Disusun Oleh
Jassmine Ainulya Indra Ramadhani
NIM 10323070
Setiap makhluk yang hidup di dunia ini pasti akan mengalami kematian, itu
artinya bahwa kematian adalah suatu yang pasti bagi setiap makhluk yang telah
diciptakan tak ada yang kekal dan tak ada yang abadi kecuali Allah SWT.
Perkembangan zaman dan teknologi yang begitu pesat ditambah dengan
indahnya gemerlap dunia membuat banyak manusia tertipu oleh daya tarik dunia
ini yang sesungguhnya dunia ini hanyalah sebagai tempat persinggahan
sementara sedangkan tempat yang abadi dan kekal adalah di akhirat kelak.
Banyak orang yang tidak percaya akan adanya akhirat sehingga menyepelekan
masalah yang satu ini, ada pula yang dikarenakan perkembangan zaman hingga
banyak orang melupakan akan akhirat.
Kata jenazah, bila ditinjau dari segi bahasa (etimologis), berasal dari
bahasa Arab dan menjadi turunan dari isim masdar yang diambil dari fi’il madhi
janaza-yajnizu-janazatan wa jinazatan. Bila huruf jim dari kata tersebut dibaca
fathah (janazatan), kata ini berarti orang yang telah meninggal dunia. Dalam
kamus al-Munawwir, kata jenazah diartikan sebagai “seseorang yang telah
meninggal dunia dan diletakkan dalam usungan”.
Menurut istilah, kata jenazah ialah seseorang yang meninggal dunia dan
berpisahnya roh dengan jasadnya. Lebih jauh, kata Jenazah memiliki makna
“seseorang yang telah meninggal dunia yang sudah terputus masa kehidupannya
dengan alam dunia ini”. Jenazah adalah orang yang telah keluar ruh (nyawa) dari
jasadnya, atau juga disebut mayat. Umat Islam yang masih hidup berkewajiban
untuk mengurus jenazah.
1
Kematian adalah salah satu siklus dalam kehidupan yang pasti dilalui oleh
setiap orang. Manakala kematian terjadi, maka peristiwa tersebut akan
memberikan dampak pada keluarga dan masyarakat sekitarnya. Pada orang yang
meninggal, kematian berarti hilangnya berbagai hak dan kewajiban sosial serta
hukum yang tadinya dimiliki oleh yang bersangkutan. Sedangkan, bagi keluarga
yang ditinggalkan, kematian akan menyebabkan terjadinya perubahan status
sosial dan hukum dalam kaitannya dengan almarhum(ah), seperti turunnya
warisan, hak untuk menikah lagi, dan sebagainya.
Islam menaruh perhatian yang sangat serus dalam masalah ini, sehingga
hal ini termasuk salah satu kewajiban yang harus dipenuhi oleh umat manusia,
khususnya umat Islam. Perawatan jenazah merupakan hak si mayat dan
kewajiban bagi umat Islam untuk melakukannya dengan rangkaian kepengurusan
yang terbaik. Pelayanan pemulasaraan jenazah juga diatur dalam SK MENKES RI
No. 129/MENKES/SK/11/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit.
Islam adalah agama yang menghormati manusia, baik yang hidup maupun
yang meninggal. Allah SWT berfirman:
ً ض
يل ِ علَى َكثِير مِ َّمن َخلَقنَا تَف
َ ت َوفَضَّلنَاهُم َّ ََولَقَد ك ََّرمنَا َبنِي آد ََم َو َح َملنَاهُم فِي ال َب ِر َوال َبح ِر َو َرزَ قنَاهُم مِ ن
ِ الط ِي َبا
"Dan sungguh, Kami telah memuliakan anak cucu Adam, dan Kami angkut mereka
di darat dan di laut, dan Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami
2
lebihkan mereka di atas banyak makhluk yang Kami ciptakan dengan kelebihan
yang sempurna." (QS. Al-Isra' : 70).
3
melewati proses berduka. Mengingat dengan berperginya anggota keluarga,
tentunya keluarga yang ditinggalkan akan merasa kehilangan dan sedih, sehingga
perlu adanya dukungan untuk menguatkan baik dari segi fisik, batin, dan pikiran.
Oleh karena itu, kita sebagai pelayat ataupun sesama umat Muslim memiliki
kewajiban untuk turut menguatkan satu sama lain dengan menghiburnya dan
senantiasa memberi dukungan agar bisa tabah dan ikhlas untuk kepergian orang
terdekatnya.
