Transkripsi dan Terjemahan Kitab
berbentuk satu suntingan teks. Adapun Waruga Jagat. Bandung: Lembaga
suntingan teks ini hanya digunakan sebagai Kebudayaan Universitas Padjadjaran.
media pembanding atau saksi manakala
Baried Siti Baroroh et al. 1983.
pada naskah A terjadi kesalahan atau
Pengantar Teori Filologi. Yogyakarta:
penghilangan. Setelah dilakukan perban- Badan Penelitian dan Publikasi Fakultas
dingan keduanya menunjukkan adanya (BPPF) Seksi Filologi, Fakultas Sastra
perbedaan pada penempatan susunan Universitas Gadjah Mada.
alinea dan kekeliruan dalam kuantitas
Barthes, Roland. 2012.
redaksi masing-masing naskah.
Elemen-Elemen Semiologi. Yogyakarta:
Proses kritik teks difokuskan pada Ircisod.
empat kasus dasar salah tulis yang
meliputi: substitusi, omisi, adisi, dan Darsa, Undang Ahmad. 2000.
transposisi. Hasilnya ditemukan sejumlah Langkah-Langkah Dasar Pendeskrip-
sian Naskah (Materi Seri Kuliah Kritik
114 kasus dengan persentase sebagai
Naskah). Jatinangor: Fakultas Sastra
berikut, substitusi 29%; omisi 36,8%; adisi Universitas Padjadjaran.
12,2%; dan transposisi 22%. Kasus omisi
menjadi kasus yang paling banyak terjadi _____. 2002/2003.
yaitu sebesar 36,8%. Metode Penelitian Filologi. Jatinangor:
Fakultas Sastra Universitas Padjadjaran.
Secara umum, hasil dari pengkajian
terhadap isi naskah dapat disimpulkan _____ .2002.
bahwa naskah PJ secara garis besar Ancangan Kerja Filologi (makalah).
memiliki 39 episode yang satu sama lain Jatinangor: Fakultas Sastra Universitas
saling berkesinambungan. Dari ketigapu- Padjadjaran.
luh sembilan episode tersebut di antaranya _____ .2012.
menceritakan tentang penciptaan dunia dan Sewaka Darma Naskah Tradisi Sunda
manusia pertama, silsilah dari Nabi Adam Kuno Abad XV-XVII Masehi. Disertasi
sampai kepada raja-raja di tatar Sunda, dan tidak diterbitkan: Universitas
dikisahkan pula tentang kejadian banjir di Padjadjaran.
zaman Nabi Nuh. ______. 2013.
Melihat dari segi isi teksnya, naskah Materi Dasar Kapita Selekta Filologi.
PJ ini merupakan produk hasil budaya Jatinangor: Fakultas Ilmu Budaya
pesantren. Aksara Pegon dan isi cerita Universitas Padjadjaran.
yang mengandung unsur keagamaan
280 Patanjala Vol. 8 No. 2 Juni 2016: 267 - 280