Tata cara pemulasaraan atau perawatan jenazah menurut Islam yang baik
dan benar menurut islam meliputi :
4
Memandikan Jenazah
5
basuh seluruh anggota tubuh jenazah dengan air sabun. Setelah itu, siram dengan
air yang bersih sambil berniat sesuai jenis kelamin jenazah. Niat memandikan
jenazah laki-laki adalah Nawaitul ghusla adaa 'an hadzal mayyiti lillahi ta'aalaa.
Artinya: "Aku berniat memandikan untuk memenuhi kewajiban dari jenazah (pria)
ini karena Allah Ta'ala." Niat memandikan jenazah perempuan adalah Nawaitul
ghusla adaa 'an hadzihil mayyitati lillahi ta'aalaa. Artinya : "Aku berniat
memandikan untuk memenuhi kewajiban dari jenazah (wanita) ini karena Allah
Ta'ala."
Selain dari perspektif fiqh, perlu kita ketahui memandikan jenazah menurut
perspektif kesehatan juga perlu diperhatikan, seperti Proses memandikan jenazah
menekankan pentingnya tata cara higienis dalam penanganan jenazah.
Penggunaan air yang bersih, sabun, dan perlengkapan kebersihan lainnya
berperan dalalm menjaga kebersihan tubuh jenazah dan mencegah penyebaran
penyakit, Orang yang melakukan prosedur memandikan jenazah disarankan untuk
menggunakan sarana pelindung pribadi seperti sarung tangan untuk menghindari
kontak langsung dengan tubuh jenazah. Hal ini tidak hanya melindungi seseorang
yang melakukan tetapi juga memastikan kebersihan proses secara keseluruhan,
6
Dalam beberapa konteks, penggunaan cairan disinfektan atau antiseptik dapat
direkomendasikan untuk menambah lapisan perlindungan terhadap penyebaran
mikroorganisme yang ditimbulkan dari si mayat, Proses memandikan jenazah
harus dilakukan dengan hati-hati untuk menghindari luka atau cedera pada tubuh
jenazah yang dapat membahayakan kesehatan orang yang melakukan prosedur
memandikan jenazah.
Mengkafani Jenazah
7
gamis dan kerudung di tempatnya. Selanjutnya, sediakan 3–5 utas tali dan
letakkan di paling bawah kain kafan. Sediakan juga kapas yang sudah diberikan
wangi-wangian, yang nantinya diletakkan pada anggota badan tertentu. Jika kain
kafan sudah siap, angkat dan baringkan jenazah di atas kain kafan. Letakkan
kapas yang sudah diberi wangi-wangian tadi ke tempat anggota tubuh seperti
halnya pada jenazah laki-laki. Kemudian, selimutkan kain sarung pada badan
jenazah, antara pusar dan kedua lutut. Pasangkan baju gamis berikut kain
kerudung. Untuk yang rambutnya panjang bisa dikepang menjadi 2/3, dan
diletakkan di atas baju gamis di bagian dada. Terakhir, selimutkan kedua kain kafan
selembar demi selembar mulai dari yang lapisan atas sampai paling bawah.
Setelah itu ikat dengan beberapa utas tali yang tadi telah disediakan.
8
mencegah penyebaran penyakit. Meskipun jenazah sudah meninggal, tetapi
langkah-langkah pencegahan masih penting untuk menjaga kesehatan. Kain
kafan dan area sekitar harus tetap bersih dan higienis. Penggunaan kain yang
mudah dicuci dan proses pengkafanan yang dilakukan di tempat yang sesuai
dengan standar kebersihan.
Menshalatkan Jenazah
9
tempatkanlah di tempat yang mulia (Surga), luaskan kuburannya, mandikan dia
dengan air salju dan air es. Bersihkan dia dari segala kesalahan, sebagaimana
Engkau membersihkan baju yang putih dari kotoran, berilah rumah yang lebih baik
dari rumahnya (di dunia), berilah keluarga (atau istri di Surga) yang lebih baik
daripada keluarganya (di dunia), istri (atau suami) yang lebih baik daripada istrinya
(atau suaminya), dan masukkan dia ke Surga, jagalah dia dari siksa kubur dan
Neraka." (HR. Muslim no. 963).
Menguburkan Jenazah
10
kiblat. kedua kakinya bertumpu pada sisi kanan dan menghadap kiblat. bagi orang
yang mengantar jenazah ke pemakaman untuk melemparkan tiga kali genggaman
tanah dengan kedua tangannya usai penutupan liang lahatnya.
11
Jenazah diletakkan di lubang tersebut kemudian ditutup dengan
menggunakan batu pipih agar tanahnya tidak runtuh mengenai jenazah. Jenazah
diletakkan di belahan liang kubur tersebut kemudian di bagian atasnya ditutup
dengan batu pipih lalu diurug dengan tanah. Setelah jenazah diletakkan secara
pelan di dasar kubur disunahkan pula untuk melepas tali ikatannya dimulai dari
kepala. Akan lebih baik bila orang yang meletakkan dan meluruskan jenazah di
liang kubur adalah orang laki-laki yang paling dekat dan menyayangi si mayit pada
saat hidupnya. Pada saat meletakkannya di liang lahat disunahkan membaca :
س َّل َم
َ علَي ِه َو ُ صلَّى
َ للا َ ّللا ُ علَى
ُ س َّن ِة َر
ِ َّ سو ِل َ ِبس ِم للاِ َو
12
kesehatan mental dan sosial keluarga yang berduka. Dukungan emosional dan
psikologis menjadi aspek penting dari perspektif kesehatan.
13
pasien Covid-19 oleh tenaga kesehatan yang profesional dan terlatih, serta
menggunakan APD yang lengkap dan sesuai standar. Melakukan edukasi dan
sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya mematuhi protokol kesehatan
dalam pemulasaraan jenazah pasien Covid-19, serta menghindari stigma dan
diskriminasi terhadap jenazah atau keluarganya. Melakukan evaluasi dan
pengawasan secara berkala terhadap pelaksanaan pemulasaraan jenazah pasien
Covid-19, serta melakukan perbaikan dan peningkatan jika diperlukan.
Islam telah mengingatkan kita semua bahwa setiap insan yang bernyawa
pasti mengalami kematian. Setiap muslim memiliki kewajiban terhadap
saudaranya muslim yang meninggal dunia. Kewajiban ini bersifat kolektif karena
itu dimasukkan sebagai suatu jenis ibadah yang hukumnya fardu kifayah, artinya
kewajiban bagi seluruh umat muslim, tetapi apabila sudah dilaksanakan oleh
beberapa orang yang melaksanakannya, maka gugurlah kewajiban itu bagi
seluruh umat muslim. Kewajiban-kewajiban terhadap orang yang meninggal
adalah memandikan,mengkafani,menyalatkan, dan menguburkannya.
14
DAFTAR PUSTAKA
Begini Isi Lengkap Fiqih Pemulasaraan Jenazah Pasien Covid-19 Menurut NU. (n.d.).
Retrieved January 16, 2024, from
https://kalam.sindonews.com/berita/1567879/69/begini-isi-lengkap-fiqih-
pemulasaraan-jenazah-pasien-covid-19-menurut-nu
Pandangan Syariah dalam Pemulasaraan Jenazah Covid-19 | Republika Online. (n.d.).
Retrieved January 16, 2024, from
https://islamdigest.republika.co.id/berita/qw4g28430/pandangan-syariah-dalam-
pemulasaraan-jenazah-covid19
Pengampu, D., Sadarela, :, & Pd, M. (n.d.). MAKALAH FIQIH IBADAH PENGURUSAN
JENAZAH.
Safinatun Naja: Fikih Pengurusan Jenazah - Rumaysho.Com. (n.d.). Retrieved January
16, 2024, from https://rumaysho.com/31808-safinatun-naja-fikih-pengurusan-
jenazah.html
Tata Cara Mengubur Jenazah Menurut Hukum Islam. (n.d.). Retrieved January 16, 2024,
from https://www.nu.or.id/syariah/tata-cara-mengubur-jenazah-menurut-hukum-
islam-Bx2S4
Tata Cara Mengurus Jenazah dalam Islam, Umat Muslim Wajib Tahu. (n.d.). Retrieved
January 16, 2024, from https://www.merdeka.com/jateng/tata-cara-mengurus-
jenazah-dalam-islam-umat-muslim-wajib-tahu-kln.html
Tata Cara Pemulasaraan Jenazah COVID-19 & Ketentuan Syariat Islam. (n.d.). Retrieved
January 16, 2024, from https://tirto.id/tata-cara-pemulasaraan-jenazah-covid-19-
ketentuan-syariat-islam-giio
Tata Cara Pengurusan Jenazah dalam Islam, Ketahui Hukum dan Syarat-Syaratnya - Hot
Liputan6.com. (n.d.). Retrieved January 16, 2024, from
https://www.liputan6.com/hot/read/5099591/tata-cara-pengurusan-jenazah-dalam-
islam-ketahui-hukum-dan-syarat-syaratnya?page=4
15